Murid Kesayangan Syaikhona Kholil, Kh Raden Syamsul Arifin Asembagus situbondo
Вставка
- Опубліковано 27 лис 2024
- KH Raden Syamsul Arifin adalah pendiri Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo, Jawa Timur. Secara nasab, ia masih keturunan wali sanga.
Seperti disarikan dari buku KHR As’ad Syamsul Arifin: Riwayat Hidup dan Perjuangannya, Syamsul Arifin tumbuh dalam lingkungan santri, tepatnya Pesantren Kembang Kuning di Desa Lancar, Pamekasan, Madura. Ia lahir dengan nama Ibrahim pada 1841.
Ayahandanya bernama Kiai Ruham, sedangkan ibunya adalah Khadijah alias Nyai Nur Sari.
Saat berusia 12 tahun, Ibrahim belajar di Pondok Pesantren Sidogiri, Jawa Timur. Di sana, kecerdasannya tampak menonjol. Bahkan, dalam beberapa bulan ia sudah diizinkan untuk menjadi asisten ustaz.
#syaikhonakholil #biografiulama #sejarah #walisongo #waliallah
Alhamdulillah... Sy deket ke makam bliau.. kyai hji raden syamsul arifin. Kyai hji raden as'ad syamsul arifin. Kyai hji raden fawa'id as'ad..... Alfatihah buat bliau".
Alhamdulillah
Masya Alloh tababarokalloh SWT guruku
Ngalap barokah lan nderek para Alim Ulama Nusantara ila Yaumil qiyamah
Siap
BarokALLAH.. semoga kita mendapat kan aliran barokah beliau dan d akui santrinya...
Amin
Allahu akbar,,,,, tuban hadir
Ulama Nusantara semua ke ilmuan tak tertandingi,semua pesantren barokah
Jeles berkah
Ulas terus kang sejarah kiyai Kiyai nusantara biar generasi muda banyak yang tahu.
Lombok NTB hadir
Bojonegoro Jawa Timur hadir
Semuga anak kami di takdirkan oleh allah bisa menuntut ilmu
Luar biasa syekhkku,aku alumni ppsukorejo
Allahu akbar
Allah maha besar
Jasmerah ❤❤❤
sekarang msih ada ponakan nya
( KHR. AS AD situbondo kewalian nya di akui sayyid2 di hadtotul mout dan di mekkah
Terus ulas sejarah ulama nusantara
Smg memfaat kh amin
Salam dari bumi sholawat nariyah situbondo min
Siap
aslamualaikum beribumi suci hadir
Rabne Bana de jhodi 😊
Cerita agak janggal bukan kiyai Samsul Arifin yg jadi santri dari hadrosseh Halil Bangkalan .mungkin yai As'ad yg menjadi santri dari seh Holil Bangkalan.
Bagi kaum salafi,cerita saat naik krocok (daun kelapa) ini mungkin dianggap tahayul
Ya begitulah mereka