ini pola yg udah lama dilakukan startup2 indonesia, kebetulan pernah ngalamin hal sama. Inget berniaga --> olx. Memang dibesarkan untuk dijual pada akhirnya.
Tokped miris sih. Demi agar dpt untung semua toko dikasih logo hijau agar bisa bagi hasil semua. Padahal diantara toko² itu pasti ada toko penipu yg jelas gak trusted.
Lah gk kebalik bro ? Justru toko oren yg gitu parahnya lagi ky toko penjual hp kw yg sampe ribuan sold dikasih label "Mall" dan selalu untuk mesin pencariannya pun gak relate sm apa yg kita cari
ceo bahkan founder nya aja udh pada exit, petinggi2 nya jg udh pada keluar masuk 😅 umurnya cuma bulanan doang, tinggal tunggu waktu mereka pada di tendang sama tiktok & jd murni kendaraan tiktok utk menguasai pasar indonesia
Nah ini yang bahaya. Kalau dilihat perusahaan-perusahaan yang bagus itu biasanya foundernya tetap terlibat di dalam perusahaannya. Walaupun mungkin gak semua foundernya kalau foundernya lebih dari 1, tapi setidaknya ada yang tetap tinggal dan biasanya jadi ceo atau duduk di jajaran komisaris. Contohnya Jensen Huang sudah jadi ceo nvidia dari pertama, jeff bezos jadi ceo amazon sejak awal, keluarga toyoda yang sejak awal perusahaan toyota selalu terlibat kalau bukan sebagai ceo, duduk di jabatan komisaris dan masih banyak yang lain. Kenapa begitu? Karena founder dari perusahaanlah yang kenal betul seluk beluk perusahaannya baik itu visi misi perusahaan, identitas perusahaan, nilai-nilai inti dan prinsip-prinsip yang dipegang perusahaan dan kultur-kultur yang dianut dalam perusahaan. Nah kalau tiba-tiba semua foundernya keluar alias hanya jadi pemegang saham saja tanpa terlibat di dalam perusahaannya, yah sangat besar kemungkinan perusahaannya akan kehilangan arah karena yang sekarang menjalankan perusahaannya gak kenal betul mengenai perusahaan yang dijalankan. Lain cerita kalau kayak Koji Sato yang sekarang CEO toyota. Sebelum jadi CEO toyota, koji sato sudah kerja lebih dari 20 tahun di toyota sebelum akhirnya menjadi ceo. Itu artinya koji sato sudah benar2 dicekoki dgn prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang dipegang di toyota dan identitas toyota serta visi dan misi toyota sebagai perusahaan selama dia bekerja di toyota. Itupun Akio Toyoda gak keluar dari toyota, masih duduk sebagai komisaris. Sama halnya dgn Tim Cook di apple dan Satya Nadella di microsoft.
@@hizkiakumaat2206 Secara teori betul CEO itu yg paling paham hulu sampe hilir bisnisnya. Tp ketika sudah berbentuk perusahaan yg besar, direksi jadi pengambil sebuah keputusan, coba klo pernah lihat film Jobs yg cerita tentang perjalanan Apple, Steve Jobs sendiri aja pernah ditendang oleh jajaran direksi, padahal disitu dia CEO dan pemegang saham utama
@@arifinbp15 benar. Nah dalam kasus apple, justru apple hampir bangkrut waktu steve jobs keluar dari apple. Steve wozniak yang juga cofounder apple keluar dari apple di tahun yang sama dengan steve jobs keluar. Makanya pelajarannya founder dari perusahaan harus mempertahankan status mereka sebagai pemegang saham pengendali. Jeff bezos dan mark zuckerberg tetap sebagai pemegang saham pengendali walaupun sudah banyak pemegang saham di perusahaan mereka.
kl foundernya sendiri sudah hengkang dan mengamankan aset liquiditasnya artinya prusahaan tsb sudah tidak bisa berjalan dengan semestinya, solusinya IPO & mencari investor lain untuk membantu pendanaan agar prusahaan bisa sustain, tp pada akhirnya ini kyk bom waktu & tergantung strategi investor kedepan nya bakal gmn apakah bakal efisiensi operasional atau spt apa.
Semoga Tokopedia kembali lagi 100% dipegang orang Indonesia 😊 karena aku nggak mau Tokopedia dipegang asing 100%, nanti nama Tokopedia berubah jadi Toktok Tokopedia lalu berubah lagi jadi Toktop Shop. Semoga kita semua terus beruntung, rajin belajar, beretika bagus, baik hati, bersyukur, berjuang, semakin sukses dan sehat selalu.
China emang lagi kuat bgt. Hebat sih bisa membanting hegemoni ASU dan UE di Indonesia. Maennya halus, jadinya pas orang2 udah sadar, udah telat, semua kartu udah di cina semua.
Indonesia terlalu naif. China mainnya diam-diam, termasuk dumping produk tekstil & keramik yg menghancurkan industri tekstil & keramik Indonesia. Indo ini ibarat loncat ke mulut buaya hanya karena merasa aman melihat buaya gak mengaum/bersuara apapun, hanya berdiam di kolamnya saja.. dikira cuma yg bersuara & aktif ekspansi wilayah kekuasaan macam singa saja yg berbahaya.
@@notjohnnyrico betul di dalam negri mereka sendiri, warga mereka juga mulai melakukan penghematan. akibatnya penurunan permintaan dalam negeri mereka drop jauh. Jadi mereka melakukan dumping produk ke luar negeri terutama Asia Tenggara yg pelan2 akan membunuh pabrik lokal yg sebenernya Pabrik2 local itu memberi value added ke wilayah sekitar pabrik itu. dari warung2 makan, kost2 an, cafe, restoran, parkir resmi Dll.
Bukan cina yg pintar kalian aja pendukung jokowi yg iq nya rendah😂 Dr dulu udah dibilang hati2 soal cina Kalian malah cuek Kalo orng barat bisnis nya to the point Gk main belakang dan fiktif kayak orng cina
Dulu kalo ditanya sama temen kenapa belanja di Tokopedia? pasti dengan bangga nya gw jawab mendukung karya anak bangsa. sekarang rasa kebanggaan itu udah pudar
Aku juga sama, di tahun 2020 sampai 2023 pertengahan pilih belanja di Tokopedia karena mendukung marketplace Indonesia. ada yang nggak nyangka di tahun 2020 sampai 2022, banyak cashback dan voucher diskon, padahal belanja rp50,000 sampai rp100,000an. di tahun 2023 akhir tahun, saham Tokopedia 75% jadi milik asing. jadi sekarang belanja di Tokopedia itu karena kebutuhan saja, tidak seperti dulu 😢
gak. justru gw belanja di tokped karna UI-nya. Lebih gampang dicerna dan terlihat lebih simpel. Tapi seiring waktu, ongkir di tokped sudah diluar nalar. Makanya kita bisa melihat shopee yang membuat ekspedisi mereka sendiri.
Yang aku tahu, mayoritas harga produk di Blibli sangat mahal, lebih mahal daripada di Tokopedia dan Shopee. jumlah produk terjual 0 1 2 😢 bisa direpair, tapi bakal sulit, karena toko Online di Blibli banyak banget.
Dulu setiap belanja saya sellau pakai Tokopedia, karena bangga, bahkan presiden jokowi saat pemilu 2014 dan 2019 sering menyebut2 Tokopedia sebagai unicorn ... Sekarang... Shame on you Tokopedia... 😢
Sejak dulu selalu pake Tokopedia karena gw pengen support Tokopedia apalagi gak ada alternatif lokal lain setelah orang² g*bl*k (mungkin dikomporin Tokopedia juga) memboikot Bukalapak dan memplesetkannya jadi "Lupabapak" tahun 2019 kemarin gara-gara pernyataan CEO nya dianggap politis (padahal tidak). Bukalapak jadi sepi tapi juga gak dijual ke asing since then. Sekarang dgn dijualnya Tokopedia ke Tiktok, saatnya install Bukalapak lagi.
Saham GOTO nyungsep, itu salah satu indikator kalau ada apa2 di toped. Perampingan dan efisiensi ekstrim adalah salah satu jalan keluar yg diambil oleh manajemen nya..
Kalau menurut saya pribadi ini termasuk strategi asing buat jatuhin satu persatu bisnis dalem negeri.... Biar bisa dikuasai oleh org asing semua. Dibikin gk percaya, dan dihabisin satu persatu... Emg lawannya shopee kan tadinya BL sama Tokped. BL kalah, skrg Tokped yg diserang.... Pihak asing cerdik, bikin bakar2 duit dulu. Baru dijatuhin satu persatu, makanya gk sedikit bisnis e commerce Indo. Tumbang satu persatu.... Bukannya benci atau gmna tapi emg dari dulu gitu polanya mereka tuhh...
Ini bukan lokal vs asing, semuanya dapat suntikan asing, adu kuat bakar duit, yg bensinnya tinggal sedikit terpaksa apinya dikecilkan (pengurangan karyawan)
Kembali ke tujuan awal founder tokped..disini terbukti pengusaha lokal tdk mampu mempertahankan idealismenya dlm membantu umkm lokal berkembang..para founder hanya mengutamakan keuntungan pribadi tanpa memperdulikan nasib karyawan dan mitra2 nya di tokped...#shameonyou para founder tokped😢😢
Misal perusahaan kau punya utang 100M, lalu ada investor yang bisa ngasih 500M, 100M buat bayar utang dan 400M buat beli perusahaan kau, kira-kira lebih milih mana? Ya jelas founder bakal milih 400M.
@@Caseneko setuju sich..tp masa iya founder rela menghianati goal nya sendiri,melenceng dr misi visi awal dr tokped...yah kalo dr pemahaman anda sich masuk akal, yg sy gak hbs pikir hati nurani founder kemana? Yg mana para mitra2 nya sdh mempercayakan keberlangsungan mereka ke tokped sbg leader E-commerce lokal pertama bangsa ini...itu aje sich pemikiran sy🙏
@@campdavid4869 imho, saya kerja di startup udah more than 5 tahun, yg saya tau kebanyakan perusahaan startup di Indo dari awal gak fokus nyari profit tapi nyari valuasi perusahaan, sehingga ya boro2 profit, rugi terus iya karna mereka harus bakar duit investasi untuk membuat perusahaan menjadi besar. Sedangkan tatanan bisnis skrg itu berubah drastis, udah 3 tahun terakhir banyak startup tumbang karena investor jg gak banyak yg mau invest, akhirnya karena dari awal gak nyari cuan ya mau gak mau daripada terus minus alhasil ya keputusan terbaik layoff karyawan, karena beban gaji itu lumayan besar. Sebagai CEO sebenernya udah bakal tau itu terjadi mereka bukan orang bod*h dalam mengambil sebuah keputusan. Kalo pernah lihat filmnya Jobs itu bagus buat pelajari sistem startup itu gmn. Jobs aja bahkan pernah dipecat oleh Apple padahal dia CEO dan pemegang saham terbesar.
@@campdavid4869kenapa ini terjadi karena pemerintah tidak meregulasi sistem bakar uang ecommerce, kalau pemerintah bikin aturan ecommerce dilarang bakar uang kemungkinan ecommerce lokal bisa bertahan. Gimana mau bertahan kalau digempur habis-habisan sama pemain luar seperti shopee atau lazada yg secara pendanaan lebih besar buat bakar uang
@@campdavid4869 goto merah terus bang 5 tahun terakhir, itu nombok loh jatohny. Gua kalo ada Usaha Bengkel tiap bulan harus Nombok 3 juta, terus ada yg mau beli bengkel gua sampe balik modal paling ngakk, ya bakal gua jual juga bengkel nya. Itu manusia juga bang founderny, yg ada mereka jadi gelandangan kalo hutang mulu dan minta di tombokin investor. Gua kalo jadi founder ny goto, ikut exit juga sih kalo liat perusahaan gua merah mulu sampe ngutang. Hati nurani, ya hati nurani, cuma kalo founder nya bisa bangkrut juga mana ada yg mau nolong. Diskon, promo dll itu duit investor sama investasi nya mereka loh yang kepake.
Pengusaha/pebisnis itu memandang bisnis atau market sebagai medan perang, karyawan adalah prajurit yang siap dikorbankan setiap saat. Saya rasa Tokopedia memang tidak punya pilihan lain karena untuk menghadapi pesaing terberat mereka yaitu Shoppe mereka butuh raksasa untuk mem back-up mereka, tanpa back-up cepat atau lambat Tokopedia bisa tenggelam menghadapi gempuran platform dari Singapura.
selama kita blm sadar pelanggaran pasar yg kita perbuat. selama itu kita dijajah asing menggunakan sarana teknologi, selama itu kita di dikte. selama itu kita stuck di dalam ketidakpastian pasar. gak aneh makanya judi online lebih diminati di indonesia
Jujur aja ngeri dengernya. Tapi fakta sudah terjadi mau gimana. Aku doakan orang² yang PHK bisa sukses dan cepat dapat kerja. PHK ini semoga jadi catatan evaluasi skill dan kebutuhan pasar yang cukup komplek dan sangat² kompetitif. Ttp berusaha, belajar, dan Bersabar ya bro, semoga kalian sukses di tempat lain. ❤
ya wajar sih kan perusahaan teknologi diawal buka semua perusahaan pasti blm berjalan efisien dan pasti butuh banyak karyawan, seiring dengan bertambahnya pendapatan dan kemampuan untuk menyerap ,meriset dan membeli teknologi sebuah perusahaan secara otomatis jumlah karyawan sudah pasti menurun karena perusahaan pasti adopsi teknologi meningkatakan efisiensi dalam otomatisasi, terutama tenaga kerja yang bisa diganti dengan AI ya gantilah... biaya termahal itu kan SDM,
Dulu milih tokopedia karena karya anak bangsa, sekarang malah begini. Ada saran alternatif marketplace yang masih karya bangsa? tidak perlu 100%, minimal mayoritasnya masih dimiliki bangsa sendiri
Liat aja produk power bank itu kalau d chat sellernya di official store (ijo) atau mall store (orange) itu pakai google translate. Itu saya curiga jangan2 seller china sana udah main disini dari jarak jauh. Dan foto gambarnya mirip dengan yang ada di aliexpress/alibaba bahkan taobao
Dari dulu saya setia sama toped dan Go-Jek karena alasan itu asli ciptaan anak bangsa.namun kekuatan asing begitu kuat membuat aplikasi milik anak bangsa berangsur angsur d kuasai asing.jd apa lg yg harus d banggakan? Itulah dunia bisnis siapa yang memiliki kapital besar bisa menguasai yg lain
Dari segi bisnis apa yang dilakukan Tokped sudah sangat benar.. Tapi dari segi tenaga kerja itu sangat menyakitkan, karena tanpa pemberitahuan sebelumnya dari jauh hari..
Kalau liat laporan dari Quartal ke Quartal sejak 2022 sudah terlihat mulai pengurangan karyawan. Dulu beban gaji di tokped bisa sampe triliunan, sekarang hanya ratusan milliar
Lebih penting membahas rencana China bangun pabrik tekstil raksasa di Indonesia daripada tiktok shop yan jelas lebih berguna bagi UMKM di Indonesia daripada sepinya pasar tanah abang yang tak jauh beda dengan petaka kantor pos. Mengapa? Karena di tekstil, Indonesia punya pemain ! Di Mobil ? Kebon kosong !
dari sekian banyak efek samping dari PHK karyawan adalah para karyawan yg harus kehilangan pekerjaan yg selama ini menjadi tumpuan hidup akan tetapi berkaca dari apa yg terjadi sy yakin klo nantinya akan ada lagi e-commerce² yg akan muncul mungkin dalam dalam bentuk yg berbeda tapi dengan orang-orang yg dulu pernah bekerja di bidang yg sama tapi dari perusahaan yg beda dan pada akhirnya mereka akan bersatu membuat perbedaan dari e-commerce yg sudah hadir terlebih dahulu
Salah satu dampak terjadi di goto, buat driver sangat berdampak entah kenapa dulu jaman Nadiem berdiri sendiri bisa mensejahterakan driver, dan pengguna gojek dapat harga murah, dan driver ada bonus, dan itu berjalan baik, sekarang semenjak mager dengan tokped harga hancur, customer bayar mahal tapi driver dapat kecil, makanya jangan aneh sekarang customer kalau lihat kendaraan driver gak terawat mau motor baru motor lamak itu sama pasti banyak yg bunyi rusak, bukan tidak mau servis tapi untuk dapur saja kami harus melebihi waktu jam kerja normal bisa 12 jam bahkan lebih dan ada juga yang sampai nginap di jalan, kami berharap masa-masa sulit ini bisa terlewati dan menjadi baik!
Tarif ongkir gojek di Tokped semakin mahal di luar nurul sejak merger, padahal seharusnya kan diskon supaya semakin laris. Sementara di toko oyen gratis ongkir untuk pembelian tertentu dengan spx instan. Mau bersaing dari mana kalo model begini coba
Dulu dapat gelontoran dana dari investor. Bisa buat bakar2an duit untuk promo. Ketika sudah IPO di bursa efek, yang mewajibkan untuk laporan keuangan tiap 3 bulan, ternyata minus banyak.
Sudah berbulan-bulan yg lalu sebelum tiktok masuk ke tokped, mayoritas aktifitas onlenshop saya beralih ke orange, salahsatu alasannya keberalihan kepemilikan sampai saat ini dikendalikan asing.
I’m ex Nakama Tokopedia. Since the minerva part 1, I can see the gen 2 managements (post GoTo merger) are shitty.. the “efficiency” reason for layoffs are BS, since the fired employees mostly lower level with salary range 7-15 Mio. Meanwhile the upper level which salary up to HUNDREDS of millions are safe and sound. And now pak william is not in any managements (GoTo and Tokopedia) anymore, I’m sure the real Tokopedia is no more
Perhaps there is a hidden agenda/office politics clique inside Tokopedia that succeeds in steering the company's direction so that it can bought by ByteDance of China.
Semenjak dibeli org china biasanya tiap hari2 tertentu beli barang dibawah 20rb masih ada gratis ongkir 0 , sekarang kena biaya ongkir semua jadi males pakai tokped.
Sungguh aneh kalau hanya kebetulan. 😊. Dimulai dari drama toko offline tanah abang di ikuti kemendagri 😊. Mulus banget sampai keluar aturan sampai akuisisi 🎉
Sy sendiri pikir bekerja di startup" Besar bisa dapat benefit yang begitu banyak & kepastian perjanjian kerja yang terjamin, tp memang sebesar apapun perusahaan sebagai karyawan harus tetap jaga-jaga.. pun barangkali baik itu direksi & manajemen, mereka punya orientasi yang jelas demi kebaikan perusahan, lalu pekerja-pekerja seperti saya sewajarnya ada di bagian terkecil dalam planning mereka..
Sudah kelar nasib toped sekarang yang punya saham terbanyak yg pegang kuasa penuh suka ga suka harus diterima Bukan nasib karyawan aja yg ngenes nasib penjual juga sama dikenakan potongan yg besar untuk penjualan /produk bisa mencapai 10% (untuk biaya PM dan gratis ongkir) Ditambah lagi sekarang dikenalan potongan 10% untuk top-up saldo iklan buat penjual (isi 100rb dapatnya 90rb) Habis lah dipotong semua masih bisa bersaing kah klo yang cuman pedagang kecil-kecilan?
Unicorn diambil alih asing. Krn asing paham generasi kedepan. Beralih ke online. Diubah semua strategi diganti software ngk perlu org banyak. Dunia teknologi sdg berkembang
tokopedia menurut saya bermasalah dengan agoritmanya ..pedagang2 daerah sulit jualan di tokopedia yang agoridmanya cendrung ke pedagang2 di jakarta dan kota2 besar..beda dengan shopee agoritmanya keren..dikota2 kecil setara dengan jakarta....saya sudah 1 tahun jualan di tokopedia sama waktu bikinya di shopee dan saya lumayan laku di shopee dan di tokopedia sampai saat ini sudah 1 tahun tidak laku satu pun..dan saya didaearah..itu menurut saya...oh ya banyak pedaganag2 yang memulai jualan olline namun mencoba pertama di tokopedia membuat pasti akan putus asa dan berhenti berjualan online..di ajak ke shopee sudah mulai malas...
Karena shopee selalu bakar duit buat promonya makannya laku. Meanwhile Tokped udah jarang bakar duit dari pertengahan tahun 2022 karena ngejar ebitda atau revenue. Masalah algoritma, itu tergantung dari tokonya. Di Tokped ada merchant super dll yang biasanya diduluin karena mereka bayar untuk muncul paling depan di Search enginenya. SHopeee? well mereka masih bakar duit sampe sekarang, tinggal nunggu aja berakhir kayak e-commerce lainnya ketika duitnya tidak cukup untuk promo dan bensin operasionalnya. :). Satu lagi marketshare TOkped dan SHopee itu beda jauh. Tokped 70% laki2 dengan barang hobby makannya marketnya biasanya menengah ke atas. Masa gua bisa liat orang jual ikan pari hidup di Tokped seharga 40 jt, dan yang beli sampe 20 lagi wkwkkwkw. Meanwhile Shopee 80% perempuan yang isinya baju dan kosmetik dan promo murahnya. Ingat behaviour orang indo bukan orang yang loyal, melainkan apa yang murah. Ini alasan kenapa Shopee terasa lebih laku :). Nah hal ini lagi coba dikejar sama Tokped buat naikin pembeli wanitanya.
@@gogotasek6313 saya buka dikit...dedy cobuseir bm nya tokopedia...sudah saya bilang produk saya yang laku hanya di shopee..patung "roman statue" warna putih di potcst dedy ini adalah produk saya dan saya .ua-cam.com/video/eobV_j3EZIU/v-deo.html
Pemilik tokopedia salah satunya adalah Tiktok, sementara tiktok punya tiktok shop...maka tiktok tentu ga mau rugi setelah membesarkan ecommercenya tersebut. Apalagi jumlah karyawan tokopedia kian membengkak pasca era pandemi. Itu cerita customer saya. peace.
Abangku jadi korban akuisisi juga dan cukup nyakitin pemecatan terjadi jelang idul adha. Awalnya menyantap hidangan hari raya dg perasaan sedih dan lesu. Skrg mulai paham karena nanti masa depan Tokopedia akan diambil penuh oleh Cina. Denger2 akan lebih banyak lagi yg di-lay off, gosipnya cuma bakal tersisa 300 orang, selebihnya outsourcing 😒
Gw beli barang dan lsng hilang barangnya didrop pointnya(Penjual) sejak tgl 3 Bulan Juni, sampai sekarang udah 1 bulan uang tidak kembali, cmn di suruh tunggu berkali2 oleh bot yg jawab, di minta sambungkan ke CS nya sama aja di jawab di suruh tunggu (Status selalu stuck di investigasi dan verifikasi Dokumen) dan sudah 1bulan gk kembali Dana, karena dr mereka juga gk ada waktu deadline. 450rb raib😂 saat nya pindah e-commerce yg jelas2 aja
Gue udah mulai gunain blibli, kalau terpaksa baru yg lain kayak shopee. Sebelumnya sering tokopedia, krn gw ngerasa lebih cinta produk indonesia walaupun ongkirnya lebih mahal dan ada biaya layanannya, gw ga peduli.
Masih untung toped disuntik saham dr negara lain kalau tidak. Bisa mati sprti bukalapak. Saham dipegang 80% otomatis mengatur perusahan agar saham investasinya berkembang. Indonesia tidak ada yg kembangkan ecommers. Ingat jackma...? Dia klr dr indonesia tarik saham dia bikin ini yg lbh besar. Pasar online d kuasai asing mereka yg mengatur semua. Krn mereka semua paham kedepan dunia perdagangan bebas dimulai. Dikendalikan dari negara sono.
Haji Isam mana gan😂 ngakunya bos batu bara & crazy rich kalimantan tapi gak ada contribution nya ke negara.. beli alat berat aja dari Tiongkok padahal perusahaan indo ada Pindad & Trakindo. Udah alam rusak, gak ada sumbangsihnya ke negara pulak.
@@Cyan_NightingaleKalo ada yg murah knapa ga? Lagi pula datangin ke indonesia jg kena pajak , perusahaany jg bayar pajak , karyawany pakai orang indo . Itu sdah kontribusi buat negara .
@@Jalansantai22 Impor itu termasuk gak nyumbang devisa ke negara & salah satu faktor penyumbang kenapa nilai tukar mata uang rupiah rendah. Soal traktor kita bisa produksi sendiri ngapain impor. Dan perlu dicatat bahwa bisnis H. Isam yg berjenis ekstraktif seperti pertambangan itu merusak alam, harusnya ada imbal balik ke negara. Kalo di China ironisnya tambang dikelola oleh perusahaan milik negara (state owned company) bukan perseorangan kayak Isam.
Kalo dipikir-pikir PHK cepat atau lambat pasti terjadi apalagi ketika Gojek dan Tokopedia jadi satu apalagi sekarang ditambah Tiktok shop. Semoga saja kinerjanya menjadi baik dan mampu menyaingi e-commerce asing.
mundurnya mreka (founder) mungkin salah satu bentuk protes keras terhadap negara yg gagal melakukan fungsinya sebagai lembaga besar yang memayungi, merangkul dan melindungi warganya malah minta di sembah dan di suapin terus menerus... mreka melakukan banyak program program bagus untuk kemajuan negara tapi tak ada imbal balik yang sepadan... mungkin mreka hanya berfikir, jika tidak ingin hancur suatu saat nanti maka sekaranglah waktu yang tepat untuk keluar dan menuai hasil nya....???
Sangat menyayangkan dgn hal yg terjadi. Tapi tetep trust dan nyaman pakai tokopedia.. entah knp belanja di toko oren saya agak pusing dengan UI nya.. di Tokopedia lebih clean dan simple. Tp perlu di akui, memang produk2 di toko oren lebih lengkap. Tp saya tetep pilih tokopedia
Semua kembali kepada Pemerintah dan Rakyatnya, lebih memilih idealisme mendukung produk dalam negeri atau mencari banyak program promonya. 1 pertanyaan dari saya, dari mana pemegang saham Shopee dari Singapura memiliki banyak modal untuk bakar uang di Shopee? Apakah dari hutang dengan prinsip kuasai dulu pasar Indonesia, setelah pesaing keok baru naikan harga. Atau perputaran keuntungan dari produk dengan pemilik perusahaan dari Singapura yang sudah dulu ada di Indonesia? Pemerintah juga punya peranan besar jika punya niat baik untuk melindungi produk asli dalam negeri.
Setuju sih sama statement byte dance terbiasa dengan tim kecil, ada temen yg ngelamar di byte dance, dan interview terakhir sampe ke kantor pusat, sebegitu nyaringnya karyawan di byte dance. Dan emg kebetulan yg di lamar posisi atas.
Klo bgitu terus ya tokped bisa kebalap blibli sm bukalapak yg lokal jg. Orang orang pd banyak yg kecewa nih. Blibli ini uangnya gk terbatas karena seinget gw bagian dr grup bca,djarum dkk.
biasanya restruktur ada 3 sampai 5 tahap, percaya saja paling tidak ada 3 kali gelombang PHK. CEO keluar untuk mengurangi resiko karyawan yang sakit hati yang terkena dampak melakukan hal-hal buruk kepada pemimpin demi keamanan, dan CEO pengganti (sang eksekutor PHK) biasanya dari luar dan itu sementara, setelah restruktur selesai CEO asing akan kembali dan digantikan oleh yang lain.
Akan semakin memburuk apabila setiap perusahaan rintisan lokal yang sedang mencapai puncaknya diakuisisi oleh pihak asing dengan melakukan perombakan secara besar-besaran. Semoga ke depannya akan ada lebih banyak perusahaan lokal yang mendominasi pangsa pasar di negerinya sendiri serta masyarakat yang semakin sadar untuk lebih mengonsumsi produk lokal.
Bahasa umumnya, exit. bahasa yang agak rude dan explicit-nya itu liquidity. tapi lebih keras dan kasar kalau secara bahasa Indonesia, keluar karena ingin "mencairkan uang" secepatnya tanpa mengurangi harga dan nggak perlu nanggung risiko bankruptcies. Correct Me If I Wrong.
2 tahun lalu saya pernah diterima di shopee karena saya ragu dgn bekerja disitu utk jangka panjang akhirnya saya nga jadi ambil, bener satu tahun terakhir juga phk kariawan😢, emang rata rata perusahaan e-commerce suka gitu tiba tiba ada PHK besar-besaran padahal aku yakin itu memang bagian dari rencana perusahaan
@@levadopa6664 ia betul kalau orang yg cari pengalaman baiknya diambil karena banyak ilmunya didunia e-commerce, tpi saya kebetulan sudah umur 27 waktu itu dan sudah jadi kutu loncat jadi saya berfikir harus pilih perusahaan yg stabil untuk jangka panjang, soalnya kalau sudah 30 peluang utk cari lagi itu akan lebih sulit, Alhamdulillah pilihan saya sampai saat ini masih tepat, karena perusahaan yg berbasis TBK itu kapan saja bisa di rombak karena owner nya berubah ubah dan perusahaan tersebut akan mencari naik terus agar investor masuk kalau landai investor akan kabur jadi kalau sudah mentok dari penjualan ya opsi lain mengurangi kariawan nya
@@levadopa6664 ia bener kalau mau ambil ilmunya pasti sangat bermanfaat, tpi waktu itu umur saya sudah 28 th, bagi saya bukan umur muda lagi yg harus cari sana sini dan kebetulan saya juga sudah berpindah pindah perusahaan, saya berfikir lebih baik cari pekerjaan utk jangka panjang saja
Nilai-nilai lokal yang mana? Kelihatan para para pengusaha lokal seperti spekulan karena legal standingnya tidak jelas tetapi berani terjun. Aku juga pernah dengar dari awal di AS bagaimana mungkin perekonomian berdasarkan pada mood orang setiap harinya tetapi juga tidak bisa menangkalnya. Bagus juga itu tik tok. Bagus juga seandainya bisa menelusuri jejak e KTP muncul.
Pokoknya.... Sedini mungkin ajarin Anak Cucu buat banyakin maen di outsoor..... Nabung beli lahan.. perbanyak punya kebon biar bisa hidup Mandiri Pangan... Hidup di alam akan makin indah ditemanj starlink..... Miara ternak..... Metik hasil.panenan di kebun....dan tiap saat liat investasi online di genggaman tangan...😂😂 Lahan lahan hutan kita dikuasai asing dan aseng... Sementara yg jadi pribumi nya hidup makin Sengsara. food. water Energy. Ajarilah anak Cucu Mandiri Pangan.. Mandiri Air... Mandiri energy..... Biar hidup mereka tdk jd budak korporasi
Dulu kagum banget sama William Tanuwijaya karna kisah dia yg mulai tokped dari nol dan berasal dari keluarga kurang mampu tapi berhasil buat e-commerce terbesar di Indonesia. Tpi jujur keputusan dia selama menjadi CEO Tokped ngebuat gw ragu sama kredibilitas dia jadi CEO dan apakah dia bener2 mentingin keberlanjutan tokped buat jangka panjang dan penggunanya. Rasanya dia cmn mentingin keuntungan jangka pendek dan yang penting dia untung aja🙏🏼 Kecewa banget idola gw kek gitu, cmn it is what it is, tetep salut sama dia and his story, berharga bgt buat gw selama ini, tpi cukup sampe situ aja
kalau ada kesempatan buat golden parasut, kenapa enggak. di Silicon Valley. banyak orang CEO yang lebih bangsad ngejar IPO sebuah perusahaan atau investasi. yang mana kalau udah cuan, langsung exit dan tidak ada loyalitasnya walau produknya jadi bobrok selepas dia. di jadikan porto untuk naik jabatan di perusahaan lain pula, langsung dapet CEO atau di atasnya. nyenengin investor tapi menyengsarakan user atau karyawan di bawahnya
William Tanuwijaya benar2 dari nol dan bukan dari keluarga kaya yang membuatnya punya privilege yang bisa sekolah ke luar negeri, langsung dapat kucuran modal melimpah di awal, dsb. Saya masih ingat gimana dia dulu awalnya promosi Tokopedia di forum Kafegaul tempat dia juga punya sidejob sebagai super moderator.
turut perihatin buat yg kena phk semoga yg di phk cepat mendapatkan pekerjaan baru'' tp kasian juga sama goto hampir mau bangkrut untung tiktok datang...
Uda lebih dari sebulan, beli barang di Tokopedia sebagai pelanggan PLUS menggunakan kurir rekomendasi, tapi barang tak kunjung sampai, komplain hanya di terus di suruh menunggu tanpa batas waktu yang jelas. Kecewa banget sampe kapok belanja di Tokopedia.
Mending perbaikin masalah CSnya, pernah nunggu 3 bulan lebih untuk dapat uang refund, refund bukan asuransi ya. Itu pun udah kayak nagih hutang ke temen tiap hari chat sana sini, tlpn call center ga ada malah dibalesin BOT. Sangat menyebalkan sekali harus berurusan masalah dengan BOT.
gw buka lapak di tokped dari 2021, makin kesini semenjak diakuisisi sama tiktok potongan pajak makin gede aja. udah toko sepi bisa tambah sepi. dulu gw sering belanja kalo nominalnya besar selalu di tokped karena terpercaya dan fiturnya lebih nyaman, tapi sekarang mau receh atau besar pindah ke sopi.
Tarik mundur lagi semua, peraturan pemerintah yang ngebuat TikTok harus bermanuver dan mengakuisisi Tokopedia datangnya darimana? Dari pedagang-pedagang offline yang merasa terganggu dengan traffic dari TikTok Shop. Peraturan udah dibuat, semuanya udah terjadi. Apakah jualan mereka meningkat jadi ramai? Saya rasa tidak. Disadari atau tidak, PHK ini bermula hanya dari perasaan terganggu.
Gw sebagai seller perintis di tokopedia, merasa pengen nambah toko di lain aplikasi dah. Bisa rekomendasiin gw kah, harus nambah dimana? Soalnya ni customer gw ngeluh ongkir badag + biaya layanan yg banyak
Nah ini yang bahaya. Kalau dilihat perusahaan-perusahaan yang bagus itu biasanya foundernya tetap terlibat di dalam perusahaannya. Walaupun mungkin gak semua foundernya kalau foundernya lebih dari 1, tapi setidaknya ada yang tetap tinggal dan biasanya jadi ceo atau duduk di jajaran komisaris. Contohnya Jensen Huang sudah jadi ceo nvidia dari pertama, jeff bezos jadi ceo amazon sejak awal, keluarga toyoda yang sejak awal perusahaan toyota selalu terlibat kalau bukan sebagai ceo, duduk di jabatan komisaris dan masih banyak yang lain. Kenapa begitu? Karena founder dari perusahaanlah yang kenal betul seluk beluk perusahaannya baik itu visi misi perusahaan, identitas perusahaan, nilai-nilai inti dan prinsip-prinsip yang dipegang perusahaan dan kultur-kultur yang dianut dalam perusahaan. Nah kalau tiba-tiba semua foundernya keluar alias hanya jadi pemegang saham saja tanpa terlibat di dalam perusahaannya, yah sangat besar kemungkinan perusahaannya akan kehilangan arah karena yang sekarang menjalankan perusahaannya gak kenal betul mengenai perusahaan yang dijalankan. Lain cerita kalau kayak Koji Sato yang sekarang CEO toyota. Sebelum jadi CEO toyota, koji sato sudah kerja lebih dari 20 tahun di toyota sebelum akhirnya menjadi ceo. Itu artinya koji sato sudah benar2 dicekoki dgn prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang dipegang di toyota dan identitas toyota serta visi dan misi toyota sebagai perusahaan selama dia bekerja di toyota. Itupun Akio Toyoda gak keluar dari toyota, masih duduk sebagai komisaris. Sama halnya dgn Tim Cook di apple dan Satya Nadella di microsoft.
Belum ada pembahasan tentang isu alasan awal kenapa tiktok ditutup: "tanah abang survival". Setelah tiktokshop ditutup dan dibuka kembali, apakah ada dampak bagi industri lokal? Dengan tiktokshop di banned kemudian dibuka kembali dengan "syarat" membeli tokopedia, siapa yang diuntungkan? a. tanah abang sellers b. pembeli c. kurir paket d. karyawan tokopedia e. pemegang saham goto f. mantan CEO, dan para komisaris
Telkom Indonesia juga demikian banyak pengurangan tp yg di kurangi outsource nya. Indonesia harusnya melindungi rakyatnya. shopee itu milik singapore, Starlink milik amerika, tik tok, yang di pangkas rakyat nya. phk ini sudah makin parah di indonesia tp pemerintah anteng2 saja dengan gaji nya.
Seandainya pemerintah bikin regulasi untuk stop bakar uang ecommerce, saya yakin tokped tidak akan dijual ke tiktok dan akan menjadi ecommerce lokal pemimpin pasar di indo bersama bukalapak. Susah kalau bersaing dengan ecommerce asing seperti shopee atau lazada yg pendanaan kuat buat bakar uang
Pasti sudah direncanakan, simple itu sih. Waktunya buang "sampah", kinerja penjualan Toped turun banget gegara perubahan ini
Kan memang tujuan bikin unicorn walaupun rugi ya agar bisa exit
ini pola yg udah lama dilakukan startup2 indonesia, kebetulan pernah ngalamin hal sama. Inget berniaga --> olx. Memang dibesarkan untuk dijual pada akhirnya.
Masi rada ga paham perubahan apa bang maksudnya
@@wibiahoy9257 semacam penipuan tapi ini lebih ke cara halus kak
Tokped miris sih. Demi agar dpt untung semua toko dikasih logo hijau agar bisa bagi hasil semua. Padahal diantara toko² itu pasti ada toko penipu yg jelas gak trusted.
Lah gk kebalik bro ? Justru toko oren yg gitu parahnya lagi ky toko penjual hp kw yg sampe ribuan sold dikasih label "Mall" dan selalu untuk mesin pencariannya pun gak relate sm apa yg kita cari
Iya sih Oren gila banget, pernah karena g hati-hati akhirnya ketipu@@Eleganttf2
Paling parah shopee broo drpd toped
@@kuhprakoso Lebih tepat.
Nah betul
saya hanya bisa bilang, tetaplah ber hati hati dan waspada.
semoga yang membaca komentar ini, sukses terus, dilancarkan segala aktivitasnya, diberkahi rezekinya, dan selalu diberikan kesehatan
AAMIEN YAA RABB BUAT SEMUANYA
Doa baik saya Aamiinkan
Gak penting
Duh nonton ini jadi flasback jadi nakama 2 THN dan di PHK massal. Sampai saat ini menurutku masih tempat dan lingkungan kerja terbaik yg pernah ada 🥲
gimana nasib karyawan yg bertahan kak? gaji, tunjangan dll berubah ga setelah diakusisi?
ceo bahkan founder nya aja udh pada exit, petinggi2 nya jg udh pada keluar masuk 😅 umurnya cuma bulanan doang, tinggal tunggu waktu mereka pada di tendang sama tiktok & jd murni kendaraan tiktok utk menguasai pasar indonesia
Nah ini yang bahaya. Kalau dilihat perusahaan-perusahaan yang bagus itu biasanya foundernya tetap terlibat di dalam perusahaannya. Walaupun mungkin gak semua foundernya kalau foundernya lebih dari 1, tapi setidaknya ada yang tetap tinggal dan biasanya jadi ceo atau duduk di jajaran komisaris. Contohnya Jensen Huang sudah jadi ceo nvidia dari pertama, jeff bezos jadi ceo amazon sejak awal, keluarga toyoda yang sejak awal perusahaan toyota selalu terlibat kalau bukan sebagai ceo, duduk di jabatan komisaris dan masih banyak yang lain. Kenapa begitu? Karena founder dari perusahaanlah yang kenal betul seluk beluk perusahaannya baik itu visi misi perusahaan, identitas perusahaan, nilai-nilai inti dan prinsip-prinsip yang dipegang perusahaan dan kultur-kultur yang dianut dalam perusahaan. Nah kalau tiba-tiba semua foundernya keluar alias hanya jadi pemegang saham saja tanpa terlibat di dalam perusahaannya, yah sangat besar kemungkinan perusahaannya akan kehilangan arah karena yang sekarang menjalankan perusahaannya gak kenal betul mengenai perusahaan yang dijalankan. Lain cerita kalau kayak Koji Sato yang sekarang CEO toyota. Sebelum jadi CEO toyota, koji sato sudah kerja lebih dari 20 tahun di toyota sebelum akhirnya menjadi ceo. Itu artinya koji sato sudah benar2 dicekoki dgn prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang dipegang di toyota dan identitas toyota serta visi dan misi toyota sebagai perusahaan selama dia bekerja di toyota. Itupun Akio Toyoda gak keluar dari toyota, masih duduk sebagai komisaris. Sama halnya dgn Tim Cook di apple dan Satya Nadella di microsoft.
@@hizkiakumaat2206 Secara teori betul CEO itu yg paling paham hulu sampe hilir bisnisnya. Tp ketika sudah berbentuk perusahaan yg besar, direksi jadi pengambil sebuah keputusan, coba klo pernah lihat film Jobs yg cerita tentang perjalanan Apple, Steve Jobs sendiri aja pernah ditendang oleh jajaran direksi, padahal disitu dia CEO dan pemegang saham utama
@@arifinbp15 benar. Nah dalam kasus apple, justru apple hampir bangkrut waktu steve jobs keluar dari apple. Steve wozniak yang juga cofounder apple keluar dari apple di tahun yang sama dengan steve jobs keluar. Makanya pelajarannya founder dari perusahaan harus mempertahankan status mereka sebagai pemegang saham pengendali. Jeff bezos dan mark zuckerberg tetap sebagai pemegang saham pengendali walaupun sudah banyak pemegang saham di perusahaan mereka.
kl foundernya sendiri sudah hengkang dan mengamankan aset liquiditasnya artinya prusahaan tsb sudah tidak bisa berjalan dengan semestinya, solusinya IPO & mencari investor lain untuk membantu pendanaan agar prusahaan bisa sustain, tp pada akhirnya ini kyk bom waktu & tergantung strategi investor kedepan nya bakal gmn apakah bakal efisiensi operasional atau spt apa.
Semoga Tokopedia kembali lagi 100% dipegang orang Indonesia 😊
karena aku nggak mau Tokopedia dipegang asing 100%, nanti nama Tokopedia berubah jadi Toktok Tokopedia lalu berubah lagi jadi Toktop Shop.
Semoga kita semua terus beruntung, rajin belajar, beretika bagus, baik hati, bersyukur, berjuang, semakin sukses dan sehat selalu.
China emang lagi kuat bgt. Hebat sih bisa membanting hegemoni ASU dan UE di Indonesia. Maennya halus, jadinya pas orang2 udah sadar, udah telat, semua kartu udah di cina semua.
Indonesia terlalu naif. China mainnya diam-diam, termasuk dumping produk tekstil & keramik yg menghancurkan industri tekstil & keramik Indonesia. Indo ini ibarat loncat ke mulut buaya hanya karena merasa aman melihat buaya gak mengaum/bersuara apapun, hanya berdiam di kolamnya saja.. dikira cuma yg bersuara & aktif ekspansi wilayah kekuasaan macam singa saja yg berbahaya.
@@notjohnnyrico betul di dalam negri mereka sendiri, warga mereka juga mulai melakukan penghematan. akibatnya penurunan permintaan dalam negeri mereka drop jauh. Jadi mereka melakukan dumping produk ke luar negeri terutama Asia Tenggara yg pelan2 akan membunuh pabrik lokal yg sebenernya Pabrik2 local itu memberi value added ke wilayah sekitar pabrik itu.
dari warung2 makan, kost2 an, cafe, restoran, parkir resmi Dll.
@@notjohnnyrico sangat halus. Sampe2 konten kreator yg bisa naek ke puncak semua udah orang2nya mereka semua. 😂 dan itu gak banyak yg aware
Bukan cina yg pintar kalian aja pendukung jokowi yg iq nya rendah😂
Dr dulu udah dibilang hati2 soal cina
Kalian malah cuek
Kalo orng barat bisnis nya to the point
Gk main belakang dan fiktif kayak orng cina
Lhaaa Indonesia???? Konyol
Dulu kalo ditanya sama temen kenapa belanja di Tokopedia? pasti dengan bangga nya gw jawab mendukung karya anak bangsa. sekarang rasa kebanggaan itu udah pudar
Tinggal Bukalapak yg tersisa
Pake buk4lap4k & bl1bl1 lagi, bangkitkan kembali
Blibli aja, punya Djarum group
Aku juga sama, di tahun 2020 sampai 2023 pertengahan pilih belanja di Tokopedia karena mendukung marketplace Indonesia.
ada yang nggak nyangka di tahun 2020 sampai 2022, banyak cashback dan voucher diskon, padahal belanja rp50,000 sampai rp100,000an.
di tahun 2023 akhir tahun, saham Tokopedia 75% jadi milik asing.
jadi sekarang belanja di Tokopedia itu karena kebutuhan saja, tidak seperti dulu 😢
gak. justru gw belanja di tokped karna UI-nya. Lebih gampang dicerna dan terlihat lebih simpel. Tapi seiring waktu, ongkir di tokped sudah diluar nalar. Makanya kita bisa melihat shopee yang membuat ekspedisi mereka sendiri.
Waktunya pinda ke ecommerce (yang benar-benar) karya dan milik anak bangsa, blibli.
Buka Lapak gimana?
@@theforge4591Bukalapak masih ada
bibli harga produknya lebih mahal dari tokped dan shopee, makanya sepi
Yang aku tahu, mayoritas harga produk di Blibli sangat mahal, lebih mahal daripada di Tokopedia dan Shopee.
jumlah produk terjual 0 1 2 😢
bisa direpair, tapi bakal sulit, karena toko Online di Blibli banyak banget.
semua e-commerce yg dilempar ke pasar saham artinya milik umum ! klo mau pilih perusahaan yg tdk terbuka.
Dulu setiap belanja saya sellau pakai Tokopedia, karena bangga, bahkan presiden jokowi saat pemilu 2014 dan 2019 sering menyebut2 Tokopedia sebagai unicorn ... Sekarang... Shame on you Tokopedia... 😢
Demi keuntungan, para eksekutif ngorbanin app buatan anak bangsa ke China.
@@anggasatria9861karena gak cuan juga, merger sama gojek pun sahamnya makin anjlok dan rugi trus" an
Dengang dengung "karya anak bangsa" ehh endingnya jadi "karya anak Peking". 😂
Sejak dulu selalu pake Tokopedia karena gw pengen support Tokopedia apalagi gak ada alternatif lokal lain setelah orang² g*bl*k (mungkin dikomporin Tokopedia juga) memboikot Bukalapak dan memplesetkannya jadi "Lupabapak" tahun 2019 kemarin gara-gara pernyataan CEO nya dianggap politis (padahal tidak). Bukalapak jadi sepi tapi juga gak dijual ke asing since then. Sekarang dgn dijualnya Tokopedia ke Tiktok, saatnya install Bukalapak lagi.
@@notjohnnyrico dibutakan oleh cuan wkwk
Dulu berpikir Goto akan jadi raksasa yang akan sangat besar ternyata berakhir menyedihkan
+Doa para mitra yang di dzolim 🗿
Saham GOTO nyungsep, itu salah satu indikator kalau ada apa2 di toped. Perampingan dan efisiensi ekstrim adalah salah satu jalan keluar yg diambil oleh manajemen nya..
appreciate for the closing statement nya Doc, sangat mewakili
Semoga kalian semua selalu mendapat jalan keluar ditengah keridakpastian ekonomi saat ini. Amin
Kalau menurut saya pribadi ini termasuk strategi asing buat jatuhin satu persatu bisnis dalem negeri....
Biar bisa dikuasai oleh org asing semua. Dibikin gk percaya, dan dihabisin satu persatu...
Emg lawannya shopee kan tadinya BL sama Tokped. BL kalah, skrg Tokped yg diserang....
Pihak asing cerdik, bikin bakar2 duit dulu. Baru dijatuhin satu persatu, makanya gk sedikit bisnis e commerce Indo. Tumbang satu persatu....
Bukannya benci atau gmna tapi emg dari dulu gitu polanya mereka tuhh...
Ini bukan lokal vs asing, semuanya dapat suntikan asing, adu kuat bakar duit, yg bensinnya tinggal sedikit terpaksa apinya dikecilkan (pengurangan karyawan)
plus dpt dukungan suntikan dari pemerintah
Kembali ke tujuan awal founder tokped..disini terbukti pengusaha lokal tdk mampu mempertahankan idealismenya dlm membantu umkm lokal berkembang..para founder hanya mengutamakan keuntungan pribadi tanpa memperdulikan nasib karyawan dan mitra2 nya di tokped...#shameonyou para founder tokped😢😢
Misal perusahaan kau punya utang 100M, lalu ada investor yang bisa ngasih 500M, 100M buat bayar utang dan 400M buat beli perusahaan kau, kira-kira lebih milih mana?
Ya jelas founder bakal milih 400M.
@@Caseneko setuju sich..tp masa iya founder rela menghianati goal nya sendiri,melenceng dr misi visi awal dr tokped...yah kalo dr pemahaman anda sich masuk akal, yg sy gak hbs pikir hati nurani founder kemana? Yg mana para mitra2 nya sdh mempercayakan keberlangsungan mereka ke tokped sbg leader E-commerce lokal pertama bangsa ini...itu aje sich pemikiran sy🙏
@@campdavid4869 imho, saya kerja di startup udah more than 5 tahun, yg saya tau kebanyakan perusahaan startup di Indo dari awal gak fokus nyari profit tapi nyari valuasi perusahaan, sehingga ya boro2 profit, rugi terus iya karna mereka harus bakar duit investasi untuk membuat perusahaan menjadi besar. Sedangkan tatanan bisnis skrg itu berubah drastis, udah 3 tahun terakhir banyak startup tumbang karena investor jg gak banyak yg mau invest, akhirnya karena dari awal gak nyari cuan ya mau gak mau daripada terus minus alhasil ya keputusan terbaik layoff karyawan, karena beban gaji itu lumayan besar. Sebagai CEO sebenernya udah bakal tau itu terjadi mereka bukan orang bod*h dalam mengambil sebuah keputusan. Kalo pernah lihat filmnya Jobs itu bagus buat pelajari sistem startup itu gmn. Jobs aja bahkan pernah dipecat oleh Apple padahal dia CEO dan pemegang saham terbesar.
@@campdavid4869kenapa ini terjadi karena pemerintah tidak meregulasi sistem bakar uang ecommerce, kalau pemerintah bikin aturan ecommerce dilarang bakar uang kemungkinan ecommerce lokal bisa bertahan. Gimana mau bertahan kalau digempur habis-habisan sama pemain luar seperti shopee atau lazada yg secara pendanaan lebih besar buat bakar uang
@@campdavid4869 goto merah terus bang 5 tahun terakhir, itu nombok loh jatohny.
Gua kalo ada Usaha Bengkel tiap bulan harus Nombok 3 juta, terus ada yg mau beli bengkel gua sampe balik modal paling ngakk, ya bakal gua jual juga bengkel nya.
Itu manusia juga bang founderny, yg ada mereka jadi gelandangan kalo hutang mulu dan minta di tombokin investor. Gua kalo jadi founder ny goto, ikut exit juga sih kalo liat perusahaan gua merah mulu sampe ngutang.
Hati nurani, ya hati nurani, cuma kalo founder nya bisa bangkrut juga mana ada yg mau nolong. Diskon, promo dll itu duit investor sama investasi nya mereka loh yang kepake.
Pengusaha/pebisnis itu memandang bisnis atau market sebagai medan perang, karyawan adalah prajurit yang siap dikorbankan setiap saat.
Saya rasa Tokopedia memang tidak punya pilihan lain karena untuk menghadapi pesaing terberat mereka yaitu Shoppe mereka butuh raksasa untuk mem back-up mereka, tanpa back-up cepat atau lambat Tokopedia bisa tenggelam menghadapi gempuran platform dari Singapura.
selama kita blm sadar pelanggaran pasar yg kita perbuat. selama itu kita dijajah asing menggunakan sarana teknologi, selama itu kita di dikte. selama itu kita stuck di dalam ketidakpastian pasar.
gak aneh makanya judi online lebih diminati di indonesia
Jujur aja ngeri dengernya. Tapi fakta sudah terjadi mau gimana. Aku doakan orang² yang PHK bisa sukses dan cepat dapat kerja. PHK ini semoga jadi catatan evaluasi skill dan kebutuhan pasar yang cukup komplek dan sangat² kompetitif. Ttp berusaha, belajar, dan Bersabar ya bro, semoga kalian sukses di tempat lain. ❤
ya wajar sih kan perusahaan teknologi diawal buka semua perusahaan pasti blm berjalan efisien dan pasti butuh banyak karyawan, seiring dengan bertambahnya pendapatan dan kemampuan untuk menyerap ,meriset dan membeli teknologi sebuah perusahaan secara otomatis jumlah karyawan sudah pasti menurun karena perusahaan pasti adopsi teknologi meningkatakan efisiensi dalam otomatisasi, terutama tenaga kerja yang bisa diganti dengan AI ya gantilah... biaya termahal itu kan SDM,
tentang pemecatan emang enaknya dengerin video di channel ini, klo liat channel lain bakal di bawa kemana2 dan netizen banyak yang iya2 aja
@@WarRobotsGameroom spill channel yg mirip2 kek gini dong kritis gitu tapi ga yang malah bikin opini sendiri
Dulu milih tokopedia karena karya anak bangsa, sekarang malah begini.
Ada saran alternatif marketplace yang masih karya bangsa? tidak perlu 100%, minimal mayoritasnya masih dimiliki bangsa sendiri
Blibli
memang pahit, cara ini yg akhirnya sebatas "karya" dari anak bangsa, jadi langkah awal bersaingan dgn pasar internasional
Liat aja produk power bank itu kalau d chat sellernya di official store (ijo) atau mall store (orange) itu pakai google translate. Itu saya curiga jangan2 seller china sana udah main disini dari jarak jauh. Dan foto gambarnya mirip dengan yang ada di aliexpress/alibaba bahkan taobao
emang udah pada main disini
G perlu jauh2 pak, disini mrka dengn leluasa membukak gudang. Ijin ushnya tinggal pakai nama anak buahnya yg org lokal
Di LTC glodok banyak perusahaan RRT buka office pemasaran produk mereka disini. Tau sendiri longgarnya peraturan import disini dan
@@theforge4591ada oknum orang dalem pemerintahan yg main. Dan rumornya itu termasuk dlm perjanjian utang dr rrc yg tidak dipublikasikan.
Skrg gue ke Blibli aja😊
Dari dulu saya setia sama toped dan Go-Jek karena alasan itu asli ciptaan anak bangsa.namun kekuatan asing begitu kuat membuat aplikasi milik anak bangsa berangsur angsur d kuasai asing.jd apa lg yg harus d banggakan? Itulah dunia bisnis siapa yang memiliki kapital besar bisa menguasai yg lain
Dari segi bisnis apa yang dilakukan Tokped sudah sangat benar..
Tapi dari segi tenaga kerja itu sangat menyakitkan, karena tanpa pemberitahuan sebelumnya dari jauh hari..
Kalau liat laporan dari Quartal ke Quartal sejak 2022 sudah terlihat mulai pengurangan karyawan. Dulu beban gaji di tokped bisa sampe triliunan, sekarang hanya ratusan milliar
Lebih penting membahas rencana China bangun pabrik tekstil raksasa di Indonesia daripada tiktok shop yan jelas lebih berguna bagi UMKM di Indonesia daripada sepinya pasar tanah abang yang tak jauh beda dengan petaka kantor pos.
Mengapa? Karena di tekstil, Indonesia punya pemain ! Di Mobil ? Kebon kosong !
dari sekian banyak efek samping dari PHK karyawan adalah para karyawan yg harus kehilangan pekerjaan yg selama ini menjadi tumpuan hidup akan tetapi berkaca dari apa yg terjadi sy yakin klo nantinya akan ada lagi e-commerce² yg akan muncul mungkin dalam dalam bentuk yg berbeda tapi dengan orang-orang yg dulu pernah bekerja di bidang yg sama tapi dari perusahaan yg beda dan pada akhirnya mereka akan bersatu membuat perbedaan dari e-commerce yg sudah hadir terlebih dahulu
Siapapun yg menguasai itulah yg bebas mengambil keputusan, tidk ada yg akan menghalanginya selain tuhanya.. Aturjo...
Salah satu dampak terjadi di goto, buat driver sangat berdampak entah kenapa dulu jaman Nadiem berdiri sendiri bisa mensejahterakan driver, dan pengguna gojek dapat harga murah, dan driver ada bonus, dan itu berjalan baik, sekarang semenjak mager dengan tokped harga hancur, customer bayar mahal tapi driver dapat kecil, makanya jangan aneh sekarang customer kalau lihat kendaraan driver gak terawat mau motor baru motor lamak itu sama pasti banyak yg bunyi rusak, bukan tidak mau servis tapi untuk dapur saja kami harus melebihi waktu jam kerja normal bisa 12 jam bahkan lebih dan ada juga yang sampai nginap di jalan, kami berharap masa-masa sulit ini bisa terlewati dan menjadi baik!
Tarif ongkir gojek di Tokped semakin mahal di luar nurul sejak merger, padahal seharusnya kan diskon supaya semakin laris. Sementara di toko oyen gratis ongkir untuk pembelian tertentu dengan spx instan. Mau bersaing dari mana kalo model begini coba
@@RV-fr2wf KK customer ya, justru sebaliknya di driver sangat murah dan gak masuk akal untuk gosend Tokopedia
Dulu dapat gelontoran dana dari investor. Bisa buat bakar2an duit untuk promo. Ketika sudah IPO di bursa efek, yang mewajibkan untuk laporan keuangan tiap 3 bulan, ternyata minus banyak.
Sudah berbulan-bulan yg lalu sebelum tiktok masuk ke tokped, mayoritas aktifitas onlenshop saya beralih ke orange, salahsatu alasannya keberalihan kepemilikan sampai saat ini dikendalikan asing.
I’m ex Nakama Tokopedia. Since the minerva part 1, I can see the gen 2 managements (post GoTo merger) are shitty.. the “efficiency” reason for layoffs are BS, since the fired employees mostly lower level with salary range 7-15 Mio. Meanwhile the upper level which salary up to HUNDREDS of millions are safe and sound.
And now pak william is not in any managements (GoTo and Tokopedia) anymore, I’m sure the real Tokopedia is no more
Private equity style
Perhaps there is a hidden agenda/office politics clique inside Tokopedia that succeeds in steering the company's direction so that it can bought by ByteDance of China.
Thanks for your share
That's too much salaries for lower level, no wonder they went bankrupt and needed to sell their company
@@RV-fr2wf us $ 500 - $ 1000 a month too much salary ? 😅
Semenjak dibeli org china biasanya tiap hari2 tertentu beli barang dibawah 20rb masih ada gratis ongkir 0 , sekarang kena biaya ongkir semua jadi males pakai tokped.
Sungguh aneh kalau hanya kebetulan. 😊. Dimulai dari drama toko offline tanah abang di ikuti kemendagri 😊.
Mulus banget sampai keluar aturan sampai akuisisi 🎉
Sy sendiri pikir bekerja di startup" Besar bisa dapat benefit yang begitu banyak & kepastian perjanjian kerja yang terjamin, tp memang sebesar apapun perusahaan sebagai karyawan harus tetap jaga-jaga..
pun barangkali baik itu direksi & manajemen, mereka punya orientasi yang jelas demi kebaikan perusahan, lalu pekerja-pekerja seperti saya sewajarnya ada di bagian terkecil dalam planning mereka..
Sudah kelar nasib toped sekarang yang punya saham terbanyak yg pegang kuasa penuh suka ga suka harus diterima
Bukan nasib karyawan aja yg ngenes nasib penjual juga sama dikenakan potongan yg besar untuk penjualan /produk bisa mencapai 10% (untuk biaya PM dan gratis ongkir)
Ditambah lagi sekarang dikenalan potongan 10% untuk top-up saldo iklan buat penjual (isi 100rb dapatnya 90rb)
Habis lah dipotong semua masih bisa bersaing kah klo yang cuman pedagang kecil-kecilan?
E-commerce milik anak bangsa kurang di support sama pemerintah dan pemerintah tidak membantu memperluas pasar produk ekspor dalam negri kita 😭😭😭
Unicorn diambil alih asing. Krn asing paham generasi kedepan. Beralih ke online. Diubah semua strategi diganti software ngk perlu org banyak. Dunia teknologi sdg berkembang
konten yang sangat bagus tapi sayangnya masyarakat kita.........
tokopedia menurut saya bermasalah dengan agoritmanya ..pedagang2 daerah sulit jualan di tokopedia yang agoridmanya cendrung ke pedagang2 di jakarta dan kota2 besar..beda dengan shopee agoritmanya keren..dikota2 kecil setara dengan jakarta....saya sudah 1 tahun jualan di tokopedia sama waktu bikinya di shopee dan saya lumayan laku di shopee dan di tokopedia sampai saat ini sudah 1 tahun tidak laku satu pun..dan saya didaearah..itu menurut saya...oh ya banyak pedaganag2 yang memulai jualan olline namun mencoba pertama di tokopedia membuat pasti akan putus asa dan berhenti berjualan online..di ajak ke shopee sudah mulai malas...
s7
Betul, dlu lumayan enak ditokopedia, sekarang GK laku. Saya klau belanja juga milih shopee
Karena shopee selalu bakar duit buat promonya makannya laku. Meanwhile Tokped udah jarang bakar duit dari pertengahan tahun 2022 karena ngejar ebitda atau revenue. Masalah algoritma, itu tergantung dari tokonya. Di Tokped ada merchant super dll yang biasanya diduluin karena mereka bayar untuk muncul paling depan di Search enginenya. SHopeee? well mereka masih bakar duit sampe sekarang, tinggal nunggu aja berakhir kayak e-commerce lainnya ketika duitnya tidak cukup untuk promo dan bensin operasionalnya. :). Satu lagi marketshare TOkped dan SHopee itu beda jauh. Tokped 70% laki2 dengan barang hobby makannya marketnya biasanya menengah ke atas. Masa gua bisa liat orang jual ikan pari hidup di Tokped seharga 40 jt, dan yang beli sampe 20 lagi wkwkkwkw. Meanwhile Shopee 80% perempuan yang isinya baju dan kosmetik dan promo murahnya. Ingat behaviour orang indo bukan orang yang loyal, melainkan apa yang murah. Ini alasan kenapa Shopee terasa lebih laku :). Nah hal ini lagi coba dikejar sama Tokped buat naikin pembeli wanitanya.
Betul milik lokal malah ........shopee yg bersikap ADIL
@@gogotasek6313 saya buka dikit...dedy cobuseir bm nya tokopedia...sudah saya bilang produk saya yang laku hanya di shopee..patung "roman statue" warna putih di potcst dedy ini adalah produk saya dan saya .ua-cam.com/video/eobV_j3EZIU/v-deo.html
Pemilik tokopedia salah satunya adalah Tiktok, sementara tiktok punya tiktok shop...maka tiktok tentu ga mau rugi setelah membesarkan ecommercenya tersebut. Apalagi jumlah karyawan tokopedia kian membengkak pasca era pandemi.
Itu cerita customer saya. peace.
Abangku jadi korban akuisisi juga dan cukup nyakitin pemecatan terjadi jelang idul adha. Awalnya menyantap hidangan hari raya dg perasaan sedih dan lesu. Skrg mulai paham karena nanti masa depan Tokopedia akan diambil penuh oleh Cina. Denger2 akan lebih banyak lagi yg di-lay off, gosipnya cuma bakal tersisa 300 orang, selebihnya outsourcing 😒
sekarang nasib karyawan yg bertahan gimana kak? apa lebih worth it phk? kebetulan kantorku juga tahap akuisisi.
Luar biasa 🔥
Gw beli barang dan lsng hilang barangnya didrop pointnya(Penjual) sejak tgl 3 Bulan Juni, sampai sekarang udah 1 bulan uang tidak kembali, cmn di suruh tunggu berkali2 oleh bot yg jawab, di minta sambungkan ke CS nya sama aja di jawab di suruh tunggu (Status selalu stuck di investigasi dan verifikasi Dokumen) dan sudah 1bulan gk kembali Dana, karena dr mereka juga gk ada waktu deadline. 450rb raib😂 saat nya pindah e-commerce yg jelas2 aja
Waduh, beli apa bro?
beruntung kerja di perusahaan automotive, lebih stabil kesejahteraannya dibanding sama ecommerce.
Makin lama Perusahaan Indo makin banyak yang jadi tergantung sama korporat china mainland, dan itu pasti semua tujuan politik.
Sejak tiktok mengakuisisi tokped, gw berhenti pake tokped. Kalian gimana?
Gue ke Blibli aja bg kry murni anak Indonesia 😊
Gue udah mulai gunain blibli, kalau terpaksa baru yg lain kayak shopee. Sebelumnya sering tokopedia, krn gw ngerasa lebih cinta produk indonesia walaupun ongkirnya lebih mahal dan ada biaya layanannya, gw ga peduli.
Gue suka gaya anda👍
Betul
S7
Dibalik semua itu, temen² mendadak jadi sultan gara² uang PHK dari tokopedia. Benefitnya 👍
Masih untung toped disuntik saham dr negara lain kalau tidak. Bisa mati sprti bukalapak. Saham dipegang 80% otomatis mengatur perusahan agar saham investasinya berkembang. Indonesia tidak ada yg kembangkan ecommers. Ingat jackma...? Dia klr dr indonesia tarik saham dia bikin ini yg lbh besar. Pasar online d kuasai asing mereka yg mengatur semua. Krn mereka semua paham kedepan dunia perdagangan bebas dimulai. Dikendalikan dari negara sono.
Kebanggaan pada Tokopedia hilang, akhirnya saya juga tidak loyal lagi pada Toko Hijau ini. Pindah ke toko lainnya.
Pindah toko blibli dan toko Madura aja
Semoga H Toriq segera membantu karyawan Tokopedia yg di-PHK 👍👍
Haji Isam mana gan😂 ngakunya bos batu bara & crazy rich kalimantan tapi gak ada contribution nya ke negara.. beli alat berat aja dari Tiongkok padahal perusahaan indo ada Pindad & Trakindo. Udah alam rusak, gak ada sumbangsihnya ke negara pulak.
apaan si dikit bawa² keluarga gledek.. secara gak langsung lu buat mereka tambah terkenal..
@@donifya emang itu tujuan mereka boss😂😂
@@Cyan_NightingaleKalo ada yg murah knapa ga? Lagi pula datangin ke indonesia jg kena pajak , perusahaany jg bayar pajak , karyawany pakai orang indo . Itu sdah kontribusi buat negara .
@@Jalansantai22 Impor itu termasuk gak nyumbang devisa ke negara & salah satu faktor penyumbang kenapa nilai tukar mata uang rupiah rendah. Soal traktor kita bisa produksi sendiri ngapain impor. Dan perlu dicatat bahwa bisnis H. Isam yg berjenis ekstraktif seperti pertambangan itu merusak alam, harusnya ada imbal balik ke negara. Kalo di China ironisnya tambang dikelola oleh perusahaan milik negara (state owned company) bukan perseorangan kayak Isam.
Semoga salah satu dari 450 karyawan yang di phk bisa membuat toko online sekelas toped sama shopee.
dikira bikin apliaksi e-commerce gampang apa wkwkwkw apalgi smpe jadi kek toped semua butuh tim bro kalo perorangan mau butuh berapa bulan?
Bantu invest lah 😂
Semoga saja.. boleh lah keinginan ini tercapai meski sangat2 susah
Wkwkwk mana bisa 😂
Hanya iq rendah yg bicara nya begini
Paling lari nya jadi Driver online
Kalo dipikir-pikir PHK cepat atau lambat pasti terjadi apalagi ketika Gojek dan Tokopedia jadi satu apalagi sekarang ditambah Tiktok shop. Semoga saja kinerjanya menjadi baik dan mampu menyaingi e-commerce asing.
Tokped yg sekarang 600an% nya udah milik asing
Akarnya adalah inkompetensi para pendiri jadi perusahaan publik. Titik.
bisnis adalah tentang uang dan kapitalisme,, jarang ada bisnis tentang kebanggaan & idealisme
mundurnya mreka (founder) mungkin salah satu bentuk protes keras terhadap negara yg gagal melakukan fungsinya sebagai lembaga besar yang memayungi, merangkul dan melindungi warganya malah minta di sembah dan di suapin terus menerus...
mreka melakukan banyak program program bagus untuk kemajuan negara tapi tak ada imbal balik yang sepadan...
mungkin mreka hanya berfikir, jika tidak ingin hancur suatu saat nanti maka sekaranglah waktu yang tepat untuk keluar dan menuai hasil nya....???
Sangat menyayangkan dgn hal yg terjadi. Tapi tetep trust dan nyaman pakai tokopedia.. entah knp belanja di toko oren saya agak pusing dengan UI nya.. di Tokopedia lebih clean dan simple. Tp perlu di akui, memang produk2 di toko oren lebih lengkap. Tp saya tetep pilih tokopedia
Aku sedih bgt liat kenyataan ini…semoga nanti ada muncul lagi anak bangsa yg sangat kuat dan bisa bersaing …
Semua kembali kepada Pemerintah dan Rakyatnya, lebih memilih idealisme mendukung produk dalam negeri atau mencari banyak program promonya. 1 pertanyaan dari saya, dari mana pemegang saham Shopee dari Singapura memiliki banyak modal untuk bakar uang di Shopee? Apakah dari hutang dengan prinsip kuasai dulu pasar Indonesia, setelah pesaing keok baru naikan harga. Atau perputaran keuntungan dari produk dengan pemilik perusahaan dari Singapura yang sudah dulu ada di Indonesia? Pemerintah juga punya peranan besar jika punya niat baik untuk melindungi produk asli dalam negeri.
Shopee real e Comerse bukan social comers. Unicorn china ada kok yang pernah masuk ke Indonesia yaitu JD ID
Bullshit lu, gua tanya hape lu mereknya apa sekarang???? Realistis aja lah gak usah muluk-muluk teriak "Cintai lah ploduk-ploduk lokal" Kalo kebutuhan sekunder dan tersier lu masih pake ploduk asing, walaweeee~~~~~
Setuju sih sama statement byte dance terbiasa dengan tim kecil, ada temen yg ngelamar di byte dance, dan interview terakhir sampe ke kantor pusat, sebegitu nyaringnya karyawan di byte dance. Dan emg kebetulan yg di lamar posisi atas.
Klo bgitu terus ya tokped bisa kebalap blibli sm bukalapak yg lokal jg. Orang orang pd banyak yg kecewa nih. Blibli ini uangnya gk terbatas karena seinget gw bagian dr grup bca,djarum dkk.
biasanya restruktur ada 3 sampai 5 tahap, percaya saja paling tidak ada 3 kali gelombang PHK. CEO keluar untuk mengurangi resiko karyawan yang sakit hati yang terkena dampak melakukan hal-hal buruk kepada pemimpin demi keamanan, dan CEO pengganti (sang eksekutor PHK) biasanya dari luar dan itu sementara, setelah restruktur selesai CEO asing akan kembali dan digantikan oleh yang lain.
artinya gelombang PHK akan terus terjadi di Tokped bisa tembus 1000-an
Ini baru tahap awal, gw yakin bakal dirampingkan lagi
Akan semakin memburuk apabila setiap perusahaan rintisan lokal yang sedang mencapai puncaknya diakuisisi oleh pihak asing dengan melakukan perombakan secara besar-besaran. Semoga ke depannya akan ada lebih banyak perusahaan lokal yang mendominasi pangsa pasar di negerinya sendiri serta masyarakat yang semakin sadar untuk lebih mengonsumsi produk lokal.
Shopee = perempuan
Tokopedia= laki laki
Jadi menurut saya Tokopedia bisa bertahan
Perempuan sering belanja online
@@Zeld426 pria juga contohnya saya istri saya malah enggak suka belanja online pasti titip ke saya
Harus banget begitu Aoakwkw?
Opini ampas bro
Bahasa umumnya, exit.
bahasa yang agak rude dan explicit-nya itu liquidity.
tapi lebih keras dan kasar kalau secara bahasa Indonesia, keluar karena ingin "mencairkan uang" secepatnya tanpa mengurangi harga dan nggak perlu nanggung risiko bankruptcies.
Correct Me If I Wrong.
nanti setelah akusisi , 6 bulan kemudian full udh udah gak lagi pake nama Tokopedia tapi jdi Tiktok Shop.
Kangen Tokopedia zaman masih beriklan di acara tonightshow net tv
2 tahun lalu saya pernah diterima di shopee karena saya ragu dgn bekerja disitu utk jangka panjang akhirnya saya nga jadi ambil, bener satu tahun terakhir juga phk kariawan😢, emang rata rata perusahaan e-commerce suka gitu tiba tiba ada PHK besar-besaran padahal aku yakin itu memang bagian dari rencana perusahaan
Tapi pengalamannya itu tetap sayang kalau tidak diambil. Bisa masuk dan terlibat di dalam raksasa e-commerce itu bukan hal yang mudah.
@@levadopa6664 ia betul kalau orang yg cari pengalaman baiknya diambil karena banyak ilmunya didunia e-commerce, tpi saya kebetulan sudah umur 27 waktu itu dan sudah jadi kutu loncat jadi saya berfikir harus pilih perusahaan yg stabil untuk jangka panjang, soalnya kalau sudah 30 peluang utk cari lagi itu akan lebih sulit, Alhamdulillah pilihan saya sampai saat ini masih tepat, karena perusahaan yg berbasis TBK itu kapan saja bisa di rombak karena owner nya berubah ubah dan perusahaan tersebut akan mencari naik terus agar investor masuk kalau landai investor akan kabur jadi kalau sudah mentok dari penjualan ya opsi lain mengurangi kariawan nya
@@levadopa6664 ia bener kalau mau ambil ilmunya pasti sangat bermanfaat, tpi waktu itu umur saya sudah 28 th, bagi saya bukan umur muda lagi yg harus cari sana sini dan kebetulan saya juga sudah berpindah pindah perusahaan, saya berfikir lebih baik cari pekerjaan utk jangka panjang saja
Nilai-nilai lokal yang mana? Kelihatan para para pengusaha lokal seperti spekulan karena legal standingnya tidak jelas tetapi berani terjun. Aku juga pernah dengar dari awal di AS bagaimana mungkin perekonomian berdasarkan pada mood orang setiap harinya tetapi juga tidak bisa menangkalnya. Bagus juga itu tik tok. Bagus juga seandainya bisa menelusuri jejak e KTP muncul.
Pokoknya.... Sedini mungkin ajarin Anak Cucu buat banyakin maen di outsoor..... Nabung beli lahan.. perbanyak punya kebon biar bisa hidup Mandiri Pangan...
Hidup di alam akan makin indah ditemanj starlink..... Miara ternak..... Metik hasil.panenan di kebun....dan tiap saat liat investasi online di genggaman tangan...😂😂
Lahan lahan hutan kita dikuasai asing dan aseng... Sementara yg jadi pribumi nya hidup makin Sengsara.
food. water Energy. Ajarilah anak Cucu Mandiri Pangan.. Mandiri Air... Mandiri energy.....
Biar hidup mereka tdk jd budak korporasi
Dulu kagum banget sama William Tanuwijaya karna kisah dia yg mulai tokped dari nol dan berasal dari keluarga kurang mampu tapi berhasil buat e-commerce terbesar di Indonesia. Tpi jujur keputusan dia selama menjadi CEO Tokped ngebuat gw ragu sama kredibilitas dia jadi CEO dan apakah dia bener2 mentingin keberlanjutan tokped buat jangka panjang dan penggunanya. Rasanya dia cmn mentingin keuntungan jangka pendek dan yang penting dia untung aja🙏🏼 Kecewa banget idola gw kek gitu, cmn it is what it is, tetep salut sama dia and his story, berharga bgt buat gw selama ini, tpi cukup sampe situ aja
kalau ada kesempatan buat golden parasut, kenapa enggak. di Silicon Valley. banyak orang CEO yang lebih bangsad ngejar IPO sebuah perusahaan atau investasi. yang mana kalau udah cuan, langsung exit dan tidak ada loyalitasnya walau produknya jadi bobrok selepas dia.
di jadikan porto untuk naik jabatan di perusahaan lain pula, langsung dapet CEO atau di atasnya. nyenengin investor tapi menyengsarakan user atau karyawan di bawahnya
William Tanuwijaya benar2 dari nol dan bukan dari keluarga kaya yang membuatnya punya privilege yang bisa sekolah ke luar negeri, langsung dapat kucuran modal melimpah di awal, dsb. Saya masih ingat gimana dia dulu awalnya promosi Tokopedia di forum Kafegaul tempat dia juga punya sidejob sebagai super moderator.
turut perihatin buat yg kena phk semoga yg di phk cepat mendapatkan pekerjaan baru'' tp kasian juga sama goto hampir mau bangkrut untung tiktok datang...
Cepat menjadi pengusaha baru..Aamiin
aamiin
Uda lebih dari sebulan, beli barang di Tokopedia sebagai pelanggan PLUS menggunakan kurir rekomendasi, tapi barang tak kunjung sampai, komplain hanya di terus di suruh menunggu tanpa batas waktu yang jelas. Kecewa banget sampe kapok belanja di Tokopedia.
Pengen optimis, tapi selalu di ajak pesimis sama hal-hal di negara sendiri 😅
Tokped dan gojek, memang karya anak bangsa tapi bukan milik bangsa Indonesia lagi.
Betul
Mending perbaikin masalah CSnya, pernah nunggu 3 bulan lebih untuk dapat uang refund, refund bukan asuransi ya. Itu pun udah kayak nagih hutang ke temen tiap hari chat sana sini, tlpn call center ga ada malah dibalesin BOT. Sangat menyebalkan sekali harus berurusan masalah dengan BOT.
Harusnya blanjanya dilempar ke tokped ehh malah tetep ditiktok emang suka ngakalin
Prof bahas merger nya XL AXIATA dan Smartfren dong
Setujuuu
Selanjutnya Bukalapak, semoga berjaya lagi
mungkin karena antara jiwa nasionalisme yang dipertanyakan dan dampak dari pentingan politik
gw buka lapak di tokped dari 2021, makin kesini semenjak diakuisisi sama tiktok potongan pajak makin gede aja. udah toko sepi bisa tambah sepi. dulu gw sering belanja kalo nominalnya besar selalu di tokped karena terpercaya dan fiturnya lebih nyaman, tapi sekarang mau receh atau besar pindah ke sopi.
Tarik mundur lagi semua, peraturan pemerintah yang ngebuat TikTok harus bermanuver dan mengakuisisi Tokopedia datangnya darimana? Dari pedagang-pedagang offline yang merasa terganggu dengan traffic dari TikTok Shop. Peraturan udah dibuat, semuanya udah terjadi. Apakah jualan mereka meningkat jadi ramai? Saya rasa tidak. Disadari atau tidak, PHK ini bermula hanya dari perasaan terganggu.
Gw sebagai seller perintis di tokopedia, merasa pengen nambah toko di lain aplikasi dah. Bisa rekomendasiin gw kah, harus nambah dimana? Soalnya ni customer gw ngeluh ongkir badag + biaya layanan yg banyak
Buka website sendiri
Good of Discription
Saya bangga belanja di Tokopedia. Walau siapa yang punya. Memudahkan dan bebas ongkir.
oh ganti pengelola ternyata, pantas aja saya kaget, langsung dikasih limit paylater 10jt (langsung nominal gede) ternyata...
Nah ini yang bahaya. Kalau dilihat perusahaan-perusahaan yang bagus itu biasanya foundernya tetap terlibat di dalam perusahaannya. Walaupun mungkin gak semua foundernya kalau foundernya lebih dari 1, tapi setidaknya ada yang tetap tinggal dan biasanya jadi ceo atau duduk di jajaran komisaris. Contohnya Jensen Huang sudah jadi ceo nvidia dari pertama, jeff bezos jadi ceo amazon sejak awal, keluarga toyoda yang sejak awal perusahaan toyota selalu terlibat kalau bukan sebagai ceo, duduk di jabatan komisaris dan masih banyak yang lain. Kenapa begitu? Karena founder dari perusahaanlah yang kenal betul seluk beluk perusahaannya baik itu visi misi perusahaan, identitas perusahaan, nilai-nilai inti dan prinsip-prinsip yang dipegang perusahaan dan kultur-kultur yang dianut dalam perusahaan. Nah kalau tiba-tiba semua foundernya keluar alias hanya jadi pemegang saham saja tanpa terlibat di dalam perusahaannya, yah sangat besar kemungkinan perusahaannya akan kehilangan arah karena yang sekarang menjalankan perusahaannya gak kenal betul mengenai perusahaan yang dijalankan. Lain cerita kalau kayak Koji Sato yang sekarang CEO toyota. Sebelum jadi CEO toyota, koji sato sudah kerja lebih dari 20 tahun di toyota sebelum akhirnya menjadi ceo. Itu artinya koji sato sudah benar2 dicekoki dgn prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang dipegang di toyota dan identitas toyota serta visi dan misi toyota sebagai perusahaan selama dia bekerja di toyota. Itupun Akio Toyoda gak keluar dari toyota, masih duduk sebagai komisaris. Sama halnya dgn Tim Cook di apple dan Satya Nadella di microsoft.
Belum ada pembahasan tentang isu alasan awal kenapa tiktok ditutup: "tanah abang survival". Setelah tiktokshop ditutup dan dibuka kembali, apakah ada dampak bagi industri lokal? Dengan tiktokshop di banned kemudian dibuka kembali dengan "syarat" membeli tokopedia, siapa yang diuntungkan?
a. tanah abang sellers
b. pembeli
c. kurir paket
d. karyawan tokopedia
e. pemegang saham goto
f. mantan CEO, dan para komisaris
Sejak diakuisisi, saya udah sama sekali nggak pakai tokopedia.
Sekalian aja pindah ke shopee.
sbg pelanggan tokopedia cukup laget, .... jlas trik
Now blibli is my friend now
Gratis ongkir gak?
Saatnya pindah ke Shopee (punya Singapore bukan China RRC) & Bukalapak
@@dandydanker tergantung gan kadang2 dapet gratis ongkir juga ane
@@notjohnnyricoBlibli punya siapa bang
@@Zeld426 punya nya keluarga Djarum
Telkom Indonesia juga demikian banyak pengurangan tp yg di kurangi outsource nya. Indonesia harusnya melindungi rakyatnya. shopee itu milik singapore, Starlink milik amerika, tik tok, yang di pangkas rakyat nya. phk ini sudah makin parah di indonesia tp pemerintah anteng2 saja dengan gaji nya.
13:42 nilai2 lokal ga bakal bertahan Pak. Semua tergantung kepentingan yg berkuasa.
Seandainya pemerintah bikin regulasi untuk stop bakar uang ecommerce, saya yakin tokped tidak akan dijual ke tiktok dan akan menjadi ecommerce lokal pemimpin pasar di indo bersama bukalapak. Susah kalau bersaing dengan ecommerce asing seperti shopee atau lazada yg pendanaan kuat buat bakar uang
gw langganan setia Tokped dari awal sampe sekarang selalu beli di Tokped, walau kondisi dan cerita nya demikian gw tetap selalu beli di Tokped..
rata2 perusahaan china gitu om, pasti alih tenaga ke tenaga asing. PASTI
Inilah jamannya segala sesuatu tidak ada yg bertahan lama
pemerintah china support kasih apapun ke pengusaha lokal agar maju. pemerintah indo support apa? tarik pajak sekenceng"nya?