Saya setuju dengan pak yongkie, bahwa kota semarang adalah kota terbaik dalam hal akulturasi dan toleransi terhadap banyak etnis - terutama tionghoa. Memang benar juga di Semarang orang Jawa pun mengenal jargon2 tionghoa; mereka juga menyebut uang dengan cepek, gopek, cemban goban 😄 ini saya alami, karena saya keturunan 3 etnis, yang hidup di lingkungan orang jawa. Dan menurut saya yg paling menarik adalah akulturasi ini memang dijaga dan dirawat melalui tradisi2. Ada satu tradisi di Semarang yang belum pernah saya temui di kota lain. Ada binatang mitologi yang bernama Warak Ngendog yang menjadi Icon terkenal di Semarang (patungnya bisa ditemui di Jl. Pandanaran); hewan tersebut adalah Kambing Jawa bekepala Naga yang mempunyai bulu yang dimiliki Buraq. Warak ngendog adalah simbol akulturasi 3 etnis terbesar di Semarang yaitu Tionghoa, Jawa, Arab. Itu menjadi bukti bahwa akulturasi di Semarang sangat dipelihara. Yang menarik adalah Warak ngendog di arak pada saat parade di awal bulan Ramadhan. Nama festival itu DUGDERAN, puncaknya adalah awal bulan ramadhan; mengarak Warak, dan puncaknya adalah membunyikan bedug dan meriam, sebagai penanda bulan Ramadhan dimulai. DUGDERAN berasal dari kata menabuh bedug dan bunyi meriam "DER". Itu yang paling unik menurut saya. Ketika dewasa dan tinggal di kota lain, saya merasakan Semarang memang yang paling oke soal toleransi antar etnis. 😄😍 Sekian tentang akulturasi di Semarang 😄🙏🏻 Salam koh Rudy. Senang mengikuti channel koh Rudy. Sehat dan sukses selalu.
@@atlantacell3365 terlihat mirip tapi beda kak, qilin berkepala singa bertanduk dan bersisik ya. Kalo warak kepala naga berbulu burung buraq. Justru kemiripan dgn qilin itu adalah simbol perwakilan dr etnis Tionghoa itu sendiri. 😊
Ciri khas vlog ko Rudy, selalu ada wawancara dengan tokoh Tionghoa setempat baik di China maupun di Indonesia. Informatif dan edukatif buat penonton yang memang suka dengan topik sejarah dan budaya.
Saya merasa salut mas Yudi. terhadap bapak Yongkie Tio sebagai pengamat budaya , keturunan cina tapi sudah merasa nasionalis Indonesia. Yang juga sudah mau melestarikan tradisi yg sudah menjadi akulturasi antara Jawa dan cina .. sy ikut bangga karena keturunan cina di Indonesia itu ikut berperan membangun ekonomi Indonesia dan etnis cina di Indonesia itu Ndak pernah macem2 ,. polah2 . tapi tetap merasa n ikut menjunjung martabat bangsa kita Indonesia .. 👍👍👍
Ini vlog yg informatif dan edukatif ... RUDY CHEN selalu tampil beda dlm vlog dimanapun kamu berada ....👍👏🇸🇬 Teruslah dgn gaya vlog spt ini ... SEMANGAT 👏💪🇸🇬
Lebih tepat nya di jawa banyak pengaruh tionghoa, klu sumatera malah unsur india sangat kental. Kalimantan hanya bagian tertentu ada unsur tionghoa, di sulawesia unsur nya austronesian.
assamulikum saya menghormati selalu untuk tionghoa karna jujur saya suka etnisnya budayanya yang ramah dan saya amat di sayang sama kaka angkat saya saya beliau ka afen sung dan co'edi tionghoa di kalimantan❤❤😢
Selalu sedih dan ada rasa yang tak menentu ketika mendengar sesepuh keturunan yang menceritakan masa sulit di tahun 1965/1966.Semoga tak kan pernah ada lagi sejarah kelam seperti itu kelak di kemuadian hari.Karena Indonesia akan terus menjadi besar dalam keberagaman...Bhineka Tunggal ika bukan sekedar tulisan semboyan Semata.Kita semua saudara...
jadi ingat, dulu saya pernah punya tetangga depan rumah orang tionghoa. nah, hebatnya dulu beliau pernah ikut semacam grup ketoprak jawa dan saya pernah lihat tampil manggung di TVRI. selain itu kalau malam hari, beliau juga pernah jadi penyiar di sebuah radio lokal yang acaranya full musik campursari..
Itulah indahnya toleransi di Jawa yang tidak bisa ditemukan di daerah lain.Di daerah non-Jawa memang ada toleransi etnis Tionghoa tetapi tidak sampai membuat warga Tionghoa-nya menjadi bagian dari budaya setempat.Beda kalau di Jawa(terutama kawasan pesisir utara seperti Lasem,Semarang,dan Surabaya),warga Tionghoa membaur dan membangun akulturasi dengan budaya lokal Jawa bahkan sudah dianggap sebagai bagian dari culture Jawa. Jika dilihat secara garis besar,semua akulturasi ini adalah karena sikap dasar orang Jawa realistis dan mudah menerima asal bisa memberikan keuntungan.Maka dari itu orang Jawa welcome kepada etnis Tionghoa karena dilihat dari sejarahnya banyak orang Jawa yang diuntungkan dengan adanya pedagang dari etnis Tionghoa. Begitupun sebaliknya,etnis Tionghoa merasa sudah diterima, diberi tempat,dan perlindungan oleh orang Jawa dan mendapatkan keuntungan dengan bekerja sama dengan para saudagar atau tuan tanah dari kalangan orang Jawa,maka dari itu sebagai wujud rasa terimakasih,etnis Tionghoa di Jawa juga menerima dan menyerap elemen² budaya Jawa dalam kehidupan mereka agar interaksi dengan etnis Jawa berjalan dengan harmonis Tanah Jawa itu indah❤🇮🇩
Jika dilihat dari kenyataannya, stereotip "Cina kaya, pribumi miskin" itu seperti hanya berlaku di kawasan non-Jawa.Karena di kawasan Jawa,orang Tionghoa itu memang kaya dari mereka berdagang sedangkan pribumi Jawa juga sejatinya penguasa tanah,pertanian, dan penyedia bahan pangan/dagang.Jadi interaksi Jawa & Tionghoa di Jawa sejatinya adalah mutualisme saling menguntungkan.Disisi lain pribumi memproduksi bahan pangan,disisi lain orang Tionghoa yang menjualnya dan dibeli lagi oleh orang pribumi dan Tionghoa juga.Banyak pula pedagang Tionghoa.Jadi stereotip cina kaya pribumi miskin itu hanya bualan dari kalangan orang² bodoh untuk memecah belah persatuan
Penyebab pribumi tidak suka pendatang karena kedengkian manusia itulah perlunya Persatuan budaya jawa dan tionghoa Indonesia #RukunSelaluPribumiDanTionghoaDiIndonesia UNTUK MENYONGSONG INDONESIA MAJU
Saya orang Semarang, tetangga saya orang Tionghoa ada 2 keluarga, salah satu keluarga pernah mengundang saya pas pernikahan anaknya. Mereka sudah hidup bertahun-tahun hidup ditengah kampung yg mayoritas Jawa, dan sudah membaur, kumpul bareng, gak masalah juga, rukun selalu 😅😅😅
Orang2 tionghua di Jawa rata2 beralkulturasi dgn baik dengan suku pribumi. Bahasa sehari hari mereka pun jg memakai bahasa Jawa madya atau Ngoko tergantung wilayahnya. Dan melahirkan kosakata2 pencampuran yg baru ..... Seperti Entik (nanti) bok gitu(jgn begitu) dienteni(ditunggu) maesong (melawat) dlln. Soal kuliner jgn ditanya dirumah mereka lebih sering masak masakan Jawa drpd chinesse...... Dan dari suku tionghua lah kami pribumi tau cara masak dgn cara menumis, steam suku Jawa dulu hanya tau cara memasak dgn merebus atau bakar saja. Lahir dr mix Jawa tionghua di SBY disebut ampyang(berasal dr nama kue yg bahannnya kacang cina &gula Jawa) saya banyak belajar hal positip dr dua suku tsb. Orang Jawa sangatlah flexibel bs menerima semua kebudayaan, ramah, rendah hati dan easy going. Suku tionghua umumnya agak keras, sungguh2 dlm bekerja dan pintar mengelola keuangan, pandai melihat peluang. Keduanya sama2 suku perantau..... Ulet, dan bisa beradaptasi dgn cepat liat saja di pulau2 seberang suku Jawa banyak yg berhasil sbg perantau dan dihargai masyarakat setempat , suku tionghua jangan ditanya mereka udah menyebar ke seluruh dunia hihihi.
Salam sehat dan panjang umur utk bapak Yongkie Tio yg sdh melestarikan budaya dan sejarah Semarang dan sukses selalu dalam karier dan usaha restonya. Amin 3 X.
Saya pernah tinggal di perumahan semarang dimana warga Tionghoa nya setengah dr jmlh seluruh penghuninya benar2 membaur dgn budaya Jawa, biasa bgt liat mrk membaur bahkan belanja n kegiatan RT mrk pun ikut aktif, kdg terlihat spt org jawa ternyata cihindo.. Sumpah mrk bnr2 yg njawani salut. Lalu sy pindah ke bogor sy liat Tionghoanya beda jauh klo di sini agak eksklusif gak th knp ya krg pembauran dgn sundanese.. Tp tetap rukun.
ya betul, saya asli semarang tapi sekarang tinggal di bandung. kaget banget nggak kayak di semarang dimana kita biasa aja kumpul sama suku2 lain. dulu ketua rt saya di semarang dari suku tionghoa kita biasa aja kegiatan sosial macam 17san, kerja bakti, suronan dll loss dol aja kita bersosial. moga2 kedepan indonesia tidak ada lagi sekat2, saling menghormati dan menghargai akan perbedaan. NKRI harga mati.
Sy di jkt smpe sekarang kalau ketemu orang jawa pasti ngajak ngomongnya pake bahasa jawa , sampe pd bingung dikira pribumi 😅, pasti pd nanya aslinya dari mana ?
Rudy Chen: Seperti yg telah saya sampaikan video ini membawa kenangan kembali ketika saya pernah menetap dan bekerja dikota Semarang. Karena sdh lama saya sampai lupa pernah mampir dan makan di restaurant Semarang...... Simpang lima sudah banyak berubah, ada pertokoan di Simpang lima dan saya pernah bekerja disana. Kota Semarang membawa kenangan tersendiri buat diri saya......semoga nanti bisa mampir kembali dikota ini
Gorontalo-Sulawesi Siap. Semakin elok dan menarik konten²nya Ko Rudy yang menggali sejarah budaya Indonesia dan China sehingga konteks edukasinya terasa bermanfaat untuk wawasan sejarah kami khususnya generasi pra milenial dan milenial saat ini, bahkan bisa jadi literasi dan pedoman fakta sejarah non literatur untuk berbagai suku dan lembaga² sejarah di Indonesia khususnya tentang khasanah kuliner, adat, budaya, pakaian, nuansa kehidupan berbagai suku dll yang sangat beraneka ragam di kedua negara. Salut aku dan selamat buat Ko Rudy semoga semakin lancar jaya subscriber dan konten²nya, jika memungkinjan bisa lebih diperluas locus vlog-nya sampai ke Indonesia Timur di Sulawesi, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Satu saat Ko Rudy semoga pula bisa menuangkan semua kontennya dalam satu buku sejarah versi youtuber dan dibagikan ke instansi² sejarah serta akademik lainnya seperti universitas, sekolah menengah/tinggi dan sejenis lainnya (saran aja), Semoga...!!!
Ko Rudy mngkn ini melenceng dr tema konten kali ini, jika ada waktu dan kesempatan mungkin ko Rudy bs ketemuan sm Yenny dan suami di Indonesia dan bikin konten br lg. Makasih ko...semoga ko Rudy sehat sll dan di mudahkan segala urusan nya
Yg saya suka vlog rudy menambah wawasan kita tentang sejarah budaya tempat yang di kunjungi. Berbincang dgn sesepuh dgn santun. Buku Pak Yongkie boleh tuh u oleh oleh ariana
terharu terimakasih ko Rudi sudah hadirkan special tokoh legend kota Semarang Bapak Yongkie Tio on next klo berkesempatan bisa kolab dengan ko Hanjanto Kusuma Halim the next generation tokoh penutur kota semarang
beruntung sekali ada sosok sprti bapak Tio, yg menulis buku ttg sbuah kota, dgn bgtu info2 dan pngetahuan ttg sbuah kota tdk musnah dan bs dpljari oleh generasi selanjutnya. smoga sehat selalu bapak Tio
Budaya China itu sangat ngeklik sama Jawa Budaya nya Sama2 sangat menghormati leluhur sehingga memudahkan akulturasi Perbedaan ketupat dan lontong....yg paling mendasar kemasannya, Kalau lontong kemasannya pakai daun pisang, sedangkan ketupat kemasannya dari janur.
Memang akulturasi budaya bahasa, tradisi, perkawinan antara Jawa dan Tionghoa di Semarang sangat kental khususnya di Semarang, tapi... memang secara umum Tionghoa di Jawa sudah sangat menyatu dalam banyak hal terutama bahasa, budaya, makanan dan bahkan adatnya. Salah satunya keponakan saya menikah dengan istrinya yang ayah mertuanya orang Tionghoa sedangkan ibu mertuanya orang Jawa Semarang. Hanya saja ponakan saya yang etnis Jawa fisiknya lebih kelihatan seperti orang Tionghoa, sedangkan istrinya yang ayahnya etnis Tionghoa malahan fisik dan kulitnya nampak sepertu orang Jawa. Jadi kebolak-balik neh... 😂 Tapi anaknya kembali mirip Chinese sih. Yang lucu lagi, ponakan saya yg Jawa mirip Chinese malah bisa bahasa Mandarin dan menulis aksara kanji, sedangkan istrinya yang ada dara Chinese malah gak bisa sama sekali malah bahasa Jawanya medok 100%. Apa ini yang disebut dengan Jiwa yang tettukar dalam fisik yang salah? 😂😂😂
Restaurant dgn bangunan yg classic , kapan2 Aku pulang ke Indonesia pengin mampir ke Semarang cari makanan di Restaurant ini dan Restaurant Oen , terima kasih untuk Rudy meng uploud video ini 🎉
Mantab koh Rudi Chen....semarang memang kota percontohan proses akulturasi yang sangat baik di Indonesia, bahasa jawa merupakan bahasa komunikasi berbagai etnis disana dengan cirinya logat jawa yang sama... Salam hormat untuk Pak Yongkie..
Sejauh org2 Cina bisa menyesuaikan diri dg budaya masy setempat & berbaik hati,tidak eksklusif,tidak sombong & tidak pelit trhdp masy setempat tentu masy setempat akan welcome trhdp etnis pendatang.
Sy juga adalah satu produk akulturasi Tionghua dan Jawa. Video ni membuat saya appreciate my roots .. Now in Malmo Swedia and some time in Singapore .. Oh ya Mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew kakeknya berasal dr Semarang. Dokter family saya disini jg dr Semarang .. :
Bapaknyaserius lahir tahun 1941??? Nggak kelihatan😭👍👍👍👍👍 pas awal lihat kukira umurnya 70-an :") wow keren masih segar dan bugar banget. Restorannya dekat dari simpang lima.
Ohayou gozaimasu, wah Semarang bagus sekali toleransinya dan akulturasi👍❤️,terima kasih ko Rudy atas wawancara dg Yong kie Tio❤️, salam sehat selalu 🙏🏻, nanti sy ingin membeli bukunya ❤
Semoga kita bangsa indonesia selalu bersatu walau beda agama dan ras, kita adalah rakyat Indonesia, suku tionghoa jg org indonesia krn lahir diindonesia, semoga kita ga terpancing dg hal2 berbau sara
Semua nya akibat politik kotor jaman orba sampai saat ini politisasi untuk membangun kebencian terhadap orang tionghua masih berlangsung apalagi dekat pemilu,padahal sumbangsi orang tionghua untuk negara Indonesia cukup besar,baik dijaman penjajahan maupun jaman sekarang,orang tionghua sangat mencintai negara Indonesia,jadi hilangkan politik yg memecah bela bangsa,namun mari kita bersatu padu demi kemajuan bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila,walaupun berbeda2 kita tetap satu🇲🇨🇲🇨🙏🙏
@@darrenesteban8439 la kalau doktrin propaganda itu dri jaman kerajaan dah ada, di hebuskan karena berebut duniawi, kekuasaan,harta dll....dan lihat fakta saat ini jga ada...meski satu agama pun akan bisa..jdi intinya pada dasarnya rakus itu di setiap manusia ,maka lihat manusia itu dri sisi manusianya kalau kita bener2 jga manusia...mau satu suku,agama..bahkan satu keluarga pun berebut duniawi
Kalau gak ada Soeharto tak ada Tionghoa adanya China kyk Malaysia bahkan bahasa Malaysia saja mereka gak bisa. Mereka tetep bahasa Mandarin Lu mau Tionghoa Indonesia kyk di Malaysia mereka semua tidak berbahasa Indonesia tapi Mandarin?!
Saya sangat setuju apa yg dikatakan Bapak Yongkie, terima kasih. Saya orang semarang asli, tapi sudah 6 tahun ini saya di bekasi, salam untuk semarang, semoga saya cepat bisa datang ke sini lagi.
di kota fuxing provinsi fujian.ada 1 desa yg banyak warga tuanya fasih berbasa indonesia.toko2 pun bnyk bahan2 indonesia. ceritanya mrk dl pelarian dr tragedi 98.
Wow konten creator Rudy Chen ini sangat bagus, menghibur dan bermanfaat, dan jarang sekali konten creator membahas sejarah dan budaya provinsi - provinsi bukan hanya di RRC, juga di Indonesia. Maju terus bro Rudy dan saya selalu memberi dukungan setiap konten bro Rudy yg membahas budaya dan sejarah Indonesia. Salam sehat, panjang umur, sukses, sejahtera, sukacita dan bahagia. Amin 3 X.
Coba bayangkan kalo tahun 1965an budaya Tionghoa tidak dilarang, pasti sekarang banyak rakyat Indonesia (Tionghoa & non Tionghoa) yang fasih berbahasa Mandarin. Hal ini pasti akan sangat membantu perekonomian Indonesia, juga akan menjaga kerukunan & toleransi di Indonesia.
Tepat sekali Rudy ketemu Om Yongkie Thio, pakar budaya Tionghoa peranakan dan Sejarah kota Semarang 👍🙏 Beliau sejak dulu akrab dan "welcome" sebagai narasumber dengan komunitas budaya Tionghoa peranakan, "heritage" dan sejarah kota Semarang baik lokal maupun dari LN (Singapore,China,Jepang,Belanda, dll). Salam Hormat dan Sehat buat Om Yongkie Thio sekeluarga. Sukses buat Rudy atas vlog nya👍🙏
Sy pernah bertemu serombongan org Tionghoa semarang di Istana Maimun Medan, mereka menggunakan bahasa jawa semarang dgn medok jawa, sy kaget dan sy menyapa mereka mengunakan bahasa jawa dan mereka sgt merespon...bedaaa dgn tionghoa medan....bicara indonesianya msh sgt medok hokiannya...seperti susah malafalkan huruf R...terimakasih pd Mas Rudy Chen....mf y mas...
Menarik sekali melihat vlog ko Rudy,baru mengerti tentang kota Semarang ,setelah melihat dan mendengar wawancara ko Rudy dengan bpk.Yongkie Tio ,baru tahu juga bagaimana alkulturasi budaya yg terjadi di kota Semarang.Bertemu bpk.Yongkie adalah suatu keberuntungan bagi ko Rudy dari beliau kita bisa mengetahui bagaimana perkembangan kota Semarang.Terimakasih ko Rudy ,dapat wawasan pengetahuan lagi.Teruslah bikin vlog yg menarik ko Rudy,kita akan mendukung semoga selalu bertambah subscribernya.
Dari segi kuliner dan sejarah, komunitas tionghoa semarang dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu peranakan lama dan peranakan baru. Semarang merupakan titik awal dari peranakan cabang atas, cthnya keluarga Tan dan Lim Semarang dan Keluarga Han Lasem yang mendominasi pada abad 18. Walau demikian, jumlah peranakan lama termasuk kecil, dalam angka ribuan. Sensus penduduk tionghoa di semarang dan surabaya tidak melonjak hingga awal 1900an. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan arsitektur peranakan yang hanya dapat ditemukan di daerah pecinan, dan kurangnya arsitektur era 1900-1940, lebih didominasi oleh arsitektur pasca 1940an (art deco dan modern). Kuliner peranakan semarang juga membuktikan karakter yang cenderung lebih ‘totok’ daripada kuliner peranakan babanyonya cthnya lumpia, nopia, ngoyang yang kurang terasa akulturasinya. Sayangnya banyak sejarah tionghoa semarang lebih meliputi peranakan baru daripada kaum peranakan lama yang sekarang mungkin sudah melebur dalam masyarakat.
Om Rudi ini konten yg berbagi kehidupan untuk semua orang apa lgi para wisatawan dpt info om Rudi,oh ya yg sebelah anda itu tetangga saya di jln pemuda beliau punya toko barang antik& tlg sampaikan salam dri saya Ronny barber shop Arjuna dijln pemuda.tetap semangat & jaga kesehatan
sebagai generasi yg melek teknologi dan informasi kita harus menghilangkan stigma negatif thd orang tionghoa dan sama'' bersinergi untuk memajukan negara kita
Betul sekali pak 👍susah sekali menghancurkan stikma bahwa org tiong hua tidak pernah berbuat apa yg di tuduhkan ke stigma yg negatif.. Padahal tionghua cuma ingin berjuang hidup tanpa menyusahkan org lain yg memang sudah jadi kultur org tionghua. Hrsnya kita bisa belajar dari mereka ....
Saya orang jawa sangat mengakui,budaya tionghoa sangat mempengaruhi budaya indonesia,penyebaran hingga ke desa2 dan berbaurnya suku thionghoa lebih baik ketimbang keturunan arab,india yang sangat eklusif dan bergaul dgn etniknya sendiri,bahkan perkawinan yg umum pun antara pribumi dan thionghoa,kalo pribumi dgn arab atau india....kayaknya 1000 banding 1😅😅😅
Tapi banyak yg nggak suka sama tionghua alasannya katanya nggak suka berbaur dan terkesan eksklusif ,padahal sy melihatnya seperti anda justru tionghua yg paling mengakar dan berpengaruh budayanya di Indonesia
Yang lebih akulturasi lagi,, kota tangerang dengan sebutan China benteng,, kuliner nya budaya musik cokeknya atau gambang kromongnya, dan ada acara pecunnya, perahu naga di sungai cisadane,china benteng punya komunitas sendiri, dari kuliner nya budaya musik nya,karena perpaduan dari suku hokian dan pribumi, beda sama Tionghoa jakarta yg mayoritas suku Tionghoa khek,,,
Saya setuju dengan pak yongkie, bahwa kota semarang adalah kota terbaik dalam hal akulturasi dan toleransi terhadap banyak etnis - terutama tionghoa. Memang benar juga di Semarang orang Jawa pun mengenal jargon2 tionghoa; mereka juga menyebut uang dengan cepek, gopek, cemban goban 😄 ini saya alami, karena saya keturunan 3 etnis, yang hidup di lingkungan orang jawa.
Dan menurut saya yg paling menarik adalah akulturasi ini memang dijaga dan dirawat melalui tradisi2.
Ada satu tradisi di Semarang yang belum pernah saya temui di kota lain. Ada binatang mitologi yang bernama Warak Ngendog yang menjadi Icon terkenal di Semarang (patungnya bisa ditemui di Jl. Pandanaran); hewan tersebut adalah Kambing Jawa bekepala Naga yang mempunyai bulu yang dimiliki Buraq. Warak ngendog adalah simbol akulturasi 3 etnis terbesar di Semarang yaitu Tionghoa, Jawa, Arab. Itu menjadi bukti bahwa akulturasi di Semarang sangat dipelihara. Yang menarik adalah Warak ngendog di arak pada saat parade di awal bulan Ramadhan. Nama festival itu DUGDERAN, puncaknya adalah awal bulan ramadhan; mengarak Warak, dan puncaknya adalah membunyikan bedug dan meriam, sebagai penanda bulan Ramadhan dimulai. DUGDERAN berasal dari kata menabuh bedug dan bunyi meriam "DER".
Itu yang paling unik menurut saya. Ketika dewasa dan tinggal di kota lain, saya merasakan Semarang memang yang paling oke soal toleransi antar etnis. 😄😍
Sekian tentang akulturasi di Semarang 😄🙏🏻
Salam koh Rudy. Senang mengikuti channel koh Rudy. Sehat dan sukses selalu.
Warak ngendok barusan saya cari di google kok mirip Qilin
Cemban
Gomban
Gojeng
khas Ja Teng
wkwkwkkwkww
Salam dr Jkt (yg sering jalan3 ke Smg juga)
@@atlantacell3365 terlihat mirip tapi beda kak, qilin berkepala singa bertanduk dan bersisik ya. Kalo warak kepala naga berbulu burung buraq. Justru kemiripan dgn qilin itu adalah simbol perwakilan dr etnis Tionghoa itu sendiri. 😊
@@andysandys.6825 betul sekali. 😂 salam sehat selalu 😊🙏🏻
FYI: Bahasa Indonesia Tionghoa Semarang itu memiiki Dialek yg Khas.
Misalnya:
"Ndak isa" yg artinya "Tidak bisa".
"Duduk'o da sini" yg artinya "Duduklah disini".
Dst 🤣🤣🤣
Ciri khas vlog ko Rudy, selalu ada wawancara dengan tokoh Tionghoa setempat baik di China maupun di Indonesia. Informatif dan edukatif buat penonton yang memang suka dengan topik sejarah dan budaya.
Saya merasa salut mas Yudi. terhadap bapak Yongkie Tio sebagai pengamat budaya , keturunan cina tapi sudah merasa nasionalis Indonesia. Yang juga sudah mau melestarikan tradisi yg sudah menjadi akulturasi antara Jawa dan cina .. sy ikut bangga karena keturunan cina di Indonesia itu ikut berperan membangun ekonomi Indonesia dan etnis cina di Indonesia itu Ndak pernah macem2 ,. polah2 . tapi tetap merasa n ikut menjunjung martabat bangsa kita Indonesia .. 👍👍👍
Terima kasih pak Yongkie Tio sudah berbagi cerita sejarah... sehat2 ya Pak 🙏
Mas Rudy saya orang Jawa, sangat bangga sama Mas Rudy, bisa mengenalkan kota kami Semarang
Ini vlog yg informatif dan edukatif ...
RUDY CHEN selalu tampil beda dlm vlog dimanapun kamu berada ....👍👏🇸🇬
Teruslah dgn gaya vlog spt ini ...
SEMANGAT 👏💪🇸🇬
Setuju Pak.
Pengaruh Budaya Tionghoa lebih berpengaruh di Indonesia.
Lebih tepat nya di jawa banyak pengaruh tionghoa, klu sumatera malah unsur india sangat kental. Kalimantan hanya bagian tertentu ada unsur tionghoa, di sulawesia unsur nya austronesian.
assamulikum saya menghormati selalu untuk tionghoa karna jujur saya suka etnisnya budayanya yang ramah dan saya amat di sayang sama kaka angkat saya saya beliau ka afen sung dan co'edi tionghoa di kalimantan❤❤😢
Selalu sedih dan ada rasa yang tak menentu ketika mendengar sesepuh keturunan yang menceritakan masa sulit di tahun 1965/1966.Semoga tak kan pernah ada lagi sejarah kelam seperti itu kelak di kemuadian hari.Karena Indonesia akan terus menjadi besar dalam keberagaman...Bhineka Tunggal ika bukan sekedar tulisan semboyan Semata.Kita semua saudara...
Kita semua saudara,sdh melalui asimlasi spt yg di canangkan bung Karno,jgn sampai saling membenci krn perbedaan ras,suku dan agama
Kami warga NKRI bahagia, akan Kesatuan akulturasi kebudayaan peninggalan leluhur nusantara.
MAJU & JAYALAH SELALU INDONESIA KU
Simpang lima rame kalo sore menjelang malam banyak hiburan pas malam.
Menarik sekali videonya asyik simak sejarah aculturasi sosial budaya Semarang.
Betul banget... kultur jawa cina di Semarang emang kental dan saling menghormati.. bahkan saling melindungi satu sama lain.. 👍
jadi ingat, dulu saya pernah punya tetangga depan rumah orang tionghoa. nah, hebatnya dulu beliau pernah ikut semacam grup ketoprak jawa dan saya pernah lihat tampil manggung di TVRI. selain itu kalau malam hari, beliau juga pernah jadi penyiar di sebuah radio lokal yang acaranya full musik campursari..
Itulah indahnya toleransi di Jawa yang tidak bisa ditemukan di daerah lain.Di daerah non-Jawa memang ada toleransi etnis Tionghoa tetapi tidak sampai membuat warga Tionghoa-nya menjadi bagian dari budaya setempat.Beda kalau di Jawa(terutama kawasan pesisir utara seperti Lasem,Semarang,dan Surabaya),warga Tionghoa membaur dan membangun akulturasi dengan budaya lokal Jawa bahkan sudah dianggap sebagai bagian dari culture Jawa.
Jika dilihat secara garis besar,semua akulturasi ini adalah karena sikap dasar orang Jawa realistis dan mudah menerima asal bisa memberikan keuntungan.Maka dari itu orang Jawa welcome kepada etnis Tionghoa karena dilihat dari sejarahnya banyak orang Jawa yang diuntungkan dengan adanya pedagang dari etnis Tionghoa.
Begitupun sebaliknya,etnis Tionghoa merasa sudah diterima, diberi tempat,dan perlindungan oleh orang Jawa dan mendapatkan keuntungan dengan bekerja sama dengan para saudagar atau tuan tanah dari kalangan orang Jawa,maka dari itu sebagai wujud rasa terimakasih,etnis Tionghoa di Jawa juga menerima dan menyerap elemen² budaya Jawa dalam kehidupan mereka agar interaksi dengan etnis Jawa berjalan dengan harmonis
Tanah Jawa itu indah❤🇮🇩
Jika dilihat dari kenyataannya, stereotip "Cina kaya, pribumi miskin" itu seperti hanya berlaku di kawasan non-Jawa.Karena di kawasan Jawa,orang Tionghoa itu memang kaya dari mereka berdagang sedangkan pribumi Jawa juga sejatinya penguasa tanah,pertanian, dan penyedia bahan pangan/dagang.Jadi interaksi Jawa & Tionghoa di Jawa sejatinya adalah mutualisme saling menguntungkan.Disisi lain pribumi memproduksi bahan pangan,disisi lain orang Tionghoa yang menjualnya dan dibeli lagi oleh orang pribumi dan Tionghoa juga.Banyak pula pedagang Tionghoa.Jadi stereotip cina kaya pribumi miskin itu hanya bualan dari kalangan orang² bodoh untuk memecah belah persatuan
Penyebab pribumi tidak suka pendatang karena kedengkian manusia itulah perlunya Persatuan budaya jawa dan tionghoa Indonesia
#RukunSelaluPribumiDanTionghoaDiIndonesia UNTUK MENYONGSONG INDONESIA MAJU
Mantaaap❤ Salam hormat untuk pak Yongkie, beliau yang melestarikan kulinar lokal sejarah tempatan.
Saya orang Semarang, tetangga saya orang Tionghoa ada 2 keluarga, salah satu keluarga pernah mengundang saya pas pernikahan anaknya. Mereka sudah hidup bertahun-tahun hidup ditengah kampung yg mayoritas Jawa, dan sudah membaur, kumpul bareng, gak masalah juga, rukun selalu 😅😅😅
Walaupun laen suku mereka saling menghormati dan akur , Tionghoa dan indonesia bagaikan saudara saling mendukung .
Sebagai orang Semarang, saya bahagia bisa tinggal di kota ini.
Orang2 tionghua di Jawa rata2 beralkulturasi dgn baik dengan suku pribumi. Bahasa sehari hari mereka pun jg memakai bahasa Jawa madya atau Ngoko tergantung wilayahnya. Dan melahirkan kosakata2 pencampuran yg baru ..... Seperti Entik (nanti) bok gitu(jgn begitu) dienteni(ditunggu) maesong (melawat) dlln. Soal kuliner jgn ditanya dirumah mereka lebih sering masak masakan Jawa drpd chinesse...... Dan dari suku tionghua lah kami pribumi tau cara masak dgn cara menumis, steam suku Jawa dulu hanya tau cara memasak dgn merebus atau bakar saja. Lahir dr mix Jawa tionghua di SBY disebut ampyang(berasal dr nama kue yg bahannnya kacang cina &gula Jawa) saya banyak belajar hal positip dr dua suku tsb. Orang Jawa sangatlah flexibel bs menerima semua kebudayaan, ramah, rendah hati dan easy going. Suku tionghua umumnya agak keras, sungguh2 dlm bekerja dan pintar mengelola keuangan, pandai melihat peluang. Keduanya sama2 suku perantau..... Ulet, dan bisa beradaptasi dgn cepat liat saja di pulau2 seberang suku Jawa banyak yg berhasil sbg perantau dan dihargai masyarakat setempat , suku tionghua jangan ditanya mereka udah menyebar ke seluruh dunia hihihi.
Ada benarnya, setidaknya kalau lihat vlog² perjalanan 😁
Mari kita melihat dunia dengan tidak melupakan tanah leluhur 😑
Wah betul restorant paling top di semarang, saya dan kel pernah kesana, ramai sekali penuh terus.pelanggannya orang orang TOP.
Salam sehat dan panjang umur utk bapak Yongkie Tio yg sdh melestarikan budaya dan sejarah Semarang dan sukses selalu dalam karier dan usaha restonya. Amin 3 X.
Saya pernah tinggal di perumahan semarang dimana warga Tionghoa nya setengah dr jmlh seluruh penghuninya benar2 membaur dgn budaya Jawa, biasa bgt liat mrk membaur bahkan belanja n kegiatan RT mrk pun ikut aktif, kdg terlihat spt org jawa ternyata cihindo.. Sumpah mrk bnr2 yg njawani salut. Lalu sy pindah ke bogor sy liat Tionghoanya beda jauh klo di sini agak eksklusif gak th knp ya krg pembauran dgn sundanese.. Tp tetap rukun.
ya betul, saya asli semarang tapi sekarang tinggal di bandung. kaget banget nggak kayak di semarang dimana kita biasa aja kumpul sama suku2 lain. dulu ketua rt saya di semarang dari suku tionghoa kita biasa aja kegiatan sosial macam 17san, kerja bakti, suronan dll loss dol aja kita bersosial.
moga2 kedepan indonesia tidak ada lagi sekat2, saling menghormati dan menghargai akan perbedaan.
NKRI harga mati.
Sy di jkt smpe sekarang kalau ketemu orang jawa pasti ngajak ngomongnya pake bahasa jawa , sampe pd bingung dikira pribumi 😅, pasti pd nanya aslinya dari mana ?
@@saraimoel6097 😅😅😅😅
Rudy Chen: Seperti yg telah saya sampaikan video ini membawa kenangan kembali ketika saya pernah menetap dan bekerja dikota Semarang. Karena sdh lama saya sampai lupa pernah mampir dan makan di restaurant Semarang......
Simpang lima sudah banyak berubah, ada pertokoan di Simpang lima dan saya pernah bekerja disana. Kota Semarang membawa kenangan tersendiri buat diri saya......semoga nanti bisa mampir kembali dikota ini
Gorontalo-Sulawesi Siap.
Semakin elok dan menarik konten²nya Ko Rudy yang menggali sejarah budaya Indonesia dan China sehingga konteks edukasinya terasa bermanfaat untuk wawasan sejarah kami khususnya generasi pra milenial dan milenial saat ini, bahkan bisa jadi literasi dan pedoman fakta sejarah non literatur untuk berbagai suku dan lembaga² sejarah di Indonesia khususnya tentang khasanah kuliner, adat, budaya, pakaian, nuansa kehidupan berbagai suku dll yang sangat beraneka ragam di kedua negara.
Salut aku dan selamat buat Ko Rudy semoga semakin lancar jaya subscriber dan konten²nya, jika memungkinjan bisa lebih diperluas locus vlog-nya sampai ke Indonesia Timur di Sulawesi, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
Satu saat Ko Rudy semoga pula bisa menuangkan semua kontennya dalam satu buku sejarah versi youtuber dan dibagikan ke instansi² sejarah serta akademik lainnya seperti universitas, sekolah menengah/tinggi dan sejenis lainnya (saran aja), Semoga...!!!
Mantap keren nice Koko Rudy sukses salam dari Melayu Kepri yg banyak orang Tionghoa.
Ko Rudy mngkn ini melenceng dr tema konten kali ini, jika ada waktu dan kesempatan mungkin ko Rudy bs ketemuan sm Yenny dan suami di Indonesia dan bikin konten br lg.
Makasih ko...semoga ko Rudy sehat sll dan di mudahkan segala urusan nya
Yg saya suka vlog rudy menambah wawasan kita tentang sejarah budaya tempat yang di kunjungi. Berbincang dgn sesepuh dgn santun. Buku Pak Yongkie boleh tuh u oleh oleh ariana
Om Yongkie thio adalah seorang pelestari sejarah, saya suka makan disana terutama lontong Cap Go me nya mantap, rudy chen
dari holiday inn ke gajah mada, jalan , lewat simpang lima...epic !!!
puanase kooo......!!!
tapi terbayar dengan ketemu pak yongki...
keren !!!!
terharu terimakasih ko Rudi sudah hadirkan special tokoh legend kota Semarang Bapak Yongkie Tio on next klo berkesempatan bisa kolab dengan ko Hanjanto Kusuma Halim the next generation tokoh penutur kota semarang
Rudy...coba mampir ke Lasem & parakan
Tempat pertama masuknya Tionghoa di pulau jawa
Mantap, sangat mengedukasi.
Kebetulan Yenny dan shanty lagi di Jakarta, semoga bisa colab bareng lagi.
beruntung sekali ada sosok sprti bapak Tio, yg menulis buku ttg sbuah kota, dgn bgtu info2 dan pngetahuan ttg sbuah kota tdk musnah dan bs dpljari oleh generasi selanjutnya. smoga sehat selalu bapak Tio
Salam sehat slalu ko Yong kie di Semarang ❤
Budaya China itu sangat ngeklik sama Jawa
Budaya nya Sama2 sangat menghormati leluhur sehingga memudahkan akulturasi
Perbedaan ketupat dan lontong....yg paling mendasar kemasannya,
Kalau lontong kemasannya pakai daun pisang, sedangkan ketupat kemasannya dari janur.
Memang akulturasi budaya bahasa, tradisi, perkawinan antara Jawa dan Tionghoa di Semarang sangat kental khususnya di Semarang, tapi... memang secara umum Tionghoa di Jawa sudah sangat menyatu dalam banyak hal terutama bahasa, budaya, makanan dan bahkan adatnya.
Salah satunya keponakan saya menikah dengan istrinya yang ayah mertuanya orang Tionghoa sedangkan ibu mertuanya orang Jawa Semarang.
Hanya saja ponakan saya yang etnis Jawa fisiknya lebih kelihatan seperti orang Tionghoa, sedangkan istrinya yang ayahnya etnis Tionghoa malahan fisik dan kulitnya nampak sepertu orang Jawa. Jadi kebolak-balik neh... 😂
Tapi anaknya kembali mirip Chinese sih.
Yang lucu lagi, ponakan saya yg Jawa mirip Chinese malah bisa bahasa Mandarin dan menulis aksara kanji, sedangkan istrinya yang ada dara Chinese malah gak bisa sama sekali malah bahasa Jawanya medok 100%.
Apa ini yang disebut dengan Jiwa yang tettukar dalam fisik yang salah? 😂😂😂
Bagus ini di buat sinetron.
Rumah restoran jaman belanda masih asli jadul.
Chindo di jawa yg lahir
Restaurant dgn bangunan yg classic , kapan2 Aku pulang ke Indonesia pengin mampir ke Semarang cari makanan di Restaurant ini dan Restaurant Oen , terima kasih untuk Rudy meng uploud video ini 🎉
Masakan d Semarang waw enaaaak smua
Wah...terinspirasi nih untuk makan makanan jadul yg merupakan perpaduan indo dan cina...thanks ko rudy info nya.
Mantab koh Rudi Chen....semarang memang kota percontohan proses akulturasi yang sangat baik di Indonesia, bahasa jawa merupakan bahasa komunikasi berbagai etnis disana dengan cirinya logat jawa yang sama... Salam hormat untuk Pak Yongkie..
Wah Rudy keren, hanya 3 hr di Smg, bisa bikin banyak vlog. Sehat selalu ya Rudy. Sy SMA dan kuliah di Smg, ortu 20 km selatan Smg, yaitu Ungaran.
Sejauh org2 Cina bisa menyesuaikan diri dg budaya masy setempat & berbaik hati,tidak eksklusif,tidak sombong & tidak pelit trhdp masy setempat tentu masy setempat akan welcome trhdp etnis pendatang.
Sy juga adalah satu produk akulturasi Tionghua dan Jawa. Video ni membuat saya appreciate my roots .. Now in Malmo Swedia and some time in Singapore .. Oh ya Mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew kakeknya berasal dr Semarang. Dokter family saya disini jg dr Semarang .. :
Bukan kakeknya yang dari Semarang tapi emaknya(Nenek) Kakeknya lahir diSpore tapi kerja lama di Semarang dan kawin dengan Nyonya Semarang
Keturunan ke 5 lim eng tjo. tetap setia like & nyimak semoga sehat & sukses diprantauan
Quote sukses "Semakin maju peradaban nya semakin banyak orang yang ingin mengingat masa lalu"
Bapaknyaserius lahir tahun 1941??? Nggak kelihatan😭👍👍👍👍👍 pas awal lihat kukira umurnya 70-an :") wow keren masih segar dan bugar banget. Restorannya dekat dari simpang lima.
Ohayou gozaimasu, wah Semarang bagus sekali toleransinya dan akulturasi👍❤️,terima kasih ko Rudy atas wawancara dg Yong kie Tio❤️, salam sehat selalu 🙏🏻, nanti sy ingin membeli bukunya ❤
Iya, kota yg bny sejarah dn budayanya, smoga k Rudy selalu sukses dgn konten2 kulinernya, Amin 🙏
Semoga kita bangsa indonesia selalu bersatu walau beda agama dan ras, kita adalah rakyat Indonesia, suku tionghoa jg org indonesia krn lahir diindonesia, semoga kita ga terpancing dg hal2 berbau sara
Dan kalau tidak salah, leluhur melayu juga berasal dari salah satu suku di tiongkok
Semua nya akibat politik kotor jaman orba sampai saat ini politisasi untuk membangun kebencian terhadap orang tionghua masih berlangsung apalagi dekat pemilu,padahal sumbangsi orang tionghua untuk negara Indonesia cukup besar,baik dijaman penjajahan maupun jaman sekarang,orang tionghua sangat mencintai negara Indonesia,jadi hilangkan politik yg memecah bela bangsa,namun mari kita bersatu padu demi kemajuan bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila,walaupun berbeda2 kita tetap satu🇲🇨🇲🇨🙏🙏
ya begitulah, manusia2 rakus akan propaganda pake apapun..dan imbasnya rakyat kecil yg di adu domba pake suku,agama,ras dll
Berarti dokrin kebencian sydah tertanam sejak jaman pemerintah dulu dan mengakar sampe skrng
@@darrenesteban8439 la kalau doktrin propaganda itu dri jaman kerajaan dah ada, di hebuskan karena berebut duniawi, kekuasaan,harta dll....dan lihat fakta saat ini jga ada...meski satu agama pun akan bisa..jdi intinya pada dasarnya rakus itu di setiap manusia ,maka lihat manusia itu dri sisi manusianya kalau kita bener2 jga manusia...mau satu suku,agama..bahkan satu keluarga pun berebut duniawi
@@djancux2716 mungkin kamu pribumi???
Kalau gak ada Soeharto tak ada Tionghoa adanya China kyk Malaysia bahkan bahasa Malaysia saja mereka gak bisa. Mereka tetep bahasa Mandarin
Lu mau Tionghoa Indonesia kyk di Malaysia mereka semua tidak berbahasa Indonesia tapi Mandarin?!
Semarang hadir........
sampai sekarang saya belum ada yang berani bercerita sejarah yang mendirikan Indo Tiongua disemarang
Saya sangat setuju apa yg dikatakan Bapak Yongkie, terima kasih. Saya orang semarang asli, tapi sudah 6 tahun ini saya di bekasi, salam untuk semarang, semoga saya cepat bisa datang ke sini lagi.
di kota fuxing provinsi fujian.ada 1 desa yg banyak warga tuanya fasih berbasa indonesia.toko2 pun bnyk bahan2 indonesia. ceritanya mrk dl pelarian dr tragedi 98.
sht sll koko smrg ttp infah kgn kotaku smrg smg smua sht sll
Wow konten creator Rudy Chen ini sangat bagus, menghibur dan bermanfaat, dan jarang sekali konten creator membahas sejarah dan budaya provinsi - provinsi bukan hanya di RRC, juga di Indonesia. Maju terus bro Rudy dan saya selalu memberi dukungan setiap konten bro Rudy yg membahas budaya dan sejarah Indonesia. Salam sehat, panjang umur, sukses, sejahtera, sukacita dan bahagia. Amin 3 X.
Restoran antik harga receh Rasa istimewah mak nyus.
Saya jadi tahu tentang semarang
Salah satu konten terbaik koh Rudy...membuka wawasan ❤
Thanks koh Rudy sdh keliling Semarang..
Berbeda2 tetapi ttp satu jua🖒
Belajar sejarah kota2 di cina dan indonesia yach di vlog koko rudy ini, insya Alloh mampir ke resto semarang
Coba bayangkan kalo tahun 1965an budaya Tionghoa tidak dilarang, pasti sekarang banyak rakyat Indonesia (Tionghoa & non Tionghoa) yang fasih berbahasa Mandarin.
Hal ini pasti akan sangat membantu perekonomian Indonesia, juga akan menjaga kerukunan & toleransi di Indonesia.
Menyatu dalam 1 piring koko,bikin ngiler n kangen pulkam..3 hr di semarang belum puas koko
Tepat sekali Rudy ketemu Om Yongkie Thio, pakar budaya Tionghoa peranakan dan Sejarah kota Semarang 👍🙏
Beliau sejak dulu akrab dan "welcome" sebagai narasumber dengan komunitas budaya Tionghoa peranakan, "heritage" dan sejarah kota Semarang baik lokal maupun dari LN (Singapore,China,Jepang,Belanda, dll).
Salam Hormat dan Sehat buat Om Yongkie Thio sekeluarga.
Sukses buat Rudy atas vlog nya👍🙏
Semangat terus mas Rudy 👍🇮🇩👍🇮🇩
Mksh ya ko..nge review kotaku dgn semangat bgt.. respect..😊🙏🙏
Sy pernah bertemu serombongan org Tionghoa semarang di Istana Maimun Medan, mereka menggunakan bahasa jawa semarang dgn medok jawa, sy kaget dan sy menyapa mereka mengunakan bahasa jawa dan mereka sgt merespon...bedaaa dgn tionghoa medan....bicara indonesianya msh sgt medok hokiannya...seperti susah malafalkan huruf R...terimakasih pd Mas Rudy Chen....mf y mas...
Menarik sekali melihat vlog ko Rudy,baru mengerti tentang kota Semarang ,setelah melihat dan mendengar wawancara ko Rudy dengan bpk.Yongkie Tio ,baru tahu juga bagaimana alkulturasi budaya yg terjadi di kota Semarang.Bertemu bpk.Yongkie adalah suatu keberuntungan bagi ko Rudy dari beliau kita bisa mengetahui bagaimana perkembangan kota Semarang.Terimakasih ko Rudy ,dapat wawasan pengetahuan lagi.Teruslah bikin vlog yg menarik ko Rudy,kita akan mendukung semoga selalu bertambah subscribernya.
Luar biasa makasih ko Rudy kami bisa banyak tahu sejarah2 Tionghoa di semarang
Selalu setia nonton ko Rody, walau jarang koment.
Ko Rudy jgn lupa ke Surabaya ya...explore yo
Dari segi kuliner dan sejarah, komunitas tionghoa semarang dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu peranakan lama dan peranakan baru. Semarang merupakan titik awal dari peranakan cabang atas, cthnya keluarga Tan dan Lim Semarang dan Keluarga Han Lasem yang mendominasi pada abad 18. Walau demikian, jumlah peranakan lama termasuk kecil, dalam angka ribuan. Sensus penduduk tionghoa di semarang dan surabaya tidak melonjak hingga awal 1900an. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan arsitektur peranakan yang hanya dapat ditemukan di daerah pecinan, dan kurangnya arsitektur era 1900-1940, lebih didominasi oleh arsitektur pasca 1940an (art deco dan modern). Kuliner peranakan semarang juga membuktikan karakter yang cenderung lebih ‘totok’ daripada kuliner peranakan babanyonya cthnya lumpia, nopia, ngoyang yang kurang terasa akulturasinya. Sayangnya banyak sejarah tionghoa semarang lebih meliputi peranakan baru daripada kaum peranakan lama yang sekarang mungkin sudah melebur dalam masyarakat.
Memang kulturasi di jawa lebih kental, dibanding kota lain.
" Es Rujak Puspa ... Kelihatan Enak BGT
Hebat mantap...
Slogan orang semarang koh Rudy. Semarang wis panas tapi orang e jangan ikut panas. Semoga Semarang meninggalkan kesan yg baik utk koh Rudy.
Restorant semarang dlu ngetop th 90an...saran saya dibuat pujasera kuliner jadul aja...menu yg jadul2👍
Terimakasih videonya Ko Rudy
Om Rudi ini konten yg berbagi kehidupan untuk semua orang apa lgi para wisatawan dpt info om Rudi,oh ya yg sebelah anda itu tetangga saya di jln pemuda beliau punya toko barang antik& tlg sampaikan salam dri saya Ronny barber shop Arjuna dijln pemuda.tetap semangat & jaga kesehatan
Kyknya ko rudy sdh balik ke beijing china..
sebagai generasi yg melek teknologi dan informasi kita harus menghilangkan stigma negatif thd orang tionghoa dan sama'' bersinergi untuk memajukan negara kita
mantap...
Betul sekali pak 👍susah sekali menghancurkan stikma bahwa org tiong hua tidak pernah berbuat apa yg di tuduhkan ke stigma yg negatif.. Padahal tionghua cuma ingin berjuang hidup tanpa menyusahkan org lain yg memang sudah jadi kultur org tionghua. Hrsnya kita bisa belajar dari mereka ....
Saya orang jawa sangat mengakui,budaya tionghoa sangat mempengaruhi budaya indonesia,penyebaran hingga ke desa2 dan berbaurnya suku thionghoa lebih baik ketimbang keturunan arab,india yang sangat eklusif dan bergaul dgn etniknya sendiri,bahkan perkawinan yg umum pun antara pribumi dan thionghoa,kalo pribumi dgn arab atau india....kayaknya 1000 banding 1😅😅😅
Tapi banyak yg nggak suka sama tionghua alasannya katanya nggak suka berbaur dan terkesan eksklusif ,padahal sy melihatnya seperti anda justru tionghua yg paling mengakar dan berpengaruh budayanya di Indonesia
Sangat ramai sampai macet cet.
Semarang adalah salah satu kota paling toleran di Indonesia
Rudy dmna pun berada selalu ada content budaya dan sejarah
Tutur bahasa dan kata selalu ditata dg baik.
Recommended sekali channel nya 👍
Waw... Semarang kuuu...
Vlok mengingat jaman dulu👍
Alhamdulillah, salam hormat koh rudi... Semoga Allah selalu memberikan kesehatan...
🇲🇨 adalah KITA
salam takdzim buat pak Yongki Tio
" I Agree with OPINION Pak Yongkie Tio
Yang lebih akulturasi lagi,, kota tangerang dengan sebutan China benteng,, kuliner nya budaya musik cokeknya atau gambang kromongnya, dan ada acara pecunnya, perahu naga di sungai cisadane,china benteng punya komunitas sendiri, dari kuliner nya budaya musik nya,karena perpaduan dari suku hokian dan pribumi, beda sama Tionghoa jakarta yg mayoritas suku Tionghoa khek,,,
Semarang hadir
Kpn diadakan festival/mode show baju encim.
Kain bawah kain batik Lasem,model burung Hong atau watu pecah dan kebaya brokat
Bapak betul banyak orang tionghoa membuka lapangan kerja di indonesia.kita orang pribumi mengakui itu ..
Raja gula asia Tenggara juga dari semarang
Ko rudi.. klo balik ke beijing.. bikin vlog untuk museum² di sana dong . Pengen tau sejarahnya .. pleaseeeeeee