RISET BISNIS. MATERI 6 PENENTUAN DESAIN KUESIONER DAALM RISET BISNIS

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 4 лют 2025

КОМЕНТАРІ • 29

  • @surainalia1512
    @surainalia1512 7 місяців тому

    011/VI.H
    Menurut saya, mendiskusikan tentang pentingnya urutan pertanyaan dalam kuesioner, dari umum ke khusus atau dari mudah ke sulit.
    Urutan pertanyaan dalam sebuah kuesioner adalah hal yang penting untuk dipertimbangkan, karena hal ini dapat mempengaruhi kualitas dan keakuratan data yang diperoleh. Ada dua pendekatan utama dalam menyusun urutan pertanyaan:
    1. Dari umum ke khusus:
    - Dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat umum atau luas, kemudian berangsur-angsur menjadi lebih spesifik.
    - Pendekatan ini membantu responden untuk memahami konteks dan mempersiapkan diri sebelum menjawab pertanyaan yang lebih spesifik.
    - Hal ini dapat membuat responden merasa nyaman dan tidak merasa terlalu digugah secara emosional atau intelektual.
    2. Dari mudah ke sulit:
    - Dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan yang sederhana dan mudah dijawab, kemudian berangsur-angsur menjadi lebih kompleks.
    - Pendekatan ini membantu membangun kepercayaan dan membuat responden merasa lebih nyaman saat menjawab pertanyaan yang lebih sulit.
    - Hal ini dapat memastikan bahwa responden tetap terlibat dan tidak merasa frustasi atau bosan.
    Kedua pendekatan ini memiliki kelebihan masing-masing, dan dapat digunakan secara kombinasi bergantung pada tujuan dan konteks kuesioner. Pada umumnya, memulai dengan pertanyaan umum atau mudah, kemudian berangsur-angsur mengarah ke pertanyaan yang lebih spesifik atau sulit, dianggap sebagai praktik terbaik dalam menyusun urutan pertanyaan dalam kuesioner.

  • @shantynurhayati7707
    @shantynurhayati7707 7 місяців тому

    038/VI.H
    Teknik penyusunan pertanyaan yang efektif untuk mengukur sikap dan persepsi melibatkan beberapa prinsip dan metode. Berikut adalah beberapa langkah dan tips untuk melakukannya:
    1. Tujuan yang Jelas: Tentukan tujuan dari pengukuran tersebut. Apa yang ingin Anda ketahui tentang sikap dan persepsi responden? Menetapkan tujuan yang jelas akan membantu Anda merancang pertanyaan yang tepat.
    2. Bahasa yang Jelas dan Sederhana: Gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh semua responden. Hindari jargon, istilah teknis, atau kalimat yang kompleks.
    3. Pertanyaan Terbuka dan Tertutup:
    Pertanyaan tertutup: Ini biasanya berupa skala Likert, pilihan ganda, atau pertanyaan Ya/Tidak. Mereka membantu dalam mendapatkan data yang terstruktur dan mudah dianalisis.
    Pertanyaan terbuka: Ini memungkinkan responden memberikan jawaban dengan kata-kata mereka sendiri, memberikan wawasan lebih dalam mengenai sikap dan persepsi mereka.
    4. Skala Likert: Gunakan skala Likert untuk mengukur intensitas sikap. Skala ini biasanya memiliki lima atau tujuh titik, mulai dari sangat setuju hingga sangat tidak setuju.
    5. Pertanyaan Berbasis Scenarios: Buat skenario atau situasi tertentu dan tanyakan bagaimana perasaan responden terhadap situasi tersebut. Ini bisa membantu mengungkap sikap dan persepsi mereka dalam konteks tertentu.
    6. Pertanyaan Berbasis Scenarios: Buat skenario atau situasi tertentu dan tanyakan bagaimana perasaan responden terhadap situasi tersebut. Ini bisa membantu mengungkap sikap dan persepsi mereka dalam konteks tertentu.
    7. Penyusunan yang Logis: Susun pertanyaan dengan urutan yang logis dan mengalir. Mulailah dengan pertanyaan yang lebih umum sebelum beralih ke yang lebih spesifik.
    8. Uji Coba (Pilot Testing): Lakukan uji coba dengan kelompok kecil sebelum menyebarluaskan survei. Ini membantu mengidentifikasi masalah dalam pertanyaan dan memperbaikinya sebelum digunakan secara luas.

  • @nadilhas_
    @nadilhas_ 7 місяців тому

    024/VI.H : Menurut pendapat saya, Analisis tematik adalah metode kualitatif yang digunakan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan melaporkan pola (tema) dalam data. Metode ini sering digunakan untuk menganalisis jawaban terbuka dalam kuesioner. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam analisis tematik:
    1. Familiarisasi dengan Data: Membaca dan memahami data secara mendalam. Pada tahap ini, peneliti membaca semua jawaban terbuka untuk mendapatkan gambaran umum tentang konten.
    2. Membuat Kode Awal: Membuat kode atau label untuk segmen-segmen data yang relevan. Ini biasanya dilakukan dengan membaca data baris demi baris dan mengidentifikasi bagian yang menarik atau penting.
    3. Mencari Tema: Mengelompokkan kode-kode yang serupa ke dalam tema yang lebih besar. Tema adalah pola atau topik yang ditemukan dalam data yang menangkap sesuatu yang penting tentang pertanyaan penelitian.
    4. Mereview Tema: Mengevaluasi dan menyempurnakan tema yang telah ditemukan. Pada tahap ini, peneliti memastikan bahwa tema-tema tersebut valid dan representatif terhadap data.
    5. Mendefinisikan dan Menamakan Tema: Memberikan definisi yang jelas untuk setiap tema dan menamakan tema tersebut dengan nama yang mudah dipahami dan mencerminkan esensi data.
    6. Membuat Laporan: Menyusun laporan yang menjelaskan tema-tema yang telah ditemukan. Laporan ini biasanya mencakup kutipan langsung dari jawaban responden untuk mendukung temuan dan memberikan bukti konkret.
    Dengan demikian, analisis tematik membantu mengorganisir data kualitatif menjadi temuan yang terstruktur dan informatif, yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan lebih lanjut.

  • @nadiafebri1796
    @nadiafebri1796 7 місяців тому

    037/VI.H
    Menurut saya, Untuk memastikan kuesioner sesuai dengan kebutuhan penelitian, lakukan langkah-langkah berikut:
    1. Definisikan Tujuan Penelitian: Tentukan dengan jelas apa yang ingin dicapai.
    2. Identifikasi Variabel dan Indikator: Tentukan variabel dan indikator yang relevan dengan tujuan penelitian.
    3. Literatur Review: Tinjau kuesioner dari penelitian serupa.
    4. Rancang dan Uji Coba: Buat draf kuesioner, kemudian lakukan uji coba (pilot test) untuk mengevaluasi kejelasan dan keefektifan pertanyaan.
    5. Validasi dan Revisi: Dapatkan masukan dari ahli atau responden, revisi sesuai kebutuhan, dan validasi instrumen kuesioner.

  • @frischadamayantibrsinaga9156
    @frischadamayantibrsinaga9156 7 місяців тому

    033/VI.H
    Menurut saya mengatasi bias responden dalam mengisi kuesioner adalah hal penting untuk mendapatkan data yang akurat dan representatif. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan:
    1. Desain Kuesioner yang Jelas dan Netral :
    - Pastikan pertanyaan disusun secara jelas, sederhana, dan tidak ambigu.
    - Hindari pertanyaan yang memandu atau mengarahkan jawaban responden ke arah tertentu.
    2. Pilih Skala Pengukuran yang Tepat :
    - Gunakan skala pengukuran yang sesuai (misalnya skala Likert) untuk mengurangi ambiguitas dalam jawaban.
    - Pastikan skala pengukuran konsisten di seluruh kuesioner.
    3. Randomisasi Pertanyaan :
    - Acak urutan pertanyaan untuk mengurangi efek urutan atau bias pengurutan.
    4. Anonimitas dan Kerahasiaan :
    - Jamin anonimitas dan kerahasiaan jawaban responden untuk mengurangi tekanan sosial dan meningkatkan kejujuran.
    5. Pre-Test dan Pilot Study :
    - Lakukan uji coba kuesioner pada sampel kecil untuk mengidentifikasi dan memperbaiki potensi bias sebelum pelaksanaan survei secara luas.
    6. Instruksi yang Jelas :
    - Berikan instruksi yang jelas mengenai cara mengisi kuesioner dan jelaskan tujuan survei secara singkat namun padat.
    7. Penyesuaian Bahasa dan Budaya :
    - Pastikan bahasa yang digunakan mudah dipahami oleh responden. Perhatikan juga aspek budaya yang mungkin mempengaruhi interpretasi pertanyaan.
    8. Pertanyaan Terbuka dan Tertutup :
    - Kombinasikan pertanyaan terbuka dan tertutup untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam serta memberikan ruang bagi responden untuk mengungkapkan pendapat mereka secara bebas.
    9. Menggunakan Teknik Pengendalian :
    - Terapkan teknik seperti "reverse wording" (membalikkan pernyataan) untuk memeriksa konsistensi jawaban responden.
    10. Pertimbangkan Mode Pengumpulan Data :
    - Pilih metode pengumpulan data (online, tatap muka, telepon) yang sesuai dengan karakteristik responden dan jenis informasi yang dikumpulkan.
    11. Berikan Insentif yang Tepat :
    - Insentif dapat memotivasi responden untuk memberikan jawaban yang lebih serius dan jujur, namun harus diberikan dengan cara yang tidak mempengaruhi jawaban mereka.
    Dengan menerapkan strategi-strategi tersebut, dapat mengurangi bias responden dan meningkatkan kualitas data yang dikumpulkan melalui kuesioner.

  • @SuciFaiza
    @SuciFaiza 7 місяців тому

    004/VI.H
    Menurut pendapat saya:
    Menetapkan variabel dan parameter yang akan diukur dalam sebuah kuesioner adalah langkah krusial dalam proses penelitian. Berikut adalah beberapa alasan mengapa hal ini penting:
    1. Kejelasan dan Fokus Penelitian:
    - Definisi yang Jelas: Menentukan variabel dan parameter yang jelas membantu dalam mendefinisikan tujuan penelitian dengan lebih tepat. Ini memastikan bahwa kuesioner hanya berisi pertanyaan yang relevan dengan tujuan tersebut.
    - Menghindari Ketidakpastian: Dengan menetapkan variabel, peneliti dapat menghindari ketidakpastian dan kebingungan dalam menginterpretasikan data yang diperoleh.
    2. Validitas dan Reliabilitas:
    -Validitas: Mengukur variabel yang tepat membantu memastikan bahwa kuesioner mengukur apa yang seharusnya diukur. Ini penting untuk validitas internal dan eksternal dari penelitian.
    -Reliabilitas: Pengukuran yang konsisten terhadap variabel yang ditetapkan meningkatkan reliabilitas kuesioner, sehingga hasilnya dapat diulang dengan hasil yang serupa dalam kondisi yang sama.
    3. Pengolahan dan Analisis Data:
    -Kemudahan Analisis: Menetapkan variabel dan parameter sejak awal membuat proses pengolahan dan analisis data lebih mudah dan terstruktur. Data yang terorganisir dengan baik sesuai variabel yang ditetapkan akan lebih mudah dianalisis dan diinterpretasikan.
    - Pengukuran yang Tepat: Parameter yang jelas memungkinkan penggunaan teknik analisis statistik yang tepat, seperti regresi, analisis faktor, dan sebagainya, yang bergantung pada jenis data yang dikumpulkan.
    4. Desain Kuesioner yang Efektif:
    - Pertanyaan yang Relevan: Mengetahui variabel dan parameter yang akan diukur membantu dalam merancang pertanyaan yang relevan dan tidak membingungkan responden.
    - Mengurangi Bias: Desain kuesioner yang baik dengan variabel yang jelas dapat mengurangi bias responden dan memastikan bahwa jawaban yang diberikan benar-benar merefleksikan pandangan atau pengalaman mereka.
    5. Komunikasi Hasil Penelitian:
    - Pelaporan yang Jelas: Menetapkan variabel dan parameter membantu dalam menyusun laporan penelitian yang jelas dan koheren. Ini memudahkan pembaca untuk memahami temuan penelitian dan implikasinya.
    - Perbandingan Antar Studi : Dengan menggunakan variabel yang ditetapkan, hasil penelitian dapat dibandingkan dengan studi lain yang mengukur variabel yang sama, memungkinkan meta-analisis dan pengembangan teori lebih lanjut.
    Secara keseluruhan, menetapkan variabel dan parameter yang akan diukur adalah fondasi dari sebuah kuesioner yang efektif dan penelitian yang berkualitas. Ini tidak hanya memastikan bahwa penelitian memiliki arah dan fokus yang jelas, tetapi juga meningkatkan validitas, reliabilitas, dan kemampuan untuk menganalisis serta melaporkan hasil dengan akurat.

  • @ayunadila6791
    @ayunadila6791 7 місяців тому

    6. Bagaimana cara menyesuaikan bahasa dan terminologi dalam kuesioner agar sesuai dengan tingkat literasi responden?
    Jawaban:
    Untuk menyesuaikan bahasa dan terminologi dalam kuesioner agar sesuai dengan tingkat literasi responden, berikut ini langkah”:
    1.Gunakan bahasa yang sederhana dan jelas: Hindari menggunakan frasa atau kata-kata yang rumit atau teknis. Pilih kata-kata yang umum dipahami oleh banyak orang.
    2. Sesuaikan panjang kalimat dan paragraf: Gunakan kalimat yang pendek dan langsung to the point. Hindari kalimat yang terlalu panjang atau kompleks.
    3. Uji coba dengan kelompok target: Sebelum menyebarluaskan kuesioner, uji coba dengan sejumlah kecil responden dari kelompok target. Evaluasi pemahaman mereka terhadap pertanyaan dan instruksi dalam kuesioner.
    4. Gunakan pertanyaan terbuka: Jika memungkinkan, gunakan pertanyaan terbuka yang memungkinkan responden menjawab dengan kata-kata mereka sendiri, daripada memilih dari pilihan yang sudah ada.
    5. Berikan instruksi yang jelas: Pastikan instruksi dan panduan dalam kuesioner mudah dipahami dan tidak ambigu. Gunakan contoh konkret jika diperlukan untuk mendukung pemahaman.

  • @hafsahindah2797
    @hafsahindah2797 7 місяців тому

    020/VI.H
    menurut pendapat saya, teknik kombinasi online dan ofline sangat berdampak pada kuisioner dan dampak kombinasi juga sangat penting. dimana teknik online seperti media sosial, email bahkan website dapat mempermudah dalam mengambil data-data untuk sebuah kuisioner. sedangkan untuk teknik ofline seperti survei lapangan dan wawancara dapat bertemu langsung pada objek sampel sehingga ini dapat mengetahui bagaimana objek sampel menjawab kuisioner yang dilakukan secara ofline. dalam kombinasi ini merupakan sebuah penyempurnaan dalam sebuah penelitian dikarenakan dapat menggunakan kedua teknik tersebut

  • @nurulhusna1503
    @nurulhusna1503 7 місяців тому

    018/Vl.H
    Bagaimana cara merancang pertanyaan yang tidak ambigu dalam kuesioner?
    Jawaban:
    1. Menggunakan bahasa yang jelas dan sederhana memastikan bahwa semua responden memahami pertanyaan dengan cara yang sama. Hal ini mengurangi risiko kesalahan interpretasi dan meningkatkan kepercayaan responden pada kuesioner. 2. Istilah teknis atau jargon dapat menyulitkan responden untuk memahami pertanyaan, terutama jika mereka tidak familiar dengan istilah tersebut. 3. Pertanyaan yang memiliki lebih dari satu makna dapat menyebabkan kebingungan dan kesalahan dalam jawaban. 4. Pertanyaan terbuka memungkinkan responden untuk memberikan jawaban yang mendalam dan detail, sedangkan pertanyaan tertutup lebih cocok untuk mengukur persentase atau frekuensi. 5. Mengujicoba pertanyaan pada sekelompok kecil sebelum mendistribusikannya secara luas memungkinkan penyesuaian dan perbaikan sebelum pertanyaan tersebut diberikan kepada audiens yang lebih besar.

  • @RizkinaPutriMahmuddin
    @RizkinaPutriMahmuddin 7 місяців тому

    012/VI.H
    Menurut pendapat saya, Pertanyaan dalam koesioner harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari ambiguitas dan bias, pertanyaan harus jelas, tidak ambigu dan tidak leading. Penggunaan skala penilaian seperti skala likert, semantik defrensial atau skala gutman juga bisa digunakan untuk mengukur persepsi atau sikap respondent. Gunakan Bahasa Sederhana dan Jelas,Hindari Penggunaan Ganda,Perhatikan Struktur Kalimat,Hindari Istilah yang Tidak Jelas,Jaga Netralitas,Uji Coba Kuesioner,Gunakan Skala yang Jelas,Sertakan Instruksi Jelas dan Pertimbangkan Konteks dan Demografi. Selain itu penting untuk mempertimbangkan isu sensitifitas dalam penyusunan pertanyaan dengan pendekatan yang bijak agar respondentmerasa nyaman untuk memberikan jawaban yang jujur.

  • @fadhilasiregar8387
    @fadhilasiregar8387 7 місяців тому

    031/ VI H
    Menurut pendapat saya, cara memastikan bahwa data yang dikumpulkan dari kuisoner adalah valid dan reliabel yaitu:
    1. Gunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami.
    Hindari pertanyaan yang ambigu atau bisa menimbulkan interpretasi ganda.
    2. Lakukan uji coba kuesioner pada sekelompok kecil responden sebelum disebarkan secara luas. Analisis hasilnya untuk mengidentifikasi dan memperbaiki pertanyaan yang tidak jelas atau tidak relevan.
    3. Gunakan skala Likert untuk pertanyaan yang mengukur opini atau sikap. Ini membantu dalam menganalisis data secara lebih kuantitatif.
    4. Jika ada tim yang mengumpulkan data, pastikan mereka terlatih untuk menjaga konsistensi dalam pengumpulan data.
    5. Lakukan pengawasan terhadap proses pengumpulan data untuk memastikan kepatuhan terhadap prosedur yang telah ditetapkan.

  • @Nurazizahanwar
    @Nurazizahanwar 7 місяців тому

    013/ VI.H
    Jawabanya:
    Menurut saya teknik penyusunan pertanyaan yang dapat menghindari bias adalah
    1. Pertanyaan harus jelas dan tidak ambigu
    2. Tidak leading
    3. Gunakan skala pengukuran, seperti skala likert, semantik defrensial, skala gutman
    4. Pertimbangan isue sensitif

  • @aziznurrazi1502
    @aziznurrazi1502 7 місяців тому

    030/VI.H
    Jawabannya:
    Menurut saya untuk memastikan kerahasiaan data responden dalam riset bisnis, teknik yang efektif meliputi anonimitas, enkripsi data, akses terbatas, pemrosesan data aman, penghapusan data pribadi, perjanjian kerahasiaan, audit keamanan, dan penghapusan identifikasi dalam publikasi.

  • @muhammadfurqan437
    @muhammadfurqan437 7 місяців тому

    026/VI.H
    Jawabannya :
    26. Menurut saya Untuk menyesuaikan skala dalam kuesioner berdasarkan hasil yang diharapkan, berikut adalah langkah-langkah singkat yang bisa diikuti:
    1. Tentukan apa yang ingin diukur dan tujuan dari kuesioner tersebut. Apakah ingin mengukur kepuasan, persepsi, frekuensi, dll.
    2. Pilih jenis skala yang sesuai dengan hasil yang diharapkan:
    - Skala Likert Untuk mengukur tingkat setuju atau tidak setuju terhadap pernyataan.
    - Skala Rating (1-10) Untuk mengukur intensitas atau kualitas.
    - Skala Nominal Untuk kategori tanpa urutan (misal, jenis kelamin, daerah asal).
    - Skala Ordinal Untuk kategori dengan urutan (misal, tingkat pendidikan, urutan preferensi).
    3. Jumlah Tingkat Skala untuk Tentukan jumlah tingkat pada skala. Misalnya, skala Likert biasanya menggunakan 5 atau 7 tingkat untuk memberikan rentang respons yang cukup tanpa membuat peserta kewalahan.
    4. Formulasi Pernyataan atau Pertanyaan untuk Buat pernyataan atau pertanyaan yang jelas dan spesifik agar responden bisa memahami dan memberikan jawaban yang akurat.
    5. Uji Coba Kuesioner untuk dilakukan uji coba (pilot testing) untuk memastikan bahwa skala yang dipilih sesuai dan mudah dipahami oleh responden.
    6. Evaluasi dan Revisi untuk mengevaluasi hasil uji coba dan lakukan revisi jika perlu untuk meningkatkan validitas dan reliabilitas kuesioner.

  • @isramayani
    @isramayani 7 місяців тому

    032/ VI H
    beberapa kesalahan umum yg mungkin terjadi dalam mengisi kuesioner adalah:
    1. Tidak Membaca Instruksi dengan Teliti
    2. Mengisi Terburu-buru
    3. Menjawab Semua Pertanyaan dengan Pilihan yang Sama
    4. Tidak Jujur dalam Menjawab
    5. Mengisi Kuesioner dalam Keadaan Tidak Fokus
    6. Salah Memahami Pertanyaan
    7. Mengabaikan Pilihan 'Tidak Tahu' atau 'Tidak Berlaku'
    8. Mengisi Jawaban di Kolom yang Salah
    9. Mengabaikan Pertanyaan Wajib
    10. Memasukkan Informasi yang Tidak Diminta

  • @sucifitriani11
    @sucifitriani11 7 місяців тому

    No absen 03. VI/H. Apa yang di maksud dengan merumuskan hipotesis dalam konteks desain kuesioner?
    Jawab : Merumuskan hipotesis dalam konteks desain kuesioner berarti membuat pernyataan yang dapat diuji mengenai hubungan antara variabel-variabel yang akan diukur dalam kuesioner. Hipotesis ini kemudian akan digunakan untuk membimbing pembuatan pertanyaan kuesioner, sehingga data yang dikumpulkan bisa digunakan untuk menguji hipotesis tersebut.
    Berikut adalah langkah-langkah merumuskan hipotesis dalam konteks desain kuesioner :
    1. Identifikasi Masalah Penelitian
    2. Tinjauan Literatur
    3. Tentukan Variabel
    4. Rumusan Hipotesis
    5. Desain Kuesioner
    Misalnya, jika hipotesisnya adalah "Ada hubungan positif antara tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan," maka kuesioner harus mencakup pertanyaan tentang tingkat pendidikan (seperti "Apa tingkat pendidikan tertinggi yang Anda capai?") dan pertanyaan tentang tingkat pendapatan (seperti "Berapa pendapatan bulanan Anda?").
    Dengan demikian, hipotesis berfungsi sebagai panduan dalam merancang kuesioner yang akan mengarahkan penelitian ke arah yang tepat untuk menguji asumsi atau dugaan yang telah dibuat

  • @fitriyusriani1202
    @fitriyusriani1202 7 місяців тому

    039/VI.H : Diskusikan dampak dari tidak memperhatikan etika dan privasi dalam pengumpulan data kuesioner?
    Menurut saya mengabaikan etika dan privasi dalam pengumpulan data kuesioner dapat menyebabkan sejumlah dampak negatif, seperti:
    1.Pelanggaran Privasi: Informasi pribadi responden bisa terekspos tanpa izin, menyebabkan ketidaknyamanan dan ketidakpercayaan.
    2.Kualitas Data Menurun: Responden mungkin tidak memberikan jawaban yang jujur atau menolak berpartisipasi, mengurangi keandalan data.
    3.Konsekuensi Hukum: Melanggar undang-undang perlindungan data dapat mengakibatkan sanksi hukum dan denda.
    4.Kerusakan Reputasi: Institusi yang melanggar etika dan privasi bisa kehilangan kepercayaan publik.
    5.Dampak Psikologis: Responden bisa mengalami stres dan kecemasan jika informasi sensitif mereka terekspos.
    6.Bias dalam Penelitian: Jawaban yang tidak akurat akibat ketidaknyamanan responden bisa menyebabkan bias dalam hasil penelitian.
    7.Hambatan di Masa Depan: Pengalaman negatif bisa mengurangi partisipasi responden dalam penelitian selanjutnya.
    Oleh karena itu, sangat penting bagi peneliti untuk selalu mematuhi prinsip etika dan privasi dalam pengumpulan data.

  • @Nurfarhati_29
    @Nurfarhati_29 7 місяців тому

    016 / VI.H : Menurut saya pra testing kuisioner dilakukan untuk mengidentifikasi kesalahan atau kebingungan dalam interpretasi pertanyaan sebelum kuisioner dilakukan secara masal, uji coba pada sampel kecil dapat memberikan feedback berguna untuk menyempurnakan kuisioner.
    Revisi berdasarkan feedback ini pentingbahwa kuisioner yang digunakan dapat mengumpulkan data yang valid.

  • @irfanoppo683
    @irfanoppo683 7 місяців тому

    010/VI.H
    Mengapa bagian pendahuluan dalam kuesioner penting? Apa saja yang harus disertakan di dalamnya?
    Menurut pendapat saya bagian pendahuluan dalam kuesioner memang sangat penting sekali karena ini berfungsi sebagai pengantar yang memberikan informasi dan konteks kepada responden sebelum mereka mulai menjawab pertanyaan. Pendahuluan yang baik dapat meningkatkan tingkat respons dan kualitas data yang diperoleh. Berikut adalah beberapa alasan mengapa bagian pendahuluan penting dan apa saja yang harus disertakan di dalamnya:
    Mengapa Bagian Pendahuluan Penting
    1. Membangun Kepercayaan dan Kredibilitas: Pendahuluan membantu membangun kepercayaan dengan menjelaskan siapa yang melakukan survei dan tujuan dari penelitian. Ini meningkatkan kemungkinan responden akan menjawab dengan jujur dan serius.
    2. Memberikan Konteks dan Tujuan: Pendahuluan menjelaskan konteks dan tujuan dari survei, sehingga responden memahami pentingnya partisipasi mereka dan bagaimana informasi yang mereka berikan akan digunakan.
    3. Mengurangi Kebingungan dan Keraguan: Penjelasan yang jelas tentang bagaimana survei akan dilakukan dan jenis pertanyaan yang akan diajukan membantu mengurangi kebingungan atau keraguan responden.
    4. Menjamin Kerahasiaan dan Anonimitas: Menyatakan bahwa data akan dijaga kerahasiaannya dan, jika relevan, bahwa responden akan tetap anonim dapat meningkatkan kenyamanan mereka dalam memberikan jawaban yang jujur.
    5. Meningkatkan Tingkat Respons: Pendahuluan yang baik dapat memotivasi responden untuk menyelesaikan kuesioner, meningkatkan tingkat respons dan representasi data yang lebih baik.
    Apa Saja yang Harus Disertakan dalam Pendahuluan Kuesioner :
    1. Pengenalan Diri atau Organisasi: Sebutkan nama peneliti atau organisasi yang melakukan survei. Contoh: "Kami dari Departemen Sosiologi Universitas XYZ..."
    2. Tujuan Survei: Jelaskan tujuan utama dari survei tersebut. Contoh: "Survei ini bertujuan untuk memahami kebiasaan membaca masyarakat..."
    3. Pentingnya Partisipasi: Jelaskan mengapa partisipasi responden penting dan bagaimana kontribusi mereka akan membantu penelitian. Contoh: "Partisipasi Anda akan sangat membantu kami dalam mengembangkan program..."
    4. Kerahasiaan dan Anonimitas: Berikan jaminan bahwa informasi yang diberikan akan dijaga kerahasiaannya dan bahwa responden akan tetap anonim jika relevan. Contoh: "Semua jawaban Anda akan dijaga kerahasiaannya dan tidak akan dihubungkan dengan identitas pribadi Anda."
    5. Instruksi Singkat: Berikan instruksi singkat tentang cara mengisi kuesioner. Contoh: "Silakan baca setiap pertanyaan dengan cermat dan pilih jawaban yang paling sesuai dengan pendapat Anda."
    6. Perkiraan Waktu: Berikan perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kuesioner. Contoh: "Survei ini akan memakan waktu sekitar 10-15 menit untuk diselesaikan."
    7. Informasi Kontak untuk Pertanyaan: Berikan informasi kontak jika responden memiliki pertanyaan atau memerlukan klarifikasi lebih lanjut. Contoh: "Jika Anda memiliki pertanyaan tentang survei ini, silakan hubungi kami di [email/nomor telepon]."
    8. Terima Kasih: Akhiri pendahuluan dengan ucapan terima kasih untuk partisipasi responden. Contoh: "Terima kasih atas waktu dan partisipasi Anda dalam survei ini."

  • @NazifaHafiza
    @NazifaHafiza 7 місяців тому

    007/VI.H
    Apa perbedaan antara kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup? Berikan contoh masing-masing
    Jawaban:
    Kuesioner terbuka memberikan kesempatan kepada responden untuk memberikan jawaban yang lebih ekspresif dan detil, kuesioner terbuka memungkinkan responden untuk menjawab pertanyaan dengan menggunakan kata-kata mereka sendiri. Jawabannya bisa beragam dan tidak dibatasi oleh pilihan yang telah disediakan.
    Contohnya :
    Mohon berikan pandangan Anda tentang pengalaman belanja di toko kami.
    Sedangkan Kuesioner tertutup memberikan pilihan jawaban yang telah ditentukan, sehingga memudahkan analisis statistik, dan responden diminta untuk memilih dari opsi yang tersedia. Jawaban dalam kuesioner tertutup lebih mudah diolah dan dianalisis secara kuantitatif.
    Contohnya :
    Seberapa puas Anda dengan pengalaman belanja di toko kami?
    a. Sangat puas
    b. Puas
    c. Cukup puas
    d. Kurang puas
    e. Sangat tidak puas