Nonton video ini sembari makan siang berasa kena di poin gimana kita bisa evaluate career path kita kedepannya, masih bisa grow atau ngga, dan kalau gitu2 aja bisa evaluasi dan take action langkah berikutnya apa. Advice dari Ko Sam dan Ci Claudia cukup menjadi semangat juga untuk ngga nyaman disitu2 aja dan terus berkembang. Pada akhirnya memang ini pilihan hidup masing-masing, kita yang menentukan masa depan kita dari apa yang kita konsisten lakukan dan kerjakan di masa sekarang. Mau terus maju dan berkembang, ataupun stay di comfort zone kita. 10-15 tahun dari sekarang yang akan menjawab keputusan kita hari ini. Terima kasih untuk obrolan santai dan ringan yang menemani makan siang hari ini tapi cukup membukakan perspektif yang bisa me-refresh kembali action plan buat kedepannya. Sukses terus Ko Sam & Ci Clau untuk membekali (khususnya) anak2 muda jaman sekarang. Serasa lagi dinasehatin koko cici online sembari diajak lunch bareng haha
1. How much you can save highly depends on how much you can make. Mungkin banyak yg argue kalo how much we can save itu tergantung bagaimana kita kelola uang, tapi mau bagaimanapun, kalo low amount of income juga ga akan bisa save banyak karena banyak kebutuhan yg harus dipenuhi. Jadi money management or personal finance pun ga bisa jadi sole factor utk define how much we can save.
Kalo kami berdua, punya prinsip dimana pekerjaan (main job) sebagai pegawai, kami jadikan life sustain aja, untuk proses jadi kaya kami lakukan side hustle, baik dari segi konten branding, dan juga product development, moga-moga bisa berjalan lancar kedepannya, thanks ci clau dan ko sam, kalian berdua merupakan inspirasi utama kami berdua untuk berkarir di youtube
Setuju bgt sm ko sam, belajar d big company lalu loncat k small company. Than, terima chalange yaaa wow d small company dg ilmu dr yg big. Mantap siii ko..
Di kantor sebagai staff biasa untuk gaji lumayan dan fasilitas tapi ada peluang hntuk naik jabatan dengan gaji yang lebih kecil dari pada posisi yang sekarang, minta saran koh samuel dan ci claudy apakah bagus untuk saya ambil chalange untuk promosi jabatan atau tetap dengan pendirian saya sekarang tetap di posisi sekrang dengan target 2 tahun dan akan pindah ke company lain dngan tawaran gaji lebih meskipun kehilangan peluang jabatan di kantor lama.
Awal nikah kami sama2 kerja. 2 tahun setelah anak kami lahir, aku mutusin resign karna suami mau tumbuh kembang anak di tangan istrinya. Suami kerja di perusahaan swasta terbilang kecil, tp sudah kartap dan posisinya sudah sangat oke. Selama pandemi kmren bbrp perusahaan goyah, tmpt kerja suami stabil. Dari banyak faktor pertimbangan, kami masih memutuskan untuk suami tetap bertahan di perusahaan ini. Tentunya untuk tambahan ada sidejob jg. Finansial kami meskipun pendapatan gak yg wow bgt, tp kami berusaha mengatur finansial se efektif mungkin sesuai kebutuhan. Bersyukur nikah selama 8 tahun ini kami berhasil menjalaninya dg baik. Om kami ada kerja di perusahaan lbih besar, tp salary nya ternyata tidak lbih besar jg. Thats why suami gamau gegabah klo ada tawaran lain. Meskipun perusahaan kecil, klo perkembangan karirnya oke, kami lebih memutuskan untuk bertahan...
Kadang ada rasa takut akan risiko berpindah ke perusahaan lain utk jabatan yang lebih tinggi, apalagi perusahaan yang dituju lebih kecil dari perusahaan sebelumnya. Risiko yang ditakutkan apakah perusahaan yang dituju bisa sustainable,, dan apakah jod desc yang diberikan bisa di kerjakan dengan sebaik mungkin. Apalagi kita telah berkeluarga dimana sumber mata pencaharian hanya di lakukan oleh ayah misalnya. Bgaimana mengatasi masalah risiko tersebut menurut koh Samuel?
Thank you sharing nya ko sam dan ci clauuu cukup bisa kasih aku anak fresh grad yang lagi bekerja di small company motivasi lebih untuk menjalani pekerjaanku dengan lebih hepi WKWKKW
Kak, kalo di perusahaan sudah mentok posisinya di situ, gak ada jabatan yang harus di raih lagi. Tapi gaji setiap tahun naik mending dipertahanin atau gimana ya ?
Gimana pandangan Ci Clau & Koh Sam tentang perbedaan pemasukan finansial dalam rumah tangga? Apakah pernah ada di posisi dimana situasinya tidak sesuai dgn apa yang dianggap 'normal', e.g. istri menghasilkan pemasukan yg lebih besar dari suami; atau mungkin seperti saat ini bagi Ci Clau & Koh Sam dimana istri bekerja di sektor formal dan suami sebagai kreator konten? Gimana tanggapan orang terdekat seperti keluarga besar, dan cara Ci Clau & Koh Sam menanggapi tanggapan tsb? Gimana Ci Clau & Koh Sam sendiri menanggapi hal ini di antara berdua? Apa pandangan kalian soal gender balance; apa tips untuk menjaga keharmonisan? Penasaran banget selama ini (apalagi karena saya baru mau mulai perjalanan rumah tangganya tahun depan), boleh dong dijadikan satu topik bahasan ☺️
Thanks for sharing Ci Clau & Koh Sam, seperti biasa inspiring dan relatable hehe 😉. Jalan tengah imo yang mungkin bisa 'ideal' work for corporate that has lean local organization. Di zaman sekarang, nama2 besar (multinational) sudah banyak yang mengadopsi matrix organization & cross cultural team. biasanya mereka hire 1 local as coordanitor dengan team di shared service (di negara2 lain misal India, Philippines, Malaysia, China) dan report langsung ke regional. sehingga, as local team bisa dibilang ga sebanyak itu saingan untuk bisa perform & promote.Tapi tentu aja challange nya harus jd team player yang baik, terbiasa bekerja kolaborasi dengan tim2 lain, komunikasi Bahasa Inggris yang utama dan berani bertanggung jawab as a country responsible. Kesempatan bahkan ga cuma promote di Indonesia, tp bisa juga ke regional/luar negeri. I've seen & witness some of them 😄
Konten ini sangat menarik, bagi saya yang bekerja di non big corporate saya sangat sependapat bahwa semuanya sangat tergantung, karena balik lg ke personal kitanya bagaiamana,.. kebetulan saya bekerja dari sebelum lulus kuliah alias kuliah sambil kerja, merasakan juga pindah tempat kerja karena pekerjaan yg sifatnya by project sampai saat ini stay cukup lama karena situasi pandemi, di usia 25 tahun saya memang baru lulus dan memang bukan dari kampus ternama jd memang betul pembahasan di paper qualification sangat saya alami, mau tidak mau harus mecoba terus upgrade skill, tapi disisi lain saya justru berpikir bagaiamana menambah sumber income dari asalnya punya income bulan menambah income mingguan, ... saat ini saya memulai investasi pada instrumen keuangan saham dan reksadana yang sudah saya pelajari bbrp bulan sebelum invest agar tidak salah memilih produk saham/reksadana, punya mindset sebagai investor jangka panjang serta mencari yg devidennya lumayan, cita-cita saya mempunya 1jt lembar saham untuk masa tua nanti, kemudian mengambil side job juga sebagai tambahan untuk biaya sehari-hari, menabung, invest dan modal usaha serta terakhir saya berencana ketika libur weekend untuk berjualan... kesimpulan saat ini yg saya ambil adalah jika kita bekerja di perusahaan non big corporates dan mempunyai waktu luang, sebaiknya coba menambah income dan tidak bergantung ke satu pintu income saja Terakhir saya sangat menghindari untuk mengambil KPR rumah di usia muda, bagi saya apalg FG jgn fomo, jgn terburu buru memiliki rumah padahal income blm meningkat yang akhirnya malah mengikat diri kita selama bbrp tahun, lebih baik meningkatkan income/sumber penghasilan sampai mendekati harga rumah yg kita mau, rumah itu seperti jodoh kl menurut saya jd perlu kesabaran dan ketenangan agar sesuai dgn yg kita mau
Tapi bang, bukanya rumah makin lama makin mahal ya? Takutnya jika kelewatan kesempatan harga yg skrg tahun depan malah meroket jsdi income walau meningkat tapi harga rumah juga tetep meningkat
☝️ Question : idealnya, berapa tahun berada di satu perusahaan sebelum pindah ke perusahaan lain untuk promosi?
Nonton video ini sembari makan siang berasa kena di poin gimana kita bisa evaluate career path kita kedepannya, masih bisa grow atau ngga, dan kalau gitu2 aja bisa evaluasi dan take action langkah berikutnya apa. Advice dari Ko Sam dan Ci Claudia cukup menjadi semangat juga untuk ngga nyaman disitu2 aja dan terus berkembang.
Pada akhirnya memang ini pilihan hidup masing-masing, kita yang menentukan masa depan kita dari apa yang kita konsisten lakukan dan kerjakan di masa sekarang. Mau terus maju dan berkembang, ataupun stay di comfort zone kita. 10-15 tahun dari sekarang yang akan menjawab keputusan kita hari ini.
Terima kasih untuk obrolan santai dan ringan yang menemani makan siang hari ini tapi cukup membukakan perspektif yang bisa me-refresh kembali action plan buat kedepannya. Sukses terus Ko Sam & Ci Clau untuk membekali (khususnya) anak2 muda jaman sekarang. Serasa lagi dinasehatin koko cici online sembari diajak lunch bareng haha
1. How much you can save highly depends on how much you can make.
Mungkin banyak yg argue kalo how much we can save itu tergantung bagaimana kita kelola uang, tapi mau bagaimanapun, kalo low amount of income juga ga akan bisa save banyak karena banyak kebutuhan yg harus dipenuhi. Jadi money management or personal finance pun ga bisa jadi sole factor utk define how much we can save.
Kalo kami berdua, punya prinsip dimana pekerjaan (main job) sebagai pegawai, kami jadikan life sustain aja, untuk proses jadi kaya kami lakukan side hustle, baik dari segi konten branding, dan juga product development, moga-moga bisa berjalan lancar kedepannya, thanks ci clau dan ko sam, kalian berdua merupakan inspirasi utama kami berdua untuk berkarir di youtube
Setuju bgt sm ko sam, belajar d big company lalu loncat k small company. Than, terima chalange yaaa wow d small company dg ilmu dr yg big. Mantap siii ko..
Di kantor sebagai staff biasa untuk gaji lumayan dan fasilitas tapi ada peluang hntuk naik jabatan dengan gaji yang lebih kecil dari pada posisi yang sekarang, minta saran koh samuel dan ci claudy apakah bagus untuk saya ambil chalange untuk promosi jabatan atau tetap dengan pendirian saya sekarang tetap di posisi sekrang dengan target 2 tahun dan akan pindah ke company lain dngan tawaran gaji lebih meskipun kehilangan peluang jabatan di kantor lama.
Awal nikah kami sama2 kerja. 2 tahun setelah anak kami lahir, aku mutusin resign karna suami mau tumbuh kembang anak di tangan istrinya. Suami kerja di perusahaan swasta terbilang kecil, tp sudah kartap dan posisinya sudah sangat oke. Selama pandemi kmren bbrp perusahaan goyah, tmpt kerja suami stabil. Dari banyak faktor pertimbangan, kami masih memutuskan untuk suami tetap bertahan di perusahaan ini. Tentunya untuk tambahan ada sidejob jg. Finansial kami meskipun pendapatan gak yg wow bgt, tp kami berusaha mengatur finansial se efektif mungkin sesuai kebutuhan. Bersyukur nikah selama 8 tahun ini kami berhasil menjalaninya dg baik. Om kami ada kerja di perusahaan lbih besar, tp salary nya ternyata tidak lbih besar jg. Thats why suami gamau gegabah klo ada tawaran lain. Meskipun perusahaan kecil, klo perkembangan karirnya oke, kami lebih memutuskan untuk bertahan...
Freelancenya apa aja itu kak?
Atau side job nya?
Kadang ada rasa takut akan risiko berpindah ke perusahaan lain utk jabatan yang lebih tinggi, apalagi perusahaan yang dituju lebih kecil dari perusahaan sebelumnya. Risiko yang ditakutkan apakah perusahaan yang dituju bisa sustainable,, dan apakah jod desc yang diberikan bisa di kerjakan dengan sebaik mungkin. Apalagi kita telah berkeluarga dimana sumber mata pencaharian hanya di lakukan oleh ayah misalnya. Bgaimana mengatasi masalah risiko tersebut menurut koh Samuel?
Thank you sudah sharing Mas Samuel & Ci Claudya
mantap 🫡
emang bener sih, ga bisa dipungkiri kalau mau gaji gede ya harus kutu loncat. Apalagi kalau kutu loncat dari perusahaan gede ke kecil.
Thank you sharing nya ko sam dan ci clauuu
cukup bisa kasih aku anak fresh grad yang lagi bekerja di small company motivasi lebih untuk menjalani pekerjaanku dengan lebih hepi WKWKKW
Kak, kalo di perusahaan sudah mentok posisinya di situ, gak ada jabatan yang harus di raih lagi. Tapi gaji setiap tahun naik mending dipertahanin atau gimana ya ?
Klo menurutku bekerja di big corporate itu klo kuliah ibarat KKN/PKL/magang. Dan running bisnis sendiri adalah fase bikin skrpsinya.
Gimana pandangan Ci Clau & Koh Sam tentang perbedaan pemasukan finansial dalam rumah tangga? Apakah pernah ada di posisi dimana situasinya tidak sesuai dgn apa yang dianggap 'normal', e.g. istri menghasilkan pemasukan yg lebih besar dari suami; atau mungkin seperti saat ini bagi Ci Clau & Koh Sam dimana istri bekerja di sektor formal dan suami sebagai kreator konten? Gimana tanggapan orang terdekat seperti keluarga besar, dan cara Ci Clau & Koh Sam menanggapi tanggapan tsb? Gimana Ci Clau & Koh Sam sendiri menanggapi hal ini di antara berdua? Apa pandangan kalian soal gender balance; apa tips untuk menjaga keharmonisan? Penasaran banget selama ini (apalagi karena saya baru mau mulai perjalanan rumah tangganya tahun depan), boleh dong dijadikan satu topik bahasan ☺️
Thanks for sharing Ci Clau & Koh Sam, seperti biasa inspiring dan relatable hehe 😉. Jalan tengah imo yang mungkin bisa 'ideal' work for corporate that has lean local organization. Di zaman sekarang, nama2 besar (multinational) sudah banyak yang mengadopsi matrix organization & cross cultural team. biasanya mereka hire 1 local as coordanitor dengan team di shared service (di negara2 lain misal India, Philippines, Malaysia, China) dan report langsung ke regional. sehingga, as local team bisa dibilang ga sebanyak itu saingan untuk bisa perform & promote.Tapi tentu aja challange nya harus jd team player yang baik, terbiasa bekerja kolaborasi dengan tim2 lain, komunikasi Bahasa Inggris yang utama dan berani bertanggung jawab as a country responsible. Kesempatan bahkan ga cuma promote di Indonesia, tp bisa juga ke regional/luar negeri. I've seen & witness some of them 😄
Kontennya menarik tapi openingnya terlalu lama sampai 3 menit. Kalau bisa lgsg to the pointnya aja 🙏
Halo kak. Stlh FI, apakah angka budgeting masih sama dengan saat awal ngonten kak?
Posisi saat ini sdh kartap, di zona nyaman, klo sampe pindah dari segi salary lebih tinggi tp kontrak rasanya deg2an juga 😂
kartap dimana kak?
@@abidin8310 di perusahaan export ka
Kalo kak claudya kayaknya tipikal ngomong cewe yang muter muter dan belibet:(
Konten ini sangat menarik, bagi saya yang bekerja di non big corporate saya sangat sependapat bahwa semuanya sangat tergantung, karena balik lg ke personal kitanya bagaiamana,.. kebetulan saya bekerja dari sebelum lulus kuliah alias kuliah sambil kerja, merasakan juga pindah tempat kerja karena pekerjaan yg sifatnya by project sampai saat ini stay cukup lama karena situasi pandemi,
di usia 25 tahun saya memang baru lulus dan memang bukan dari kampus ternama jd memang betul pembahasan di paper qualification sangat saya alami, mau tidak mau harus mecoba terus upgrade skill, tapi disisi lain saya justru berpikir bagaiamana menambah sumber income dari asalnya punya income bulan menambah income mingguan, ...
saat ini saya memulai investasi pada instrumen keuangan saham dan reksadana yang sudah saya pelajari bbrp bulan sebelum invest agar tidak salah memilih produk saham/reksadana, punya mindset sebagai investor jangka panjang serta mencari yg devidennya lumayan, cita-cita saya mempunya 1jt lembar saham untuk masa tua nanti, kemudian mengambil side job juga sebagai tambahan untuk biaya sehari-hari, menabung, invest dan modal usaha serta terakhir saya berencana ketika libur weekend untuk berjualan...
kesimpulan saat ini yg saya ambil adalah jika kita bekerja di perusahaan non big corporates dan mempunyai waktu luang, sebaiknya coba menambah income dan tidak bergantung ke satu pintu income saja
Terakhir saya sangat menghindari untuk mengambil KPR rumah di usia muda, bagi saya apalg FG jgn fomo, jgn terburu buru memiliki rumah padahal income blm meningkat yang akhirnya malah mengikat diri kita selama bbrp tahun, lebih baik meningkatkan income/sumber penghasilan sampai mendekati harga rumah yg kita mau, rumah itu seperti jodoh kl menurut saya jd perlu kesabaran dan ketenangan agar sesuai dgn yg kita mau
Tapi bang, bukanya rumah makin lama makin mahal ya? Takutnya jika kelewatan kesempatan harga yg skrg tahun depan malah meroket jsdi income walau meningkat tapi harga rumah juga tetep meningkat