Faedah : Salah satu alas an mengapa bertawakal karena Allah Maha Hidup dan tidak pernah mati. Al Hayyu salah satu nama Allah yang artinya Yang Maha Hidup.kehidupan adalah lawan dari kematian. Kehidupan yang palin sempurna dan komplit,Kehidupan Allah mencakup seluruh sifat yang sempurna dan sekaligus semua meniadakan segala dari sifat lawan sempurna.dan setiap yang kehidupannya sempurna maka perbuatannya lebih sempurna,Adapun manusia tidak ada yang sempurna. Ayat kursi”Allah yang tidak pernah terserang rasa ngantuk”Al Baqarah:255 Allah akan menolong kamu karena kehidupan Allah sempurna,Allah akan mencukupkanmu dan memenangkanmu. Kaedah”semakin memohon kepada Allah semakin mulia” Al Imam Muhammad “Yang Maha Hidup adalah mampu melakukan segala sesuatu,tidak ada perbedaan yang signifikan antara yang hidup dan mati kecuali beda dari sisi aktifitas,perasaan dan Gerakan. “Semakin hidup kebaikan semakin banyak dan komplit kebaikan” Semakin lemah kehidupan,Gerakan dan perbuatan semakin lemah.kualitas hidupnya melemah. Manusia itu lemah selepas cerdas dan sekuat apapun.Ar’rad:28 Cinta beliau tidak mensejajarkan nya dengan Allah,bergantung pada manusia itu lemah bertumpu dengan yang ringkih,lemah dan rapuh.Yang kedua terputus pada sakit,kematian. Al Ahzab:72 “orang mau kabur dari kita tidak ada yang masalah,hati tidak bergantung pada si a si b si c” Belajar lalu nyebur kedalam kehidupan.”dan bertakwalah kepada Allah dan Allah akan ajarkan kalian”Al Baqarah:282
Ibnu Katsir memberikan penafsiran,Semakin kita merendah, mengemis maka semakin mulia dihadapan manusia, itulah konsep Nabi Ibrohim 'alaihis salam. Sebaliknya, semakin bergantung kepada manusia maka semakin rapuh dan semakin hina. Semoga Allah memberkahi dan merahmati Ustadz, Keluarga dan kaum Muslimin seluruhnya (Aamiin)
Allah menjelaskan dalam ayat di atas adalah sebagai berikut; Allah yang Maha Hidup dan tidak akan pernah Mati. ٱلْحَىِّ adalah salah satu nama Allah yang artinya yang Maha Hidup. Ada perbedaan yang sangat signifikan antara kehidupan Allah dengan kehidupan Manusia, ketika Allah menjelaskan tentang ٱلْحَىِّ. Al Imam Ibnu Qoyyim mengatakan “Kehidupan Allah yang paling sempurna atau komplit, kehidupan Allah SWT itu mencakup seluruh sifat-sifat yang sempurna, dan sekaligus meniadakan semua kebalikannya dari sifat sempurna dari seluruh sisi. Dan setiap pihak yang kehidupannya sempurna atau lebih sempurna dari pihak lain, maka otomatis perbuatannya lebih kuat dan dan lebih sempurna lagi. Adapun manusia tidak ada yang memiliki kehidupan sempurna, dan ketidaksempurnaan kita dari berbagai sisi. Dalam Ayat Kursi yaitu dalam QS Al-Baqarah; 255 yang berbunyi; اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ Yang Artinya, “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (mahluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi, tiada yang dapat memberi Syafa’at disisi Allah tanpa izin-Nya!, Allah mengetahui apa-apa yang dihadapan mereka dan dibelakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi dan lagi Maha Besar.” (QS Al Baqarah; 255) Semakin kita bergantung kepada Allah, maka Allah angkat mereka, dan sebaliknya jika kita semakin bergantung keapada manusia, hidup akan berantakan dan belum tentu tujuan kita tercapai. Adapun kalau kita bergantung sama Allah akan tercapai karena Allah yang maha memiliki segala sesuatu. Al Imam Nu’aim bin Hammad yang dibawakan Imam Bukhari mengatakan, “Yang Maha Hidup adalah yang memiliki kemampuan komplit dan sempurna dan mampu melakukan apa saja yang dia inginkan, mampu melakukan segala sesuatu, dan setiap yang hidup itu beraktivias, karena tidak ada perbedaan yang signifikan antara yang hidup dan yang mati kecuali dari sisi gerakan aktivitas, Perbuatan dan Perasaan”. Salah bergantungnya kita kepada manusia itu akan melahirkan kelemahan dan keringkihan karena manusia sifatnya lemah dan dhoif, sebagaimana Allah firmankan dalam QS An-Nisa; 28 yang berbunyi; يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُخَفِّفَ عَنْكُمْ ۚ وَخُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيفًا Yang artinya, “Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah”. (QS An-Nisa; 28). Ketika di Perjanjian Hudaibiyyah yang salah satu butirnya mengatakan, “Barangsiapa yang murtad dari umat Islam di Madinah lalu pergi ke Mekkah, maka orang Mekkah boleh menerima mereka, tapi tidak sebaliknya”. Banyak orang yang mengatakan ini sangat merugikan mereka, tapi Nabi tidak bergeming karena beliau tidak bergantung sama manusia, beliau bergantung hanya sama Allah yang Maha Hidup dan tidak akan pernah Mati. Jangan mencari ridho manusia, karena seringkali menjadi dua muka yaitu depan baik dan dibelakang tidak baik, dan cukuplah hanya Allah yang mengetahui dosa-dosa hambanya. Kesabaran itu akan Allah berikan kepada seorang hamba, melainkan sesuai dengan beratnya musibah tersebut dan perkuat hubungan dengan Allah dan bergantunglah kepada yang Maha Hidup yaitu Robbul A’alamiin. Dan intinya hidup ini mencari ridho Allah. Dalam bermu’amalah hendaklah kamu menulisnya dengan benar, lalu bertawakkallah, sebagaimana Allah firmankan dalam QS Al-Baqarah; 282 yang berbunyi; يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى فَاكْتُبُوهُ ۚ وَلْيَكْتُبْ بَيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ ۚ وَلَا يَأْبَ كَاتِبٌ أَنْ يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللَّهُ ۚ فَلْيَكْتُبْ وَلْيُمْلِلِ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ وَلَا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْئًا ۚ فَإِنْ كَانَ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ سَفِيهًا أَوْ ضَعِيفًا أَوْ لَا يَسْتَطِيعُ أَنْ يُمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهُ بِالْعَدْلِ ۚ وَاسْتَشْهِدُوا شَهِيدَيْنِ مِنْ رِجَالِكُمْ ۖ فَإِنْ لَمْ يَكُونَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَامْرَأَتَانِ مِمَّنْ تَرْضَوْنَ مِنَ الشُّهَدَاءِ أَنْ تَضِلَّ إِحْدَاهُمَا فَتُذَكِّرَ إِحْدَاهُمَا الْأُخْرَىٰ ۚ وَلَا يَأْبَ الشُّهَدَاءُ إِذَا مَا دُعُوا ۚ وَلَا تَسْأَمُوا أَنْ تَكْتُبُوهُ صَغِيرًا أَوْ كَبِيرًا إِلَىٰ أَجَلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ أَقْسَطُ عِنْدَ اللَّهِ وَأَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ وَأَدْنَىٰ أَلَّا تَرْتَابُوا ۖ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً حَاضِرَةً تُدِيرُونَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَلَّا تَكْتُبُوهَا ۗ وَأَشْهِدُوا إِذَا تَبَايَعْتُمْ ۚ وَلَا يُضَارَّ كَاتِبٌ وَلَا شَهِيدٌ ۚ وَإِنْ تَفْعَلُوا فَإِنَّهُ فُسُوقٌ بِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ Yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis diantara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakan, maka hendaklah walinya mengimlakan dengan jujur. Dan periksakanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (diantaramu). Jika tak ada dua orang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil, dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu pembayarannya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu’amalahmu itu), kecuali jika mu’amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertawakkallah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS Al Baqarah; 282) Barakallahu fikum... سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Jazakumullah Khairan Katsiran ustadz dan tim atas ilmunya, ngena bgt. ~Selang 3 tahun berlalu, dan saya baru menemukan video ini di home. Semoga ini petunjuk dalam membimbing saya yg sedang berproses ...😔....it means a lot to me 🙏
Percaya bahwa sesungguhnya kita memiliki Sang Pemelihara (الوكيل) yang bertanggung jawab atas segala urusan kita. Menyerahkan semua urusan hanya kepada Allahعز وجل dari lubuk hati yang paling dalam, sehingga merasa yakin, tenang, lapang. Seakan Allahسبحانه وتعالى senantiasa berada dalam hati nurani kita❤️
Bismillah, assalamu'alaikum, Semoga Allah subhanahu wa ta'ala senantiasa lindungi Ustadz, team, dan kaum muslim.. 'afwan admin, kalo episode 196. Cukuplah Allah Menjadi Penolong, akan di uploadkah? Qadarullah ana tertinggal, semoga bisa di upload. Jazaakumullahu khayran
Bismillah ...jazaakumullah Ustadz nasehat "y /ilmu y bgi ana penting se x nasehat dr Ustadz agar ana ttp istiqmah kr ana sangat butuh ilmu .Barakallahufik Ustadz .
Saran buat Admin, gmn klo kami dikasi tau no rekening untuk infaq dakwah? Karena kalau kita ngga bersyukur kepada manusia maka kita ngga dianggap bersyukur kepada Allah. Kami ingin bersyukur kepada Ustadz dan tim...baarakallahufikum
Semoga Allah merahmati imam annawawi, ustadz team dan seluruh umat muslim dimanapun berada. Barakallahu fiikum
Bismillah
Alhamdulillah
Alhamdulillahilladzi bini'matihi tatimush shalihat
Alhamdulillahi Rabbiln'alamiin
Jazakumullahu khairan Ustadz
Baarakallahu fiikum
Faedah :
Salah satu alas an mengapa bertawakal karena Allah Maha Hidup dan tidak pernah mati.
Al Hayyu salah satu nama Allah yang artinya Yang Maha Hidup.kehidupan adalah lawan dari kematian.
Kehidupan yang palin sempurna dan komplit,Kehidupan Allah mencakup seluruh sifat yang sempurna dan sekaligus semua meniadakan segala dari sifat lawan sempurna.dan setiap yang kehidupannya sempurna maka perbuatannya lebih sempurna,Adapun manusia tidak ada yang sempurna.
Ayat kursi”Allah yang tidak pernah terserang rasa ngantuk”Al Baqarah:255
Allah akan menolong kamu karena kehidupan Allah sempurna,Allah akan mencukupkanmu dan memenangkanmu.
Kaedah”semakin memohon kepada Allah semakin mulia”
Al Imam Muhammad “Yang Maha Hidup adalah mampu melakukan segala sesuatu,tidak ada perbedaan yang signifikan antara yang hidup dan mati kecuali beda dari sisi aktifitas,perasaan dan Gerakan.
“Semakin hidup kebaikan semakin banyak dan komplit kebaikan”
Semakin lemah kehidupan,Gerakan dan perbuatan semakin lemah.kualitas hidupnya melemah.
Manusia itu lemah selepas cerdas dan sekuat apapun.Ar’rad:28
Cinta beliau tidak mensejajarkan nya dengan Allah,bergantung pada manusia itu lemah bertumpu dengan yang ringkih,lemah dan rapuh.Yang kedua terputus pada sakit,kematian.
Al Ahzab:72
“orang mau kabur dari kita tidak ada yang masalah,hati tidak bergantung pada si a si b si c”
Belajar lalu nyebur kedalam kehidupan.”dan bertakwalah kepada Allah dan Allah akan ajarkan kalian”Al Baqarah:282
🙏
Cawang hadir, ustadz
Jazakumullah khair
Barakallahu fikum
Ibnu Katsir memberikan penafsiran,Semakin kita merendah, mengemis maka semakin mulia dihadapan manusia, itulah konsep Nabi Ibrohim 'alaihis salam. Sebaliknya, semakin bergantung kepada manusia maka semakin rapuh dan semakin hina.
Semoga Allah memberkahi dan merahmati Ustadz, Keluarga dan kaum Muslimin seluruhnya (Aamiin)
Allah menjelaskan dalam ayat di atas adalah sebagai berikut;
Allah yang Maha Hidup dan tidak akan pernah Mati. ٱلْحَىِّ adalah salah satu nama Allah yang artinya yang Maha Hidup. Ada perbedaan yang sangat signifikan antara kehidupan Allah dengan kehidupan Manusia, ketika Allah menjelaskan tentang ٱلْحَىِّ. Al Imam Ibnu Qoyyim mengatakan “Kehidupan Allah yang paling sempurna atau komplit, kehidupan Allah SWT itu mencakup seluruh sifat-sifat yang sempurna, dan sekaligus meniadakan semua kebalikannya dari sifat sempurna dari seluruh sisi. Dan setiap pihak yang kehidupannya sempurna atau lebih sempurna dari pihak lain, maka otomatis perbuatannya lebih kuat dan dan lebih sempurna lagi. Adapun manusia tidak ada yang memiliki kehidupan sempurna, dan ketidaksempurnaan kita dari berbagai sisi. Dalam Ayat Kursi yaitu dalam QS Al-Baqarah; 255 yang berbunyi;
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Yang Artinya, “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (mahluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi, tiada yang dapat memberi Syafa’at disisi Allah tanpa izin-Nya!, Allah mengetahui apa-apa yang dihadapan mereka dan dibelakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi dan lagi Maha Besar.” (QS Al Baqarah; 255)
Semakin kita bergantung kepada Allah, maka Allah angkat mereka, dan sebaliknya jika kita semakin bergantung keapada manusia, hidup akan berantakan dan belum tentu tujuan kita tercapai. Adapun kalau kita bergantung sama Allah akan tercapai karena Allah yang maha memiliki segala sesuatu.
Al Imam Nu’aim bin Hammad yang dibawakan Imam Bukhari mengatakan, “Yang Maha Hidup adalah yang memiliki kemampuan komplit dan sempurna dan mampu melakukan apa saja yang dia inginkan, mampu melakukan segala sesuatu, dan setiap yang hidup itu beraktivias, karena tidak ada perbedaan yang signifikan antara yang hidup dan yang mati kecuali dari sisi gerakan aktivitas, Perbuatan dan Perasaan”.
Salah bergantungnya kita kepada manusia itu akan melahirkan kelemahan dan keringkihan karena manusia sifatnya lemah dan dhoif, sebagaimana Allah firmankan dalam QS An-Nisa; 28 yang berbunyi;
يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُخَفِّفَ عَنْكُمْ ۚ وَخُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيفًا
Yang artinya, “Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah”. (QS An-Nisa; 28).
Ketika di Perjanjian Hudaibiyyah yang salah satu butirnya mengatakan, “Barangsiapa yang murtad dari umat Islam di Madinah lalu pergi ke Mekkah, maka orang Mekkah boleh menerima mereka, tapi tidak sebaliknya”. Banyak orang yang mengatakan ini sangat merugikan mereka, tapi Nabi tidak bergeming karena beliau tidak bergantung sama manusia, beliau bergantung hanya sama Allah yang Maha Hidup dan tidak akan pernah Mati.
Jangan mencari ridho manusia, karena seringkali menjadi dua muka yaitu depan baik dan dibelakang tidak baik, dan cukuplah hanya Allah yang mengetahui dosa-dosa hambanya.
Kesabaran itu akan Allah berikan kepada seorang hamba, melainkan sesuai dengan beratnya musibah tersebut dan perkuat hubungan dengan Allah dan bergantunglah kepada yang Maha Hidup yaitu Robbul A’alamiin. Dan intinya hidup ini mencari ridho Allah.
Dalam bermu’amalah hendaklah kamu menulisnya dengan benar, lalu bertawakkallah, sebagaimana Allah firmankan dalam QS Al-Baqarah; 282 yang berbunyi;
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى فَاكْتُبُوهُ ۚ وَلْيَكْتُبْ بَيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ ۚ وَلَا يَأْبَ كَاتِبٌ أَنْ يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللَّهُ ۚ فَلْيَكْتُبْ وَلْيُمْلِلِ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ وَلَا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْئًا ۚ فَإِنْ كَانَ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ سَفِيهًا أَوْ ضَعِيفًا أَوْ لَا يَسْتَطِيعُ أَنْ يُمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهُ بِالْعَدْلِ ۚ وَاسْتَشْهِدُوا شَهِيدَيْنِ مِنْ رِجَالِكُمْ ۖ فَإِنْ لَمْ يَكُونَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَامْرَأَتَانِ مِمَّنْ تَرْضَوْنَ مِنَ الشُّهَدَاءِ أَنْ تَضِلَّ إِحْدَاهُمَا فَتُذَكِّرَ إِحْدَاهُمَا الْأُخْرَىٰ ۚ وَلَا يَأْبَ الشُّهَدَاءُ إِذَا مَا دُعُوا ۚ وَلَا تَسْأَمُوا أَنْ تَكْتُبُوهُ صَغِيرًا أَوْ كَبِيرًا إِلَىٰ أَجَلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ أَقْسَطُ عِنْدَ اللَّهِ وَأَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ وَأَدْنَىٰ أَلَّا تَرْتَابُوا ۖ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً حَاضِرَةً تُدِيرُونَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَلَّا تَكْتُبُوهَا ۗ وَأَشْهِدُوا إِذَا تَبَايَعْتُمْ ۚ وَلَا يُضَارَّ كَاتِبٌ وَلَا شَهِيدٌ ۚ وَإِنْ تَفْعَلُوا فَإِنَّهُ فُسُوقٌ بِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis diantara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakan, maka hendaklah walinya mengimlakan dengan jujur. Dan periksakanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (diantaramu). Jika tak ada dua orang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil, dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu pembayarannya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu’amalahmu itu), kecuali jika mu’amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertawakkallah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS Al Baqarah; 282)
Barakallahu fikum...
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
jazakallah khair
Alhamdulillah terima kasih ustadz ilmunya semoga bermanfaat
Jazakumullah Khairan Katsiran ustadz dan tim atas ilmunya, ngena bgt. ~Selang 3 tahun berlalu, dan saya baru menemukan video ini di home. Semoga ini petunjuk dalam membimbing saya yg sedang berproses ...😔....it means a lot to me 🙏
Percaya bahwa sesungguhnya kita memiliki Sang Pemelihara (الوكيل) yang bertanggung jawab atas segala urusan kita.
Menyerahkan semua urusan hanya kepada Allahعز وجل dari lubuk hati yang paling dalam, sehingga merasa yakin, tenang, lapang.
Seakan Allahسبحانه وتعالى senantiasa berada dalam hati nurani kita❤️
InstaBlaster...
Bismillah, assalamu'alaikum, Semoga Allah subhanahu wa ta'ala senantiasa lindungi Ustadz, team, dan kaum muslim.. 'afwan admin, kalo episode 196. Cukuplah Allah Menjadi Penolong, akan di uploadkah? Qadarullah ana tertinggal, semoga bisa di upload. Jazaakumullahu khayran
Jazakallah khoir ustadz dan team
Alhamdulillah, jazakumullah Khairan Katsira Ustadz dan team 🙏🙏
Masya Allah Tabarakallah
Jika kita merendah kpd Allah, Maka Allah akan mencintai kita
Barakallahu fikum tadz
jazzakallahu khairan
Bismillah ...jazaakumullah Ustadz nasehat "y /ilmu y bgi ana penting se x nasehat dr Ustadz agar ana ttp istiqmah kr ana sangat butuh ilmu .Barakallahufik Ustadz .
HafizhahullahuTa’ala
Syokron jazakallah khairan ustadz👍
Mau Ustadz,,, kalau kajian ini diadakan UAS, atau kuis-kuis per harinya,,,
InsyaAllah, SIAP...
👍
up, biar semangat nyimak.
Uas apa maksudnya ya
@@rifaonly8934 UAS= Ujian Akhir Semester
👍
Terima kasih pak ustadz... barakallah
Barakallahu fikum..
Syukran Jazakallahu Khayran ustadz, semoga Allah selalu menjaga ustadz dan seluruh kaum muslimin didalam ketaatan kepadaNya. aamiin ya Rabb
aamiin yra
👍
196 kemana?
1:01:01
Ustad ana rindu kajian di blok m
Saran buat Admin, gmn klo kami dikasi tau no rekening untuk infaq dakwah? Karena kalau kita ngga bersyukur kepada manusia maka kita ngga dianggap bersyukur kepada Allah. Kami ingin bersyukur kepada Ustadz dan tim...baarakallahufikum
Bantu jawab semoga blum telat :) no rekening program2 dakwah ustad dan tim ada di instagram Muhajir Project
15:00
n