Dhamma yang sungguh teramat dalam, sulit dipahami dengan logika karena logika makhluk masi terdistorsi kotoran batin, semoga suatu saat bisa menembus intisari dari Dhamma yang adiduniawi, mengalir ke arah kehancuran noda noda batin, menuju pembebasan dari siklus samsara serta merealisasi Nibbana. Kami membagikan kebajikan mendengar Dhamma ini kepada semua makhluk, semoga semua makhluk mendapatkan kebajikan yang sama dengan kami. Sadhu3x
Vandāmi Bhante. Soal kenapa pakai “atta” saya bisa memahaminya. Akan tetapi, soal perbedaan konteks pelindung antara diri sendiri dan Tiratana, saya masih bingung. Di sini dijelaskan bahwa “diri sendiri” yang dimaksud adalah “Dhamma yang telah dipelajari”, apa bedanya dengan Tiratana sebagai pelindung? Tiratana juga mencakup Dhamma. Lalu, apakah Tiratana itu juga saṅkhāra? Fisik Buddha Historis seperti fisik Buddha Gautama memang saṅkhāra, tetapi bagaimana dengan Ke-Buddha-an? Apakah Ke-Buddha-an juga saṅkhāra? Begitu juga dengan Dhamma, kitab yang tercetak memang saṅkhāra, tetapi bagaimana dengan Dhamma dalam pengertian luhur-Nya? Juga dengan saṅgha: sammuti- saṅgha dan ariya-saṅgha. Magga-phala yang muncul di citta para Ariya itu apakah juga saṅkhāra? Lalu, bukankah diri sendiri dalam pengertian konvensional maupun luhur (citta, cetasika, rūpa) juga saṅkhāra? Terima kasih, Bhante🙏
Dhama yg indah dan mulia. Trimakasih bante. Shadu shadu shadu
Terima kasih Bhante atas n pencerahannya.
🙏 Vandami YM Ashin Kheminda 。Anumodami 🪷🪷
🙏🙏🙏
Dhamma yang sungguh teramat dalam, sulit dipahami dengan logika karena logika makhluk masi terdistorsi kotoran batin, semoga suatu saat bisa menembus intisari dari Dhamma yang adiduniawi, mengalir ke arah kehancuran noda noda batin, menuju pembebasan dari siklus samsara serta merealisasi Nibbana.
Kami membagikan kebajikan mendengar Dhamma ini kepada semua makhluk, semoga semua makhluk mendapatkan kebajikan yang sama dengan kami.
Sadhu3x
Terima kasih Bhante🙏❤
Anumodana, Ashin Kheminda, 🙏🙏🙏
Buah karma baik
Salam Namo Buddhaya🙏🏻
Sukkhi Hontu Bhante Ashin Kheminda🙏🏻
Anumodana Bhante🙏🏻
Terimakasih Bhante🙏🏻
Sādhu3x 🙏🙏🙏 , terimakasih bhante 🙏🙏🙏
🙏 Namo Sakyamuni Buddha
Anumodana Bhante
Semoga semua makhluk berbahagia
Sadhu sadhu sadhu
🙏🙏🙏Sadhu…. Sadhu…. Sadhu….
Semoga semua mahluk berbahagia 🙏🙏🙏
Vandāmi Bhante. Soal kenapa pakai “atta” saya bisa memahaminya. Akan tetapi, soal perbedaan konteks pelindung antara diri sendiri dan Tiratana, saya masih bingung. Di sini dijelaskan bahwa “diri sendiri” yang dimaksud adalah “Dhamma yang telah dipelajari”, apa bedanya dengan Tiratana sebagai pelindung? Tiratana juga mencakup Dhamma.
Lalu, apakah Tiratana itu juga saṅkhāra? Fisik Buddha Historis seperti fisik Buddha Gautama memang saṅkhāra, tetapi bagaimana dengan Ke-Buddha-an? Apakah Ke-Buddha-an juga saṅkhāra? Begitu juga dengan Dhamma, kitab yang tercetak memang saṅkhāra, tetapi bagaimana dengan Dhamma dalam pengertian luhur-Nya? Juga dengan saṅgha: sammuti- saṅgha dan ariya-saṅgha.
Magga-phala yang muncul di citta para Ariya itu apakah juga saṅkhāra? Lalu, bukankah diri sendiri dalam pengertian konvensional maupun luhur (citta, cetasika, rūpa) juga saṅkhāra?
Terima kasih, Bhante🙏
🙏🙏🙏
🙏🙏🙏