ASTAGHFIRULLAH! DUSTA KEJI USTAD WAHABI - AKIDAH ULAMA SALAF, IMAM MALIK, & IMAM AHMAD BUKAN WAHABI

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 11 вер 2024
  • aliran sekte wahabi mengaku berakidah salaf. mereka menganggap akidah wahabi sama dengan akidah ulamak salaf, spt imam malik, imam ahmad, imam syafi'i dan imam hanafi.
    padahal mereka berdusta atas nama ulamak salaf, karena ulamak salaf berakidah tafwid dan takwil. sama dengan akidah asairoh dan maturidiyah.
    #pemudahijrah #aswaja #wahabi #ahlussunnahwaljamaah #manhajsalaf #salafi #ulamasalaf #salafiwahabi #kajiansunnah #kajianislam

КОМЕНТАРІ • 5 тис.

  • @amungdoc3969
    @amungdoc3969 Рік тому +10

    Alhamdulillah...
    Semoga channel2 Aswaja tambah berkembang, mencerahkan dan mencerdaskan ummat.

  • @hamidun_alhaj
    @hamidun_alhaj Рік тому +29

    UNTUK LEBIH BAIK BAGI KEMASHLAHATAN UMMAT, HARUSNYA MASALAH PAHAM WAHABI INI, SELAIN MEMBANTAH DENGAN ARGUMEN, JUGA MEREKOMENDASIKAN KEPADA MUI DAN KEMENAG AGAR MELARANG PAHAM WAHABI INI. SEPERTI DI MALAYSIA PAHAM DISANA PADU SEMUANYA AHLUSSUNNAH WA AL JAMAAH,BERMAZHAB SYAFII. DISANA UMMAT ISLAMNYA MENENTUKAN KEBIJAKAN DAN DISEGANI UMMAT LAIN.

    • @hartoyowijaya9905
      @hartoyowijaya9905 Рік тому

      Ahmad an najjah anggota MUI ditangkap densus 88 .. masih ada yg lai n ✌👌

    • @asepsugiharto4589
      @asepsugiharto4589 Рік тому +4

      Sy lebih percaya ulama2 WAHABi daripada aswaja KW.. Aqidah aswaja kw itu jelmaan jahmiyyah dan campur sari dgn akal. Lalu di cari2 dalil.. Contoh amalan yg lain pun di paksakan dalil2 pembenaran nya..

    • @nasichulamin1113
      @nasichulamin1113 Рік тому +2

      @@asepsugiharto4589 TERSERAH LHOOOOO...MAU OTAK SUNGSANG,MAU GILA,MAU SESAT IKUTI IBLIS-IBLIS WAHABI..DI JAMIN LULUS

    • @semestaalam11
      @semestaalam11 Рік тому +1

      Setuju,,,

    • @rachmatrachmat9517
      @rachmatrachmat9517 Рік тому +1

      @@nasichulamin1113 Betul betul betul saya setuju dengan anda.Terseraj lu aja Asep Sugiharto nggak ada paksaan dalam beragama

  • @LingkungSeniSantriKalijaga
    @LingkungSeniSantriKalijaga Рік тому +15

    ISTAWA MENURUT IMAM MALIK BIN ANAS
    Imam Malik pernah ditanya tentang makna “Istawa” sepertimana yang diriwayatkan oleh al-Imam al-Baihaqi di dalam kitabnya al-Asma’ Wa al-Sifat:
    “يَا أَبَا عَبْد ِاللهِ: الرَّحْمـَــــٰنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَىْ كَيْفَ اسْتِوَاؤُهُ؟ قَالَ: فَأَطْرَقَ مَالِكٌ وَأَخَذَتْهُ الرَّحْضَاءَ ثُـمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ فَقَالَ: الرَّحْـمَـٰنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَىْ كَمَا وَصَفَ نَفْسَهُ، وَلَا يُقَالُ كَيْفَ وَكَيْفَ عَنْهَ مَرْفُوْعٌ وَأَنْتَ رَجُلٌ سُوْءٌ صَاحِبُ بِدْعَةٍ أَخَرَجُوْهُ. قَالَ فَأَخْرُجَ الرَّجُلَ”.
    “Wahai Abu Abdillah: “Al-Rahman beristawa ke atas Arasy”, bagaimana Dia istawa? Maka al-Imam Malik menundukkan kepalanya dan peluh membasahinya, kemudian beliau mengangkat mukanya lalu berkata: “Al-Rahman beristawa ke atas Arasy sepertimana Dia sifatkan diri-Nya dan tidak boleh dikatakan seperti apa[istiwa`-Nya] dan kaif [bagaimana istiwa`-Nya] diangkat daripada-Nya [tidak ada bagi-Nya kaif]. Sesungguhnya engkau ahli bid`ah, usirlah dia. Maka lelaki itupun diusir pergi” . (Al-Imam al-Bayhaqi, al-Asma’ was-Sifat; Bab ma ja’ fi al-`Arsy wa al-Kursi, Dar Al-Jail Beirut, hlm. 568 ). Perhatikan kalimatnya, "Dia istawa sebagaimana Dia sifatkan untuk diri-Nya...." artinya apa? Allah istawa sesuai dengan Yg Dia katakan,bukan menurut kita (makhluk). Kalau menurut kita (makhluk) istawa bermakna mendiami suatu tempat, bersemayam, duduk, dsb maka bgi Allah ya bukan. Lalu apa? Inilah yg dimaksud Imam Malik dilarang untuk ditanyakan. Kita hanya wajib mengimani, bukan mendetailkan apa dan bagaimana istawa Allah. Sekali lagi Imam Malik itu berkata bahwa Allah istawa sesuai yang disifatkan-Nya untuk diri-Nya, artinya makna istawa bagi Allah juga ya yang sesuai kehendak Allah bukan menurut makna yang berlaku pada manusia atau umumnya makhluk. Bukan tiada maknanya, ada, tapi hanya Allah yg Maha Tahu, Dia tak menginformasikan pada kita. Jadi makna istawa yg diketahui dlm bahasa arab pun, yg sejumlah 15 itu semuanya berlaku bagi makhluk akan kacau bila dinisbatkan pada Allah.
    Kalau sampeyan meyakini imam malik menetapkan makna istawa atau menetapkan Allah di langit, sampeyan harus mengecek perkataan tersebut riwayatnya, baik secara sanad maupun matan. Sebab sekarang banyak sekali nukilan-nukilan palsu yang tidak bertanggung jawab, atau nukilan-nukilan tersebut adalah riwayat-riwayat yang sangat lemah, atau pun riwayat yang kuat, hanya saja pemahaman orang-orang belakangan tersalah dalam memahami teks perkataan para ulama tersebut. Toh kalaupun ada ulama yang mengucapkan perkataan: "Allah di atas langit atau Allah di atas 'arasy" maka mereka tidak mengucapkannya kecuali 'ala sabilil hikayah atau menetapkan lafazhnya (itsbatul lafzhi) saja; yaitu hanya mengucapkan kembali apa yang diucapkan oleh alquran: ar-Rahmanu alal arsyis tawa atau a'amintum man fis sama'. Tidak lebih lebih dari itu; yaitu tidak memaknakan (tafsir) atau tidak menetapkan maknanya (itsbatul ma'na) bahwa Allah bertempat di langit atau di atas arasy.
    Seperti riwayat yang dikemukan oleh Suraij ibn an-Nu’man dari Abdullah ibn Nafi’ dari al-Imam Malik, bahwa ia -al-Imam Malik- berkata:
    “Allah berada di langit, dan ilmu-Nya di semua tempat”
    Sebelum jauh mengecek kebenarannya secara dirayah (matan), maka ceklah secara riwayat (sanad). Ternyata riwayat ini adalah riwayat yang sama sekali tidak benar sebab ghoiru tsabit. Jika kita lihat di dalam kitab-kitab Adh-Dhu'afa', Abdullah ibn Nafi’ dinilai oleh para ahli hadits sebagai seorang yang dla’if. Al-Imam Ahmad ibn Hanbal berkata: “’Abdullah ibn Nafi’ ash-Sha’igh bukan seorang ahli hadits, ia adalah seorang yang dla’if”. Al-Imam Ibn Adi berkata: “Dia, yaitu Abdullah bin Nafi' banyak meriwayatkan riwayat gharaib (riwayat-riwayat asing, tidak dikenal) dari al-Imam Malik”. Ibn Farhun berkata: “Dia -Abdullah ibn Nafi’- adalah seorang yang tidak membaca dan tidak menulis”.
    Kalau sudah menemukan kelemahan pada sanad, maka tak perlulah kita berjalan lebih jauh mengecek matannya, sebab riwayat ini sudah batal dengan sendirinya, terlebih untuk masalah ushul aqidah seperti ini, lebih dipantangkan lagi kita menggunakan riwayat-riwayat yang dhoif, sebab dalam perkara aqidah, harus menggunakan dalil-dalil yang mutawatir, bukan riwayat dhoif perkataan seorang imam.
    Saya tambah satu contoh yang lain. Imam Abu Hanifah misalkan. Kelak anda akan menemukan nukilan-nukilan yang disalahgunakan maknanya. Seperti perkataan Imam Abu Hanifah di bawah ini:
    Suatu ketika al-Imam Abu Hanifah ditanya makna “Istawa”, beliau menjawab: “Barangsiapa berkata: Saya tidak tahu apakah Allah berada di langit atau barada di bumi maka ia telah menjadi kafir."
    Nah riwayat ini kuat, sekarang kita cek matannya, apakah mungkin seorang Imam Besar ini berkeyakinan bahwa Allah bertempat?! Simak perkataan beliau di bawah ini:
    “Dan sesungguhnya Allah itu satu bukan dari segi hitungan, tapi dari segi bahwa tidak ada sekutu bagi-Nya. Dia tidak melahirkan dan tidak dilahirkan, tidak ada suatu apapun yang meyerupai-Nya. Dia bukan benda, dan tidak disifati dengan sifat-sifat benda. Dia tidak memiliki batasan (tidak memiliki bentuk; artinya bukan benda), Dia tidak memiliki keserupaan, Dia tidak ada yang dapat menentang-Nya, Dia tidak ada yang sama dengan-Nya, Dia tidak menyerupai suatu apapun dari makhluk-Nya, dan tidak ada suatu apapun dari makhluk-Nya yang menyerupainya” .
    Dari perkataan sang imam bahwa "Dia bukan benda, dan tidak disifati dengan sifat-sifat benda. Dia tidak memiliki batasan (tidak memiliki bentuk; artinya bukan benda), Dia tidak memiliki keserupaan" saja sudah dapat kita simpulkan bahwa Imam meyakini bahwa Allah tidak bertempat karena tempat adalah salah satu sifat daripada sifat-sifat makhluk. Belum lagi jika ditambah dengan perkataan-perkataan Imam Abu Hanifah yang lainnya yang masih banyak, seperti di antaranya tulisan beliau dalam al-Washiyyah: “Jika Allah membutuhkan untuk duduk atau bertempat di atas arsy, lalu sebelum menciptakan arsy dimanakah Ia?”. tapi saya kira cukup beberapa ini saja, mengingat kalau semua perkataan Imam dituliskan di sini, maka akan sangat memakan tempat. Lalu apakah Imam Abu Hanifah adalah seorang yang mempunyai pendirian yang berubah-ubah?! Tentu tidak, artinya perlu kita curigai ada makna lain di sana. Apa itu?
    Bahwa fatwa kafir itu dikeluarkan oleh Imam sebab orang yang mengatakan dua ungkapan tersebut adalah justru karena di dalamnya terdapat pemahaman adanya tempat dan arah bagi Allah. Padahal sesuatu yang memiliki tempat dan arah sudah pasti membutuhkan kepada yang menjadikannya dalam tempat dan arah tersebut. Dengan demikian sesuatu tersebut pasti baharu (makhluk), bukan Tuhan.
    Jadi tetap tidak boleh seorang di antara kita mengatakan "Aku bingung apakah Allah ada di langit atau di bumi.", sebab memang Allah tidak di langit dan tidak pula di bumi. Jika kita katakan Allah di langit maka itu secara otomatis bermakna Allah berarah dan bertempat begitu pula jika kita katakan Allah di bumi itu bermakna berarah dan bertempat. Tentu sangat bertolak belakang dengan keyakinan Imam Abu Hanifah.
    Jadi kesimpulannya, tetap Imam Abu Hanifah dan Imam Malik tidak pernah mempunyai pemahaman apalagi keyakinan bahwa Allah berada di atas langit atau arasy sebagaimana zhohir teks alquran, hanya kita saja orang-orang belakangan yang salah memahami kalam beliau yang dinukil oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan membelok makna sebenar yang diinginkan oleh ImamMalik dan Imam Abu Hanifah.
    Lalu Imam Malik berkata, “Istiwa bukan sesuatu yang tidak diketahui, melainkan diketahui dalam Quran bahwa ada lebih dari 7 ayat yang menyebutkan tentang Istiwa misal Allah berfirman,
    قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُوْلُوا الْأَلْبَابِ
    Katakanlah (wahai Muhammad) apakah sama orang-orang yang mengetahui dan orang-orang yang tidak mengetahui. Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (QS Az Zumar: 9) Di situ pakai kalimat قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ. "yastawilladzina...." itudasar katanya dari 'Istawa'. Istawa di situ bermakna lebih tinggi bukan tinggi dalam arti tempat. Apalagi Istawa Allah, sudah tentu bukan dalam arti bertempat
    Bgtulah tafsiran imam malik ttg istawa

    • @abuazizy2506
      @abuazizy2506 Рік тому

      Ini ente boleh copas dari mana? Tulis dong maroji' nya

    • @madangchannel8422
      @madangchannel8422 Рік тому +2

      Betul sekali 🙏wahabi aqidah mujassimah musyabbihah

    • @kangyanto9877
      @kangyanto9877 Рік тому +2

      @@abuazizy2506 setidaknya ente tahu kalau itu copas, artinya ada sumberya dan subernya itu tidak ada di dalam buku panduan ust wahabi. Jika bener" ingin tahu silahkan bilang ke ust ente bikin undangan ke aswaja ngopi bareng bincang" ilmiah bedah kitab para ulama.

    • @LingkungSeniSantriKalijaga
      @LingkungSeniSantriKalijaga Рік тому +1

      @@abuazizy2506 ah kepo...! Wkwkwk
      Kasih tau gak yaaaa....? Hahaha

    • @LingkungSeniSantriKalijaga
      @LingkungSeniSantriKalijaga Рік тому +2

      @@kangyanto9877 mana mau! Sebab prinsip mereka dilarang duduk dengan ahlul bid'ah. Hahahaha

  • @lycans1995
    @lycans1995 Рік тому +7

    kasian jamaah wahabi di bodohi &di bohongi ust" nya 🤭

    • @edos4597
      @edos4597 Рік тому

      Ayat sifat Allah adalah ayat muhkamat/jelas.
      Dalam kitab tafsir ibnu Katsir QS Al A'raf 54 ttg sifat istawa ALLAH DI ATAS arsy :
      Barang siapa yang meyakini sifat Allah sesuai dengan apa yang disebutkan oleh "ayat-ayat yang jelas" dan hadis-hadis yang sahih, kemudian diartikan sesuai dengan keagungan Allah dan meniadakan dari Zat Allah sifat-sifat yang kurang, berarti ia telah menempuh jalan hidayah.

    • @muhammadzulkifli8001
      @muhammadzulkifli8001 Рік тому

      @@edos4597
      *BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM*
      Allah berfirman pada hadis Qudsi, ''Apabila seorang hamba-Ku mendekati-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendekatinya dengan berlari. Apabila ia mendekati- Ku satu jengkal, Aku akan mendekatinya satu hasta.'' (HR Bukhari dan Muslim).
      *Jangan² juga sekte abu Jahal zaman now si Wahabi annjd mutamaslif AL KADZAAB juga meyakini bahwa Allah ta'ala *BERLARI* dari atas 'arsy menuju bumi untuk mendekati hambaNYA yg mendekatkan diri kpd NYA karena dalam metode tauhid trinitas versi Wahabi annjd bab tauhid asma wa sifat bahwa
      “al-Mu’aw-wil Mu’ath-thil”; artinya seorang yang melakukan takwil sama saja dengan mengingkari sifat-sifat Allah ta'ala sedangkan dlm hadist Qudsi tsb Allah berfirman pada hadis Qudsi, ''Apabila seorang hamba-Ku mendekati-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendekatinya dengan berlari. Apabila ia mendekati- Ku satu jengkal, Aku akan mendekatinya satu * 😀😀😁🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
      Wallahu a'lam bissawaab

    • @subehanhakim5981
      @subehanhakim5981 7 місяців тому

      ​@@edos4597... Pemahaman WAHABI, beda dgn pemahaman ASWAJA.

    • @edos4597
      @edos4597 7 місяців тому

      @@subehanhakim5981
      Coba sebutkan perbedaan prinsipnya apa saja.

  • @MuhammadArif-hb6uk
    @MuhammadArif-hb6uk Рік тому +12

    Mudah2an semakin teguh dg mengikuti faham asy'ariy maturidiy...

    • @nurmathiasmathias4001
      @nurmathiasmathias4001 Рік тому

      @muhammad arif : masa Rasulullah, Abu Jahal juga berdoa kayak ente Tong.

    • @MuhammadArif-hb6uk
      @MuhammadArif-hb6uk Рік тому +1

      @@nurmathiasmathias4001 apa tak bingung anda ikut wahabi..ustd2 nya tu..ada yg menghalal kan kulit babi klo di samak..masya ALLAH..tobat oi tobat..

    • @nurmathiasmathias4001
      @nurmathiasmathias4001 Рік тому

      @@MuhammadArif-hb6uk yg bingung tsb ente Tong, karena cerita yg ente dengar tsb hanya dongeng dari Kyai pendomgeng ente Tong. Dongeng kok ente percaya ?? Atau karena pendongengnya Kyai ente ??

    • @MuhammadArif-hb6uk
      @MuhammadArif-hb6uk Рік тому +1

      @@nurmathiasmathias4001 iya lah sy nyerah..yg tidak pendongeng kan cuman al bani..nawawi..syafi'i..dan banyak lg ulama yg lain cuma pendongeng..

    • @MuhammadArif-hb6uk
      @MuhammadArif-hb6uk Рік тому

      @@nurmathiasmathias4001 ini sy lg dengar dongengan kitab hikam.

  • @planetagso1495
    @planetagso1495 Рік тому +4

    KITA WAJIB MENGIKUTI AKIDAHNYA PARA SAHABAT/PARA SALAFUSSHOLIH.

    • @wahabibibitterorispenebars7764
      @wahabibibitterorispenebars7764 Рік тому +1

      Betul Jangan Sampai Mengikuti Salafu Salah ( Wahabi / Islam Palsu )

    • @muhammadzulkifli8001
      @muhammadzulkifli8001 Рік тому

      Emang nyee menurut versi lol Aqiqahnya para sahabat/para salafussaleh itu gimana ngapp ?.....

    • @planetagso1495
      @planetagso1495 Рік тому

      @@muhammadzulkifli8001 Akidah PARA SAHABAT/PARA SALAFUSSHOLIH Akidahnya Lurus,krn Langsung mendapat bimbingan dari ROSULULLOH.

    • @muhammadzulkifli8001
      @muhammadzulkifli8001 Рік тому

      @@planetagso1495
      Yg ngha' lurus itu Aqidah tasalsul nya kaum ghuluw Wahabi annajed Al kadzaab laah 😎😎😎😎😎😎

    • @aseprahman6715
      @aseprahman6715 Рік тому

      @@planetagso1495 Albani dibingbing langsung rasullulah ?

  • @abuazizy2506
    @abuazizy2506 Рік тому +4

    Jangan panggil org kaya model wahabi kafir begini, dg panggilan ustadz dong min. Ga boleh min, krn secara tdk lgsg berarti antum jg memuliakan dan mendukung mrk yg sdh sesat 🙏🙏🙏

    • @edos4597
      @edos4597 Рік тому

      Ayat sifat Allah adalah ayat muhkamat/jelas.
      Dalam kitab tafsir ibnu Katsir QS Al A'raf 54 ttg sifat istawa ALLAH DI ATAS arsy :
      Barang siapa yang meyakini sifat Allah sesuai dengan apa yang disebutkan oleh "ayat-ayat yang jelas" dan hadis-hadis yang sahih, kemudian diartikan sesuai dengan keagungan Allah dan meniadakan dari Zat Allah sifat-sifat yang kurang, berarti ia telah menempuh jalan hidayah

    • @kaumwahabiannajedlanatulla5052
      @kaumwahabiannajedlanatulla5052 Рік тому

      @@edos4597
      *BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM*
      Imam Yahya bin Syaraf bin Hasan bin Husain An-Nawawi Ad-Dimasyqiy, Abu Zakaria atau yg dikenal dengan sebutan Imam Nawawi Al-Asy'ari As-syafi'i rahimahullah ta'ala (631H-676H) beliau mengatakan dalam kitab Majmuk Syarah Muhazzab :
      اختلفوا فى آيات الصفات وأخبارها هل يخاض فيها بالتأويل أم لا ؟ فقال قائلون تتأول على ما يليق بها, وهذا أشهر المذهبين للمتكلمين وقال آخرون : لا تتأول بل يمسك عن الكلام فى معناها ويوكل علمها الى الله تعالى ويعتقد مع ذلك تنزيه الله تعالى وانتفاء صفات الحوادث عنه فيقال مثلا نؤمن بأن الرحمن على العرش استوى, ولا نعلم حقيقة معنى ذلك والمراد به مع أنا نعتقد أن الله تعالى ليس كمثله شئ, وأنه منزه عن الحلول وسامت الحدوث, وهذه الطريقة السلف أو جماهريهم وهي أسلم
      Artinya : "Para Ulama berbeda pendapat tentang ayat-ayat dan hadits sifat (sifat Allah) apakah ditakwil ataupun tidak ? Maka berkata sebagian ulama nash tersebut *DITAKWIIL* berdasarkan makna yang layak dengan Allah SWT. Ini merupakan pendapat yang paling masyhur diantara mazhab-mazhab mutakallimin, dan sebagian ulama lain berkata jangan ditakwil tetapi tahanlah dari pada membicarakan maknanya dan *DISERAHKAN MAKNANYA KEPADA ALLAH* dan mengiktiqad bersihnya Allah SWT dari sifat-sifat baharu, misalnya dikatakan kami beriman sesungguhnya Ar-rahmanu ‘ala arsy istawa dan *KAMI TIDAK TAHU HAKIKAT MAKNA DEMIKIAN DAN MAKSUD DEMIKIAN* beserta kami mengi’tiqad sesungguhnya Allah SWT tidak serupa dengan sesuatu apapun dan sesungguhnya Allah SWT bersih dari tempat dan tanda hudus(ciri² makhluk), ini thariqat Salaf atau mayoritas ulama Salaf dan jalan ini lebih aslam (selamat)." (Imam Nawawi, Majmuk Syarh Muhazzab, Jld 1 hal 439 Dar Kutub Ilmiyah 2007).
      *WALLAHU A'LAM BISSAWAAB*

    • @edos4597
      @edos4597 Рік тому

      Ustadz Asy'ariyah mengkaji kitab Jawahirul Kalamiyah
      ua-cam.com/video/RqSzX4EZxMg/v-deo.html
      Perhatikan mulai =
      Menit ke 12:45 = bab istiwanya ALLAH DI ATAS arsy, atau
      Menit ke 20:00 = bab Allah punya Tangan, Mata dll

    • @kaumwahabiannajedlanatulla5052
      @kaumwahabiannajedlanatulla5052 Рік тому

      @@edos4597
      Hhh Ndak baca Yee tuh penjelasan detail dari imam Nawawi As-syafi'i Rahimahullah Ta'ala tentang ISTAWA'nya Allah Ta'ala kata beliau
      *DISERAHKAN MAKNANYA KEPADA ALLAH* dan mengiktiqad bersihnya Allah SWT dari sifat-sifat baharu, misalnya dikatakan kami beriman sesungguhnya Ar-rahmanu ‘ala arsy istawa dan *KAMI TIDAK TAHU HAKIKAT MAKNA DEMIKIAN DAN MAKSUD DEMIKIAN* beserta kami mengi’tiqad sesungguhnya Allah SWT tidak serupa dengan sesuatu apapun dan sesungguhnya Allah SWT bersih dari tempat dan tanda hudus(ciri² makhluk), ini thariqat Salaf atau mayoritas ulama Salaf dan jalan ini lebih aslam (selamat)." (Imam Nawawi, Majmuk Syarh Muhazzab, Jld 1 hal 439 Dar Kutub Ilmiyah 2007).
      *WALLAHU A'LAM BISSAWAAB*

    • @kaumwahabiannajedlanatulla5052
      @kaumwahabiannajedlanatulla5052 Рік тому

      @@edos4597
      Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda:
      *إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا قَامَ يُصَلِّي فَإِنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى قِبَلَ وَجْهِهِ، فَلاَ يَبْصُقَنَّ قِبَلَ وَجْهِهِ وَلاَ عَنْ يَمِيْنِهِ. وَلِيَبْصُقْ عَنْ يَسَـارِهِ تَحْتَ رِجْلِهِ الْيُسْرَى، فَإِنْ عَجِلَتْ بِهِ بَادِرَةٌ فَلْيَقُلْ بِثَوْبِهِ هكَذَا. ثُمَّ طَوَى ثَوْبَهُ بَعْضَهُ عَلَى بَعْضٍ*
      Artinya:
      “Sesungguhnya jika salah seorang dari kalian berdiri untuk shalat, maka sesungguhnya Allah Tabaraka wa Ta’ala berada di hadapannya. Maka janganlah ia meludah ke arah depan atau ke kanan. Hendaklah ia meludah ke sebelah kiri di bawah kaki kirinya. Dan jika terlanjur keluar, maka hendaklah ia tumpahkan ke pakaiannya.” Beliau kemudian melipat bajunya satu sama lain. [Shahiih Muslim (IV/2303 no. 3008)] dan Sunan Abi Dawud (‘Aunul Ma’buud) (II/144 no. 477).
      -Dalam hadist saheh ini Nabi menyatakan bahwa *Allah Tabaraka wa Ta’ala berada di hadapannya* ngha ada Nabi menyatakan bahwa *Allah berada diatas 'Arsy* hhhhhhh emang nyee menurut versi golongan lol Nabi seorang pembohong yee?..... karena dlm hadist shaheh ini Nabi ga' ada bersabda yg artinya bahwa Allah berada diatas 'arsy Astaghfirullahal 'adziim..
      *WALLAHU A'LAM BISSAWAAB*

  • @ismailmasduqi8101
    @ismailmasduqi8101 Рік тому +2

    #Terus Istiqomah Gus Mimin memberikan penjelasan ciri2 Aqidah Aswaja dan Aqidah Wahabi ,,,,
    #Aqidahnya Wahabi itu Mujassimah (menjisimkan Allah SWT ) , Musyabbiyah ( menyerupakan Allah SWT.dg.makhluk) ,,,ini Aqidah yang sesat,,,
    # Aqidahnya Ulama Salaf dan Kholaf (Tafwid dan Takwil,) Aqidah yang benar, tidak sama dengan Aqidahnya Wahabi ( Mujassimah dan Musyabbiyah ), Aqidah yang sesat,,,

    • @edos4597
      @edos4597 Рік тому

      Ayat sifat Allah adalah ayat muhkamat/jelas.
      Dalam kitab tafsir ibnu Katsir QS Al A'raf 54 ttg sifat istawa ALLAH DI ATAS arsy :
      Barang siapa yang meyakini sifat Allah sesuai dengan apa yang disebutkan oleh "ayat-ayat yang jelas" dan hadis-hadis yang sahih, kemudian diartikan sesuai dengan keagungan Allah dan meniadakan dari Zat Allah sifat-sifat yang kurang, berarti ia telah menempuh jalan hidayah.

    • @muhammadzulkifli8001
      @muhammadzulkifli8001 Рік тому

      @@edos4597
      *BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM*
      Allah berfirman pada hadis Qudsi, ''Apabila seorang hamba-Ku mendekati-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendekatinya dengan berlari. Apabila ia mendekati- Ku satu jengkal, Aku akan mendekatinya satu hasta.'' (HR Bukhari dan Muslim).
      *Jangan² juga sekte abu Jahal zaman now si Wahabi annjd mutamaslif AL KADZAAB juga meyakini bahwa Allah ta'ala *BERLARI* dari atas 'arsy menuju bumi untuk mendekati hambaNYA yg mendekatkan diri kpd NYA karena dalam metode tauhid trinitas versi Wahabi annjd bab tauhid asma wa sifat bahwa
      “al-Mu’aw-wil Mu’ath-thil”; artinya seorang yang melakukan takwil sama saja dengan mengingkari sifat-sifat Allah ta'ala sedangkan dlm hadist Qudsi tsb Allah berfirman pada hadis Qudsi, ''Apabila seorang hamba-Ku mendekati-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendekatinya dengan berlari. Apabila ia mendekati- Ku satu jengkal, Aku akan mendekatinya satu * 😀😀😁🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
      Wallahu a'lam bissawaab

  • @kopibiz
    @kopibiz Рік тому +3

    Astaghfirulllah

  • @latifjr1274
    @latifjr1274 Рік тому +4

    Cocok masey stop huru-hara wahaboy , najat ngaji semoga sukses dunia ila ahirat.

    • @edos4597
      @edos4597 Рік тому

      Ayat sifat Allah adalah ayat muhkamat/jelas.
      Dalam kitab tafsir ibnu Katsir QS Al A'raf 54 ttg sifat istawa ALLAH DI ATAS arsy :
      Barang siapa yang meyakini sifat Allah sesuai dengan apa yang disebutkan oleh "ayat-ayat yang jelas" dan hadis-hadis yang sahih, kemudian diartikan sesuai dengan keagungan Allah dan meniadakan dari Zat Allah sifat-sifat yang kurang, berarti ia telah menempuh jalan hidayah.

    • @muhammadzulkifli8001
      @muhammadzulkifli8001 Рік тому

      @@edos4597
      Ini orang sudah kalah telak Ama pembasmi Wahabi 😎😎😎😎😎😎

    • @edos4597
      @edos4597 Рік тому

      @@muhammadzulkifli8001
      Aku msh lanjut dg si pembasmi wahabi.
      Dia sekarang sdng kubantai. Dia bisanya hanya copas2 melulu

    • @muhammadzulkifli8001
      @muhammadzulkifli8001 Рік тому

      @@edos4597
      Benar ya masih lanjut ?....kita boleh lanjut Ndak?......
      Oke sekarang jawaban budak jariyah bahwa Allah FISSAMA' itu menurut ente benar /salah ?.....

    • @muhammadzulkifli8001
      @muhammadzulkifli8001 Рік тому

      @@edos4597
      Dan diriwayatkan dari Al-Baihaqi dan al-Hakim al-Tirmidzi, sebagai berikut:
      عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ : قُلْتُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، بِأَيِّ شَيْءٍ يَتَفَاضَلُ النَّاسُ فِي الدُّنْيَا ؟ قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : بالعقل ، قلت : ففي الآخرة ؟ قال صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : بِالْعَقْلِ ، قَالَتْ : قُلْتُ : إِنَّمَا يُجْزَوْنَ بِأَعْمَالِهِمْ ، قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : وَهَلْ عَمِلُوا إِلَّا بِقَدْرِ مَا أَعْطَاهُمُ اللَّهُ تَعَالَى مِنَ الْعَقْلِ ، فبقدر مَا أُعْطُوا مِنَ الْعَقْلِ كَانَتْ أَعْمَالُهُمْ ، وَبِقَدْرِ مَا عَمِلُوا يُجْزَوْنَ
      Dari ‘Aisyah RA, “Wahai Rasulullah dengan apa manusia diunggulkan antara satu dengan yang lainnya ketika di dunia?” “Dengan akal,” jawab Rasul Saw. Kemudian ‘Aisyah kembali bertanya: “Dan di akhirat?” “Dengan akal,” jawab Rasul Saw kembali. “Bukankah mereka akan dibalas sesuai dengan akal mereka?” Tanya ‘Aisyah ragu. Kemudian Rasul meyakinkannya dan mengatakan: “Dan bukankah manusia beramal sesuai dengan kemampuan akal mereka yang dikaruniai oleh Allah kepada mereka? pada tingkat mana akal mereka di sana perbuatan mereka berada, dan dari sanalah mereka dibalas.” (HR Al-Hakim Al-Tirmidzi).
      "Wallahu a'lam".

  • @madangchannel8422
    @madangchannel8422 Рік тому +4

    SEHAT SELALU GUS 🙏PANJANG UMUR 🙏WAHABI MUSYABBIHAH WA MUJASSIMAH 🙏

    • @edos4597
      @edos4597 Рік тому

      Ayat sifat Allah adalah ayat muhkamat/jelas.
      Dalam kitab tafsir ibnu Katsir QS Al A'raf 54 ttg sifat istawa ALLAH DI ATAS arsy :
      Barang siapa yang meyakini sifat Allah sesuai dengan apa yang disebutkan oleh "ayat-ayat yang jelas" dan hadis-hadis yang sahih, kemudian diartikan sesuai dengan keagungan Allah dan meniadakan dari Zat Allah sifat-sifat yang kurang, berarti ia telah menempuh jalan hidayah.

    • @madangchannel8422
      @madangchannel8422 Рік тому +1

      @@edos4597 🤭Akidah wahabi justru menyalahi akidah ulama salaf, mereka menetapkan sifat-sifat itu dengan menetapkan makna-makna dzhahirnya dan menafsirkan dengan makna-makna tertentu bahkan dengan takwil yang bathil.
      Ketahuilah wahai wahabi, makna dhahir bahasa Arab dari teks shifat semisal Yad (tangan), Rijl (kaki), Wajh (wajah), Isbi’ (Jari), Nuzul (turun) dan sebagainya adalah makna yang menunjukkan jisim dan organ. Seluruh ulama baik ulama ahli lughah, fiqih, tafsir dan tauhid sepakat bahwa makna dhahirnya secara hakikat dalam bahasa Arab tidak ada lain bermakna JARIHAH yakni alat atau organ tertentu. Sedangkan Allah tidak membutuhkan Alat atau organ untuk berbuat. Allah lah yang menciptakan alat dan organ untuk makhluk-Nya berbuat.
      imam Abu Jakfar ath-Thahawi (seorang ulama salaf ) berkata :
      وَتَعَالىَ- أَيْ اللهُ- عَنِ اْلحُدُوْدِ وَاْلغَايَاتِ وَاْلأَرْكَانِ وَاْلأَعْضَاءِ وَاْلأَدَوَاتِ، لاَ تَحْوِيْهِ اْلجِهَاتُ السِّتُّ كَسَائِرِ اْلمُبْتَدَعَاتِ
      “Maha suci Allah dari batas-batas (bentuk kecil maupun besar, jadi Allah tidak mempunyai ukuran sama sekali), batas akhir, sisi-sisi,anggota badan yang besar (seperti wajah, tangan dan lainnya) maupun anggota badan yang kecil (seperti mulut, lidah, anak lidah, hidung, telinga dan lainnya).Dia tidak diliputi oleh satu maupun enam arah penjuru (atas, bawah, kanan,kiri, depan dan belakang) tidak seperti makhluk-Nya yang diliputi enam arah penjuru tersebut”. (Al-Aqidah ath-Thahawiyyah : 28)

    • @edos4597
      @edos4597 Рік тому +1

      @@madangchannel8422
      Tunjukkan ceramah ust Salafi yg mengatakan bhw Tangan, Wajah, Kaki dan Mata Allah itu adalah organ Allah, seperti layaknya tangan, wajah, kaki dan mata yg merupakan susunan jasmani makhluk.

    • @madangchannel8422
      @madangchannel8422 Рік тому +1

      @@edos4597 🤭 banyak di youtube 🤭firanda kholid jawas dll...organya beda dg manusia 🤭nggak usah ngeles di akui ja 🤭

    • @edos4597
      @edos4597 Рік тому

      @@madangchannel8422
      Kutantang anda utk menunjukkan satu saja gak usah bnyk2 ceramah yg mengatakan :
      - Wajah Allah adalah organ Allah, seperti layaknya wajah makhluk itu adalah organ tubuhnya makhluk.
      - Tangan Allah adalah organ Allah, seperti layaknya tangan makhluk itu adalah organ tubuhnya makhluk.
      Tunjukkan videonya yg berkata mirip seperti itu dan tunjukkan tepat di menit ke berapa.

  • @abdurrahmanabdurrahman1233
    @abdurrahmanabdurrahman1233 Рік тому +2

    Mau menjurumuskan orang ke neraka, ngak berbeda Wahabi dn Jin, satu tujuan, satu cita2,.!

  • @kangyanto9877
    @kangyanto9877 Рік тому +1

    Akibat belajar dari buku paket wahabi dan tidak boleh mengikuti kajian dari ulama selain kelompoknya (doktrin) maka gak sadar kalau akidah wahabi beda dengan akidah ulama salaf

    • @edos4597
      @edos4597 Рік тому

      Ayat sifat Allah adalah ayat muhkamat/jelas.
      Dalam kitab tafsir ibnu Katsir QS Al A'raf 54 ttg sifat istawa ALLAH DI ATAS arsy :
      Barang siapa yang meyakini sifat Allah sesuai dengan apa yang disebutkan oleh "ayat-ayat yang jelas" dan hadis-hadis yang sahih, kemudian diartikan sesuai dengan keagungan Allah dan meniadakan dari Zat Allah sifat-sifat yang kurang, berarti ia telah menempuh jalan hidayah

    • @agiilham8378
      @agiilham8378 Рік тому

      Buka akal bapak salaf wahabi itu sama akidah dan amalan ulama salaf tp yg ngaku aswaja nu banyak amalan baru banyak menyelisihi ditambah2 sekarang dijamaah salaf wahabi itu awalnya di nu hujahnya terang kalian sok jago berilmu tp setiap kajian jrang pakai dalil

    • @kangyanto9877
      @kangyanto9877 Рік тому

      @@agiilham8378 belajar aja dulu yg tekun ya, suatu saat akan tahu mana dalil dg pemahaman yg benar dan mana dalil yg dipahami dengan hawa nafsunya. Sambil simak ustadz kalian sudah mulai yg saling menyalahkan satu dg yg lainya.

    • @kangyanto9877
      @kangyanto9877 Рік тому

      @@edos4597 belajar membedakan antara dzat dan zat. Ingat mirip tapi artinya beda. Dzat Allah jangan sampai salah zat .......

    • @edos4597
      @edos4597 Рік тому

      @@kangyanto9877
      Bedakan Dzat Allah dan Sifat Allah, jangan sampai salah.
      Tangan Allah itu Sifat Allah, bukan Dzat Allah.

  • @rakyatindonesia189
    @rakyatindonesia189 Рік тому +1

    wahabi dan sejenisnya anti ajaran tashowuf.
    Imam Muhammad bin Idris As Syafi'i (Imam Syafi'i) menyuruh kita menjadi Faqih dan Sufi.
    Istilah talbis/pengkaburan ajaran Islam nyata adanya.
    Memang sudah akhir jaman.

  • @ahmadh1640
    @ahmadh1640 Рік тому +1

    bagaimana dg akidah wahabi, jika membaca hadist bahwa Nabi menyampaikan masjid itu tempatnya intan emas permata....
    😃😃😃😃

    • @edos4597
      @edos4597 Рік тому +1

      Ayat sifat Allah adalah ayat muhkamat/jelas.
      Dalam kitab tafsir ibnu Katsir QS Al A'raf 54 ttg sifat istawa ALLAH DI ATAS arsy :
      Barang siapa yang meyakini sifat Allah sesuai dengan apa yang disebutkan oleh "ayat-ayat yang jelas" dan hadis-hadis yang sahih, kemudian diartikan sesuai dengan keagungan Allah dan meniadakan dari Zat Allah sifat-sifat yang kurang, berarti ia telah menempuh jalan hidayah.

    • @ahmadh1640
      @ahmadh1640 Рік тому

      @@edos4597 sepakat,
      Krn mereka mengartikan Alloh Subhanahuwataalla sebagai sesuatu yg berbentuk layaknya makhluk yg bertempat tinggal,
      Padahal banyak makna yg tidak semestinya, ibarat orang jawa bilang bahasa sanepan atau sanepo, saya sepakata Alloh di Arsy-Nya, dalam artian di atas segala galanya, meliputi segala kekuasaan-Nya tanpa ada satupun makhkuk yg mampu menyerupai apalagi sampai menyamai...
      Dalam bahasa sehari2 saja ada kalimat pejabat tinggi negara, akankah mereka mengartikan pejabat yg tubuhnya tinggi2 lagi jangkung,

    • @pembasmiwahabi2713
      @pembasmiwahabi2713 Рік тому

      @@edos4597
      *BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM*
      Imam Yahya bin Syaraf bin Hasan bin Husain An-Nawawi Ad-Dimasyqiy, Abu Zakaria atau yg dikenal dengan sebutan Imam Nawawi Asyafi'i rahimahullah ta'ala (631H-676H) beliau mengatakan dalam kitab Majmuk Syarh Muhazzab :
      اختلفوا فى آيات الصفات وأخبارها هل يخاض فيها بالتأويل أم لا ؟ فقال قائلون تتأول على ما يليق بها, وهذا أشهر المذهبين للمتكلمين وقال آخرون : لا تتأول بل يمسك عن الكلام فى معناها ويوكل علمها الى الله تعالى ويعتقد مع ذلك تنزيه الله تعالى وانتفاء صفات الحوادث عنه فيقال مثلا نؤمن بأن الرحمن على العرش استوى, ولا نعلم حقيقة معنى ذلك والمراد به مع أنا نعتقد أن الله تعالى ليس كمثله شئ, وأنه منزه عن الحلول وسامت الحدوث, وهذه الطريقة السلف أو جماهريهم وهي أسلم
      Artinya : "Para 'Ulama berbeda pendapat tentang ayat-ayat dan hadits sifat (sifat Allah) apakah ditakwil ataupun tidak ? Maka berkata sebagian 'ulama nash tersebut *DITAKWIIL* berdasarkan makna yang layak dengan Allah SWT. Ini merupakan pendapat yang paling masyhur diantara mazhab-mazhab mutakallimin, dan sebagian ulama lain berkata jangan ditakwil *tetapi tahanlah dari pada membicarakan maknanya* dan *DISERAHKAN MAKNANYA KEPADA ALLAH* dan mengiktiqad bersihnya Allah SWT dari sifat-sifat baharu, misalnya dikatakan kami beriman sesungguhnya Ar-rahmanu ‘ala arsy istawa dan *kami tidak tahu hakikat makna demikian dan maksud demikian* beserta kami mengi’tiqad sesungguhnya Allah SWT tidak serupa dengan sesuatu apapun dan sesungguhnya Allah SWT bersih dari tempat dan tanda hudus(ciri² makhluk), ini thariqat Salaf atau mayoritas ulama Salaf dan jalan ini lebih aslam (selamat)." (Imam Nawawi, Majmuk Syarh Muhazzab, Jld 1 hal 439 Dar Kutub Ilmiyah 2007).
      *WALLAHU A'LAM BISSAWAAB*

  • @agungkurniawan3051
    @agungkurniawan3051 Рік тому +1

    wahabi selalu mehakmi ulama 4 iman , maliki , syafi'i hambali , hanafi , selalu tidak ada rasa hormatinya tentang ilmu fiqih

  • @samsusinsambung1721
    @samsusinsambung1721 Рік тому +1

    Ustad2 salafi wahabi sdh dirancang & dimodifikasi untuk selalu berdusta menuduh memfitnah memutar balik fakta & memanipulasi data mrika tdk akn bisa jujur amanah selama berada didalam manhaj salafi wahabi. Walau resikonya menjadi munafik & khawarij mereka tdk takut malah mrka bangga nauzubillah minzalik amiin Ya rabbal alamin.

    • @edos4597
      @edos4597 Рік тому

      Ayat sifat Allah adalah ayat muhkamat/jelas.
      Dalam kitab tafsir ibnu Katsir QS Al A'raf 54 ttg sifat istawa ALLAH DI ATAS arsy :
      Barang siapa yang meyakini sifat Allah sesuai dengan apa yang disebutkan oleh "ayat-ayat yang jelas" dan hadis-hadis yang sahih, kemudian diartikan sesuai dengan keagungan Allah dan meniadakan dari Zat Allah sifat-sifat yang kurang, berarti ia telah menempuh jalan hidayah.

    • @pembasmiwahabi2713
      @pembasmiwahabi2713 Рік тому

      @@edos4597
      *BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM*
      Imam Yahya bin Syaraf bin Hasan bin Husain An-Nawawi Ad-Dimasyqiy, Abu Zakaria atau yg dikenal dengan sebutan Imam Nawawi As-syafi'i rahimahullah ta'ala (631H-676H) beliau mengatakan dalam kitab Majmuk Syarh Muhazzab :
      اختلفوا فى آيات الصفات وأخبارها هل يخاض فيها بالتأويل أم لا ؟ فقال قائلون تتأول على ما يليق بها, وهذا أشهر المذهبين للمتكلمين وقال آخرون : لا تتأول بل يمسك عن الكلام فى معناها ويوكل علمها الى الله تعالى ويعتقد مع ذلك تنزيه الله تعالى وانتفاء صفات الحوادث عنه فيقال مثلا نؤمن بأن الرحمن على العرش استوى, ولا نعلم حقيقة معنى ذلك والمراد به مع أنا نعتقد أن الله تعالى ليس كمثله شئ, وأنه منزه عن الحلول وسامت الحدوث, وهذه الطريقة السلف أو جماهريهم وهي أسلم
      Artinya : "Para Ulama berbeda pendapat tentang ayat-ayat dan hadits sifat (sifat Allah) apakah ditakwil ataupun tidak ? Maka berkata sebagian ulama nash tersebut *DITAKWIIL* berdasarkan makna yang layak dengan Allah SWT. Ini merupakan pendapat yang paling masyhur diantara mazhab-mazhab mutakallimin, dan sebagian ulama lain berkata jangan ditakwil *tetapi tahanlah dari pada membicarakan maknanya* dan *DISERAHKAN MAKNANYA KEPADA ALLAH* dan mengiktiqad bersihnya Allah SWT dari sifat-sifat baharu, misalnya dikatakan kami beriman sesungguhnya Ar-rahmanu ‘ala arsy istawa dan *kami tidak tahu hakikat makna demikian dan maksud demikian* beserta kami mengi’tiqad sesungguhnya Allah SWT tidak serupa dengan sesuatu apapun dan sesungguhnya Allah SWT bersih dari tempat dan tanda hudus(ciri² makhluk), ini thariqat Salaf atau mayoritas ulama Salaf dan jalan ini lebih aslam (selamat)." (Imam Nawawi, Majmuk Syarh Muhazzab, Jld 1 hal 439 Dar Kutub Ilmiyah 2007).
      *WALLAHU A'LAM BISSAWAAB*

  • @kenlintang
    @kenlintang Рік тому

    kl org ahlulsunnah waljamaah ditanya dimana Allah? jawabanya sesuai AlQuran Allah beristiwa diatas Arsy.
    kl org aswaja ditanya dimana Allah? Allah tak bertempat dimana mana bisa.. kl Allah diatas Arsy maka ia bertempat katanya.
    Eh ia lupa dimana2 juga tempat, diawang2 juga tempat , kanan kiri atas bawah, juga tempat. dlm ilmu bahasa dan filsafat. semua itu tempat.

  • @LingkungSeniSantriKalijaga
    @LingkungSeniSantriKalijaga Рік тому

    UNTUK MEMBAHAS KETUHANAN PERLU NALAR LAIN
    Imam Fakhruddin ar-Razi, imamnya ilmu aqliyat dan naqliyat, pernah memberikan rumus sederhana bagi mereka yang hendak membahas ketuhanan, yakni:
    من أراد أن يشرع في الإلهيات؛ فليستحدث لنفسه فطرةً أخرى، فالإنسان - كما يتابع - إذا تأمل في أحوال الأجرام السفلية والعلوية، وتأمل في صفاتها، فذلك له قانون. وإذا أراد أن ينتقل منها إلى معرفة الربوبية؛ وجب أن يستحدث له فطرة أخرى وعقلا آخر، بخلاف العقل الذي اهتدى به إلى معرفة الجسمانيات
    "Siapa yang hendak membahas teologi/ketuhanan, maka dia harus menyediakan kondisi mental yang lain bagi dirinya sendiri. Manusia pada dasarnya ketika memikirkan keadaan materi-materi mikrokosmos atau pun makrokosmos dan dia merenungkan sifat-sifatnya, maka hal itu mempunyai aturan hukumnya sendiri. Ketika dia hendak berpindah pada pengetahuan ketuhanan, maka dia wajib menghadirkan kondisi mental dan rasio yang lain yang berbeda dari rasio yang memberinya petunjuk pada pengetahuan dunia materi" (Fakhruddin ar-Razi, Asas at-Taqdis)
    Aplikasi panduan Imam ar-Razi tersebut sebenarnya cukup sederhana. Ketika manusia membahas semesta secara umum, berlaku hukum fisika umum. Namun, ketika hendak membahas dunia sub-atomik, maka berlaku fisika kuantum yang punya nalar berbeda dan rumus-rumus berbeda. Padahal keduanya masih sama-sama dunia materi/fisik. Nah, ketika hendak membahas ketuhanan, maka buang semua aturan fisika materi tersebut dan persiapkan kondisi mental yang berbeda serta nalar rasional yang berbeda pula. Dengan cara ini, barulah misteri ketuhanan akan terpecahkan.
    Orang-orang Taymiyun dan musyabbih secara umum (mencakup para ateis) tidak mampu menghadirkan kondisi mental yang baru ini sehingga mereka terjebak pada nalar materialisme hingga jatuh pada absurditas. Akhirnya, ketika membahas ketuhanan mereka masih saja mereka memaksakan hukum fisika yang berlaku di semesta makhluk ini sehingga tidak mampu melepaskan Tuhan dari unsur ruang, jarak, bentuk, waktu, materi dan arah fisikal.
    Karena itulah selalu muncul pertanyaan lucu dan menggemaskan dari mereka. Sebagian berpikir seperti anak kecil yang mengira Tuhan adalah sosok berukuran super besar yang sedang duduk-duduk di singgasananya di ruang yang jauh di atas sana, sebagian berfikir Tuhan menempati mana2 tempat, sebagian lagi malah menafikan eksistensi Tuhan karena ilmu fisika modern tidak dapat menjangkau dan menganalisisnya. Maha Suci Allah dari prasangka mereka semua.
    Perbedaan Sifat Dzatiyah dan Fi'liyah Allah
    Para Taymiyun (wahabi) seringkali menyamakan dan menyamarkan antara sifat Dzatiyah Allah dan Sifat Jismiyah. Agar tidak rancu, saya membuat poin-poin singkat sebagai berikut:
    Dzat itu ada macam-macam kategorinya:
    Jauhar (entitas tunggal terkecil)
    Jisim (entitas multi jauhar)
    ‘Aradl (aksiden)
    Bukan jisim, jauhar atau pun Aradl
    Allah adalah kategori keempat, sebab laisa kamitslihi syai’un. Seluruh semesta (makhluk) masuk dalam salah satu dari ketiga kategori pertama.
    Kemudian, sifat Allah ada dua kategori, pertama adalah sifat yang melekat pada Dzat Allah, tak terpisah darinya. Oleh karena itu, maka sifat-sifat ini seluruhnya mempunyai karakter sebagai berikut:
    Qadim (tanpa awalan)
    Baqa’ (tanpa akhiran)
    Wahdaniyah (tunggal dan satu-satunya)
    Mukhalafah Lil hawadits (berbeda secara mutlak dengan atribut makhluk)
    Inilah yang disebut sifat Dzatiyah, contohnya mendengar, melihat, mengetahui, dan sebagainya. Semuanya selalu ada pada Allah, tidak ada berhentinya.
    Kedua, sifat yang dinisbatkan pada Allah tetapi ia melekat pada makhluk dalam arti perubahannya terjadi pada diri makhluk, bukan pada diri Allah.
    Misalkan, menciptakan (makhluknya yang jadi tercipta), mematikan (makhluknya yang mati), menghidupkan (makhluknya yang hidup), merahmati (makhluknya yang diberi rahmat), dan seterusnya. Inilah yang disebut sifat fi’liyah.
    Yad, Ain, Wajh dan sebagainya Masuk Mana?
    Tergantung dimaknai apa. Kalau misalnya yad disamakan dengan kuasa Allah untuk melakukan sesuatu, maka masuk pada sifat dzatiyah, baik dianggap bagian dari sifat qudrah atau dianggap berlainan dengan qudrah (ada ikhtilaf soal ini).
    Kalau diartikan perlindungan atau pertolongan Allah, maka masuk ke fi’liyah. Sifat lainnya qiyaskan sendiri.
    Istawa dan Nuzul Masuk Mana?
    Tergantung juga dimaknai apa. Kalau misalnya istawa dimaknai penguasaan mutlak atas semesta, maka masuk dzatiyah.
    Kalau dimaknai sebagai perbuatan Allah yang khusus pada Arasy, maka masuk fi’liyah. Adapun nuzul, bila dimaknai sebagai sifat tersedianya pintu maghfirah dan pintu Rahmah di sepertiga malam terakhir, maka masuk sifat fi’liyah.
    Lalu bagaimana bila istawa dan nuzul dimaknai sebagai perpindahan posisi Allah antara ada di atas Arasy dan ada di atas langit dunia? Cek poin selanjutnya.
    Yadullah Bukan Anggota Tubuh Allah
    Semua Ahlussunnah wal Jamaah sepakat bahwa yadullah dan sebagainya bukan anggota tubuh Allah atau bagian yang menyusun Dzat Allah. Dengan kata lain, Allah bukan sosok 3D yang berada di suatu tempat di arah atasnya Arasy.
    Makna yang dinafikan ini bukanlah sifat dzatiyah tetapi sifat jismiyah. Ini yang sering disamarkan oleh banyak Taymiyun (wahabi) sebagai sifat Dzatiyah. Padahal bukan dzatiyah tetapi sifat jismiyah.
    Istawa sebagai Keberadaan Allah
    Memaknai istawa sebagai keberadaan Allah di atas Arasy dan terbatas, di sana saja dengan ukuran tertentu. Baik dianggap menempel atau melayang di atas Arasy, adalah sifat jismiyah, bukan sifat dzatiyah.
    Demikian memaknai nuzul sebagai perpindahan posisi Allah dari lokasi di atas Arasy, ke lokasi di bawahnya. Sampai berhenti di atas langit dunia (baik dianggap Arasy jadi kosong atau tidak) adalah juga sifat jismiyah.
    Keduanya adalah atribut khusus jisim, bukan atribut bagi Dzat sebab Dzat yang bukan jisim, jauhar atau pun Aradl mustahil demikian.
    Apakah Taymiyun Mengikuti Akidah Ibnu Taymiyah?
    Sebagian Taymiyun tidak mengikuti akidah Ibnu Taymiyah secara total. Akan tetapi hanya membaca secara global saja sehingga tidak sampai menetapkan sifat jismiyah bagi Allah.
    Oleh karena masih pemula, mereka hanya sekadar menetapkan istilah yang ada dalam Alquran dan hadis. Tanpa kepikiran ada sosok 3D di atas Arasy yang naik turun bergerak setiap sepertiga malam terakhir.
    Mereka ini sejatinya sama seperti Asy’ariyah, hanya saja karena mendapat misinformasi tentang Asya’irah akhirnya ikut-ikutan menganggap Asya’irah sesat. Padahal hanya karena menjadi korban hoax.
    * Bila kesulitan mencerna, maka silakan buat skemanya dan dibaca ulang pelan-pelan. Semoga bermanfaat.

  • @gunawanwibisono6961
    @gunawanwibisono6961 Рік тому

    Ilmu dalam Islam itu luas.
    Sunnah Nabi itu luas.
    Janganlah mengira bahwa Islam itu selembar dua lembar halaman saja. Semakin dikaji, semakin terasa bahwa ilmu dan diri kita ini kecil di hadapan Alloh...
    Baru belajar suatu hal, bukan berarti ahli dalam semua hal...
    Baru mendapat hidayah bukan berarti dijamin surganya...
    Kita sama2 bukan umat terbaiknya Rasulullah...
    Ilmu dan pemahaman kita sama2 kerdil...
    Jangan sombong dan merasa lebih daripada yg lain. Krn ini tipu daya iblis... Ini tipu daya iblis...
    Iblis tdk selalu menyuruh kita utk bermaksiat..
    Iblis juga menyuruh kita utk beribadah, tapi dengan maksud niat yg jahat...
    Dengan usia, ilmu dan pengalamannya, semakin banyak tipu daya dia utk menyesatkan manusia sesuai dengan latar belakang masing2...

  • @muklismuklis1853
    @muklismuklis1853 Рік тому +2

    mantul.....l

  • @othmanhashim5593
    @othmanhashim5593 Рік тому

    Syukron ustaz
    Terbaik
    ♥️♥️♥️🇲🇾🇲🇾🇲🇾🇲🇾

  • @arnetawiprilia5281
    @arnetawiprilia5281 Рік тому +1

    WAHABI ORANG 2YG AKAN MENYESATKAN UMAT ROSULLULOH YG NYATA BERKEDOK SUNAH 👹👹👹👹

  • @acehalfaqir6516
    @acehalfaqir6516 Рік тому

    Mereka tidak paham metode yg pakai ulama ahlul Sunnah waljama'ah dalam memahami ayat khususnya ayat musasyabihat yg berkenaan dengan sifat-sifat Allah..
    Sehingga mereka kebingungan dan tidak percaya, bagaimana bisa imam Ahmad bin Hambal,imam as Syafi'i dan lain sebagainya yg hidupnya lebih awal ketimbang imam Abul Hasan Asy'ari mengikuti akidah beliau.

  • @ikhwan3223
    @ikhwan3223 Рік тому +1

    SAYA BERFIKIR DULWAHAB, DAN PARA WAHABYS ITU GA ADA ILMU, SHG BERFIKIRNYA SESUAI TEKS DAN TULISAN ... DAN ITU SANGAT MUDAH, SAMA BERFIKIRNYA DENGAN ANAK2 TK ATAU PAUD!

    • @edos4597
      @edos4597 Рік тому

      Ayat sifat Allah adalah ayat muhkamat/jelas.
      Dalam kitab tafsir ibnu Katsir QS Al A'raf 54 ttg sifat istawa ALLAH DI ATAS arsy :
      Barang siapa yang meyakini sifat Allah sesuai dengan apa yang disebutkan oleh "ayat-ayat yang jelas" dan hadis-hadis yang sahih, kemudian diartikan sesuai dengan keagungan Allah dan meniadakan dari Zat Allah sifat-sifat yang kurang, berarti ia telah menempuh jalan hidayah

    • @pembasmiwahabi2713
      @pembasmiwahabi2713 Рік тому

      @@edos4597
      Bersabdalah Nabi,
      قال صلى الله عليه وسلم هو جبريل لأن الله موجود بلا مكان فلا يوصف بصفات الأجسام ولا بالمسافة بالمرة
      Dia adalah Jibril karena sesungguhnya Allah Dzat yang wujud (ada) tanpa tempat, maka tidak boleh dishifati dengan beberapa shifat jisim dan tidak dishifati dengan jarak jangkuan (HR Imam Bukhari dan Muslim dan Baihaqi dalam kitab Asma wa al Shifat / 260)

  • @ahmadihsan4160
    @ahmadihsan4160 Рік тому

    Sedangkan tafwid salaf menyerahkan makna zahir dan hakiki kpd Allah dan tak memberi sebarang makna hanya membaca ayat mutasyabihah dan meyakininya dan serah makna kpd Allah

  • @nursyamsi2992
    @nursyamsi2992 Рік тому

    Bongkar semua bentuk kesesatan dan menyesatkan sekte wahabi. Tdk salah ucapa syaikh Ali Jumuah Mesir.. Bhw ulama di jauhi tp penceramah nihil ilmu di gemari. Ini terjadi pd penceramah² wahabi nihil ilmu tp tdk segan2 membuat fatwa yg menyesatkan.

  • @ahmadihsan4160
    @ahmadihsan4160 Рік тому

    Ulama wahabi salah faham maksud tafwid salaf yang mereka fahami isbat zahir sebagai makna tafwid sedangkan isbat zahir itulah fahaman mujassimah

  • @salamkromokas6932
    @salamkromokas6932 Рік тому

    Ini baru jelas" bohongnya yg nyata, terlalu berani berbuat dosa demi meyakinkan jamaahnya sebuah doktrin yg menyesatkan.

    • @kaumwahabiannajedlanatulla5052
      @kaumwahabiannajedlanatulla5052 Рік тому

      *BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM*
      Imam Yahya bin Syaraf bin Hasan bin Husain An-Nawawi Ad-Dimasyqiy, Abu Zakaria atau yg dikenal dengan sebutan Imam Nawawi Al-Asy'ari As-syafi'i rahimahullah ta'ala (631H-676H) beliau mengatakan dalam kitab Majmuk Syarah Muhazzab :
      اختلفوا فى آيات الصفات وأخبارها هل يخاض فيها بالتأويل أم لا ؟ فقال قائلون تتأول على ما يليق بها, وهذا أشهر المذهبين للمتكلمين وقال آخرون : لا تتأول بل يمسك عن الكلام فى معناها ويوكل علمها الى الله تعالى ويعتقد مع ذلك تنزيه الله تعالى وانتفاء صفات الحوادث عنه فيقال مثلا نؤمن بأن الرحمن على العرش استوى, ولا نعلم حقيقة معنى ذلك والمراد به مع أنا نعتقد أن الله تعالى ليس كمثله شئ, وأنه منزه عن الحلول وسامت الحدوث, وهذه الطريقة السلف أو جماهريهم وهي أسلم
      Artinya : "Para Ulama berbeda pendapat tentang ayat-ayat dan hadits sifat (sifat Allah) apakah ditakwil ataupun tidak ? Maka berkata sebagian ulama nash tersebut *DITAKWIIL* berdasarkan makna yang layak dengan Allah SWT. Ini merupakan pendapat yang paling masyhur diantara mazhab-mazhab mutakallimin, dan sebagian ulama lain berkata jangan ditakwil tetapi tahanlah dari pada membicarakan maknanya dan *DISERAHKAN MAKNANYA KEPADA ALLAH* dan mengiktiqad bersihnya Allah SWT dari sifat-sifat baharu, misalnya dikatakan kami beriman sesungguhnya Ar-rahmanu ‘ala arsy istawa dan *KAMI TIDAK TAHU HAKIKAT MAKNA DEMIKIAN DAN MAKSUD DEMIKIAN* beserta kami mengi’tiqad sesungguhnya Allah SWT tidak serupa dengan sesuatu apapun dan sesungguhnya Allah SWT bersih dari tempat dan tanda hudus(ciri² makhluk), ini thariqat Salaf atau mayoritas ulama Salaf dan jalan ini lebih aslam (selamat)." (Imam Nawawi, Majmuk Syarh Muhazzab, Jld 1 hal 439 Dar Kutub Ilmiyah 2007).
      *WALLAHU A'LAM BISSAWAAB*

  • @herrysudjono
    @herrysudjono Рік тому

    08:00 Lah gimana sih? Kata nya zatNya ngga bertempat. Tapi pas turun, bilang nya bertempat, karena yg turun bukan zatNya

  • @anasalam7747
    @anasalam7747 Рік тому

    Mohon ustadz Najet Ngaji.
    Mohon dalam menanggapi wahabi2 hendaknya lebih keras dan tegas, sehingga mereka wahabi 2 tidak kurang ajar.
    Terimakasih ustadz Najet Ngaji.

  • @asepsugiharto4589
    @asepsugiharto4589 Рік тому

    Alloh dtg di takwil dgn dtg pahala nya.. Lebih ga logis yg lebih logis alloh dtg tanpa mikir gimn dtgnya..sebagaimana ucapan imam ahmad kami beriman tanpa bertanya bagaimana nya.. Kami beriman sbgmn yg dtg dari alloh dan rosulnya

    • @NajatNgaji
      @NajatNgaji  Рік тому

      Imam Ahmad yang mentakwil begitu... sanadnya oke.

    • @edos4597
      @edos4597 Рік тому

      @@NajatNgaji
      Ayat sifat Allah adalah ayat muhkamat/jelas.
      Dalam kitab tafsir ibnu Katsir QS Al A'raf 54 ttg sifat istawa ALLAH DI ATAS arsy :
      Barang siapa yang meyakini sifat Allah sesuai dengan apa yang disebutkan oleh "ayat-ayat yang jelas" dan hadis-hadis yang sahih, kemudian diartikan sesuai dengan keagungan Allah dan meniadakan dari Zat Allah sifat-sifat yang kurang, berarti ia telah menempuh jalan hidayah.

    • @pembasmiwahabi2713
      @pembasmiwahabi2713 Рік тому

      @@edos4597
      *BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM*
      Tentang Firman Allah QS. Thaha: 5 ( *Ar-rahmanu ‘Ala al-‘Arsy Istawa* ), Imam asy-Syafi’i rahimahullah ta'ala berkata:
      "إن هذه الآية من المتشابهات، والذي نختار من الجواب عنها وعن أمثالها لمن لا يريد التبحر في العلم أن يمر بها كما جاءت ولا يبحث عنها ولا يتكلم فيها لأنه لا يأمن من الوقوع في ورطة التشبيه إذا لم يكن راسخا في العلم، ويجب أن يعتقد في صفات الباري تعالى ما ذكرناه، وأنه لا يحويه مكان ولا يجري عليه زمان، منزه عن الحدود والنهايات مستغن عن المكان والجهات، ويتخلص من المهالك والشبهات" (الفقه الأكبر، ص 13)....
      Artinya:
      “Ini termasuk ayat *mutasyâbihât* . Jawaban yang kita pilih tentang hal ini dan ayat-ayat yang semacam dengannya bagi orang yang tidak memiliki kompetensi di dalamnya adalah agar mengimaninya dan tidak secara mendetail membahasnya dan membicarakannya. Sebab bagi orang yang tidak kompeten dalam ilmu ini ia tidak akan aman untuk jatuh dalam kesesatan tasybîh. Kewajiban atas orang ini dan semua orang Islam adalah meyakini bahwa Allah ta'ala seperti yang telah kami sebutkan di atas, Dia tidak diliputi oleh tempat, tidak berlaku bagi-Nya waktu, Dia Maha Suci dari batasan-batasan (bentuk) dan segala penghabisan, dan Dia tidak membutuhkan kepada segala tempat dan arah, Dia Maha suci dari kepunahan dan segala keserupaan” (al-Fiqh al-Akbar, h. 13).
      Secara panjang lebar dalam kitab yang sama, Imam asy-Syafi’i rahimahullah ta'ala membahas bahwa adanya batasan/hadd (bentuk) dan penghabisan adalah sesuatu yang mustahil bagi Allah Ta'ala. Karena pengertian batasan (al-hadd; bentuk) adalah ujung dari sesuatu dan penghabisannya. Dalil bagi kemustahilan hal ini bagi Allah ta'ala adalah bahwa Allah ta'ala ADA TANPA PERMULAAN DAN TANPA BENTUK ( *bilaa kayfin* ), maka demikian pula Dia tetap ada tanpa penghabisan dan tanpa bentuk. Karena setiap sesuatu yang memiliki bentuk dan penghabisan secara logika dapat dibenarkan bila sesuatu tersebut menerima tambahan dan pengurangan, juga dapat dibenarkan adanya sesuatu yang lain yang serupa dengannya. Kemudian dari pada itu “SESUATU” yang demikian ini, secara logika/RA'YU juga harus membutuhkan kepada yang menjadikannya dalam bentuk dan batasan tersebut, dan ini jelas merupakan tanda-tanda makhluk yang nyata mustahil bagi Allah ta'ala .
      *WALLAHU A'LAM BISSAWAAB*

    • @edos4597
      @edos4597 Рік тому

      @@NajatNgaji
      Imam Ahmad memaknai ayat : dan datang Tuhanmu.
      Menjadi : dan datang (pahala) Tuhanmu.
      Ini bukan takwil/tahrif, bro krn tidak ada lafadz yg diganti atau dirubah maknanya.
      Kalau lafadz Rabb/tuhan hendak ditakwil/tahrif menjadi pahala maka akan berubah menjadi : dan datang Pahalamu.
      Jadi pemaknaan tsb adalah tafsir krn menjelaskan makna ayat.
      Yg cerdas sedikitlah.

    • @pembasmiwahabi2713
      @pembasmiwahabi2713 Рік тому

      @@edos4597
      *BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM*
      Jumhur 'ulama salafussaleh mentafwiidh dari sudut makna, mereka tidak menjelaskan makna, namun ada sebagian kecil dari 'ulama salaf yang menetapkan makna istawa dengan makna 'ala (tinggi), dan maksudnya *bukan tinggi menetap di atas Arsy* . *Tinggi adalah isyarat kemuliaan* . Allah disifati dengan sifat tinggi dengan sebab Allah memiliki kekuasaan dan kemuliaan.
      ﻭﺣﻜﻰ اﻷﺳﺘﺎﺫ ﺃﺑﻮ ﺑﻜﺮ ﺑﻦ ﻓﻮﺭﻙ ﻫﺬﻩ اﻟﻄﺮﻳﻘﺔ ﻋﻦ ﺑﻌﺾ ﺃﺻﺤﺎﺑﻨﺎ ﺃﻧﻪ ﻗﺎﻝ: اﺳﺘﻮﻯ ﺑﻤﻌﻨﻰ: ﻋﻼ، ﺛﻢ ﻗﺎﻝ: ﻭﻻ ﻳﺮﻳﺪ ﺑﺬﻟﻚ ﻋﻠﻮا ﺑﺎﻟﻤﺴﺎﻓﺔ ﻭاﻟﺘﺤﻴﺰ ﻭاﻟﻜﻮﻥ ﻓﻲ ﻣﻜﺎﻥ ﻣﺘﻤﻜﻨﺎ ﻓﻴﻪ
      Guru mulia Abu Bakar bin Furok telah menghikayatkan jalan yang ditempuh ini dari sebagian salaf para sahabat kami. Beliau berkata : ISTAWA' dengan makna tinggi, kemudian berkata : dan tidak menghendaki dengan yang demikian itu tinggi dengan jarak (dari bumi) dan menetap (di atas Arsy), dan keadaan di dalam tempat yang bertempat di dalamnya.
      Kitab Al Asma Wa Sifat. Imam Baihaqi As-syafi'i rahimahullah ta'ala
      Imam Ibnu Bathal Rahimahullah Ta'ala berkata :
      ﻭﺃﻣﺎ ﺗﻔﺴﻴﺮ اﺳﺘﻮﻯ ﻋﻼ ﻓﻬﻮ ﺻﺤﻴﺢ ﻭﻫﻮ اﻟﻤﺬﻫﺐ اﻟﺤﻖ ﻭﻗﻮﻝ ﺃﻫﻞ اﻟﺴﻨﺔ ﻷﻥ اﻟﻠﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺻﻒ ﻧﻔﺴﻪ ﺑﺎﻟﻌﻠﻰ
      Dan adapun penjelasan makna ISTAWA' dengan makna tinggi, maka yang demikian benar dan yang demikian adalah madzhab yang haq dan perkataan Ahlussunnah karena Allah mensifati zat Nya dengan sifat *yang maha luhur* .
      Kemudian Imam Ibnu Bathal Rahimahullah Ta'ala mengingkari makna menetap di atas Arsy :
      ﻭﻗﺎﻟﺖ اﻟﺠﺴﻤﻴﺔ ﻣﻌﻨﺎﻩ اﻻﺳﺘﻘﺮاﺭ
      dan golongan mujassimah berkata : makna istawa adalah menetap (di atas Arsy)
      ﻭﺃﻣﺎ ﻗﻮﻝ اﻟﻤﺠﺴﻤﺔ ﻓﻔﺎﺳﺪ ﺃﻳﻀﺎ ﻷﻥ اﻻﺳﺘﻘﺮاﺭ ﻣﻦ ﺻﻔﺎﺕ اﻷﺟﺴﺎﻡ ﻭﻳﻠﺰﻡ ﻣﻨﻪ اﻟﺤﻠﻮﻝ ﻭاﻟﺘﻨﺎﻫﻲ
      dan adapun perkataan mujassimah adalah perkataan fasid (rusak/sesat) juga, karena istiqrar/ menetap adalah sebagian dari sifat sifat jisim, dan mewajibkan darinya menyatu dan memliki batas akhir.
      ﻭﻫﻮ ﻣﺤﺎﻝ ﻓﻲ ﺣﻖ اﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻭﻻﺋﻖ ﺑﺎﻟﻤﺨﻠﻮﻗﺎﺕ ﻟﻘﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻓﺈﺫا اﺳﺘﻮﻳﺖ ﺃﻧﺖ ﻭﻣﻦ ﻣﻌﻚ ﻋﻠﻰ اﻟﻔﻠﻚ
      Yang demikian mustahil di dalam hak Allah ta'ala dan yang layak dengan mahluk, contohnya firman Allah ta'ala :
      Apabila kamu dan orang yang bersama kamu sudah istawa di atas perahu. (istawa didalam ayat itu dimaknai istaqarra/menetap karena dinisbatkan kepada Nabi Nuh yang merupakan mahluk Allah).
      Perkataan Ibnu Bathal tersebut dinukil oleh Ibnu Hajar di dalam fathul baari.
      Ibnu Hajar juga menukil perkataan Imam Mujahid di dalam fathul baari :
      قال مجهد استوى علا على العرش
      Imam Mujahid berkata : istawa bermakna tinggi di atas Arsy.
      Ibnu Hajar tidak mengingkari perkataan Imam Mujahid karena perkataan Imam Mujahid tidak menyertakan makna istaqarra di dalam makna tinggi yang beliau tetapkan.
      Sama halnya perkatan Imam Ath Thabari. Beliau hanya berkata :
      علا وارتفع
      Tinggi dan menjadi tinggi.
      Imam Ath Thabari tidak menyertakan makna menetap di atas Arsy (istaqarra), bahkan beliau menjelaskan di dalam tafsirnya :
      فقل علا عليها علو ملك وسلطان
      maka katakanlah tinggi pada ayat itu adalah tinggi kekuasaan dan (kemuliaan) raja (dari segala raja).
      لا علو انتقال وزوال
      bukan tinggi berpindah dan menghilang (dari bawah menjadi menetap di atas).
      Kitab Tafsir Ath Thabari.
      Jelas sekali, jika dimakna menetap di atas akan mewajibkan sifat jisim yaitu berpindah atau menghilang dari yang semula di bawah menjadi menetap di atas. Maka dari itu tinggi pada makna istawa di bawa kepada makna kekuasaan dan kemuliaan.
      *WALLAHU A'LAM BISSAWAAB*

  • @teguhwiryo6743
    @teguhwiryo6743 Рік тому

    betul-betul sangat jelas...

  • @slametriyadi4429
    @slametriyadi4429 Рік тому

    Luar biasa berani berdustanya ngustadz wahabi ini dgn membawa nama ulama salaf, sesungguhnya ulama salaf tdk pernah menyampaikan apa yg di katakan ngustadz wahabi ini....

    • @pembasmiwahabi2713
      @pembasmiwahabi2713 Рік тому

      *BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM*
      Imam Yahya bin Syaraf bin Hasan bin Husain An-Nawawi Ad-Dimasyqiy, Abu Zakaria atau yg dikenal dengan sebutan Imam Nawawi Asyafi'i rahimahullah ta'ala (631H-676H) beliau mengatakan dalam kitab Majmuk Syarh Muhazzab :
      اختلفوا فى آيات الصفات وأخبارها هل يخاض فيها بالتأويل أم لا ؟ فقال قائلون تتأول على ما يليق بها, وهذا أشهر المذهبين للمتكلمين وقال آخرون : لا تتأول بل يمسك عن الكلام فى معناها ويوكل علمها الى الله تعالى ويعتقد مع ذلك تنزيه الله تعالى وانتفاء صفات الحوادث عنه فيقال مثلا نؤمن بأن الرحمن على العرش استوى, ولا نعلم حقيقة معنى ذلك والمراد به مع أنا نعتقد أن الله تعالى ليس كمثله شئ, وأنه منزه عن الحلول وسامت الحدوث, وهذه الطريقة السلف أو جماهريهم وهي أسلم
      Artinya : "Para Ulama berbeda pendapat tentang ayat-ayat dan hadits sifat (sifat Allah) apakah ditakwil ataupun tidak ? Maka berkata sebagian ulama nash tersebut *DITAKWIIL* berdasarkan makna yang layak dengan Allah SWT. Ini merupakan pendapat yang paling masyhur diantara mazhab-mazhab mutakallimin, dan sebagian ulama lain berkata jangan ditakwil *tetapi tahanlah dari pada membicarakan maknanya* dan *DISERAHKAN MAKNANYA KEPADA ALLAH* dan mengiktiqad bersihnya Allah SWT dari sifat-sifat baharu, misalnya dikatakan kami beriman sesungguhnya Ar-rahmanu ‘ala arsy istawa dan *kami tidak tahu hakikat makna demikian dan maksud demikian* beserta kami mengi’tiqad sesungguhnya Allah SWT tidak serupa dengan sesuatu apapun dan sesungguhnya Allah SWT bersih dari tempat dan tanda hudus(ciri² makhluk), ini thariqat Salaf atau mayoritas ulama Salaf dan jalan ini lebih aslam (selamat)." (Imam Nawawi, Majmuk Syarh Muhazzab, Jld 1 hal 439 Dar Kutub Ilmiyah 2007).
      *WALLAHU A'LAM BISSAWAAB*

  • @salafiawwam1745
    @salafiawwam1745 Рік тому

    Bukan sekte wahabi klo tdk dusta..bukan sekte wahabi klo tdk fitnah dn bohong

  • @SuswantoMualim
    @SuswantoMualim 2 місяці тому

    Aqidah salaf degan aqidah as" Ariyah serta maturidiyah beda jauh bagaikan langit dan sumur bor masa a-li sunah dengan ahli bi$" Ah disamakan

  • @omark23
    @omark23 Рік тому

    direngkaskan mafhum dr sabda nabi saw.lebih kurang bagini
    Aku lebih takut dajjal dr umatku dr dajjal yg sabenar.Sahabat bertanya ,siapakah dajjal umatmu wahai rasullallah .Kmdn.nabi menjawab ,dajjal dr umatku ialah ulamak jahat..Aliran yg jadi kafir,apabila diterjemahkankn ayat mutasyabihat secara muhkamat beerti bukan sahaja ia mentasybih allah dgn makhlok tapi ia telah menafikan wujudnya ayt mutasyabihat ddlm quran dn hadis nabi saw dn menafikn wujudnya ayat mutasyabiha brerti menafikan kalam allah swt.sebagaimana kafirnya aliran yg menyesatkn sifat2 allah yg diikhtiqat oleh gulungan aswaja.

  • @ariemoresales1896
    @ariemoresales1896 Рік тому

    Lanjut yiii

  • @kamilahbilah
    @kamilahbilah Рік тому

    dulu yg ngeyel N aneh itu KHOWARIJ,Nabi aja dibantah...sedang Nabi brsabda:Khowarij akan ada sepnjg zaman,berhbg malu N ketahuan(apanya ya)tentu nama harus diEDIT....
    👺👺👺👺👺👺👺👺👺
    👹👹👹👹👹👹👹👹👹
    waow menakutkan sekali

  • @abdkholik3769
    @abdkholik3769 5 місяців тому

    Wahabi pengikut siapa ya ? Apa saja dari ulama salaf , wahabi selisihi , syetan X ah , نعوذ بالله من الشيطان الرجيم

  • @riyanbjn1923
    @riyanbjn1923 Рік тому

    Paham wahabi harus di larang di Indonesia bahkan dunia karena PAHAM WAHABI SI TANDUK SYETAN SELALU BIKIN KEKISRUHAN DI TENGAH TENGAH UMAT,,,

  • @yuhanisyuhanis7257
    @yuhanisyuhanis7257 5 місяців тому

    Wahabi gak berani membaca kitab kitab ulama , cumaklaim klaim

  • @pasifikwarung6044
    @pasifikwarung6044 Рік тому

    Tanduk Setannya adalah Jatuh Pada boss Bejat Atak Ngajii Alias Najat Tak Ngajii si Pendusstaa Yg Amat Sangat Kejiii.

  • @hadipurnomo1611
    @hadipurnomo1611 Рік тому +1

    Yang penting 20 jt/bln bosss..... Statment salah maaah itu sudah konsep

  • @asepjaura5164
    @asepjaura5164 Рік тому

    ini terus, duuh parah

  • @ariemoresales1896
    @ariemoresales1896 Рік тому

    Maju trus yes

  • @ariemoresales1896
    @ariemoresales1896 Рік тому +2

    Tukang dusta wahaboyy

  • @dedimuhamadhambali4396
    @dedimuhamadhambali4396 Рік тому

    Sutad ustad aliran wahabi berdusta yg benar bro jangan ngurusin urusan ALLOH swt kalau kurang paham bisa bisa berbahaya apa bedanya dgn mujasimah atau benar mujasimah ya....

  • @budakleutik7110
    @budakleutik7110 Рік тому

    si ugun tukang cendol sekarang lagi di atas "langit", mulai dari viralnya juara lari di kejar warga, sampe lari dikejar lebah dan masih banyak lagi dan sekarang jadi duta lari, banyak produk yang di endors nya.

  • @nurmathiasmathias4001
    @nurmathiasmathias4001 Рік тому

    @admin : @najadngaji : penerus generasi kyai pendongeng inilah dia si najad ngaji.

  • @AbuBakar-tq1rq
    @AbuBakar-tq1rq Рік тому

    salafi wahabi annajd itu maknanya salah fikir wahabi annajd 🤣🤣🤣🤣😋

  • @kakekmahirkarmo8507
    @kakekmahirkarmo8507 Рік тому +1

    QS 20 ayat 5 tidak boleh diterjemahkan secara takwil dan tafwidz, akantetapi kenapa ayat-ayat berikut harus diterjemahkan secara takwil dan tafwidz?
    1. QS 02: 153, 194, dan 249
    2. QS 08: 46 , 66
    3. QS 09: 40, 123
    4. QS 11:61
    5. QS 16: 128
    6. QS 50:16
    7. QS 56:85
    8. QS 59:19
    9. QS 67: 16-17
    10. Terutama: *”Saya sangat ingin tahu pendapat dan pemahaman antum ketika memaknai surah al-Isra ayat 72 ditakwil, ditafwidz, apa tidak keduanya, ya?”*
    Kalau tidak keduanya, bagaimana mufti Arab Saudi dari golongan antum, yang tidak bisa melihat ya?

    • @pembasmiwahabi2713
      @pembasmiwahabi2713 Рік тому

      *BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM*
      Imam Yahya bin Syaraf bin Hasan bin Husain An-Nawawi Ad-Dimasyqiy, Abu Zakaria atau yg dikenal dengan sebutan Imam Nawawi As-syafi'i rahimahullah ta'ala (631H-676H) beliau mengatakan dalam kitab Majmuk Syarh Muhazzab :
      اختلفوا فى آيات الصفات وأخبارها هل يخاض فيها بالتأويل أم لا ؟ فقال قائلون تتأول على ما يليق بها, وهذا أشهر المذهبين للمتكلمين وقال آخرون : لا تتأول بل يمسك عن الكلام فى معناها ويوكل علمها الى الله تعالى ويعتقد مع ذلك تنزيه الله تعالى وانتفاء صفات الحوادث عنه فيقال مثلا نؤمن بأن الرحمن على العرش استوى, ولا نعلم حقيقة معنى ذلك والمراد به مع أنا نعتقد أن الله تعالى ليس كمثله شئ, وأنه منزه عن الحلول وسامت الحدوث, وهذه الطريقة السلف أو جماهريهم وهي أسلم
      Artinya : "Para Ulama berbeda pendapat tentang ayat-ayat dan hadits sifat (sifat Allah) apakah ditakwil ataupun tidak ? Maka berkata sebagian ulama nash tersebut *DITAKWIIL* berdasarkan makna yang layak dengan Allah SWT. Ini merupakan pendapat yang paling masyhur diantara mazhab-mazhab mutakallimin, dan sebagian ulama lain berkata jangan ditakwil *tetapi tahanlah dari pada membicarakan maknanya* dan *DISERAHKAN MAKNANYA KEPADA ALLAH* dan mengiktiqad bersihnya Allah SWT dari sifat-sifat baharu, misalnya dikatakan kami beriman sesungguhnya Ar-rahmanu ‘ala arsy istawa dan *kami tidak tahu hakikat makna demikian dan maksud demikian* beserta kami mengi’tiqad sesungguhnya Allah SWT tidak serupa dengan sesuatu apapun dan sesungguhnya Allah SWT bersih dari tempat dan tanda hudus(ciri² makhluk), ini thariqat Salaf atau mayoritas ulama Salaf dan jalan ini lebih aslam (selamat)." (Imam Nawawi, Majmuk Syarh Muhazzab, Jld 1 hal 439 Dar Kutub Ilmiyah 2007).
      *WALLAHU A'LAM BISSAWAAB*

    • @edos4597
      @edos4597 Рік тому

      Al Isra 72 :
      Dan barang siapa buta (hatinya) di dunia ini, maka di akhirat dia akan buta dan tersesat jauh dari jalan (yang benar).
      Ayat tsb tidak perlu ditakwil dan ditafwidh, tapi cukup ditafsirkan dan diperjelas maknanya.
      Yg biasanya kalian tafwidh dan takwil kan ayat2 yg terkait dgn sifat khabariyah Allah saja.
      Yg cerdas sedikit lah.
      Jgn ngawur kalau memberi komentar.

    • @pembasmiwahabi2713
      @pembasmiwahabi2713 Рік тому

      @@edos4597
      Mengisbatkan tangan bagi Allah boleh menyebabkan kufur dan murtad kerana menyandarkan sifat yang tidak layak bagi Allah dan mensyirikan (menyekutukan) Allah dengan makhluk.. Nauzubillahi min zaalik. Awasi dan jauhi daripada i’tiqad sebegini.

    • @pembasmiwahabi2713
      @pembasmiwahabi2713 Рік тому +1

      @@edos4597
      Redaksi yang Menafikan Wujud Kaifiyat (نفي وجود الكيفية)
      ✅ Al-Imam al-Baihaqi As-syafi'i Rahimahullah Ta'ala meriwayatkan dengan sanadnya dalam kitab al-Asma wa ash-Shifat dari Abdullah bin Wahab, beliau berkata:
      كُنَّا عِنْدَ مَالِكِ بْنِ أَنَسٍ فَدَخَلَ رَجُلٌ، فَقَالَ: يَا أَبَا عَبْدِ اللَّهِ، {الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى} [طه: 5] كَيْفَ اسْتِوَاؤُهُ؟ قَالَ: فَأَطْرَقَ مَالِكٌ وَأَخَذَتْهُ الرُّحَضَاءُ ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ فَقَالَ: {الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى} كَمَا وَصَفَ نَفْسَهُ، وَلَا يُقَالُ: كَيْفَ، وَكَيْفَ عَنْهُ مَرْفُوعٌ، وَأَنْتَ رَجُلُ سُوءٍ صَاحِبُ بِدْعَةٍ، أَخْرِجُوهُ. قَالَ: فَأُخْرِجَ الرَّجُلُ.
      Kami sedang bersama Malik bin Anas, lalu masuklah seorang laki-laki, ia berkata: Wahai Abu Abdillah, (ia membaca ayat yang artinya): Yang Maha Pengasih istiwa di atas ‘Arsy (QS. Thaha: 5), kaifa (bagaimana) istiwa-Nya? Maka Malik diam menundukkan kepalanya dan keringatnya mengucur, kemudian ia mengangkat kepalanya lalu berkata (membaca ayat yang artinya) Yang Maha Pengasih istiwa di atas ‘Arsy, seperti yang Dia jelaskan tentang diriNya, dan tidak ditanya kaifiyatnya. Dan kaifiyat tentangnya (istiwa) itu tidak ada. Engkau adalah laki-laki buruk pelaku bid’ah. Keluarkan dia. Maka laki-laki itupun dikeluarkan.
      (al-Asma wa ash-Shifat, 2/304 No 866. Ibnu Hajar menyatakan bahwa sanadnya baik (Fath al-Bari, 13/407)).
      ✅ Dari riwayat ini, dapat dipahami dari pernyataan al-Imam Malik bin Anas Rahimahullah Ta'ala bahwa kaifiyat istiwa' itu tidak ada, karena arti ungkapan “kaifa ‘anhu marfu’” adalah kaifiyat itu diangkat dari istiwa, maksudnya tidak ada sama sekali kaifiyat.

    • @kakekmahirkarmo8507
      @kakekmahirkarmo8507 Рік тому

      @@edos4597
      Dari mana anda tshu bahwa itu harus diperjelas? Memangnya apa yang disampaikan Allah kurang jelas? Berarti anda melebihi Allah? Kenapa harus diperjelas? Bukankah itu yang disebut takwil dan juga tafeidz?
      Coba buka lagi apa tujuan dan hakikat takwil? Dan buka lagi apa tujuan dan hakikat tafwidz? Saya ingatkan ingatkan sekali lagi untuk apa tawil dan tafwidz? Kenapa dalam ayat tersebut harus diartikan mata *"hatinya?'* Memangnya ada kata *"hatinya",* pada ayat tersebut?

  • @dwiariprayoghi3006
    @dwiariprayoghi3006 Рік тому

    Wahabi itu mantan bermazhab Imam Ahmad bin Hanbal

  • @edos4597
    @edos4597 Рік тому +1

    Ayat sifat Allah adalah ayat muhkamat/jelas.
    Dalam kitab tafsir ibnu Katsir QS Al A'raf 54 ttg sifat istawa ALLAH DI ATAS arsy :
    Barang siapa yang meyakini sifat Allah sesuai dengan apa yang disebutkan oleh "ayat-ayat yang jelas" dan hadis-hadis yang sahih, kemudian diartikan sesuai dengan keagungan Allah dan meniadakan dari Zat Allah sifat-sifat yang kurang, berarti ia telah menempuh jalan hidayah.

    • @pembasmiwahabi2713
      @pembasmiwahabi2713 Рік тому

      Firman Allah Ta'ala:".... *FAINNII QARIIB* ....."(QS Al Baqarah:186) bukan *fainnii 'alal 'Arsy* (Al ghuluw 00) .hijiji 🤪🤪🤪🤪🤪🤪🤪🤪

    • @edos4597
      @edos4597 Рік тому

      @@pembasmiwahabi2713
      Justru kami yg mengamalkan ayat tsb yaitu dgn berdzikir dan berdoa serta bermunsjat kepads Allah secara pelan karena Allah itu dekat.
      Sedangkan bagi kalian, Allah itu jauh shg kalian harus memanggilNya dengan berdzikir dan berdoa secara keras.

    • @pembasmiwahabi2713
      @pembasmiwahabi2713 Рік тому

      @@edos4597
      *BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM*
      Imam Yahya bin Syaraf bin Hasan bin Husain An-Nawawi Ad-Dimasyqiy, Abu Zakaria atau yg dikenal dengan sebutan Imam Nawawi Asyafi'i rahimahullah ta'ala (631H-676H) beliau mengatakan dalam kitab Majmuk Syarh Muhazzab :
      اختلفوا فى آيات الصفات وأخبارها هل يخاض فيها بالتأويل أم لا ؟ فقال قائلون تتأول على ما يليق بها, وهذا أشهر المذهبين للمتكلمين وقال آخرون : لا تتأول بل يمسك عن الكلام فى معناها ويوكل علمها الى الله تعالى ويعتقد مع ذلك تنزيه الله تعالى وانتفاء صفات الحوادث عنه فيقال مثلا نؤمن بأن الرحمن على العرش استوى, ولا نعلم حقيقة معنى ذلك والمراد به مع أنا نعتقد أن الله تعالى ليس كمثله شئ, وأنه منزه عن الحلول وسامت الحدوث, وهذه الطريقة السلف أو جماهريهم وهي أسلم
      Artinya : "Para Ulama berbeda pendapat tentang ayat-ayat dan hadits sifat (sifat Allah) apakah ditakwil ataupun tidak ? Maka berkata sebagian ulama nash tersebut *DITAKWIIL* berdasarkan makna yang layak dengan Allah SWT. Ini merupakan pendapat yang paling masyhur diantara mazhab-mazhab mutakallimin, dan sebagian ulama lain berkata jangan ditakwil *tetapi tahanlah dari pada membicarakan maknanya* dan *DISERAHKAN MAKNANYA KEPADA ALLAH* dan mengiktiqad bersihnya Allah SWT dari sifat-sifat baharu, misalnya dikatakan kami beriman sesungguhnya Ar-rahmanu ‘ala arsy istawa dan *kami tidak tahu hakikat makna demikian dan maksud demikian* beserta kami mengi’tiqad sesungguhnya Allah SWT tidak serupa dengan sesuatu apapun dan sesungguhnya Allah SWT bersih dari tempat dan tanda hudus(ciri² makhluk), ini thariqat Salaf atau mayoritas ulama Salaf dan jalan ini lebih aslam (selamat)." (Imam Nawawi, Majmuk Syarh Muhazzab, Jld 1 hal 439 Dar Kutub Ilmiyah 2007).
      *WALLAHU A'LAM BISSAWAAB*

    • @edos4597
      @edos4597 Рік тому

      @@pembasmiwahabi2713
      Kitab Jawahirul Kalamiyah :
      س: أَيُّ الْمَذْهَبَيْنِ أَرْبَعُ؟
      ج: مَذْهَبُ السَّلَفِ أَرْجَحُ لِأَنَّهُ أَسْلَمُ وَ أَحْكَمُ
      Soal: Dari kedua manhaj tersebut (manhaj salaf dan manhaj kholaf/Asy'ariyah), manakah yang lebih kuat?
      Jawab: Manhaj ulama Salaf (dahulu) lebih kuat, karena pendapat ini lebih selamat dan lebih bijaksana.

    • @pembasmiwahabi2713
      @pembasmiwahabi2713 Рік тому

      @@edos4597
      Jawahurul kalamiyah itu bukan firman Allah Ta'ala juga bukan sabda Nabi juga bukan atsar dari sahabat Nabi Saw yg shaleh lagi mulia ataupun tabi'in ataupun Athbauthabi'in laah hhhhh

  • @al-barkah9279
    @al-barkah9279 Рік тому

    Tolong ketitik orang yg NU gaya dukun

  • @marihijrah10
    @marihijrah10 Рік тому +1

    Bubarkan wawahabi dari muka bumi 😁

    • @edos4597
      @edos4597 Рік тому

      Ayat sifat Allah adalah ayat muhkamat/jelas.
      Dalam kitab tafsir ibnu Katsir QS Al A'raf 54 ttg sifat istawa ALLAH DI ATAS arsy :
      Barang siapa yang meyakini sifat Allah sesuai dengan apa yang disebutkan oleh "ayat-ayat yang jelas" dan hadis-hadis yang sahih, kemudian diartikan sesuai dengan keagungan Allah dan meniadakan dari Zat Allah sifat-sifat yang kurang, berarti ia telah menempuh jalan hidayah

    • @pembasmiwahabi2713
      @pembasmiwahabi2713 Рік тому

      S7 Wahabi annajed pengikut muhamat bin Abdul Wahhab mereka penistaan terhadap agama Islam mereka memfitnah Nabi seorang pedusta,,,,, 'Iyadzubillah tsumma Na'Udzubillah

    • @pembasmiwahabi2713
      @pembasmiwahabi2713 Рік тому

      @@edos4597
      *BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM*
      Imam Yahya bin Syaraf bin Hasan bin Husain An-Nawawi Ad-Dimasyqiy, Abu Zakaria atau yg dikenal dengan sebutan Imam Nawawi As-syafi'i rahimahullah ta'ala (631H-676H) beliau mengatakan dalam kitab Majmuk Syarh Muhazzab :
      اختلفوا فى آيات الصفات وأخبارها هل يخاض فيها بالتأويل أم لا ؟ فقال قائلون تتأول على ما يليق بها, وهذا أشهر المذهبين للمتكلمين وقال آخرون : لا تتأول بل يمسك عن الكلام فى معناها ويوكل علمها الى الله تعالى ويعتقد مع ذلك تنزيه الله تعالى وانتفاء صفات الحوادث عنه فيقال مثلا نؤمن بأن الرحمن على العرش استوى, ولا نعلم حقيقة معنى ذلك والمراد به مع أنا نعتقد أن الله تعالى ليس كمثله شئ, وأنه منزه عن الحلول وسامت الحدوث, وهذه الطريقة السلف أو جماهريهم وهي أسلم
      Artinya : "Para Ulama berbeda pendapat tentang ayat-ayat dan hadits sifat (sifat Allah) apakah ditakwil ataupun tidak ? Maka berkata sebagian ulama nash tersebut *DITAKWIIL* berdasarkan makna yang layak dengan Allah SWT. Ini merupakan pendapat yang paling masyhur diantara mazhab-mazhab mutakallimin, dan sebagian ulama lain berkata jangan ditakwil *tetapi tahanlah dari pada membicarakan maknanya* dan *DISERAHKAN MAKNANYA KEPADA ALLAH* dan mengiktiqad bersihnya Allah SWT dari sifat-sifat baharu, misalnya dikatakan kami beriman sesungguhnya Ar-rahmanu ‘ala arsy istawa dan *kami tidak tahu hakikat makna demikian dan maksud demikian* beserta kami mengi’tiqad sesungguhnya Allah SWT tidak serupa dengan sesuatu apapun dan sesungguhnya Allah SWT bersih dari tempat dan tanda hudus(ciri² makhluk), ini thariqat Salaf atau mayoritas ulama Salaf dan jalan ini lebih aslam (selamat)." (Imam Nawawi, Majmuk Syarh Muhazzab, Jld 1 hal 439 Dar Kutub Ilmiyah 2007).
      *WALLAHU A'LAM BISSAWAAB*

    • @muhammadzulkifli8001
      @muhammadzulkifli8001 Рік тому

      @@edos4597
      *BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM*
      Allah berfirman pada hadis Qudsi, ''Apabila seorang hamba-Ku mendekati-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendekatinya dengan berlari. Apabila ia mendekati- Ku satu jengkal, Aku akan mendekatinya satu hasta.'' (HR Bukhari dan Muslim).
      *Jangan² juga sekte abu Jahal zaman now si Wahabi annjd mutamaslif AL KADZAAB juga meyakini bahwa Allah ta'ala *BERLARI* dari atas 'arsy menuju bumi untuk mendekati hambaNYA yg mendekatkan diri kpd NYA karena dalam metode tauhid trinitas versi Wahabi annjd bab tauhid asma wa sifat bahwa
      “al-Mu’aw-wil Mu’ath-thil”; artinya seorang yang melakukan takwil sama saja dengan mengingkari sifat-sifat Allah ta'ala sedangkan dlm hadist Qudsi tsb Allah berfirman pada hadis Qudsi, ''Apabila seorang hamba-Ku mendekati-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendekatinya dengan berlari. Apabila ia mendekati- Ku satu jengkal, Aku akan mendekatinya satu * 😀😀😁🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
      Wallahu a'lam bissawaab

  • @dimasmaryono4396
    @dimasmaryono4396 Рік тому

    wajahe sangar, kering spiritualitas, berpotensi khawarij penikam Islam dari dalam. pantas Inggris ngenggo

  • @krisyanharyadi
    @krisyanharyadi Рік тому +1

    Cuma bisa Komen:
    Mau Gila???
    Ikut Wahabi, terbukti!!!
    😁😁😁

    • @edos4597
      @edos4597 Рік тому

      Ayat sifat Allah adalah ayat muhkamat/jelas.
      Dalam kitab tafsir ibnu Katsir QS Al A'raf 54 ttg sifat istawa ALLAH DI ATAS arsy :
      Barang siapa yang meyakini sifat Allah sesuai dengan apa yang disebutkan oleh "ayat-ayat yang jelas" dan hadis-hadis yang sahih, kemudian diartikan sesuai dengan keagungan Allah dan meniadakan dari Zat Allah sifat-sifat yang kurang, berarti ia telah menempuh jalan hidayah.

    • @krisyanharyadi
      @krisyanharyadi Рік тому

      @@edos4597
      Sejak kapan Ibnu Katsir bisa bahasa Indonesia, boss???
      Jadi ente meyakini, kelak ketika kiamat semua hancur kecuali wajah Allah? Terus kemana tangan, betis, kaki, mata, dll yg kalian yakini sebagai bagian2 dari Jism Tuhan mu?
      Orang2 spt ente yg begitu meyakini Doktrin ajaran Wahabisme ttg Sifat Dan Dzat Allah sbg muhkam, tentu menyisakan satu pertanyaan yaitu Firman Allah yg Mutasyabihat itu yg manakah?
      Ingat lho Al Quran sendiri yg menyatakan adanya ayat Muhkamat dan Mutasyabihat....

    • @edos4597
      @edos4597 Рік тому

      @@krisyanharyadi
      Pertanyaan terkait sifat2 Allah tsb yg kamu ajukan adalah seperti pertanyaan kaum mujassimah.
      Bisa jadi diotakmu mengidap penyakit firqah mujassimah.
      Yg dimaksud sifat Wajah Allah adalah Dzat Allah itu sendiri.

    • @krisyanharyadi
      @krisyanharyadi Рік тому +1

      @@edos4597
      Itu ente sdh men-Takwil namanya boss...
      Khan para Bandit takfiri Najediyah yg bilang kalo Takwil itu sesat.
      Gimana, kok ga konsisten?

    • @edos4597
      @edos4597 Рік тому

      @@krisyanharyadi
      Contoh ayat mutasyaabihaat antara lain :
      الم، الر ، يس، طه، حم ، كهيعسق، ق، ن، ص، طسم، المر، المص.
      Ayat2 tsb tidak kita ketahui maknanya.

  • @pasifikwarung6044
    @pasifikwarung6044 Рік тому

    Tanduk Setannya Entee Boss Bejat ngerayu umat dgn Kedustaan2 boss Bejat (Najat) Kadzab.

  • @farhanfahim5517
    @farhanfahim5517 Рік тому

    Syafii, ahmad tetangganya kali...

  • @rahmatiah6661
    @rahmatiah6661 Рік тому +1

    Kaum mujassimah Wahabi Al nejdiyyah

    • @edos4597
      @edos4597 Рік тому

      Ayat sifat Allah adalah ayat muhkamat/jelas.
      Dalam kitab tafsir ibnu Katsir QS Al A'raf 54 ttg sifat istawa ALLAH DI ATAS arsy :
      Barang siapa yang meyakini sifat Allah sesuai dengan apa yang disebutkan oleh "ayat-ayat yang jelas" dan hadis-hadis yang sahih, kemudian diartikan sesuai dengan keagungan Allah dan meniadakan dari Zat Allah sifat-sifat yang kurang, berarti ia telah menempuh jalan hidayah.

    • @pembasmiwahabi2713
      @pembasmiwahabi2713 Рік тому

      @@edos4597
      *BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM*
      Imam Yahya bin Syaraf bin Hasan bin Husain An-Nawawi Ad-Dimasyqiy, Abu Zakaria atau yg dikenal dengan sebutan Imam Nawawi Asyafi'i rahimahullah ta'ala (631H-676H) beliau mengatakan dalam kitab Majmuk Syarh Muhazzab :
      اختلفوا فى آيات الصفات وأخبارها هل يخاض فيها بالتأويل أم لا ؟ فقال قائلون تتأول على ما يليق بها, وهذا أشهر المذهبين للمتكلمين وقال آخرون : لا تتأول بل يمسك عن الكلام فى معناها ويوكل علمها الى الله تعالى ويعتقد مع ذلك تنزيه الله تعالى وانتفاء صفات الحوادث عنه فيقال مثلا نؤمن بأن الرحمن على العرش استوى, ولا نعلم حقيقة معنى ذلك والمراد به مع أنا نعتقد أن الله تعالى ليس كمثله شئ, وأنه منزه عن الحلول وسامت الحدوث, وهذه الطريقة السلف أو جماهريهم وهي أسلم
      Artinya : "Para Ulama berbeda pendapat tentang ayat-ayat dan hadits sifat (sifat Allah) apakah ditakwil ataupun tidak ? Maka berkata sebagian ulama nash tersebut *DITAKWIIL* berdasarkan makna yang layak dengan Allah SWT. Ini merupakan pendapat yang paling masyhur diantara mazhab-mazhab mutakallimin, dan sebagian ulama lain berkata jangan ditakwil *tetapi tahanlah dari pada membicarakan maknanya* dan *DISERAHKAN MAKNANYA KEPADA ALLAH* dan mengiktiqad bersihnya Allah SWT dari sifat-sifat baharu, misalnya dikatakan kami beriman sesungguhnya Ar-rahmanu ‘ala arsy istawa dan *kami tidak tahu hakikat makna demikian dan maksud demikian* beserta kami mengi’tiqad sesungguhnya Allah SWT tidak serupa dengan sesuatu apapun dan sesungguhnya Allah SWT bersih dari tempat dan tanda hudus(ciri² makhluk), ini thariqat Salaf atau mayoritas ulama Salaf dan jalan ini lebih aslam (selamat)." (Imam Nawawi, Majmuk Syarh Muhazzab, Jld 1 hal 439 Dar Kutub Ilmiyah 2007).
      *WALLAHU A'LAM BISSAWAAB*

    • @kaumwahabiannajedlanatulla5052
      @kaumwahabiannajedlanatulla5052 Рік тому

      @@edos4597
      Kalau kerajaan/kekuasaan Allah Ta'ala (mulkuHU) itu menurut lol adalah makhluk Allah Ta'ala terus wajah Allah itu apakah juga makhluk Allah ?....

    • @kaumwahabiannajedlanatulla5052
      @kaumwahabiannajedlanatulla5052 Рік тому

      @@edos4597
      *MULKUSSAWAATI WAL ARDH*
      (Kerajaan langit dan kerajaan bumi)
      Kerajaan langit itu sama Ndak dgn langit (makhluk) ?.....
      Kalau menurut lol sama apakah juga kerajaan/kekuasaan Allah Ta'ala (mulkuHU) itu sama dengan Allah Ta'ala nya ?........

    • @muhammadzulkifli8001
      @muhammadzulkifli8001 Рік тому

      @@edos4597
      *BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM*
      Allah berfirman pada hadis Qudsi, ''Apabila seorang hamba-Ku mendekati-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendekatinya dengan berlari. Apabila ia mendekati- Ku satu jengkal, Aku akan mendekatinya satu hasta.'' (HR Bukhari dan Muslim).
      *Jangan² juga sekte abu Jahal zaman now si Wahabi annjd mutamaslif AL KADZAAB juga meyakini bahwa Allah ta'ala *BERLARI* dari atas 'arsy menuju bumi untuk mendekati hambaNYA yg mendekatkan diri kpd NYA karena dalam metode tauhid trinitas versi Wahabi annjd bab tauhid asma wa sifat bahwa
      “al-Mu’aw-wil Mu’ath-thil”; artinya seorang yang melakukan takwil sama saja dengan mengingkari sifat-sifat Allah ta'ala sedangkan dlm hadist Qudsi tsb Allah berfirman pada hadis Qudsi, ''Apabila seorang hamba-Ku mendekati-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendekatinya dengan berlari. Apabila ia mendekati- Ku satu jengkal, Aku akan mendekatinya satu * 😀😀😁🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
      Wallahu a'lam bissawaab

  • @planetagso1495
    @planetagso1495 Рік тому

    ALLOH BERADA DIATAS LANGIT DAN BERISTIWA' DIATAS ARSY.

    • @hofiyahmasaran9011
      @hofiyahmasaran9011 Рік тому +1

      Angeeeeeel....angellllllllll......

    • @planetagso1495
      @planetagso1495 Рік тому

      @@hofiyahmasaran9011 itu disebutkan di dlm ALQUR'AN yang wajib kita IMANI DAN YAKINI.

    • @jowosamarinda5067
      @jowosamarinda5067 Рік тому

      @@hofiyahmasaran9011 angeellll..angelll tenan..bro...🤣🤣🤣🤣🤣

    • @pembasmiwahabi2713
      @pembasmiwahabi2713 Рік тому

      *BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM*
      Imam Yahya bin Syaraf bin Hasan bin Husain An-Nawawi Ad-Dimasyqiy, Abu Zakaria atau yg dikenal dengan sebutan Imam Nawawi Asyafi'i rahimahullah ta'ala (631H-676H) beliau mengatakan dalam kitab Majmuk Syarh Muhazzab :
      اختلفوا فى آيات الصفات وأخبارها هل يخاض فيها بالتأويل أم لا ؟ فقال قائلون تتأول على ما يليق بها, وهذا أشهر المذهبين للمتكلمين وقال آخرون : لا تتأول بل يمسك عن الكلام فى معناها ويوكل علمها الى الله تعالى ويعتقد مع ذلك تنزيه الله تعالى وانتفاء صفات الحوادث عنه فيقال مثلا نؤمن بأن الرحمن على العرش استوى, ولا نعلم حقيقة معنى ذلك والمراد به مع أنا نعتقد أن الله تعالى ليس كمثله شئ, وأنه منزه عن الحلول وسامت الحدوث, وهذه الطريقة السلف أو جماهريهم وهي أسلم
      Artinya : "Para Ulama berbeda pendapat tentang ayat-ayat dan hadits sifat (sifat Allah) apakah ditakwil ataupun tidak ? Maka berkata sebagian ulama nash tersebut *DITAKWIIL* berdasarkan makna yang layak dengan Allah SWT. Ini merupakan pendapat yang paling masyhur diantara mazhab-mazhab mutakallimin, dan sebagian ulama lain berkata jangan ditakwil *tetapi tahanlah dari pada membicarakan maknanya* dan *DISERAHKAN MAKNANYA KEPADA ALLAH* dan mengiktiqad bersihnya Allah SWT dari sifat-sifat baharu, misalnya dikatakan kami beriman sesungguhnya Ar-rahmanu ‘ala arsy istawa dan *kami tidak tahu hakikat makna demikian dan maksud demikian* beserta kami mengi’tiqad sesungguhnya Allah SWT tidak serupa dengan sesuatu apapun dan sesungguhnya Allah SWT bersih dari tempat dan tanda hudus(ciri² makhluk), ini thariqat Salaf atau mayoritas ulama Salaf dan jalan ini lebih aslam (selamat)." (Imam Nawawi, Majmuk Syarh Muhazzab, Jld 1 hal 439 Dar Kutub Ilmiyah 2007).
      *WALLAHU A'LAM BISSAWAAB*

    • @pembasmiwahabi2713
      @pembasmiwahabi2713 Рік тому

      *BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM*
      -Sebagaimana dikatakan oleh Al Imam Al Haafidz imam Ibnu hajar al asqalani Assyafi'i didalam kitab fathul baari Syarah imam bukhari:
      ﻭﻗﺎﻟﺖ اﻟﺠﺴﻤﻴﺔ ﻣﻌﻨﺎﻩ اﻻﺳﺘﻘﺮاﺭ
      Golongan mujassimah berkata : Makna Istawa adalah istaqarra/menetap /berada diatas 'Arsy.
      لأن الاستقرار من صفة الأجسام
      karena makna berada di atas adalah sebagian dari sifat jisim
      Kitab fathul baari. Hal. 416..
      Wallahu a'lam bissawaab.

  • @ahmadfauzi-qs2ic
    @ahmadfauzi-qs2ic Рік тому +1

    Asngong ! lagi lagi di dlm konten ini fix Najat Ngaji ngomongnya asal2an saja alias ngawur karena omongan2nya tidak logic dan tidak ilmiyah , ولكن أكثرالناس لا يعلمون ( akan tetapi mayoritas / banyak orang yang tidak / belum mengerti ) .

    • @ribenary4821
      @ribenary4821 Рік тому

      Wes ngopi ta

    • @jowosamarinda5067
      @jowosamarinda5067 Рік тому

      Mbah pauji...lupa minum obat ya...kok asngong terus bawaanya..🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
      Minum obat biar tenang mbah..🤣🤣mbah ji...ngoooooonggg...assssss....ngooooooooongg....🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

    • @ahmadfauzi-qs2ic
      @ahmadfauzi-qs2ic Рік тому

      @@jowosamarinda5067 أعوذ بالله من الشيطان الرجيم

    • @pembasmiwahabi2713
      @pembasmiwahabi2713 Рік тому

      @@ahmadfauzi-qs2ic
      Para ulama Salafussaleh tidak banyak menggeluti pentakwilan ayat ini dengan menentukan makna tertentu baginya. Mereka hanya mengatakan bahwa makna “istawa” dalam ayat tersebut adalah makna yang sesuai bagi keagungan Allah, dengan meyakini kesucian-Nya dari menyerupai sifat-sifat makhluk. Para ulama Salafussaleh sepakat dalam menafikan sifat-sifat benda dari Allah ta'ala seperti istiqrar,/menetap/ jalasa/duduk ,mukiim/bersemayam. Adapun riwayat yang menyatakan bahwa al-Imam Malik suatu ketika ditanya tentang makna istawa, lalu beliau berkata: “al-Istiwa’ Ma’lum Wa al-Kayfiyyah Majhulah” adalah riwayat yang tidak benar. Riwayat yang benar dari al-Imam Malik tentang ini adalah riwayat yang telah disebutkan oleh al-Hafizh al-Bayhaqi dalam kitab al-Asma’ Wa ash-Shifat dari jalur sanad Abdullah ibn Wahb dan Yahya ibn Yahya, sebagai berikut:
      ”Telah mengkabarkan kepada kami Abu Abdillah, berkata: Telah mengkabarkan kepadaku Ahmad ibn Muhammad ibn Isma’il ibn Mahran, berkata: Telah mengkabarkan kepadaku ayahku (Muhammad ibn Isma’il), berkata: Telah mengkabarkan kepada kami Abu al-Rabi’ ibn Akhi Risydin ibn Sa’ad, berkata: Aku telah mendengar Abdullah ibn Wahb berkata: Suatu ketika kami duduk bersama Malik ibn Anas, tiba-tiba seseorang masuk seraya berkata: ”Wahai Abu Abdillah, ar-Rahman ‘Ala al-’arsy istawa, bagaimanakah istawa-Nya?”. Ia (Abdullah ibn Wahb) berkata: ”Saat itu al-Imam Malik mengeluarkan keringat dingin sambil menunduk karena marah atas pertanyaan tersebut, lalu ia mengangkat kepala sambil berkata:
      الرحمن على العرش استوى كما وصف نفسه ولا يقال كيف وكيف عنه مرفوع وما أراك إلا صاحب بدعة أخرجوه".
      Artinya:
      "Allah memiliki sifat istiwa' seperti yang Ia sifatkan sendiri untuk Dzat-Nya, tidak boleh dikatakan Bagaimana dan Kayf mustahil bagi-Nya". (Artinya mustahil, karena “bagaimana” hanya untuk mempertanyakan sifat benda), engkau adalah seorang yang berpemahaman buruk dan seorang ahli bid’ah, keluarkanlah orang ini!”. Ia (Abdullah ibn Wahb) berkata: ”Maka saat itu juga orang tersebut dikeluarkan -dari majelis Al-Imam Malik-” (Lihat al-Bayhaqi dalam al-Asma’ Wa ash-Shifat, h. 408).
      *WALLAHU A'LAM BISSAWAAB*

    • @pembasmiwahabi2713
      @pembasmiwahabi2713 Рік тому

      Nabi SAW bersabda:
      *لن تجتمع أمتى على الضلالة أبدا فعليكم بالجماعة*
      “Umatku tidak akan pernah bersepakat dalam kesesatan selamanya, maka ikutlah pada kesepakat Jemaah itu”
      [ Hadits riwayat Al-Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir no. 13523, dari sahabat Ibnu Umar ra]

  • @kakekmahirkarmo8507
    @kakekmahirkarmo8507 Рік тому

    Saya mau nanya kepada yang menjawab komentar saya, yaitu 1. Mas yang mengaku bernama kaum wahabi ...
    2. Mas yang mengaku Pembasmi ...
    3. Mas Edo.
    Uraiannya mantap tapi ada yang nyambung ada yang ga, bahkan ada yang tumpang tindih dan berkebalikan. Untuk jelasnya boleh anda semua baca lagi komentarnya masing-masing supaya tidak kelihatan kopi pastenya.
    Tapi yang ditanyakan bukan itu.
    Adapun yang ditanyakan kepada anda bertiga adalah: Menurut anda ayat-ayat yangtermasuk ayat mutasyabbihat itu, ayat-ayat yang mana saja?
    Dan pertanyaan ini ma'af khusus buat anda bertiga.
    Terimakasih atas jawabannya.

    • @pembasmiwahabi2713
      @pembasmiwahabi2713 Рік тому

      Redaksi yang Menafikan Wujud Kaifiyat (نفي وجود الكيفية)
      ✅ Al-Imam al-Baihaqi As-syafi'i Rahimahullah Ta'ala meriwayatkan dengan sanadnya dalam kitab al-Asma wa ash-Shifat dari Abdullah bin Wahab, beliau berkata:
      كُنَّا عِنْدَ مَالِكِ بْنِ أَنَسٍ فَدَخَلَ رَجُلٌ، فَقَالَ: يَا أَبَا عَبْدِ اللَّهِ، {الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى} [طه: 5] كَيْفَ اسْتِوَاؤُهُ؟ قَالَ: فَأَطْرَقَ مَالِكٌ وَأَخَذَتْهُ الرُّحَضَاءُ ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ فَقَالَ: {الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى} كَمَا وَصَفَ نَفْسَهُ، وَلَا يُقَالُ: كَيْفَ، وَكَيْفَ عَنْهُ مَرْفُوعٌ، وَأَنْتَ رَجُلُ سُوءٍ صَاحِبُ بِدْعَةٍ، أَخْرِجُوهُ. قَالَ: فَأُخْرِجَ الرَّجُلُ.
      Kami sedang bersama Malik bin Anas, lalu masuklah seorang laki-laki, ia berkata: Wahai Abu Abdillah, (ia membaca ayat yang artinya): Yang Maha Pengasih istiwa di atas ‘Arsy (QS. Thaha: 5), kaifa (bagaimana) istiwa-Nya? Maka Malik diam menundukkan kepalanya dan keringatnya mengucur, kemudian ia mengangkat kepalanya lalu berkata (membaca ayat yang artinya) Yang Maha Pengasih istiwa di atas ‘Arsy, seperti yang Dia jelaskan tentang diriNya, dan tidak ditanya kaifiyatnya. Dan kaifiyat tentangnya (istiwa) itu tidak ada. Engkau adalah laki-laki buruk pelaku bid’ah. Keluarkan dia. Maka laki-laki itupun dikeluarkan.
      (al-Asma wa ash-Shifat, 2/304 No 866. Ibnu Hajar menyatakan bahwa sanadnya baik (Fath al-Bari, 13/407)).
      ✅ Dari riwayat ini, dapat dipahami dari pernyataan al-Imam Malik bin Anas Rahimahullah Ta'ala bahwa kaifiyat istiwa' itu tidak ada, karena arti ungkapan *وَكَيْفَ عَنْهُ مَرْفُوعٌ* adalah kaifiyat itu diangkat dari istiwa, maksudnya tidak ada sama sekali kaifiyat.
      *WALLAHU A'LAM BISSAWAAB*

    • @pembasmiwahabi2713
      @pembasmiwahabi2713 Рік тому

      Ayat ayat mutasyabihat itu ayat yg bermakna Semar /IMBIGU seperti halnya ayat² /hadits² yg menisbatkan adanya sifat² jisim dan adanya AL-KAYF seperti sifat turun,sakit,melempar,haus,lapar dsb dan berjisim seperti tangan ,wajah,betis dsb itu semua menisbatkan adanya Al KAYF & bentuk sedangkan Allah Ta'ala maha suci dari bentuk dan Al kayf (bagaimana nya) itu semua muthlak muhdas sedangkan Allah Ta'ala maha suci dari muhdas (sesuatu yang Baharu) karena DIA AZALI dan selamanya tetap Azali (Ada tanpa permulaan ) ..
      Salah seorang ulama terkemuka bernama Ibn al-Mu’allim al-Qurasyi lihat biografi beliau dalam al-Durar al-Kaminah, karya al-Hafizh Ibn Hajar al-‘Asqalani, j. 4, h. 198) dalam kitab Najm al-Muhtadi Wa Rajm al-Mu’tadi, h. 588, mengutip perkataan al-Khalifah ar-Rasyid ‘Ali ibn Abi Thalib, menuliskan sebagai sebagai berikut:
      سَيَرْجِعُ قَوْمٌ مِنْ هذِه الأمّةِ عِنْدَ اقْتِرَابِ السّاعَةِ كُفّارًا، قَالَ رَجُلٌ: يَا أمِيْرَ المُؤْمِنِيْنَ، كُفْرُهُمْ بِمَاذَا أبِالإحْدَاثِ أمْ بِالإنْكَارِ؟ فَقَالَ *: بَلْ بِالإنْكَارِ، يُنْكِرُوْنَ خَالِقَهُمْ فَيَصِفُوْنَهُ بِالجِسْمِ وَالأعْضَاء* (رَواهُ ابنُ المُعلِّم القُرَشيّ فِي كِتابه نَجْم المُهْتَدِي وَرَجْمُ المُعْتَدِيْ، ص 588)
      “Sebagian golongan dari umat Islam ini ketika kiamat telah dekat akan kembali menjadi orang-orang kafir”. Seseorang bertanya kepadanya: “Wahai Amir al-Mu’minin apakah sebab kekufuran mereka? Adakah karena membuat ajaran baru atau karena pengingkaran? Sahabat ‘Ali ibn Abi Thalib menjawab: “Mereka menjadi kafir karena pengingkaran. *Mereka mengingkari Pencipta meraka (Allah) dan mensifati-Nya dengan sifat-sifat benda dan anggota-anggota badan”.* (Diriwayatkan oleh Ibn al-Mu’allim al-Qurasyi dalam kitab Najm al-Muhtadi Wa Rajm al-Mu’tadi, h. 588).
      Wallahu a'lam bissawaab.

    • @pembasmiwahabi2713
      @pembasmiwahabi2713 Рік тому +1

      BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM
      Al haafiz imam Ibnu Hajar al-Haitami As-syafi'i rahimahullah ta'ala secara ringkas mengutip aqidah keempat imam mazhab dalam hal ini sebagai berikut:
      واعلم أن القرافي وغيره حكوا عى الشافعي ومالك وأحمد وأبي حنيفة القول بكفر القائلين بالجهة والتجسيم وهم حقيقون بذلك
      “Dan ketahuilah bahwa Imam al-Qarafi menukil dari Imam Syafi’i, Malik, Ahmad dan Abu Hanifah pernyataan tentang kafirnya orang-orang yang berkata bahwa Allah ada dalam arah tertentu dan berupa jism. Dan, mereka serius dengan itu.” (Ibnu Hajar al-Haitami, al-Minhâj al-Qawîm Syarh al-Muqaddimah al-Hadramiyah, hlm. 144) .
      - Imam Syafi’i rahimahullah ta'ala sebagaimana dinukil oleh Imam as-Suyuthi rahimahullah ta'ala menyatakan:
      لَا يُكَفَّرُ أَحَدٌ مِنْ أَهْلِ الْقِبْلَةِ وَاسْتُثْنِيَ مِنْ ذَلِكَ: الْمُجَسِّمُ، وَمُنْكِرُ عِلْمِ الْجُزْئِيَّاتِ
      Artinya:
      “Tidak boleh ada seorang pun ahli kiblat yang dikafirkan kecuali kaum mujassimah (kaum yang menyatakan Allah adalah jism) dan orang-orang yang mengingkari ilmu Allah atas detail-detail kejadian.” (as-Suyuthi, al-Asybah wan-Nadha’ir, hlm. 488)..
      "Wallahu a'lam bissawaab."

    • @pembasmiwahabi2713
      @pembasmiwahabi2713 Рік тому

      Al Hafizh Imam Ibn al Jawzi al hanbali رحمه الله
      (w 597 H) berkata:
      Aku melihat ada beberapa orang dalam madzhab Hanbali ini yang berbicara dalam masalah aqidah dengan pemahaman-pemahaman yang ngawur. Ada tiga orang yang menulis karya terkait dengan masalah ini, yaitu; Abu Abdillah bin Hamid, al-Qadli Abu Ya’la (murid Abu Abdillah bin Hamid), dan Ibn az Zaghuni. Mereka semua telah menulis kitab-kitab yang telah merusak madzhab Hanbali, bahkan karena itu aku melihat mereka telah turun ke derajat orang-orang yang sangat awam. Mereka memahami sifat-sifat Allah secara indrawi, misalkan, mereka mendapati teks hadits “Innallah Khalaqa Adam ‘Ala Shuratih”, lalu mereka menetapkan adanya “Shurah” (bentuk) bagi Allah. Lalu mereka juga menambahkan “al-Wajh” (muka) bagi Dzat Allah, dua mata, mulut, bibir, gusi, sinar bagi wajah-Nya, dua tangan, jari-jari, telapak tangan, jari kelingking, jari jempol, dada, paha, dua betis, dua kaki, sementara tentang kepala mereka berkata: “Kami tidak pernah mendengar berita bahwa Allah memiliki kepala”, mereka juga mengatakan bahwa Allah dapat menyentuh dan dapat disentuh, dan seorang hamba bisa mendekat kepada Dzat-Nya secara indrawi, sebagian mereka bahkan berkata: “Dia (Allah) bernafas”. Lalu mereka mengelabui orang-orang awam dengan berkata: “Itu semua tidak seperti yang dibayangkan dalam akal pikiran”. (Daf’u Syubah at Tasybih Bi Akaff at-Tanzih, h. 7-8)
      Kemudian dalam nasehatnya kepada para pengikut madzhab Hanbali; al Hafizh Ibn al Jawziرحمه الله menuliskan:
      Janganlah kalian memasukan ajaran-ajaran aneh ke dalam madzhab orang salaf yang saleh ini (Ahmad bin Hanbalرحمه الله)
      yang nyata-nyata itu bukan dari ajarannya. Kalian telah menutupi madzhab ini dengan bungkus yang buruk, hingga tidak disebut siapapun seorang yang bermadzhab Hanbali kecuali ia dianggap sebagai Mujassim (berkeyakinan sesat bahwa Allah sebagai benda). Selain itu kalian juga telah merusak madzhab ini dengan sikap fanatik terhadap Yazid bin Mu’awiyah. Padahal kalian tahu sendiri bahwa Imam Ahmad bin Hanbal, perintis madzhab ini membolehkan melaknat Yazid. Bahkan Syekh Abu Muhammad at Tamimi sampai berkata tentang salah seorang imam kalian (yaitu Abu Ya’la al-Mujassim): “Dia (Abu Ya’la) telah menodai madzhab ini dengan noda yang sangat buruk, yang noda tersebut tidak akan bisa dibersihkan hingga hari kiamat”. (Daf’u Syubah at Tasybih Bi Akaff at-Tanzih, h. 10)
      Imam Abu Muhammad at Tamimiy berkata:
      “Abu Ya’la telah mengotori orang-orang Madzhab Hanbali (al Hanabilah) dengan kotoran yang tidak bisa dibersihkan dengan air lautan sekalipun”. (diriwayatkan oleh Ibn al Atsir dalam al Kamil Fi at Tarikh).
      Waspadalah…. waspadalah… !!!!!
      Kitab berjudul “Ash Shawa’iq al Ilahiyyah Fi ar Radd ‘Ala al Wahhabiyyah”, karya Syekh Sulaiman bin Abdil Wahhab. Beliau adalah saudara kandung dari Muhammad bin Abdil Wahhab; perintis gerakan wahabi (MUTAMASLIF AL-KADZAAB) Lihat, saudara kandungnya aja mengatakan bahwa Muhammad bin Abdil Wahhab orang sesat!!!!!
      "Astaghfirullahaladzim "
      Kami berlindung kepada Allah ta'ala dari akidah & ajaran sesat lagi menyesatkan"
      "Wallahu a'lam."

    • @pembasmiwahabi2713
      @pembasmiwahabi2713 Рік тому

      Catatan Penting:
      Ibn al-Jauzi adalah al-Imam al-Hafizh Abdurrahman ibn Abi al-Hasan al-Jauzi (508H-597 H), Imam Ahlussunnah terkemuka, ahli hadits, ahli tafsir, dan seorang teolog (ahli ushul) terdepan. Beliau bermadzhab Hanbali.
      Awas salah; beda antara Ibn al-Jauzi dengan Ibn Qayyim al-Jauziyyah. Adapun ibn Qayyim al-Jauziyyah ini adalah Muhammad ibn Abi Bakr az-Zar’i (w 751 H) murid dari Ibn Taimiyah yang dalam keyakinannya persis sama dengan Ibn Taimiyah sendiri; dua-duanya orang sesat dan menyesatkan.
      Ingat-ingat neeeh...!!! Keduanya jauh berbeda; yang pertama (Ibn al-Jauzi) Imam Ahlussunnah terkemuka, sementara yang kedua (Ibn Qayyim al-Jauziyyah) adalah
      murid Ibn Taimiyah; yang dalam keyakinannya persis sama dengan kayakinan tasybih Ibn Taimiyah.
      sekali lagi... Awas salah!! Ibn Qayyim; murid Ibn Taimiyah ini di antara keyakinannya yang juga persis keyakinan gurunya; 1. Orang yang tawassul dengan Nabi atau orang-orang saleh adalah orang musyrik, 2. Perjalanan untuk ziarah ke makam Rasulullah adalah perjanan maksiat, 3. Berkeyakinan Allah duduk di atas arsy, 4. Berkeyakinan bahwa neraka akan punah dan siksaan terhadap orang-orang kafir di dalamnya akan habis, dan berbagai lainnya. Bukan isapan jempol, ini semua ada datanya, bahkan dia tuliskan dalam karya-karyanya sendiri...
      Ingat... Aqidah Rasulullah, para sahabatnya, dan aqidah mayoritas umat Islam, kaum Ahlussunnah wal Jama'ah adalah ALLAH ADA TANPA TEMPAT DAN TANPA ARAH....
      Wallahu a'lam bissawaab

  • @adeanhunaefi9085
    @adeanhunaefi9085 Рік тому

    Hhhha wahabi yg ini gk nyadar diri lu gk jiarah kubur lu gk kunut lu gk sayyidina lu cingkerang muke lu jauh sama dri hongkong lu

  • @abinyailyasa2917
    @abinyailyasa2917 Рік тому

    وقال أهل السنة وأصحاب الحديث: .... وأن له وجهاً كما قال الله: {وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ} [الرحمن: 27] وأن له يدين كما قال: {خَلَقْتُ بِيَدَيَّ} [ص: 75] وأن له عينين كما قال: {تَجْرِي بِأَعْيُنِنَا} [القمر: 14] وأنه يجيء يوم القيامة هو وملائكته كما قال: {وَجَاءَ رَبُّكَ وَالْمَلَكُ صَفّاً صَفّاً} [الفجر: 22] وأنه ينزل إلى السماء الدنيا كما جاء في الحديث ولم يقولوا شيئاً إلا ما وجدوه في الكتاب أو جاءت به الرواية عن رسول الله صلى الله عليه وسلم.
    Kalau ngikut cara berpikirnya si blegug najat,.. ucapan diatas adalah ucapannya mujassimah musyabbihah, bukan ucapannya ahlus sunnah dan ashaabul hadiits!! wkwkwkwkwkwkwk... pekookk

    • @pembasmiwahabi2713
      @pembasmiwahabi2713 Рік тому

      Takwil Imam Al Bukhari Rahimahullah Ta'ala
      Dalam hadits shahih:
      ضَحِكَ اللَّهُ اللَّيْلَةَ، أَوْ عَجِبَ، مِنْ فَعَالِكُمَا
      Semalam Allah ﷻ tertawa atau kagum terhadap perbuatan kalian berdua.[HR. Bukhari no. 3798]
      Imam Bukhari menakwil arti tertawa-nya Allah ﷻ dalam hadits tersebut adalah rahmatNya,[Imam al Baihaqi, al Asma wa ash Shifat, 2/403]
      Bukan memaknainya secara zahirnya

    • @pembasmiwahabi2713
      @pembasmiwahabi2713 Рік тому

      *BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM*
      Imam Yahya bin Syaraf bin Hasan bin Husain An-Nawawi Ad-Dimasyqiy, Abu Zakaria atau yg dikenal dengan sebutan Imam Nawawi As-syafi'i rahimahullah ta'ala (631H-676H) beliau mengatakan dalam kitab Majmuk Syarh Muhazzab :
      اختلفوا فى آيات الصفات وأخبارها هل يخاض فيها بالتأويل أم لا ؟ فقال قائلون تتأول على ما يليق بها, وهذا أشهر المذهبين للمتكلمين وقال آخرون : لا تتأول بل يمسك عن الكلام فى معناها ويوكل علمها الى الله تعالى ويعتقد مع ذلك تنزيه الله تعالى وانتفاء صفات الحوادث عنه فيقال مثلا نؤمن بأن الرحمن على العرش استوى, ولا نعلم حقيقة معنى ذلك والمراد به مع أنا نعتقد أن الله تعالى ليس كمثله شئ, وأنه منزه عن الحلول وسامت الحدوث, وهذه الطريقة السلف أو جماهريهم وهي أسلم
      Artinya : "Para Ulama berbeda pendapat tentang ayat-ayat dan hadits sifat (sifat Allah) apakah ditakwil ataupun tidak ? Maka berkata sebagian ulama nash tersebut *DITAKWIIL* berdasarkan makna yang layak dengan Allah SWT. Ini merupakan pendapat yang paling masyhur diantara mazhab-mazhab mutakallimin, dan sebagian ulama lain berkata jangan ditakwil *tetapi tahanlah dari pada membicarakan maknanya* dan *DISERAHKAN MAKNANYA KEPADA ALLAH* dan mengiktiqad bersihnya Allah SWT dari sifat-sifat baharu, misalnya dikatakan kami beriman sesungguhnya Ar-rahmanu ‘ala arsy istawa dan *kami tidak tahu hakikat makna demikian dan maksud demikian* beserta kami mengi’tiqad sesungguhnya Allah SWT tidak serupa dengan sesuatu apapun dan sesungguhnya Allah SWT bersih dari tempat dan tanda hudus(ciri² makhluk), ini thariqat Salaf atau mayoritas ulama Salaf dan jalan ini lebih aslam (selamat)." (Imam Nawawi, Majmuk Syarh Muhazzab, Jld 1 hal 439 Dar Kutub Ilmiyah 2007).
      *WALLAHU A'LAM BISSAWAAB*

    • @pembasmiwahabi2713
      @pembasmiwahabi2713 Рік тому

      *BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM*
      Tentang Firman Allah QS. Thaha: 5 ( *Ar-rahmanu ‘Ala al-‘Arsy Istawa* ), Imam asy-Syafi’i rahimahullah ta'ala berkata:
      "إن هذه الآية من المتشابهات، والذي نختار من الجواب عنها وعن أمثالها لمن لا يريد التبحر في العلم أن يمر بها كما جاءت ولا يبحث عنها ولا يتكلم فيها لأنه لا يأمن من الوقوع في ورطة التشبيه إذا لم يكن راسخا في العلم، ويجب أن يعتقد في صفات الباري تعالى ما ذكرناه، وأنه لا يحويه مكان ولا يجري عليه زمان، منزه عن الحدود والنهايات مستغن عن المكان والجهات، ويتخلص من المهالك والشبهات" (الفقه الأكبر، ص 13)....
      Artinya:
      “Ini termasuk ayat *mutasyâbihât* . Jawaban yang kita pilih tentang hal ini dan ayat-ayat yang semacam dengannya bagi orang yang tidak memiliki kompetensi di dalamnya adalah agar mengimaninya dan tidak secara mendetail membahasnya dan membicarakannya. Sebab bagi orang yang tidak kompeten dalam ilmu ini ia tidak akan aman untuk jatuh dalam kesesatan tasybîh. Kewajiban atas orang ini dan semua orang Islam adalah meyakini bahwa Allah ta'ala seperti yang telah kami sebutkan di atas, Dia tidak diliputi oleh tempat, tidak berlaku bagi-Nya waktu, Dia Maha Suci dari batasan-batasan (bentuk) dan segala penghabisan, dan Dia tidak membutuhkan kepada segala tempat dan arah, Dia Maha suci dari kepunahan dan segala keserupaan” (al-Fiqh al-Akbar, h. 13).
      Secara panjang lebar dalam kitab yang sama, Imam asy-Syafi’i rahimahullah ta'ala membahas bahwa adanya batasan/hadd (bentuk) dan penghabisan adalah sesuatu yang mustahil bagi Allah Ta'ala. Karena pengertian batasan (al-hadd; bentuk) adalah ujung dari sesuatu dan penghabisannya. Dalil bagi kemustahilan hal ini bagi Allah ta'ala adalah bahwa Allah ta'ala ADA TANPA PERMULAAN DAN TANPA BENTUK ( *bilaa kayfin* ), maka demikian pula Dia tetap ada tanpa penghabisan dan tanpa bentuk. Karena setiap sesuatu yang memiliki bentuk dan penghabisan secara logika dapat dibenarkan bila sesuatu tersebut menerima tambahan dan pengurangan, juga dapat dibenarkan adanya sesuatu yang lain yang serupa dengannya. Kemudian dari pada itu “SESUATU” yang demikian ini, secara logika/RA'YU juga harus membutuhkan kepada yang menjadikannya dalam bentuk dan batasan tersebut, dan ini jelas merupakan tanda-tanda makhluk yang nyata mustahil bagi Allah ta'ala .
      *WALLAHU A'LAM BISSAWAAB*

    • @AbuBakar-tq1rq
      @AbuBakar-tq1rq Рік тому

      Allah yang maha pengasih ISTAWA' diatas 'Arsy (QS Thaha:5)
      ISTAWA' itu arti secara artinya bersemayam karena istawa' 'alaa itu dlm ilmu loghat artinya istaqarra artinya bersemayam /menetap ini makna dzahir bukan makna hakiki ..
      sifat bersemayam nya Allah beda dengan sifat bersemayam nya makhluk ...
      sifat bersemayam nya makhluk itu makna hakiki ..sedangkan sifat bersemayamnya Allah itu makna majasi ...bersemayam nya makhluk itu butuh tempat dan arah dan sesuatu yg disemayaminya karena makna bersemayamnya makhluk itu dgn maksud istaqarra (menetap) ,duduk,membaringkan dsb ini semua menisbatkan kepada batasan & arah tertentu ....Allah ta'ala maha suci dari itu semua
      Imam al-Qurthubi dalam Tafsirnya menyatakan:
      وَقَدْ بَيَّنَّا أَقْوَالَ الْعُلَمَاءِ فِيهَا فِي الْكِتَابِ (الْأَسْنَى فِي شَرْحِ أَسْمَاءِ اللَّهِ الْحُسْنَى وَصِفَاتِهِ الْعُلَى) وَذَكَرْنَا فِيهَا هُنَاكَ أَرْبَعَةَ عَشَرَ قَوْلًا. وَالْأَكْثَرُ مِنَ الْمُتَقَدِّمِينَ وَالْمُتَأَخِّرِينَ أَنَّهُ إِذَا وَجَبَ تَنْزِيهُ الْبَارِي سُبْحَانَهُ عَنِ الْجِهَةِ وَالتَّحَيُّزِ
      “Telah kami jelaskan dalam kitab al-Asnâ Fi Syarḥ Asmâ’ al-Husnâ Wa Shifâtihi al-‘Ula bahwa istawa mempunyai 14 makna. Yang terbanyak dari ulama terdahulu dan kontemporer bahwasanya wajib menyucikan Allah dari arah dan batasan fisik.” (al-Qurthubi, Tafsîr al-Qurthubi, VII, 219)

    • @AbuBakar-tq1rq
      @AbuBakar-tq1rq Рік тому

      anda faham ndak dgn copy paste yg anda nukil tsb?....
      coba anda fahami baek2 kalimat *WALAM YAQUULUU SYAIAN* ...
      itu apa maknanya ?.....jangan2 anda sotoy nih

  • @agiilham8378
    @agiilham8378 Рік тому

    Akidah para salaf mengartikan tangan wajah secara dhohir makna tau tidak ada sahabat yg bertanya apa itu tangan,wajah para imam sama jd antum akidah salaf siapa..orng2 paham menakwil ayat2 tangan,wajah ALLAH DIATAS itu orang gulu(berlebihan dlm berfikir) sering berzikir dikuburan jiarah ketempat2 krmat antum telusuri pasti suka begitu

    • @nurulhuda3954
      @nurulhuda3954 Рік тому

      Gurunya goblog muridnya...

    • @pembasmiwahabi2713
      @pembasmiwahabi2713 Рік тому +1

      *BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM*
      Imam Yahya bin Syaraf bin Hasan bin Husain An-Nawawi Ad-Dimasyqiy, Abu Zakaria atau yg dikenal dengan sebutan Imam Nawawi As-syafi'i rahimahullah ta'ala (631H-676H) beliau mengatakan dalam kitab Majmuk Syarh Muhazzab :
      اختلفوا فى آيات الصفات وأخبارها هل يخاض فيها بالتأويل أم لا ؟ فقال قائلون تتأول على ما يليق بها, وهذا أشهر المذهبين للمتكلمين وقال آخرون : لا تتأول بل يمسك عن الكلام فى معناها ويوكل علمها الى الله تعالى ويعتقد مع ذلك تنزيه الله تعالى وانتفاء صفات الحوادث عنه فيقال مثلا نؤمن بأن الرحمن على العرش استوى, ولا نعلم حقيقة معنى ذلك والمراد به مع أنا نعتقد أن الله تعالى ليس كمثله شئ, وأنه منزه عن الحلول وسامت الحدوث, وهذه الطريقة السلف أو جماهريهم وهي أسلم
      Artinya : "Para Ulama berbeda pendapat tentang ayat-ayat dan hadits sifat (sifat Allah) apakah ditakwil ataupun tidak ? Maka berkata sebagian ulama nash tersebut *DITAKWIIL* berdasarkan makna yang layak dengan Allah SWT. Ini merupakan pendapat yang paling masyhur diantara mazhab-mazhab mutakallimin, dan sebagian ulama lain berkata jangan ditakwil *tetapi tahanlah dari pada membicarakan maknanya* dan *DISERAHKAN MAKNANYA KEPADA ALLAH* dan mengiktiqad bersihnya Allah SWT dari sifat-sifat baharu, misalnya dikatakan kami beriman sesungguhnya Ar-rahmanu ‘ala arsy istawa dan *kami tidak tahu hakikat makna demikian dan maksud demikian* beserta kami mengi’tiqad sesungguhnya Allah SWT tidak serupa dengan sesuatu apapun dan sesungguhnya Allah SWT bersih dari tempat dan tanda hudus(ciri² makhluk), ini thariqat Salaf atau mayoritas ulama Salaf dan jalan ini lebih aslam (selamat)." (Imam Nawawi, Majmuk Syarh Muhazzab, Jld 1 hal 439 Dar Kutub Ilmiyah 2007).
      *WALLAHU A'LAM BISSAWAAB*

    • @agiilham8378
      @agiilham8378 Рік тому

      @@pembasmiwahabi2713 kita disuruh berpegang teguh dgn sunahku dan para sahabat ini wahyu karena akan ada perselisihan akan ada ucapan2 dari ulama ini untuk pembenaran kita ikuti

    • @pembasmiwahabi2713
      @pembasmiwahabi2713 Рік тому

      @@agiilham8378
      *BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM*
      Jumhur 'ulama salafussaleh mentafwiidh dari sudut makna, mereka tidak menjelaskan makna, namun ada sebagian kecil dari 'ulama salaf yang menetapkan makna istawa dengan makna 'ala (tinggi), dan maksudnya *bukan tinggi menetap di atas Arsy* . *Tinggi adalah isyarat kemuliaan* . Allah disifati dengan sifat tinggi dengan sebab Allah memiliki kekuasaan dan kemuliaan.
      ﻭﺣﻜﻰ اﻷﺳﺘﺎﺫ ﺃﺑﻮ ﺑﻜﺮ ﺑﻦ ﻓﻮﺭﻙ ﻫﺬﻩ اﻟﻄﺮﻳﻘﺔ ﻋﻦ ﺑﻌﺾ ﺃﺻﺤﺎﺑﻨﺎ ﺃﻧﻪ ﻗﺎﻝ: اﺳﺘﻮﻯ ﺑﻤﻌﻨﻰ: ﻋﻼ، ﺛﻢ ﻗﺎﻝ: ﻭﻻ ﻳﺮﻳﺪ ﺑﺬﻟﻚ ﻋﻠﻮا ﺑﺎﻟﻤﺴﺎﻓﺔ ﻭاﻟﺘﺤﻴﺰ ﻭاﻟﻜﻮﻥ ﻓﻲ ﻣﻜﺎﻥ ﻣﺘﻤﻜﻨﺎ ﻓﻴﻪ
      Guru mulia Abu Bakar bin Furok telah menghikayatkan jalan yang ditempuh ini dari sebagian salaf para sahabat kami. Beliau berkata : ISTAWA' dengan makna tinggi, kemudian berkata : dan tidak menghendaki dengan yang demikian itu tinggi dengan jarak (dari bumi) dan menetap (di atas Arsy), dan keadaan di dalam tempat yang bertempat di dalamnya.
      Kitab Al Asma Wa Sifat. Imam Baihaqi As-syafi'i rahimahullah ta'ala
      Imam Ibnu Bathal Rahimahullah Ta'ala berkata :
      ﻭﺃﻣﺎ ﺗﻔﺴﻴﺮ اﺳﺘﻮﻯ ﻋﻼ ﻓﻬﻮ ﺻﺤﻴﺢ ﻭﻫﻮ اﻟﻤﺬﻫﺐ اﻟﺤﻖ ﻭﻗﻮﻝ ﺃﻫﻞ اﻟﺴﻨﺔ ﻷﻥ اﻟﻠﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺻﻒ ﻧﻔﺴﻪ ﺑﺎﻟﻌﻠﻰ
      Dan adapun penjelasan makna ISTAWA' dengan makna tinggi, maka yang demikian benar dan yang demikian adalah madzhab yang haq dan perkataan Ahlussunnah karena Allah mensifati zat Nya dengan sifat *yang maha luhur* .
      Kemudian Imam Ibnu Bathal Rahimahullah Ta'ala mengingkari makna menetap di atas Arsy :
      ﻭﻗﺎﻟﺖ اﻟﺠﺴﻤﻴﺔ ﻣﻌﻨﺎﻩ اﻻﺳﺘﻘﺮاﺭ
      dan golongan mujassimah berkata : makna istawa adalah menetap (di atas Arsy)
      ﻭﺃﻣﺎ ﻗﻮﻝ اﻟﻤﺠﺴﻤﺔ ﻓﻔﺎﺳﺪ ﺃﻳﻀﺎ ﻷﻥ اﻻﺳﺘﻘﺮاﺭ ﻣﻦ ﺻﻔﺎﺕ اﻷﺟﺴﺎﻡ ﻭﻳﻠﺰﻡ ﻣﻨﻪ اﻟﺤﻠﻮﻝ ﻭاﻟﺘﻨﺎﻫﻲ
      dan adapun perkataan mujassimah adalah perkataan fasid (rusak/sesat) juga, karena istiqrar/ menetap adalah sebagian dari sifat sifat jisim, dan mewajibkan darinya menyatu dan memliki batas akhir.
      ﻭﻫﻮ ﻣﺤﺎﻝ ﻓﻲ ﺣﻖ اﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻭﻻﺋﻖ ﺑﺎﻟﻤﺨﻠﻮﻗﺎﺕ ﻟﻘﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻓﺈﺫا اﺳﺘﻮﻳﺖ ﺃﻧﺖ ﻭﻣﻦ ﻣﻌﻚ ﻋﻠﻰ اﻟﻔﻠﻚ
      Yang demikian mustahil di dalam hak Allah ta'ala dan yang layak dengan mahluk, contohnya firman Allah ta'ala :
      Apabila kamu dan orang yang bersama kamu sudah istawa di atas perahu. (istawa didalam ayat itu dimaknai istaqarra/menetap karena dinisbatkan kepada Nabi Nuh yang merupakan mahluk Allah).
      Perkataan Ibnu Bathal tersebut dinukil oleh Ibnu Hajar di dalam fathul baari.
      Ibnu Hajar juga menukil perkataan Imam Mujahid di dalam fathul baari :
      قال مجهد استوى علا على العرش
      Imam Mujahid berkata : istawa bermakna tinggi di atas Arsy.
      Ibnu Hajar tidak mengingkari perkataan Imam Mujahid karena perkataan Imam Mujahid tidak menyertakan makna istaqarra di dalam makna tinggi yang beliau tetapkan.
      Sama halnya perkatan Imam Ath Thabari. Beliau hanya berkata :
      علا وارتفع
      Tinggi dan menjadi tinggi.
      Imam Ath Thabari tidak menyertakan makna menetap di atas Arsy (istaqarra), bahkan beliau menjelaskan di dalam tafsirnya :
      فقل علا عليها علو ملك وسلطان
      maka katakanlah tinggi pada ayat itu adalah tinggi kekuasaan dan (kemuliaan) raja (dari segala raja).
      لا علو انتقال وزوال
      bukan tinggi berpindah dan menghilang (dari bawah menjadi menetap di atas).
      Kitab Tafsir Ath Thabari.
      Jelas sekali, jika dimakna menetap di atas akan mewajibkan sifat jisim yaitu berpindah atau menghilang dari yang semula di bawah menjadi menetap di atas. Maka dari itu tinggi pada makna istawa di bawa kepada makna kekuasaan dan kemuliaan.
      *WALLAHU A'LAM BISSAWAAB*

    • @pembasmiwahabi2713
      @pembasmiwahabi2713 Рік тому

      @@agiilham8378
      Mana ada Sunnah Nabi berjenggot dgn kepala botak kayak biksu ajee hhhhhh 😎😎😎😎😎

  • @planetagso1495
    @planetagso1495 Рік тому +1

    MARI KITA IKUT MANHAJ SALAF.

    • @pembasmiwahabi2713
      @pembasmiwahabi2713 Рік тому

      Ikut manhaj salaf hhh kalau kami ikut Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ajee

    • @pembasmiwahabi2713
      @pembasmiwahabi2713 Рік тому

      Jika seandainya maksud ISTAWA' nya Allah Ta'ala itu dgn makna ISTIQRAR (menetap)/bersemayam/berada tinggi diatas 'Arsy/berada diluar alam semesta CS ( *WALLAHI* ini hanya seandainya ajee yee) terus buat apa Nabi Ibrahim pergi kepada RABB nya yg akan memberi nya petunjuk sebagaimana firman Allah Ta'ala yg artinya:" Ibrahim berkata: sesungguhnya aku pergi kepada RABB ku (RABBII) yg akan memberi ku petunjuk" (QS Assaffat:99)
      Kan mustahil Nabi Ibrahim 'As pergi kepada RABB sedangkan beliau perginya tinggi keatas 'Arsy Sono ☝️☝️ hhhhhh mana bisa nyampe Nabi Ibrahim 'As pergi ke atas 'Arsy Sono jangankan Nabi Ibrahim 'As bahkan malaikat yg punya sayap pun juga Ndak pernah naik keatas 'Arsy

    • @planetagso1495
      @planetagso1495 Рік тому

      @@pembasmiwahabi2713 MANHAJ SALAF ITU MENGIKUTI JALAN YG DITEMPUH OLEH ROSULULLOH DAN PARA SAHABATNYA DLM MENJALANKAN.AGAMA ISLAM.

    • @pembasmiwahabi2713
      @pembasmiwahabi2713 Рік тому

      @@planetagso1495
      Mana ada manhaj salaf menetapkan sifat kurang bagi Allah Ta'ala karena sifat kurang itu adalah milik makhluk NYA seperti punya wajah, telinga,mata,tangan,betis dsb

    • @planetagso1495
      @planetagso1495 Рік тому

      @@pembasmiwahabi2713 itu keyakinan Para SAHABAT spt itu.

  • @haidarardani5629
    @haidarardani5629 Рік тому

    Sesat

  • @adz2296
    @adz2296 Рік тому

    Wahabi lebih masuk akal & mudah dipahami.

  • @sapuput3557
    @sapuput3557 Рік тому

    🤣🤣🤣

  • @officialtrucuk176
    @officialtrucuk176 Рік тому +2

    di Facebook ada grup Wahabi aku komen langsung di blok Sya satu bulan

    • @ribenary4821
      @ribenary4821 Рік тому +1

      Saya malah GK boleh masuk...alias ditolak..

    • @edos4597
      @edos4597 Рік тому

      Ayat sifat Allah adalah ayat muhkamat/jelas.
      Dalam kitab tafsir ibnu Katsir QS Al A'raf 54 ttg sifat istawa ALLAH DI ATAS arsy :
      Barang siapa yang meyakini sifat Allah sesuai dengan apa yang disebutkan oleh "ayat-ayat yang jelas" dan hadis-hadis yang sahih, kemudian diartikan sesuai dengan keagungan Allah dan meniadakan dari Zat Allah sifat-sifat yang kurang, berarti ia telah menempuh jalan hidayah

    • @ribenary4821
      @ribenary4821 Рік тому +1

      @@edos4597 itu tafsir terjemahan ta.
      Belum pernah baca tafsir jalalain????

    • @edos4597
      @edos4597 Рік тому

      @@ribenary4821
      Tafsir Jalalain :
      (lalu Dia beristawa di atas Arsy) Arsy menurut istilah bahasa artinya singgasana raja, yang dimaksud dengan beristawanya Allah ialah istawa yang sesuai dengan kebesaran Allah dan kesucian-Nya.

    • @ribenary4821
      @ribenary4821 Рік тому +1

      @@edos4597 berarti Allah duduk dong...