Bait yang termasyhur "Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu. Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada". (Aku ingin) Cinta yang sederhana itu tak pernah sederhana.
"Mencintai angin harus menjadi siut Mencintai air harus menjadi ricik Mencintai gunung harus menjadi terjal Mencintai api harus menjadi jilat Mencintai cakrawala harus menebas jarak Mencintaimu harus menjelma aku" (Sajak Kecil Tentang Cinta, Sapardi Djoko Damono) ❤
Yang fana adalah waktu. Kita abadi: memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga sampai pada suatu hari kita lupa untuk apa. "Tapi, yang fana adalah waktu bukan?" tanyamu. Kita abadi. Selamat jalan pak Sapardi Djoko Damono, karyamu abadi.
"Lalu, apakah kita ini sama seperti Hujan Bulan Juni?" tanya ia kepada ku. "Iyaa... sama-sama deras. Mengucur dari langit (hati) luas menuju laut (jiwa) terdalam" jawabku. "Dan mereka itu sama-sama hanya khayalan semata" tutupku.
Selamat jalan eyang Pada suatu hari nanti Jasadku tak akan ada lagi Tapi dalam bait-bait sajak ini Kau tak akan kurelakan sendiri Pada suatu hari nanti Suaraku tak terdengar lagi Tapi di antara larik-larik sajak ini Kau akan tetap kusiasati Pada suatu hari nanti Impianku pun tak dikenal lagi Namun di sela-sela huruf sajak ini Kau tak akan letih-letihnya kucari
Aku rasa warga net yang malas membaca akan lebih menyukai bacaan yang di kemas seperti ini bung. Lewat video visual. Dan pengucapan bung Fiersa pun, membuat aku ingin melulu menunggu chapter selanjutnya... Bung lanjutkan dengan chapter - chapter selanjutnya yaa Salam sayang
Sofyan Abdul R betul bro, tapi kalau kamu baca dengan intonasi dan gaya baca mu sendiri. Kamu akan mendapatkan sebuah makna, dan penggambaran yang berbeda. Kamu jadi bisa mendefinisikan sendiri apa makna dari setiap kata dan kalimatnya. Dan itulah suatu esensi dari membaca, kau bebas!
Betul kata Sapardi, begitu tabah hujan di bulan Juni deras namun tak cukup basah, tak cukup membasuh resah akan hati yang sudah lebih dulu dilanda kemarau.
"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada." Bung Fiersa,aku mencintai setiap karya-karya mu. Terima kasih telah memberi warna baru dalam hidupku ❤
Si bapak berlayar ke surga di waktu pagi hari. Saya berterima kasih buat banyak hal, buat karya karyanya. Selamat jalan Pak Sapardi doa kami kirim dari sini, cinta kami beri cuma cuma.🌻
PADA SUATU HARI NANTI . Pada suatu hari nanti Jasadku tak akan ada lagi Tapi dalam bait-bait sajak ini Kau tak akan kurelakan sendiri Pada suatu hari nanti Suaraku tak terdengar lagi Tapi di antara larik-larik sajak ini Kau akan tetap kusiasati Pada suatu hari nanti Impianku pun tak dikenal lagi Namun di sela-sela huruf sajak ini Kau tak akan letih-letihnya kucari. Selamat jalan , Sapardi Djoko Damono Rhyme in Peace
seperti hujan bulan juni, yang datang hanya untuk perpisahan. terimakasih juni atas perpisahan itu, kini ku menemukan diriku kembali setelah kepergiannya
Yang fana adalah waktu. Kita abadi: Memungut detik demi detik, merangkai seperti bunga sampai pada suatu hari kita lupa untuk apa. Selamat jalan Pak Sapardi. Hidupmu fana. Tapi karyamu abadi. Perjalanan 80 tahun yg sangat bermakna. Terima Kasih Pak Sapardi , Terimakasih Bung :)
*Innalilahi wainna illaihi raji'un* *Atas meninggalnya* *Bpk. Sapardi djoko damono* Semoga amal ibadahnya diterima oleh allah swt... #juli_meninggalkan_duka
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, sesederhana saat aku melihat mu lalu tersenyum Berani ku cuma disini Jika suatu saat kau diberi kesempatan untuk melihat komentar ini, percayalah aku sangat merindukan mu -ASGA
My tears had fall while watching this video. I'd playing your video about many times,bung. I dont know why this video make my tears fall. This is so deep.
Hujan Bulan Juni - 0:04 Pertemuan - 0:47 Di Restoran - 1:35 Sementara Kita Saling Berbisik - 2:09 Di Tangan Anak Anak - 2:44 Yang Fana Adalah Waktu - 3:09 Pada Suatu Hari Nanti - 3:35 Aku Ingin - 4:13
Bagaimana jika aku memesan rindu? oh sepertinya aku tidak perlu memesan nya karena telah ku sadari rinduku selalu datang setiap waktu dimana notifikasi darimu selalu menjadi yang di tunggu setelah jarak memisahkan raga♥
Puisi ini mengingatkanku pada dia. Hari ini adalah ulang tahunnya, dan aku hanya bisa melihat kebahagiannya bersama dengan yang baru ditemani dengan derasnya hujan di malam ini. Satu tahun sudah berlalu, Juni yang lalu menjadi kisah akhir dari permainan yang tlah terjadi. Ajarkan aku untuk belajar merelakan, mengikhlaskan karna melupakan bukan cara yang tepat. Terimakasih Bung tlah membacakan kembali puisi ini 💞
Sebelum Juni berakhir di 2021. "Dihari istimewa di angka mungkin bertambah namun di dunia ntah bertambah atau berkurang, namun serasa tidak istimewa dewasa serasa semuanya biasa saja:)" Bandung 12juni 2003
Pada suatu hari nanti jasadku tak akan ada lagi tapi dalam bait-bait sajak ini kau tak akan kurelakan sendiri Sapardi Djoko Damono, 20 Maret 1940-19 Juli 2020
Juni aku bertemu dengan langit, memberikan arti warna biru, merah muda, abu abu, hitam dan putih. Terimakasih kamu sudah singgah karena mu dulu aku terlalu batu untuk jatuh cinta lagi
Tenggelam.. Tertikam.. Tersungkur.. Terbentur.. Tertusuk-tusuk oleh anak panah .. Di berbagai arahh.. Terperangkap raga mu dalam sangkar.. Jiwa nya terkapar.. Hingga kamu rela mati perasaan .. Sampai semesti nya kamu terima kenyataan.. Hanya untuk membuat nya bahagia.. Atas bahagia dan pilihanya.. Untuk kedua orang tua.. Mungkin ini sudah jalan yg maha kuasa..
Aku tak bisa memaksakan diri untuk menulis Saat tak ada yang bisa aku tuliskan Bahkan ketika aku ingin sekali menulis Aku tetap tidak bisa. Dan ini sama halnya Aku tak bisa memaksakan dia untuk mencintaiku Biarlah itu datang dengan sendirinya sesuai takdir-Nya perihal tentang "mencintai dengan cara sederhana"
Hallo bung,ko saya jadi candu saat kau membacakan pragraf demi paragraf di buku itu,saya jadi tertarik dan memcoba untuk gemar membaca,walau dulunya saya sangat anti dengan namnya membaca novel,komik,sekali lagi terimakasih bung,berkat kau saya jadi suka membaca novel apalagi novel yang kau tulis dengan sajak yang menarik,saya bangga padamu bung sehat selalu dan makin berkarya tampa menjatuhkan orang lain dan ceput sembuh negriku
Teruntuk Bpk. Sapardi Djoko Darmono sajak sajak mu, bait setiap kata perkata pasti akan ku kenang tak akan kulupakan. Semoga tenang disana, tersenyumlah. Ini aku pengangum karyamu, salam.
Keren bung, sayang Juni datang membawa Dia wanita sederhanaku sedang berbaring di rumah sakit untuk pertama kalinya di bulan Juni ini, lekas sembuh kamu ;)
Kamu adalah ilusi yg sulit untuk ku hentikan, pahit dan manis memenuhi dinding hatiku.. seluruh isi kepalaku keliru mencintaimu.. tp aku sulit berhenti. Aku terlanjur mencintaimu sampai lupa caranya berhenti
Untuk yang selalu aku cintai dengan cara sederhana ku dengan segala pengorbanan ku ku mohon hargai aku sedikit saja dan berhentilah membohongi diriku :(
Ya kan, cara bacamu memang punya visualisasi dalam imajinasi yg berbeda, terbukti dari sajak yg telah dibaca dan dibawakan oleh berjuta org, suaramu membawa romansa yg berbeda, jgn berhenti menerbangkan khayalan pendengarmu Bung 💪
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana Menjadikanmu selembut do'a Menghadirkanmu dalam setiap suara Walaupun nyatanya fana . . . Bahkan juniku kali ini masih tentangmu Ar :) Jikalau engkau melihat ini, percayalah hatiku masih untukmu saat ini, bahkan sampai waktu yang tak ku ketahui
Waktu SMP dulu sering ke perpustakaan baca majalah *Horison* yg isinya puisi-puisi... Sutardji "kalzoum" Bahri, Sapardi, WS Rendra, dll... Dan Eyang Sapardi adalah salah satu yg terbaik... Selamat jalan... 🙏
"Aku bukan hujan yang senantiasa menderasimu ketika mendung tiba, aku hanya sosok tanah yang tetap ada walau sudah terinjak berkali-kali banyaknya." Kebumen, 24 Juni 2021
Aku lbh suka menikmatinya dalam musikalisasi puisi. Krn setiap org memiliki ritme dan nadanya sendiri . Terima kasih. Boleh tuh sekali2 bawain Babad Batu, Sapardi Djoko Damono. Asli dalam banget kata2nya...
Dari suatu kesalahan, seseorang bisa berubah menjadi orang yang akan lebih baik dalam menyayangi dan memperlakukan orang lain. Dan dari luka, seseorang yang tulus tidak akan datang dua kali. Lalu, selamanya mereka mungkin akhirnya tak akan pernah seimbang lagi. Itulah kita.
Ya Allah, seketika hati diterjang rindu, kemudian bersamaan dengan kenangan, deras air mata terjatuh lebih besar dari debit air terjun, puisi ini membasuh luka yg belum sembuh sempurna. Malam itu, dia menyanyikanku sepenggal bait dalam puisi ini, menetralisir bising penatnya permasalahanku. Lantaran senandungmu itu tidur ku menjadi nyenyak, tapi mengapa esoknya aku tetap kau tinggal sendiri?
Terimakasih bung karena selalu baca sebilah puisimu kembali mengembalikan semangatku yang pernah hilang karena suatu kesalahan kecilku kepada orang yang aku sayang.
Tuan, Kau menyebutku sebagai rumahmu. Kau menyebutku, sebagai tujuan akhir dari setiap langkah-langkahmu. Rumah, selalu ada untukmu singgah. Rumah, akan selalu terasa hangat, untukmu yang diterpa dinginnya realita.
Saya pernah belajar buat menjadi pengarang / penulis. Dan saya malu buat mengunggah nya di sosial media karna masa kini banyak yang tidak adil ,mungkin hanya membuat kebodohan lebih terkenal dari pada orang yang membuat karya yang jauh lebih mahal dibanding memperlakukan diri sebagai orang bodoh. Saya tau tidak mudah untuk di sukai banyak orang dan tidak juga memaksa orang buat menyukai kita, singkat cerita saya ter inspirasi dari bung ~fiersa besari , saya mengagumi setiap kalimat yang ia tulis , teks demi teks menggunakan kata yang bersajak liar dan tidak mudah dimengerti semua orang dan saya mencoba memahami nya ,saya membaca cerita nya bersamaan mendengar musik instrumental dan alunan nada itu membuat saya lebih memahami apa yang ia katakan , dan apa saya bisa menjadi penulis? seperti anda bung , saya hanya tamatan smk th2017 dan bergerak menjadi photografer ,bukan saya mau meninggalkan hoby saya hanya buat untuk mengarang/menulis , saya hanya meminta saran , menjadi orang hebat seperti anda bagaimana proses nya bisa merangkai kata yg terkadang tidak terpikir logika?walaupun dlm hati anda berkata(saya bukan orang hebat) nuhun bung 🙏
Tertanda 10 Juni 2020. Dengan hujan, kita berlarian. Merintis sebuah kenang, namun kau tetap sama. Hanya menjadi fana. Tak lagi bisa ku lihat. Hanya ada kata sederhana. Tak ada yg setegar hujan bulan juni. Memang kata kita tak pernah satu, kau dengan cita mu, aku dengan mimpi ku. Dulu aku suka. Sekarang aku membenci. Memang ternyata beda rasa katanya. Ternyata kau mencintai diri nya. Dan aku pun akan pergi melanjutkan untuk mencintai diriku sendiri. Tak ada lagi kata kamu. Karena kamu hanyalah orang asing sekarang. Dan seterusnya. Aku yg dulu mencintaimu? Percuma.
tak ada yang lebih tabah tak ada yang lebih bijak tak ada yang lebih arif dari hujan bulan Juni... it was deeply touched 😫 bernyawa jd nya sajak sapardi djoko damono dibacain bung . kereen 😻
Puisi yg paling aku suka.. ya Allah, rasanya pengen ngasihin ke dia.. dia yang dingin. Bak hujan malam ini. Pelosok Jakarta, sunyi dan gelap dalam kata. Diam dalam aksara. Wahai yang membolak-balik kan kati, sampaikan doa padanya di penghujung malam nanti. Namanya masih di hati. Tajam bak belati. Tak mampu ku beritahu padanya yang menganggap parasaan ku tak berarti. *Untuknya yang 2013 lalu menegang 📷, saat MOS SMK ku dulu ❤
Aku hanya bisa mencintaimu dalam diam lewat kata yang tak pernah terucapkan Aku hanya bisa mencintaimu dalam diam lewat tatap yang terabaikan Aku hanya bisa mencintaimu dalam diam lewat harap yang tak tersampaikan Aku hanya bisa mencintaimu dalam diam dlam kesendirian dibalut luka kerinduan -cirebon, 26 Juli 2020-
Untukmu wahai jasad yang kuharap kembalimu meski ku tau akulah orang yang membuatmu pergi,ketahilah segala apa yang pernah kau beri masih tersimpan rapi,entah itu dilemari,dipikiran ini atau pun di lubuk hati,
Salah satu Buku Beliau yang Ketika Saya membaca Judulnya saya Putuskan membeli,, Bukan karena saya penikmat Hujan tapi karena tulisan "beliau" yang menemani masa-masa menanti Suami saya dulu, dan saya tidak menyesali memiliki Bukunya..
Aku menyelaminya hingga sangat mendalam.. Banyak makna tersirat rapuh.. Di tunggu karya-karya selanjutnya.. Salam Literasi dari Channel | Catatan orang asing..
Aku. Aku disini mendamba padamu. Layak dingin malam merajuk, sekarang kamu itu. Aku mencintaimu. Tapal batas waktu bukan penghalang asa padamu, pada kita. Aku rindu, rindu peluk raga luasmu. Manis kecup bibirmu. Hangat bermain keringat dengan ekspresi nikmat duniawi kita. Milik kita. Kuyakin kau merasa iya. Kita kembali. Meniti langkah hidup. November, kisah manis. 20, 2020-2065 ❤️
Pembacaan kali ini saya persembahkan untuk Mas Ari Malibu. Abadi dalam berkarya. Berkarya di keabadian
Bacain tulisan boy chandra dong bung.
kereenn
bung bacain puisi nya joko pinurbo
Meresapi , keren bang salam dAri jogja
Semoga hujan di bulan juni ari malibu selalu ada dalam karya nya
Bait yang termasyhur
"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu. Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada".
(Aku ingin)
Cinta yang sederhana itu tak pernah sederhana.
Salut, salam, tabik.
Jaman sekarang wanita nggak mungkin nyari yg sederhana...hmmm(menghela napas)
😢
@@proudjember ga semua wanita, masih banyak mereka yg mempunyai minat kpd kriteria 'sederhana'
mantan w ngasih ini buat quote dan abis dr situ bubar:"
"Mencintai angin harus menjadi siut
Mencintai air harus menjadi ricik
Mencintai gunung harus menjadi terjal
Mencintai api harus menjadi jilat
Mencintai cakrawala harus menebas jarak
Mencintaimu harus menjelma aku" (Sajak Kecil Tentang Cinta, Sapardi Djoko Damono) ❤
Yang fana adalah waktu. Kita abadi:
memungut detik demi detik,
merangkainya seperti bunga
sampai pada suatu hari
kita lupa untuk apa.
"Tapi, yang fana adalah waktu bukan?"
tanyamu. Kita abadi.
Selamat jalan pak Sapardi Djoko Damono, karyamu abadi.
Hey tayo
"Lalu, apakah kita ini sama seperti Hujan Bulan Juni?" tanya ia kepada ku.
"Iyaa... sama-sama deras. Mengucur dari langit (hati) luas menuju laut (jiwa) terdalam" jawabku.
"Dan mereka itu sama-sama hanya khayalan semata" tutupku.
Kini hujan bukan tentang genangan
Namun tentang kenangan
Hujan juga tidak tentang air
Namun tentang bisikan rindu yang semilir
Selamat jalan eyang
Pada suatu hari nanti
Jasadku tak akan ada lagi
Tapi dalam bait-bait sajak ini
Kau tak akan kurelakan sendiri
Pada suatu hari nanti
Suaraku tak terdengar lagi
Tapi di antara larik-larik sajak ini
Kau akan tetap kusiasati
Pada suatu hari nanti
Impianku pun tak dikenal lagi
Namun di sela-sela huruf sajak ini
Kau tak akan letih-letihnya kucari
Ia bagaikan bersyair untuk dirinya😊
Aku rasa warga net yang malas membaca akan lebih menyukai bacaan yang di kemas seperti ini bung.
Lewat video visual.
Dan pengucapan bung Fiersa pun, membuat aku ingin melulu menunggu chapter selanjutnya...
Bung lanjutkan dengan chapter - chapter selanjutnya yaa
Salam sayang
EL
Betul bro.. feel dari setiap kalimat lbh ada kalo dibacain dgn intonasi yg baik dan bnr seperti ini..
Sofyan Abdul R betul bro, tapi kalau kamu baca dengan intonasi dan gaya baca mu sendiri. Kamu akan mendapatkan sebuah makna, dan penggambaran yang berbeda. Kamu jadi bisa mendefinisikan sendiri apa makna dari setiap kata dan kalimatnya. Dan itulah suatu esensi dari membaca, kau bebas!
Ballfirdaus iya jadi bisa mengimajinasikan maknanya sendiri2
Suara bung bergetar di sajak ini
saya setuju
Air mata itu bagaikan hujan,begitu deras tak terbendung melampaui semua batas.
- R.I.P Sapardi djoko darmono🥀
Betul kata Sapardi, begitu tabah hujan di bulan Juni deras namun tak cukup basah, tak cukup membasuh resah akan hati yang sudah lebih dulu dilanda kemarau.
"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada."
Bung Fiersa,aku mencintai setiap karya-karya mu. Terima kasih telah memberi warna baru dalam hidupku ❤
"Yang fana adalah waktu, kita abadi"
iya kita abadi, tapi sulit untuk bersama.
Original content, menyebarkan virus gemar membaca, terima kasih
Si bapak berlayar ke surga di waktu pagi hari. Saya berterima kasih buat banyak hal, buat karya karyanya. Selamat jalan Pak Sapardi doa kami kirim dari sini, cinta kami beri cuma cuma.🌻
PADA SUATU HARI NANTI .
Pada suatu hari nanti
Jasadku tak akan ada lagi
Tapi dalam bait-bait sajak ini
Kau tak akan kurelakan sendiri
Pada suatu hari nanti
Suaraku tak terdengar lagi
Tapi di antara larik-larik sajak ini
Kau akan tetap kusiasati
Pada suatu hari nanti
Impianku pun tak dikenal lagi
Namun di sela-sela huruf sajak ini
Kau tak akan letih-letihnya kucari.
Selamat jalan , Sapardi Djoko Damono
Rhyme in Peace
aku bergetar, tunduk meraba cahaya,, semoga indah jalan pulangmu "Eyang" Sapardi
Bulan favorit karena selain bulan kelahiran, bulan Juni adalah bulan hujan dan aku menyukai hujan🌧️❤️
Kuningan, 23 Juni 2021❤️
seperti hujan bulan juni, yang datang hanya untuk perpisahan. terimakasih juni atas perpisahan itu, kini ku menemukan diriku kembali setelah kepergiannya
Yang fana adalah waktu. Kita abadi:
Memungut detik demi detik, merangkai seperti bunga
sampai pada suatu hari
kita lupa untuk apa.
Selamat jalan Pak Sapardi. Hidupmu fana. Tapi karyamu abadi. Perjalanan 80 tahun yg sangat bermakna. Terima Kasih Pak Sapardi , Terimakasih Bung :)
Selamat jalan pak Sapardi Djoko Damono, terimakasih sudah membuat karya2 yg begitu indah
" Mengapa kau menangis ? "
" Kali ini, hujan dibulan juli "
Selamat jalan Eyang Sapardi
*Innalilahi wainna illaihi raji'un*
*Atas meninggalnya*
*Bpk. Sapardi djoko damono*
Semoga amal ibadahnya diterima oleh allah swt...
#juli_meninggalkan_duka
Ko pas banget bung...
Di jakarta 24 juni 2018 jam 8 lagi ujan
iya, itu akibat ada low pressure area di dekat Sumatra hihi
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, sesederhana saat aku melihat mu lalu tersenyum
Berani ku cuma disini
Jika suatu saat kau diberi kesempatan untuk melihat komentar ini, percayalah aku sangat merindukan mu
-ASGA
Sama
Ia telah menuju pemilik kata tanpa batas makna.🌻
My tears had fall while watching this video. I'd playing your video about many times,bung. I dont know why this video make my tears fall. This is so deep.
Hujan Bulan Juni - 0:04
Pertemuan - 0:47
Di Restoran - 1:35
Sementara Kita Saling Berbisik - 2:09
Di Tangan Anak Anak - 2:44
Yang Fana Adalah Waktu - 3:09
Pada Suatu Hari Nanti - 3:35
Aku Ingin - 4:13
Mirip lirik lagunya Jeje yang judulnya bilangnya begini nadanya begitu
@@muhammadzaidanramadhan1860 itu emng ngambil dari puisi
Ini dalam 1 buku ya?. Kalo baca buku ini aja ga dilanjut trilogy apa masih nyambung?
Tak pernah sesederhana "Aku ingin mencintaimu dengan sederhana."
Bagaimana jika aku memesan rindu? oh sepertinya aku tidak perlu memesan nya karena telah ku sadari rinduku selalu datang setiap waktu dimana notifikasi darimu selalu menjadi yang di tunggu setelah jarak memisahkan raga♥
🌹
Ijin pakai ya kak untuk caption postingan anniversaryku🙏
Hehehe. Sama ijin pake
Ijin pake juga ya 🙏🏼
Ijin pakai ya kakk🙏🏻
Puisi ini mengingatkanku pada dia. Hari ini adalah ulang tahunnya, dan aku hanya bisa melihat kebahagiannya bersama dengan yang baru ditemani dengan derasnya hujan di malam ini. Satu tahun sudah berlalu, Juni yang lalu menjadi kisah akhir dari permainan yang tlah terjadi. Ajarkan aku untuk belajar merelakan, mengikhlaskan karna melupakan bukan cara yang tepat.
Terimakasih Bung tlah membacakan kembali puisi ini 💞
Amira Adlina Ulfah hujan bulan juni 😭
Jadi ikut sedih :"
Remembering dancing of rain, my Jud🎼❤
Di selah-selah sajak ini engkau akan selalu abadi Sapardi.
R.I.P Sapardi Djoko Damono 🥀
Sebelum Juni berakhir di 2021.
"Dihari istimewa di angka mungkin bertambah namun di dunia ntah bertambah atau berkurang, namun serasa tidak istimewa dewasa serasa semuanya biasa saja:)"
Bandung 12juni 2003
Pada suatu hari nanti
jasadku tak akan ada lagi
tapi dalam bait-bait sajak ini
kau tak akan kurelakan sendiri
Sapardi Djoko Damono, 20 Maret 1940-19 Juli 2020
Juni aku bertemu dengan langit, memberikan arti warna biru, merah muda, abu abu, hitam dan putih. Terimakasih kamu sudah singgah karena mu dulu aku terlalu batu untuk jatuh cinta lagi
Apa kabar bulan Juni? kali ini apakah rindu dengan karya bung fiersa, semoga pandemi ini lekas membaik :)
" Tak ada yang lebih tabah dr hujan bulan juni" selamat jalan bapak Sapardi Djoko Damono
Ada yang lebih tabah dari hujan bulan juni, yaitu perempuan yang rela di setubuhi rindu dan rela tidak di bayar -amigdala
Denger ini pas sekali bulan juni-2021 😀
Sayangnya tahun ini d bulan juni seperti tdk ada hujan
Tenggelam..
Tertikam..
Tersungkur..
Terbentur..
Tertusuk-tusuk oleh anak panah ..
Di berbagai arahh..
Terperangkap raga mu dalam sangkar..
Jiwa nya terkapar..
Hingga kamu rela mati perasaan ..
Sampai semesti nya kamu terima kenyataan..
Hanya untuk membuat nya bahagia..
Atas bahagia dan pilihanya..
Untuk kedua orang tua..
Mungkin ini sudah jalan yg maha kuasa..
hujan bergeser ke bulan juli, namun bukan hujan yang kita semua inginkan. hujan air mata
Innalillahi wa innalillahi rojiun
Selamat jalan sastrawan senior yg membumi
Alm.sapardi djoko darmono
Karya2mu akan slalu dikenang
Aku tak bisa memaksakan diri untuk menulis
Saat tak ada yang bisa aku tuliskan
Bahkan ketika aku ingin sekali menulis
Aku tetap tidak bisa.
Dan ini sama halnya
Aku tak bisa memaksakan dia untuk mencintaiku
Biarlah itu datang dengan sendirinya sesuai takdir-Nya
perihal tentang
"mencintai dengan cara sederhana"
EL itu
Keren bung
Deep
Rip Mas aari Malibu, semoga amal dan ibadahnya diterima disisiNya. Karya beliau mengispirasi anak muda di Negeri ini.
Hallo bung,ko saya jadi candu saat kau membacakan pragraf demi paragraf di buku itu,saya jadi tertarik dan memcoba untuk gemar membaca,walau dulunya saya sangat anti dengan namnya membaca novel,komik,sekali lagi terimakasih bung,berkat kau saya jadi suka membaca novel apalagi novel yang kau tulis dengan sajak yang menarik,saya bangga padamu bung sehat selalu dan makin berkarya tampa menjatuhkan orang lain dan ceput sembuh negriku
Teruntuk Bpk. Sapardi Djoko Darmono sajak sajak mu, bait setiap kata perkata pasti akan ku kenang tak akan kulupakan. Semoga tenang disana, tersenyumlah. Ini aku pengangum karyamu, salam.
Keren bung, sayang Juni datang membawa Dia wanita sederhanaku sedang berbaring di rumah sakit untuk pertama kalinya di bulan Juni ini, lekas sembuh kamu ;)
Kamu adalah ilusi yg sulit untuk ku hentikan, pahit dan manis memenuhi dinding hatiku.. seluruh isi kepalaku keliru mencintaimu.. tp aku sulit berhenti. Aku terlanjur mencintaimu sampai lupa caranya berhenti
"aku ingin mencintaimu dengan sederhana ; dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan, yang menjadikan nya tiada."
Untuk yang selalu aku cintai dengan cara sederhana ku dengan segala pengorbanan ku ku mohon hargai aku sedikit saja dan berhentilah membohongi diriku :(
Semoga eyang tenang di sana ya,selamat menuju jalang pulang eyang Sapardi Djoko Damono
Hari ini pak Sapardi Djoko Damono berpulang ke Rahmatullah.
Karya mu selalu kami kenang ❤️
Kata2nya sudah tidak asing lagi utkku karena ini favorit, tapi dikemas dengan baik dan bagus❤🙏
Jadi keinget sama almarhum hemm. Semoga tenang di alam sana pak djoko, aamiin.
Aku pernah lihat ni puisi di buku bhs indonesia kls 8😂
Tak ada yang lebih berkesan
Dari hujan bulan Juni
Disaat kau memilih pergi
Meninggalkan senja
Dibalik jeruji berduri
Hmmmm🙂
Sekarang benar² Hujan, dan juga di bulan Juni. Membawa saya kemari
Kau membuat semua terpukau dengan tiap bait kata yang kau ucap bung
Selamat eyang Sapardi🥺 semoga husnul khotimah aamiin🤲🙏
Ya kan, cara bacamu memang punya visualisasi dalam imajinasi yg berbeda, terbukti dari sajak yg telah dibaca dan dibawakan oleh berjuta org, suaramu membawa romansa yg berbeda, jgn berhenti menerbangkan khayalan pendengarmu Bung 💪
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Menjadikanmu selembut do'a
Menghadirkanmu dalam setiap suara
Walaupun nyatanya fana
.
.
.
Bahkan juniku kali ini masih tentangmu Ar :)
Jikalau engkau melihat ini, percayalah hatiku masih untukmu saat ini, bahkan sampai waktu yang tak ku ketahui
Waktu SMP dulu sering ke perpustakaan baca majalah *Horison* yg isinya puisi-puisi... Sutardji "kalzoum" Bahri, Sapardi, WS Rendra, dll... Dan Eyang Sapardi adalah salah satu yg terbaik...
Selamat jalan... 🙏
Selamat jalan eyang Sapardi. Karyamu abadi. ❤️
Kali ini bukan perempuan yang menetaskn air mata, namun saat ini laki² yang merasakn semuanya
Hujan bulan juni itu, kini menjelma pada minggu bulan juli. Berkarya di keabadian, karya yang menjadi abadi.
Selamat jalan....
"Aku bukan hujan yang senantiasa menderasimu ketika mendung tiba, aku hanya sosok tanah yang tetap ada walau sudah terinjak berkali-kali banyaknya."
Kebumen, 24 Juni 2021
ternyata, mencintaimu emang ngga bisa se-sederhana itu
innalillahi wa innalillahi rojiun selamat jalan pak sapardi al fatihah 😇🙏
Aku lbh suka menikmatinya dalam musikalisasi puisi. Krn setiap org memiliki ritme dan nadanya sendiri . Terima kasih. Boleh tuh sekali2 bawain Babad Batu, Sapardi Djoko Damono. Asli dalam banget kata2nya...
Dari suatu kesalahan, seseorang bisa berubah menjadi orang yang akan lebih baik dalam menyayangi dan memperlakukan orang lain. Dan dari luka, seseorang yang tulus tidak akan datang dua kali. Lalu, selamanya mereka mungkin akhirnya tak akan pernah seimbang lagi. Itulah kita.
Tiba tiba muncul di tumbnail, pas lagi hujan, cuman bedanya ini sudah bulan agustus. Kenapa pas bgt gini ya :)
Rasanya seperti berdialog langsung......inspiring....terimakasih bung fiersa sdh memanjakan indera pendengaran inj ,dan terimakasih pak sapardi sdh memanjakan kami dg kalimat penuh makna ini 😍🙏
Sajak kecintaan "Aku Ingin"
Thanks bang udah d bcain dngn pnuh penghayatan... i love it...
Rindu eyang Sapardi Djoko Damono 😭❤️
Ya Allah, seketika hati diterjang rindu, kemudian bersamaan dengan kenangan, deras air mata terjatuh lebih besar dari debit air terjun, puisi ini membasuh luka yg belum sembuh sempurna. Malam itu, dia menyanyikanku sepenggal bait dalam puisi ini, menetralisir bising penatnya permasalahanku. Lantaran senandungmu itu tidur ku menjadi nyenyak, tapi mengapa esoknya aku tetap kau tinggal sendiri?
Terimakasih bung karena selalu baca sebilah puisimu kembali mengembalikan semangatku yang pernah hilang karena suatu kesalahan kecilku kepada orang yang aku sayang.
Terimakasih, telah mempersembahkan ini untuk om ari. Semoga dia ditempatkan ditempat yang indah di sisi-Nya
Rip eyang sapardi djoko damono semoga tenang dialam sana eyang
Dan Bulan Juli pun tersenyum.. menggenggam jejak langkah pasti..
Menjemput sang Juni
Tuk menuju cakrawala keabadian
Terimakasih bung Karna mu aku terdorong untuk lebih suka lagi membaca.
Tuan,
Kau menyebutku sebagai rumahmu.
Kau menyebutku, sebagai tujuan akhir dari setiap langkah-langkahmu.
Rumah, selalu ada untukmu singgah.
Rumah, akan selalu terasa hangat, untukmu yang diterpa dinginnya realita.
hujan mengingatkan ku tentang sesuatu.
-rembang,15 Juni 2021
Saya pernah belajar buat menjadi pengarang / penulis. Dan saya malu buat mengunggah nya di sosial media karna masa kini banyak yang tidak adil ,mungkin hanya membuat kebodohan lebih terkenal dari pada orang yang membuat karya yang jauh lebih mahal dibanding memperlakukan diri sebagai orang bodoh. Saya tau tidak mudah untuk di sukai banyak orang dan tidak juga memaksa orang buat menyukai kita, singkat cerita saya ter inspirasi dari bung ~fiersa besari , saya mengagumi setiap kalimat yang ia tulis , teks demi teks menggunakan kata yang bersajak liar dan tidak mudah dimengerti semua orang dan saya mencoba memahami nya ,saya membaca cerita nya bersamaan mendengar musik instrumental dan alunan nada itu membuat saya lebih memahami apa yang ia katakan , dan apa saya bisa menjadi penulis? seperti anda bung , saya hanya tamatan smk th2017 dan bergerak menjadi photografer ,bukan saya mau meninggalkan hoby saya hanya buat untuk mengarang/menulis , saya hanya meminta saran , menjadi orang hebat seperti anda bagaimana proses nya bisa merangkai kata yg terkadang tidak terpikir logika?walaupun dlm hati anda berkata(saya bukan orang hebat) nuhun bung 🙏
Tertanda 10 Juni 2020. Dengan hujan, kita berlarian. Merintis sebuah kenang, namun kau tetap sama. Hanya menjadi fana. Tak lagi bisa ku lihat. Hanya ada kata sederhana. Tak ada yg setegar hujan bulan juni. Memang kata kita tak pernah satu, kau dengan cita mu, aku dengan mimpi ku. Dulu aku suka. Sekarang aku membenci. Memang ternyata beda rasa katanya. Ternyata kau mencintai diri nya. Dan aku pun akan pergi melanjutkan untuk mencintai diriku sendiri. Tak ada lagi kata kamu. Karena kamu hanyalah orang asing sekarang. Dan seterusnya. Aku yg dulu mencintaimu? Percuma.
♥️♥️♥️♥️♥️
Tak ada yg lebih arif dari rindu yg blm tersalurkan karena jarak.
mampir kesini karna berduka kehilangan pak sapardi, karya indah yang dibalut suara emas fiersa.
tak ada yang lebih tabah
tak ada yang lebih bijak
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni...
it was deeply touched 😫
bernyawa jd nya sajak sapardi djoko damono dibacain bung . kereen 😻
Puisi sepanjang masa 💞 bikin musikalisasi puisinya dong bung
semoga mas ari tenang dan di terima di sisi sang pencipta
amin🙏🙏
karya nya tidak akan pernah mati walau pun jasad nya telah berpulang
Ohhh..hidup kata itu begitu indah dia bisa bercerita ..cerita tentang hidup..Aku ya..aku juga pelaku kisah hidup❤️
Terimakasih karna terus mempersembahkan karya yang begitu indah❤️
Puisi yg paling aku suka.. ya Allah, rasanya pengen ngasihin ke dia..
dia yang dingin. Bak hujan malam ini. Pelosok Jakarta, sunyi dan gelap dalam kata. Diam dalam aksara.
Wahai yang membolak-balik kan kati, sampaikan doa padanya di penghujung malam nanti. Namanya masih di hati. Tajam bak belati. Tak mampu ku beritahu padanya yang menganggap parasaan ku tak berarti.
*Untuknya yang 2013 lalu menegang 📷, saat MOS SMK ku dulu ❤
Pembacaan puisi yang begitu hidup. Salut!
Indah sungguh bahasanya. Intonasi dalam pembacaan saudara juga sangat lunak dan sedap didengar. Salam dari Malaysia 🇲🇾
Aku hanya bisa mencintaimu dalam diam lewat kata yang tak pernah terucapkan
Aku hanya bisa mencintaimu dalam diam lewat tatap yang terabaikan
Aku hanya bisa mencintaimu dalam diam lewat harap yang tak tersampaikan
Aku hanya bisa mencintaimu dalam diam dlam kesendirian dibalut luka kerinduan
-cirebon, 26 Juli 2020-
Mendengarkan ini, karena temanku ingin buku ini. Jadi aku belikan untuk dia
Keren banget.
Saya sangat suka
Alhamdulillaah bersyukur banget bisa menemukan video video seperti ini. Salam budaya.
🙏🙏😁😁🌹🌹🎵🎶❤️❤️👍👍👍
Untukmu wahai jasad yang kuharap kembalimu meski ku tau akulah orang yang membuatmu pergi,ketahilah segala apa yang pernah kau beri masih tersimpan rapi,entah itu dilemari,dipikiran ini atau pun di lubuk hati,
Salah satu Buku Beliau yang Ketika Saya membaca Judulnya saya Putuskan membeli,, Bukan karena saya penikmat Hujan tapi karena tulisan "beliau" yang menemani masa-masa menanti Suami saya dulu, dan saya tidak menyesali memiliki Bukunya..
Yang fana adalah waktu, karyamu abadi.
Selamat jalan eyang sapardi :'
Kembali lagi, saat mendengar berpulangnya eyang, karyanya tetap abadi, eyang tetap abadi:')
Aku menyelaminya hingga sangat mendalam..
Banyak makna tersirat rapuh..
Di tunggu karya-karya selanjutnya..
Salam Literasi dari Channel | Catatan orang asing..
Aku. Aku disini mendamba padamu. Layak dingin malam merajuk, sekarang kamu itu. Aku mencintaimu. Tapal batas waktu bukan penghalang asa padamu, pada kita. Aku rindu, rindu peluk raga luasmu. Manis kecup bibirmu. Hangat bermain keringat dengan ekspresi nikmat duniawi kita. Milik kita. Kuyakin kau merasa iya. Kita kembali. Meniti langkah hidup.
November, kisah manis.
20, 2020-2065 ❤️