Kita tdk bisa menyalahkan masa lalu, banyak bangsa yg punya masa lalu terjajah dan suram bisa berkembang dan maju. Yg dibutuhkan adlh niat utk merubah keadaan, open minded, jujur thd fakta dan realita. Tp yg terjadi kita bkn semakin maju tp semakin terbelenggu oleh dogma2 agama yg membatasi manusia utk lbh berkembang dlm kehidupan sosial. Agama bkn mjd penuntun hidup tp mjd alat utk saling menghancurkan yg akhirnya membuat bangsa jd terbelakang
saya paling tidak suka ada orang yang membenturkan antara ilmu pengetahuan dan agama, seolah hanya satu aspek saja yang benar. Padahal kebenaran itu relatif salah satu syarat beragama adalah menggunakan akal dan nalar
Sayangnya... pemerintah anggarin Rp 90 milyar buat pasukan siber buzzer overproud indo. Fungsinya buat giring opini, tutup2in fakta jelek, pamer2in fakta bagus.
Padahal di agama islam ada kisah ayah Nabi Ibrahim yang durhaka pada Nabi Ibrahim. Juga firaun yang zhalim pada Nabi Musa. Tapi kok kayak gak ada yang kepikiran ya kalau kisah mereka adalah tentang orang tua durhaka 😅.
@@AzabManaAzab seiring dengan keterbukaan literasi dan tidak buta akan perkembangan jaman dan ilmu parenting, rasanya sudah saat nya generasi muda untuk menjadi orangtua cerdas dan mampu menjadi sahabat diskusi anak daripada menggurui
Menurut saya masih ada faktor lain salah satunya adalah 1. pemikiran orang tua kebanyakan menolak tekhnologi dan kemajuan 2. gampang terdoktrin oleh masukan penceramah agama yg membuat pemikiran tdk maju. 3. semua hal tentang sains tdk mereka terima secara nalar tapi apabila fakta sains tdk sejalan dengan agama mereka menolak itu semua. padahal inovasi yg positif untuk manfaat manusia itu adalah pahala yg lumayan besar
Poin 1 bener2 bikin Generasi sekarang atau GenZ selalu jd kambinh hitam seakan-akan gk punya pencapaian apa apa, padahal yg bikin sulit GenZ berkembang ya generasi sebelumnya 😅
Ada kata2 dari gurunya adik Saya ,beliau S3 dari Jerman,"Internet hanya cocok di Negara yg minat bacanya tinggi,sebagai sumber tambahan reperensi ,kalau Internet di Negara2 yg minat bacanya rendah ,maka lebih banyak bawa dampak negatif,di Kita Generasi tua minat bacanya rendah ,generasi mudanya juga sama,jadi seperti ini yg tua egois,yg muda santuy , jadi ingat kata Bapak saya (almarhum) ,beliau seorang pengajar, di Masa Depan orang2 yg buta huruf itu bukan yg tidak bisa baca tulis ,tapi yg tidak bisa Internet
Ortu:"kalau udah gede, cari kerja nak, baik-baik sama bos biar dapet gaji gede, kumpulin duit, beli rumah banyak, biar kamu tuanya nggak pusing" Anak (20 thn kemudian): KKN, jadi penjilat, yg penting "asal bapak senang",dll Emg dari kecil diajarin ngumpulin harta ketimbang ngumpulin karya yg inovatif.
Dan ketika si anak ngeluarin duit buat hobinya, malah dibilang pemborosan blablabla. Kalo dibilangin anak-anak sekarang bisa punya duit ratusan juta sebulan dari hobi malah ngeyel 😁
Tau pandawara group? Kita tau betul bahwa sungai yang kotor solusinya adalah bersihkan sungai, tapi kita memilih malas dan cuek terhadap lingkungan sekitar sambil berbicara dalam hati "dulu sungai ini bersih, tempat aktifitas warga, main anak2, sekarang udah kotor gini" dan udah lewat doang. Dan semenjak "kuda putih" ini datang yaitu pandawara group, langsung lah viral dan memuji, dan udah abis itu scroll lagi. Orang Indonesia selalu menunggu kuda putih atau saya plesetin bahasa agamanya adalah "Imam Mahdi" tanpa mau bergerak.
Kalau ini udah dari jaman baheula sih buang sampah sembarangan ke sungai kadang miris diperkotaan buang sampah kesungai menumpuk ke laut barang sachet juga menghasilkan sampah paling bener tahu diri lah mana barang banyak menghasilkan sampaah
00:27 🧐 Google bukan sumber berita atau pengetahuan, melainkan mesin pencari informasi. 02:17 👴 Mentalitas feodal di Indonesia menghambat generasi muda untuk berinovasi dan menciptakan ide baru. 05:04 🚀 Glorifikasi masa lalu dan meremehkan generasi muda menghambat perkembangan bangsa. 07:53 💡 Generasi muda perlu didorong untuk mengikuti perkembangan teknologi dan berinovasi demi kemajuan bangsa. 10:23 🎓 Siklus ospek yang sama selama bertahun-tahun menunjukkan ketidakperubahan di kalangan mahasiswa Indonesia yang dipengaruhi oleh feodalisme. 12:01 🌍 Perubahan di Indonesia sering kali diinisiasi oleh bangsa asing karena kurangnya gagasan, ide, dan inovasi dari dalam negeri. 12:57 💡 Mentalitas feodal yang meremehkan pemikiran baru menghambat kemajuan bangsa. 14:06 🗣 Pemikiran baru sering dianggap sensitif dan dibungkam, sehingga kurang ada perubahan dalam ide dan gagasan. 15:17 🚀 Generasi muda perlu terus berinovasi dan tidak takut menyampaikan ide-ide baru untuk kemajuan bangsa.
Tiap-tiap ngobrol sama bapak-bapak pasti mereka membanggakannya masa-masanya.. Masa dia dulu berjuang saat susah. Kemudian membandingkannya dengan anak sekarang yang katanya hidupnya udah enak.
Jawaban gua ketika ada orang tua yang ngomong sepert itu "Ya bagus lah sekarang jadi enak, itu tandanya negara ini berkembang menjadi lebih baik, emang mau anak anak sekarang terus kesusahan kaya orang tua dulu?"
Pantesan di Indonesia kalo ada lowongan kerja selalu mencantumkan batas usia, karena orangtua kita itu ngeyel sejadi-jadinya kalo seandainya harus ditraining 😂 Yaa cuman asumsi saja.
Bicara: Untuk apa ilmu2 dunia, ilmu2 ekonomi, teknologi dsb. Tindakan: Pak, Bu, sumbangannya 😊 Tanpa tau klo orang yg dia mintai tolong itu bisa aja bankir, akuntan atau orang yg concern di teknologi. Entah sadar atau mencoba untuk tidak sadar. TAPI, bukankah bitu memalukan? 😢
ide karya feodal masa lampau: 1. sungai dijadikan comberan bersama (padahal sampah bisa dikelola dr tingkat terendah/wajib iuran dr tingkat rt rw) 2. polisi tidur/speedbum ilegal pasang seenaknya saja (padahal bs pakai rambu/teguran langsung) 3. lomba 17an yg konyol/sekedar lucu2an aj (bs diganti lomba yg bermakna/beneran adu bakat) 4. pemimpin harus org tua (pdhl anak muda skrg jg byk yg lebih pintar & pemberani) 5. tata kota yg berantakan jalanan sempit macet dll (sblm semakin terlambat, perketat aturan & nyata dijalankan dr sekarang) intinya dalam setiap permasalahan selalu ingat "Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?" kitalah yg harus ikut berperang/berpartisipasi menyelesaikan masalah sebisanya dan secepatnya.. bahkan ide sekecil apapun, asalkan terdengar dan banyak yg sepakat gerakan besar akan terjadi..
ide karya anak muda masa kini: 1. 2. 3. 4. kenapa kosong? krn kebanyakan mereka sibuk nonton bokep, tawuran, ikut geng motor, judi online, mabok2an. bisanya mengkhayal doang tanpa tindakan. sekali di hujat bahasa sampah keluar.
bapakku seorang tokoh agama, ibuku seorang guru sekolah. syukurnya beliau-beliau ini mau untuk melek dengan keadaan sekarang, jika mereka kurang mengerti akan hal yg saya tanyakan pada mereka, mereka mengarahkan saya pada kecanggihan masa sekarang, bapak saya juga sering nitip kitab di marketplace untuk beliau belajar lagi. mereka juga percaya bahwa banyak hal yg benar pada kecanggihan dunia saat ini.
Sebagai kurir ini 100% bener, sudah ga terhitung kena sial gara2 cod dengan bapak2 & emak2. Dah banyak bapak2 emak2 punya pemikiran cacat logika, dah dibilang "pak/buk kalau sibuk ga dirumah mending bayar virtual saja ga usah cod, jadi saya ga balik2in paket ke kantor & saya rugi bensin + waktu ngantar, apalagi paket yg ga ke kirim ga masuk bayaran saya" dan pasti jawaban mereka yg tua2 selalu ngotot membenarkan tingkah gaptek mereka, Belum lagi yang ngotot minta paket dibuka dengan alasan takut kena tipu padahal belum bayar cod. Herannya mereka punya anak kenapa ga tanya ke anak mereka saja.
@@raein4335 masyarakat indo masih primitif untuk sistem cod, yg gw kasihan penjual2 online shop mereka rugi biaya ongkos kirim ketika barang yg mereka kirim ditolak oleh customer t*l*l yg baca2 deskripsi & review barang aja malas. Dah sering pick up barang olshop dapat keluhan gini gw
Benar sekali pak guru, Sekarang ini di Indonesia itu sdh krisis orang² yg bijaksana, kesalahan kita adalah memahami ilmu pengetahuan formal di anggap ilmu dunia, padahal seharusnya iyalah semua ilmu pengetahuan apapun ilmunya bergantung sama niatnya/motivasi nya, kalo ilmu perbankan tapi diniatkan untuk membangun menata keuangan keluarga atau masyarakat demi agar hidup berkecukupan dalam rangka mengabdi kepada tuhan itu namanya ilmu akhirat, tapi sebaliknya walaupun ilmunya berbasis pesantren atau agama kalo untuk mencari mengumpulkan harta demi kepentingan pribadi itu namanya ilmu dunia.
Saya sering menjumpai bahkan mayoritas, orang berkata pendidikan jaman dulu itu keras menghasilkan orang orang berhasil dan sukses , wow Tapi disitu logika saya aktif, kalau didikan itu ( cara kekerasan ) bisa menghasilkan manusia unggul, hari ini negara kita akan setara dengan korea selatan/jepang, tapi kenyataanya pemuda kelahiran jaman dulu yang identik dengan pendidikan keras itu hari ini masih korupsi , hari ini masih tidak mentaati peraturan lalu lintas , hari tidak buang sampah sembarangan
Mental feodal sejatinya hanya ada di negara2 berkembang. Di Indonesia feodalisme sudah menjadi duri dalam daging yang sulit di lepaskan baik dalam tatanan sosial maupun pendidikan. Bahkan ada fakta di dunia Kampus membahas tentang feodalisme sangat merusak yang ada si Dosen yg membahas feodalisme malah di Pidanakan oleh Rektor di kampus nya.
Pokoknya jangan remehkan GENERASI MUDA, karena merekalah yg nantinya menjadi pemain zaman. Soal ada generasi muda yg bodoh menyikapi (memperlakukan gadget /teknologi) jangan terlalu difikirkan sebab secara alami mereka akan tereliminasi.
Mayoritas orangtua di konoha itu emang kolot, merasa cukup dengan ilmunya, padahal belajar itu sepanjang waktu. Saya menaruh rasa hormat yg lebih kepada orang tua-orang tua yg masih mau selalu belajar , karena punya punya ilmu dan pengalaman dari masalalu dan juga punya ilmu dari masa kini. Tapi kebanyakan dari mereka memilih merasa cukup dengan ilmunya.
Pdahal isi video juga menerangkan kalau yg mahasiswa juga, anak muda juga. Jadi kritik di video nih untuk semua kalangan. Ko bisa kamu nyimpulin ke orang tua doang wkwkw. Viewernya gugem nih bocah tolol banyak
Hanya kritik, utk yg sering mengeluarkan genjutsu; bacot" no jutsu. Gembul, gemar mengibul. Ngibulnya dibalut methodologis dan teoritis supaya kelihatan bermutu tinggi. Walau aslinya ngibul" juga.Trss juga domba" dungu, awam, minim literasi, para pengikutnya yg gampang di giring pikiran nya oleh situkang ngibul.. Kebanyakan dari youtuber, konten kreator , twit dan berbagai medsos lainnya. Kata mereka demi kemajuan demi peekembangan dll tapi sama sekali gak ada aksi nyata yg dikerjakannya alias dr dulu sampai entah kapan, teori, seminar, bacot dll. Aksi aksinya zonk.. Mengapa mereka suka otak atik ilmu sosial terutamanya agama? Mengapa kok gak otak atik mesin lalu menemukan penemuan" baru? Mengapa tdk belajar ekonomi berkemajuan spt MMT, kembangin teknologi di bidang militer misalnya dll sehingga menemukan formulasi" baru dalam berekonomi maju, menguatkan daya saing terhadap dunia global... Mengapa ya mereka tidak mengotak atik ilmu matematika, ilmu fisika, ilmu kimia sehingga nanti mungkin bisa melampaui para pakar dibarat sana? Kedokteran dll mengapa gak ilmu" sains modern yg di gembor"kan di narasikan di ajarkan? kok ya yg diotak atik ranah sosial dan ranah agama terutama, jawabannya krn itu GRATIS. Asal gugling ilmu agama versi terjemahan, pahami sekilas" trss belajar jd narator, belajar intonasi belajar menyampaikan dgn enak dst alias yang penting mbacot. resiko bangkrut,resiko modal, resiko menelan biyaya banyak itu tdk ada... paling dihujjat netijen, netijen sendiri banyak yg gampang dibodoh"i statemen berbau agama, asal penyampaian menarik, kosa kata gampang di fahami. Ditelan mentah" tuh omongan" ngawur tanpa dasar" pondasi imu yg kokoh. Itu pun pasti banyak dibela oleh domba" pengikutnya yg gampang tergiring pikiran nya oleh narator tukang ngibul... buktinya banyak narator sosial ataupun agama kalo di tes ilmu agamanya dituntut prtanggung jawaban ilmu malah kaburr, mengelak, kebanyakan alasan. Alias zonk ilmu tp banyak yg modal bacot sok sok an bicara sosial dan agama. Kalo emang beneran mau ummat Islam dan mau maju membangun peradaban, belajarlah otak atik ilmu modern, misal contoh beli mesin otak atik sendiri temukan formula" baru!!!! Setelah menemukan formula baru, lalu disampaikan di media itu baru namanya pejuang Islam, Pejuang Ilmu peradaban, pejuang ilmu kemajuan..
Mungkin karna ortu kita haus validasi dari orang lain, karna sejak kecil mereka tidak dikasi kebebasan dalam berpendapat atau berdebat dengan ortu mereka dulu karna takut dibilang durhaka. Dan kurangnya pengalaman mereka dalam bergaul dengan orang2 yang berfikiran berbeda dan jauh dari lingkungan toleransi.
Makin hari keliatan GurGem makin gak selaw & ngegas pas speak up! Tapi bisa dimaklumilah, semakin tau kondisi sekitar di indo dan generasi tua yg emang batunya gak ketulungan makin susah buat santuy dan selaw.
Saya ada contoh lain,saya ingat dulu ketika saya SMA saya diberi motor untuk berangkat ke sekolah. Karena jarak antara sekolah saya dsn rumah saya lumayan jauh yg jika ditempuh menggunakan sepeda itu terlalu lama dan menghabiskan tenaga. Tetapi orang yg memberikan sepeda motor itu tadi yaitu bapak saya ia pernah menghina generasi saya itu generasi lemah. Generasi saya dibilang manja. Ia menceritakan bagaiamana ia dulu mendaki gunung melewati lembah menuju sekolah menggunakan sepeda onthel. Mengapa orang² dulu itu suka sekali membanggakan sesuatu yang susah gitu? Mereka uang jajannya Rp 5-10 dibanggain minta ampun. Padahal mereka mah miskin, mereka susah tapi mereka bangga sampai menolak perubahan
dan aneh nya banyak banget yg nganggep orang tua itu selalu baik dan bener. pemikiran yg sangat sempit, padahal di luar sana banyak anak anak yg semasa kecil nya nggak dapat perlakuan yg layak 😮💨
Menurut saya chatGPT jauh dan jauh jauh jauh lebih pintar daripada orang tua terdahulu. Pengalaman buruk saya terhadap ego orang tua :(. Mulai dari permasalahan di kampus, sampe masalah sehari hari
Penyebab orang tua kita bebal dalam pemikiran: 1. Orang tua kita tidak pekan dengan perkembangan zaman dikarena kurangnya informasi yang didapatkan oleh orang tua kita, karena mayoritas orang tua kita hanya mendapatkan informasi yg ada lingkungan sekitarnya saja dan sangat tidak Uptodate. 2. orang tua kita emosinya tergantung pada kebiasaan, misalkan "ngopi +ngudud kudu aya sampeuna, mun euweuh moal ngeunah". 3. Karena budaya kita adalah budaya yg tidak suka menghitung. Contohnya: Restoran favorite bangsa kita adalah restoran yg menyadiakan prasmanan atau All U Can Eat walaupun citarasa kurang. 4. Bangsa kita adalah bangsa yg sulit lepas dari kebiasaan komunitasnya, karena bangsa kita sangat takut apabila dicap bedan apalagianeh. Walaupun memang ada alasan yg cukup rasional yaitu untuk mempertahankan diri agar bisa hidup, *tetapi kita harus Ubah juga sedikit demi sedikit kebiasaan yg tidak baik dari bangsa kita*.
Mungkin karena masyarakatnya punya mindset lebih Membenarkan kebiasaan, daripada membiasakan kebenaran. Sangat konservatif sehingga tak kelihatan perkembangannya. Mereka sayang dan peduli pada sejarah komunitas dan orang-orang sebelumnya, tapi tidak peduli dengan masa depannya. Lebih senang menjadi pemakai daripada yang mengembanginya.
5. Makanan terenak menurut sebagian besar masyarakat indonesia adalah makanan dengan porsi besar dan harga murah walaupun miskin cita rasa 6. Paling suka bandingin anak sendiri dengan anak tetangga yg lebih hebat dan cenderung menyamakan anak sendiri dengan anak tetangga yg jauh lebih lemah padahal sifat manusia itu unik dan cenderung punya keahlian yg berbeda-beda 7. Lebih suka menghafal daripada memahami isi yg dipelajari, demikian juga dengan mempelajari al qur'an pasti hafalannya jauh lebih banyak daripada pemahamannya sehingga menjadi sasaran empuk para missionaris di luar sana
nomor 4 mengingatkan kita dengan masyarakat jepang yg selalu kita ceng2in karena homogen - suku bangsa bisa dihitung jari - dan selalu ngedepanin komunitas. sebuah ironi yg indah
@@fajrimahardhika82776. masyarakat kita gampang percaya takhayul segala macem, dan ga mau ngeliat sesuatu dari sisi yg kudu make logika utk memahaminya. 7. entertainment kita mayoritas isinya sampah semua. gw yakin gw bakal nonton tv/channel yt lokal kalo isinya acara2 yg ngajak audiens nya mikir + penulisan karakter/worldbuilding yg dalam dan bermakna. sayangnya, ya orang kita demen konten2 sampah ybs. 8. tergiring opini adalah hal yg wajar. ada isu/perkara aneh2 langsung percaya sm sisi satu yg searah sama ideologinya tanpa mau tau konteks dan nuansa perkara ybs. oh ya, balik lagi ke poin 6: logika. 9. masyarakat kita msh gampang tersipu sm orang asing. liat orang kulit putih salting. liat orang asia timur ngomong bahasa kita salting. liat orang asing pake produk kita salting. pokoknya, asing=salting. 10. masyarakat kita ga menghargai pemikiran kreatif. “dih, desain gini doang kok semahal itu? ayolah harga temen!” “ngedit foto kok seminggu lama banget? nih aku pake picsart sat set sat set selesai!”
Jadi keinget sama kasus pedagang tanah Abang, kemaren minta TikTok shop tutup dituruti, habis itu malah minta lazada, shoppe, tokped dll ditutup. Dahlah pindah jaman batu aj
Lucunya oknum generasi lawas yah mereka itu kalau kalah argumen sama generasi lebih muda bukanya cari argumen tandingan bahwa gagasan mereka itu benar tapi malah nyerang personal dan pasti keluar kata seperti durhaka lah, beraninya ngelawan sama yang lebih tua, kamu itu belum cukup pengalaman dll 😂
pak guru gembul, tolong buatkan video pembahasan siswi² SMP lamongan yang dicukur pitak hanya gara² tidak pakai ciput... karena sesama guru pasti bisa menanggapi masalah itu
Menurut opini saya Google itu ibaratnya seperti Pasar dan artikel²/blog itu sebagai pedagang nya. Jadi pasar (Google) itu tempat semua pedagang² (Artikel) berkumpul dari semua penjuru untuk berkumpul di suatu tempat tertentu untuk memudahkan para pembeli, masa iya.. kita mo beli ikan harus ke daerah pesisir dulu juga misal kita mau beli teh/kopi masa harus ke daerah pegunungan dulu. Jadi pasar itu ada untuk memudahkan para pembeli supaya kita bisa membeli banyak hal hanya di satu tempat begitu juga google ada untuk membantu kita supaya mencari sesuatu itu gampang (cmiiw)
@@bxim287 ditambah lagi bapak emaknya durhaka kepada kakek neneknya nah dia nanti durhaka ke anak anaknya. Anak anaknya durhaka ke cucunya cucunya durhaka ke cicitnya
Ayo bertindak dan melangkah berdasarkan pemikiran kita yang baik, lakukan sesuatu yang baik dan bermanfaat.. Jauhi narkoba, alkohol, dan Jangan pernah mencuri barang orang lain, sekecil apapun.. 👍 Budayakan berdiskusi sehat,, Maturunuwun Pak gugem..🙏
baru bgt semalem ngobrolin ini sm istri, betapa bobroknya sdm kita y karena sistem feodal yg diturunkan turun temurun dr jaman nenek moyang sampe org tua kita org tua, guru, sesepuh desa, ulama, romo, adat istiadat dll gak boleh ditentang, gak boleh didebat, klo menentang berarti durhaka, nanti kuwalat. padahal menghormati mah wajib, tp kan bukan berarti harus diikuti, boleh aja klo gak mau ikut apalagi yg udh gak sesuai dg perkembangan jaman
Ya, memang seperti itu adanya di Indonesia, jika kita ada gagasan yang lebih baik, pasti ditolak, jika kita memaksakan gagasan kita, pasti dijauhi, akhirnya kita harus membatalkan gagasan kita agar tidak terjadi masalah kedepannya agar stabilitas lingkungan terjaga, udah pengalaman, tapi pada akhirnya, gagasan atau ide atau pemikiran tersebut terus berkembang di kepala sampai membuat kita sakit. Tidak hanya situasi dan kondisi yang membuatnya seperti itu, terkadang manusianya yang membuat tambah parah, sehingga tidak ada perubahan yang lebih baik
saya masih ingat kata teman saya "jgn belajar di google, belajarnya ama kyai ini itu dll." dulu saya ga punya jawabannya, yg ada di pikiran saya dulu "males bgt belajar ama tokoh2 yg uratnya kenceng2" tapi skrg udh punya jawabanya, kata kuncinya google hanya "mesin pencari" yg penting sumbernya valid dan yg pasti bukan yg inisialnya "tribun"
iya google semua juga tahu hanya mesin pencari. tapi yang dimunculkan webnya gak terverifikasi benar apa tidak. seperti guru gembul mengutip terjemahan bukhori di salah satu videonya dan ternyata salah. yang penting web terverifikasi contoh kalau mau tahu hukum apa tambahi kata pencariannya. misal hukum biawak piss ktb tambahi piss ktb atau NU online terjemahan di situs itu relatif sudah diverifikasi
@@SunanKeSebelasUtara Watu lumpang Purwosari Babadan Watu lumpang Mlilir Madiun Watu lumpang Kedondong Kebonsari Madiun Watu lumpang Doho Dolopo Madiun linggayoni Madiun Watu lumpang Ngawi Jatim Arca Ngawi Jatim Candi Ngawi jatim Watu lumpang talun ngebel Watu lumpang rambut bali ngebel Ponorogo Watu lumpang sukun sidoharjo pulung Ponorogo Prasasyti pulung Ponorogo Arca wagir kidul Pulung Barat Watu lumpang NGABEYAN Wonogiri Watu lumbung Biting Purwantoro Wonogiri Watu lumpang Biting Badegan Ponorogo Watu kenong watu watu gong bonang badegan Ponorogo Watu irung batu hidung desa tanjunggunung badegan Ponorogo Sungai kedung semar ismaya sabdopalon Karangjoho badegan Ponorogo Yoni lingam Medang Sampung Ponorogo Watu lumpang Bogem Sampung Ponorogo Watu lumpang Gunung Mangge Sidorejo Watu gong Platang Krebet Jambon Watu lumpang bululor jambon Watu lumpang sidoharjo jambon Yoni Bandaralim lor Ponorogo Watu lumpang Bandaralim kidul Ponorogo Watu lumbung srandil Jambon Watu lumbung tosanan kauman Watu lumbung badegan Watu lumpang bulurejo carangrejo Watu lumpang Kunti sampung Ponorogo Watu lumpang pagerukir Sampung Ponorogo Watu lumpang carangrejo Ponorogo Watu lumbung kalangan carangrejo sampung Surya majapahit desa kunti kecamatan sampung Candi runtuh desa kunti kecamatan sampung Ponorogo Selatan Watu lumpang Pacitan Arca ganesh ganesha Binade Ngrayun Watu lumpang senepo slahung Watu lumpang plancungan slahung Watu lumpang broto slahung Watu lumpang kambeng slahung Watu lumpang Truneng slahung Ponorogo Watu lumpang jalen balong Ponorogo Watu lumpang purworejo balong Ponorogo Watu dakon sedarat balong Ponorogo Watu lumpang sedarat Balong Ponorogo Watu lumpang Bangsalan Sambit watu lumpang Pendung Duri Slahung Watu lumpang Ngruyung Trenggalek Watu lumpang Puyung Trenggalek Watu lumpang Siki Dongko Trenggalek Watu lumpang Bancar Bungkal Watu lumpang Sumberejo Balong Candi Desa Karangpatihan balong Candi Desa Pandak Balong Watu lumbung desa karangpatihan balong Watu lumpang Ngraket Balong Watu lumpang Ngumpul Balong Watu lumpang dadapan Balong Ponorogo Watu lumpang sedarat Balong Ponorogo Watu lumpang jalen balong Watu lumpang muneng balong Ponorogo Watu lumpang sukosari kauman Ponorogo Watu lumpang Poko Jambon Watu lumpang Sendang Jambon Watu dakon prengguk sedarat balong Ponorogo Candi Nongkodono Kauman Ponorogo Candi Bantarangin Kauman Ponorogo Timur Watu lumpang Candi Kecamatan Mlarak Ponorogo Candi di Candi Kecamatan Mlarak Ponorogo Watu lumpang Bangsalan Sambit Ponorogo Watu lumpang Nglumpang Kecamatan Mlarak Ponorogo Sarcovagus Trenceng Mrican Ponorogo Watu lumpang Desa Jenangan Kecamatan jenangan Prasasti Desa Jenangan Kecamatan jenangan Watu lumpang Sedah LINGGAYONI LINGAMYONI SHIVLING pintu Watu lumpang jimbe LINGGAYONI LINGAMYONI SHIVLING jimbe Watu lumpang pintu Arca wagir kidul Watu lumpang Tranjang Siman BATU KUNO Ngasinan Jetis Watu lumpang tajug siman Ponorogo Watu lumpang siman kecamatan siman Ponorogo Prasasti sawoo Ponorogo Prasasti Trenggalek Ponorogo Watu lumpang temon sawoo Ponorogo Yoni jabung mlarak Ponorogo
@@SunanKeSebelasTIDAK ADA INSTAN DI UA-cam hampir 1 tahun upload vidio di youtube Udah 100 jt view di short dan vidio di upload sekitar 1.600 short Sekali lagi tidak ada instan karna : 1. Harus upload tiap hari 2. Perhari minimal saya upload 3 vidio , awal awal 6 - 9 vidio tp tidak nggaru banyak tidaknya vidio di upload , karna yang paling utama konsisten dan kualitas 3. Baru 4 bulan terakhir ini dapat gajian rutin , jadi jangan berharap setelah monetisasi langsung mau gajian di short , karna di short rpmnya 00.1 dollar atau sekitar 150 perak per 1.000 view . Kecuali pennton luar negeri alhamdulillah kadang 500 perak - 1.000 rupiah rpm nya Jadi intinya semangat dan konsisten aja 🙏
@@SunanKeSebelasLurah biting pertama adalah poncotirto Lurah biting kedua adalah sorejo Lurah biting ketiga adalah trimorejo Lurah biting keempat adalah katiman Lurah biting kelima adalah bakat Lurah sarmin Lurah parlin
"Ujung dari upaya belajar, bukan berpengetahuan tetapi tindakan" (Herbert Spencer, tokoh sosiologi) Naas nya, pengetahuan pun dibungkam, tak heran masyarakat Indonesia sedikit sekali tindakan.
setuju. muda-mudi Indonesia jaman sekarang yang punya pemikiran kedepan bahkan memiliki bakat/kemampuan yang hebat selalu diolok-olok sama generasi sebelumnya dengan cara "sok ngerti" "ngapain kaya gitu nanti mati yg ditanya amalan bukan bla bla bla", mereka yang selalu mengolok-olok seperti itu biasanya suka ngatain anak muda jaman sekarang bodoh bodoh, lah yg bikin bodoh siapa yg disalahin siapa.
Inget waktu sekolah ada pembahasan Once, Twice sama Thrice di mapel Bhs.Inggris. Saya diketawain sama guru dan 1 kelas bahwa 'Thrice' ini gak ada karena setelah Twice itu three times. Akhirnya saya keluarin Hp dan cari di gugel dan ternyata Thrice itu ada. Saya makin diketawain karena mencari sumbernya dari "gugel", padahal yang nulisnya Oxford.
Masyarakat kita ini logikanya masih tersumbat perasaan, mereka berlogika tapi berdasarkan perasaan. Karna rasa tidak senang, dengki, atau tersinggung, langsung lontarkan logika sesat. Selain logika sesat, masyarakat kita juga tidak menghargai ilmu, dan pikirannya masih tertutup. Saya punya ustad, punya wa nya, statusnya itu selalu kata2 mutiara yang berbau "Tetap bertaqwa, tetap beriman, banyak ujian dan cobaan, fokuskan 100% utk akhirat, zaman sekarang banyak yang mengejar dunia, ilmu dunia kekayaan dunia". Saya kadang merasa sangat sedih, masyarakat kita ini begitu tenggelam dan tertutup matanya, saya coba melihat sekitar, ada kipas angin, ada televisi, ada AC, ada HP yang sedang saya genggam, ini semua ternyata berasal dari pemikiran2 orang-orang jenius diluar sana, bukan dari kita. Bahkan ustad yang membuat status "tinggalkan ilmu dunia" pun masih menggunakan Whatsapp dan Handphone yang pada dasarnya itu teknologi produk pemikiran orang jenius yang mempelajari ilmu dunia. Makanya itu, saya selalu berharap besar pada pengembangan dunia pendidikan di Indonesia ini, mungkin saja pa GuGem bisa masuk jajaran kementrian pendidikan. Pendidikan negeri ini butuh diselamatkan.
Ente daerah mana Bang, saya daerah Garut masih banyak pemuka agama yang k😢olot seperti itu Bahkan saya sering kali di nyinyir guru ngaji Saya dari SD hingga SMA, buat apa sekolah lebih baik mondok ilmu dunia gk penting dan begitu panatik sekali pada ilmu pengetahuan dunia, .. kukira yang panatik ilmu pengetahuan di daerah Saya saja,ternyata dimana mana, Bahkan seluruh dunia Islam Dan setiap sekolah juga kebanyakan sekolah yang berbasis agama ilmu ilmu agama di banding pembahasan perkembangan jaman seperti pembahasan sains ,sekolah yang mengarah kan murid untuk berfikir maju malah tetap terbelenggu oleh doktrin agama yang kolot, makanya Saya setelah lulus merasa tidak berfungsi hanya doktrin hafalan agama dan praktek agama, saja tidak punya skill, hanya berujung pada kekecewaan yang begitu besar bahwa Islam agama yang menolak kemajuan dan tidak ada pungsi sebagai umat manusia yang memberi kontribusi bagi kemampaatan umat manusia, itulah yang Saya sering kata kan dalam hati saya,
@@AliImron-lc8kj saya Malut bang, klo soal doktrin2 oleh agama yang menolak kemajuan sy pikir itu sudah lumrah di seluruh Indonesia bg. Zaman sekarang Islam sudah kurang menghargai ilmu, beda dengan Islam dahulu kala, yang menemukan pondasi dasar dari ilmu2 modern sperti skrg ini.
Mereka yang katanya beragama islam melakukan shalat dan puasa , tapi nyatanya mereka tidak ada yang bermanfaat bagi umat . Mereka yang katanya beragama islam , tapi nyatanya menjelek jelekan agama lain kususnya agama kristen . Mereka yang katanya beragama islam yang mengkaim bahwa agama islam lah yang paling benar , tapi nyatanya malah mengjudge orang lain mengkafirkan orang yang berbeda pendapat dan lebih parah nya lagi mereka sok merasa paling benar padahal ilmu mereka hanya sebatas ilmu dalil dan sunah . Mereka yang katanya beragama islam justru tidak ada manfaatnya bagi umat jaman sekarang , padahal islam menuntut umatnya agar bermanfaat bagi umat . Dan mereka yang katanya beragama islam tetapi islam mereka hanya sebatas shalat puasa , dan zakat . Padahal perintah nabi untuk menjadi orang islam yang benar benar beriman bukan hanya shalat puasa dan zakat .
Jadi ingat saat saya kuliah, ada dosen bilang "Jangan cari jawaban di wikipedia, wikipedia itu bisa salah, bisa diedit" Dalam hati saya berkata, belum tau dia klo wikipedia sekarang sudah sulit diedit. Bahkan klo nulis di wikipedia harus ada refresnsinya Pingin saya balikin omongan dosen itu dengan kalimat "Ini pak wikipedia itu referensi nya banyak, apalagi yg bahasa inggris, banyak mana ketimbang refernsi tesis nya bapak? " Sayang saya perlu ttd dosen tersebut, jadi saya diam aja wkwk
Adakalanya saat yg tua2 td sdh tidak ada kita kan merasa bingung bahkan rindu akan nasehat, hanya sj utk saat ini bisa sj kita ambil semangat dan kerja keras mereka sambil berkarya dan merubah sistem lama kearah yg lbh baik.
Sama, dulu waktu kuliah rferensi harus pake buku fisik. Dan penelitianku di indonesia waktu itu belum ada. Terpaksa download ebook. Btw tugas akhirku seperti di videoku tentang seni Pyrography
cuma bisa berharap konten2 seperti ini di tonton oleh pengikut mereka dan merubah pola pikir mereka, aaminn. sehingga Bangsa Indonesia 🇮🇩tidak terlewat semakin jauh oleh Negara2 lain.😢😢😢
ngajarin mana baik/buruk ke anak kecil itu gampang, yg susah ngasih tau ke orang tua mana baik/buruk karna mereka merasa hidupnya duluan/lamaan mereka, dan udah jadi kebiasaan (walopun itu buruk) selama hidupnya
Film animasi Cars 3 udah memberi tahu tentang generasi tua yg harus memberikan kesempatan pada generasi muda secara tersirat dalam film2 anak2 tapi sayangnya org2 tua gk suka film animasi karna di cap film anak, Generasi tua kita banyak menolak di lampaui oleh generasi mudanya, sehingga mereka menggunakan senioritas mereka untuk menekan yg lebih muda, Tampaknya mereka gagal memahami regenerasi dah
Sejatinya pertengkaran pemikiran seharusnya sudah dimulai dari lingkungan keluarga selama disampaikan sengan cara-cara yang positif. Saya saja sampai saat ini masih senang berdebat dengan Ayah saya. Alhamdulillah nya dan keberuntungan buat saya adalah beliau malah bersemangat jika diajak debat selama itu ada sumber literasi yang menompang dan menguatkan ide saya.😇
Banyak orang Indonesia yang mengatakan saya cinta NKRI Indonesia hebat Indonesia luar biasa padahal kenyataannya kondisi negara yang mereka banggakan gak seindah yang mereka bayangkan, berpikirlah dan lihatlah kenyataan nya.
Saya sudah lama menjadi penonton guru gembul, saya berterima kasih atas pesan dan pelajaran yang disampaikan.saya masih SMK kelas 12, juga sebentar lagi mau kuliah.saya termasuk golongan gen z.sungguh pesan dan pelajaran GG merubah sudut pandang saya akan dunia berkerja.dari pada teman sekelas saya yang pemikiran nya masih sempit setelah kelulusan.jika saja saya gak pernah nonton GG mungkin pikiran saya juga sempit.untuk kedua kalinya thanks you ❤❤❤❤
Ada ibu muda muslim pergi ke warung sama anaknya yg masih kecil, ketika sudah menghabiskan permen coklat dipagi hari, si anak diberi pujian, kemudian bungkusnya dibuang lorong warung. Please ibunda tolong ajarkan makan makanan sehat dan buang sampah pada tempatnya
Wah ternyata saya udah buat 1 perubahan kang, gak begitu sadar. Saya jadi bagian di suatu pecinta alam, pada saat diklat itu biasanya dlu seperti pemeloncoan, tapi setelah saya perhatikan hal hal pendidikan dan latihannya sedikit sekali, lbh banyak marah marah ga jelas. Beberapa tahun ke belakang saya tekankan kepada kepengurusan selanjutnya untuk mengurangi hal hal itu, kita putus kegiatan aneh itu dan kita fokuskan ke pengujian hasil latihan dan pendidikan yang sudah kita berikan sebelumnya. Semoga akan jadi lebih baik lagi
salah satu gerakan untuk generasi muda di Indonesia dalam mencerdaskan negeri ini , tidak mengikuti kata orang tua.. 🤝 bisa mengambil keputusan , bisa memecahkan masalah , memiliki pandangan , dan peran org tua adalah support , bukan penunjuk untuk setiap waktu.. konyolnya lagi ketika kita tidak mengikuti arahan mereka , mereka justru menyalahkan si anak karena tidak taat kepada mereka.. dan pasti kalian g mungkin denger "memangnya kamu sampe gede mau ngikut terus orang tua?".. disitu munculnya putaran neraka buat generasi muda.. g bakal bisa keluar kandang , keluar zona nyaman.
Orangtua generasi 'Kolonial' yang saya alami memaksakan prinsip mereka secara tulus karena merasa prinsip mereka itu paling benar, dan sangat takut anak cucu mereka jadi sengsara karena tidak mengikuti prinsip mereka. Sulit sekali menyadarkan bahwa di zaman sekarang prinsip² mereka sudah tidak relevan lagi. Jadi kitalah yang harus move on sendiri tanpa bersikap mengabaikan mereka.
Kalo dilihat dari kacamata budaya Hofstede: Jarak kekuasaan (power distance) - PDI Indonesia mendapatkan indeks paling tinggi di dimensi jarak kekuasaan (power distance) - PDI, yaitu 78. Ini berarti bahwa Indonesia mempunya budaya yang sangat bergantung kepada hierarki, ketidaksetaraan hak antara pemegang kekuasaan dan rakyat biasa, pemimpin bersifat direktif, berkuasa penuh dan mengontrol segalanya, haus akan hormat. Hal ini juga berlaku seperti gambaran di dunia Pendidikan, guru tahu segalanya dan murid hanya diam menerima. Tingkat kesenangan/kepuasan (indulgence) - IDI Masyarakat dengan skor rendah (38) dalam dimensi ini memiliki kecenderungan masyarakat pesimis dan sinis. Budaya pengekangan sangat lekat dan menempel pada masyarakat Indonesia. Masyarakat dengan orientasi ini memiliki persepsi bahwa tindakan mereka dikekang oleh norma-norma masyarakat. Apa mungkin ini yg membuat karakter generasi baru Indonesia gak berubah2 dari boomers sampe Z?
Namanya juga orang tua, mungkin sedang mengalami fase dimana mrk takut “ditinggalkan”, “diabaikan”, “dilupakan”, maka agar keberadaan mereka tetap “diperhitungkan” atau “dianggap” maka mrk harus menempatkan diri mrk 1 level diatas generasi dibawah mereka dalam hal apapun, mrk akan mengagung2kan masa lalu yang “sezaman” dengan mereka dengan tujuan mereka tidak “diabaikan” oleh generasi selanjutnya atau “tenggelam” dimakan oleh zaman. Kita semua pasti akan melewati fase itu suatu saat nanti tapi setidaknya kita menyadari fase yang sedang kita alami dan siap dengan pengalaman tersebut dibanding tidak sadar sama sekali ketika fase itu mulai datang kepada kita.
Kemarin pakai rumus matematika dari yutub tentang pembagian Di sekolah mereka di ajarkan rumus porogapit kemudian saya carikan anak anak rumus di google yg lebih mudah di pahami al hasil mereka di salahkan oleh gurunya 😅 Tapi sampai sekarang anak anak masih pakai rumus yg di google ketika menjawab soal pembagian Terima kasih google 😁
bukan rumus di google sih... google kan cuma alat pencari,,,berterima kasihlah ke pada penulis di web/blog/forum tersebut...kasihan capek2 nulis tapi kayak g' di anggep...
@@TheTrikai bukan cuma alat sih bang tapi juga media,,, tanpa google karya dia mungkin tidak saya ketahui,,, Google lebih dari sekedar search engine Adapun sih penulis atau content creator nya dapat penghasilan dari adsens Tanpa iming iming adsens saya yakin pasti males nulis di web atau bikin video di yutub
pandangan negatif terhadap seseorang atau kelompok dapat disebabkan oleh kurangnya informasi yang memadai atau informasi yang salah tentang mereka. Penting bagi kita untuk melakukan diskusi untuk saling tukar pikiran ketimbang debat kusir merasa paling benar
Anda benar... betapa besarnya kekuatan diskusi utk merubah suatu keadaan yg bermasalah seperti perjanjian hudaibiyah pd masa Nabi SAW yg mana perjanjian itu berat sebelah dan berpotensi merugikan umat Islam , tp Nabi SAW hanya meminta satu hal yg cukup remeh yaitu org2 di Makkah boleh MENDISKUSIkan Islam. Dan ternyata dr diskusi2 itu org malah tertarik dg Islam dan masuk Islam.
Seperti hal nya youtube, saat generasi2 baru punya pendapat atau gagasan, bahkan belajar dari platform ini akan selalu di sepelekan " belajar kok dari youtube " . Padahal ini semua kan alat, fasilitas baru penunjang yg lebih mudah di akses, sebagai pendukung dari sumber ilmu utama, misal buku / sumber lain yg kredible. Google dll itu kan fasilitas, kolam yg isinya berbagai ikan, ikan besar, kecil dll. Dan semakin ke depan harusnya bisa jadi fasilitas yg di perhitungan sebagai sumber kredible suatu ilmu / masalah. Karena isinya juga beragam. Kalau manusia2 kolot yg bilang kalau fasilitas di atas tidak sebanding dengan belajar dari buku. Bagaimana jika kita analogikan kalau buku itu fasilitas ilmu, tapi ada buku yg justru merusak ilmu, buku porno, buka propaganda dll. Itu juga berbentuk buku, sama bentuknya dengan buku2 ensiklopedia ilmu. Tapi tidak menghasilkan ilmu yg kredible. Jadi saya rasa kalau masih ada stigma negatif soal " googling " atau " ngeyutube " . Misal indonesia punya search engine sendiri pun pasti disepelekan.
Yang saya pahami adalah daya tangkap masing - masing orang itu berbeda, mulai dari pemahaman setiap orang itu berbeda. Namun untuk diri saya sendiri menjadi pendengar yang baik saja, sudah cukup, kalau itu baik ya saya dengarkan dan saya coba untuk menjalani nya. Tetap semangat pak Guru 💪Senang banget dengar suaranya. Adem👍
Imam Syafi'i mengatakan, العلم ثلاثة أشبار : فمن دخل في الشبر الأول تكبر, ومن دخل في الشبر الثاني تواضع، ومن دخل في الشبر الثالث علم أنه لايعلم Ilmu memiliki tiga tingkatan : - Siapa yang memasuki tingkat pertama, ia merasa sombong. - Siapa yang memasuki tingkat kedua, ia mejadi tawadu'. - Siapa yang memasuki tingkat ketiga (paling tinggi), ia tahu/menyadari bahwa dirinya seperti tidak mengetahui apa-apa.
Seperti Omong Seseorang :"Tau apa kamu? Mahdzabnya Googleriyah, sanadmu Youtubiyah. Gak bersumber gak bersanad". Lah, kalo tidak boleh pake mesin pencari. Berarti ilmu secara simpel hanya bisa dimiliki orang yg sering ke perpus/ orang kaya yg sering/punya banyak buku. Kalo semuanya harus punya Buku/kitab dulu baru diakui. Kita nyari sumber itu karna kita miskin belum mampu beli buku/kitabnya makanya kita cari di google. UA-cam? Lah yg nongol di Google Ulama beneran kok. Bisa dinukil. "Menurut ulama a yg saya tonton di UA-cam ". Harusnya sama seperti kita nonton kajiannya langsung. Masa omongan di UA-cam sama aslinya beda. Kan yg direkam yg diomongin di dunia nyata. _______
Sebagian besar prinsip yang ditanamkan secara turun temurun di masyarakat bangsa kita adalah SENIORITAS adalah SEGALANYA. SENIORITAS adalah lambang kesempurnaan dan JUNIORITAS itu dianggap gak tau apa-apa. Ketika ada si Junior yang lebih tau dan lebih paham terhadap segala sesuatu yang sesuai dengan kodrat zaman nya yang sedang terjadi, maka dianggap belum apa2 dan diremehkan jika belum mengalami masa yang lama seperti si senior. Ketika ada si junior yang berani vokal, berani tampil, berani unjuk gigi, dan berupaya mengubah Mindset serta paradigma....oleh si senior dianggap sbg ancaman, dianggap sbg rongrongan, dianggap sbg pengganggu dan semacamnya....padahal ya gak smua junior sperti itu. Justru harusnya bangga dan berterima kasih jika ada kaum muda yg punya inisiatif ingin mengubah keadaan menjadi lebih baik dengan cara mereka. Harusnya malah dirangkul dan disayang serta diberi kesempatan....bahkan kalau perlu dibina, dimotivasi, dan dikader.
Dulu lagi sekolah sering ngaji dari kampung ke kampung setelah dapat kerja di kota nenek saya ngomong kurleb artinya menyayangkan ninggalin kajian2 di kampung saya bilang aja sekarang ngaji sudah tinggal d ytube2 banyak pengajian Alhamdulillah beliau mau mengerti
Gw harap pak guru bisa berdiskusi dengan Asisi channel untuk masalah sejarah. Memang di Indonesia memiliki sejarah kelam kolonialisme yang buruk tapi negeri ini pun pernah mengalami kejayaan peradaban. Dan apa yang terjadi saat ini adalah imbas dari mental terjajah masa lalu. Indonesia seharusnya kuat, hukum nya tegak, masyarakat nya saling menghargai sesama dan alam sangat dijaga.
Lagi-lagi nyalahin penjajah.. jelas-jelas penjajah yang melahirkan Indonesia modern dengan adanya sekolah modern karena penerapan politik etis.. pas merdeka dicekoki film yg sakti-sakti pendekar bisa terbang bangsa yang tadinya mau maju malah menjadi-jadi ketololannya
"Tapi ada kemungkinan baraya yang pengecut ketika baraya tidak berani untuk menyampaikan gagasan, pemikiran, ide kepada khalayak umum", sebuah tamparan keras untuk kita semua.
Gimana mau berani nyampaikan gagasan dan pemikiran nyebut Indonesia aja mesti diganti jadi wakanda jadi Konoha dulu Gimana mau nyampaikan gagasan dan pemikiran mau nyebut nama Ferdi sambo aja ketakutan. Tapi kalau ngebacot di medsos yang anonim nomor satu
Hanya kritik, utk yg sering mengeluarkan genjutsu; bacot" no jutsu. Gembul, gemar mengibul. Ngibulnya dibalut methodologis dan teoritis supaya kelihatan bermutu tinggi. Walau aslinya ngibul" juga.Trss juga domba" dungu, awam, minim literasi, para pengikutnya yg gampang di giring pikiran nya oleh situkang ngibul.. Kebanyakan dari youtuber, konten kreator , twit dan berbagai medsos lainnya. Kata mereka demi kemajuan demi peekembangan dll tapi sama sekali gak ada aksi nyata yg dikerjakannya alias dr dulu sampai entah kapan, teori, seminar, bacot dll. Aksi aksinya zonk.. Mengapa mereka suka otak atik ilmu sosial terutamanya agama? Mengapa kok gak otak atik mesin lalu menemukan penemuan" baru? Mengapa tdk belajar ekonomi berkemajuan spt MMT, kembangin teknologi di bidang militer misalnya dll sehingga menemukan formulasi" baru dalam berekonomi maju, menguatkan daya saing terhadap dunia global... Mengapa ya mereka tidak mengotak atik ilmu matematika, ilmu fisika, ilmu kimia sehingga nanti mungkin bisa melampaui para pakar dibarat sana? Kedokteran dll mengapa gak ilmu" sains modern yg di gembor"kan di narasikan di ajarkan? kok ya yg diotak atik ranah sosial dan ranah agama terutama, jawabannya krn itu GRATIS. Asal gugling ilmu agama versi terjemahan, pahami sekilas" trss belajar jd narator, belajar intonasi belajar menyampaikan dgn enak dst alias yang penting mbacot. resiko bangkrut,resiko modal, resiko menelan biyaya banyak itu tdk ada... paling dihujjat netijen, netijen sendiri banyak yg gampang dibodoh"i statemen berbau agama, asal penyampaian menarik, kosa kata gampang di fahami. Ditelan mentah" tuh omongan" ngawur tanpa dasar" pondasi imu yg kokoh. Itu pun pasti banyak dibela oleh domba" pengikutnya yg gampang tergiring pikiran nya oleh narator tukang ngibul... buktinya banyak narator sosial ataupun agama kalo di tes ilmu agamanya dituntut prtanggung jawaban ilmu malah kaburr, mengelak, kebanyakan alasan. Alias zonk ilmu tp banyak yg modal bacot sok sok an bicara sosial dan agama. Kalo emang beneran mau ummat Islam dan mau maju membangun peradaban, belajarlah otak atik ilmu modern, misal contoh beli mesin otak atik sendiri temukan formula" baru!!!! Setelah menemukan formula baru, lalu disampaikan di media itu baru namanya pejuang Islam, Pejuang Ilmu peradaban, pejuang ilmu kemajuan..
Bisa jadi benar, generasi kitalah yang terlanjur jadi pengecut utk membicarakan ide dan melahirkan gagasan.. selain bayangan ketakutan yang terlanjur diciptakan sendiri, ketidakmampuan untuk menciptakan inovasi atau gagasan2 baru adalah adanya faktor 'kebodohan' yang disebabkan malasnya belajar. Minim ilmu minim pengetahuan. 😬
Orang indonesia lebih suka konspirasi 😂😂😂 dari pada mencari informasi atau belajar , mereka lebih suka nonton youtube tentang konspirasi . Dan apa yang mereka tulis di kolom komentar itu hanya copy paste dari komentar orang lain , pembahasan atau komentar yang menurut dia paling masuk akal ya di pake buat dia tulis di kolom komentar chennel youtube lain . Dan biasanya orang yang tidak mau mencari sumber informasi itu selalu ikut ikutan doang , orang lain ngomong A banyak yang ikut jadi dia ikut ikutan si A 😂😂😂 Itulah salah satu alasan orang indonesia banyak yang bodoh 😂😂
Inilah yang saya alami saat ini. Saya mengikuti program kampus merdeka yaitu Studi Independen. Karena pembelajarannya full online, saya sering dimarahi sama orang tua seperti ini "main laptop mulu", "keluar sana cari udara". 😔
Ilmu bisa maju bisa berkembang karena terus dikembangkan dan perbarui oleh generasi berikutnya. secara terus menerus.Yg masih relevan ya dipakai yg sudah usang diperbaruil. Jadi tugas generasi muda adalah terus menerus belajar untuk menemukan yg lebih relevan karena jaman terus menerus mengalami peruban. Jadi generasi muda jgn hanya meniru yg sudah ada.
Konservatif dan progresif merupakan dua hal yang saling membutuhkan. Tapi untuk keduanya agar dapat berkolaborasi, perlu adanya keterbukaan untuk menerima bahwa kita bisa saja salah dan mereka bisa saja benar, kalau kita mau membuka pikiran dan mencoba mengerti sisi lainnya.
Betul Pak, Apanya yang Agent of Change? Menerima perubahan zaman aja nggak bisa. Sampai di zaman sekarang pun generasi yang disebut sukses itu adalah jadi "PNS". Kalau generasi yang mau jadi diri mereka sendiri kayak jadi youtuber, ojek online, tiktoker, pengusaha online, dsb, diremeh temehkan. Bayangkan kalau semua generasi muda indonesia jadi PNS terus gak ada yang buka warung kelontong, rumah makan, warung sayuran, dan bahan makanan lain, kita makan apa? uang gaji kita pasti dibeliin ke makanan juga. Sampai sekarang, di kampus tempat saya kuliah dulu, Mahasiswa Baru sampai sekarang masih pake kostum hitam putih pasca masa orientasi. Tak ngerti saya jalan pemikirannya, Mahasiswa Junior masih aja didiskriminasi. Padahal Mahasiswa Junior bisa aja suatu saat jadi Manajer besar di suatu perusahaan dan seniornya malah jadi anak buahnya. Pemikiran feodal yang mendarah daging sangat susah untuk disingkirkan.
Maka nya mereka bebal. Karna gak mau cari informasi. Dan negara tidak membutuh kan org pintar seperti Pak guru gembul karna otoritas mereka akan terganggu. Yg butuh pak guru gembul itu ya kita rakyat. ❤ pak guru gembul semua narasi, informasi dan pengajaran mu akan ku muat dlm otak ku dan ku pertengkarkan semua ilmu yg ku tahu dlm logika ku😊
Kenali kebenaran lebih dulu maka kamu akan tau siapa yg benar. Bukan fanatik buta pada seseorang sehingga menganggap semua argumen dia itu benar. Padahal bacaanya masih di kata pengantar langsung ambil kesimpulan.
Masyarakat yang ada di negeri entah dimana itu biasanya mempersepsikan sudut pandang mata satu saja atau seperti Dajjal. Bisakah generasi sekarang belajar dari semua hal pencerahan seperti GG karena hal ini masyarakat mentalnya sudah akut? Ada yang mengatakan Indonesia dibodohkan oleh pemerintah oligarki atau masyarakat sendiri karakternya seperti itu. Thanks GG 🥰
Sisi positif nya saingan jadi lebih sedikit. Bayangin di China yang sangat maju, saingannya gila2an. Jadi wahai penonton2 pintar, ini good news buat kita agar kans sukses kita lebih tinggi 😁 (sisi positif)
Masalah ini bahkan sudah sering dipertontonkan di sepan khalayak ramai, berteriak-teriak tanpa rasa malu. Yang lebih menyedihkan ada banyak pengikutnya yang mengelu-elukan kebodohan pemimpin kelompoknya. Hal inilah yang menghambat kemajuan bangsa ini.
@@giantgroup4082rill kah sekolah membuat pintar? Yang ku ketahui sekolah itu cuma ngajarin hafalan dan memberikan soal-soal yang membuat kita tidak terbiasa menggunakan akal dan bagaimana bisa seseorang berkembang disekolah kalo pas kecilnya aja udah dirusak oleh orang tuanya? Anak kecil itu ketika mendapatkan kekerasan fisik atau verbal jutaan hingga miliaran sel-sel neuron diotaknya itu putus dan ga bisa dipulihkan kembali dan anda masih berfikir bahwa hanya dengan menyekolahkan anaknya itu cukup untuk membuat mereka menjadi manusia yang lebih baik? Ohh man what drug are you on?
@@EL-waltuh-Camino maaf saya nggak pakai drugs, kalau memang menurut anda sekolah tidak menjadi lebih baik silahkan saja, toh menurut saya sekolah juga tidak harus di bangku formal, anda salah satu yang tidak bisa berkembang di sekolah ya? so sad, dari cara anda menulis comment saja sudah bisa saya tebak kehidupan anda seperti apa, coba perluas wawasan anda supaya bisa berpikir lebih dewasa terima kasih😃
Jadi Inget kata mamang Warnet dulu "Guru yang gk bolehin anak sekolah cari bahan belajar dari google kalo gk penjaga perpus yg takut gk ada yg sewa buku , ya orang tua yg gk tau cara pake internet . 😅
*Penyebab generasi tua di Indonesia susah menerima ide dan gagasan dari generasi muda adalah:* - Mereka mempertahankan ego mereka sendiri; - Mereka beranggapan bahwa pola pikir mereka lebih baik daripada yang lain; - Menguatnya feodalisme di kalangan generasi tua; - Mereka berpikir bahwa pola pikir mereka lebih baik daripada yang lain; - Mereka tidak mau melihat perkembangan dunia di luar sana; - Mereka mengotot untuk mempertahankan sesuatu yang sudah kuno. Contoh: ada beberapa pesantren yang pemilik yayasannya mempertahankan model seragam yang tidak tidak lengkap. Yang seragam Senin-Selasa tidak lengkap dengan dasinya. Yang seragam Pramuka tidak lengkap dengan hasduk Pramukanya. Bagi dia, buat apa mengubah sesuatu yang lama menjadi yang baru. Model seragam ini bagi dia lebih baik daripada mengikuti model baru. Ketika sekolah lain sudah menerapkan aturan atribut seragam sekolah lengkap, pihak pondok pesantren ini lebih memilih mempertahankan model seragam sekolah lama daripada mengubahnya menjadi model baru; - Perkembangan mereka hanya berkutat pada zaman mereka. Ketika generasi muda mulai melek teknologi, mereka tidak siap menghadapi itu semua; - Mereka sejak kecil didoktrin oleh orangtua mereka untuk mengikuti pola pikir orangtua mereka. Jadi mereka tidak pernah diajarkan bagaimana cara memberi ide, gagasan, dan saran kepada orang lain; - Mereka tidak mau belajar banyak tentang perkembangan zaman. Perkembangan mereka hanya berkutat pada zaman mereka.
dari semua poin yg di tulis,,cuma seragam sekolah doang yg keliatan paling konyol buat di baca.. Gk penting banget ngurusin seragam sekolah klo sistem pendidikan'nya aja masih minim upgrade..
orang Tua kita, memang telah Lama di Didik oleh sistem Penjajahan, sehingga sgt Sulit utk Menerima Hal yg Baru atau inovatif....mereka hanya mengangguk apa kata Penguasa/orang yg Berkuasa
Ketakutan nyata berdialektika nya anak muda adalah "ancaman" dari pihak terkait kepada kehidupan pribadi kami pak guru, entah dari sisi kehormatan keluarga, pandangan jelek masyarakat, dsb. Memang perbuatan tsb tergolong "pengecut" karna merupakan "kartu As", tapi kami ga berkutik :")
Ada channel namanya sepulang sekolah, gw ini sering liat YT di TV besar, otomatis keluarga juga tau. Suwaktu2 bokap gw dirumah dan kebetulan gw liat channel itu. Trus si hostnya (bang Koi) bilang learnging by googling. Tiba2 bokap gw nyeletuk. Belajar kok dari google. Gw bantah, kan emg dari internet semua ada. Bokap gw bilang, kalo belajar itu ya dari buku dari sekolah. Belajar itu harus ada yang membimbing. Gw cuman bisa diem. Emg bokap gw kolot bgt, orang ya ngga seberapa tua tapi wawasannya tua bgt. Yg patut disalahkan ya ortu2 kek gitu. Gw pingin jadi pengangguran sukses aja di dibilang ngga wajar. Ortu rata2 ngga open minded
Zaman skrg itu siapa aja bisa dapet belajar dan mendapatkan ilmu dimana saja, naah yg perlu di perhatikan bukan ilmu pengetahuan nya tapi ke absahan tentang pengetahuan tersebut bisa di pertanggung jawabkan atau tidak, sekali pun pengetahuan tersebut hanya dari mesin pencari seperi google. Bijaksanalah dalam berinternet jadikan internet ini sebagai sebuah kemajuan teknologi yg bisa di manfaatkan dengan bijaksana. Semangat terus pak guru!
Ortu saya punya pemikiran kolot yang selalu bilang tidak perlu sekolah tinggi2, lebih baik uangnya untuk usaha alhasil ekonomi keluarga saya serta jenjang pendidikan saya jadi terhambat... terkadang saya ingin tertawa melihat mindsetnya tapi ya sudahlah... berdebat dengan pemikiran seperti itu susah 😂
Kita tdk bisa menyalahkan masa lalu, banyak bangsa yg punya masa lalu terjajah dan suram bisa berkembang dan maju.
Yg dibutuhkan adlh niat utk merubah keadaan, open minded, jujur thd fakta dan realita. Tp yg terjadi kita bkn semakin maju tp semakin terbelenggu oleh dogma2 agama yg membatasi manusia utk lbh berkembang dlm kehidupan sosial. Agama bkn mjd penuntun hidup tp mjd alat utk saling menghancurkan yg akhirnya membuat bangsa jd terbelakang
benar
seharusnya kita beragama untuk mempermudah dalam menjalani hidup
saya paling tidak suka ada orang yang membenturkan antara ilmu pengetahuan dan agama, seolah hanya satu aspek saja yang benar. Padahal kebenaran itu relatif
salah satu syarat beragama adalah menggunakan akal dan nalar
Sayangnya... pemerintah anggarin Rp 90 milyar buat pasukan siber buzzer overproud indo. Fungsinya buat giring opini, tutup2in fakta jelek, pamer2in fakta bagus.
benar sekali dengan di tambah doktrin² agama yg mengatakan ini itu tidak dibawa mati.
Tidak ada orangtua durhaka, yang ada Anak durhaka....itulah opini defensif orangtua boomer agar terlihat otoriter di mata anaknya 😅
Dan ketika kamu menua dan anak anak kamu dewasa kamu juga akan bersikap sama
Padahal di agama islam ada kisah ayah Nabi Ibrahim yang durhaka pada Nabi Ibrahim. Juga firaun yang zhalim pada Nabi Musa. Tapi kok kayak gak ada yang kepikiran ya kalau kisah mereka adalah tentang orang tua durhaka 😅.
Setuju
@@AzabManaAzab seiring dengan keterbukaan literasi dan tidak buta akan perkembangan jaman dan ilmu parenting, rasanya sudah saat nya generasi muda untuk menjadi orangtua cerdas dan mampu menjadi sahabat diskusi anak daripada menggurui
@@syahelsouth3995itumah defenisi sok alim😂😂
Benar sekali, banyak GURU/DOSEN atau GENERASI TUA masih bebal bisa dibilang penakut dan membodohkan generasi muda demi keserakahan mereka sendiri
merasa diri lebih baik dan harus di agungkan. agak aneh memang
@@davidvolker3492bukan agak aneh. *ANEH.* langsung aja ga usah pake imbuhan tambahan 😂
Menurut saya masih ada faktor lain salah satunya adalah
1. pemikiran orang tua kebanyakan menolak tekhnologi dan kemajuan
2. gampang terdoktrin oleh masukan penceramah agama yg membuat pemikiran tdk maju.
3. semua hal tentang sains tdk mereka terima secara nalar tapi apabila fakta sains tdk sejalan dengan agama mereka menolak itu semua.
padahal inovasi yg positif untuk manfaat manusia itu adalah pahala yg lumayan besar
Ini faktaa
👍👍👍👍🙏✌️☺️
Poin 1 bener2 bikin Generasi sekarang atau GenZ selalu jd kambinh hitam seakan-akan gk punya pencapaian apa apa, padahal yg bikin sulit GenZ berkembang ya generasi sebelumnya 😅
Ada kata2 dari gurunya adik Saya ,beliau S3 dari Jerman,"Internet hanya cocok di Negara yg minat bacanya tinggi,sebagai sumber tambahan reperensi ,kalau Internet di Negara2 yg minat bacanya rendah ,maka lebih banyak bawa dampak negatif,di Kita Generasi tua minat bacanya rendah ,generasi mudanya juga sama,jadi seperti ini yg tua egois,yg muda santuy , jadi ingat kata Bapak saya (almarhum) ,beliau seorang pengajar, di Masa Depan orang2 yg buta huruf itu bukan yg tidak bisa baca tulis ,tapi yg tidak bisa Internet
super bijak... masyaAllah..reminder diri ..
@@barangendut8543setuju
buktinya indonesia selalu masuk peringkat top di website2 nonton porno
nah, tolong kasih tau yang masih minim literasi, asbun, nuduh org bacot cm modal gugel, yg ego super tinggi sehingga merasa pinter
Ortu:"kalau udah gede, cari kerja nak, baik-baik sama bos biar dapet gaji gede, kumpulin duit, beli rumah banyak, biar kamu tuanya nggak pusing"
Anak (20 thn kemudian): KKN, jadi penjilat, yg penting "asal bapak senang",dll
Emg dari kecil diajarin ngumpulin harta ketimbang ngumpulin karya yg inovatif.
Mental para boomers yang justru melahirkan para koruptor, para mafia, dan kaum-kaum "besar pasak daripada tiang".
sistem matrix, emang sih pemikiran orang dulu emang kolot², gila harta warisan, 😂
Dan ketika si anak ngeluarin duit buat hobinya, malah dibilang pemborosan blablabla. Kalo dibilangin anak-anak sekarang bisa punya duit ratusan juta sebulan dari hobi malah ngeyel 😁
Tau pandawara group? Kita tau betul bahwa sungai yang kotor solusinya adalah bersihkan sungai, tapi kita memilih malas dan cuek terhadap lingkungan sekitar sambil berbicara dalam hati "dulu sungai ini bersih, tempat aktifitas warga, main anak2, sekarang udah kotor gini" dan udah lewat doang. Dan semenjak "kuda putih" ini datang yaitu pandawara group, langsung lah viral dan memuji, dan udah abis itu scroll lagi. Orang Indonesia selalu menunggu kuda putih atau saya plesetin bahasa agamanya adalah "Imam Mahdi" tanpa mau bergerak.
Kalau ini udah dari jaman baheula sih buang sampah sembarangan ke sungai kadang miris diperkotaan buang sampah kesungai menumpuk ke laut barang sachet juga menghasilkan sampah paling bener tahu diri lah mana barang banyak menghasilkan sampaah
00:27 🧐 Google bukan sumber berita atau pengetahuan, melainkan mesin pencari informasi.
02:17 👴 Mentalitas feodal di Indonesia menghambat generasi muda untuk berinovasi dan menciptakan ide baru.
05:04 🚀 Glorifikasi masa lalu dan meremehkan generasi muda menghambat perkembangan bangsa.
07:53 💡 Generasi muda perlu didorong untuk mengikuti perkembangan teknologi dan berinovasi demi kemajuan bangsa.
10:23 🎓 Siklus ospek yang sama selama bertahun-tahun menunjukkan ketidakperubahan di kalangan mahasiswa Indonesia yang dipengaruhi oleh feodalisme.
12:01 🌍 Perubahan di Indonesia sering kali diinisiasi oleh bangsa asing karena kurangnya gagasan, ide, dan inovasi dari dalam negeri.
12:57 💡 Mentalitas feodal yang meremehkan pemikiran baru menghambat kemajuan bangsa.
14:06 🗣 Pemikiran baru sering dianggap sensitif dan dibungkam, sehingga kurang ada perubahan dalam ide dan gagasan.
15:17 🚀 Generasi muda perlu terus berinovasi dan tidak takut menyampaikan ide-ide baru untuk kemajuan bangsa.
Mntap pin ini pak guru ... Dia dh smngt bikin list
OMG 😱 terima kasih! Ini sangat membantu
Merdeka! ✋😀
konsisten sekali anda, bikin list ini,saya sering liad anda di beberapa chanel bikin list ini, salut saya
Panjang umur, dan sering sering
Terimakasih Mas🙏🏻
Tiap-tiap ngobrol sama bapak-bapak pasti mereka membanggakannya masa-masanya..
Masa dia dulu berjuang saat susah. Kemudian membandingkannya dengan anak sekarang yang katanya hidupnya udah enak.
Jawaban gua ketika ada orang tua yang ngomong sepert itu "Ya bagus lah sekarang jadi enak, itu tandanya negara ini berkembang menjadi lebih baik, emang mau anak anak sekarang terus kesusahan kaya orang tua dulu?"
Pantesan di Indonesia kalo ada lowongan kerja selalu mencantumkan batas usia, karena orangtua kita itu ngeyel sejadi-jadinya kalo seandainya harus ditraining 😂 Yaa cuman asumsi saja.
Beda kalo itu, emang perusahaannya pengen ngegaji rendah karena rata2 anak muda belum ada tanggungan istri atau anak
@@renobimantaraprusahaan besar juga mungutnya tetep anak muda padahal gajinya sekitar 6jtan
Bicara: Untuk apa ilmu2 dunia, ilmu2 ekonomi, teknologi dsb.
Tindakan: Pak, Bu, sumbangannya 😊
Tanpa tau klo orang yg dia mintai tolong itu bisa aja bankir, akuntan atau orang yg concern di teknologi.
Entah sadar atau mencoba untuk tidak sadar. TAPI, bukankah bitu memalukan? 😢
ide karya feodal masa lampau:
1. sungai dijadikan comberan bersama (padahal sampah bisa dikelola dr tingkat terendah/wajib iuran dr tingkat rt rw)
2. polisi tidur/speedbum ilegal pasang seenaknya saja (padahal bs pakai rambu/teguran langsung)
3. lomba 17an yg konyol/sekedar lucu2an aj (bs diganti lomba yg bermakna/beneran adu bakat)
4. pemimpin harus org tua (pdhl anak muda skrg jg byk yg lebih pintar & pemberani)
5. tata kota yg berantakan jalanan sempit macet dll (sblm semakin terlambat, perketat aturan & nyata dijalankan dr sekarang)
intinya dalam setiap permasalahan selalu ingat "Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?"
kitalah yg harus ikut berperang/berpartisipasi menyelesaikan masalah sebisanya dan secepatnya.. bahkan ide sekecil apapun, asalkan terdengar dan banyak yg sepakat
gerakan besar akan terjadi..
Satu lagi yang lupa anda sebutkan, iya... banyak orang-orang oportunis + minim attitude. Liat aja PNS/ASN jadi profesi idaman di negeri ini.
Terutama yang tata kota itu 👍🏼👍🏼☝🏽
6. Apapun wisatanya, spot foto lope2 solusinya😂
ide karya anak muda masa kini:
1.
2.
3.
4.
kenapa kosong? krn kebanyakan mereka sibuk nonton bokep, tawuran, ikut geng motor, judi online, mabok2an. bisanya mengkhayal doang tanpa tindakan. sekali di hujat bahasa sampah keluar.
Setuju
bapakku seorang tokoh agama, ibuku seorang guru sekolah. syukurnya beliau-beliau ini mau untuk melek dengan keadaan sekarang, jika mereka kurang mengerti akan hal yg saya tanyakan pada mereka, mereka mengarahkan saya pada kecanggihan masa sekarang, bapak saya juga sering nitip kitab di marketplace untuk beliau belajar lagi. mereka juga percaya bahwa banyak hal yg benar pada kecanggihan dunia saat ini.
Makanya saya jadi youtuber
Sebagai kurir ini 100% bener, sudah ga terhitung kena sial gara2 cod dengan bapak2 & emak2.
Dah banyak bapak2 emak2 punya pemikiran cacat logika, dah dibilang "pak/buk kalau sibuk ga dirumah mending bayar virtual saja ga usah cod, jadi saya ga balik2in paket ke kantor & saya rugi bensin + waktu ngantar, apalagi paket yg ga ke kirim ga masuk bayaran saya" dan pasti jawaban mereka yg tua2 selalu ngotot membenarkan tingkah gaptek mereka, Belum lagi yang ngotot minta paket dibuka dengan alasan takut kena tipu padahal belum bayar cod.
Herannya mereka punya anak kenapa ga tanya ke anak mereka saja.
Apa yang diharapkan dari masyarakat SDM rendah?
Anaknya jg dodol karena ga boleh googling ortunya
Kurir jnt JNE apa Shopee exp
@@mardiatinsuroto2541 JNE bang
@@raein4335 masyarakat indo masih primitif untuk sistem cod, yg gw kasihan penjual2 online shop mereka rugi biaya ongkos kirim ketika barang yg mereka kirim ditolak oleh customer t*l*l yg baca2 deskripsi & review barang aja malas.
Dah sering pick up barang olshop dapat keluhan gini gw
Benar sekali pak guru, Sekarang ini di Indonesia itu sdh krisis orang² yg bijaksana, kesalahan kita adalah memahami ilmu pengetahuan formal di anggap ilmu dunia, padahal seharusnya iyalah semua ilmu pengetahuan apapun ilmunya bergantung sama niatnya/motivasi nya, kalo ilmu perbankan tapi diniatkan untuk membangun menata keuangan keluarga atau masyarakat demi agar hidup berkecukupan dalam rangka mengabdi kepada tuhan itu namanya ilmu akhirat, tapi sebaliknya walaupun ilmunya berbasis pesantren atau agama kalo untuk mencari mengumpulkan harta demi kepentingan pribadi itu namanya ilmu dunia.
Saya sering menjumpai bahkan mayoritas, orang berkata pendidikan jaman dulu itu keras menghasilkan orang orang berhasil dan sukses , wow
Tapi disitu logika saya aktif, kalau didikan itu ( cara kekerasan ) bisa menghasilkan manusia unggul, hari ini negara kita akan setara dengan korea selatan/jepang, tapi kenyataanya pemuda kelahiran jaman dulu yang identik dengan pendidikan keras itu hari ini masih korupsi , hari ini masih tidak mentaati peraturan lalu lintas , hari tidak buang sampah sembarangan
Hari ini masih banyak yang tidak open minded kepada anak2nya
Wkwkwkw. Itu juga yang saya pikirkan. Kalau cara didik orang orang dulu sukses, kenapa kita masih jadi negara berkembang ya.
SETUJU !
Agama itu hakikinya tuk siapkan mental dlm mensikapi perubahan peradaban .
familiar word:
1. coki pardiedie: lu ngerti kan maksud gua
2. guru gembul: pliss lah baraya
Mental feodal sejatinya hanya ada di negara2 berkembang. Di Indonesia feodalisme sudah menjadi duri dalam daging yang sulit di lepaskan baik dalam tatanan sosial maupun pendidikan. Bahkan ada fakta di dunia Kampus membahas tentang feodalisme sangat merusak yang ada si Dosen yg membahas feodalisme malah di Pidanakan oleh Rektor di kampus nya.
Tunggu aja mungkin 10 - 30thn lagi generasi feodal itu udh hilang lenyap ditelan bumi (dikubur di tanah/mati)
Pokoknya jangan remehkan GENERASI MUDA, karena merekalah yg nantinya menjadi pemain zaman.
Soal ada generasi muda yg bodoh menyikapi (memperlakukan gadget /teknologi) jangan terlalu difikirkan sebab secara alami mereka akan tereliminasi.
Mayoritas orangtua di konoha itu emang kolot, merasa cukup dengan ilmunya, padahal belajar itu sepanjang waktu. Saya menaruh rasa hormat yg lebih kepada orang tua-orang tua yg masih mau selalu belajar , karena punya punya ilmu dan pengalaman dari masalalu dan juga punya ilmu dari masa kini.
Tapi kebanyakan dari mereka memilih merasa cukup dengan ilmunya.
Pdahal isi video juga menerangkan kalau yg mahasiswa juga, anak muda juga. Jadi kritik di video nih untuk semua kalangan. Ko bisa kamu nyimpulin ke orang tua doang wkwkw. Viewernya gugem nih bocah tolol banyak
Lha jadi kalau udah wisuda sarjana mau terus kuliah 😁
Hanya kritik, utk yg sering mengeluarkan genjutsu; bacot" no jutsu. Gembul, gemar mengibul. Ngibulnya dibalut methodologis dan teoritis supaya kelihatan bermutu tinggi. Walau aslinya ngibul" juga.Trss juga domba" dungu, awam, minim literasi, para pengikutnya yg gampang di giring pikiran nya oleh situkang ngibul..
Kebanyakan dari youtuber, konten kreator , twit dan berbagai medsos lainnya. Kata mereka demi kemajuan demi peekembangan dll tapi sama sekali gak ada aksi nyata yg dikerjakannya alias dr dulu sampai entah kapan, teori, seminar, bacot dll. Aksi aksinya zonk..
Mengapa mereka suka otak atik ilmu sosial terutamanya agama?
Mengapa kok gak otak atik mesin lalu menemukan penemuan" baru?
Mengapa tdk belajar ekonomi berkemajuan spt MMT, kembangin teknologi di bidang militer misalnya dll sehingga menemukan formulasi" baru dalam berekonomi maju, menguatkan daya saing terhadap dunia global...
Mengapa ya mereka tidak mengotak atik ilmu matematika, ilmu fisika, ilmu kimia sehingga nanti mungkin bisa melampaui para pakar dibarat sana? Kedokteran dll mengapa gak ilmu" sains modern yg di gembor"kan di narasikan di ajarkan?
kok ya yg diotak atik ranah sosial dan ranah agama terutama, jawabannya krn itu GRATIS. Asal gugling ilmu agama versi terjemahan, pahami sekilas" trss belajar jd narator, belajar intonasi belajar menyampaikan dgn enak dst alias yang penting mbacot. resiko bangkrut,resiko modal, resiko menelan biyaya banyak itu tdk ada... paling dihujjat netijen, netijen sendiri banyak yg gampang dibodoh"i statemen berbau agama, asal penyampaian menarik, kosa kata gampang di fahami. Ditelan mentah" tuh omongan" ngawur tanpa dasar" pondasi imu yg kokoh. Itu pun pasti banyak dibela oleh domba" pengikutnya yg gampang tergiring pikiran nya oleh narator tukang ngibul... buktinya banyak narator sosial ataupun agama kalo di tes ilmu agamanya dituntut prtanggung jawaban ilmu malah kaburr, mengelak, kebanyakan alasan. Alias zonk ilmu tp banyak yg modal bacot sok sok an bicara sosial dan agama.
Kalo emang beneran mau ummat Islam dan mau maju membangun peradaban, belajarlah otak atik ilmu modern, misal contoh beli mesin otak atik sendiri temukan formula" baru!!!! Setelah menemukan formula baru, lalu disampaikan di media itu baru namanya pejuang Islam, Pejuang Ilmu peradaban, pejuang ilmu kemajuan..
@@AzabManaAzab sekolah mungkin ada batasnya, tapi belajar sebaiknya sampai mati, belajar apapun dari manapun.
Mungkin karna ortu kita haus validasi dari orang lain, karna sejak kecil mereka tidak dikasi kebebasan dalam berpendapat atau berdebat dengan ortu mereka dulu karna takut dibilang durhaka. Dan kurangnya pengalaman mereka dalam bergaul dengan orang2 yang berfikiran berbeda dan jauh dari lingkungan toleransi.
Setuju
Ya itu salah satune
Ini bener.... Gara2 itu lah mreka jd narsistik dan psikopat spt ibunya suamiku
Makin hari keliatan GurGem makin gak selaw & ngegas pas speak up!
Tapi bisa dimaklumilah, semakin tau kondisi sekitar di indo dan generasi tua yg emang batunya gak ketulungan makin susah buat santuy dan selaw.
Saya ada contoh lain,saya ingat dulu ketika saya SMA saya diberi motor untuk berangkat ke sekolah. Karena jarak antara sekolah saya dsn rumah saya lumayan jauh yg jika ditempuh menggunakan sepeda itu terlalu lama dan menghabiskan tenaga.
Tetapi orang yg memberikan sepeda motor itu tadi yaitu bapak saya ia pernah menghina generasi saya itu generasi lemah. Generasi saya dibilang manja. Ia menceritakan bagaiamana ia dulu mendaki gunung melewati lembah menuju sekolah menggunakan sepeda onthel. Mengapa orang² dulu itu suka sekali membanggakan sesuatu yang susah gitu? Mereka uang jajannya Rp 5-10 dibanggain minta ampun. Padahal mereka mah miskin, mereka susah tapi mereka bangga sampai menolak perubahan
Setuju 1000% Pak Guru.
Ayo kita tingkatkan kesadaran kita.
"Orang tua itu gk bisa durhaka." Meanwhile anak2 yang lahir di keluarga yang abusif, alcoholic, maniak judi, atau ditelantarin: "Mulut siapa tuh?"
mata duitan songong jangan lupa
Dan parahnya si paling anak Soleh akan tetep bela ortu abusive itu
dan aneh nya banyak banget yg nganggep orang tua itu selalu baik dan bener. pemikiran yg sangat sempit, padahal di luar sana banyak anak anak yg semasa kecil nya nggak dapat perlakuan yg layak 😮💨
Menurut saya chatGPT jauh dan jauh jauh jauh lebih pintar daripada orang tua terdahulu. Pengalaman buruk saya terhadap ego orang tua :(. Mulai dari permasalahan di kampus, sampe masalah sehari hari
Penyebab orang tua kita bebal dalam pemikiran:
1. Orang tua kita tidak pekan dengan perkembangan zaman dikarena kurangnya informasi yang didapatkan oleh orang tua kita, karena mayoritas orang tua kita hanya mendapatkan informasi yg ada lingkungan sekitarnya saja dan sangat tidak Uptodate.
2. orang tua kita emosinya tergantung pada kebiasaan, misalkan "ngopi +ngudud kudu aya sampeuna, mun euweuh moal ngeunah".
3. Karena budaya kita adalah budaya yg tidak suka menghitung. Contohnya: Restoran favorite bangsa kita adalah restoran yg menyadiakan prasmanan atau All U Can Eat walaupun citarasa kurang.
4. Bangsa kita adalah bangsa yg sulit lepas dari kebiasaan komunitasnya, karena bangsa kita sangat takut apabila dicap bedan apalagianeh. Walaupun memang ada alasan yg cukup rasional yaitu untuk mempertahankan diri agar bisa hidup, *tetapi kita harus Ubah juga sedikit demi sedikit kebiasaan yg tidak baik dari bangsa kita*.
Mungkin karena masyarakatnya punya mindset lebih Membenarkan kebiasaan, daripada membiasakan kebenaran. Sangat konservatif sehingga tak kelihatan perkembangannya. Mereka sayang dan peduli pada sejarah komunitas dan orang-orang sebelumnya, tapi tidak peduli dengan masa depannya. Lebih senang menjadi pemakai daripada yang mengembanginya.
Yoi
5. Makanan terenak menurut sebagian besar masyarakat indonesia adalah makanan dengan porsi besar dan harga murah walaupun miskin cita rasa
6. Paling suka bandingin anak sendiri dengan anak tetangga yg lebih hebat dan cenderung menyamakan anak sendiri dengan anak tetangga yg jauh lebih lemah padahal sifat manusia itu unik dan cenderung punya keahlian yg berbeda-beda
7. Lebih suka menghafal daripada memahami isi yg dipelajari, demikian juga dengan mempelajari al qur'an pasti hafalannya jauh lebih banyak daripada pemahamannya sehingga menjadi sasaran empuk para missionaris di luar sana
nomor 4 mengingatkan kita dengan masyarakat jepang yg selalu kita ceng2in karena homogen - suku bangsa bisa dihitung jari - dan selalu ngedepanin komunitas. sebuah ironi yg indah
@@fajrimahardhika82776. masyarakat kita gampang percaya takhayul segala macem, dan ga mau ngeliat sesuatu dari sisi yg kudu make logika utk memahaminya.
7. entertainment kita mayoritas isinya sampah semua. gw yakin gw bakal nonton tv/channel yt lokal kalo isinya acara2 yg ngajak audiens nya mikir + penulisan karakter/worldbuilding yg dalam dan bermakna. sayangnya, ya orang kita demen konten2 sampah ybs.
8. tergiring opini adalah hal yg wajar. ada isu/perkara aneh2 langsung percaya sm sisi satu yg searah sama ideologinya tanpa mau tau konteks dan nuansa perkara ybs. oh ya, balik lagi ke poin 6: logika.
9. masyarakat kita msh gampang tersipu sm orang asing. liat orang kulit putih salting. liat orang asia timur ngomong bahasa kita salting. liat orang asing pake produk kita salting. pokoknya, asing=salting.
10. masyarakat kita ga menghargai pemikiran kreatif. “dih, desain gini doang kok semahal itu? ayolah harga temen!” “ngedit foto kok seminggu lama banget? nih aku pake picsart sat set sat set selesai!”
Jadi keinget sama kasus pedagang tanah Abang, kemaren minta TikTok shop tutup dituruti, habis itu malah minta lazada, shoppe, tokped dll ditutup. Dahlah pindah jaman batu aj
Biasanya orang tua itu merasa yg paling paham/berpengalaman, orang tua ku sendiri sih.
Bener sih ini, klo kita ngejawab malah dimarahin
Bener sekali
Sama
Sama hal ny msih ada yg bilng ilmu itu mahal...,
Untuk sekarang sudah gak relevan lagi..,
Sama, pdhl orang kuno yg terjebak di zaman modern
Orang klo dah benci mau di kasih Fakta apapun tetap nolak😂
😂😂, penyakit hati nothing obat
Betul!!!! tapi kalau udah suka, meskipun salah tetap dianggap "WAJAR", akhirnya saya berpikir siapa yang gila ya😅😅😅
Mati bang obatnya
Lucunya oknum generasi lawas yah mereka itu kalau kalah argumen sama generasi lebih muda bukanya cari argumen tandingan bahwa gagasan mereka itu benar tapi malah nyerang personal dan pasti keluar kata seperti durhaka lah, beraninya ngelawan sama yang lebih tua, kamu itu belum cukup pengalaman dll 😂
Dasar golongan tuwa😂
Itu nama sesat pikirnya/cacat logikanya “Ad Hominem”
@@juliussitumeang4407ya itulah jenis kecacatan logika yang pada umumnya dimiliki oleh setiap boomer
@@EL-waltuh-Caminoorg tua yg model macam gtu harus diperangi
orang tua gw kyk gini lagi, ancrit😂😂😂
pak guru gembul, tolong buatkan video pembahasan siswi² SMP lamongan yang dicukur pitak hanya gara² tidak pakai ciput...
karena sesama guru pasti bisa menanggapi masalah itu
Menurut opini saya Google itu ibaratnya seperti Pasar dan artikel²/blog itu sebagai pedagang nya. Jadi pasar (Google) itu tempat semua pedagang² (Artikel) berkumpul dari semua penjuru untuk berkumpul di suatu tempat tertentu untuk memudahkan para pembeli, masa iya.. kita mo beli ikan harus ke daerah pesisir dulu juga misal kita mau beli teh/kopi masa harus ke daerah pegunungan dulu.
Jadi pasar itu ada untuk memudahkan para pembeli supaya kita bisa membeli banyak hal hanya di satu tempat begitu juga google ada untuk membantu kita supaya mencari sesuatu itu gampang
(cmiiw)
Dan bagian terburuknya. Suka ngancam anaknya durhaka. Org tua jg bisa durhaka
Betul, makanyq gw berontak
@@kalalimr9390anda durhaka di mata ortu anda, sedangkan ortu anda durhaka di mata anda, kira-kira kalo mau adu durhaka, siapa yg paling durhaka ya? 🤔
@@kalalimr9390org tua memperlihatkan dunia luar. Kalau masih gk bolehin kesana, lawan batasnya. Apapun caranya
@@bxim287 ditambah lagi bapak emaknya durhaka kepada kakek neneknya nah dia nanti durhaka ke anak anaknya. Anak anaknya durhaka ke cucunya cucunya durhaka ke cicitnya
Bener
Ayo bertindak dan melangkah berdasarkan pemikiran kita yang baik, lakukan sesuatu yang baik dan bermanfaat..
Jauhi narkoba, alkohol, dan Jangan pernah mencuri barang orang lain, sekecil apapun.. 👍
Budayakan berdiskusi sehat,,
Maturunuwun Pak gugem..🙏
Dan jangan korupsi
Jangan menghalangi kreatifitas anak 🤣😊
Pada intinya buat kawula muda jangan pernah berhenti buat berinovasi, mau sekecil apapun bentuknya libas aja semua. Keep it up 🔥🔥🔥
baru bgt semalem ngobrolin ini sm istri, betapa bobroknya sdm kita y karena sistem feodal yg diturunkan turun temurun dr jaman nenek moyang sampe org tua kita
org tua, guru, sesepuh desa, ulama, romo, adat istiadat dll gak boleh ditentang, gak boleh didebat, klo menentang berarti durhaka, nanti kuwalat.
padahal menghormati mah wajib, tp kan bukan berarti harus diikuti, boleh aja klo gak mau ikut apalagi yg udh gak sesuai dg perkembangan jaman
Ya, memang seperti itu adanya di Indonesia, jika kita ada gagasan yang lebih baik, pasti ditolak, jika kita memaksakan gagasan kita, pasti dijauhi, akhirnya kita harus membatalkan gagasan kita agar tidak terjadi masalah kedepannya agar stabilitas lingkungan terjaga, udah pengalaman, tapi pada akhirnya, gagasan atau ide atau pemikiran tersebut terus berkembang di kepala sampai membuat kita sakit. Tidak hanya situasi dan kondisi yang membuatnya seperti itu, terkadang manusianya yang membuat tambah parah, sehingga tidak ada perubahan yang lebih baik
saya masih ingat kata teman saya "jgn belajar di google, belajarnya ama kyai ini itu dll." dulu saya ga punya jawabannya, yg ada di pikiran saya dulu "males bgt belajar ama tokoh2 yg uratnya kenceng2" tapi skrg udh punya jawabanya, kata kuncinya google hanya "mesin pencari" yg penting sumbernya valid dan yg pasti bukan yg inisialnya "tribun"
iya google semua juga tahu hanya mesin pencari. tapi yang dimunculkan webnya gak terverifikasi benar apa tidak.
seperti guru gembul mengutip terjemahan bukhori di salah satu videonya dan ternyata salah.
yang penting web terverifikasi contoh kalau mau tahu hukum apa tambahi kata pencariannya. misal
hukum biawak piss ktb
tambahi piss ktb
atau NU online
terjemahan di situs itu relatif sudah diverifikasi
@@SunanKeSebelaslalu Yosep Priyangga Mukti jadi youtuber. Memiliki 1000000 subscriber
@@SunanKeSebelasUtara
Watu lumpang Purwosari Babadan
Watu lumpang Mlilir Madiun
Watu lumpang Kedondong Kebonsari Madiun
Watu lumpang Doho Dolopo Madiun
linggayoni Madiun
Watu lumpang Ngawi Jatim
Arca Ngawi Jatim
Candi Ngawi jatim
Watu lumpang talun ngebel
Watu lumpang rambut bali ngebel Ponorogo
Watu lumpang sukun sidoharjo pulung Ponorogo
Prasasyti pulung Ponorogo
Arca wagir kidul Pulung
Barat
Watu lumpang NGABEYAN Wonogiri
Watu lumbung Biting Purwantoro Wonogiri
Watu lumpang Biting Badegan Ponorogo
Watu kenong watu watu gong bonang badegan Ponorogo
Watu irung batu hidung desa tanjunggunung badegan Ponorogo
Sungai kedung semar ismaya sabdopalon Karangjoho badegan Ponorogo
Yoni lingam Medang Sampung Ponorogo
Watu lumpang Bogem Sampung Ponorogo
Watu lumpang Gunung Mangge Sidorejo
Watu gong Platang Krebet Jambon
Watu lumpang bululor jambon
Watu lumpang sidoharjo jambon
Yoni Bandaralim lor Ponorogo
Watu lumpang Bandaralim kidul Ponorogo
Watu lumbung srandil Jambon
Watu lumbung tosanan kauman
Watu lumbung badegan
Watu lumpang bulurejo carangrejo
Watu lumpang Kunti sampung Ponorogo
Watu lumpang pagerukir Sampung Ponorogo
Watu lumpang carangrejo Ponorogo
Watu lumbung kalangan carangrejo sampung
Surya majapahit desa kunti kecamatan sampung
Candi runtuh desa kunti kecamatan sampung Ponorogo
Selatan
Watu lumpang Pacitan
Arca ganesh ganesha Binade Ngrayun
Watu lumpang senepo slahung
Watu lumpang plancungan slahung
Watu lumpang broto slahung
Watu lumpang kambeng slahung
Watu lumpang Truneng slahung Ponorogo
Watu lumpang jalen balong Ponorogo
Watu lumpang purworejo balong Ponorogo
Watu dakon sedarat balong Ponorogo
Watu lumpang sedarat Balong Ponorogo
Watu lumpang Bangsalan Sambit
watu lumpang Pendung Duri Slahung
Watu lumpang Ngruyung Trenggalek
Watu lumpang Puyung Trenggalek
Watu lumpang Siki Dongko Trenggalek
Watu lumpang Bancar Bungkal
Watu lumpang Sumberejo Balong
Candi Desa Karangpatihan balong
Candi Desa Pandak Balong
Watu lumbung desa karangpatihan balong
Watu lumpang Ngraket Balong
Watu lumpang Ngumpul Balong
Watu lumpang dadapan Balong Ponorogo
Watu lumpang sedarat Balong Ponorogo
Watu lumpang jalen balong
Watu lumpang muneng balong Ponorogo
Watu lumpang sukosari kauman Ponorogo
Watu lumpang Poko Jambon
Watu lumpang Sendang Jambon
Watu dakon prengguk sedarat balong Ponorogo
Candi Nongkodono Kauman Ponorogo
Candi Bantarangin Kauman Ponorogo
Timur
Watu lumpang Candi Kecamatan Mlarak Ponorogo
Candi di Candi Kecamatan Mlarak Ponorogo
Watu lumpang Bangsalan Sambit Ponorogo
Watu lumpang Nglumpang Kecamatan Mlarak Ponorogo
Sarcovagus Trenceng Mrican Ponorogo
Watu lumpang Desa Jenangan Kecamatan jenangan
Prasasti Desa Jenangan Kecamatan jenangan
Watu lumpang Sedah
LINGGAYONI LINGAMYONI SHIVLING pintu
Watu lumpang jimbe
LINGGAYONI LINGAMYONI SHIVLING jimbe
Watu lumpang pintu
Arca wagir kidul
Watu lumpang Tranjang Siman
BATU KUNO Ngasinan Jetis
Watu lumpang tajug siman Ponorogo
Watu lumpang siman kecamatan siman Ponorogo
Prasasti sawoo Ponorogo
Prasasti Trenggalek Ponorogo
Watu lumpang temon sawoo Ponorogo
Yoni jabung mlarak Ponorogo
@@SunanKeSebelasTIDAK ADA INSTAN DI UA-cam
hampir 1 tahun upload vidio di youtube
Udah 100 jt view di short dan vidio di upload sekitar 1.600 short
Sekali lagi tidak ada instan karna :
1. Harus upload tiap hari
2. Perhari minimal saya upload 3 vidio , awal awal 6 - 9 vidio tp tidak nggaru banyak tidaknya vidio di upload , karna yang paling utama konsisten dan kualitas
3. Baru 4 bulan terakhir ini dapat gajian rutin , jadi jangan berharap setelah monetisasi langsung mau gajian di short , karna di short rpmnya 00.1 dollar atau sekitar 150 perak per 1.000 view . Kecuali pennton luar negeri alhamdulillah kadang 500 perak - 1.000 rupiah rpm nya
Jadi intinya semangat dan konsisten aja 🙏
@@SunanKeSebelasLurah biting pertama adalah poncotirto
Lurah biting kedua adalah sorejo
Lurah biting ketiga adalah trimorejo
Lurah biting keempat adalah katiman
Lurah biting kelima adalah bakat
Lurah sarmin
Lurah parlin
"Ujung dari upaya belajar, bukan berpengetahuan tetapi tindakan"
(Herbert Spencer, tokoh sosiologi)
Naas nya, pengetahuan pun dibungkam, tak heran masyarakat Indonesia sedikit sekali tindakan.
setuju. muda-mudi Indonesia jaman sekarang yang punya pemikiran kedepan bahkan memiliki bakat/kemampuan yang hebat selalu diolok-olok sama generasi sebelumnya dengan cara "sok ngerti" "ngapain kaya gitu nanti mati yg ditanya amalan bukan bla bla bla", mereka yang selalu mengolok-olok seperti itu biasanya suka ngatain anak muda jaman sekarang bodoh bodoh, lah yg bikin bodoh siapa yg disalahin siapa.
Inget waktu sekolah ada pembahasan Once, Twice sama Thrice di mapel Bhs.Inggris.
Saya diketawain sama guru dan 1 kelas bahwa 'Thrice' ini gak ada karena setelah Twice itu three times.
Akhirnya saya keluarin Hp dan cari di gugel dan ternyata Thrice itu ada. Saya makin diketawain karena mencari sumbernya dari "gugel", padahal yang nulisnya Oxford.
@@arkestesiadulu itu kapan? Di novel karya Shakespeare tahun 1500an udah pake kata thrice
Damn bro i feel your pain
@@arkestesiabaca tuh novelnya jrr tolkien udah ada kata thrice itu 🗿
😂😂😂, konyol kan skolah yang ber label agama😂😂😂
@@zator3687 hubungannya apaan njir 🗿
Yang penting “Jangan gunakan kefasihan bicaramu (mendebat) di hadapan ibumu yang dahulu mengajarimu berbicara.”(Ali bin Abi Thalib)
Masyarakat kita ini logikanya masih tersumbat perasaan, mereka berlogika tapi berdasarkan perasaan. Karna rasa tidak senang, dengki, atau tersinggung, langsung lontarkan logika sesat. Selain logika sesat, masyarakat kita juga tidak menghargai ilmu, dan pikirannya masih tertutup. Saya punya ustad, punya wa nya, statusnya itu selalu kata2 mutiara yang berbau "Tetap bertaqwa, tetap beriman, banyak ujian dan cobaan, fokuskan 100% utk akhirat, zaman sekarang banyak yang mengejar dunia, ilmu dunia kekayaan dunia". Saya kadang merasa sangat sedih, masyarakat kita ini begitu tenggelam dan tertutup matanya, saya coba melihat sekitar, ada kipas angin, ada televisi, ada AC, ada HP yang sedang saya genggam, ini semua ternyata berasal dari pemikiran2 orang-orang jenius diluar sana, bukan dari kita. Bahkan ustad yang membuat status "tinggalkan ilmu dunia" pun masih menggunakan Whatsapp dan Handphone yang pada dasarnya itu teknologi produk pemikiran orang jenius yang mempelajari ilmu dunia.
Makanya itu, saya selalu berharap besar pada pengembangan dunia pendidikan di Indonesia ini, mungkin saja pa GuGem bisa masuk jajaran kementrian pendidikan. Pendidikan negeri ini butuh diselamatkan.
Ente daerah mana Bang, saya daerah Garut masih banyak pemuka agama yang k😢olot seperti itu Bahkan saya sering kali di nyinyir guru ngaji Saya dari SD hingga SMA, buat apa sekolah lebih baik mondok ilmu dunia gk penting dan begitu panatik sekali pada ilmu pengetahuan dunia, .. kukira yang panatik ilmu pengetahuan di daerah Saya saja,ternyata dimana mana, Bahkan seluruh dunia Islam
Dan setiap sekolah juga kebanyakan sekolah yang berbasis agama ilmu ilmu agama di banding pembahasan perkembangan jaman seperti pembahasan sains ,sekolah yang mengarah kan murid untuk berfikir maju malah tetap terbelenggu oleh doktrin agama yang kolot, makanya Saya setelah lulus merasa tidak berfungsi hanya doktrin hafalan agama dan praktek agama, saja tidak punya skill, hanya berujung pada kekecewaan yang begitu besar bahwa Islam agama yang menolak kemajuan dan tidak ada pungsi sebagai umat manusia yang memberi kontribusi bagi kemampaatan umat manusia, itulah yang Saya sering kata kan dalam hati saya,
@@AliImron-lc8kj saya Malut bang, klo soal doktrin2 oleh agama yang menolak kemajuan sy pikir itu sudah lumrah di seluruh Indonesia bg. Zaman sekarang Islam sudah kurang menghargai ilmu, beda dengan Islam dahulu kala, yang menemukan pondasi dasar dari ilmu2 modern sperti skrg ini.
@@cryingpawnmakanya agama lebih baik ditinggalkan,emang sdh tdk sesuai dg kemajuan zaman
@@cryingpawnyg mjd sumber masalah dr ajaran agamanya sih,makanya skrg mundur
Mereka yang katanya beragama islam melakukan shalat dan puasa , tapi nyatanya mereka tidak ada yang bermanfaat bagi umat .
Mereka yang katanya beragama islam , tapi nyatanya menjelek jelekan agama lain kususnya agama kristen .
Mereka yang katanya beragama islam yang mengkaim bahwa agama islam lah yang paling benar , tapi nyatanya malah mengjudge orang lain mengkafirkan orang yang berbeda pendapat dan lebih parah nya lagi mereka sok merasa paling benar padahal ilmu mereka hanya sebatas ilmu dalil dan sunah .
Mereka yang katanya beragama islam justru tidak ada manfaatnya bagi umat jaman sekarang , padahal islam menuntut umatnya agar bermanfaat bagi umat .
Dan mereka yang katanya beragama islam tetapi islam mereka hanya sebatas shalat puasa , dan zakat .
Padahal perintah nabi untuk menjadi orang islam yang benar benar beriman bukan hanya shalat puasa dan zakat .
Jadi ingat saat saya kuliah, ada dosen bilang "Jangan cari jawaban di wikipedia, wikipedia itu bisa salah, bisa diedit"
Dalam hati saya berkata, belum tau dia klo wikipedia sekarang sudah sulit diedit. Bahkan klo nulis di wikipedia harus ada refresnsinya
Pingin saya balikin omongan dosen itu dengan kalimat "Ini pak wikipedia itu referensi nya banyak, apalagi yg bahasa inggris, banyak mana ketimbang refernsi tesis nya bapak? "
Sayang saya perlu ttd dosen tersebut, jadi saya diam aja wkwk
hahahha
Materinya menggugah selera
Adakalanya saat yg tua2 td sdh tidak ada kita kan merasa bingung bahkan rindu akan nasehat, hanya sj utk saat ini bisa sj kita ambil semangat dan kerja keras mereka sambil berkarya dan merubah sistem lama kearah yg lbh baik.
Ya kamu ambil referensi dari wikipedia tsb bukan ambil dari wikipedianya.
Sama, dulu waktu kuliah rferensi harus pake buku fisik. Dan penelitianku di indonesia waktu itu belum ada. Terpaksa download ebook. Btw tugas akhirku seperti di videoku tentang seni Pyrography
cuma bisa berharap konten2 seperti ini di tonton oleh pengikut mereka dan merubah pola pikir mereka, aaminn. sehingga Bangsa Indonesia 🇮🇩tidak terlewat semakin jauh oleh Negara2 lain.😢😢😢
ngajarin mana baik/buruk ke anak kecil itu gampang, yg susah ngasih tau ke orang tua mana baik/buruk karna mereka merasa hidupnya duluan/lamaan mereka, dan udah jadi kebiasaan (walopun itu buruk) selama hidupnya
quote of the day :
"generasi tua itu begitu takut ketika otoritas mereka di ganggu"
Bener... Itulah ibunya suamiku,,, parah.... Narsistik dan psikopat bgt itu ibu nya suamiku
Film animasi Cars 3 udah memberi tahu tentang generasi tua yg harus memberikan kesempatan pada generasi muda secara tersirat dalam film2 anak2 tapi sayangnya org2 tua gk suka film animasi karna di cap film anak,
Generasi tua kita banyak menolak di lampaui oleh generasi mudanya, sehingga mereka menggunakan senioritas mereka untuk menekan yg lebih muda,
Tampaknya mereka gagal memahami regenerasi dah
Sejatinya pertengkaran pemikiran seharusnya sudah dimulai dari lingkungan keluarga selama disampaikan sengan cara-cara yang positif.
Saya saja sampai saat ini masih senang berdebat dengan Ayah saya. Alhamdulillah nya dan keberuntungan buat saya adalah beliau malah bersemangat jika diajak debat selama itu ada sumber literasi yang menompang dan menguatkan ide saya.😇
Banyak orang Indonesia yang mengatakan saya cinta NKRI Indonesia hebat Indonesia luar biasa padahal kenyataannya kondisi negara yang mereka banggakan gak seindah yang mereka bayangkan, berpikirlah dan lihatlah kenyataan nya.
Saya sudah lama menjadi penonton guru gembul, saya berterima kasih atas pesan dan pelajaran yang disampaikan.saya masih SMK kelas 12, juga sebentar lagi mau kuliah.saya termasuk golongan gen z.sungguh pesan dan pelajaran GG merubah sudut pandang saya akan dunia berkerja.dari pada teman sekelas saya yang pemikiran nya masih sempit setelah kelulusan.jika saja saya gak pernah nonton GG mungkin pikiran saya juga sempit.untuk kedua kalinya thanks you ❤❤❤❤
Salut sama kata2 terakhirnya.
Bukan saya yang berani tapi kadang baraya saja yang pengecut. Punchline nya to the point dan sangat jelas sekali.
Ada ibu muda muslim pergi ke warung sama anaknya yg masih kecil, ketika sudah menghabiskan permen coklat dipagi hari, si anak diberi pujian, kemudian bungkusnya dibuang lorong warung. Please ibunda tolong ajarkan makan makanan sehat dan buang sampah pada tempatnya
Orang tua zaman sekarang malah lebih percaya hoax yang dishare di grup" WA keluarga daripada omongan anak-nya yang berdasarkan sumber asli dari google
Guru Gembul sangat mewakili perasaan saya selama ini thd tokoh tokoh Agama yg msh kental dg feodalisme😊
Benar
Dan video ini gak tayang di metro tv
@@sugionoharto6757 sayangnya,udah 15 tahun saya ga nonton TV nasional,jadi ga tahu juga ttg acara TV😁
membangun sistem ekonomi islami yg canggih adlh yg pling berkah utk pradaban Islam & umat manusia
Sama sperti orang tua saya, yg hobi meremehkan anaknya , yg padahal dirinya sendiri tidak tau apa apa, al hasil saya melawan terhadap orang tua,
Wah ternyata saya udah buat 1 perubahan kang, gak begitu sadar. Saya jadi bagian di suatu pecinta alam, pada saat diklat itu biasanya dlu seperti pemeloncoan, tapi setelah saya perhatikan hal hal pendidikan dan latihannya sedikit sekali, lbh banyak marah marah ga jelas. Beberapa tahun ke belakang saya tekankan kepada kepengurusan selanjutnya untuk mengurangi hal hal itu, kita putus kegiatan aneh itu dan kita fokuskan ke pengujian hasil latihan dan pendidikan yang sudah kita berikan sebelumnya. Semoga akan jadi lebih baik lagi
salah satu gerakan untuk generasi muda di Indonesia dalam mencerdaskan negeri ini , tidak mengikuti kata orang tua.. 🤝
bisa mengambil keputusan , bisa memecahkan masalah , memiliki pandangan , dan peran org tua adalah support , bukan penunjuk untuk setiap waktu..
konyolnya lagi ketika kita tidak mengikuti arahan mereka , mereka justru menyalahkan si anak karena tidak taat kepada mereka.. dan pasti kalian g mungkin denger "memangnya kamu sampe gede mau ngikut terus orang tua?".. disitu munculnya putaran neraka buat generasi muda.. g bakal bisa keluar kandang , keluar zona nyaman.
Saya dan abang saya aja yang udh kerja walaupun masih tinggal ama ortu masih dianggapnya blom membanggakan🤦🏻♂️😬 s
Orangtua generasi 'Kolonial' yang saya alami memaksakan prinsip mereka secara tulus karena merasa prinsip mereka itu paling benar, dan sangat takut anak cucu mereka jadi sengsara karena tidak mengikuti prinsip mereka.
Sulit sekali menyadarkan bahwa di zaman sekarang prinsip² mereka sudah tidak relevan lagi. Jadi kitalah yang harus move on sendiri tanpa bersikap mengabaikan mereka.
Kalo dilihat dari kacamata budaya Hofstede:
Jarak kekuasaan (power distance) - PDI
Indonesia mendapatkan indeks paling tinggi di dimensi jarak kekuasaan (power distance) - PDI, yaitu 78. Ini berarti bahwa Indonesia mempunya budaya yang sangat bergantung kepada hierarki, ketidaksetaraan hak antara pemegang kekuasaan dan rakyat biasa, pemimpin bersifat direktif, berkuasa penuh dan mengontrol segalanya, haus akan hormat. Hal ini juga berlaku seperti gambaran di dunia Pendidikan, guru tahu segalanya dan murid hanya diam menerima.
Tingkat kesenangan/kepuasan (indulgence) - IDI
Masyarakat dengan skor rendah (38) dalam dimensi ini memiliki kecenderungan masyarakat pesimis dan sinis. Budaya pengekangan sangat lekat dan menempel pada masyarakat Indonesia. Masyarakat dengan orientasi ini memiliki persepsi bahwa tindakan mereka dikekang oleh norma-norma masyarakat.
Apa mungkin ini yg membuat karakter generasi baru Indonesia gak berubah2 dari boomers sampe Z?
Mantab kang terimakasih ❤
Namanya juga orang tua, mungkin sedang mengalami fase dimana mrk takut “ditinggalkan”, “diabaikan”, “dilupakan”, maka agar keberadaan mereka tetap “diperhitungkan” atau “dianggap” maka mrk harus menempatkan diri mrk 1 level diatas generasi dibawah mereka dalam hal apapun, mrk akan mengagung2kan masa lalu yang “sezaman” dengan mereka dengan tujuan mereka tidak “diabaikan” oleh generasi selanjutnya atau “tenggelam” dimakan oleh zaman. Kita semua pasti akan melewati fase itu suatu saat nanti tapi setidaknya kita menyadari fase yang sedang kita alami dan siap dengan pengalaman tersebut dibanding tidak sadar sama sekali ketika fase itu mulai datang kepada kita.
Jangan salah mereka orang tua kita sadar dan tahu akan fase itu makanya mereka begitu. Karena ketika mereka muda kakek nenek kita juga begitu.
@@AzabManaAzabgua gak begitu
Kemarin pakai rumus matematika dari yutub tentang pembagian
Di sekolah mereka di ajarkan rumus porogapit kemudian saya carikan anak anak rumus di google yg lebih mudah di pahami al hasil mereka di salahkan oleh gurunya 😅
Tapi sampai sekarang anak anak masih pakai rumus yg di google ketika menjawab soal pembagian
Terima kasih google 😁
bukan rumus di google sih... google kan cuma alat pencari,,,berterima kasihlah ke pada penulis di web/blog/forum tersebut...kasihan capek2 nulis tapi kayak g' di anggep...
@@TheTrikai bukan cuma alat sih bang tapi juga media,,, tanpa google karya dia mungkin tidak saya ketahui,,,
Google lebih dari sekedar search engine
Adapun sih penulis atau content creator nya dapat penghasilan dari adsens
Tanpa iming iming adsens saya yakin pasti males nulis di web atau bikin video di yutub
google,chrome,bing,firefox,itu namanya browser
pandangan negatif terhadap seseorang atau kelompok dapat disebabkan oleh kurangnya informasi yang memadai atau informasi yang salah tentang mereka. Penting bagi kita untuk melakukan diskusi untuk saling tukar pikiran ketimbang debat kusir merasa paling benar
Betul sekali itu lah sebabnya Indonesia tertinggal dalam banyak hal
Sama ajaran agama yg membuat indo mundur
Anda benar... betapa besarnya kekuatan diskusi utk merubah suatu keadaan yg bermasalah seperti perjanjian hudaibiyah pd masa Nabi SAW yg mana perjanjian itu berat sebelah dan berpotensi merugikan umat Islam , tp Nabi SAW hanya meminta satu hal yg cukup remeh yaitu org2 di Makkah boleh MENDISKUSIkan Islam. Dan ternyata dr diskusi2 itu org malah tertarik dg Islam dan masuk Islam.
@@kadruntv ajaran agama yg tidak mengajarkan agama dengan benar, itu yg bikin mundur, masalah ilmu aja kok dibikin sekuler wkwkwk
@@Direkturngatur999 eh iya juga sih agama bukannya mengajarkan kedamaian malah saling bunuh ngeri seperti agama setan 😈
Seperti hal nya youtube, saat generasi2 baru punya pendapat atau gagasan, bahkan belajar dari platform ini akan selalu di sepelekan " belajar kok dari youtube " . Padahal ini semua kan alat, fasilitas baru penunjang yg lebih mudah di akses, sebagai pendukung dari sumber ilmu utama, misal buku / sumber lain yg kredible. Google dll itu kan fasilitas, kolam yg isinya berbagai ikan, ikan besar, kecil dll. Dan semakin ke depan harusnya bisa jadi fasilitas yg di perhitungan sebagai sumber kredible suatu ilmu / masalah. Karena isinya juga beragam.
Kalau manusia2 kolot yg bilang kalau fasilitas di atas tidak sebanding dengan belajar dari buku. Bagaimana jika kita analogikan kalau buku itu fasilitas ilmu, tapi ada buku yg justru merusak ilmu, buku porno, buka propaganda dll. Itu juga berbentuk buku, sama bentuknya dengan buku2 ensiklopedia ilmu. Tapi tidak menghasilkan ilmu yg kredible.
Jadi saya rasa kalau masih ada stigma negatif soal " googling " atau " ngeyutube " . Misal indonesia punya search engine sendiri pun pasti disepelekan.
Yang saya pahami adalah daya tangkap masing - masing orang itu berbeda, mulai dari pemahaman setiap orang itu berbeda. Namun untuk diri saya sendiri menjadi pendengar yang baik saja, sudah cukup, kalau itu baik ya saya dengarkan dan saya coba untuk menjalani nya.
Tetap semangat pak Guru 💪Senang banget dengar suaranya. Adem👍
Imam Syafi'i mengatakan,
العلم ثلاثة أشبار :
فمن دخل في الشبر الأول تكبر, ومن دخل في الشبر الثاني تواضع، ومن دخل في الشبر الثالث علم أنه لايعلم
Ilmu memiliki tiga tingkatan :
- Siapa yang memasuki tingkat pertama, ia merasa sombong.
- Siapa yang memasuki tingkat kedua, ia mejadi tawadu'.
- Siapa yang memasuki tingkat ketiga (paling tinggi), ia tahu/menyadari bahwa dirinya seperti tidak mengetahui apa-apa.
Seperti Omong Seseorang :"Tau apa kamu? Mahdzabnya Googleriyah, sanadmu Youtubiyah. Gak bersumber gak bersanad".
Lah, kalo tidak boleh pake mesin pencari. Berarti ilmu secara simpel hanya bisa dimiliki orang yg sering ke perpus/ orang kaya yg sering/punya banyak buku. Kalo semuanya harus punya Buku/kitab dulu baru diakui. Kita nyari sumber itu karna kita miskin belum mampu beli buku/kitabnya makanya kita cari di google.
UA-cam? Lah yg nongol di Google Ulama beneran kok. Bisa dinukil. "Menurut ulama a yg saya tonton di UA-cam ". Harusnya sama seperti kita nonton kajiannya langsung.
Masa omongan di UA-cam sama aslinya beda. Kan yg direkam yg diomongin di dunia nyata.
_______
saya sensitif terhadap udara kotor ,dan ketika saya menegur ortu saya knp bakar sampah dan knp tidak di kubur saja
malah marah marah ,begitulah
Sebagian besar prinsip yang ditanamkan secara turun temurun di masyarakat bangsa kita adalah SENIORITAS adalah SEGALANYA. SENIORITAS adalah lambang kesempurnaan dan JUNIORITAS itu dianggap gak tau apa-apa. Ketika ada si Junior yang lebih tau dan lebih paham terhadap segala sesuatu yang sesuai dengan kodrat zaman nya yang sedang terjadi, maka dianggap belum apa2 dan diremehkan jika belum mengalami masa yang lama seperti si senior.
Ketika ada si junior yang berani vokal, berani tampil, berani unjuk gigi, dan berupaya mengubah Mindset serta paradigma....oleh si senior dianggap sbg ancaman, dianggap sbg rongrongan, dianggap sbg pengganggu dan semacamnya....padahal ya gak smua junior sperti itu. Justru harusnya bangga dan berterima kasih jika ada kaum muda yg punya inisiatif ingin mengubah keadaan menjadi lebih baik dengan cara mereka. Harusnya malah dirangkul dan disayang serta diberi kesempatan....bahkan kalau perlu dibina, dimotivasi, dan dikader.
Dulu lagi sekolah sering ngaji dari kampung ke kampung setelah dapat kerja di kota nenek saya ngomong kurleb artinya menyayangkan ninggalin kajian2 di kampung saya bilang aja sekarang ngaji sudah tinggal d ytube2 banyak pengajian Alhamdulillah beliau mau mengerti
Gw harap pak guru bisa berdiskusi dengan Asisi channel untuk masalah sejarah. Memang di Indonesia memiliki sejarah kelam kolonialisme yang buruk tapi negeri ini pun pernah mengalami kejayaan peradaban. Dan apa yang terjadi saat ini adalah imbas dari mental terjajah masa lalu. Indonesia seharusnya kuat, hukum nya tegak, masyarakat nya saling menghargai sesama dan alam sangat dijaga.
Nah ini, semoga saja collab kapan kapan
Lagi-lagi nyalahin penjajah.. jelas-jelas penjajah yang melahirkan Indonesia modern dengan adanya sekolah modern karena penerapan politik etis.. pas merdeka dicekoki film yg sakti-sakti pendekar bisa terbang bangsa yang tadinya mau maju malah menjadi-jadi ketololannya
Menarik, jd mau liat pov Asisi yg notabenenya indiasentris
"Tapi ada kemungkinan baraya yang pengecut ketika baraya tidak berani untuk menyampaikan gagasan, pemikiran, ide kepada khalayak umum", sebuah tamparan keras untuk kita semua.
Gimana mau berani nyampaikan gagasan dan pemikiran nyebut Indonesia aja mesti diganti jadi wakanda jadi Konoha dulu
Gimana mau nyampaikan gagasan dan pemikiran mau nyebut nama Ferdi sambo aja ketakutan.
Tapi kalau ngebacot di medsos yang anonim nomor satu
Saya berusaha seperti yg di lakukan guru dan hasilnya selalu muncul orang2 awas hati2 dia liberal, dan saya pun di cap begitu dan mulai di jauhi😢😢
Tricky ini, karena gak bisa mengemukakan pemikiran membabi buta. Butuh srategi supaya pesan tersampaikan dan masih batas aman.
@@rudiibnuanwar3848gpp dijauhi.
Hanya kritik, utk yg sering mengeluarkan genjutsu; bacot" no jutsu. Gembul, gemar mengibul. Ngibulnya dibalut methodologis dan teoritis supaya kelihatan bermutu tinggi. Walau aslinya ngibul" juga.Trss juga domba" dungu, awam, minim literasi, para pengikutnya yg gampang di giring pikiran nya oleh situkang ngibul..
Kebanyakan dari youtuber, konten kreator , twit dan berbagai medsos lainnya. Kata mereka demi kemajuan demi peekembangan dll tapi sama sekali gak ada aksi nyata yg dikerjakannya alias dr dulu sampai entah kapan, teori, seminar, bacot dll. Aksi aksinya zonk..
Mengapa mereka suka otak atik ilmu sosial terutamanya agama?
Mengapa kok gak otak atik mesin lalu menemukan penemuan" baru?
Mengapa tdk belajar ekonomi berkemajuan spt MMT, kembangin teknologi di bidang militer misalnya dll sehingga menemukan formulasi" baru dalam berekonomi maju, menguatkan daya saing terhadap dunia global...
Mengapa ya mereka tidak mengotak atik ilmu matematika, ilmu fisika, ilmu kimia sehingga nanti mungkin bisa melampaui para pakar dibarat sana? Kedokteran dll mengapa gak ilmu" sains modern yg di gembor"kan di narasikan di ajarkan?
kok ya yg diotak atik ranah sosial dan ranah agama terutama, jawabannya krn itu GRATIS. Asal gugling ilmu agama versi terjemahan, pahami sekilas" trss belajar jd narator, belajar intonasi belajar menyampaikan dgn enak dst alias yang penting mbacot. resiko bangkrut,resiko modal, resiko menelan biyaya banyak itu tdk ada... paling dihujjat netijen, netijen sendiri banyak yg gampang dibodoh"i statemen berbau agama, asal penyampaian menarik, kosa kata gampang di fahami. Ditelan mentah" tuh omongan" ngawur tanpa dasar" pondasi imu yg kokoh. Itu pun pasti banyak dibela oleh domba" pengikutnya yg gampang tergiring pikiran nya oleh narator tukang ngibul... buktinya banyak narator sosial ataupun agama kalo di tes ilmu agamanya dituntut prtanggung jawaban ilmu malah kaburr, mengelak, kebanyakan alasan. Alias zonk ilmu tp banyak yg modal bacot sok sok an bicara sosial dan agama.
Kalo emang beneran mau ummat Islam dan mau maju membangun peradaban, belajarlah otak atik ilmu modern, misal contoh beli mesin otak atik sendiri temukan formula" baru!!!! Setelah menemukan formula baru, lalu disampaikan di media itu baru namanya pejuang Islam, Pejuang Ilmu peradaban, pejuang ilmu kemajuan..
Bisa jadi benar, generasi kitalah yang terlanjur jadi pengecut utk membicarakan ide dan melahirkan gagasan.. selain bayangan ketakutan yang terlanjur diciptakan sendiri, ketidakmampuan untuk menciptakan inovasi atau gagasan2 baru adalah adanya faktor 'kebodohan' yang disebabkan malasnya belajar. Minim ilmu minim pengetahuan. 😬
Orang indonesia lebih suka konspirasi 😂😂😂 dari pada mencari informasi atau belajar , mereka lebih suka nonton youtube tentang konspirasi .
Dan apa yang mereka tulis di kolom komentar itu hanya copy paste dari komentar orang lain , pembahasan atau komentar yang menurut dia paling masuk akal ya di pake buat dia tulis di kolom komentar chennel youtube lain .
Dan biasanya orang yang tidak mau mencari sumber informasi itu selalu ikut ikutan doang , orang lain ngomong A banyak yang ikut jadi dia ikut ikutan si A 😂😂😂
Itulah salah satu alasan orang indonesia banyak yang bodoh 😂😂
@@juandahiosi4024 1 konspirasi, 2 kontrasepsi.. 😂😂😂
Wkwkwk
Inilah yang saya alami saat ini.
Saya mengikuti program kampus merdeka yaitu Studi Independen.
Karena pembelajarannya full online, saya sering dimarahi sama orang tua seperti ini "main laptop mulu", "keluar sana cari udara".
😔
Padahal mah ya udara di kamar kan juga ada 😁
Ya kamu main laptopnya diluar atau di taman aja
@@noertri618damn, dicuri😂
Wah kolot orang tua anda
cari tempat baru bang. cafe kali
Ilmu bisa maju bisa berkembang karena terus dikembangkan dan perbarui oleh generasi berikutnya. secara terus menerus.Yg masih relevan ya dipakai yg sudah usang diperbaruil. Jadi tugas generasi muda adalah terus menerus belajar untuk menemukan yg lebih relevan karena jaman terus menerus mengalami peruban. Jadi generasi muda jgn hanya meniru yg sudah ada.
Terima kasih pak guru gembul,karna guru saya suka dengan tontonan ilmu pengetahuan,dan tontonan hiburan sekarang terasa hambar begi saya
Konservatif dan progresif merupakan dua hal yang saling membutuhkan. Tapi untuk keduanya agar dapat berkolaborasi, perlu adanya keterbukaan untuk menerima bahwa kita bisa saja salah dan mereka bisa saja benar, kalau kita mau membuka pikiran dan mencoba mengerti sisi lainnya.
Betul Pak, Apanya yang Agent of Change? Menerima perubahan zaman aja nggak bisa. Sampai di zaman sekarang pun generasi yang disebut sukses itu adalah jadi "PNS". Kalau generasi yang mau jadi diri mereka sendiri kayak jadi youtuber, ojek online, tiktoker, pengusaha online, dsb, diremeh temehkan. Bayangkan kalau semua generasi muda indonesia jadi PNS terus gak ada yang buka warung kelontong, rumah makan, warung sayuran, dan bahan makanan lain, kita makan apa? uang gaji kita pasti dibeliin ke makanan juga.
Sampai sekarang, di kampus tempat saya kuliah dulu, Mahasiswa Baru sampai sekarang masih pake kostum hitam putih pasca masa orientasi. Tak ngerti saya jalan pemikirannya, Mahasiswa Junior masih aja didiskriminasi. Padahal Mahasiswa Junior bisa aja suatu saat jadi Manajer besar di suatu perusahaan dan seniornya malah jadi anak buahnya. Pemikiran feodal yang mendarah daging sangat susah untuk disingkirkan.
Maka nya mereka bebal.
Karna gak mau cari informasi.
Dan negara tidak membutuh kan org pintar seperti Pak guru gembul karna otoritas mereka akan terganggu.
Yg butuh pak guru gembul itu ya kita rakyat.
❤ pak guru gembul semua narasi, informasi dan pengajaran mu akan ku muat dlm otak ku dan ku pertengkarkan semua ilmu yg ku tahu dlm logika ku😊
keras di luar, jelly di dalam
Maa Syaa Alloh.. Taabarokalloh... Betul sekali Pak.. Setuju banget.. Pikiran saya jadi mulai terbuka.
Kenali kebenaran lebih dulu maka kamu akan tau siapa yg benar. Bukan fanatik buta pada seseorang sehingga menganggap semua argumen dia itu benar. Padahal bacaanya masih di kata pengantar langsung ambil kesimpulan.
Tidak adanya keinginan untuk belajar hal baru merupakan salah satu ego orang tua zaman sekarang😢
Masyarakat yang ada di negeri entah dimana itu biasanya mempersepsikan sudut pandang mata satu saja atau seperti Dajjal. Bisakah generasi sekarang belajar dari semua hal pencerahan seperti GG karena hal ini masyarakat mentalnya sudah akut? Ada yang mengatakan Indonesia dibodohkan oleh pemerintah oligarki atau masyarakat sendiri karakternya seperti itu. Thanks GG 🥰
Sisi positif nya saingan jadi lebih sedikit. Bayangin di China yang sangat maju, saingannya gila2an. Jadi wahai penonton2 pintar, ini good news buat kita agar kans sukses kita lebih tinggi 😁 (sisi positif)
Saya akui...pemikiran pak guru...betul....cara berpikir saya berubah 90 drajat krn sering mendengar gagasan dan ide ide dari pak guru👍👍👍👍
Masalah ini bahkan sudah sering dipertontonkan di sepan khalayak ramai, berteriak-teriak tanpa rasa malu. Yang lebih menyedihkan ada banyak pengikutnya yang mengelu-elukan kebodohan pemimpin kelompoknya.
Hal inilah yang menghambat kemajuan bangsa ini.
orang tua ga sekolah, ga pernah kerja, ga bisa usaha tapi keras kepalanya minta ampun....
tapi orang tuamu bisa menyekolahkanmu dan menjadikan kamu manusia yang lebih baik dari mereka karena mereka keras kepala.
@@giantgroup4082rill kah sekolah membuat pintar? Yang ku ketahui sekolah itu cuma ngajarin hafalan dan memberikan soal-soal yang membuat kita tidak terbiasa menggunakan akal dan bagaimana bisa seseorang berkembang disekolah kalo pas kecilnya aja udah dirusak oleh orang tuanya? Anak kecil itu ketika mendapatkan kekerasan fisik atau verbal jutaan hingga miliaran sel-sel neuron diotaknya itu putus dan ga bisa dipulihkan kembali dan anda masih berfikir bahwa hanya dengan menyekolahkan anaknya itu cukup untuk membuat mereka menjadi manusia yang lebih baik? Ohh man what drug are you on?
@@EL-waltuh-Camino maaf saya nggak pakai drugs, kalau memang menurut anda sekolah tidak menjadi lebih baik silahkan saja, toh menurut saya sekolah juga tidak harus di bangku formal, anda salah satu yang tidak bisa berkembang di sekolah ya? so sad, dari cara anda menulis comment saja sudah bisa saya tebak kehidupan anda seperti apa, coba perluas wawasan anda supaya bisa berpikir lebih dewasa terima kasih😃
Jadi Inget kata mamang Warnet dulu "Guru yang gk bolehin anak sekolah cari bahan belajar dari google kalo gk penjaga perpus yg takut gk ada yg sewa buku , ya orang tua yg gk tau cara pake internet . 😅
*Penyebab generasi tua di Indonesia susah menerima ide dan gagasan dari generasi muda adalah:*
- Mereka mempertahankan ego mereka sendiri;
- Mereka beranggapan bahwa pola pikir mereka lebih baik daripada yang lain;
- Menguatnya feodalisme di kalangan generasi tua;
- Mereka berpikir bahwa pola pikir mereka lebih baik daripada yang lain;
- Mereka tidak mau melihat perkembangan dunia di luar sana;
- Mereka mengotot untuk mempertahankan sesuatu yang sudah kuno. Contoh: ada beberapa pesantren yang pemilik yayasannya mempertahankan model seragam yang tidak tidak lengkap. Yang seragam Senin-Selasa tidak lengkap dengan dasinya. Yang seragam Pramuka tidak lengkap dengan hasduk Pramukanya. Bagi dia, buat apa mengubah sesuatu yang lama menjadi yang baru. Model seragam ini bagi dia lebih baik daripada mengikuti model baru. Ketika sekolah lain sudah menerapkan aturan atribut seragam sekolah lengkap, pihak pondok pesantren ini lebih memilih mempertahankan model seragam sekolah lama daripada mengubahnya menjadi model baru;
- Perkembangan mereka hanya berkutat pada zaman mereka. Ketika generasi muda mulai melek teknologi, mereka tidak siap menghadapi itu semua;
- Mereka sejak kecil didoktrin oleh orangtua mereka untuk mengikuti pola pikir orangtua mereka. Jadi mereka tidak pernah diajarkan bagaimana cara memberi ide, gagasan, dan saran kepada orang lain;
- Mereka tidak mau belajar banyak tentang perkembangan zaman. Perkembangan mereka hanya berkutat pada zaman mereka.
dari semua poin yg di tulis,,cuma seragam sekolah doang yg keliatan paling konyol buat di baca..
Gk penting banget ngurusin seragam sekolah klo sistem pendidikan'nya aja masih minim upgrade..
Dengan harapan kedepannya generasi kita semakain cerdas..
Masyallah pak guru perkembangan UA-cam mulai bagus kualitas lumayan ok.
Sebentar lagi mau 1jt sub pak guru tetap seperti ini pak guru😊🤗
orang Tua kita, memang telah Lama di Didik oleh sistem Penjajahan, sehingga sgt Sulit utk Menerima Hal yg Baru atau inovatif....mereka hanya mengangguk apa kata Penguasa/orang yg Berkuasa
Ketakutan nyata berdialektika nya anak muda adalah "ancaman" dari pihak terkait kepada kehidupan pribadi kami pak guru, entah dari sisi kehormatan keluarga, pandangan jelek masyarakat, dsb.
Memang perbuatan tsb tergolong "pengecut" karna merupakan "kartu As", tapi kami ga berkutik :")
Ada channel namanya sepulang sekolah, gw ini sering liat YT di TV besar, otomatis keluarga juga tau. Suwaktu2 bokap gw dirumah dan kebetulan gw liat channel itu. Trus si hostnya (bang Koi) bilang learnging by googling. Tiba2 bokap gw nyeletuk. Belajar kok dari google. Gw bantah, kan emg dari internet semua ada. Bokap gw bilang, kalo belajar itu ya dari buku dari sekolah. Belajar itu harus ada yang membimbing. Gw cuman bisa diem. Emg bokap gw kolot bgt, orang ya ngga seberapa tua tapi wawasannya tua bgt. Yg patut disalahkan ya ortu2 kek gitu. Gw pingin jadi pengangguran sukses aja di dibilang ngga wajar. Ortu rata2 ngga open minded
@@infomu4049 Yoi
Zaman skrg itu siapa aja bisa dapet belajar dan mendapatkan ilmu dimana saja, naah yg perlu di perhatikan bukan ilmu pengetahuan nya tapi ke absahan tentang pengetahuan tersebut bisa di pertanggung jawabkan atau tidak, sekali pun pengetahuan tersebut hanya dari mesin pencari seperi google. Bijaksanalah dalam berinternet jadikan internet ini sebagai sebuah kemajuan teknologi yg bisa di manfaatkan dengan bijaksana. Semangat terus pak guru!
Betul banget ini... Selalu menganggap dulu lebih baik...Feodalisme menyebabkan kebodohan permanen
Ortu saya punya pemikiran kolot yang selalu bilang tidak perlu sekolah tinggi2, lebih baik uangnya untuk usaha alhasil ekonomi keluarga saya serta jenjang pendidikan saya jadi terhambat... terkadang saya ingin tertawa melihat mindsetnya tapi ya sudahlah... berdebat dengan pemikiran seperti itu susah 😂