Todo artinya pertumbuhan.di situ awal mula peradaban manusia,atau bentuk organisasi/kelompok (adat)dari kelompok adat itu mula bentuk pemerintahan yaitu raja(bupati)dalu(camat)gelarang(kepala desa)jadi rumah adat adalah rumah ibadat/rumah berkumpul atau rumah mengembang ilmu didik di masa lampau.
Mantap Nana ,sejara kampung Todo yg di mana gendang nya terbuat dari kulit manusia , dn menjadi simbol pemersatu bangsa manggarai, kapan main ke Ende juga Nana ada kampung wologai yg gendang nya terbuat dari kulit manusia juga👍
Teman-teman admin tolong info juga kuburan dr loke nggirang karena inikan situs sejarah, klu kuburnya ditemukan itu jadi situs sejarah serta jadi obyek wisata
Itu, sejarahnya salah bosku Ngerang itu aslinya org ndoso,kebetulan nenek moyang ngerang itu satu suku sama aku yaitu suku banggang yang berasal dari ndoso
Penjelasannya jelas dan videonya ok. Bagus, bro Fransisco Gilang! Kontennya juga mengenalkan budaya Indonesia jugaa wahhh 36 support bagimu dari negara Finlandia :)
Sejarah itu hanya ilustrasi.ada kulit manausi utk gendang.klu kulitnya buat gendang tulangnya dimana kuburnya.jgn hanya kulit yg tau.hrs tulang atau kuburnya hrs juga tau org Todo. Anehnya pariwisata tak pernah tanya kuburnya si wanita yg kulitnya buat Gedang. Satu sat kami orng Ndoso akan ambil itu kulit manusia yg buat gendang.
Sejarah gendang todo yg dr kulit manusia itu benar.pertanyaan saya.klu kulit utk gendang.tubuh yg lain itu manusia utk apa. Dan kuburnya dimana.tidak tepat klu hanya kulit yg tau.sehrsnya dr ujung kaki. Sampai rambut hrs tau tentang itu wanita yg di bunuh.ite sejarah kulit wanita gendang Todo tidak terlalu uniik.
Klu diluar org Ndoso yg mengatakan bahwa sejarah kulit manusia buat gendang di todo itu hanya dgr cerita dr Ndoso.klu mau tau tentang wanita yg dibunuh dan kulitnya buat gendang dan anggota tubuh lainya wanita itu mulai dr kaki sampai rambut kami org Ndoso tau tentang sejarah.bahkan sampai dgn hr ini bukti dr wanita yg dibunuh itu ada Di Ndosom
bahwa Manggarai bukan kekuasaan Belanda-Bima adalah kunjungan orang Barat ke Manggarai baru terjadi pada 1880. Fredericus Albertus Colfs adalah orang Barat pertama yang menjelajahi wilayah Manggarai untuk meneliti perihal kupu-kupu. Colfs membuat peta pedalaman Manggarai. Jadi meski seandainya Manggarai telah menjadi wilayah kekuasaan Belanda, Belanda sejatinya tidak pernah tahu menahu, apalagi mengurus wilayah ini sampai dengan kedatangan Colfs pada 1880. Toda juga memeriksa dokumen-dokumen pasca-1900 yang berhubungan dengan Manggarai. Berbeda dengan sumber-sumber sebelum 1900 yang kebanyakan adalah dokumen Kerajaan Bima, dokumen setelah 1900 adalah dokumen-dokumen yang ditulis orang Belanda di lokasi (di Manggarai atau dari kunjungan ke Manggarai). Meski orang Belanda ini berhasil merangkai sumber-sumber asli dari informan lokal, meski masih menggunakan latar belakang dokumen Bima. Tiga dokumen utama Belanda yang dikaji oleh Toda adalah Laporan Zollinger, Laporan Freijss dan Dokumen Braam Morris. Pada 1847 pemerintah Belanda di Sulawesi mengirim Zollinger untuk membuat penelitian di Flores. Zollinger mengumpulkan informasi tentang sejarah, geografi, etnologi, religi dan kepercayaan lokal, demografi, kemasyarakatan, pemerintahan dan ekonomi. Zollinger mempertanyakan klaim kerajaan Bima atas Maggarai karena tidak menemukan jejak Bima dalam penelitiannya (hal. 180). J.J Freijss melakukan perjalanan ke Manggarai dalam rangka menjajaki perdagangan ke wilayah ini pada tahun (1854). Freijss menggunakan surat dari Raja Bima untuk kunjungannya. Namun surat tersebut ditolak oleh Adak Todo, karena Adak Todo tidak merasa bahwa Manggarai adalah bawahan Bima. Meskipun begitu, Adak Todo tetap berkenan memberikan ijin bagi Freijss dan anak buahnya untuk melakukan penelitian dan tinggal di salah satu lokasi di dekat pantai (hal. 185). Dalam laporannya pada 1860, Freijss menyebutkan bahwa Flores memiliki potensi tambang mineral (emas, timah dan besi). Namun setelah diteliti oleh Wichmann, seorang ahli geologi yang didatangkan oleh Belanda, ternyata laporan Freijss tidak benar. Laporan Freijss salah karena dia menggunakan penterjemah dari Bima yang tidak paham bahasa Manggarai. Akibatnya Wae Pesi yang artinya ‘sungai untuk mencari udang’ diterjemahkan sebagai ‘sungai yang mengandung besi’. Sementara itu, dokumen Braam Morris tentang nama-nama kampung dan nama-nama tempat ternyata 99 persen salah! Braam Morris membuat dokumen administrasi kepemerintahan di wilayah Manggarai dalam rangka menyiapkan intervensi Belanda di wilayah Manggarai (hal. 194). Selain mengkaji dokumen, Toda juga melakukan penelitian langsung di lapangan dengan mewawancarai para informan. Melalui para informan ini, dilengkapi dengan hasil penelitian John Hakim Song (1986), Toda menggambarkan asal mula kerajaan Manggarai. Toda menyampaikan bahwa selain penduduk lokal, Manggarai berturut-turut bercampur dengan pendatang dari Sumba, Turki, Goa-Tallo, Melayu dan Minang. Baru pada tahun 1640, terjadi pembaharuan ketataneragaan mengikuti model yang dibawa oleh Goa-Tallo (hal. 247). Kehadiran Kerajaan Bima di wilayah ini adalah karena diundang salah satu kerajaan Todo yang berkonflik dengan kerajaan Cibal. Namun Bima tidak pernah berani menghancurkan Cibal karena Cibal masih berada dalam perlindungan Goa-Tallo.
Enak betah bossku...,..
Hahahah🙏
Indahnya tempat wisata ini... dan punya sejarah yang begitu menarik sekali..terima kasih perkongsianya ya.. like 48
Mantulll...kawan lama hadir nyimak sobatq 😎👍
Thx banyak Abang🙏🙏🙏
@@FranciscoGilangPesonaIndonesia sm" sobatq 👌👍
Saya belum puas sejarah niang todo dgan sejarah loke nggerang
Kalau mau tau sejarah terkait gendang kulit manusia tu datang kekampung ndoso
Ndoso dimana Kaka,siap 🙏🏻
wadoooh ngeri amat gan....terbuat dari kulit manusia...serem juga ya.👍👍🙏
Iya ni kak🙏 thx🙏
Kampungnya Serem juga ya
Iya kak.but itulah Indonesia🙏🏻❤️
nice sharing adaat todoo .alandulilah kita menimak .semangat succes brads.
Mksh bossku❤️
Wah dah sampe sna juga ya kak
Iya Bu🙏
Penjelasannya bagus kae. Trimakasi sda memperkenalkan budaya kami org manggarai.❤️
Sama sama kraeng
Wahh seru banget ya ngikutin perjalanan di Desa adat Todo, pengalaman bagus nih bisa main main ke desa ini bg
Iy mksh kak, kuy lah ke Flores 😂😂 salam sehat ya🙏
Ditunggu bg hehe
Keren kak
Mksh kak🙏
Wah...mantap cerita sejarahnya,bro...
Lanjutken...Salam kenal,bro...🤝
Thx 🙏🏻🤗
Sejarahnya kurang jelas,dimana kuburan orangnya??
Masya Allah 😱 gendang nya terbuat dari kulit manusia...
Mksh kawan lama🙏
Dulu ada sejarahnya, tapi kalau mau tau sejarahnya datang kekampung ndoso manggarai barat
Selamat sore kak, kebetulan tgl 15 saya kesana busa kasih info berapa jam dari labuan bajo
Kalau mau info lebi lanjut datanglah kendoso
Todo artinya pertumbuhan.di situ awal mula peradaban manusia,atau bentuk organisasi/kelompok (adat)dari kelompok adat itu mula bentuk pemerintahan yaitu raja(bupati)dalu(camat)gelarang(kepala desa)jadi rumah adat adalah rumah ibadat/rumah berkumpul atau rumah mengembang ilmu didik di masa lampau.
Perlu digali lagi karena kulit manusia dibuat jadi gendang yg dipertanyakan tulangnya dimana atau kubur dimana
klo tdk salah tulang dn kuburannya ada di ndoso tmp asal loke nggerang
wonderful indonesia
Muaacih❤️❤️❤️
Mantap Nana ,sejara kampung Todo yg di mana gendang nya terbuat dari kulit manusia , dn menjadi simbol pemersatu bangsa manggarai, kapan main ke Ende juga Nana ada kampung wologai yg gendang nya terbuat dari kulit manusia juga👍
Makasih eja.sudah ke sana tapi lupa video😀
Sudah ke hutan Pinus juga
Salam amanah eja🙏🏻
Teman-teman admin tolong info juga kuburan dr loke nggirang karena inikan situs sejarah, klu kuburnya ditemukan itu jadi situs sejarah serta jadi obyek wisata
Tiada kuburanya eja, sebab jiwa loke ngherang bagi dua, c gereja todo cupu agu sale sape cupun
Poli pande gendang loke wekin e kraeng
Btl tidak itu cerita lengkapnya loke nggerang???
Nice share,good content.
Selamat menjalankan ibadah puasa,semoga puasa di tahun ini kita semua mendapatkan keberkahan dan barokah,aamiin.
:D
Suwun bossku🙏🏻
Halo mas Gilang
Hai key❤️❤️🙏🙏
Saya yg dari Satarmese belum pernah ke tempat ini ,hanya melihat dari jauh ,semoga satu saat bisa kesana 💪😇
Waduh,ayok bantu mengenalkan warisan budaya di Satarmese KK 🙏🏻
🤗❤️
Datang ke ndoso bro , nggerang itu dari ndoso
Kampung todo namakampng ini namanya bapa saya mnkin ada kaitan
Itu, sejarahnya salah bosku
Ngerang itu aslinya org ndoso,kebetulan nenek moyang ngerang itu satu suku sama aku yaitu suku banggang yang berasal dari ndoso
Siap KK 🙏🏻 terimakasih infonya besok besok ada waktu saya ke sana KK 🙏🏻🤗
Maen klaim aja lu!🙄
Yg penting jangan jd kacang lupa kulit nya yaa 😁😄🤣🙏
Saya mau tanya bang , motang rua itu keturunan nya dari mana ya? Bapa nya siapa?nenek nya siapa?
wes menetap nang kono awakmu, ati2 ngko kendange ilang diganti kulitmu lho
Asem.awas wes garek balung Karo kulit di jupuk meneh.asem.hahahaha
Penjelasannya jelas dan videonya ok. Bagus, bro Fransisco Gilang! Kontennya juga mengenalkan budaya Indonesia jugaa wahhh 36 support bagimu dari negara Finlandia :)
Mksh kak🙏❤️
Sejarah itu hanya ilustrasi.ada kulit manausi utk gendang.klu kulitnya buat gendang tulangnya dimana kuburnya.jgn hanya kulit yg tau.hrs tulang atau kuburnya hrs juga tau org Todo. Anehnya pariwisata tak pernah tanya kuburnya si wanita yg kulitnya buat Gedang. Satu sat kami orng Ndoso akan ambil itu kulit manusia yg buat gendang.
Nah ini dia kak yang saya belum tau terimakasih atas masukannya 🙏🏻 wah jadi tertarik di kampung ndoso 🙏🏻
Sejarah gendang todo yg dr kulit manusia itu benar.pertanyaan saya.klu kulit utk gendang.tubuh yg lain itu manusia utk apa. Dan kuburnya dimana.tidak tepat klu hanya kulit yg tau.sehrsnya dr ujung kaki. Sampai rambut hrs tau tentang itu wanita yg di bunuh.ite sejarah kulit wanita gendang Todo tidak terlalu uniik.
Klu org Ndoso yg yg sejarah itu kulit wanita jadi gendang baru sesuai dgn kejadian zaman dulu.klu di lua
Klu diluar org Ndoso yg mengatakan bahwa sejarah kulit manusia buat gendang di todo itu hanya dgr cerita dr Ndoso.klu mau tau tentang wanita yg dibunuh dan kulitnya buat gendang dan anggota tubuh lainya wanita itu mulai dr kaki sampai rambut kami org Ndoso tau tentang sejarah.bahkan sampai dgn hr ini bukti dr wanita yg dibunuh itu ada Di Ndosom
bahwa Manggarai bukan kekuasaan Belanda-Bima adalah kunjungan orang Barat ke Manggarai baru terjadi pada 1880. Fredericus Albertus Colfs adalah orang Barat pertama yang menjelajahi wilayah Manggarai untuk meneliti perihal kupu-kupu. Colfs membuat peta pedalaman Manggarai. Jadi meski seandainya Manggarai telah menjadi wilayah kekuasaan Belanda, Belanda sejatinya tidak pernah tahu menahu, apalagi mengurus wilayah ini sampai dengan kedatangan Colfs pada 1880.
Toda juga memeriksa dokumen-dokumen pasca-1900 yang berhubungan dengan Manggarai. Berbeda dengan sumber-sumber sebelum 1900 yang kebanyakan adalah dokumen Kerajaan Bima, dokumen setelah 1900 adalah dokumen-dokumen yang ditulis orang Belanda di lokasi (di Manggarai atau dari kunjungan ke Manggarai). Meski orang Belanda ini berhasil merangkai sumber-sumber asli dari informan lokal, meski masih menggunakan latar belakang dokumen Bima.
Tiga dokumen utama Belanda yang dikaji oleh Toda adalah Laporan Zollinger, Laporan Freijss dan Dokumen Braam Morris. Pada 1847 pemerintah Belanda di Sulawesi mengirim Zollinger untuk membuat penelitian di Flores. Zollinger mengumpulkan informasi tentang sejarah, geografi, etnologi, religi dan kepercayaan lokal, demografi, kemasyarakatan, pemerintahan dan ekonomi. Zollinger mempertanyakan klaim kerajaan Bima atas Maggarai karena tidak menemukan jejak Bima dalam penelitiannya (hal. 180).
J.J Freijss melakukan perjalanan ke Manggarai dalam rangka menjajaki perdagangan ke wilayah ini pada tahun (1854). Freijss menggunakan surat dari Raja Bima untuk kunjungannya. Namun surat tersebut ditolak oleh Adak Todo, karena Adak Todo tidak merasa bahwa Manggarai adalah bawahan Bima. Meskipun begitu, Adak Todo tetap berkenan memberikan ijin bagi Freijss dan anak buahnya untuk melakukan penelitian dan tinggal di salah satu lokasi di dekat pantai (hal. 185).
Dalam laporannya pada 1860, Freijss menyebutkan bahwa Flores memiliki potensi tambang mineral (emas, timah dan besi). Namun setelah diteliti oleh Wichmann, seorang ahli geologi yang didatangkan oleh Belanda, ternyata laporan Freijss tidak benar. Laporan Freijss salah karena dia menggunakan penterjemah dari Bima yang tidak paham bahasa Manggarai. Akibatnya Wae Pesi yang artinya ‘sungai untuk mencari udang’ diterjemahkan sebagai ‘sungai yang mengandung besi’.
Sementara itu, dokumen Braam Morris tentang nama-nama kampung dan nama-nama tempat ternyata 99 persen salah! Braam Morris membuat dokumen administrasi kepemerintahan di wilayah Manggarai dalam rangka menyiapkan intervensi Belanda di wilayah Manggarai (hal. 194).
Selain mengkaji dokumen, Toda juga melakukan penelitian langsung di lapangan dengan mewawancarai para informan. Melalui para informan ini, dilengkapi dengan hasil penelitian John Hakim Song (1986), Toda menggambarkan asal mula kerajaan Manggarai. Toda menyampaikan bahwa selain penduduk lokal, Manggarai berturut-turut bercampur dengan pendatang dari Sumba, Turki, Goa-Tallo, Melayu dan Minang. Baru pada tahun 1640, terjadi pembaharuan ketataneragaan mengikuti model yang dibawa oleh Goa-Tallo (hal. 247).
Kehadiran Kerajaan Bima di wilayah ini adalah karena diundang salah satu kerajaan Todo yang berkonflik dengan kerajaan Cibal. Namun Bima tidak pernah berani menghancurkan Cibal karena Cibal masih berada dalam perlindungan Goa-Tallo.
Trmksh penjelasanya Kaka,semoga bermanfaat 🙏🏻❤️
Wow keren banget kaaak, memanjakan mata banget nontonnya. Indonesia butuh lebih banyak konten kayak gini. Semangat terus, ditunggu video selanjutnya 😊
Mksh kak🙏🏻