The difference between MPPT and PWM solar panels is how PWM and MPPT work
Вставка
- Опубліковано 3 лип 2024
- @radal05
Beda MPPT dan PWM pada solar panel cara kerja PWM dan MPPT
link pembelian :
1. Solar Panel PWM
tokopedia.link/RvD8lqLyVBb
2. Solar Panel MPPT
tokopedia.link/Gyvdlt2yVBb
00:00 Radal05
00:14 Beda MPPT pada solar Panel
02:00 Besar arus charger
09:20 Kesimpulan
MPPT 100A sollar charger controller scc solar panel surya plts 12V/24V - 12v/24V 30A
1. Selalu menjaga baterai pada mengisi kondisi tegangan.
2. Mencegah baterai dari pengisian yang berlebihan.
3. Mencegah baterai dari over-pemakaian.
4. Mencegah baterai dari pengisian terbalik untuk panel surya selama
Malam hari.
5. Perlindungan polaritas terbalik untuk baterai
6. Perlindungan polaritas terbalik untuk panel surya
7. Ketika tegangan baterai rendah, pengontrol akan
Secara Otomatis memotong beban dari sistem. Jika tegangan dari
Baterai kembali normal dan beban akan mulai bekerja.
8. Perlindungan guntur
9. Sesuai dengan tingkat tegangan baterai, pengontrol dapat
Secara otomatis mengatur tegangan pengisian daya, tegangan beban,
Beban-mengembalikan tegangan. (Parameternya adalah default di bawah 25 ℃ Kondisi, dikunci oleh prosedur CPU, tidak dapat disesuaikan.)
10. Kontroler akan secara otomatis mengkompensasi suhu
Tegangan pengisian sesuai dengan perubahan suhu lingkungan.
Fitur:
1. chip master kelas industri, 16 akurasi pengambilan sampel iklan, suhu, arus pengisian,
Debit saat ini akurat tampilan waktu nyata, pembangkit listrik sekilas.
2. Otomatis berfokus MPPT pelacakan pengisian, efisiensi pengisian tinggi, deteksi non-stop
Selama pengisian, pelacakan fokus dua arah.
3. Layar LCD layar besar, disesuaikan pengisian dan pemakaian parameter. UItra-wide charge
Dan debit disesuaikan, selama Anda memahami karakteristik baterai mengatur nya Sesuai parameter pengisian, Anda dapat mengisi baterai. Saat outputnya mati, waktu Bisa disesuaikan, yang lebih nyaman. (di pasaran, tidak ada penyesuaian titik)
Tahan lama.
4. Built-in overheating, arus lebih pendek sirkuit, perlindungan sirkuit terbuka, koneksi terbalik
Perlindungan, ketika kesalahan dihilangkan, pengontrol secara otomatis pulih, tidak merusak
Alat itu.
5. Dua arah MoS tabung anti-backflow sirkuit, daya tinggi pengisian mode, panas ultra-rendah.
Spesifikasi:
1. Nilai tegangan: 12/24V
2. Nilai saat ini: 30/40/50/60/100A
3. Maks. Tegangan PV: 50V
4. Maks. Daya input PV 1200W(12V) / 1200W(24V) - Наука та технологія
Nyimak bro.sangat bermanfaat🙏
Waalaikumsalam ALHAMDULILLAAH sehat
thanks Bro
Wa 'alaikum salaam ... salam sehat juga ...
Thanks Bro,,,
0:23 bukan pada solar panel pak, itu pada "charge controller" nya. Solar panel gak punya MPPT nya sendiri.
شكرا. شكرا .شكرا لك ...تحيه. 👍👍👍💚💚💚💚💚💚👏👏👏👏👏👏👏👏👏
RALAT bang radal, yang di foto gambar kiri itu masih menggunakan sistem pwm. Hanya tulisan merek aja MPPT.
Untuk pembongkaran scc nya ada di channel Anak Agung Dwi Arsana
Jawabannya kenapa PLN dalam transmisi menggunakan jaringan tegangan tinggi, jawabannya pasti lebih efisien.. atau kenapa PLN rumah 220V bukan 110V, alasannya agar lebih efisien.
@@Radal05betul bang radal, padahal mppt juga pake otaknya secara pwm,
makanya di setiap mppt pasti ada induktor yg seperti donat fungsinya untuk mempertahankan nilai tegangan agar nilai arus terpenuhi dari spek solar panel
Dari video ini saya sedikit berkesimpulan kalau MPPT itu hanya modul stepup setinggi-tingginya, sehingga arus yang masuk ke baterai maximal sesuai daya input. Selama arus yang masuk ke baterai masih sesuai arus pengisian baterai yang dianjurkan maka baterai itu akan tetap awet. Selama ada auto cut off. Tanpa peduli tegangan charger. Jadi yang perlu diperhatikan adalah daya input harus sesuai dengan arus pengisian yang dizinkan tanpa memperhatikan tegangan charger.
Tapi ini hanya sebatas pemikiran saya.
mbedil wae mas jun
@@andrykonzllet1617 😁😁😁
Skrg saya lagi main2 PLTS juga.. Hobi baru selalin senapan 😁😁😁
@@juniawan manteb wess...tingkatke mas jun
Makasih ilmunya pak. Sy pemula di plts, menggunakannya utk kebun saya rencana, karena gak ada listrik. Dari yg saya pelajari sampai saat ini dari guru2 sy termasuk bang radal05 ini, pada rangkaian PLTS SCC sejuta umat yg paling umum itu kyknya memang bukan PWM.
Tapi lebih kepada controller saja. Apa yg dia kontrol?
1) yg paling utama menurut sy adalah sistem cut off saja. Jadi si scc tidak merubah arus Panel Surya sama sekali. Hanya memutus kelebihan dan memutus saat dibawah 8v karena terlalu rendah.
2) contoh panel sy 80wp, tegangan sktr 17v, arus 4.5 A. SCC hanya mencharge pagi dan sore hari. Di tengah hari saat panel mengantarkan arus di atas 15v, maka SCC memutus arus charger. Tapi untungnya, karena panelnya poly, maka dari mulai jam 6 pagi tegangan di SCC sudah menunjukkan diatas 13v.
3) hal ini berbeda dengan PWM yg sy pelajari. Simpelnya PWM itu ada pada dimmer. Dimana, harusnya dia mengecilkan arus (edit: tegangan) agar tidak pernah menyentuh 15v sama sekali. Jadi mengecas selama 12 jam.
4) tapi ini tidak, justru ditengah hari dia cut off karena terlalu tinggi.
Jadi kesimpulannya (menurut sy) sebaiknya pada input SCC ditambahkan dgn modul step up down. Cari jg yg ada CC/CV Agar arus yg masuk ke SCC pun bisa diatur dan stabil. Yg menurut sy inilah definisi MPPT. Yaitu merubah tegangan menjadi Arus.
Ini perhitungan penting utk menentukan kombinasi yg pas agar efisien.
3. Modul ini yang menggunakan system PWM hanya pada tegangan output npada charger, yang lainnya bukan PWM.
4. Kalau tengah hari cut off ada 2 kemungkinan
arusnya charger terlalu besar atau akinya yang buruk
@@Radal05 arus chargernya memang terlalu besar. Biasanya pas tengah hari cut off. Kemaren pas tengah hari turun hujan. Justru dia baru mencharge. Begitupun pagi dari jam 6-8-9 dan sore hari jam 3-4-5-6. Jadi banyak mubazir.
Banyak pengguna PLTS di konten2 UA-cam mengatakan kalo panel Surya hanya mencharge selama 4 jam disaat terik, karena sisanya ada hujan, mendung hingga tidak efektif katanya, paling hanya 3-4jam. Maka utk kasus panel Surya seperti sy 80wp, mereka biasanya HANYA menghitung bahwa kemampuan panel ini mencharger hanya
80watt x 4 jam = 320wh saja. Jadi dari arus yg terbaca sdh diatas 13v sejak jam 6 pagi itu ada lost potensi energi 8 jam menurut hitungan ini.
Jadi sy pikir, jika kita bisa menstabilkan arus masuk ke SCC ini, maka potensi 80wp x 12 jam = 960wh nampaknya bisa dicapai.
Dengan syarat jika arus stabil
Dengan hitungan pertama byk muncul klaim bahwa memakai panel Surya tidak menghemat pengeluaran. Ini karena panel 50wp 17v full set sktr 1.5jt dan anda hanya mendapat 50wp x 4 hour = 200wh saja.
Maka batere/atau aki menurut hitungan ini dengan budget 1.5jt akinya hanya boleh 200watt ke bawah. Bahkan katanya lebih bagus 3/4nya yaitu 150 Watt saja.
Artinya kalo aki maksimum aki yg bisa dipakai hanyalah 12v 12Ah = 144wh.
Inipun belum selesai, karena aki tak boleh soak sampai 0 persen, aki hanya bisa dikuras sampai sktr 50% saja, artinya dimalam hari dengan modal 1.5jt kita hanya bisa memakai peralatan senilai 144*50%=72 Watt.
1.5jt dpt 72 Watt, utk apa ini?😅
Begitu seolah2.
Makanya ada tren mereka banyak berkesimpulan panel Surya itu y hanya hobi.
Tapi pengalaman sy justru sebaliknya. Bukan tengah hari dia mencharge, justru saat mendung utk tegangan sktr 13,7-14,4 volt. Atau justru jam pagi atau sore sekali.
Kalo tegangan aki < tegangan panel Surya, maka justru disaat terik tidak mencharge, betul kata pak radal05.
Jadi sepertinya teorinya, jika kita bisa menstabilkan Vin SCC murah ini maka potensi panel 80wp 17v adalah
80wp x 12 jam= 960wh. Jika utk sistem 12v ini setara dgn aki 80Ah. Jika pun kwatir 80Ah tidak penuh, maka bisa pilih sedikit dibawahnya misal 50Ah utk 1 panel.
Step up down hanya 80-an rb. Sdgkan panel bisa 800rb, belum lagi harus ada 2 panel. Bisa 2 jutaan.
Dgn perhitungan kebanyakan org di UA-cam, yg hanya efektif 3-4jam, artinya boros 3x lipat. Seolah utk memperoleh daya aki 12v 50Ah sy harus membeli lagi 2 panel Surya 80wp lagi.
Yg harganya 2jtaan. Makin sedikit lah minat org ber-PLTS dgn perhitungan seperti itu.
Seperti itu curhatannya pak radal05 😅🙏, curhatan dari pengguna PLTS dan kenapa mereka sering menanyakan hal itu. Nanyak PWM dan MPPT biasanya😅.
Terimakasih ilmunya, semoga jadi amal jariyah🙏🙏🙏
Betul sekali mppt juga sistemnya pwm...kalau menurut saya bedanya pada logaritma program saja. SCC MPPT pakai logaritma untuk mencari pendapatan daya yg lebih besar makannya dari sisi hardware juga lebih kompleks, SCC PWM pakai logaritma yg lebih sederhana 😁
Fiakhir video saya katakan kemungkinan besar pada mppt ada step upnya
Mohon ijin, menurut saya sistem MPPT meregulasi PWM agar daya yang masuk / ditarik dari PV selalu maksimal.
Misal dari PV 10Wp, spek 17.5Vmp dan Imp 0.571A(Isc 0.64A) kalau dilangsungkan mengecas aki saat 12V maka daya yg masuk mungkin hanya 7.68W (12V x 0.64A). Namun dengan sistem MPPT,PWM pada buck converter diatur agar bisa optimal mengkonversi selisih tegangan sebesar 3.5V( 17.5V - 14V,misalnya) menjadi arus ,semisal efisiensi 95%, maka potensi arus keluar bisa mencapai 0.67A.
Daya 14V x 0.67A tentu lebih besar dibanding 12V x 0.64A.
Mohon dikoreksi bila ada kesalahan.
Setahu saya MPPT itu fungsinya menaikan arus output,misal jika input 25V 0,5A output 12V 1,5A
Benar, jika input 25V 0,5A, output pada 12V maksimum arus 1A
yg anda bahas itu pwm..input dan arus berapapun outputnya akan tetap 1Akalo nppt sisa V d rubah menjadi A
mppt utu misal input 30v 2a maka output 12V 4.5A..
mppt fokus ke watt misal input 100w maka output 95watt mendekati jumlah input...
@@amryceleh4871setuju, dia udah keliru, jelasin mbulet kaya donat
👍👋👋😉
Thanks Bro....
👍
Thanks
👍🏼👍🏼
Belum tau bedanya antara SCC PWM dengan SCC MPPT,karena saat ini yang dipakai untuk transfer dari panel surya ke batre li-poly pakenya modul step down XL4015...murah meriah maklum masih 100wp 😁
saya juga pke 100 wp dgn step down bang, mau beli scc blum kelakon😅😅
@@rohadihilmi4688masih aman kh smpe sekarang tu baterai
masih aman kh smpe sekarang tu baterai
@@fajarnyt19th Alhamdulillah masih aman...kan batrenya pake BMS 3S
@@rohadihilmi4688 XL4015 nya saya istirahatkan dulu,saat sedang mencoba pake modul charger XH M604 ( tapi cutt off nya di 12,6 kurang akurat ) saya siasati setting XH M609 di 13,3 Volt, untuk keamanan batre biarlah BMS 3S nya yang bekerja 🙏
Om tumbnail nya salah om, itu bukan mppt melainkan pwm dengan embel² sablon mppt di casing nya 😂
Thanks Bro,, tapi memang semua MPPT tetap menggunakan PWM juga,,, sepertinya saya harus buat video lagi tyang sama... masih belum mengena apa yang saya maksud
Om ,mppt ku sudah cut off ,batrey blm full ,sudah saya otak atik tetep saja cut off tidak bisa charge lagi
Charger kembali, setelah tegangn drop yang agan set... khan ada pilihan
Sebelumnya sy pk lm2596,input 19v/3.42,output 4.35v,short output langsung jebol,jk saya pk xl4015 cc cv,disetting 4,35v/2a saja,apakah jk short aman,secara arusnya sdh dilimit 2a bang?
semua modul yang ada CC nya pasti aman.
@@Radal05 ok,makasih,tetep rajin upload konten bang,saya banyak belajar dr channel ini.
Pertanyaan nya harusnya apa perbedaan antara mppt dengan scc..mppt dan scc memakai metode pwm dalam rangkaian nya..tapi mppt yang bagus yg canggih pakai sistem converter DC to DC 🙏🙏🙏
tapi mppt yang bagus yg canggih pakai sistem converter DC to DC, itu juga menggunakan system PWM... perhatikan video kenapa mppt lebih full dayanya
@@Radal05 dalam kebanyakan sistem power supply kedua sistem itu bisa dipakai bareng..kalau nyari perbandingan rangkaian tinggal cari blok diagram mppt nya kan !!?
Bonjour.Merci pour les explications. Est ce que le régulateur mppt sur votre page d'accueil est-il un vrai ou faux mppt ?
@@nouvellevision7514 bonjour..you should ask mr radal..but i think that is real mppt
Conclusion dans la vidéo. tous les MPPT doivent utiliser le système PWM
dikasih stepup pada panel malah rugi daya..
Jawabannya kenapa PLN dalam distribusi menggunakan tegangan tinggi, jawabannya agar lebih efisien, Kenapa Listrik di rumah menggunakan 220V bukan 110V, alasannya agar lebih efisien,
jangan pada emosi, ingat kawan ini hanya teori bukan praktek ya 😅 karena pada kenyatanya yang dipelajari secara teori belum tentu sama pada praktek lapangan
Terima kasih... sampai detik ini semua teori pasti sama, bila lain,,.. teorinya yang salh