Nasib Petani Tembakau di Lombok Tengah

Lombok Tengah adalah satu dari dua daerah penghasil tembakau Virginia di Pulau Lombok. Tembakau jenis ini disebut-sebut sebagai ‘emas hijau’ karena bernilai ekonomis tinggi, sehingga bisa membuka lapangan kerja bagi 36 ribu keluarga petani di Pulau Lombok. Namun apakah para petani tembakau hidup segemerlap si emas hijau ini? Melalui hasil video liputan KBR bekerjasama dengan PKJS-UI, ditemukan bahwa Petani sendiri lebih mengeluhkan pada sistem tata niaga tembakau yang merugikan, bukan pada kenaikan cukai. Bahkan petani ingin kenaikan cukai berdampak langsung pada petani melalui alokasi DBHCHT. Oleh karena itu, kenaikan cukai bisa menjadi win-win solution antara masyarakat, pemerintah, dan kelompok petani. Tonton selengkapnya pada video berikut!

[@darekcitychannel3861]

semoga petani tembakau di indonesia bisa lebih sejahtera lagi

[@dikkidikki8298]

Maaf pak.. perkenallkan saya dari jember.. dan kebetulan saya ada bos yg beli temvakau dari lombok.. dan saya beli tembakaunya selalu kes pak.loc boleh saya minta nomer hp ya pak..

[@PWLT_16]

😢

[@4brother7]

solusi nya yg udah kering itu rajang yg halus, langsung jual ke end user melalui online shop/marketplace, soalnya tingwe mulai trend naik akibat harga rokok pabrikan naik terus tiap tahun.

[@imandalestari2100]

miris kondisi petani tembakau di kabupaten lombok tengah. semoga kedepan pemerintah bisa memperhatikan mereka, agar bisa lebih sejahtera lagi.

[@taufikhidayat0683]

Semoga ada ansuransi dari pusat

[@dwiagungromadhon5832]

Bener pemerintah harus beri solusi dan ke jelasan yang benar untuk ke depan nya, jangan asal melarang seperti tabrak lari

[@oginesia9157]

2,5 juta per apa ya...???

[@haryonokenari6303]

Mbako jenis opo kwi kok dowo2

[@haryonokenari6303]

Preio ae nandor mbako pabrik e ben bangkrut petani cuma di buat batu pijakan buat para pengusaha

[@heriyantoheriyanto8282]

Coba dijual onlain

[@adinpunktandon7326]

Produksi rokok sendiri