JEJAK ISLAM DI TANAH KUTARINGIN

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 21 жов 2024
  • Masjid Kyai Gede berada di Desa Kotawaringin Hulu, Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah. Bangunan masjid didominasi dengan bahan kayu baik dari lantai hingga atap bangunan. Luas masjid 16×16 meter (256 m2) dan terdiri dari 36 tiang penyangga, 4 di antaranya merupakan tiang utama (saka guru) yang berada di tengah ruangan. Khusus untuk tiang saka guru yang berdiri di atas umpak kayu, memiliki ukiran menyerupai kelopak bunga teratai. Teknik dalam penyambungan kayu satu dengan yang lain tidak menggunakan paku besi melainkan menggunakan paku yang terbuat dari kayu (pasak). Seperti masjid kuna pada umumnya, masjid Kyai Gede juga memiliki mihrab, mimbar, dan bedug. Dilihat dari segi arsitekturnya, masjid ini memiliki percampuran seni bangun yaitu, ciri arsitektur bangunan masjid di Jawa yang terlihat dari bentuk atap tumpang dan menggunakan atap limas bersusun tiga yang terbentuk segitiga sama kaki, ciri arsitektur Kalimantan dengan bahan kayu ulin bertipe bangunan panggung (rumah panggung), dan arsitektur Cina dimana cara meletakkan bedug digantung di serambi (Sulaiman, 2014).
    Sejarah singkat Masjid Kyai Gede Kotawaringin Lama, menurut Sulaiman (2014), masjid ini dibangun pada tahun 1632 Masehi, pada masa pemerintahan Sultan Mustain Billah (1650-1678 M), raja ke-4 dari Kesultanan Banjarmasin. Nama Kyai Gede diambil dari nama seorang ulama yang telah berjasa besar dalam penyebaran agama Islam di Pulau Kalimantan khususnya di wilayah Kotawaringin. Ulama tersebut adalah Kyai Gede, seorang ulama asal Jawa yang diutus oleh Kesultanan Demak untuk menyebarkan agama Islam di Pulau Kalimantan. Menurut sumber lain menyebutkan bahwa Kyai Gede adalah salah seorang pembesar dan panglima Kerajaan Demak pada masa pemerintahan Adipati Unus. Kedatangan Kyai Gede tersebut disambut baik oleh Sultan Mustain Billah yang kemudian ditugaskan untuk meyebarkan agama Islam di wilayah Kotawaringin, sekaligus membawa misi untuk merintis kesultanan baru di wilayah ini. Berkat jasa-jasanya yang besar dalam menyebarkan Islam dan membangun wilayah Kotawaringin
    Masyarakat di wilayah ini masih menjadikan Masjid Kyai Gede sebagai tonggak perjuangan dan dakwah Islamiyah. Kegiatan berupa ibadah rutin maupun yang berkaitan dengan sosial masyarakat masih berlangsung hingga saat ini.
    Sumber :
    kebudayaan.kemd...
    Produser : Arief Siantory
    Sutradara : Dhanik Wulansari
    DOP : Yuristy Dewangga
    Lighting : Fauzi Iskandar
    Drone : M. Rozani Irawan
    Audio : Ade Pajar Pirdianto
    Clapper : Jon Persen Manik

КОМЕНТАРІ • 8

  • @erinay3158
    @erinay3158 2 місяці тому

    MasyaAllah tabarakallah

  • @gustoni3159
    @gustoni3159 2 роки тому

    Subhanallah, mesjid yg unik dan penuh berkah

  • @juliyahsaleh8327
    @juliyahsaleh8327 2 роки тому

    Mantap👍

  • @PangkalanBun_Wildlife
    @PangkalanBun_Wildlife 2 роки тому

    Kereen...

  • @semoringsanja5905
    @semoringsanja5905 2 роки тому

    sedap sekali, semoga selalu jaya kecamatan kotawaringin lama👍👍👍👍👍👍👍👍👍

  • @MuhammadHasbiNuramin-bo5ny
    @MuhammadHasbiNuramin-bo5ny Рік тому +1

    Tolong infokan sosial media grup dambus nya, 🙏

  • @adatdanbudaya.7141
    @adatdanbudaya.7141 2 роки тому

    Assalamualaikum... Kominfo... Mohon maaf, apakah datanya yg di sebutkan, sudah fix baik dari Kesultanan Kutawaringin maupun dari Kesultanan Banjar... karena Keberadaan Kiya'i Gade (sebutan orang dulu, sekarang KyaiGede) tidak terlepas dari kedua Kesultanan tersebut....sekali lagi mohon maaf, karena di masyarakat keberadaan Kyai Gede di Kutawaringin ada 2 versi, Al:
    1. ada yg mengatakan Kyai datang bersama Pangeran Adipati Antakesuma., sebagai Sultan 1 Kesultanan Kutawaringin.
    2. Kyai Gede sudah berada di Kutaringin, sebelum datangnya Pangeran Adipati Antakesuma sebagai Sultan 1 Kesultanan Kutawaringin.
    3. Pembangunan masjid Jami (sekarang Masjid Kyai Gede) di bangun pada masa Sultan ke 7....
    Itulah beberapa versi yg berkembang di masyarakat.....
    Harapan saya, Semoga ada data2 yg akurat, sehingga masyarakat tau, versi cerita mana yang harus di ikuti....
    Yg perlu di garis bawahi adalah : Tidak ada perbedaan cerita kalau Kyai Gede seorang Tokoh yg berjasa menyebarkan dan mengajarkan Agama Islam di tanah Kutaringin.... semoga Allah Swt memberikan RahmatNya.,..Aamiin...
    Terimakasih....🙏🙏