PANAH PERSATUAN - SATP TIMIKA PAPUA

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 17 жов 2024
  • Film karya siswa - siswi Sekolah Asrama Taruna Papua Timika
    Film ini menceritakan tentang seorang Kepala Suku besar Papua yang sangat ekstrim menguasai daerah kekuasanya, dia melarang orang lain untuk datang ke pulaunya apalagi orang yang berlatar belakang berbeda denganya. Namun suatu ketika anak tunggalnya yang bernama Lea meminta untuk bisa bersekolah di kota. Sang Kepala Sukupun memberikan ijin karena dia sangat menyayangi anaknya. Lea pergi bersekolah dan dia belajar banyak hal bahwa di Sekolah ada banyak orang baik yang sayang padanya, walaupun warna kulit, agama, suku, dan daerah asal yang berbeda tapi Lea menemukan mereka sangat baik padanya. Akhirnya Lea pulang berlibur dan dia menceritakan kepada Bapa Kepala Suku hal hal yang dia alami, Bapa Kepala Suku sangat senang mendengarnya. Ketika lagi bermain dipinggir sungai Lea jatuh sakit dan Bapa Kepala Suku menyuruh pengawalnya untuk mencari obat ramuan dari hutan namun sangat disayangkan walau sudah meminum obat Lea tak kunjung sembuh. Bapa Kepala Suku teringat bahwa Lea juga pernah bercerita bahwa dia pernah sakit dan dirawat oleh seorang mantri dan bahkan didoakan oleh seorang pendeta hingga sembuh. Akhirnya Kepala Suku memerintahkan agar pengawalnya pergi ke sekolah dan memanggil mantri dan Bapa pendeta untuk mengobati Lea. Pulau yang tidak pernah dikunjungi oleh orang lain itu akhirnya untuk pertama kalinya dikunjungi oleh mantri dan Bapa pendeta untuk datang memeriksa keberadaan Lea, setelah memberikan obat dan mendoakan akhirnya mantri dan Bapa pendeta pamit untuk pulang. Beberapa hari kemudian Lea bisa sembuh dan pulih kembali. Kepala Suku sangat senang dan bergembira karena anaknya bisa sembuh akhirnya kepala suku menyampaikan bahwa mulai saat ini pulau ini bisa dikunjungi oleh siapapun tanpa pandang perbedaan dan latar belakang. Kepala Suku besar yang sangat eksktrim akhirnya menjadi Kepala Suku yang moderat dan menjunjung tinggi Bhineka Tunggal Ika.
    #ModerasiBeragama
    #KemenagRI

КОМЕНТАРІ • 63