nasi uduk aceh itu kebanyakan dijual oleh warga tionghoa yg dulu tinggal di aceh lalu ngungsi keluar aceh ketika zaman ribut ribut dulu. Jadi mereka adalah orang yg dulu tinggal di aceh atau keturunan orang yg dulu tinggal di aceh. Itu sebabnya mereka menggunakan nama aceh. Saya mengenal beberapa dari mereka. Mereka kehilangan harta benda ketika zaman kacau di Aceh dulu. Kemudian ngungsi ke Medan, tanpa sepeser pun bantuan dari pemerintah, hanya bantuan dari sesama warga keturunan di Medan. Di daerah pengungsian, mereka cuma mengandalkan kerja keras untuk bangkit kembali. Banyak yg terjun ke bisnis kuliner atau kerja berat lainnya. Kita sebagai bangsa yg ngakunya berbhineka tunggal ika, menghabiskan energi kita untuk hal hal yg sama sekali tidak membangun bangsa dan negara, malah menghancurkan negara ini. Para politisi sibuk memanfaatkan isu ini demi kepentingan politiknya, tidak peduli bahwa bangsa dan negara ini secara perlahan sendi sendinya dirongrong hingga keropos oleh manuver politik mereka.
Sama spt empek2..... Pertma kali yg menjual dan mengenalkan itu keturunan2 tionghoa (bkn org melayu)..... Mpek merupakan panggilan utk org tionghoa yg menjual makanan tsb, lama kelamaan jd nama makan....
@@toooonyb setau saya pun, di aceh, gak ada nasi uduknya, dan dendeng babi yg mereka gunakan juga khas tionghoa. Jadi ya, aceh di sini cuma digunakan sebagai nama tempat asal sang penjual. Bukan kuliner aceh. Mungkin saya salah. Tapi sebetulnya itu semua gak penting. Saya selalu mengira, kuliner adalah hal terakhir yg bisa jadi pemersatu umat manusia, karena siapa yg tidak suka makanan enak? Mungkin kita bisa membenci etnis atau golongan tertentu, tapi kalau makanan etnis atau golongan itu uenak, ya kita tetap suka, tak peduli itu kuliner siapa. Dan mungkin dari situ bisa jadi jembatan untuk menghubungkan supaya hubungan antar keduanya bisa lebih baik. Saya sendiri punya kawan orang minang pengusaha rumah makan padang. Saya kenalnya dari langganan makan di tempat dia. Jadi kuliner itu merupakan jembatan pemersatu. Tak disangka hari ini jembatan itu juga dirusak oleh sekelompok orang berpandangan picik.
@@godzillamothra5983 nasi uduk khas dari betawi asli saudara2 sekalian saya thn 1989 sudah merantau ke Jakarta saya kerja di Warung makan betawi di jln mansyur tanah abang jakarta pusat jadi menu2 semua khas masakan betawi nasi uduk nasi ulam ada pepes semur jengkol semur daging sayur asem betaw pindang bandeng betawi empal betawi masih banyak lagi semua menu masakan betawi yg punya warung makan orang betawi asli yg nggak tau masakan2 daerah lain bener2 betwi totok 6thn ikut orang betawi jadi sekarang saya ikutan usaha masakan betawi di kampung saya di Jawa Tengah alhmdulillah sampai sekarang jadi di Jawa nggak ada orang bisa masak nasi uduk seperti yg saya ikutin seperti dulu majikan saya jadi rempah2 pun bukan cuma salam sereh langkwas daun pandan masih banyak rempah2 yg lain cara masaknya pun beda jadi kalau mau nasi uduk enak tempatnya di kebon kacang tanah abang semua usahanya orang betawi dari turun temurun
Masalah remeh tapi jadi rame karena d garap juga oleh beberapa politikus yg tujuannya emang cari nama. Mereka tau sebagian besar masyarakat kita itu masih dalam taraf less educated people tapi bukannya d bikin pinter malah memanfaatkan kekurangan masyarakat untuk kepentingan dirinya sendiri. Untung masih ada orang2 bener kayak Prof. Rhenald Kasali ini. Cuma sayangnya orang2 kayak bapak Rhenald Kasali ini masih sedikit di Indonesia 😁🙏
Sdh byk yg berani tp mmg ber efek negatif bila berdebat dgn susis2 yg berniat jahat akibat nafsunya dewek! Mmg men jijik kan bila lht hidup mereka, pnh dgn nafsu bila sdh berdebat dan tdk berfaedah, mlh jd beban psikis istrinya dewek...
Masalah remeh ya.. tp sensitivie Restonya dah jg tutup cuma 3 bulan doang bertahan Ngeri lah makan di resto/warung Padang yg ada rendang babinya.. Penggorengannya sama buat bikin makanan yg lainnya.
Sampai kuulang mendengarkan penjelasan Prof Rhenald ini, ukan karna tidak ngerti, tapi belajar dari cara penjelasannya yg berwawasan luas itulah yg membuat salut. Keren banget Prof Rhenald Khasali. Sehat selalu Pak agar bisa berbagi ilmu, biar awak makin cerdas.
Terimakasih banyak Prof. Rhenald atas ilmunya, dari semua video Prof, Rhenald saya mendapati Prof selalu mengajak kami untuk membuka diri dan belajar lebih baik akan Diversity. semoga kami menjadi manusia yang lebih toleran dan berpengetahuan dengan bijak. sehat selalu Prof. Rhenald dan Keluarga serta Tim.. berkah manfaat upaya memfasilitasi kami untuk belajar 🥰
Betul yang prof katakan, katak dalam tempurung itu selalu merasa paling besar sedunia, demikian juga orang2 yang merasa paling benar sedunia itu. Kita memang butuh jalan-jalan supaya semakin terbuka persepctive kita dan tidak minderan. Terima kasih prof
@@lohokmeuw6403 itukn hak mereka buat protes, ada yg salah? sama kyk pembangunan masjid di slh satu wilayah di indonesia timur yg diprotes warga disna yg mayoritas kristen. engg ada toh warga sana di bilang intoleransi, krena memang itu hak warga disana. tolong dewasalah dalam memandang semua hal.
Terimakasih prof Rhenald atas ilmunya.. Karna sy juga terkadang suka menilai dan merasa benar sendiri dari perspektif sy sendiri jarang mempertimbangkan perspekfit orang lain.
Saya setuju sekali dengan Prof. Pikiran terbuka dan maju 👍Indonesia itu negara yang kaya akan etnis, suku, ras, agama dll dengan kebudayaan yang indah. Dan sangatlah indah jika keanekaragaman Indonesia menjadi daya tarik kita. Ada yang tidak makan babi, ada yang tak makan sapi, ada yang tak makan daging ular, dll bahkan ada yang vegetarian (tak makan mahluk hidup ). Apalagi ini di Jakarta yang penduduk nya banyak yang beraneka ragam. Jadi janganlah melarang pengusaha membuka usaha dengan makanan yang mungkin tidak sesuai dengan golongan tertentu, asalkan pengusaha sudah jelas menuliskan makanan nya itu terbuat atau mengandung apa dimakanannya.
Proses Khillafahisasi terus digalakkan.. Persiapan infrastruktur. Sarana Prasarana sudah semakin lengkap.. Tidakkah kita sadar bahwa kita adalah Indonesia berdasar Pancasila, semboyan Bhineka Tunggal Ika... Yang PLURAL dan menghargai perbedaan
Betul prof saya rakyat malaysia.. Mkn dari babi tidak pernah ribut soal mkn babi kerana malaysia berbagi bangsa dan agama..masing2 sudah faham..yg penting saling hormat menghormat..
Manu sia2 pnh nafsu mmg wajib kuper kudet dgn sgl anti sosial dungunya yg berasal dr pemikiran sempit kaum nya yg bahkan mknn nya pnh racun dan najis akibat calon2 pengkhianat bojo tuane dewek.... Mengerikan mmg, nafsu rendahnya yg berapi neraka jhnm...✍️😇
Saya tidak setuju, faktanya milenial Jaksel yang sedikit-sedikit refreshing, sedikit-sedikit healing, sedikit-sedikit vocation masih saya ada yang ribut Piknik bukan solusi, hanya memperlambat
Suka sekali mendengar penjelasan Prof Rheinald Kasali. Singkat tapi jelas. Tdk prnah menyudutkan pihak manapun tetapi mencerahkan. Semoga sehat terus Prof. Indonesia sangat membutuhkan sosok spt anda.
Betul Prof, ga perlu ribut masalah beginian. Justru kalo masakan daerah kita di adopsi oleh daerah/negara lain, kita mestinya ikut bangga. Itu berarti masakan daerah kita di hargai di tempat lain. Lagian hampir semua masakan yg kita santap sekarang, adalah hasil dari cross cultural dari berbagai belahan dunia. Dan banyak yg asalnya dari daging babi juga seperti Bakso, Bakmi, Hamburger, Sosis, dll
@@armsid4907 ... Kau jg hrs pahami knp org Tionghoa dn menado tdk protes .. justru bangga bhw makanan khas ada di daerah lain .. terbalik kan bakpao dn rica2 identik dgn daging 🐷 koq kau diam aja 😂😂
Prof. DR. RHENALD KASALI ! Mantab Prof, banyak pemimpin umat, pemimpin 'AGAMA', pemimpin pemerintahan, wakil rakyat, yang perlu diberi pencerahan. Tujuannya adalah : 1. Bangsa indonesia semakin siap menjadi bagian dari masyarakat dunia. 2. Bangsa indonesia siap memisahkan antara urusan agama dengan urusan politik. 3. Pemimpin2 indonesia siap menghadapi era keterbukaan, era informasi global. 4. Babi kadar lemaknya lebih baik dibanding dengan sapi, kerbau, dan kambing 5. Banyak obat yang dibuat dari sari babi, dan percayalah segala yang diciptakan Tuhan itu baik.
Mksd Saudaraku ini adalah mengikuti paham liberal atau sekuler, pemisahan antara agama dan kehidupan, jdinya agama hanya tinggal sebagai pelengkap saja bukan way of life bagi manusia, padahal sudah ada bukti kemajuan Islam di masa Dinasti Abbasiyah dan Di Andalusia bahwa agama bukanlah penghalang untuk sebuah kemajuan peradaban bangsa
Setuju bgt, bahkan ada pemimpin daerah (yg harusnya netral) sampai memihak dan berkata buruk ke pemilik restoran rendang babi yg tidak tahu apa2. Ga layak dan ga mengayomi
@@krisna5073 itu gubernur Sumbar Krna mewakili masyarakat Minang, pemimpin tidak harus netral tapi harus juga berani bersikap, jika lau tidak setuju terhadap sesuatu katakan dan berani sampaikan, kita saling menghargai saudara kita yang berbeda budaya dan agama dengan kita dan sebaliknya juga begitu orang lain juga harus menghargai budaya dan agama kita juga, intinya saling menghargai bukan hanya diam saja melihat semua yang terjadi.
@@notsosecret7884 bukan saudaraku tapi paham yang mengdikotomi antara ilmu pengetahuan dan agama yang tidak bisa berjalan berbarengan sehingga klw kamu ikut agama gk boleh milih ilmu pengetahuan ataupun sebaliknya pilih pengetahuan juga tak boleh pilih agama krna keduanya dipisah sehingga yang menyebabkan ketertinggalan nya bukanlah agama tapi paham yang mengdikotomi atau pemisahan antara agama dan kemajuan, contoh nya saja disaat zaman kegelapan di Eropa saat raja2 di Eropa tidak bisa menulis nama mereka sendiri tapi anak2 Muslim di Andalusia sudah hafal Al-Qur'an dan mampu membacanya, menulisnya bahkan di zaman kegelapan bagi orang Eropa tersebut Islam berjaya dengan banyak memunculkan banyak sekali ulama yang tidak hanya menguasai satu bidang ilmu saja tapi banyak bidang seperti matematika, kedokteran, astronomi dan lain2, dan yang mengagumkan lagi ada seorang ulama bernama Abdullah Ibnu Mubarak, beliau tidak hanya menguasai ilmu agama atau akhirat tapi Ilmu dunia beliau juga sama dengan Ilmu akhirat beliau saudaraku, kesimpulannya bukan agama lah penyebab kemunduran bangsa tapi paham yang mendikotomi itu lah yang membuat kemunduran saudaraku
👍👍👍 sangat mencerdaskan .. RW adalah masakan khas Manado/Minahasa dengan bahan dasar daging anjing tapi banyak orang tidak suka daging anjing dengan berbagai maka ber inovasi lah para koki .. daging anjing diganti dengan daging bebek .. jadilah menu baru : BEBEK BUMBU RW. Semuanya terpenuhi .. konsumen dan produsen
Bagi suku2 tertentu yang merasa bahwa variasi kuliner dapat mencederai budaya apalagi agama, jangan lupa untuk pelajari sejarah, mungkin sejarah kuliner daerah yang kamu banggakan justru berasal dari pengaruh kuliner asing, terutama dari India dan Cina.
mntap...kalau baju koko dipakai engkoh tiongkok beragama buddha atau konghucu, alhamdulillah banyak orang jawa muslim tahu bahwa baju kok memang aslinya dari tiongkok..
@@dildaarad4964 ya ini salah satu contohnya, dikira produk tertentu merupakan budaya milik golongan tersendiri, padahal memiliki pengaruh dari budaya asing dan kemudian ditegaskan dengan bumbu2 SARA pula.
Betul sekali, Prof. Hanya orang Indonesia yg punya waktu meributkan soal identitas makanan, menomor satukan agama diatas segalanya, merasa selalu benar padahal belum tentu benar. Terima kasih sdh membantu membuka mindset rakyat Indonesia, Prof.
"...hal ini tidak hanya terjadi disini, tapi juga terjadi di beberapa negara lain..." Betullah seperti yang prof Renald katakan. Yang ribut2 itu 'kurang piknik'. Jadi pola pikirnya jadi katro...kasihan memang..stay relevant.. 👍😎👌
@@firman922 ... merugikan siapakah.., harus sesuai aturan yang mana... ? Mengapakah kita ribut mengurusi makanan orang lain, harus sesuai aturan dan nilai2 kita sendiri. Indonesia ini majemuk.
Kami di Singapura tidak pernah marah kalau makanan yg biasa dimasak orang Melayu/Islam dijual orang non-Muslim. Ada kok orang Cina menjual Mee Rebus, Mee Siam, Nasi Lemak. Kami yg Muslim tidak marah, hanya menghindar. Orang Cina juga gak marah Hainanese Chicken Rice, Hor Fun, Bak Chang di buat halal.
@@hannachristien8045 bukan makanan nya kak tapi penyebutan nama daerahnya yaitu Aceh dan Padang yang nota bene semuanya Islam dan tak mungkin makan yang haram kak, tak masalah dengan rendang yang dibuat pake babi nya krna siapapun juga bisa melakukan hal tersebut namun mengatasnamakan nama Padang dan Aceh tersebut yang menjadi masalah nya kak.
Saya selalu salut dengan pandangan dan cara berfikir Prof RK. Luar biasa, sangat cerdas dan dengan narasi yang sopan mengena. Terima kasih Prof. atas pencerahannya. Semoga yang suka ribut masalah yang sepele ini bisa kebuka mata hatinya dan wawasannya
Setuju Prof, kita memang harus banyak piknik agar wawasan kita juga makin banyak pengetahuan agar kita tidak selalu kaget dan ribut krn kreasi kuliner atau makanan restorant dg pansa pasar yg beragam .. Mari kita makin pintar dan cerdas
@@nandopalinrungi6694 jangan dimakan babinya anjir, apa hubungannya budaya sama agama? Ntar ada orang arab Kristen masak babi sama nasi mandi bakal lu protes juga?
@@nandopalinrungi6694 Jangan bawa2 agama, umat islam tidak semua sedangkal kalian, tanpa berfikir hanya ikut2 marah2 dan menelan isu mentah2. Ingat didalam islam juga dijelaskan "agamaku agamaku, agamamu agamamu" salahnya babi ambo dimana?? Agama pemilik resto juga bukan islam dan dia juga jualan untuk non muslim, kek gitu aja diributin kaya seolah2 masalah besar aja. Kelihatan kualitas kalian... Betapa dangkalnya pola pikir kalian. Loe makan bakso, bakmi,siomay, steek, burger, pizza ENAK GAK??? Kalau loe juga makan itu semua, apa loe gak malu?? Harusnya otak dan prilaku loe sejalan dong, kalian bebas makan/rubah komposisi makanan khas orang giliran orang rubah komposisi makanan padang aja teriak2, gak malu sama mulut dan perut loe...
Terimakasih Prof.. Diajarkan untuk melihat sesuatu lewat berbagai perspektif. Sayangnya, perspektif sebagian kaum di Indonesia sangat miris cenderung mundur kebelakang.
@@godelbaliselamat7197 itu yg saya heran....dulu, jaman akses informasi yg masih terbatas...tapi orang² masih mau berpikir terbuka entah itu dari baca² buku atau yg lain nya. Lah sekarang, jaman dimana informasi di ujung jempol kita....koq malah milih mundur.
@@dedikpurwanto9842 begitu LAH fakta nya...yg jadi heran... kenapa sebuah KOTA Padang diklaim satu AGAMA...dan sebuah masakan..jadi ribut... padahal itu sudah berisi non halal..... dimana ,, ditaruh kecerdasan Nya
Saya suka dengan Bpk Renald cerdas luar biasa ucapan/kata2 yg keluar dari hati yang diolah dgn bijaksana sehingga seluruh pendengarx adem menyenangkan hati, semangat utk kebersamaan semoga menambah wawasan rakyat bangsa Indonesia
Trimakasih Prof, selalu mengajarkan tentang positif thinking dlm segala aspek kehidupan, harusnya Prof Rhenal K ini pantas menjadi kandidat Menteri. thanks 🙏
Yang ribut itu cara pikirnya kurang jauh.. Karena melihat bahwa kaumnya merasa pusat tata surya.. Semuanya harus serba "kaum mereka".. Sangat disayangkan bagi kaum minoritas yang ingin makan dengan variasi dan inovasi sesuai selera mereka tp ditahan oleh kaum2 yang serba " Mereka".. Bagi pengusaha juga kasian, sudah kasih label non halal, menu juga jelas tp masih ributin.. Dasar hukumnya gk da tp di ributin..
Prof,yg makan nasi uduk Aceh ,sudah lama ada dan dikonsumsi oleh etnis Tionghoa di daerah yang mayoritas Tiobghoa di Jakarta.Nasi uduk Aceh di Daerah Muara Karang dan Dutamas,dan banyak menyerap tenaga kerja karena yg masak Etnis Tionghoa asal Aceh,kenapa urusan remeh temeh diurusin ,yang iseng itu baiknya menciptakan lapangan kerja dari pada cari2 masalah.
Ya saya juga pernah makan nasi uduk aceh di muara karang mengapa harus ribut soal makan minum karena pemilik kedai itu juga menghidupi banyak karyawan yg juga muslim,,,,kalau orang muslim bisa menghidupi banyak saudara muslim ya silahkan tapi mengapa orang muslim yg ga mampu memberi makan sesama saudara tapi paling ribut sendiri,,,mari saudara jangan selalu ribut sana sini soal makanan yg penting anda semua bisa menghidupi keluarga dg baik saling menghormati yg penting kita tidak makan yg bulan makanan kita tidak merampok tidak memalak
@@rezasyafr8278 dunia kuliner itu luas dan telah mengalami pencampuran ragam budaya didalamnya makanya dengar baik baik penjelasan Prof. Renaldy Khazali supaya ngga gagal paham..! Penggunaan nama daerah, tujuannya cuma sekedar memberi penjelasan asal olahan produk makanannya; dan makanpun bukan ditujukan kepada umat islam karena biasanya udah diberi penjelasan ditempat usahanya dengan kata NON HALAL..! Saran saya; jika memang kata kota PADANG dan ACEH begitu sakralnya buat kalian sehingga tidak boleh ada kata daerahnya dalam usaha kuliner yg menggunakan babi; tolong di daftarkan saja ke HAK PATEN..!! Dan sebarkan ke seluruh daerah di Indonesia dan dunia..!!
Jika ada bukan suku daerah tsb namun lahir dan besar di daerah tersebut bahkan dah tiga generasi ,jika suatu waktu ada yg merantau dan buka usaha dengan mencantumkan nama tempat lahirnya haruskah itu jadi persoalan.
Pencerahan yg aktual dmk ini yg dibutuhkan masyarakat kita yg terlalu mudah dibodohi. Trimakasih Prof smg bnyk anak bangsa yg mbagi kepandaian diri spt ini.
Benar yg dikatakan pak rhenald, masyarakat kita yg fanatik agama disebabkan tdk pernah keluar melihat kehidupan lain. Seperti " katak dlm tempurung " Katrok, kolot, .
Pernah, tp lbh ke suka wisata halal tp memaksa umat lain untuk wajib halal. Pdhl mknn mereka lbh najis pnh sihir dan racun dr nafsu dajjalnya dewek...✍️😇
Babi Kecap jg merupakan masakan khas Manado.. Masakan Manado itu rata2 mengandung B2 , kalo orang Manado bilang: "gak pakai B2 kurang lekker(enak)".cuman suku minahasa alias orang Manado memang suku paling santai sedunia, ketika Masakan khas nya dijual dan dibuat oleh orang non-Manado dan di -halal kan orang Manado gak ada yg ngamuk2 dan sewot tuh masakan khas nya seperti woku, dabu-dabu, brenebon, tumis bunga pepaya, tude, cakalang fufu, panada, kukis cucur, lalampa, es kacang merah dll dikreasikan oleh orang2 non sukunya..padahal kalo mau jujur masakan Khas Manado yg dikreasikan (dirusak) oleh orang non-manado itu rasanya beda jauh banget dan ga seenak makanan aslinya..
Lahh bedalah... Muslim itu bukan pengonsumsi segala... Kalau dari non halal mnjadi halal.. Org2 non muslim ttp bisa mengonsumsinya... Kalau dibalik ya tdk mngkin.. 🙏
@@carlheinz2402 "Babi Ambo", muslim yang bisa membaca tau non halal. Kenapa diributkan? Karena kaummu sumbu pendek. Kalau non halal jadi halal, boleh. Masa bodoh dengan perasaan suku/ras/agama yang bikin masakan itu sejak turun menurun.
@@carlheinz2402 bukan broo...bukan soal yg non muslim bisa menkonsumsi segala..tp ini soal merusak kreasi narasi yg di atas. Artjnya banyak org luar yg bkin juga Selain itu yg dipermaslahkan org sumbar itu kn pake babi krn mereka ga makan babi..lah itu kan jelas bukan utk org muslim. Sama aja logikanya..ketika makanan yg biasanya rendang halal, dbuat dari babi utk dkonsumsi org non muslim...lalu knapa ribut
Ulasan yg sangat bermanfaat...hidup kita jangan seperti katak dalam tempurung...pinik sangat bermanfaat buat menambah wawasan kita agar tidak terjebak dalam pemikiran2 konservatif...respect Prof. Sehat selalu.
mari kita dukung wacana pemerintah wisata danau Toba dijadikan wisata halal biar menarik wisatawan dr dunia arab.kayak vitnam,cina, Korea, Jepang berlomba² menyajikan wisata halal.... 👍👍👍
Mereka itu: Diajak mikir malah nuduh kafir .... Diajak usaha malah minta sumbangan .... Diajak belajar menolak ... Diajak bareng" milih menyendiri .... Diajak jalan" mintanya gratisan .... Pokonya angel .... angel ....
kayanya bapak yang kurang piknik deh rendang itu pak makanan no 1 didunia dan terbuat daving sapi sudah ga bisa diubah? akan kacau kalau di rubah jenis dagingnya dan itu satu2nya kebanggaan indonesia bukan sekedar karena agama itu harua dipertaha kan bukan difleksibelkan pjknok kulinerlah pak
Negara2 lain sudah maju dengan inovasi2 produk dan teknologi baru untuk kesejahteraan rakyatnya, tetapi kita masih sibuk aja dan korslit dengan hal2 sepele ini... Salut dan bangga atas pencerahan profesor RK.
@Bobby Manarisip, negara negara lain berlomba2 mencari inovasi dalam iptek dan kemajuan manusia, di +62 masih aja sibuk dgn ekstrem2 yg menyangkutpautkan dengan agama, agama penting sebagai dasar dan fondasi hidup tapi kalau menyangkut dengan usaha dan sdh ada keterangan non halal kek, dan label2 sejenisnya, ngapain sih diurus, betul kata prof. Masih ada puluhan pilihan makananain klo memang jenis makanannya ga sesuai. Gitu aja repot. Org indo ini tllu rese', dan tllu kolot, makanya majunya lambat😒
Bagi umat muslim mari kita berdoa: Ya Allah, limpahkanlah kecukupan kepada kami dengan rizqi-Mu yang halal dari memakan harta yang Engkau haramkan, dan cukupkanlah kami dengan kemurahan-Mu dari mengharapkan uluran tangan selain-Mu.” (HR. Tirmidzi no. 3563 dan Ahmad 1: 153)
Terima kasih ulasannya prof. Kualitas profesor Rhenald memang berbeda. Sudut pandang, pikiran jernih dalam menganalisa menunjukkan kualitasnya. Ada juga analisa kasus sama oleh yg mengaku profesor juga tapi berpikir sempit tidak menunjukkan kualitasnya sama sekali.
Masyarakat menuju ke era komunitas modern dimana sudah banyak perpaduan budaya, suku, agama, ras, bahkan dari negara lain. Begitu dihargai di beberapa wilayah tertentu, tetapi kenyataan tidak demikian di beberapa wilayah tertentu. Politikus dan aparat, bahkan tokoh agama masih berwawasan sempit, berpikiran pendek, atau justru memanfaat situasi. Tentu saja membuat resah masyarakat, lagipula tidak ada jawaban yang tegas dari unsur negara yg dapat mengayomi. Malah diperdebatkan di media, diperbesar oleh pejabat2 penting di daerah tertentu. Masyarakat multirasial di Indonesia masih penuh dengan gesekan, dibiarkan saja bergesekan, yang penting yg minoritas ngalah, takut dianggap menista. Tp sayangnya gesekan yg dilandaskan agama yang sangat tajam rasanya. Miris dan gusar melihat kenyataan...
Setuju pencerahannya bapak.."gubernur tiap pulau nusantara layak piknik dalam bursa pencapresan" biar angka 6 dan 9 nya bisa pahami bersama sama..salam hormat🇲🇨
Istilah akhlak, etika, dan moral mempunyai persamaan dan perbedaan dalam pemaknaannya. Sebagaimana diterangkan dalam buku “Akhlak Tasawuf” yang disusun oleh Prof. Dr. Rosihon Anwar, M. Ag. Pertama bahwasanya ketiganya mengacu pada gambaran tentang perbuatan, tingkah laku, dan perangai yang baik. Kedua, merupakan prinsip atau aturan hidup manusia untuk mengukur martabat dan harkat kemanusiaannya. Ketiga, merupakan potensi positif yang dimiliki oleh setiap orang. Sementara perbedaan diantara ketiga istilah tersebut ialah; akhlak tolok ukurnya adalah Al- Qur’an dan As- Sunnah, etika tolok ukurnya adalah pikiran atau akal, sedangkan moral tolok ukurnya adalah norma yang hidup dalam masyarakat. Nabi Muhammad SAW sebagai khatimunnabi diutus oleh Allah untuk menyempurnakan Akhlak. Betapa pentingnya pembelajaran, penerapan, dan pembiasaan akhlak sejak dini yang akan mempengaruhi karakter pada diri seseorang, yang mana sesuai dengan etika dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Pembentukan karakter tersebut erat kaitannya dengan psikologi. Psikologi membicarakan tentang perasaan, sifat, kehendak, pemahaman, khayal, kemerdekaan, yang keseluruhan dibutuhkan oleh ilmu akhlak
@@alexsandrio3633 Menurut KBBI, rasisme adalah paham atau aliran dimana seseorang merasa ras nya yang paling unggul. Jadi RASISME tidak tepat disematkan pada Penjual babiambo Mas 😥 Lebih tepat, menurut saya ini adalah kebebasan berkreasi dalam dunia kuliner. Tidak ada unsur merendahkan atau menghina. Tapi perlu piknik sih supaya perspektifnya berbeda 🙄
Kwetiau pontianak mayoritas yg jual etnis tionghoa dan banyakan non halal, padahal nama kota pontianak diberikan ama sultan alkadrie pemimpin Kesultanan muslim pontianak pertama 😂😂🤣🤣
satu kata menarik yang mnurut aku keren banget.. saat manusia goa bgitu melihat manusia lain ketakutan..kembali ke goa..sembunyi..dan bla bla bla..baru skali baca konten Prof Renald lgsung dapat ilmu bahaya kurang piknik ini.. ga akan pernah bisa maju bahkan mungkin saja dan sangat mungkin ditolak negara maju..aku subscribed biar bisa blajar dr Prof yg sudah "piknik jauh" hehe.. nice article!
kenapa orang yg susah payah mencari sesuap nasi seenaknya ditekan tekan. emangnya org2 ini bersedia hidupin keluarganya. mereka gak minta minta sedekah dr org lain. berusaha dg keringat sendiri ada apa salahnya. gak melanggar hak cipta maupun hak paten juga
Kalau semua orang seperti Prof. Rhenald Kasali, Indonesia pasti makmur dan adem. Tapi bagi orang yang jualan agama, memang mereka cari orang yang bisa dibodohi perspectivenya dan diprovokasi supaya fanatik tidak berakal sehat. Duitnya memang dari sana. Lagi tumbuh subur seperti cendawan di musim hujan di negeri ini.
@@ojiijo23 Yang penting AKHLAK dulu dibenerin = Agama menyusul. Apa gunanya punya Agama tapi gak malu Korupsi??? Jadi lebih baik beragama tapi korupsi lancarrr?? MUI aja gak malu2 nyolong duit apalagi umatnya.
@@ojiijo23 MANA YANG LU PILIH = 1. PUNYA AGAMA TAPI KORUPSI?? 2 GAK PUNYA AGAMA TAPI GAK KORUPSI?? MAU PILIH PUNYA AGAMA TAPI JUJUR / GAK KORUPSI. KENYATAANNYA DI INDONESIA???
memahami penjelasan Prof. RK mmg hrs memiliki wawasan luas, klu tidak, bisa salah paham, jadi mari belajar lebih bnyk, bepergian lbh jauh agar bnyk yg kita ketahui
Prof.. banyak orang dibumi yg kita cintai ini seringkali terjebak oleh hal-hal yg menyangkut sara. Ga move on.. claimnya sbg bangsa yg ramah, cinta damai, religius, murah senyum..tapi saat disentil sedikit aja alias mudah tersinggung.. amarahnya meluap. Jadi sebetulnya belum dewasa kan.. biarlah kelak anak cucu kita semakin dewasa seperti Prof katakan : disinilah titik baliknya : " hanya karena kamu benar bukan berarti aku salah ". Trims Prof atas pencerahnnya
Benar kata Cak Nun (Emha Ainun Najib) bahwa Label Halal itu tidak diperlukan karena mayoritas penduduk indonesia adalah Islam, akan tetapi yang dibutuhkan adalah Label Tidak Halal untuk produk masakan/makanan yang tidak Halal.
Betul bro..mau dr apapun bahannya ga ush di bikin masalah..yg penting tertera nama bahannya..drpd bohong ga nyebutin bahannya..tetap nama rendang yg populer.
Kan udah jelas keterangannya (babi, non halal). Gak masalah mustinya. Indonesia itu indah karena beragam warnanya, yang bs saling toleransi. Terima kasih videonya, Pak Renald Kasali.
Tetapi Atas dasar Penggunaan Kata Dasar Padang Dan kami sendiri hampir 100% Islam, jika Pemikiran kalian Orang Yg Pintar dan open minded, menganggap kami orang yg kolot, tertinggal
Luar biasa Prof 👍 Terima kasih prof telah memberikan kami kuliah 👍👍 Terbukalah mata kami ini agar lebih bijak menyikapi masalah yg ada diIndonesia selama ini. Sekali lagi terima kasih banyak prof 🙏 Sehat selalu dan teruslah memberi masukan agar bangsa Indonesia semakin maju. Bravo prof 👍👍👍
terima kasih Prof jangan lelah menyuarakan kebenaran terutama pengetahuan umum sangat bermamfaat bagi saudara2 kita yg kurang wawasan pengetahuan umumnya supaya lebih cerdas dan makanan tidk dikaitkan dengan keyakinan juga politik NKRI damai
Mantap profesor. Cuma di nkri terlalu byk oknum penjual ayat. Mereka memanfaatkan orang bodoh untuk mendengar jualan mereka. Teruslah mencerdaskan bangsa.
Sayangnya orang2 yg suka marah2 dan protes terhadap hal2 spt ini biasanya tidak pernah mendengarkan kontent bermutu dari Pak Reynald Khasali. Mereka punya horizon yg sgt sempit
mereka hanya suka hanya dengan konten yang sepaham jadi memang benar katak dalam toples merasa diri nya paling guede karena toples bagi nya adalah dunia, salam hormat sukses buat kita semua
Tugas anda Professor untuk mencerdaskan dan merubah mindset org Indonesia yg masih terbelakang pola fikirnya.Terus terang Indonesia mayoritas msh pola fikir primitif. Sehingga mudah ribut2 masalah sara.
Doakan saya bisa banyak pikinik kayak bapak ya, Pak Rhenald~ memang benar soalnya, jalan2 ke daerah lain, baik itu di dalam negeri ataupun luar negeri, bisa lebih membuka pikiran kita sebagai sesama manusia. Selagi jalan2nya bukan yg cuman blanja-minded or pamer-demi-konten-minded yak 🤣
hal kecil yg tidak perlu dipermasalahkan sebenarnya.yg paling penting tidak adanya unsur penipuan misalnya mengaku rendang sapi padahal babi. kita juga sbg customer harusnya menanyakan tentang komposisi makanan yg akan kita beli.
Padahal dlu2 sering ada kasus resto padang , bakso, soto, dan sate yg make daging babi atau bahkan tikus saat harga daging sapi mahal tp gk seheboh ini demo nya, padahal itu resto padang dan bakso biasa yg halal bkn non halal kaya yg biasa dijual di pecinan wkwkwk😂🤣🤣🤣
@@harunrustam923 ya klo yg punya makanan haram mau marah ya silakan aja gpp kok, lagian yg buat makanan haram jadi halal juga atas keinginan mereka sendiri karena pengen menggaet market muslim hahahaa
@@duniaagung la orang goblok dan tolol seperti ini, la bikin makanan haram jga ngak maksa dirimu makan/ beli ,dan modalnya bukan minta kamu lah kok bingung..asli cara beragama yg masih mentah jdi sesat..dan makanan punya agama hanya di kaum khilafer
Coba semua masyarakat indonesia mempunyai pemikiran spt bapak rhaenald kasali....alangkah majunya indonesia ini. Tanpa memikirkan suku,agama,ras (SARA). Tetap sehat trs pak rhaenald kasali.
Setuju Prof, seperti kata pepatah: No Man Is An Island (Manusia Tidak Bisa Hidup Hanya Seorang Diri Saja), kalo dlm bahasa gaulnya mah: "Maennya Kurang Jauh" 👍😀
Sepertinya memang ada yang sedang menghasut masyarakat dengan isu agama dan suku, Dayak sudah waktu IKN, Jawa juga dengan sesaji yang dilemparkan, waktu itu juga Papua yang di Malang, sekarang Minang dengan nasi Padangnya, dan Aceh dengan nasi uduk babi, semoga Aceh dan orang Minang tidak terprovokasi, kita tidak akan terhina hanya karena orang opini orang atau atribut kita dipakai orang, justru kalau kita ribut itu akan merugikan kita sendiri.
Terlalu sempit jika kita menyebut masakan Indonesia itu masakan non babi , bagaimana Se'i dari NTT , panggang Karo , babi woku manado , lawar bali dll ? Dan juga banyak makanan yang kita pikir aseli Indonesia ternyata aselinya bukan dari Indonesia , Comtoh : Pastel - portugis Kue putu - India Kue mangkok -Tiongkok Apalagi bakso, bakmi, bakpau dll
Yang menyedihkan adalah mayoritas masa belakangan berhasil memaksa penegak hukum indonesia untuk bertindak justru secara inkonstitusional menghancurkan pihak lain yang tidak melanggar hukum. Lihat saja kok ya pengusaha babiambo bisa di panggil dan di periksa penegak hukum.
So intinya pikniklah yg jauh biar melihat banyak hal n jgn jd katak dalam tempurung yg cuma liat semua hal dr sisinya yg paling benar sementara yg lain salah. N perluas pergaulan bertemanlah yg banyak kalau bisa dr banyak negara supaya makin luas itu pandangan. Toleransi keberagaman dll yg dulu diajarin di sekolah itu diterapin jgn cuma dihafalin aja. Makanan aja diributin kalo ngerasa itu haram ya udah jgn makan itu makanan cina bakpao, bakwan, bakso semua aslinya babi tp waktu bnyk diganti ayam , sapi, ikan itu org2 cina ga ribut haha aneh deh ya ributin soal2 ga jelas ngabisin energi aja
Bagus penjelasannya. Sy muslim kalau sy k luar rumah cari makan hrs k restoran yg ada serifikasi halalnya, walaupun k resto Padang .. Alhamdullillah ada hikmah di balik nya .." selalu waspada dan penuh kehatihatian".
Utk memahami suatu gejala sosial yg terjadi di masyarakat dapat dilakukan metode penafsiran (interpretasi) bukan kesimpulan. Metode penafsiran antara lain linguistik, sintaksis, etimologi, morfologi, sosiologi, antropologi, psikologi, histori, gramatical, kriminologi, teologi, filosofi dan lain-lain sehingga setiap orang menghindari judge namun dapat menerima perbedaan pemahaman atas suatu gejala
@@marcelljosim3191 berdasarkan linguistiknya, istilah "rendang" berasal dr bahasa Indonesia bukan dialek Minangkabau atau Padang. Rendang isinya bisa apa saja mau ikan, daging, jengkol. Secara etimologi, rendang berasal dr dialek Minangkabau "randang" namun randang yg berasal dr dialek Minangkabau tsb menerangkan teknis memasak bukan definisi dan teknis memasaj tsb jg blm memperoleh hak paten terdaftar di Kantor Paten, Merek dan Hak Cipta Nasional.
@@SorminaESar Saya pikir yang diperdebatkan bukan istilah rendangnya tetapi istilah padangnya. Mereka menganggap bahwa kata padang identik dengan islam.
Secara etimologi rendang berasal dari dialek Minangkabau atau Padang "randang" yg menerangkan ttg teknis memasak. Teknis memasak itu blm memperoleh hak paten bhw rendang atau randang patennya dipegang oleh Minangkabau atau Padang karena itu Minangkabau atau Padang tdk dpt mengklaim bhw rendang milik Padang. Secara sosiologinya, suku Minangkabau atau Padang blm tentu beragama Islam kan ada jg yg kristen. Argumentasi yg tdk berdasarkan hukum, seharusnya diabaikan sj. Rendang Padang kan isinya daging sapi atau kerbau. Klu rendang dg isinya jengkol atau daging babi yang dibuat orang suku Minangkabau atau Padang atau bukan suku Minangkabau atau Padang, baik beragama Islam atau bukan jg dpt dikategorikan sebagai rendang karena td itu tdk ada hak paten rendang lg dipegang oleh suku Minangkabau atau Padang. Selanjutnya, anda bnyk baca literatur termasuk Kamus Besar Bahasa Indonesia termasuk geogle
trima kasih ulasannya prof......di dunia lain sdh sibuk urusin mars, mobil listrik, dll..kita masi sibuk urusin masalah makan....disitulah hatiku merasa sedih...😪....jika memang haram, ya tinggal jangan dimakan aja kan beres...
Dengan segala hormat kepada Prof. Rhenald Kasali, Bapak sebenarnya jauh lebih cocok jadi Menteri Perdagangan RI daripada tokoh PAN yg diangkat Presiden Jokowi kemarin jd Mendag.
Jangan deh, biarkan Pak Prof bahagia dngan jalan karirnya seperti sekarang, mencerdaskan bangsa. Kalau jadi menteri, kepentok kbijakan, aturan, dan politik, ga bisa bebas menyatakan pendapat dan jadi sasaran kemarahan rakyat aja (serbasalah, apa2 diprotes terus, wkwk)
Mungkin anda kurang memahami Prof kalau akar dari adat dan tradisi masyarakat Minang dalam mengolah masakan Padang/Minang itu mutlak harus halal. Itu tidak bisa ditawar. Bagi kami orang Minang rendang itu mempunyai dua makna, yaitu sebagai kata kerja dan juga kata benda. Sebagai kata kerja rendang itu merupakan suatu proses pengolahan bumbu, santan, cabe dan rempah2 yg dimasak utk kemudian dimasukkan daging kedalamnya sampai nanti warnanya berubah kehitam2an. Proses ini disebut "marandang" atau membuat rendang. Yang kedua adalah rendang sebagai kata benda yg bahan dasarnya adalah sapi atau kerbau. Kalau anda pergi ke RM Padang kemudian memesan rendang, maka yg datang pasti rendang sapi atau kerbau meskipun disana tersedia juga rendang ayam atau rendang telur. Pelayan tanpa bertanya lagi pasti akan memberikan seporsi rendang sapi/kerbau. Kenapa? Karena bagi orang Minang yg namanya rendang itu sudah pasti terbuat dari sapi/kerbau, kalau misalnya ada rendang yg terbuat dari ayam, telur atau belut, maka harus disebutkan sbg rendang ayam, rendang telur atau rendang belut. Masyarakat Minang dipastikan tidak akan heboh ketika ada orang lain yang membuat rendang babi, rendang biawak, atau rendang buaya sekalipun selama dibelakangnya tdk diembel2i dgn masakan Padang. Makanya produk Malaysia yang mengeluarkan rendang babi itu tdk pernah dipermasalahkan orang Minang karena tidak ditambahi dgn embel2 masakan Padang dibelakangnya.
Kalau kita obok obok sejarah rendang. Percaya ga sejak jaman minang dibawah hindu Buddha sdh ada rendang babi. Taruhan yuk...... Dan tau ga asak mula rendang... Cek di goggle namanya curry massala. Kalau ga ada masakan ini maka melayu kuno ga kenal kari dan rendang. Jangan jadi manusia oon.
@@brightandromeda2326 paduan rempah rendang memang ada dipengaruhi oleh rempah2 lndia, tapi cara memasak rendang yang sampai puluhan jam baru matang, itu asli tradisi nenek moyang kami orang Minang. Kau baca dgn teliti lagi tulisan diatas, rendang dalam tradisi Minang bukan saja hanya sebagai makanan, tapi proses dan bahan2 yg digunakan harus halal. Kau mau bikin rendang anjing atau rendang komodopun orang Minang nggak peduli, tapi jangan kau klaim kalau rendang2 tersebut bagian dari masakan Padang/Minang. Perbanyaklah literasi kau supaya tak mudah tangan kau itu menulis kata oon.
Saya pribadi sangat meyakini nasi lemak/ uduk bukanlah olahan asli indonesia.. sebab mengapa nasi lemak juga ada Di DESA LONGJI penduduk suku Zhuang di china setempat menggunakan tabung bambu untuk memasak (persisnya membakar) nasi lemak dengan dicampur daging. ... Saya meyakini nasi lemak sama halnya dengan bakso, kwetiau, sate, capcay, seafood, nasi goreng dan nasi kuning yg diperkenalkan oleh pedagang tionghoa jaman kuno. Entah mengapa di indonesia sungguh aneh dan jijik banget mengakui karya org tionghoa. Bahkan sejak dulu pedagang tionghoa kuno, rela merubah kerupuk babi, soto jeroan daging babi dgn mengganti olahan sapi, kambing beserta buntutny, ayam, ikan dll demi bisa diterima jualannya oleh masyarakat setempat. Dulu soto nama aslinya adalah Jao To.. awalnya bahan dari jeroan daging babi.. kemudian pedagang tionghoa modif menggunakan daging lain yg diterima konsumen krn emg tujuannya jualan. Niat dagang.
sebetulnya ini pelajaran kita semua bahwa kita perlu menghargai perspektif orang Aceh dan Padang dengan kearifan lokal mereka. mari kita hargai perbedaan 🙂
nasi uduk aceh itu kebanyakan dijual oleh warga tionghoa yg dulu tinggal di aceh lalu ngungsi keluar aceh ketika zaman ribut ribut dulu. Jadi mereka adalah orang yg dulu tinggal di aceh atau keturunan orang yg dulu tinggal di aceh. Itu sebabnya mereka menggunakan nama aceh. Saya mengenal beberapa dari mereka. Mereka kehilangan harta benda ketika zaman kacau di Aceh dulu. Kemudian ngungsi ke Medan, tanpa sepeser pun bantuan dari pemerintah, hanya bantuan dari sesama warga keturunan di Medan. Di daerah pengungsian, mereka cuma mengandalkan kerja keras untuk bangkit kembali. Banyak yg terjun ke bisnis kuliner atau kerja berat lainnya.
Kita sebagai bangsa yg ngakunya berbhineka tunggal ika, menghabiskan energi kita untuk hal hal yg sama sekali tidak membangun bangsa dan negara, malah menghancurkan negara ini. Para politisi sibuk memanfaatkan isu ini demi kepentingan politiknya, tidak peduli bahwa bangsa dan negara ini secara perlahan sendi sendinya dirongrong hingga keropos oleh manuver politik mereka.
Sama spt empek2..... Pertma kali yg menjual dan mengenalkan itu keturunan2 tionghoa (bkn org melayu)..... Mpek merupakan panggilan utk org tionghoa yg menjual makanan tsb, lama kelamaan jd nama makan....
@@toooonyb
setau saya pun, di aceh, gak ada nasi uduknya, dan dendeng babi yg mereka gunakan juga khas tionghoa. Jadi ya, aceh di sini cuma digunakan sebagai nama tempat asal sang penjual. Bukan kuliner aceh. Mungkin saya salah.
Tapi sebetulnya itu semua gak penting. Saya selalu mengira, kuliner adalah hal terakhir yg bisa jadi pemersatu umat manusia, karena siapa yg tidak suka makanan enak?
Mungkin kita bisa membenci etnis atau golongan tertentu, tapi kalau makanan etnis atau golongan itu uenak, ya kita tetap suka, tak peduli itu kuliner siapa. Dan mungkin dari situ bisa jadi jembatan untuk menghubungkan supaya hubungan antar keduanya bisa lebih baik. Saya sendiri punya kawan orang minang pengusaha rumah makan padang. Saya kenalnya dari langganan makan di tempat dia. Jadi kuliner itu merupakan jembatan pemersatu. Tak disangka hari ini jembatan itu juga dirusak oleh sekelompok orang berpandangan picik.
Saya selaku org Aceh. Di Aceh itu ada nasi uduk Aceh . Main main ke Aceh kemari biar anda tau jgn mengira saja ya.
@@sasasasasasa99 setau saya nasi uduk asalnya dari jawa, namanya aja udah uduk. Mungkin dibawa transmigran jawa ke aceh puluhan tahun lalu.
@@godzillamothra5983 nasi uduk khas dari betawi asli saudara2 sekalian saya thn 1989 sudah merantau ke Jakarta saya kerja di Warung makan betawi di jln mansyur tanah abang jakarta pusat jadi menu2 semua khas masakan betawi nasi uduk nasi ulam ada pepes semur jengkol semur daging sayur asem betaw pindang bandeng betawi empal betawi masih banyak lagi semua menu masakan betawi yg punya warung makan orang betawi asli yg nggak tau masakan2 daerah lain bener2 betwi totok 6thn ikut orang betawi jadi sekarang saya ikutan usaha masakan betawi di kampung saya di Jawa Tengah alhmdulillah sampai sekarang jadi di Jawa nggak ada orang bisa masak nasi uduk seperti yg saya ikutin seperti dulu majikan saya jadi rempah2 pun bukan cuma salam sereh langkwas daun pandan masih banyak rempah2 yg lain cara masaknya pun beda jadi kalau mau nasi uduk enak tempatnya di kebon kacang tanah abang semua usahanya orang betawi dari turun temurun
Masalah remeh tapi jadi rame karena d garap juga oleh beberapa politikus yg tujuannya emang cari nama. Mereka tau sebagian besar masyarakat kita itu masih dalam taraf less educated people tapi bukannya d bikin pinter malah memanfaatkan kekurangan masyarakat untuk kepentingan dirinya sendiri.
Untung masih ada orang2 bener kayak Prof. Rhenald Kasali ini. Cuma sayangnya orang2 kayak bapak Rhenald Kasali ini masih sedikit di Indonesia 😁🙏
Sdh byk yg berani tp mmg ber efek negatif bila berdebat dgn susis2 yg berniat jahat akibat nafsunya dewek! Mmg men jijik kan bila lht hidup mereka, pnh dgn nafsu bila sdh berdebat dan tdk berfaedah, mlh jd beban psikis istrinya dewek...
Bukan salah Manusianya . Tapi salah kan tuhan nya iblis .. karena iblis datang tuk menipu dan membunuh , dialah Bapa dari segala dusta ..
banyak.. tp sedikit yang mau muncul ke permukaan... 🙏🙏🙏
Masih langka di Indonesia
Masalah remeh ya.. tp sensitivie
Restonya dah jg tutup cuma 3 bulan doang bertahan
Ngeri lah makan di resto/warung Padang yg ada rendang babinya.. Penggorengannya sama buat bikin makanan yg lainnya.
Sampai kuulang mendengarkan penjelasan Prof Rhenald ini, ukan karna tidak ngerti, tapi belajar dari cara penjelasannya yg berwawasan luas itulah yg membuat salut.
Keren banget Prof Rhenald Khasali.
Sehat selalu Pak agar bisa berbagi ilmu, biar awak makin cerdas.
menurutku hanya suku jawa yg tidak pernah tersinggung ttg masakan mereka. bersyukur bangsa indonesia punya suku jawa
Terimakasih banyak Prof. Rhenald atas ilmunya, dari semua video Prof, Rhenald saya mendapati Prof selalu mengajak kami untuk membuka diri dan belajar lebih baik akan Diversity. semoga kami menjadi manusia yang lebih toleran dan berpengetahuan dengan bijak. sehat selalu Prof. Rhenald dan Keluarga serta Tim.. berkah manfaat upaya memfasilitasi kami untuk belajar 🥰
Betul yang prof katakan, katak dalam tempurung itu selalu merasa paling besar sedunia, demikian juga orang2 yang merasa paling benar sedunia itu. Kita memang butuh jalan-jalan supaya semakin terbuka persepctive kita dan tidak minderan. Terima kasih prof
Jadi inget orang yg selalu bawa2 budaya apa lagi klo di sangkut pautin sama nenek moyang mereka
sumbar memang masih banyak yg intolerant
@@arifmuhammad434 sebutkan...
@@armsid4907mau contoh?
pelarangan terjemahan kitab suci agama lain dlm.bahasa padang?
@@lohokmeuw6403 itukn hak mereka buat protes, ada yg salah? sama kyk pembangunan masjid di slh satu wilayah di indonesia timur yg diprotes warga disna yg mayoritas kristen. engg ada toh warga sana di bilang intoleransi, krena memang itu hak warga disana. tolong dewasalah dalam memandang semua hal.
Terimakasih prof Rhenald atas ilmunya.. Karna sy juga terkadang suka menilai dan merasa benar sendiri dari perspektif sy sendiri jarang mempertimbangkan perspekfit orang lain.
Komentar orang yg sekubu ya begini ..
Senang Bapak semakin rajin berbagi perspektif seperti content kali ini 😄☕💕 sehat selalu pak 💕
Yuk piknik keliling Indonesia, pasti akan tercengang dengan keragaman budaya dan keindahan alam nya. Aku cinta Indonesia 👍💪
Saya setuju sekali dengan Prof. Pikiran terbuka dan maju 👍Indonesia itu negara yang kaya akan etnis, suku, ras, agama dll dengan kebudayaan yang indah. Dan sangatlah indah jika keanekaragaman Indonesia menjadi daya tarik kita. Ada yang tidak makan babi, ada yang tak makan sapi, ada yang tak makan daging ular, dll bahkan ada yang vegetarian (tak makan mahluk hidup ). Apalagi ini di Jakarta yang penduduk nya banyak yang beraneka ragam. Jadi janganlah melarang pengusaha membuka usaha dengan makanan yang mungkin tidak sesuai dengan golongan tertentu, asalkan pengusaha sudah jelas menuliskan makanan nya itu terbuat atau mengandung apa dimakanannya.
👌🏿
nah setuju 👏👏
SETUJU... kan di tulis tdk memaksa silahkan yg doyan dan suka
Ketika kebaya,reog,songket diakui bangsa lain, barulah kita heboh. Rendang bagi orang minang adalah bagian dari budayanya...wajar kan mereka heboh
@@asalasalan9686 ya gk sebanding cuk
Proses Khillafahisasi terus digalakkan..
Persiapan infrastruktur. Sarana Prasarana sudah semakin lengkap..
Tidakkah kita sadar bahwa kita adalah Indonesia berdasar Pancasila, semboyan Bhineka Tunggal Ika... Yang PLURAL dan menghargai perbedaan
Betul prof saya rakyat malaysia..
Mkn dari babi tidak pernah ribut soal mkn babi kerana malaysia berbagi bangsa dan agama..masing2 sudah faham..yg penting saling hormat menghormat..
"Kalau kita lebih banyak piknik, mungkin kita tidak ribut seperti ini" - Prof. Rhenald Kasali, 2022
Manu sia2 pnh nafsu mmg wajib kuper kudet dgn sgl anti sosial dungunya yg berasal dr pemikiran sempit kaum nya yg bahkan mknn nya pnh racun dan najis akibat calon2 pengkhianat bojo tuane dewek.... Mengerikan mmg, nafsu rendahnya yg berapi neraka jhnm...✍️😇
MUI dan Ustadz seperti si Anwar abas gemblung dan si helmi koplak yg bikin kisruh hanya gara2 urusan kecil babiambo memang benar kurang piknik..
Dijual babi halal 😂😂😂
Saya tidak setuju, faktanya milenial Jaksel yang sedikit-sedikit refreshing, sedikit-sedikit healing, sedikit-sedikit vocation masih saya ada yang ribut
Piknik bukan solusi, hanya memperlambat
@@lazuardyyahyafajri3712 Syarat Piknik juga harus punya, Duit. Terus yg gak punya duit mau gimana pikniknya?
Suka sekali mendengar penjelasan Prof Rheinald Kasali. Singkat tapi jelas. Tdk prnah menyudutkan pihak manapun tetapi mencerahkan. Semoga sehat terus Prof. Indonesia sangat membutuhkan sosok spt anda.
Inilah orang yg sering piknik dan well educated pasti wise menyikapi permasalahan. Thks Prof..kereen.
Betul Prof, ga perlu ribut masalah beginian. Justru kalo masakan daerah kita di adopsi oleh daerah/negara lain, kita mestinya ikut bangga. Itu berarti masakan daerah kita di hargai di tempat lain. Lagian hampir semua masakan yg kita santap sekarang, adalah hasil dari cross cultural dari berbagai belahan dunia. Dan banyak yg asalnya dari daging babi juga seperti Bakso, Bakmi, Hamburger, Sosis, dll
terus?
Itu dia bro .. hamburger punya luar negeri tdk ribut .. 😂😂
Dijual daging babi halal .. dpd bilang non halal .. biar paham tuh muslim 😂😂
@@jozieamaheka7344 kau pahami dulu konteks kenapa orng minang protes
@@armsid4907 ... Kau jg hrs pahami knp org Tionghoa dn menado tdk protes .. justru bangga bhw makanan khas ada di daerah lain .. terbalik kan bakpao dn rica2 identik dgn daging 🐷 koq kau diam aja 😂😂
Prof. DR. RHENALD KASALI !
Mantab Prof, banyak pemimpin umat, pemimpin 'AGAMA', pemimpin pemerintahan, wakil rakyat,
yang perlu diberi pencerahan. Tujuannya adalah :
1. Bangsa indonesia semakin siap menjadi bagian dari masyarakat dunia.
2. Bangsa indonesia siap memisahkan antara urusan agama dengan urusan politik.
3. Pemimpin2 indonesia siap menghadapi era keterbukaan, era informasi global.
4. Babi kadar lemaknya lebih baik dibanding dengan sapi, kerbau, dan kambing
5. Banyak obat yang dibuat dari sari babi, dan percayalah segala yang diciptakan Tuhan itu baik.
Mksd Saudaraku ini adalah mengikuti paham liberal atau sekuler, pemisahan antara agama dan kehidupan, jdinya agama hanya tinggal sebagai pelengkap saja bukan way of life bagi manusia, padahal sudah ada bukti kemajuan Islam di masa Dinasti Abbasiyah dan Di Andalusia bahwa agama bukanlah penghalang untuk sebuah kemajuan peradaban bangsa
Setuju bgt, bahkan ada pemimpin daerah (yg harusnya netral) sampai memihak dan berkata buruk ke pemilik restoran rendang babi yg tidak tahu apa2. Ga layak dan ga mengayomi
@@krisna5073 itu gubernur Sumbar Krna mewakili masyarakat Minang, pemimpin tidak harus netral tapi harus juga berani bersikap, jika lau tidak setuju terhadap sesuatu katakan dan berani sampaikan, kita saling menghargai saudara kita yang berbeda budaya dan agama dengan kita dan sebaliknya juga begitu orang lain juga harus menghargai budaya dan agama kita juga, intinya saling menghargai bukan hanya diam saja melihat semua yang terjadi.
@@alimarakmal170 bukannya agama juga yang menjadikan kemunduran arab dan islam?
@@notsosecret7884 bukan saudaraku tapi paham yang mengdikotomi antara ilmu pengetahuan dan agama yang tidak bisa berjalan berbarengan sehingga klw kamu ikut agama gk boleh milih ilmu pengetahuan ataupun sebaliknya pilih pengetahuan juga tak boleh pilih agama krna keduanya dipisah sehingga yang menyebabkan ketertinggalan nya bukanlah agama tapi paham yang mengdikotomi atau pemisahan antara agama dan kemajuan, contoh nya saja disaat zaman kegelapan di Eropa saat raja2 di Eropa tidak bisa menulis nama mereka sendiri tapi anak2 Muslim di Andalusia sudah hafal Al-Qur'an dan mampu membacanya, menulisnya bahkan di zaman kegelapan bagi orang Eropa tersebut Islam berjaya dengan banyak memunculkan banyak sekali ulama yang tidak hanya menguasai satu bidang ilmu saja tapi banyak bidang seperti matematika, kedokteran, astronomi dan lain2, dan yang mengagumkan lagi ada seorang ulama bernama Abdullah Ibnu Mubarak, beliau tidak hanya menguasai ilmu agama atau akhirat tapi Ilmu dunia beliau juga sama dengan Ilmu akhirat beliau saudaraku, kesimpulannya bukan agama lah penyebab kemunduran bangsa tapi paham yang mendikotomi itu lah yang membuat kemunduran saudaraku
👍👍👍 sangat mencerdaskan .. RW adalah masakan khas Manado/Minahasa dengan bahan dasar daging anjing tapi banyak orang tidak suka daging anjing dengan berbagai maka ber inovasi lah para koki .. daging anjing diganti dengan daging bebek .. jadilah menu baru : BEBEK BUMBU RW.
Semuanya terpenuhi .. konsumen dan produsen
@Lo Willy Prang dan orang Manado asik asik aja, ngga perlu protes, apalagi DEMO.
@@raymondsontoyou4178 hehe....nggak ada demo "penistaan masakah daerah sulut yg mayoritas bla bla" hehe
Bagi suku2 tertentu yang merasa bahwa variasi kuliner dapat mencederai budaya apalagi agama, jangan lupa untuk pelajari sejarah, mungkin sejarah kuliner daerah yang kamu banggakan justru berasal dari pengaruh kuliner asing, terutama dari India dan Cina.
mntap...kalau baju koko dipakai engkoh tiongkok beragama buddha atau konghucu, alhamdulillah banyak orang jawa muslim tahu bahwa baju kok memang aslinya dari tiongkok..
@@dildaarad4964 ya ini salah satu contohnya, dikira produk tertentu merupakan budaya milik golongan tersendiri, padahal memiliki pengaruh dari budaya asing dan kemudian ditegaskan dengan bumbu2 SARA pula.
Betul sekali, Prof. Hanya orang Indonesia yg punya waktu meributkan soal identitas makanan, menomor satukan agama diatas segalanya, merasa selalu benar padahal belum tentu benar. Terima kasih sdh membantu membuka mindset rakyat Indonesia, Prof.
handphone buatan kafur tapi ada aplikasi alqur an...kenapa adem ayem...masyarakat indonesia masih banyak yang tolol dan norak
Kami orang islam pasti menomorsatukan agama
@@azharpratama1262 sepertinya kurang piknik, jadi pemikiran sempit dan kaku.
@@peace9269 Msak bilang kaku org yg mnjaga asupannya... Sdar ngga..? 🤦♂️
@@azharpratama1262 ah masa sih bang? kalau no 1 agama jangan korup dong. tuh pejabat yang korup mayoritas islam.
Sy baru tahu kenapa Prof RK jarang diundang ILC karna membahayakan perdebatan bagi RG..beliau sangat jernih dan logis dlm memaparkan.tanpa kata2 kasar
Mana ketangkep omongan prof RK di ILC? ILC mah modal bacot ama ngotot plus ngemeng doang
Yg diundang orang2 yg emang suka bertengkar 😂
"...hal ini tidak hanya terjadi disini, tapi juga terjadi di beberapa negara lain..." Betullah seperti yang prof Renald katakan. Yang ribut2 itu 'kurang piknik'. Jadi pola pikirnya jadi katro...kasihan memang..stay relevant.. 👍😎👌
Smua ada aturanya.jangn sesuka hati melakukan sesuatu,apalagi merugikan orang lain.
@@firman922 ... merugikan siapakah.., harus sesuai aturan yang mana... ?
Mengapakah kita ribut mengurusi makanan orang lain, harus sesuai aturan dan nilai2 kita sendiri. Indonesia ini majemuk.
Kami di Singapura tidak pernah marah kalau makanan yg biasa dimasak orang Melayu/Islam dijual orang non-Muslim. Ada kok orang Cina menjual Mee Rebus, Mee Siam, Nasi Lemak. Kami yg Muslim tidak marah, hanya menghindar. Orang Cina juga gak marah Hainanese Chicken Rice, Hor Fun, Bak Chang di buat halal.
@@firman922 cobalah open minded...
@@hannachristien8045 bukan makanan nya kak tapi penyebutan nama daerahnya yaitu Aceh dan Padang yang nota bene semuanya Islam dan tak mungkin makan yang haram kak, tak masalah dengan rendang yang dibuat pake babi nya krna siapapun juga bisa melakukan hal tersebut namun mengatasnamakan nama Padang dan Aceh tersebut yang menjadi masalah nya kak.
Betul sekali bapak Prof, kita harus sering keluar, biar lebih luas cara menerima hal2 yg baru + Toleranz yg cukup.
Dari hati yang baik maka akan muncul kebaikan
Terima kasih
Pak propesor RK
Saya selalu salut dengan pandangan dan cara berfikir Prof RK. Luar biasa, sangat cerdas dan dengan narasi yang sopan mengena. Terima kasih Prof. atas pencerahannya. Semoga yang suka ribut masalah yang sepele ini bisa kebuka mata hatinya dan wawasannya
Setuju Prof, kita memang harus banyak piknik agar wawasan kita juga makin banyak pengetahuan agar kita tidak selalu kaget dan ribut krn kreasi kuliner atau makanan restorant dg pansa pasar yg beragam .. Mari kita makin pintar dan cerdas
Terimakasih Prof 🔥🔥
Semoga anda lebih cerdas dan bijak, silahkan berbisnis tpi ingat budaya dan prinsip2 daerah org lain, prof ingat yaa Islam punya prinsip
@@nandopalinrungi6694 alahhh munafik kau idiot, kalian sj yg bikin ribut di negara ini, fakta.!!!!
@@nandopalinrungi6694 jangan dimakan babinya anjir, apa hubungannya budaya sama agama? Ntar ada orang arab Kristen masak babi sama nasi mandi bakal lu protes juga?
@@nandopalinrungi6694 Jangan bawa2 agama, umat islam tidak semua sedangkal kalian, tanpa berfikir hanya ikut2 marah2 dan menelan isu mentah2. Ingat didalam islam juga dijelaskan "agamaku agamaku, agamamu agamamu" salahnya babi ambo dimana?? Agama pemilik resto juga bukan islam dan dia juga jualan untuk non muslim, kek gitu aja diributin kaya seolah2 masalah besar aja. Kelihatan kualitas kalian... Betapa dangkalnya pola pikir kalian. Loe makan bakso, bakmi,siomay, steek, burger, pizza ENAK GAK??? Kalau loe juga makan itu semua, apa loe gak malu?? Harusnya otak dan prilaku loe sejalan dong, kalian bebas makan/rubah komposisi makanan khas orang giliran orang rubah komposisi makanan padang aja teriak2, gak malu sama mulut dan perut loe...
Terimakasih Prof.. Diajarkan untuk melihat sesuatu lewat berbagai perspektif. Sayangnya, perspektif sebagian kaum di Indonesia sangat miris cenderung mundur kebelakang.
Ya kebanyakan doktrin jadi potensi akal jadi buntu😋
Semakin hari semakin mundur.
Pdhl sekarang sudah jaman internet. Bukannya tambah cerdas,, tambah nyungsep.
@@godelbaliselamat7197 itu yg saya heran....dulu, jaman akses informasi yg masih terbatas...tapi orang² masih mau berpikir terbuka entah itu dari baca² buku atau yg lain nya.
Lah sekarang, jaman dimana informasi di ujung jempol kita....koq malah milih mundur.
@@dedikpurwanto9842 begitu LAH fakta nya...yg jadi heran... kenapa sebuah KOTA Padang diklaim satu AGAMA...dan sebuah masakan..jadi ribut... padahal itu sudah berisi non halal..... dimana ,, ditaruh kecerdasan Nya
Karena mereka memang mau mundur ke abad 7
Luar biasa Prof.
You are the best 👍
"Semakin banyak piknik, semakin membuat kita bijaksana"
Hiduppp Piknikkk.....yesss
Saya suka dengan Bpk Renald cerdas luar biasa ucapan/kata2 yg keluar dari hati yang diolah dgn bijaksana sehingga seluruh pendengarx adem menyenangkan hati, semangat utk kebersamaan semoga menambah wawasan rakyat bangsa Indonesia
Trimakasih Prof, selalu mengajarkan tentang positif thinking dlm segala aspek kehidupan, harusnya Prof Rhenal K ini pantas menjadi kandidat Menteri. thanks 🙏
Yang ribut itu cara pikirnya kurang jauh.. Karena melihat bahwa kaumnya merasa pusat tata surya.. Semuanya harus serba "kaum mereka".. Sangat disayangkan bagi kaum minoritas yang ingin makan dengan variasi dan inovasi sesuai selera mereka tp ditahan oleh kaum2 yang serba " Mereka"..
Bagi pengusaha juga kasian, sudah kasih label non halal, menu juga jelas tp masih ributin.. Dasar hukumnya gk da tp di ributin..
Bahagianya hidup saya ini menjadi seorang Agnostik 😀
@@arilambertus6060 boleh.. 😃.. Penting humanity above all..
Pusat tata surya dan tata krama plus pemegang kunci surga..... Wkwkwkwk
@@frans2005 y begitulah..
Harusnya orang tionghoa juga marah yak soalnya banyak yg bikin bacang pake daging ayam or sapi, kan bakcang harus pake daging babi
Luar biasa Pencerahan nya Prof, smoga rakyat Ind smakin cerdas n yg cinta damai.👍🙏
Prof,yg makan nasi uduk Aceh ,sudah lama ada dan dikonsumsi oleh etnis Tionghoa di daerah yang mayoritas Tiobghoa di Jakarta.Nasi uduk Aceh di Daerah Muara Karang dan Dutamas,dan banyak menyerap tenaga kerja karena yg masak Etnis Tionghoa asal Aceh,kenapa urusan remeh temeh diurusin ,yang iseng itu baiknya menciptakan lapangan kerja dari pada cari2 masalah.
Ya saya juga pernah makan nasi uduk aceh di muara karang mengapa harus ribut soal makan minum karena pemilik kedai itu juga menghidupi banyak karyawan yg juga muslim,,,,kalau orang muslim bisa menghidupi banyak saudara muslim ya silahkan tapi mengapa orang muslim yg ga mampu memberi makan sesama saudara tapi paling ribut sendiri,,,mari saudara jangan selalu ribut sana sini soal makanan yg penting anda semua bisa menghidupi keluarga dg baik saling menghormati yg penting kita tidak makan yg bulan makanan kita tidak merampok tidak memalak
@@rezasyafr8278 dunia kuliner itu luas dan telah mengalami pencampuran ragam budaya didalamnya makanya dengar baik baik penjelasan Prof. Renaldy Khazali supaya ngga gagal paham..!
Penggunaan nama daerah, tujuannya cuma sekedar memberi penjelasan asal olahan produk makanannya; dan makanpun bukan ditujukan kepada umat islam karena biasanya udah diberi penjelasan ditempat usahanya dengan kata NON HALAL..!
Saran saya; jika memang kata kota PADANG dan ACEH begitu sakralnya buat kalian sehingga tidak boleh ada kata daerahnya dalam usaha kuliner yg menggunakan babi; tolong di daftarkan saja ke HAK PATEN..!! Dan sebarkan ke seluruh daerah di Indonesia dan dunia..!!
Jika ada bukan suku daerah tsb namun lahir dan besar di daerah tersebut bahkan dah tiga generasi ,jika suatu waktu ada yg merantau dan buka usaha dengan mencantumkan nama tempat lahirnya haruskah itu jadi persoalan.
@@rezasyafr8278 ada dalil hukumnya om? -
Orang orang kita mah gitu suka ngributin hal hal yg ngga penting
Mantap Prof Rhenald pencerahan nya sangat menyejukan sekali sekalian mendidik , membuka mata hati untuk tdk menjadi manusia sumbu pendek.👍👍
Pencerahan yg aktual dmk ini yg dibutuhkan masyarakat kita yg terlalu mudah dibodohi. Trimakasih Prof smg bnyk anak bangsa yg mbagi kepandaian diri spt ini.
Benar yg dikatakan pak rhenald, masyarakat kita yg fanatik agama disebabkan tdk pernah keluar melihat kehidupan lain.
Seperti " katak dlm tempurung "
Katrok, kolot, .
Mereka minim literasi and kopinya kurang pahit, mainya kurang jauh.
😁😁
Pernah, tp lbh ke suka wisata halal tp memaksa umat lain untuk wajib halal. Pdhl mknn mereka lbh najis pnh sihir dan racun dr nafsu dajjalnya dewek...✍️😇
Prof setan.
@@ahlushuffah8552 eee anjingnya ...
Kadrun muncul...aunggg guk guk..
Tuakkkk berrrrr 🤣🤣🤣🦎😂😂😂
Babi Kecap jg merupakan masakan khas Manado.. Masakan Manado itu rata2 mengandung B2 , kalo orang Manado bilang: "gak pakai B2 kurang lekker(enak)".cuman suku minahasa alias orang Manado memang suku paling santai sedunia, ketika Masakan khas nya dijual dan dibuat oleh orang non-Manado dan di -halal kan orang Manado gak ada yg ngamuk2 dan sewot tuh masakan khas nya seperti woku, dabu-dabu, brenebon, tumis bunga pepaya, tude, cakalang fufu, panada, kukis cucur, lalampa, es kacang merah dll dikreasikan oleh orang2 non sukunya..padahal kalo mau jujur masakan Khas Manado yg dikreasikan (dirusak) oleh orang non-manado itu rasanya beda jauh banget dan ga seenak makanan aslinya..
Dayak juga santaiii...
Salam dari kaltim
Lahh bedalah... Muslim itu bukan pengonsumsi segala...
Kalau dari non halal mnjadi halal.. Org2 non muslim ttp bisa mengonsumsinya... Kalau dibalik ya tdk mngkin.. 🙏
@@carlheinz2402 "Babi Ambo", muslim yang bisa membaca tau non halal. Kenapa diributkan? Karena kaummu sumbu pendek. Kalau non halal jadi halal, boleh. Masa bodoh dengan perasaan suku/ras/agama yang bikin masakan itu sejak turun menurun.
Masakan manado n kue" Manado yg di buat oleh orang yg bukan org Manado rasanya sdh beda... Aplg panada ttp enak buatan org Manado 😍
@@carlheinz2402 bukan broo...bukan soal yg non muslim bisa menkonsumsi segala..tp ini soal merusak kreasi narasi yg di atas. Artjnya banyak org luar yg bkin juga
Selain itu yg dipermaslahkan org sumbar itu kn pake babi krn mereka ga makan babi..lah itu kan jelas bukan utk org muslim. Sama aja logikanya..ketika makanan yg biasanya rendang halal, dbuat dari babi utk dkonsumsi org non muslim...lalu knapa ribut
Itulah Indonesia, kebanyakan masyarakatnya pikirannya masih kolot biar pada masih muda juga.. Teruslah jalan ditempat Indonesia-ku. Tidak perlu maju.
America: Hold mah beer
Seperti orang bilang... Kurang piknik atau kurang jauh pikniknya..?
Keterbukaan minda prof Rhenal Kasali perlu dihayati sepenuhnya oleh semua masyarakat berbilang suku kaum dan agama di Indonesia.
Ulasan yg sangat bermanfaat...hidup kita jangan seperti katak dalam tempurung...pinik sangat bermanfaat buat menambah wawasan kita agar tidak terjebak dalam pemikiran2 konservatif...respect Prof. Sehat selalu.
pas apa yg dikatakan pak prof, orang yg selalu mempermasalahkan yg tdk perlu adalah orang yg kurang piknik seperti katak dlm tempurang.
tapi ada yg lebih parah yaitu mengerjakan yg tidak perlu dan membanggakannya sementara tugas utamanya gak ada progres
@@freezes8070 nah,.. Nice Komen 👍👍
mari kita dukung wacana pemerintah wisata danau Toba dijadikan wisata halal biar menarik wisatawan dr dunia arab.kayak vitnam,cina, Korea, Jepang berlomba² menyajikan wisata halal.... 👍👍👍
Intinya harus sering piknik dan jangan melihat hanya dari satu sisi saja. Mantap pak..
Mereka itu:
Diajak mikir malah nuduh kafir ....
Diajak usaha malah minta sumbangan ....
Diajak belajar menolak ...
Diajak bareng" milih menyendiri ....
Diajak jalan" mintanya gratisan ....
Pokonya angel .... angel ....
@@pelangibunda8673 sepertinya km mendiskripsikan dirimu sdr 😂😂😂
@@jinnilovely5573ahaaa .... Takfirin oohh No.!!
Selalu menyenangkan mendengarkan ulasan Prof. Sangat bermanfaat nambah wawasan.👍👍🙏🙏🙏
kayanya bapak yang kurang piknik deh rendang itu pak makanan no 1 didunia dan terbuat daving sapi sudah ga bisa diubah? akan kacau kalau di rubah jenis dagingnya dan itu satu2nya kebanggaan indonesia bukan sekedar karena agama itu harua dipertaha kan bukan difleksibelkan pjknok kulinerlah pak
@@heijlibra4326 🤣🤣🤣😆😆😃😃 komen ini lah yg paling menggeli kan @kenji kenji
Negara2 lain sudah maju dengan inovasi2 produk dan teknologi baru untuk kesejahteraan rakyatnya, tetapi kita masih sibuk aja dan korslit dengan hal2 sepele ini...
Salut dan bangga atas pencerahan profesor RK.
@Bobby Manarisip, negara negara lain berlomba2 mencari inovasi dalam iptek dan kemajuan manusia, di +62 masih aja sibuk dgn ekstrem2 yg menyangkutpautkan dengan agama, agama penting sebagai dasar dan fondasi hidup tapi kalau menyangkut dengan usaha dan sdh ada keterangan non halal kek, dan label2 sejenisnya, ngapain sih diurus, betul kata prof. Masih ada puluhan pilihan makananain klo memang jenis makanannya ga sesuai. Gitu aja repot. Org indo ini tllu rese', dan tllu kolot, makanya majunya lambat😒
Bagi umat muslim mari kita berdoa: Ya Allah, limpahkanlah kecukupan kepada kami dengan rizqi-Mu yang halal dari memakan harta yang Engkau haramkan, dan cukupkanlah kami dengan kemurahan-Mu dari mengharapkan uluran tangan selain-Mu.” (HR. Tirmidzi no. 3563 dan Ahmad 1: 153)
Terima kasih ulasannya prof. Kualitas profesor Rhenald memang berbeda. Sudut pandang, pikiran jernih dalam menganalisa menunjukkan kualitasnya. Ada juga analisa kasus sama oleh yg mengaku profesor juga tapi berpikir sempit tidak menunjukkan kualitasnya sama sekali.
Masyarakat menuju ke era komunitas modern dimana sudah banyak perpaduan budaya, suku, agama, ras, bahkan dari negara lain. Begitu dihargai di beberapa wilayah tertentu, tetapi kenyataan tidak demikian di beberapa wilayah tertentu. Politikus dan aparat, bahkan tokoh agama masih berwawasan sempit, berpikiran pendek, atau justru memanfaat situasi. Tentu saja membuat resah masyarakat, lagipula tidak ada jawaban yang tegas dari unsur negara yg dapat mengayomi. Malah diperdebatkan di media, diperbesar oleh pejabat2 penting di daerah tertentu. Masyarakat multirasial di Indonesia masih penuh dengan gesekan, dibiarkan saja bergesekan, yang penting yg minoritas ngalah, takut dianggap menista. Tp sayangnya gesekan yg dilandaskan agama yang sangat tajam rasanya. Miris dan gusar melihat kenyataan...
Identity politics is cruel, my dude.
Setuju pencerahannya bapak.."gubernur tiap pulau nusantara layak piknik dalam bursa pencapresan" biar angka 6 dan 9 nya bisa pahami bersama sama..salam hormat🇲🇨
Istilah akhlak, etika, dan moral mempunyai persamaan dan perbedaan dalam pemaknaannya. Sebagaimana diterangkan dalam buku “Akhlak Tasawuf” yang disusun oleh Prof. Dr. Rosihon Anwar, M. Ag. Pertama bahwasanya ketiganya mengacu pada gambaran tentang perbuatan, tingkah laku, dan perangai yang baik. Kedua, merupakan prinsip atau aturan hidup manusia untuk mengukur martabat dan harkat kemanusiaannya. Ketiga, merupakan potensi positif yang dimiliki oleh setiap orang.
Sementara perbedaan diantara ketiga istilah tersebut ialah; akhlak tolok ukurnya adalah Al- Qur’an dan As- Sunnah, etika tolok ukurnya adalah pikiran atau akal, sedangkan moral tolok ukurnya adalah norma yang hidup dalam masyarakat.
Nabi Muhammad SAW sebagai khatimunnabi diutus oleh Allah untuk menyempurnakan Akhlak. Betapa pentingnya pembelajaran, penerapan, dan pembiasaan akhlak sejak dini yang akan mempengaruhi karakter pada diri seseorang, yang mana sesuai dengan etika dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Pembentukan karakter tersebut erat kaitannya dengan psikologi. Psikologi membicarakan tentang perasaan, sifat, kehendak, pemahaman, khayal, kemerdekaan, yang keseluruhan dibutuhkan oleh ilmu akhlak
Yess....all about perspektif....suatu analisa yg jitu dr seoramg Reynald Khasali....👍👍
Bapak Rheinald yg sangat Cerdas dan berwawasan yg luar biasa. Sehat slu dan tetap semangat Pak Mencerdaskan Anak Bangsa. Salam 1 NKRI.🙏🙏🙏❤🇲🇨
Terimakasih prof, sering-sering buat Video untuk memberikan pencerahan yang seimbang.
Mie, bihun, kue tiau, tahu, bakso, kecap semuanya asli china, tp udah biasa dan milik bersama..
Mau bikin Rendang babi boleh2 saja.. prof... Tapi jangan bawa bawa nama suku Padang .. itu namanya Rasis
@@alexsandrio3633 orang Padang juga ada yang Kristiani.
@@alexsandrio3633 Menurut KBBI, rasisme adalah paham atau aliran dimana seseorang merasa ras nya yang paling unggul.
Jadi RASISME tidak tepat disematkan pada Penjual babiambo Mas 😥
Lebih tepat, menurut saya ini adalah kebebasan berkreasi dalam dunia kuliner. Tidak ada unsur merendahkan atau menghina.
Tapi perlu piknik sih supaya perspektifnya berbeda 🙄
Kwetiau pontianak mayoritas yg jual etnis tionghoa dan banyakan non halal, padahal nama kota pontianak diberikan ama sultan alkadrie pemimpin Kesultanan muslim pontianak pertama 😂😂🤣🤣
satu kata menarik yang mnurut aku keren banget.. saat manusia goa bgitu melihat manusia lain ketakutan..kembali ke goa..sembunyi..dan bla bla bla..baru skali baca konten Prof Renald lgsung dapat ilmu bahaya kurang piknik ini.. ga akan pernah bisa maju bahkan mungkin saja dan sangat mungkin ditolak negara maju..aku subscribed biar bisa blajar dr Prof yg sudah "piknik jauh" hehe.. nice article!
Trmksh Prof. Tidak pernah bosan mendengarnya justru semakin membuat ketagihan
kenapa orang yg susah payah mencari sesuap nasi seenaknya ditekan tekan. emangnya org2 ini bersedia hidupin keluarganya. mereka gak minta minta sedekah dr org lain. berusaha dg keringat sendiri ada apa salahnya. gak melanggar hak cipta maupun hak paten juga
Guru Bangsa..Sangat inspiratif ..Buka Mata Buka Telinga Gazz Teruuus Prof..👍✊
Kalau semua orang seperti Prof. Rhenald Kasali, Indonesia pasti makmur dan adem. Tapi bagi orang yang jualan agama, memang mereka cari orang yang bisa dibodohi perspectivenya dan diprovokasi supaya fanatik tidak berakal sehat. Duitnya memang dari sana. Lagi tumbuh subur seperti cendawan di musim hujan di negeri ini.
Jdi negara maju, adem dan makmur
Jadi ga usah ada agama aja ya di indonesia supaya maju dan makmur?
@@ojiijo23 Yang penting AKHLAK dulu dibenerin = Agama menyusul. Apa gunanya punya Agama tapi gak malu Korupsi??? Jadi lebih baik beragama tapi korupsi lancarrr?? MUI aja gak malu2 nyolong duit apalagi umatnya.
@@TheIndonesianPride Hehe, Gue sih ngga begitu. Dari komen lo gue tau lo genk mana.haha
@@ojiijo23 MANA YANG LU PILIH =
1. PUNYA AGAMA TAPI KORUPSI??
2 GAK PUNYA AGAMA TAPI GAK KORUPSI??
MAU PILIH PUNYA AGAMA TAPI JUJUR / GAK KORUPSI. KENYATAANNYA DI INDONESIA???
memahami penjelasan Prof. RK mmg hrs memiliki wawasan luas, klu tidak, bisa salah paham, jadi mari belajar lebih bnyk, bepergian lbh jauh agar bnyk yg kita ketahui
Prof.. banyak orang dibumi yg kita cintai ini seringkali terjebak oleh hal-hal yg menyangkut sara. Ga move on.. claimnya sbg bangsa yg ramah, cinta damai, religius, murah senyum..tapi saat disentil sedikit aja alias mudah tersinggung.. amarahnya meluap. Jadi sebetulnya belum dewasa kan.. biarlah kelak anak cucu kita semakin dewasa seperti Prof katakan : disinilah titik baliknya : " hanya karena kamu benar bukan berarti aku salah ". Trims Prof atas pencerahnnya
Benar kata Cak Nun (Emha Ainun Najib) bahwa Label Halal itu tidak diperlukan karena mayoritas penduduk indonesia adalah Islam, akan tetapi yang dibutuhkan adalah Label Tidak Halal untuk produk masakan/makanan yang tidak Halal.
Tapi pelabelan halal sangatlahmenguntungkan
Yup 👍🏻👍🏻
Lebih cepet kelar sertifikasinya dibanding yang halal, tapi kalo ketemu yg ngaku halal tapi ternyata haram sih yaudah serahin ke polisi
saya bangga menjadi warga minang , krn salah satu jenis masakannya dari sekian banyak jenis itu yg sangat terkenal di dunia adalah rendang , bravo
Betul bro..mau dr apapun bahannya ga ush di bikin masalah..yg penting tertera nama bahannya..drpd bohong ga nyebutin bahannya..tetap nama rendang yg populer.
Kan udah jelas keterangannya (babi, non halal). Gak masalah mustinya. Indonesia itu indah karena beragam warnanya, yang bs saling toleransi. Terima kasih videonya, Pak Renald Kasali.
sekelas Prof hanya membahas Rendang nya saja
Tidak berfikir Tentang adat,budaya yg kami Junjung, Rendang babi tidak ada masalah nya
Tetapi Atas dasar Penggunaan Kata Dasar Padang Dan kami sendiri hampir 100% Islam, jika Pemikiran kalian Orang Yg Pintar dan open minded, menganggap kami orang yg kolot, tertinggal
Luar biasa Prof 👍
Terima kasih prof telah memberikan kami kuliah 👍👍
Terbukalah mata kami ini agar lebih bijak menyikapi masalah yg ada diIndonesia selama ini.
Sekali lagi terima kasih banyak prof 🙏
Sehat selalu dan teruslah memberi masukan agar bangsa Indonesia semakin maju.
Bravo prof 👍👍👍
Mantap , kalo ahlinya sdh menjelaskan clear and clean ,, ayokk banyak piknik minimal ke tetangga di luar kita ,,, tks Prof ,,,
terima kasih Prof jangan lelah menyuarakan kebenaran terutama pengetahuan umum sangat bermamfaat bagi saudara2 kita yg kurang wawasan pengetahuan umumnya supaya lebih cerdas dan makanan tidk dikaitkan dengan keyakinan juga politik NKRI damai
,,
Profesor memang keren, terima kasih prof, semoga tetap sehat & terus mengedukasi masyarakat !
Mantap profesor. Cuma di nkri terlalu byk oknum penjual ayat. Mereka memanfaatkan orang bodoh untuk mendengar jualan mereka. Teruslah mencerdaskan bangsa.
Sayangnya orang2 yg suka marah2 dan protes terhadap hal2 spt ini biasanya tidak pernah mendengarkan kontent bermutu dari Pak Reynald Khasali. Mereka punya horizon yg sgt sempit
mereka hanya suka hanya dengan konten yang sepaham jadi memang benar katak dalam toples merasa diri nya paling guede karena toples bagi nya adalah dunia, salam hormat sukses buat kita semua
Saya ingin pak Rhenald ini menempati MENTERI PARIWISATA EKONOMI KREATIF......
Tugas anda Professor untuk mencerdaskan dan merubah mindset org Indonesia yg masih terbelakang pola fikirnya.Terus terang Indonesia mayoritas msh pola fikir primitif. Sehingga mudah ribut2 masalah sara.
Doakan saya bisa banyak pikinik kayak bapak ya, Pak Rhenald~ memang benar soalnya, jalan2 ke daerah lain, baik itu di dalam negeri ataupun luar negeri, bisa lebih membuka pikiran kita sebagai sesama manusia. Selagi jalan2nya bukan yg cuman blanja-minded or pamer-demi-konten-minded yak 🤣
hal kecil yg tidak perlu dipermasalahkan sebenarnya.yg paling penting tidak adanya unsur penipuan misalnya mengaku rendang sapi padahal babi. kita juga sbg customer harusnya menanyakan tentang komposisi makanan yg akan kita beli.
tlol mau makan nannya komposisi trus
Dalam hal ini, namanya sudah jelas menyebutkan babi, jadi tidak ada penipuan.
Padahal dlu2 sering ada kasus resto padang , bakso, soto, dan sate yg make daging babi atau bahkan tikus saat harga daging sapi mahal tp gk seheboh ini demo nya, padahal itu resto padang dan bakso biasa yg halal bkn non halal kaya yg biasa dijual di pecinan wkwkwk😂🤣🤣🤣
Awalnya bakpao,hamburger,hot dog haram dan sekarang halal no problem pilih mau halal atau haram itu aja kok repot
klo mau haram jgn bawa2 masakan yg gak pernah buat masakan haram
@@duniaagung kenapa makanan haram bisa modifikasi jadi halal ? Kok pake standar ganda
@@harunrustam923 ya klo yg punya makanan haram mau marah ya silakan aja gpp kok, lagian yg buat makanan haram jadi halal juga atas keinginan mereka sendiri karena pengen menggaet market muslim hahahaa
@@duniaagung la orang goblok dan tolol seperti ini, la bikin makanan haram jga ngak maksa dirimu makan/ beli ,dan modalnya bukan minta kamu lah kok bingung..asli cara beragama yg masih mentah jdi sesat..dan makanan punya agama hanya di kaum khilafer
Coba semua masyarakat indonesia mempunyai pemikiran spt bapak rhaenald kasali....alangkah majunya indonesia ini. Tanpa memikirkan suku,agama,ras (SARA). Tetap sehat trs pak rhaenald kasali.
Sangat beruntung kita masih mempunyai salah satu orang seperti prof renald ini ...dan kita sangat terbantu akan wawasan beliau .gbu prof 🙏
Setuju Prof, seperti kata pepatah: No Man Is An Island (Manusia Tidak Bisa Hidup Hanya Seorang Diri Saja), kalo dlm bahasa gaulnya mah: "Maennya Kurang Jauh" 👍😀
Sepertinya memang ada yang sedang menghasut masyarakat dengan isu agama dan suku, Dayak sudah waktu IKN, Jawa juga dengan sesaji yang dilemparkan, waktu itu juga Papua yang di Malang, sekarang Minang dengan nasi Padangnya, dan Aceh dengan nasi uduk babi, semoga Aceh dan orang Minang tidak terprovokasi, kita tidak akan terhina hanya karena orang opini orang atau atribut kita dipakai orang, justru kalau kita ribut itu akan merugikan kita sendiri.
Si Kadrun pak itu
Makanan tidak mengenal agama dan suku, tapi kita harus tahu dan mengenal apa yg kita makan. Makanya kita perlu piknik.....hehehe
"Susah maju Negara ini krna mayoritas Islam" itu ucapan Pak Wapres Maru'f Amin bbrpa tahun lalu. Makax di-mana2 ketinggalan.
Moral of the story: main keluar komplek/gua , biar tau dunia luar kayak apa. This is a very good learning material. Thank you, Prof 🙏🏾
Terlalu sempit jika kita menyebut masakan Indonesia itu masakan non babi , bagaimana Se'i dari NTT , panggang Karo , babi woku manado , lawar bali dll ?
Dan juga banyak makanan yang kita pikir aseli Indonesia ternyata aselinya bukan dari Indonesia ,
Comtoh :
Pastel - portugis
Kue putu - India
Kue mangkok -Tiongkok
Apalagi bakso, bakmi, bakpau dll
biasanya yang sok indonesia adalah sok arab
Betul bang, Saya malah berpikir rendang asli malaysia. Hak saya mengatakan itu.
BAK = BABI
Yang menyedihkan adalah mayoritas masa belakangan berhasil memaksa penegak hukum indonesia untuk bertindak justru secara inkonstitusional menghancurkan pihak lain yang tidak melanggar hukum. Lihat saja kok ya pengusaha babiambo bisa di panggil dan di periksa penegak hukum.
Itu namanya mobokrasi.
So intinya pikniklah yg jauh biar melihat banyak hal n jgn jd katak dalam tempurung yg cuma liat semua hal dr sisinya yg paling benar sementara yg lain salah. N perluas pergaulan bertemanlah yg banyak kalau bisa dr banyak negara supaya makin luas itu pandangan. Toleransi keberagaman dll yg dulu diajarin di sekolah itu diterapin jgn cuma dihafalin aja. Makanan aja diributin kalo ngerasa itu haram ya udah jgn makan itu makanan cina bakpao, bakwan, bakso semua aslinya babi tp waktu bnyk diganti ayam , sapi, ikan itu org2 cina ga ribut haha aneh deh ya ributin soal2 ga jelas ngabisin energi aja
saya hormat kepada bapak yg sll memberikan opini positif dan memajukan bangsa
Utk belajar toleransi SDH di ajarkan dan di contoh kan nabi Muhammad Saw, tetap saja kita harus jeli dgn sesuatu yg belum di label halal
Selalu menyimak Prof dan ulasan yg sgt kereeeeennnn👍👍👍👍👍👍
Setuju Pak; semakin banyak piknik akan semakin bijaksana.
Semoga semuanya baik baik aja ya prof
Imfo yg sangat luarbiasa membuka wawasan semakin maju dan berkembang buat kehidupan.
Salam
pencerahan yang sangat mantap ..setuju Prof .....
wawasan dan pemikiran yg cerdas.
salam sehat.
Bagus penjelasannya. Sy muslim kalau sy k luar rumah cari makan hrs k restoran yg ada serifikasi halalnya, walaupun k resto Padang .. Alhamdullillah ada hikmah di balik nya .." selalu waspada dan penuh kehatihatian".
Utk memahami suatu gejala sosial yg terjadi di masyarakat dapat dilakukan metode penafsiran (interpretasi) bukan kesimpulan. Metode penafsiran antara lain linguistik, sintaksis, etimologi, morfologi, sosiologi, antropologi, psikologi, histori, gramatical, kriminologi, teologi, filosofi dan lain-lain sehingga setiap orang menghindari judge namun dapat menerima perbedaan pemahaman atas suatu gejala
Bisa kasih contoh penafsirannya?
@@marcelljosim3191 berdasarkan linguistiknya, istilah "rendang" berasal dr bahasa Indonesia bukan dialek Minangkabau atau Padang. Rendang isinya bisa apa saja mau ikan, daging, jengkol.
Secara etimologi, rendang berasal dr dialek Minangkabau "randang" namun randang yg berasal dr dialek Minangkabau tsb menerangkan teknis memasak bukan definisi dan teknis memasaj tsb jg blm memperoleh hak paten terdaftar di Kantor Paten, Merek dan Hak Cipta Nasional.
@@SorminaESar Saya pikir yang diperdebatkan bukan istilah rendangnya tetapi istilah padangnya. Mereka menganggap bahwa kata padang identik dengan islam.
Secara etimologi rendang berasal dari dialek Minangkabau atau Padang "randang" yg menerangkan ttg teknis memasak. Teknis memasak itu blm memperoleh hak paten bhw rendang atau randang patennya dipegang oleh Minangkabau atau Padang karena itu Minangkabau atau Padang tdk dpt mengklaim bhw rendang milik Padang. Secara sosiologinya, suku Minangkabau atau Padang blm tentu beragama Islam kan ada jg yg kristen.
Argumentasi yg tdk berdasarkan hukum, seharusnya diabaikan sj. Rendang Padang kan isinya daging sapi atau kerbau. Klu rendang dg isinya jengkol atau daging babi yang dibuat orang suku Minangkabau atau Padang atau bukan suku Minangkabau atau Padang, baik beragama Islam atau bukan jg dpt dikategorikan sebagai rendang karena td itu tdk ada hak paten rendang lg dipegang oleh suku Minangkabau atau Padang.
Selanjutnya, anda bnyk baca literatur termasuk Kamus Besar Bahasa Indonesia termasuk geogle
Makasih Prof utk penjelasannya. Semakin terbuka wawasan saya 🙏
Masakan olahan babi paling enak dan harum 👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
luar biasa baiknya untuk kebenaran yang dapat mencerdaskan rakyat Indonesia semoga bermanfaat bagi banyak orang Amin GBU
trima kasih ulasannya prof......di dunia lain sdh sibuk urusin mars, mobil listrik, dll..kita masi sibuk urusin masalah makan....disitulah hatiku merasa sedih...😪....jika memang haram, ya tinggal jangan dimakan aja kan beres...
Dengan segala hormat kepada Prof. Rhenald Kasali, Bapak sebenarnya jauh lebih cocok jadi Menteri Perdagangan RI daripada tokoh PAN yg diangkat Presiden Jokowi kemarin jd Mendag.
pret
Jangan deh, biarkan Pak Prof bahagia dngan jalan karirnya seperti sekarang, mencerdaskan bangsa. Kalau jadi menteri, kepentok kbijakan, aturan, dan politik, ga bisa bebas menyatakan pendapat dan jadi sasaran kemarahan rakyat aja (serbasalah, apa2 diprotes terus, wkwk)
Mungkin anda kurang memahami Prof kalau akar dari adat dan tradisi masyarakat Minang dalam mengolah masakan Padang/Minang itu mutlak harus halal. Itu tidak bisa ditawar.
Bagi kami orang Minang rendang itu mempunyai dua makna, yaitu sebagai kata kerja dan juga kata benda. Sebagai kata kerja rendang itu merupakan suatu proses pengolahan bumbu, santan, cabe dan rempah2 yg dimasak utk kemudian dimasukkan daging kedalamnya sampai nanti warnanya berubah kehitam2an. Proses ini disebut "marandang" atau membuat rendang.
Yang kedua adalah rendang sebagai kata benda yg bahan dasarnya adalah sapi atau kerbau. Kalau anda pergi ke RM Padang kemudian memesan rendang, maka yg datang pasti rendang sapi atau kerbau meskipun disana tersedia juga rendang ayam atau rendang telur. Pelayan tanpa bertanya lagi pasti akan memberikan seporsi rendang sapi/kerbau. Kenapa? Karena bagi orang Minang yg namanya rendang itu sudah pasti terbuat dari sapi/kerbau, kalau misalnya ada rendang yg terbuat dari ayam, telur atau belut, maka harus disebutkan sbg rendang ayam, rendang telur atau rendang belut.
Masyarakat Minang dipastikan tidak akan heboh ketika ada orang lain yang membuat rendang babi, rendang biawak, atau rendang buaya sekalipun selama dibelakangnya tdk diembel2i dgn masakan Padang.
Makanya produk Malaysia yang mengeluarkan rendang babi itu tdk pernah dipermasalahkan orang Minang karena tidak ditambahi dgn embel2 masakan Padang dibelakangnya.
Kalau kita obok obok sejarah rendang. Percaya ga sejak jaman minang dibawah hindu Buddha sdh ada rendang babi. Taruhan yuk......
Dan tau ga asak mula rendang... Cek di goggle namanya curry massala.
Kalau ga ada masakan ini maka melayu kuno ga kenal kari dan rendang. Jangan jadi manusia oon.
@@brightandromeda2326 paduan rempah rendang memang ada dipengaruhi oleh rempah2 lndia, tapi cara memasak rendang yang sampai puluhan jam baru matang, itu asli tradisi nenek moyang kami orang Minang. Kau baca dgn teliti lagi tulisan diatas, rendang dalam tradisi Minang bukan saja hanya sebagai makanan, tapi proses dan bahan2 yg digunakan harus halal. Kau mau bikin rendang anjing atau rendang komodopun orang Minang nggak peduli, tapi jangan kau klaim kalau rendang2 tersebut bagian dari masakan Padang/Minang.
Perbanyaklah literasi kau supaya tak mudah tangan kau itu menulis kata oon.
@@mrdjie2795 pernah lihat orang india masak kari ga. Sama lamanya. Bedanya rendang dibuat sampai agak kering....
@@brightandromeda2326 UmKris diem aja jangan Bacoooot
@@mrdjie2795 justru ada kata rendangnya yg masyarakat awam masalahkan..persepsinya rendang itu hrs dr bhn halal.
Saya pribadi sangat meyakini nasi lemak/ uduk bukanlah olahan asli indonesia.. sebab mengapa nasi lemak juga ada Di DESA LONGJI penduduk suku Zhuang di china setempat menggunakan tabung bambu untuk memasak (persisnya membakar) nasi lemak dengan dicampur daging. ... Saya meyakini nasi lemak sama halnya dengan bakso, kwetiau, sate, capcay, seafood, nasi goreng dan nasi kuning yg diperkenalkan oleh pedagang tionghoa jaman kuno. Entah mengapa di indonesia sungguh aneh dan jijik banget mengakui karya org tionghoa. Bahkan sejak dulu pedagang tionghoa kuno, rela merubah kerupuk babi, soto jeroan daging babi dgn mengganti olahan sapi, kambing beserta buntutny, ayam, ikan dll demi bisa diterima jualannya oleh masyarakat setempat.
Dulu soto nama aslinya adalah Jao To.. awalnya bahan dari jeroan daging babi.. kemudian pedagang tionghoa modif menggunakan daging lain yg diterima konsumen krn emg tujuannya jualan. Niat dagang.
Penjelasannya sangat mudah diterima Prof. saya sangat menikmati dari awal sampai akhir
sebetulnya ini pelajaran kita semua bahwa kita perlu menghargai perspektif orang Aceh dan Padang dengan kearifan lokal mereka.
mari kita hargai perbedaan 🙂