Riwayat Kehidupan Ismail Hiniyeh Ternyata Telah Tinggalkan Jalur Gaza Sejak Tahun 2019

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 8 вер 2024
  • Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
    Riwayat Kehidupan Ismail Hiniyeh Ternyata Telah Tinggalkan Jalur Gaza Sejak Tahun 2019
    Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh meninggalkan Jalur Gaza pada tahun 2019, lalu menetap di Qatar.
    Pada Rabu (31/7/2024), Ismail Haniyeh terbunuh oleh serangan rudal Israel di Ibu Kota Iran, Teheran.
    Pernyataan Hamas menjelaskan kalau Haniyeh dan salah satu pengawalnya tewas di rumah yang mereka tempati.
    Selama di Iran, Ismail Haniyeh menghadiri pelantikan Presiden Iran terpilih, Masoud Pezeshkian, yang dilaksanakan pada Selasa (30/7/2024) kemarin.
    "Gerakan Perlawanan Islam Hamas berduka cita atas meninggalnya rakyat Palestina yang agung, bangsa Arab, dan Islam," papar pernyataan Hamas, dikutip dari Al Mayadeen
    Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran juga mengumumkan kematian Haniyeh, Al Jazeera melaporkan.
    "Pagi ini, kediaman Ismail Haniyeh di Teheran diserang, yang mengakibatkan dia dan salah satu pengawalnya tewas. Penyebabnya masih diselidiki dan akan segera diumumkan," kata IRGC dalam sebuah pernyataan.
    Tidak dijelaskan secara rinci bagaimana Haniyeh terbunuh dan IRGC mengatakan serangan itu sedang diselidiki.
    Hani Mahmoud dari Al Jazeera, yang berada di Deir el-Balah di Gaza, mengatakan pembunuhan itu "mengguncang" penduduk Palestina di Gaza.
    Ismail Haniyeh dipandang sebagai adalah pemimpin negosiasi, yang diharapkan dapat membuahkan gencatan senjata segera.
    “Warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat juga memandang Ismail Haniyeh sebagai pemimpin moderat yang jauh lebih pragmatis dibandingkan pemimpin lain yang memimpin gerakan militer tersebut,” kata Mahmoud.
    “Dia sangat populer di sini. Dia tumbuh di kamp pengungsian. Dia mewakili sebagian besar orang yang merupakan keturunan keluarga pengungsi yang mengungsi dari wilayah Palestina pada tahun 1948.”
    Banyak yang khawatir pembunuhan Haniyeh kini dapat menyebabkan eskalasi konflik lebih lanjut, tambahnya.
    "Ismail Haniyeh tewas dalam serangan udara Zionis yang berbahaya di kediamannya di Tehera," papar Hamas.
    Korps Garda Revolusi Islam Iran kemudian menggarisbawahi, "Kami sedang mempelajari dimensi kesyahidan Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas, dan akan mengumumkan hasil penyelidikannya kemudian."
    Israel melancarkan perang di Gaza , dengan janji membunuh Haniyeh dan pemimpin Hamas lainnya, setelah kelompok itu menyerang Israel pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera lebih dari 200 orang lainnya.
    Setidaknya 39.400 warga Palestina tewas dalam perang Israel, dan 90.996 orang terluka.
    Editor : Disa Aryandi
    SIMAK MEDSOS Pos Belitung. Klik Link Dibawah Ini !!!
    belitung.tribu...
    / posbelitung
    / belitungtribunnews
    / posbelitung
    / posbelitung1

КОМЕНТАРІ •