Pak Gita, terima kasih banyak yah telah membimbing generasi emas dengan penuh kehati-hatian dan kewaspadaan terhadap segala ikhtiar yang dilakukan... terima kasih telah mendororong spirit komunalitas yang agung dan terintegrjal dengan presistensi terus menerus Bismillah
FAKTA SEMUA😭😭, banyak lulusan perguruan tinggi di indo jobless krn kompetensi gak sebanding dengan kebutuhan industri. mayoritas mahasiswa ingin ikut serta kok dalam aktivitas pemerintahan apalagi dunia pendidikan kyk meningkatkan awarness keilmuan di indonesia kita mau banget, tapi dengan melihat sekarang kondisi industri pendidikan tidak baik saja karena harga daya beli yang semakin tinggi tapi tidak dibarengi dengan lapangan pekerjaan yang luas malah banyak kena lay off. bingung mau ngomong apalagi tapi setelah nonton ini berasa gak sia2 kuliah S1 walaupun sekarang jobless tapi kompetensi dan sense of critism tuh gak ada expirednya🥺😭
Kalo menurut gue si kompetensi tuh jadi nomor ke sekian dalam alasan kenapa lulusan pendidikan tinggi banyak yg nganggur. Menurut gue, faktor utama kenapa lulusan perguruan tinggi di indo banyak yg nganggur itu gara gara oversupply di jurusan tertentu (sepengamatan gue itu adm publik, komunikasi, manajemen, dan beberapa jurusan lain yg masuk rank "jurusan yg paling disesali" 😅). Kenapa gue bisa bilang gini? Karena gue perhatiin, anak STEM (khususnya teknik/engineering) jauh lebih sedikit tingkat penganggurannya dibanding jurusan jurusan yg gue sebutin di atas. Jurusan jurusan yg oversupply itu penyelenggaraan pendidikannya relatif murah dibanding yg STEM (yg stem biaya praktikumnya mahal bgt cuy, apalagi teknik sipil/mesin/kimia). Makannya lembaga pendidikan yg "belum mampu" itu banyak yang mulai menyelenggarakan pendidikannya dari jurusan yg paling murah biayanya (yg oversupply tadi). Akhirnya apa? Akhirnya orang orang yang gapunya "kemewahan" (dari segi harta/kemampuan akademik) untuk memilih kampus/jurusan, kuliahnya di jurusan yg oversupply tadi, karena availabilitynya tinggi. Ujugnya yaa lulusan jurusan jurusan tersebut supplynya makin tinggi, tp demandnya segitu gitu aja sehingga makin banyak sarjana jobless
Ketika bahas AI, dosenku mendukung cara saya menggunakan AI untuk membuat tesis magister di UI. Saya tidak sekedar membuat prompt terus copas. Namun saya meminta AI untuk membuat pondasi dari argumen saya dalam penelitian. Setelah itu, saya mencari penelitian relevan secara manual menggunakan scopus, sage, google scholar. Saya menambahkan paragraf argumen baru jika ditemukan. Kemudian balik lagi ke AI untuk mengedit penelitian saya menjadi bahasa indonesia akademis, tanpa mengubah referensi yang digunakan. Setelah itu cek lagi, memastikan paragrafnya memiliki kohesi dan koherensi. Lulus dengan nilai tesis A-, IPK 3.77. Pintar menggunakan AI.
Suddenly I had fear about the future, whether the people (my generation) who would lead in the future would be much better than those now or not. Because I don't want to experience and see Indonesia as a weak nation again in the future. We want us to be world leaders with all the resources we have. Please really, we as the millennial generation and gen-z who in a few decades will be leaders can bring about significant change, especially at the government level. At least from now on, don't elect officials without knowing their background and what they can offer. Thank you Indonesia, let's continue to learn and develop together.
I'm intrigued by your comment here, I found it interesting and would like to discuss it further. Regarding fear, in my opinion, pursuing education is a thought-provoking action, so I believe it's normal to feel 'fear' in various forms. However, I agree with you because I've experienced the same. Tears welled in my eyes when I heard Mas Bagus' words. The idea, the optimism-it's as if Indonesians no longer need to belittle themselves, and this is monumental. From a political standpoint, I truly believe in the phrase 'pemimpin cerminan rakyat, rakyat cerminan pemimpin.' Currently, I work as a civil servant in a local government office. I used to be an idealist with my own ideas, but reality has shown me that people don't seem to care about the grand narratives concerning our nation and its natural resources. Therefore, I think the best way to improve our nation's quality is to start with ourselves, as you mentioned earlier. After that, we can influence those closest to us-perhaps siblings, family, parents, our children, and so on. If this approach resonates with others who do the same, I believe a movement for change on a national scale could truly occur. Well, those are my thoughts.
Fakta China punya half than the total number of our uni while having five times more population is mindblowing. Gue sampe pause videonya buat mikir. Gila banget sih.
susah cuy, gw aja ada di crossroad dimana dulu gw pikir mau mengabdi di negara, skrg lulus udah kerja di us jadi malas balik malah karena banyaknya orang bego, apalagi kalau sudah fanatik itu paling susah dikasi tau. demografi sg itu beda sih, orang orangnya gak bebal, gampang dibentuk, kepercayaan seperti buddhist dan kristen itu sendiri sudah tereformasi makanya mudah berasimilasi dengan pemikiran rasional, kalau di indo jangan harap.
@@drakusorz2007 asli sih kalo dipikir-pikir kok ni orang SG tuh bagaikan adonan kue yg super lembut, mau lu bentuk apa aja bisa. Di indo hmm…males nulisnya. Bener kata ahok “yang pinter ngajar, yang bodoh nurut”, di Indo udahlah bego…hmm males lagi nulisnya. KEBURU CAPE SAMA ORANG BEGO
keren banget, really open my mind, karna ak termasuk yang passion utk education tp lingkungan yang selalu ngomong univ is a scam dll n semua jalan pintas yg disediakan :), ak mulai skeptis ttg pendidikanku haha. tapi dr podcast in i start to believe again that edu is important and worth diperjuangkan. thanku, both of u inspire me
univ is never a scam. it's merely a platform for u to develop and utilize any benefits that the uni has (environment, facility, etc.). you have the active agency whether to make uni seems like a scam or not.
Ya krn km msh muda sih, coba km ke real world. Dimana ilmu yg dbthkan itu bisa diakses skdr nnton video yutub. G perlu sampe 4 thn. Kecuali km mau jd rocket scientist sy g mau komen
Konten yg direkomendasikan menurut apa yg sering dilihat user, kalo kita mungkin sering muncul rekomendasi konten kyk gini karena sering liat.. user yg lain entahlah
Harusnya putusan MK terkait cawapres diubah "minimal 40 tahun atau memiliki reputasi penelitian yang dibuktikan oleh penilaian universitas berstandar peringkat 100 internasional". InsyaAllah negara ini akan berada dalam track yang benar dengan meningkatnya critical thinking yang kuat dlm kebijakan.
Pengalaman stelah 3 thn kerja di perusahaan swasta, lalu jd ASN... kerja sama dg byk ASN juga rekanan konsultan juga kontraktor, sy simpulkan 2 masalah utama kita kita susah utk maju: 1. Kompetensi. 2. Etika Profesi
Relate sekali. Saya juga dosen di kampus swasta di Indonesia dan sempet ditolak saat meminta izin untuk lanjut S3. Alasannya, fakultas yang saya tuju untuk S3 tidak linear dengan S2 saya. Padahal menurut saya sangat relevan dengan Prodi saya. Tapi ya sudah lah ya 😑
Awal interview aja udh menkonklusikan pendidikan di Indonesia dan diinggris gimana. Pandangannya mendetail dan tajam. Pinter bgt 👏👏👏 pendidikan kita masih linier utk menyelesaikan menyelesaikan masalah interdispliner 👏👏👏 makanya masalah negara kita ga selesai2 krn bisa jadi sistem kita masih begitu hehe
@@ibrancirebon2295 saya guru. Pada prakteknya ga begitu efektif. Yg ada guru pusing yg ngajar. Bahannya mengandung bahasa indonesia, matematika, pjok.. yah ga jelas tp dibuat seolah2 mau tematik tp malah jd ribet penilaiannya..intinya Indonesia masih berproses terlalu sering gonta ganti kurikulum juga biki lumayan repot dan ribet
Much needed podcast👍🏿 Setuju pada poin Impact driven, tapi rasanya ketika kita ngobrolin masalah practicality dari riset kita atau banyaknya tenaga kerja terdidik yang gak terserap sepertinya ini kembali ke mindset yang umumnya ada di Indonesia, - Sarjana dari universitas = mahir secara teoritis (sesuai dengan academic ladder) - Sarjana dari universitas terapan = lebih mahir dalam praktek (sesuai kebutuhan industry) Ini perdebatan yang menjadi sumbu kenapa materi yang diajarkan pada kelas tidak sesuai/align dengan situasi kerja. In my really honest opinion. Im not a pro on this matter, but i keep coming back to this thoughts throughout the podcast.🤔 I will definitely re-listen to this. One time is not enough. Iyas is amazing as always and Bagus is very knowledgeable (beating the stigma of low ipk will have low probability to survive as academia)🙌🏻🙌🏻
Mungkin perlu juga dilihat kondisi Ekonomi Indonesia. Ekonomi Indonesia sering melakukan deindustrialisasi sementara angkatan kerja semakin membludak, solusi dari negara adalah supaya pendidikan vokasional diperbanyak, tapi angka pengangguran terbesar disumbang oleh pendidikan vokasional (SMK). Mungkin tidak salah ketika pendidikan vokasional diperbanyak, tapi pada kenyataannya tetap sulit
@@yogaadityaleite5493 setuju, faktor penyerapan tenaga kerja memang sangat banyak variabel mikro dan makro ekonomi yang mempengaruhi. Tentu ini bukan cuma PR akademisi yaa, tapi berbagai pihak emang perlu lebih selaras dalam kebijakan-kebijakan. Harapannya, semakin mudah akses pembelajaran berkualitas, dan semakin besar pula kesempatan kerja tersedia..
Bagus Muljadi lulusan Teknik Mesin, Prodi paling pelit nilai di Indonesia, dan juga dia lulusan ITB, ITB terkenal tugas-tugasnya selevel skripsi di Universitas lain, apalagi Skripsinya jadi IPK Bagus Muljadi yang 2,6 itu setara 3,8 di perguruan tinggi lain
@@yogaadityaleite5493Pendidikan Vocational SMK dan D3, D4 Terapan perlu di-merger jadi S1 tidak perlu lagi ada Vocational D3 dan D4, S1 fokus riset yang pada saat bersamaan teori dan terapannya digunakan, bukan teori saja dan praktek saja
What the hell? 12 days have passed and cuma 87k yg nnton dan gue agaknya ragu jg mereka nnton sampai akhir. Actually semua org mesti nonton ini sih untuk menambah perspektif lain yg mungkin jarang dibahas dimanapun sih
Banyak negara bekas kolonial yang bisa cepat menjadi negara maju tanpa selalu berpijak pada latar belakangnya. Tetapi fokus pada perjuangan, adaptasi dan menjadi yang terbaik.
akhirnya aku denger cendikiawan yang s1 nya ip ngga 3,5 keatas. Aku pengen banget belajar lagi, cuman aku rasa s1 ku aku cukup ngga ngerti. ip ku ngga bagus. aku ngga tau apa yang pelajarin. pas semester akhir, aku ngerjain TA sambil lab intern di taiwan. it really open my view. jadi ngerti dan keinginanku untuk belajar labih lanjut tuh telat, pas aku di semester akhir. that is why ini sangat membantuku
Saya salah satu penganggum pak Bagus, sempat ketemu beliau pemilu di london Feb 2024 sayang belum sempat menyapa, pemikiran2 beliau ini harusnya banyak dimanfaatkan dan harus semakin banyak diaspora Indonesia diseluruh dunia yang menjadi hub untuk kemajuan Indonesia. Melalui riset kerjasama, pengiriman tenaga pendidik, mahasiswa, atau membangun lab-lab untuk riset dengan standart dunia. Nais pak, semoga makin banyak orang-orang Indonesia seperti pak Bagus yang punya keinginan dan berkarya bagi Indonesia sekalipun beliau reader di Notthingham. Salutee
budaya RISET itu memang penting dan perlu dilestarikan... tapi pada akhirnya yg berbicara adalah kekuatan perekonomian suatu negara.... disitulah biaya riset itu didapatkan...
indonesia ini kaya kalau gak dikorupsi berjamaah. Bayangin aja dari presiden sampai kepala desa banyak korupsi. dikumpulin mungkin banyak banget tuh uangnya. Tapinya nyatanya perusahaan2 gede aja bayar pajaknya gk full.
Satu kata yang sangat amat di bold dalam perbincangan ini adalah KOMPETENSI! bagaimana orang bisa punya kompetensi kalau dilingkungan kampus dan dunia kerja integritas dipandang sebelah mata. Di lingkungan kampus, assessment yang diberikan dosen bagi mahasiswa hanya dianggap formalitas untuk mendapatkan nilai. sedangkan bagi sebagian oknum dosen mereka memberikan assessment hanya sebatas menggugurkan tugasnya untuk mendapatkan dasar memberi nilai untuk mahasiswa. Di lingkungan kerja apalagi, sebagian mereka bekerja hanya menunggu turun gaji bulan depan, jauh dari kata integritas dan berkembang boro-boro inovasi. Saya sedang membicarakan kondisi lingkungan diluar pulau jawa yang sangat amat jauh dari kata KOMPETENSI. lucunya saat kita mencoba menjadi sosok yang berintegritas kita akan dianggap aneh dan menyusahkan oleh mereka yang hanya ingin hidup berleha-leha tapi menginginkan indonesia yang maju. Lucu sekali!
Berfikiri linear menghalangi kita melihat fenomena permasalah secara umum karena hanya satu sisi saja yang jadi pendekatan. Padahal permasalah itu sangat kompleks, perlu banyak knowledge untuk menganalisa dan mendekati, agar kita mampu memahami dan menyelesaikan secara bijak dan tepat guna. Perbincangan seperti ini perlu di perbanyak oleh para konten kreator, agar masyarakat kita lebih berdaya dan berdampak.
Putra bangsa yg kaya akan ide dan gagasa, sgt visioner bkn hanya utk saat ini tp jauh kedepan, yaaa lord perbanyak dan tumbuhkan lg org org spt ini, slm akal sehat RG
Pak Bagus, saya lulusan dg background Teknik Kimia, tapi emang tertarik banget buat eksplor banyak "desire" saya dalam interdisipliner keilmuan yg menurut sy jauh lebih memenuhi panggilan jiwa saya daripada hanya stuck dalam satu sudut pandang keilmuan walaupun terus di develop, akan tetapi kl menurut saya jika dikembangkan dri berbagai disiplin keilmuan maka kita akan bisa lebih courage dan mateng khusus nya ketika kita dihadapkan dg permasalahan yang kompleks dalam kehidupan krn punya pengetahuan dan kompetensi yang bisa menyesuaikan dg semua tantangan kehidupan
Pahami terminologi kerja dulu jangan langsung telan. Kasih critical thinking apa yang beliau paparkan karena belum tentu benar. Kata pengangguran itu yang seperti apa dulu? Pahami Contoh seorang seniman apakah kita bisa bilang seorang seniman yang berpendidikan itu pengangguran, dikarenakan tidak bekerja di instansi, dalam seni pengagguran adalah orang yang tidak berkarya atau tidak menghasilkan karya. Terus apakah bisa apa yang dijelaskan beliau tangkap dari semua disiplin? Tentu tidak bisa buddy
@@joefender9836 perhaps it means, they can't be work just because structurally their skill doesn't match and they're FLEW away or the industries doesn't need their skill so they look INCOMPETENT
Pendidikan adalah hak setiap warga negara, dan sistem sekarang at least sudah bisa mengakomodir hal tsb. Hanya saja the problem is, pendidikan hanya sekedar status sosial belum sampai menjawab keahlian atau kompetensi apa yg didapat setelah mengenyam pendidikan tsb?
berpengaruh terhadap pendidhikan di Indonesia terutama, makin terbuka antara diskusi untuk perkembangan bagaimana kedepannya untuk generasi" baru yang akan datang untuk mengisi sebagai penerus negeri ini, terimakasih mas bagus atas diskusinya.
linearitas bisa jadi penyakit. Dan betul bahwa ga semua masalah itu persoalan linear, kadang dihajar kanan kiri atas bawah depan belakang. kayak gitu masih linear aja? hah, susah. padahal yg Mas Bagus omongin itu menarik semua: Merapi-Laut Kidul (yg pernah diduga sama peneliti BRIN, Eko Yulianto); Sangguran; pikiran pascakolonial; geologi; antroposen, dll. itu persoalan raksasa. engga mungkin sekadar linear.
kompetensi itu gabungan pengetahuan + ketrampilan kerja + Sikap kerja. gen Z pengetahuannya dah oke, tinggal ketrampilan kerja (skill) dan Attitude/ sikap profesional yang perlu diperbanyak kurikulumnya dan kompetisinya
Full of insights, i imangine my daughters would have lecturers the way mas Bagus thinking or point of view, but at least i have references (a lot) from this dialogue. Thank you.
Ya istilah crisis kita rubah dengan scarcities, supaya mempertegas dan lebih comprehensive, large extent. Krn ketiadaan (kelangkaan) yg seharusnya available =sebab-; menjadi situasinya krisis =akibat-.
49:41 “You don’t have to rely on people of authority, that’s all post-colonial mindset. You have to believe in your individual powers. So you don’t have to wait for authority. You just start doing changes yourself”- Bagus Muljadi.
Great conversation, but one super important caveat: at 27:00, when discussing having ChatGPT provide a solution to Partial Differential Equations "within 5 minutes". Please, please, please don't fall for it. All LLMs flatter to deceive, masbro. 9 times out of 10 the result is faulty.
KURIKULUM SISTEMATIKA KAMPUS ITU BYK YG HARUS DIREVISI, + SMK itu harus diperbanyak buat low-mid skill yg notabene justru lebih banyak lowongan pekerjaannya
Hehehe tanya aja ama yg lulusan2 luar negeri yg udah masuk pemerintahan bang, seberapa keras mereka bisa melawan kultur old yg udah mengeras tsb? Mereka kebanyakan terbawa arus juga kok, punya sikap yg determinan bisa selesai karir di pemerintahan. Kata kunci tetap soal mental feodal
hahahaha... Yeah... I also teach my students (in the US Univs) the same! I told them if you copy lines of codes from stackoverflow, you need to know what the codes are doing. Check, if the results agree with manual calculations. It is hard, but it has to be like that!
tolong Makna Talks undang lagi Mas Bagus. banyak pandangan baru yang aku dapat. bukan hanya tentang pendidikan, tapi bagaimana untuk memberdaya orang-orang yang berpendidikan. Tentang mindset buat diri sendiri buat terus belajar dan ga semuanya tentang diri sendiri. walau banyak harus mengulang-mengulang karena banyak kalimat yang aku kurang paham tapi jadi semangat buat belajar lebih. setidaknya memberdaya diri dengan ilmu-ilmu baru.
Konten yg sangat bagus dan mencerahkan, saran saya kalau pas menggunakan bahasa Inggris bisa di kasih subtitle, agar bagi yg tidak bisa bahasa inggris bisa mengambil penuh materi nya.thx
Menarik berbicara krisis kompetensi, yang kompeten seringkali kesusahan untuk berkompetisi karena seringkali urusannya dengan orang dalam ya kalau kompeten oke oke saja. tapi seringkali tidak. Panjang umur makna talks
Beda banget sistem pendidikan di Indonesia dengan di luar negeri. Klw di Indonesia selalu mengutamakan kompetitif, sedangkan di luar negeri mengutamakan sistem kerja sama. Logikanya gini aja, klw kita sudah kerja kompetitif itu, gak diperlukan. Sedangkan kerja sama sangat dibutuhkan ketika kita sudah bekerja agar bisa sukses beramai-ramai. Kemudian masalah yang sangat fatal di Indonesia itu adalah banyak oknum2 pejabat pemerintah yg berkecimpung di bidang yang dia sendiri bukan ahlinya. Sehingga banyak org baru tau ilmu 6-1 tahun udah berani bicara sesuka dia. Itulah kekurangan sistem demokrasi siapa saja bisa mengatakan bahwa dia memiliki kompetensi, padahal sebenarnya dia tidak memiliki kompetensi. Sangat menyedihkan😂
6:57 regarding this one, i think it's the government cause for creating such an image, we as indonesians are always taught "negara kita banyak budaya, bagus sekali" which i think is important but it builds our national image based on the romantization of the pasts, i haven't heard once in my life the teachers in junior high to highschool to encourage "us" to innovate or barely introduce to the advancement of the world. Which i think is important
Many Indonesians live under poverty line so how can they think like people living in advanced country_they still find it difficult/hard to meet the basic needs what is more thinking about good education_it is said "stomach can't wait". Their life is just around it. It is the government duty to give more education (for free from elementary-higher education), create job opportunity, give social wellfare, etc.
Great conversation!
Hai, Pak Gita🤩🙌
Pak Gita 😅🎉
Pak Gita, terima kasih banyak yah telah membimbing generasi emas dengan penuh kehati-hatian dan kewaspadaan terhadap segala ikhtiar yang dilakukan... terima kasih telah mendororong spirit komunalitas yang agung dan terintegrjal dengan presistensi terus menerus
Bismillah
Biar kitanya aja pak yang nyari tau sndiri.
wah ada pak gita
FAKTA SEMUA😭😭, banyak lulusan perguruan tinggi di indo jobless krn kompetensi gak sebanding dengan kebutuhan industri. mayoritas mahasiswa ingin ikut serta kok dalam aktivitas pemerintahan apalagi dunia pendidikan kyk meningkatkan awarness keilmuan di indonesia kita mau banget, tapi dengan melihat sekarang kondisi industri pendidikan tidak baik saja karena harga daya beli yang semakin tinggi tapi tidak dibarengi dengan lapangan pekerjaan yang luas malah banyak kena lay off. bingung mau ngomong apalagi tapi setelah nonton ini berasa gak sia2 kuliah S1 walaupun sekarang jobless tapi kompetensi dan sense of critism tuh gak ada expirednya🥺😭
TK - SD - SMP -SMA/K -KULIAH-Driver Ojeg Online
extremely agree 😢😢
nyesss sih, but let's face the truth 😢😢
Bismillah yuk smangat yuk Generasi Muda 🌼🌼
Jukir/pak ogah
Dan skrg dmudahkan mengerjakan sgala tugas dengan chat.gpt, selesai meski belum tentu paham.
Kalo menurut gue si kompetensi tuh jadi nomor ke sekian dalam alasan kenapa lulusan pendidikan tinggi banyak yg nganggur. Menurut gue, faktor utama kenapa lulusan perguruan tinggi di indo banyak yg nganggur itu gara gara oversupply di jurusan tertentu (sepengamatan gue itu adm publik, komunikasi, manajemen, dan beberapa jurusan lain yg masuk rank "jurusan yg paling disesali" 😅). Kenapa gue bisa bilang gini? Karena gue perhatiin, anak STEM (khususnya teknik/engineering) jauh lebih sedikit tingkat penganggurannya dibanding jurusan jurusan yg gue sebutin di atas.
Jurusan jurusan yg oversupply itu penyelenggaraan pendidikannya relatif murah dibanding yg STEM (yg stem biaya praktikumnya mahal bgt cuy, apalagi teknik sipil/mesin/kimia). Makannya lembaga pendidikan yg "belum mampu" itu banyak yang mulai menyelenggarakan pendidikannya dari jurusan yg paling murah biayanya (yg oversupply tadi).
Akhirnya apa? Akhirnya orang orang yang gapunya "kemewahan" (dari segi harta/kemampuan akademik) untuk memilih kampus/jurusan, kuliahnya di jurusan yg oversupply tadi, karena availabilitynya tinggi.
Ujugnya yaa lulusan jurusan jurusan tersebut supplynya makin tinggi, tp demandnya segitu gitu aja sehingga makin banyak sarjana jobless
Ketika bahas AI, dosenku mendukung cara saya menggunakan AI untuk membuat tesis magister di UI.
Saya tidak sekedar membuat prompt terus copas. Namun saya meminta AI untuk membuat pondasi dari argumen saya dalam penelitian. Setelah itu, saya mencari penelitian relevan secara manual menggunakan scopus, sage, google scholar. Saya menambahkan paragraf argumen baru jika ditemukan.
Kemudian balik lagi ke AI untuk mengedit penelitian saya menjadi bahasa indonesia akademis, tanpa mengubah referensi yang digunakan. Setelah itu cek lagi, memastikan paragrafnya memiliki kohesi dan koherensi.
Lulus dengan nilai tesis A-, IPK 3.77.
Pintar menggunakan AI.
Saya juga menggunakan AI saat S1 tahun lalu untuk membantu reverse my words. It is very useful
Suddenly I had fear about the future, whether the people (my generation) who would lead in the future would be much better than those now or not. Because I don't want to experience and see Indonesia as a weak nation again in the future. We want us to be world leaders with all the resources we have. Please really, we as the millennial generation and gen-z who in a few decades will be leaders can bring about significant change, especially at the government level. At least from now on, don't elect officials without knowing their background and what they can offer. Thank you Indonesia, let's continue to learn and develop together.
I'm intrigued by your comment here, I found it interesting and would like to discuss it further. Regarding fear, in my opinion, pursuing education is a thought-provoking action, so I believe it's normal to feel 'fear' in various forms. However, I agree with you because I've experienced the same. Tears welled in my eyes when I heard Mas Bagus' words. The idea, the optimism-it's as if Indonesians no longer need to belittle themselves, and this is monumental. From a political standpoint, I truly believe in the phrase 'pemimpin cerminan rakyat, rakyat cerminan pemimpin.' Currently, I work as a civil servant in a local government office. I used to be an idealist with my own ideas, but reality has shown me that people don't seem to care about the grand narratives concerning our nation and its natural resources. Therefore, I think the best way to improve our nation's quality is to start with ourselves, as you mentioned earlier. After that, we can influence those closest to us-perhaps siblings, family, parents, our children, and so on. If this approach resonates with others who do the same, I believe a movement for change on a national scale could truly occur.
Well, those are my thoughts.
Fakta China punya half than the total number of our uni while having five times more population is mindblowing. Gue sampe pause videonya buat mikir. Gila banget sih.
Pak Bagus ini orang yang berprinsip belajar dari pengalaman hidupnya,tak mudah digoda atau dibujuk kecuali itu panggilan jiwanya.👍👍👍
emg harus gitu sih...
Dulu sempat ada joke di jurusan2 eksak kampus ternama: lebih gampang cari teman diskusi/debat soal agama dibanding science
Makanya kemajuan singapore pertama dibentuk oleh founding father dg mengubah mindset masyarakat agar terbiasa rasional.
susah cuy, gw aja ada di crossroad dimana dulu gw pikir mau mengabdi di negara, skrg lulus udah kerja di us jadi malas balik malah karena banyaknya orang bego, apalagi kalau sudah fanatik itu paling susah dikasi tau. demografi sg itu beda sih, orang orangnya gak bebal, gampang dibentuk, kepercayaan seperti buddhist dan kristen itu sendiri sudah tereformasi makanya mudah berasimilasi dengan pemikiran rasional, kalau di indo jangan harap.
@@drakusorz2007 asli sih kalo dipikir-pikir kok ni orang SG tuh bagaikan adonan kue yg super lembut, mau lu bentuk apa aja bisa. Di indo hmm…males nulisnya. Bener kata ahok “yang pinter ngajar, yang bodoh nurut”, di Indo udahlah bego…hmm males lagi nulisnya. KEBURU CAPE SAMA ORANG BEGO
efek Orba juga mempengaruhi jangka dan kualitas manusia Indonesia
keren banget, really open my mind, karna ak termasuk yang passion utk education tp lingkungan yang selalu ngomong univ is a scam dll n semua jalan pintas yg disediakan :), ak mulai skeptis ttg pendidikanku haha. tapi dr podcast in i start to believe again that edu is important and worth diperjuangkan. thanku, both of u inspire me
Thankyou for watching! Senang bisa memberikan pandangan baru dan membawa narasumber yang memberikan dampak positif 😁
univ is never a scam. it's merely a platform for u to develop and utilize any benefits that the uni has (environment, facility, etc.). you have the active agency whether to make uni seems like a scam or not.
Ya krn km msh muda sih, coba km ke real world. Dimana ilmu yg dbthkan itu bisa diakses skdr nnton video yutub. G perlu sampe 4 thn. Kecuali km mau jd rocket scientist sy g mau komen
Kuliah Buat Inverstasi diri aja… sesuai passion… nanti energimu menarik orang2 sekitar 😊
move. youre not a tree.
Konten konten begini nih yang harusnya lebih banyak direkomendasikan oleh youtube indonesia
Konten yg direkomendasikan menurut apa yg sering dilihat user, kalo kita mungkin sering muncul rekomendasi konten kyk gini karena sering liat.. user yg lain entahlah
Harusnya putusan MK terkait cawapres diubah "minimal 40 tahun atau memiliki reputasi penelitian yang dibuktikan oleh penilaian universitas berstandar peringkat 100 internasional". InsyaAllah negara ini akan berada dalam track yang benar dengan meningkatnya critical thinking yang kuat dlm kebijakan.
lebih bagus itu jadi syarat Capres
masak Cawapres punya reputasi penelitian sedangkan Capresnya tidak
@@dimasaltinolihat juga apbn yg dikirim kesana. Berapa proyek nasional yg dimasukan ke Solo. Bukan hal yg susah itu mah.
@@dimasaltino kicep lu? ayok kalo mau FAIR dan GENTLE akuin APBN yang dikirim ke sono berapa?
Terus bandingin sama kota selevel.
@@azharachmadi never agree more
Cape banget aku mikirin ini 😅.. indikasi nepotisme kuat ka
Pengalaman stelah 3 thn kerja di perusahaan swasta, lalu jd ASN... kerja sama dg byk ASN juga rekanan konsultan juga kontraktor, sy simpulkan 2 masalah utama kita kita susah utk maju: 1. Kompetensi. 2. Etika Profesi
kerja dimana kak?
Kerenn closingnya...ABS (Asal Bapak Senang) itu ga selamanya buruk...asal Bapaknya bener dan kompeten ... PR
Kalau bapaknya bener dan kompeten pasti milihnya anak buah yg kompeten juga dong gak yg carmuk doang
Wow Indonesia Emas itu bisa jadi hanya sebuah cerita pengantar tidur, setelah mendengar percakapan ini.
Kalo begitu jangan tidur, tapi mari kita bangun dan membangun negeri
Relate sekali. Saya juga dosen di kampus swasta di Indonesia dan sempet ditolak saat meminta izin untuk lanjut S3. Alasannya, fakultas yang saya tuju untuk S3 tidak linear dengan S2 saya. Padahal menurut saya sangat relevan dengan Prodi saya. Tapi ya sudah lah ya 😑
berhenti saja dari sana, Kak
masih banyak Universitas yang lain
Awal interview aja udh menkonklusikan pendidikan di Indonesia dan diinggris gimana. Pandangannya mendetail dan tajam. Pinter bgt 👏👏👏 pendidikan kita masih linier utk menyelesaikan menyelesaikan masalah interdispliner 👏👏👏 makanya masalah negara kita ga selesai2 krn bisa jadi sistem kita masih begitu hehe
Kan sekarang sudah dimulai ada kurikulum merdeka dan pendidikan tematik
@@ibrancirebon2295 saya guru. Pada prakteknya ga begitu efektif. Yg ada guru pusing yg ngajar. Bahannya mengandung bahasa indonesia, matematika, pjok.. yah ga jelas tp dibuat seolah2 mau tematik tp malah jd ribet penilaiannya..intinya Indonesia masih berproses terlalu sering gonta ganti kurikulum juga biki lumayan repot dan ribet
@@sarahpermanahadisti
Much needed podcast👍🏿
Setuju pada poin Impact driven, tapi rasanya ketika kita ngobrolin masalah practicality dari riset kita atau banyaknya tenaga kerja terdidik yang gak terserap sepertinya ini kembali ke mindset yang umumnya ada di Indonesia,
- Sarjana dari universitas = mahir secara teoritis (sesuai dengan academic ladder)
- Sarjana dari universitas terapan = lebih mahir dalam praktek (sesuai kebutuhan industry)
Ini perdebatan yang menjadi sumbu kenapa materi yang diajarkan pada kelas tidak sesuai/align dengan situasi kerja. In my really honest opinion. Im not a pro on this matter, but i keep coming back to this thoughts throughout the podcast.🤔
I will definitely re-listen to this. One time is not enough. Iyas is amazing as always and Bagus is very knowledgeable (beating the stigma of low ipk will have low probability to survive as academia)🙌🏻🙌🏻
Mungkin perlu juga dilihat kondisi Ekonomi Indonesia. Ekonomi Indonesia sering melakukan deindustrialisasi sementara angkatan kerja semakin membludak, solusi dari negara adalah supaya pendidikan vokasional diperbanyak, tapi angka pengangguran terbesar disumbang oleh pendidikan vokasional (SMK). Mungkin tidak salah ketika pendidikan vokasional diperbanyak, tapi pada kenyataannya tetap sulit
@@yogaadityaleite5493 setuju, faktor penyerapan tenaga kerja memang sangat banyak variabel mikro dan makro ekonomi yang mempengaruhi. Tentu ini bukan cuma PR akademisi yaa, tapi berbagai pihak emang perlu lebih selaras dalam kebijakan-kebijakan. Harapannya, semakin mudah akses pembelajaran berkualitas, dan semakin besar pula kesempatan kerja tersedia..
Bagus Muljadi lulusan Teknik Mesin, Prodi paling pelit nilai di Indonesia,
dan juga dia lulusan ITB,
ITB terkenal tugas-tugasnya selevel skripsi di Universitas lain, apalagi Skripsinya
jadi IPK Bagus Muljadi yang 2,6 itu setara 3,8 di perguruan tinggi lain
@@yogaadityaleite5493Pendidikan Vocational SMK dan D3, D4 Terapan perlu di-merger
jadi S1 tidak perlu lagi ada Vocational D3 dan D4,
S1 fokus riset yang pada saat bersamaan teori dan terapannya digunakan, bukan teori saja dan praktek saja
*most
Bagus Muljadi wawasannya luas banget, bukan cuma bidang ilmu kuliah dia
mohon diundang lagi dan lagi
kita perlu pencerahan dari tokoh muda ini
Konten isinya daging smuaa + gratis. Orang indo harus punya pikiran seperti ini!!!🔥🔥
58% kira kira nonton beginian gk ya
@@harissays4597 less
What the hell? 12 days have passed and cuma 87k yg nnton dan gue agaknya ragu jg mereka nnton sampai akhir. Actually semua org mesti nonton ini sih untuk menambah perspektif lain yg mungkin jarang dibahas dimanapun sih
Please😢 tambahkan subtitle nya.. saya SDM rendah tapi sangat tertarik dengan pembahasaannya 😊
Di pojok ada subtitle
iqro kak agar jadi sdm baik
Pojok kanan atas kan cc subtitle
TBF, kalau dipencet CC subtitle, ketika pembicara menggunakan bahasa inggris, yang muncul tetap bahasa inggris bukan bahasa indonesia
Banyak negara bekas kolonial yang bisa cepat menjadi negara maju tanpa selalu berpijak pada latar belakangnya. Tetapi fokus pada perjuangan, adaptasi dan menjadi yang terbaik.
i love my country, Indonesia deserve better future
akhirnya aku denger cendikiawan yang s1 nya ip ngga 3,5 keatas.
Aku pengen banget belajar lagi, cuman aku rasa s1 ku aku cukup ngga ngerti. ip ku ngga bagus. aku ngga tau apa yang pelajarin. pas semester akhir, aku ngerjain TA sambil lab intern di taiwan. it really open my view.
jadi ngerti dan keinginanku untuk belajar labih lanjut tuh telat, pas aku di semester akhir. that is why ini sangat membantuku
Saya salah satu penganggum pak Bagus, sempat ketemu beliau pemilu di london Feb 2024 sayang belum sempat menyapa, pemikiran2 beliau ini harusnya banyak dimanfaatkan dan harus semakin banyak diaspora Indonesia diseluruh dunia yang menjadi hub untuk kemajuan Indonesia. Melalui riset kerjasama, pengiriman tenaga pendidik, mahasiswa, atau membangun lab-lab untuk riset dengan standart dunia.
Nais pak, semoga makin banyak orang-orang Indonesia seperti pak Bagus yang punya keinginan dan berkarya bagi Indonesia sekalipun beliau reader di Notthingham.
Salutee
Full time reader itu dosen ya kak?
More diaspora to talk about global situation would be great. Keep up the good work ❤
this is not about the weaknesses of the government system, but it is about who is in government ❤🔥
budaya RISET itu memang penting dan perlu dilestarikan...
tapi pada akhirnya yg berbicara adalah kekuatan perekonomian suatu negara.... disitulah biaya riset itu didapatkan...
indonesia ini kaya kalau gak dikorupsi berjamaah. Bayangin aja dari presiden sampai kepala desa banyak korupsi. dikumpulin mungkin banyak banget tuh uangnya. Tapinya nyatanya perusahaan2 gede aja bayar pajaknya gk full.
Satu kata yang sangat amat di bold dalam perbincangan ini adalah KOMPETENSI! bagaimana orang bisa punya kompetensi kalau dilingkungan kampus dan dunia kerja integritas dipandang sebelah mata.
Di lingkungan kampus, assessment yang diberikan dosen bagi mahasiswa hanya dianggap formalitas untuk mendapatkan nilai. sedangkan bagi sebagian oknum dosen mereka memberikan assessment hanya sebatas menggugurkan tugasnya untuk mendapatkan dasar memberi nilai untuk mahasiswa. Di lingkungan kerja apalagi, sebagian mereka bekerja hanya menunggu turun gaji bulan depan, jauh dari kata integritas dan berkembang boro-boro inovasi.
Saya sedang membicarakan kondisi lingkungan diluar pulau jawa yang sangat amat jauh dari kata KOMPETENSI. lucunya saat kita mencoba menjadi sosok yang berintegritas kita akan dianggap aneh dan menyusahkan oleh mereka yang hanya ingin hidup berleha-leha tapi menginginkan indonesia yang maju. Lucu sekali!
Nemu di yutub waktu itu saya belajar di yutub electrical engineering course, nongol Mas Bagus ngajarin fluid mekanik scr gratis. Gokil beneerrrrr
Berfikiri linear menghalangi kita melihat fenomena permasalah secara umum karena hanya satu sisi saja yang jadi pendekatan. Padahal permasalah itu sangat kompleks, perlu banyak knowledge untuk menganalisa dan mendekati, agar kita mampu memahami dan menyelesaikan secara bijak dan tepat guna. Perbincangan seperti ini perlu di perbanyak oleh para konten kreator, agar masyarakat kita lebih berdaya dan berdampak.
Putra bangsa yg kaya akan ide dan gagasa, sgt visioner bkn hanya utk saat ini tp jauh kedepan, yaaa lord perbanyak dan tumbuhkan lg org org spt ini, slm akal sehat RG
Pak Bagus, saya lulusan dg background Teknik Kimia, tapi emang tertarik banget buat eksplor banyak "desire" saya dalam interdisipliner keilmuan yg menurut sy jauh lebih memenuhi panggilan jiwa saya daripada hanya stuck dalam satu sudut pandang keilmuan walaupun terus di develop, akan tetapi kl menurut saya jika dikembangkan dri berbagai disiplin keilmuan maka kita akan bisa lebih courage dan mateng khusus nya ketika kita dihadapkan dg permasalahan yang kompleks dalam kehidupan krn punya pengetahuan dan kompetensi yang bisa menyesuaikan dg semua tantangan kehidupan
Paling berbahaya untuk kestabilan negara adalah pengangguran yang berpendidikan - Bagus Muljadi
Menit ke brpa
22:19 @@nurafiqnur9399
Pahami terminologi kerja dulu jangan langsung telan. Kasih critical thinking apa yang beliau paparkan karena belum tentu benar.
Kata pengangguran itu yang seperti apa dulu? Pahami
Contoh seorang seniman apakah kita bisa bilang seorang seniman yang berpendidikan itu pengangguran, dikarenakan tidak bekerja di instansi, dalam seni pengagguran adalah orang yang tidak berkarya atau tidak menghasilkan karya.
Terus apakah bisa apa yang dijelaskan beliau tangkap dari semua disiplin? Tentu tidak bisa buddy
@@joefender9836saya rasa kamu memahami konteksnya/pesannya
@@joefender9836 perhaps it means, they can't be work just because structurally their skill doesn't match and they're FLEW away or the industries doesn't need their skill so they look INCOMPETENT
conversation yang sangat berdaging wow
Pendidikan adalah hak setiap warga negara, dan sistem sekarang at least sudah bisa mengakomodir hal tsb. Hanya saja the problem is, pendidikan hanya sekedar status sosial belum sampai menjawab keahlian atau kompetensi apa yg didapat setelah mengenyam pendidikan tsb?
Semoga calon menteri pendidikan ke depan nonton diskusi ini.
berpengaruh terhadap pendidhikan di Indonesia terutama, makin terbuka antara diskusi untuk perkembangan bagaimana kedepannya untuk generasi" baru yang akan datang untuk mengisi sebagai penerus negeri ini, terimakasih mas bagus atas diskusinya.
linearitas bisa jadi penyakit. Dan betul bahwa ga semua masalah itu persoalan linear, kadang dihajar kanan kiri atas bawah depan belakang. kayak gitu masih linear aja? hah, susah. padahal yg Mas Bagus omongin itu menarik semua: Merapi-Laut Kidul (yg pernah diduga sama peneliti BRIN, Eko Yulianto); Sangguran; pikiran pascakolonial; geologi; antroposen, dll. itu persoalan raksasa. engga mungkin sekadar linear.
Benar
dari omongan Bagus Muljadi kita bisa lihat bahwa output tidak linear justru sangat dibutuhkan oleh negara kita
very inspiring! i hope a lot of people has the same mindset as pak bagus muljadi
Speechless, can't agree more is the best thing i could say. Thank you Makna Talks for bringing Bagus here. Cheers!
kompetensi itu gabungan pengetahuan + ketrampilan kerja + Sikap kerja. gen Z pengetahuannya dah oke, tinggal ketrampilan kerja (skill) dan Attitude/ sikap profesional yang perlu diperbanyak kurikulumnya dan kompetisinya
Sebagai gen Z saya setuju banget
Thanks for the great insights and inspiration. May both of you be blessed with health, wisdom, and strength to lead the future of our country. ❤
Setuju Kompetensi point yang sangat penting kedepan dalam membangun masyarakat apalagi masyarakat kita ada di Desa
🔥 50:17 start small, start with ourselves, start with what we have
Terima kasih Bang Bagus, dan terima kasih Makna Talks
Thank you materi yang sangat berbobot
Full of insights, i imangine my daughters would have lecturers the way mas Bagus thinking or point of view, but at least i have references (a lot) from this dialogue. Thank you.
Ya istilah crisis kita rubah dengan scarcities, supaya mempertegas dan lebih comprehensive, large extent. Krn ketiadaan (kelangkaan) yg seharusnya available =sebab-; menjadi situasinya krisis =akibat-.
49:41 “You don’t have to rely on people of authority, that’s all post-colonial mindset. You have to believe in your individual powers. So you don’t have to wait for authority. You just start doing changes yourself”- Bagus Muljadi.
Perlu punya banyak hist podcast kayak gini. Cerdas bgttt & banyak riset ✨
pertama kali dan langsung menikmati ... langsung subscribe,,,good talk,,,,good view....thx you
Gak bosan bosan mendengarkan kalo pak Prof Bagus isi bahasanya menarik dan mindfullness 😊
Kita butuh banyak nyimak diskusi seperti ini...
What a perspective from Mr. Bagus Muljadi, keep the good work Sir 🔥
24:24 saya selalu berpandang bahwa ilmu itu mahal. Heard this and i would jump
One of the best episode if ever seen. Thanks Mr. Bagus! Very inspiring and enlightening, we hope for a better Indonesia!
Prof Bagus ❤
Obrolannya benar-benar mencerahkan ❤
Terima kasih Bagus. Saya happy krn kamu juga mengerti. Dan membuat saya belajar banyak hal baru.
One word for pak Bagus Muljadi, Brilliant
Great conversation, but one super important caveat: at 27:00, when discussing having ChatGPT provide a solution to Partial Differential Equations "within 5 minutes". Please, please, please don't fall for it. All LLMs flatter to deceive, masbro. 9 times out of 10 the result is faulty.
Ilmu dan pengalaman kalau jadi satu akan menciptakan peradapan baru..
Makna talks. Emang bermakna banget buat bangsa.
Sangat mencerahkan👍👍
Well very nice pak Bagus, cant believe i learned so much within a hour. Very enlightening, would love to see this more often..
Terlalu keren si ini obrolannya. Bintang Lima pokoknyaaa
KURIKULUM SISTEMATIKA KAMPUS ITU BYK YG HARUS DIREVISI, + SMK itu harus diperbanyak buat low-mid skill yg notabene justru lebih banyak lowongan pekerjaannya
well, maknatalks! , thx mas bagus muljadi
Great interview, would love to see this more often
bagus banget podcast ini. narasumbernya juga si bagus. top markotop. menambah wawasan.
kira kira kapan yah orang orang yang new mind seperti ini masuk ke pemerintahan ?
jadi yang di dpr gk di kuasain sama yang pemikiranya old
Iyaa betull
Hehehe tanya aja ama yg lulusan2 luar negeri yg udah masuk pemerintahan bang, seberapa keras mereka bisa melawan kultur old yg udah mengeras tsb? Mereka kebanyakan terbawa arus juga kok, punya sikap yg determinan bisa selesai karir di pemerintahan. Kata kunci tetap soal mental feodal
Sepemikiran!
3 kali pemilu lagi lah mumgkin
@@dennyefriadisiregar4796 masa? Itu Nadiem, gibran, contoh lulusan luar negeri
Percakapan dua org cerdas yang luar biasa
hahahaha... Yeah... I also teach my students (in the US Univs) the same! I told them if you copy lines of codes from stackoverflow, you need to know what the codes are doing. Check, if the results agree with manual calculations. It is hard, but it has to be like that!
keren, sangat menginspirasi.
Terima kasih
tolong Makna Talks undang lagi Mas Bagus. banyak pandangan baru yang aku dapat.
bukan hanya tentang pendidikan, tapi bagaimana untuk memberdaya orang-orang yang berpendidikan. Tentang mindset buat diri sendiri buat terus belajar dan ga semuanya tentang diri sendiri. walau banyak harus mengulang-mengulang karena banyak kalimat yang aku kurang paham tapi jadi semangat buat belajar lebih. setidaknya memberdaya diri dengan ilmu-ilmu baru.
Konten yg sangat bagus dan mencerahkan, saran saya kalau pas menggunakan bahasa Inggris bisa di kasih subtitle, agar bagi yg tidak bisa bahasa inggris bisa mengambil penuh materi nya.thx
Dari dulu kemana aja gw baru liat channel sebagus ini😮💨isi percakapan nya berbobot daging semua🙌auto subscribe om
Senang banget dengerin podcast ini.... Berasa nemu berlian 💕
Menarik berbicara krisis kompetensi, yang kompeten seringkali kesusahan untuk berkompetisi karena seringkali urusannya dengan orang dalam ya kalau kompeten oke oke saja. tapi seringkali tidak. Panjang umur makna talks
Bener bener orang cerdas.....
❤️❤️❤️❤️
Daging fresh isinya, thanks
Alhamdulillah
Menyala Indonesia ku❤
Beda banget sistem pendidikan di Indonesia dengan di luar negeri. Klw di Indonesia selalu mengutamakan kompetitif, sedangkan di luar negeri mengutamakan sistem kerja sama.
Logikanya gini aja, klw kita sudah kerja kompetitif itu, gak diperlukan. Sedangkan kerja sama sangat dibutuhkan ketika kita sudah bekerja agar bisa sukses beramai-ramai.
Kemudian masalah yang sangat fatal di Indonesia itu adalah banyak oknum2 pejabat pemerintah yg berkecimpung di bidang yang dia sendiri bukan ahlinya. Sehingga banyak org baru tau ilmu 6-1 tahun udah berani bicara sesuka dia.
Itulah kekurangan sistem demokrasi siapa saja bisa mengatakan bahwa dia memiliki kompetensi, padahal sebenarnya dia tidak memiliki kompetensi. Sangat menyedihkan😂
Meritokrasi adalah jawabannya
6:57 regarding this one, i think it's the government cause for creating such an image, we as indonesians are always taught "negara kita banyak budaya, bagus sekali" which i think is important but it builds our national image based on the romantization of the pasts, i haven't heard once in my life the teachers in junior high to highschool to encourage "us" to innovate or barely introduce to the advancement of the world. Which i think is important
Gak mau ketinggalan obrolan asyik
Many Indonesians live under poverty line so how can they think like people living in advanced country_they still find it difficult/hard to meet the basic needs what is more thinking about good education_it is said "stomach can't wait". Their life is just around it. It is the government duty to give more education (for free from elementary-higher education), create job opportunity, give social wellfare, etc.
Luar biasa sih Prof Bagus emang 🤩😍
baru tau kita punya podcast sebagus ini 😮
keep it up, definitely going to subscribe you 😁
keep the great job makna talks! suka banget both sama bagus muljadi & the host 🫠🤍 i gain lots of knowledge from ur vids..
Kompetensi dibangun salah satunya memiliki passion tertentu yg dibangun berkelanjutan
Very enlightened! Thanks
Oh my God. I can't believe I learned so much within an hour. Very enlightening.
Perbincangan yg dalam dan menarik. Untuk mendorong kesadaran, ada baiknya sepenuhnya menggunakan bhs indonesia.
aslii keren banget sih ini emang mas bagus. sangat ingin bsa punya analictical thinking kya beliau
inspirational 😍
Beauty Jewelry with Unique Design 💍
Bener banget semua yg dikatakan.
the best podcast and best Bagus Muljadi