1. Apa yang kita maksud saat menyebut kata healing? Hari ini kata healing itu mulai dipahami dengan makna yang agak bias. Healing itu sering diucapkan atau dijadikan caption ketika kita upload atau posting di social media foto lagi jalan-jalan atau perjalanan wisata. Sampai akhirnya healing itu jadi bahasa lain untuk menggantikan kata jalan-jalan atau rekreasi. Healing adalah sebuah kegiatan agar seseorang kembali bersemangat menjalani hari setelah mengalami kebosanan rutinitas. Padahal tidak sesempit itu maknanya. Healing itu punya makna yang lebih dalam. 2. Healing itu adalah proses pemulihan, sebuah perjalanan ke dalam diri (inner journey). Efek dari proses ini dapat menyembuhkan fisik kita (physical healing), mental kita (mental & emotional healing), dan jiwa kita atau kesadaran spiritual kita. Artinya memang ada sebuah kondisi yang perlu dipulihkan. Di situ mungkin ada luka atau sakit, baik berupa fisik maupun psikis. Luka atau sakit itu pada hakikatnya adalah kebaikan. Itu adalah bagian dari ujian. Sebagaimana ujian pada umumnya, kalau respon kita tepat, maka itu akan menjadikan kita hamba yang lebih baik. Respon itu selalu dimulai dari dalam pikiran dan perasaan. Baru setelah itu sikap dan tindakan yang pada akhirnya berpengaruh pada hasil (result). Dari pemahaman ini barulah kita menemukan alasan kenapa kita perlu healing? 3. Kenapa healing itu penting? Di antara hal yang memberatkan kita atau setidaknya mengganggu langkah kehidupan kita itu adalah beban batin. Banyak orang yang tidak mampu berupaya untuk menjadi diri yang terbaik, karena terkunci oleh beban batin negatifnya yang tidak bisa atau tidak mau dia lepas. Sampai akhirnya beban batin itu berdampak pada kesehatan fisiknya. Strata tertinggi dalam kesehatan itu bukan hanya sekedar sehat fisik, tetapi juga afiat. Karena yang sehat itu belum tentu afiat. Dalam agama Islam kita kenal istilah sehat walafiat. Berapa banyak orang yang sehat badannya, tetapi gelisah pikirannya. Resah hatinya, cemas siang dan malam. Karena pada badan yang sehat belum tentu ada jiwa yang sehat. Ada perbedaan antara sehat dengan afiat. 4. Abu Bakar r.a. berkata, “Mohonlah ampunan dan afiat. Sesungguhnya seorang hamba itu tidak memperoleh karunia yang lebih baik setelah memperoleh keimanan dan afiat.“ Sehat lahir batin yang digunakan di jalan ibadah. Bahkan untuk mengobati penyakit fisik pun seringkali harus mendiagnosa pikiran dan kejiwaannya dulu. Besar kemungkinan penyakit fisik itu berasal dari pikiran. Kita sering melupakan urusan kalbu (inner game). Para ulama berkata, “Di antara permintaan yang Allah senangi adalah permohonan diberikan afiat.“ Sehat jiwa dan raga. Ketenangan pikiran dan perasaan. Kelapangan dada dan mental kita. 5. Surat Al-Baqarah ayat 286: Laa yukallifullaahu nafsan illaa wus’ahaa.........Artinya: Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. 6. Ujian, kesulitan, beban, adalah watak asli dari kehidupan yang mungkin menjadikan kita terluka karenanya. Ada masanya kita mengalami luka, kesedihan, kecemasan. Tetapi kita perlu yakin bahwa pada setiap ujian selalu pas takarannya. Maka jangan heran kalau kita banyak menemui kesulitan dalam hidup, karena itulah watak asli dari kehidupan dunia. Tempat kita mengikuti ujian demi ujian. Menanam kebaikan di segala kondisi dan situasi. Kalau respon kita tepat, maka itu akan menaikkan derajat kita di sisi Allah. 7. There are always a problem and that is not the problem. Masalah selalu ada, tetapi bukan itu masalahnya. Life is never flat. Allah menciptakan kita dalam hidup ini untuk beribadah, menghamba, menjadi khalifah, memimpin dan mencintai orang lain (loving others). Rahmatan lil Alamin. Itulah frame besar yang Allah hadirkan untuk kita di dunia ini. Setiap keadaan dan setiap kejadian, semoga kita bisa konversi menjadi seperti itu. Untuk menjalankan peran kehidupan ini kita diberikan oleh Allah, kekuatan (power) fisik dan pikiran (akal), perasaan. Kita diberikan kemampuan yang perlu terus kita improve. Kita perlu terus bertransformasi dari hari ke hari. Terus berusaha jadi lebih baik. Agar kita bisa menjadi yang terbaik. 8. Dalam perjalanan kita di kehidupan, stres itu adalah sebuah keniscayaan. Hal ini pasti kita rasakan. Contoh: Stres ayah yang berjuang menjemput rezeki atau mencari nafkah. Sebagian mungkin ada yang bekerja di kantor. Bersahabat dengan macet, asap kendaraan bermotor, dan debu jalanan. Ada juga yang berdampingan dengan berbagai tantangan dan tekanan. Memikirkan tagihan listrik, SPP sekolah anak, uang belanja bulanan. Stresnya ibu rumah tangga memastikan rumah menjadi tempat yang paling aman dan nyaman. Bangun pagi sudah ketemu dengan cucian yang menumpuk. Beres-beres rumah, masak, mengurus anak. Ini bukan hal yang mudah juga. Jadi stres itu adalah sebuah keniscayaan.
9. Ada beberapa gejala stres yang perlu kita sadari secara fisik. Contoh: Mudah lelah, sakit kepala, otot kaku, nyeri dada, susah tidur (insomnia), gangguan pencernaan, dan sering flu. Kalau secara psikis seperti: Gangguan emosi, putus asa, gampang marah, takut, frustasi, tiba-tiba menangis tanpa alasan yang jelas. Merasa rendah diri, tidak berdaya, apatis, menarik diri dari pergaulan. Kalau gejala gangguan mental adalah: susah konsentrasi, mondar-mandir tidak jelas, ragu-ragu, bingung, susah mengambil keputusan, dan kehilangan rasa humor. Kita perlu menyadari dan mengenali dulu yang kita rasa, sehingga kita bisa mengatasinya dengan cara yang tepat. Kita boleh berpikir tetapi jangan sampai berlebihan (overthinking). Setiap orang pasti memikirkan masalah, tetapi saat kita overthinking itu justru menambah masalah. Apapun yang kita pikirkan itu kita bawa menjadi zikir. 10. Stres itu ada yang menguatkan, tapi ada juga stres yang bisa membunuh. Ada sebuah penelitian yang dilakukan selama 8 tahun kepada orang yang stres. Ternyata risiko mereka meninggal dunia bisa meningkat sampai 43%. Ini kalau kita percaya bahwa stres itu buruk bagi kesehatan kita. Tetaoi kalau kita percaya bahwa stres itu baik bagi kesehatan, karena bisa menguatkan dan baik bagi kehidupan, maka risiko kematiannya itu jadi lebih kecil daripada orang yang tidak stres. Oleh karena itu menurut riset ini yang jadi masalah itu bukan stresnya tetapi stress believe-nya. Keyakinan seseorang terkait stres yang dia rasa. Setiap kita itu pasti mengalami stres. Ada 2 kelompok. Kelompok pertama, orang yang meyakini bahwa stres itu buruk. Mereka ini menurut penelitian risiko kematian prematurnya lebih tinggi. Kelompok kedua, orang yang meyakini bahwa stres itu tidak masalah, sebagai kewajaran hidup, dan tidak berbahaya. Kelompok ini menurut penelitian justru panjang umur. Yang paling penting bukan kita menghilangkan stres, tetapi bagaimana kita bisa menata pikiran, mengasah kalbu. Memainkan ruang dalam diri (inner game), bahwa stres itu tidak masalah. Stres bisa berdampak baik asal responnya tepat. 11. Stres jika dikelola dengan baik bisa membuat kita sehat. Ada hormon yang diproduksi ketika kita stres, namanya Oksitosin. Ini yang dapat memompa jantung kita menjadi lebih kencang, selain hormon Adrenalin, Hormon Oksitosin ini membuat jantung kita lebih kuat. Pembuluh darah kita menjadi lebih lentur, sehingga tidak mudah terkena serangan jantung atau stroke. Hormon Oksitosin ini juga yang membuat kita lebih ingin berinteraksi secara sosial. Ingin ketemu orang lain, ingin curhat. Makanya kalau kita sedang stres itu jangan sendirian. Gabung ke dalam lingkungan yang positif. Bahkan hormon ini bisa membuat kita ingin berbuat baik kepada orang lain. Orang yang sedang terkena masalah biasanya lebih bijak, lebih berempati, lebih peka terhadap penderitaan orang lain. Dorongan untuk berbuat baik ini juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh. 12. Kesimpulan stres bisa jadi baik jika: a. Pertama, selama kita percaya dan yakin bahwa stres itu tidak masalah, bahkan bagus untuk memacu semangat kita. b. Kedua, selama kita selalu dapat mencari dukungan dari teman dan keluarga. c. Ketiga, saat kita stres, selama kita terus berbuat baik, maka stres itu akan terus menguatkan kita. 13. Apa saja kunci agar kita bisa healing? Kunci yang pertama, penerimaan dan keberserahan, (acceptance and surrender). Kata M. Scott Peck dalam bukunya The Roadless Traveled: Akar dari semua gangguan jiwa adalah keengganan seseorang untuk menerima kenyataan. Kenyataan hidup yang memang tempatnya masalah, kesulitan, dan lain sebagainya. Satu-satunya hal yang paling efektif untuk menyikapi masalah adalah dengan penerimaan. Kerelaan untuk menerima kenyataan itu. Di samping kita tetap berusaha keras melakukan yang terbaik. Penerimaan dan berserah diri ini yang akan membuat pikiran dan hati kita tetap merasa damai, meskipun sedang menghadapi konflik dan di tengah badai kehidupan. Saat seseorang punya penerimaan dan berserah diri ini, maka akan memunculkan fighting spirit yang tinggi. Kita merasa bersemangat tetapi tetap damai. Saat kita menghadapi tekanan hidup yang berat, adakah pilihan yang lebih baik selain menghadapinya dengan ridha? 14. Nabi Muhammad ﷺ bersabda, “Siapa yang melepaskan kesusahan seorang mukmin di dunia, niscaya Allah akan melepaskan kesusahannya di akhirat. Siapa yang memudahkan orang yang kesusahan, niscaya Allah akan memudahkan (urusannya) di dunia dan di akhirat. Siapa yang menutupi aib seorang muslim, niscaya Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Dan Allah selalu menolong hamba-Nya, jika hamba tersebut menolong saudaranya. (HR. Muslim) 15. Kunci yang kedua, salah satu healing yang paling efektif adalah dengan membantu masalah orang lain (loving, kindness, and gratitude). Ini adalah healing yang sangat powerful. Jadi saat masalah kita tidak beres-beres, cobalah kita untuk berhenti sejenak. Turun, dan bantu masalah orang lain. Mungkin saat ini kita sedang ada masalah, tetapi kalau kita mau melihat ke bawah, ada banyak orang lain yang masalahnya lebih berat daripada masalah kita. Maka akan muncul rasa syukur kita dengan menghargai karunia lain yang Allah berikan. Bukankah dalam 1 kesulitan itu bersama dengan 2 kemudahan. Kedua kunci ini mudah-mudahan bisa membuat kita memainkan inner game saat kita butuh healing. Semoga bermanfaat. Mohon maaf dan juga mohon koreksi jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum. Barakallah fiikum.
Masya Allah, terima kasih banyak atas ilmunya coach🙏🙏, ilmu yang sangat berarti untuk semua orang dalam menjalani kehidupan di dunia, dan ilmunya sangat memberikan pengarahan dan mendidik kita semua untuk mengatasi setiap ujian ujian hidup dari yang maha kuasa. Allahu Akbar. Saya pun tdk lupa memanjatkan rasa syukur kepada sang maha kuasa (Allah), karena te lah diarahkan untuk melihat channel ini dari Ustadz. Sekali lagi terima kasih banyak🙏🙏🙏💚😇 #Semoga kesehatan dan keberkahan hidup selalu datang dalam hidup kita semua amiinnn
Jazakmullah mas sony pencerahan ibu,memang ,memang sangat² PAS dengan semua penjelasan ini dan itulah yg sdng AKU RASAKAN saat ini ,semua Rasa² yg disampaikan Mas ustadz Sony semua aku rasa!! sampai pd bbrpa MALAM LALU aku ikuti seorang life coach,saking BINGUNG'y dg RASA KHAWATIR YG OVER INII!!
1. Apa yang kita maksud saat menyebut kata healing? Hari ini kata healing itu mulai dipahami dengan makna yang agak bias. Healing itu sering diucapkan atau dijadikan caption ketika kita upload atau posting di social media foto lagi jalan-jalan atau perjalanan wisata. Sampai akhirnya healing itu jadi bahasa lain untuk menggantikan kata jalan-jalan atau rekreasi. Healing adalah sebuah kegiatan agar seseorang kembali bersemangat menjalani hari setelah mengalami kebosanan rutinitas. Padahal tidak sesempit itu maknanya. Healing itu punya makna yang lebih dalam.
2. Healing itu adalah proses pemulihan, sebuah perjalanan ke dalam diri (inner journey). Efek dari proses ini dapat menyembuhkan fisik kita (physical healing), mental kita (mental & emotional healing), dan jiwa kita atau kesadaran spiritual kita. Artinya memang ada sebuah kondisi yang perlu dipulihkan. Di situ mungkin ada luka atau sakit, baik berupa fisik maupun psikis. Luka atau sakit itu pada hakikatnya adalah kebaikan. Itu adalah bagian dari ujian. Sebagaimana ujian pada umumnya, kalau respon kita tepat, maka itu akan menjadikan kita hamba yang lebih baik. Respon itu selalu dimulai dari dalam pikiran dan perasaan. Baru setelah itu sikap dan tindakan yang pada akhirnya berpengaruh pada hasil (result). Dari pemahaman ini barulah kita menemukan alasan kenapa kita perlu healing?
3. Kenapa healing itu penting? Di antara hal yang memberatkan kita atau setidaknya mengganggu langkah kehidupan kita itu adalah beban batin. Banyak orang yang tidak mampu berupaya untuk menjadi diri yang terbaik, karena terkunci oleh beban batin negatifnya yang tidak bisa atau tidak mau dia lepas. Sampai akhirnya beban batin itu berdampak pada kesehatan fisiknya. Strata tertinggi dalam kesehatan itu bukan hanya sekedar sehat fisik, tetapi juga afiat. Karena yang sehat itu belum tentu afiat. Dalam agama Islam kita kenal istilah sehat walafiat. Berapa banyak orang yang sehat badannya, tetapi gelisah pikirannya. Resah hatinya, cemas siang dan malam. Karena pada badan yang sehat belum tentu ada jiwa yang sehat. Ada perbedaan antara sehat dengan afiat.
4. Abu Bakar r.a. berkata, “Mohonlah ampunan dan afiat. Sesungguhnya seorang hamba itu tidak memperoleh karunia yang lebih baik setelah memperoleh keimanan dan afiat.“ Sehat lahir batin yang digunakan di jalan ibadah. Bahkan untuk mengobati penyakit fisik pun seringkali harus mendiagnosa pikiran dan kejiwaannya dulu. Besar kemungkinan penyakit fisik itu berasal dari pikiran. Kita sering melupakan urusan kalbu (inner game). Para ulama berkata, “Di antara permintaan yang Allah senangi adalah permohonan diberikan afiat.“ Sehat jiwa dan raga. Ketenangan pikiran dan perasaan. Kelapangan dada dan mental kita.
5. Surat Al-Baqarah ayat 286: Laa yukallifullaahu nafsan illaa wus’ahaa.........Artinya: Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya.
6. Ujian, kesulitan, beban, adalah watak asli dari kehidupan yang mungkin menjadikan kita terluka karenanya. Ada masanya kita mengalami luka, kesedihan, kecemasan. Tetapi kita perlu yakin bahwa pada setiap ujian selalu pas takarannya. Maka jangan heran kalau kita banyak menemui kesulitan dalam hidup, karena itulah watak asli dari kehidupan dunia. Tempat kita mengikuti ujian demi ujian. Menanam kebaikan di segala kondisi dan situasi. Kalau respon kita tepat, maka itu akan menaikkan derajat kita di sisi Allah.
7. There are always a problem and that is not the problem. Masalah selalu ada, tetapi bukan itu masalahnya. Life is never flat. Allah menciptakan kita dalam hidup ini untuk beribadah, menghamba, menjadi khalifah, memimpin dan mencintai orang lain (loving others). Rahmatan lil Alamin. Itulah frame besar yang Allah hadirkan untuk kita di dunia ini. Setiap keadaan dan setiap kejadian, semoga kita bisa konversi menjadi seperti itu. Untuk menjalankan peran kehidupan ini kita diberikan oleh Allah, kekuatan (power) fisik dan pikiran (akal), perasaan. Kita diberikan kemampuan yang perlu terus kita improve. Kita perlu terus bertransformasi dari hari ke hari. Terus berusaha jadi lebih baik. Agar kita bisa menjadi yang terbaik.
8. Dalam perjalanan kita di kehidupan, stres itu adalah sebuah keniscayaan. Hal ini pasti kita rasakan. Contoh: Stres ayah yang berjuang menjemput rezeki atau mencari nafkah. Sebagian mungkin ada yang bekerja di kantor. Bersahabat dengan macet, asap kendaraan bermotor, dan debu jalanan. Ada juga yang berdampingan dengan berbagai tantangan dan tekanan. Memikirkan tagihan listrik, SPP sekolah anak, uang belanja bulanan. Stresnya ibu rumah tangga memastikan rumah menjadi tempat yang paling aman dan nyaman. Bangun pagi sudah ketemu dengan cucian yang menumpuk. Beres-beres rumah, masak, mengurus anak. Ini bukan hal yang mudah juga. Jadi stres itu adalah sebuah keniscayaan.
9. Ada beberapa gejala stres yang perlu kita sadari secara fisik. Contoh: Mudah lelah, sakit kepala, otot kaku, nyeri dada, susah tidur (insomnia), gangguan pencernaan, dan sering flu. Kalau secara psikis seperti: Gangguan emosi, putus asa, gampang marah, takut, frustasi, tiba-tiba menangis tanpa alasan yang jelas. Merasa rendah diri, tidak berdaya, apatis, menarik diri dari pergaulan. Kalau gejala gangguan mental adalah: susah konsentrasi, mondar-mandir tidak jelas, ragu-ragu, bingung, susah mengambil keputusan, dan kehilangan rasa humor. Kita perlu menyadari dan mengenali dulu yang kita rasa, sehingga kita bisa mengatasinya dengan cara yang tepat. Kita boleh berpikir tetapi jangan sampai berlebihan (overthinking). Setiap orang pasti memikirkan masalah, tetapi saat kita overthinking itu justru menambah masalah. Apapun yang kita pikirkan itu kita bawa menjadi zikir.
10. Stres itu ada yang menguatkan, tapi ada juga stres yang bisa membunuh. Ada sebuah penelitian yang dilakukan selama 8 tahun kepada orang yang stres. Ternyata risiko mereka meninggal dunia bisa meningkat sampai 43%. Ini kalau kita percaya bahwa stres itu buruk bagi kesehatan kita. Tetaoi kalau kita percaya bahwa stres itu baik bagi kesehatan, karena bisa menguatkan dan baik bagi kehidupan, maka risiko kematiannya itu jadi lebih kecil daripada orang yang tidak stres. Oleh karena itu menurut riset ini yang jadi masalah itu bukan stresnya tetapi stress believe-nya. Keyakinan seseorang terkait stres yang dia rasa. Setiap kita itu pasti mengalami stres. Ada 2 kelompok. Kelompok pertama, orang yang meyakini bahwa stres itu buruk. Mereka ini menurut penelitian risiko kematian prematurnya lebih tinggi. Kelompok kedua, orang yang meyakini bahwa stres itu tidak masalah, sebagai kewajaran hidup, dan tidak berbahaya. Kelompok ini menurut penelitian justru panjang umur. Yang paling penting bukan kita menghilangkan stres, tetapi bagaimana kita bisa menata pikiran, mengasah kalbu. Memainkan ruang dalam diri (inner game), bahwa stres itu tidak masalah. Stres bisa berdampak baik asal responnya tepat.
11. Stres jika dikelola dengan baik bisa membuat kita sehat. Ada hormon yang diproduksi ketika kita stres, namanya Oksitosin. Ini yang dapat memompa jantung kita menjadi lebih kencang, selain hormon Adrenalin, Hormon Oksitosin ini membuat jantung kita lebih kuat. Pembuluh darah kita menjadi lebih lentur, sehingga tidak mudah terkena serangan jantung atau stroke. Hormon Oksitosin ini juga yang membuat kita lebih ingin berinteraksi secara sosial. Ingin ketemu orang lain, ingin curhat. Makanya kalau kita sedang stres itu jangan sendirian. Gabung ke dalam lingkungan yang positif. Bahkan hormon ini bisa membuat kita ingin berbuat baik kepada orang lain. Orang yang sedang terkena masalah biasanya lebih bijak, lebih berempati, lebih peka terhadap penderitaan orang lain. Dorongan untuk berbuat baik ini juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh.
12. Kesimpulan stres bisa jadi baik jika:
a. Pertama, selama kita percaya dan yakin bahwa stres itu tidak masalah, bahkan bagus untuk memacu semangat kita.
b. Kedua, selama kita selalu dapat mencari dukungan dari teman dan keluarga.
c. Ketiga, saat kita stres, selama kita terus berbuat baik, maka stres itu akan terus menguatkan kita.
13. Apa saja kunci agar kita bisa healing? Kunci yang pertama, penerimaan dan keberserahan, (acceptance and surrender). Kata M. Scott Peck dalam bukunya The Roadless Traveled: Akar dari semua gangguan jiwa adalah keengganan seseorang untuk menerima kenyataan. Kenyataan hidup yang memang tempatnya masalah, kesulitan, dan lain sebagainya. Satu-satunya hal yang paling efektif untuk menyikapi masalah adalah dengan penerimaan. Kerelaan untuk menerima kenyataan itu. Di samping kita tetap berusaha keras melakukan yang terbaik. Penerimaan dan berserah diri ini yang akan membuat pikiran dan hati kita tetap merasa damai, meskipun sedang menghadapi konflik dan di tengah badai kehidupan. Saat seseorang punya penerimaan dan berserah diri ini, maka akan memunculkan fighting spirit yang tinggi. Kita merasa bersemangat tetapi tetap damai. Saat kita menghadapi tekanan hidup yang berat, adakah pilihan yang lebih baik selain menghadapinya dengan ridha?
14. Nabi Muhammad ﷺ bersabda, “Siapa yang melepaskan kesusahan seorang mukmin di dunia, niscaya Allah akan melepaskan kesusahannya di akhirat. Siapa yang memudahkan orang yang kesusahan, niscaya Allah akan memudahkan (urusannya) di dunia dan di akhirat. Siapa yang menutupi aib seorang muslim, niscaya Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Dan Allah selalu menolong hamba-Nya, jika hamba tersebut menolong saudaranya. (HR. Muslim)
15. Kunci yang kedua, salah satu healing yang paling efektif adalah dengan membantu masalah orang lain (loving, kindness, and gratitude). Ini adalah healing yang sangat powerful. Jadi saat masalah kita tidak beres-beres, cobalah kita untuk berhenti sejenak. Turun, dan bantu masalah orang lain. Mungkin saat ini kita sedang ada masalah, tetapi kalau kita mau melihat ke bawah, ada banyak orang lain yang masalahnya lebih berat daripada masalah kita. Maka akan muncul rasa syukur kita dengan menghargai karunia lain yang Allah berikan. Bukankah dalam 1 kesulitan itu bersama dengan 2 kemudahan. Kedua kunci ini mudah-mudahan bisa membuat kita memainkan inner game saat kita butuh healing.
Semoga bermanfaat. Mohon maaf dan juga mohon koreksi jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum. Barakallah fiikum.
Alhamdulillah Ya Allah ,bnyak ilmu yg sdh sy dpt dariMu melalui Ustadz Sony ,jazakumullah Ustadz smg sy bs mengamalkan❤❤❤❤
Syukron ustadz Soni Abi Kim ilmunya🙏
Editing nya pas dan bagus banget.
Auditori + Visualisasi nya benerbener ngeklik. Bikin nggak bosen nonton.. 🎉
Barakallahu fiik
Maa sya Allah, Yg aku tunggu² setiap hari 😍 Sehat Selalu Ustadz ✨
Weleeri kendal hadir us. Sonny
Maasyaallah. Hatur nuwun ilmunya, Coach.
Masya Allah, terima kasih banyak atas ilmunya coach🙏🙏, ilmu yang sangat berarti untuk semua orang dalam menjalani kehidupan di dunia, dan ilmunya sangat memberikan pengarahan dan mendidik kita semua untuk mengatasi setiap ujian ujian hidup dari yang maha kuasa. Allahu Akbar.
Saya pun tdk lupa memanjatkan rasa syukur kepada sang maha kuasa (Allah), karena te lah diarahkan untuk melihat channel ini dari Ustadz.
Sekali lagi terima kasih banyak🙏🙏🙏💚😇
#Semoga kesehatan dan keberkahan hidup selalu datang dalam hidup kita semua amiinnn
Alhamdulillah bs mendengarkan kajiannya Ustadz Sonny. jazakallohu khayran. barakallohu fiik
Semoga Ustadz dan Kel selalu sehat wa'afiat Aamiin
Alhamdulillah ,semoga Ustad sehat selalu , Aamiin 🤲🤲🤲
Ayo kita dukung konten² seperti ini dgn tidak skip iklan❤
Suka banget dengan penyampaiannya ustad masyaAllahh daging banget✨
Wow...luar biasa...dahsyat psikology Islam..by Ustad Sony..innergame. keren..saint dan spiritual
Alhamdulillah...terimakasih ilmunya ustadz...
Barakallah...
Terima kasih ustad atas ilmunya semoga berkah semuanya yang nonton video ini
Sehat selalu ya ustad. Demikian juga yang menyimak video ini
Barokallah pa Ustad,terimakasih pencerahannya
Jazakmullah mas sony pencerahan ibu,memang ,memang sangat² PAS dengan semua penjelasan ini dan itulah yg sdng AKU RASAKAN saat ini ,semua Rasa² yg disampaikan Mas ustadz Sony semua aku rasa!! sampai pd bbrpa MALAM LALU aku ikuti seorang life coach,saking BINGUNG'y dg RASA KHAWATIR YG OVER INII!!
Masyaallah tabarakallah terimakasih ustadz ilmunya 🙏🙏🙏
Terimakasih Pak ustad Sonny isinnya sgt bermanfaat dan bikin hati tenang....
MaasyaaAllah jazakumulloh Khoiron coach
Maa syaaAllah jazakumulloh Khoiron mas Sony
Semoga ustaz sehat selalu
Jazakallah Khair ustadz ilmunya
Alhamdulillah bisa nyimak. Trimakasih ustadz sony udah berbagi ilmu
Alhamdulillah. Barokallohu fiikum Ustadz ❤
Trmksh
Makasih ustad.
"oksitosin bikin kita pengen ketemu orang" wah i'll noted it
Jazakallah atas pencerahannya
Barakallahu fikum
Trima kasih ilmu bp ustaz ygvbagus dab berkah
Semogaa bisa ikut kelasnya ustad😭🤲🤲🤲
Barakallhu fiikum 🙏🙏🙏
masyllah
wah,,Sagala wae karasa mas sony,SUSAH FOKUS DKK nyaaa....😢 Parahh yaa, astgfirullah,So,begitu ini vidio lewat MASYALLAH pas PISAN!!
Assalammualaikum ustad sony kalau mau gabung pembayaran nyaman bagaimana .terimakasih 😊
Walaikumsalam
Puspa 9 hadir❤❤ guru
Barakallah fii kum