MEMELIHARA AMAL - KH ZAINUDDIN MZ

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 8 лип 2024
  • Tak terasa 10 tahun KH Zainuddin MZ berpulang. Dai Sejuta Umat yang terkenal dengan sapaan jamaahnya, “Betul apa betul?” "...dong" itu meninggal dunia pada Selasa pagi, 5 Juli 2011. Kepulangannya menyisakan duka yang panjang bagi masyarakat Indonesia. Hingga kini banyak orang termasuk non-Muslim masih merindukan ceramahnya.
    Semua orang tentu kenal siapa kiai yang sering diberi gelar 'Dai Sejuta Umat'. Kita masih ingat tentu dengan pesannya yang sering diulang, "Ke mana saja, iman harus ngikut. Kalau mau keluar, iman jangan ditinggal di laci. Jangan di masjid kalem, di pasar curang dan di kantor nyolong." Ia tidak lain KH Zainuddin MZ, anak Betawi asal kampung Gandaria, Jakarta Selatan yang lahir di Jakarta pada 2 Maret 1952. Profesinya sebagai pendakwah tidak diragukan. Ia seperti satu-satunya dai di Indonesia. Rekaman ceramahnya di kaset-kaset analog sejak 1984 dengan beragam tema dimuat kembali di UA-cam hari ini.
    Dakwahnya merekatkan masyarakat Indonesia yang beragam. Ia selalu menanamkan wawasan kebangsaan secara halus di tengah masyarakat. Tentu berbeda dengan wawasan kebangsaan dan nilai-nilai Pancasila dalam dakwah hari ini yang kita dengar dengan vulgar seperti indoktrinasi.
    Kiai Zainuddin MZ merupakan anugerah Allah khusus untuk bangsa Indonesia. Sosok Kiai Zainuddin MZ merupakan gabungan empat tokoh besar dalam sejarah bangsa Indonesia. Pendengar ceramahnya dapat menemukan pengaruh Ir Sukarno, Prof Hamka, DR KH Idham Chalid, dan KH Syukron Makmun. Tetapi dalam dirinya juga terdapat Mahbub Djunaidi, kolomnis terkenal dan penuh humor, yang tampak dari idiom-idiomnya.
    Karakter dakwahnya menjadi model dai dewasa bahkan hingga dai-dai cilik yang belakangan kerap muncul di panggung televisi. Pembawaannya tenang. Intonasi diatur sedemikian rupa. Posisi berdirinya pas. Humor yang merupakan bumbu keseharian orang Betawi menjadi modal utamanya dalam berdakwah. Humornya tidak berlebihan, tetapi juga tidak kurang. Gampangnya, Kiai Zainuddin MZ pandai mengolah forum.
    Berbekal humor, Kiai Zainuddin MZ dalam ceramahnya melancarkan kritik telak kepada pejabat Orde Baru yang hadir di tengah ribuan hadirin. Melalui kritik yang dikemas dalam humor, ia bisa menyampaikan kritik tanpa membuat penguasa otoriter saat itu merasa tersinggung.
    Isi ceramahnya terbilang mendidik. Pilihan isunya beragam. Dalam ceramahnya, ia selalu menganjurkan persatuan dan keindonesiaan. Dakwahnya tidak pernah menyinggung SARA dan juga fisik orang lain. Ia sangat menghargai keragaman Indonesia. Tidak jarang ia menyinggung kebijakan pemerintah Orba yang dinilai merugikan kepentingan umum.
    Awalnya Zainuddin MZ mengaji kepada guru di kampungnya. Lepas sekolah ibtida’iyah, ia lalu melanjutkan sekolah di Tsanawiyah dan Aliyah perguruan Darul Ma’arif asuhan Ketum PBNU DR KH Idham Chalid di Cipete, Jakarta Selatan.
    Sejak kecil memang bakat berceramahnya sudah tampak. Zainuddin MZ dikenal oleh teman sekolahnya sebagai tukang bercerita seperti Zahid tukang hikayat yang terkenal pada zamannya di Jakarta. “Kalau guru sedang tidak ada, teman-temannya meminta Zainuddin menduduki tempat guru untuk bercerita.” Kepandaiannya bercerita inilah yang mengantarkan Kiai Zainuddin MZ menjadi dai kondang level nasional bahkan di negara tetangga.
    Bakatnya ini kemudian bertemu dengan ketekunannya membaca dan kemampuannya mengambil inti sari bacaan. Pendidikannya selama di Darul Ma’arif dengan bimbingan KH Idham Chalid ini menambah wawasannya. Faktor ini pula yang membuat konten dakwahnya mencakup dimensi politik, ekonomi, sosial, agama, budaya, dan juga aspek ke-Indonesiaan. Bisa dibilang, ceramahnya sangat khas NU.
    Kiai Zainuddin MZ awalnya berceramah dari satu ke lain masjid. Karena cocok di hati banyak orang, ia kemudian menjadi buah bibir. Ia mendapat tawaran label untuk merekam ceramah-ceramahnya. Kaset ceramahnya kemudian diproduksi secara massal dan disebarluaskan ke seluruh Indonesia. Rekaman mulai banjir di pasaran di akhir 1980-an.
    Sumber: www.nu.or.id/fragmen/10-tahun...
    ___
    Download NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap! nu.or.id/superapp (Android/iOS)

КОМЕНТАРІ • 2

  • @ErnaIsmail99
    @ErnaIsmail99 18 днів тому +1

    Masih ingat dulu setiap habis subuh mendengarkan ceramah ini diradio ,Al Fatihah untuk Kh Zainuddin MZ.

    • @AliTopan-bh7pl
      @AliTopan-bh7pl 13 днів тому

      Y saya ingat waktu saya masih kecil/ remaja