Umumnya masyarakat kita memang lebih suka menjadi penonton daripada menjadi pemain. Sebab menjadi penonton itu tidak ada risikonya. Kalau pertunjukan di arena berlangsung sesuai harapan, maka akan dipuji². Tapi kalau gak sesuai harapan, ya tinggalkan aja. Alangkah indahnya menjadi penonton 😊
Setiap orang ada masanya. Kalo soal kritik, ketahuilah, sebagian pejabat yang ada sekarang, adalah orang orang yang mengkritik pemerintahan soeharto dan ikut demo tahun 1998.
Setuju sekali guru, bang Iwan fals sdh memberikan segala yg Ia bisa berikan. Jikalau skrg beliau berhenti, itu semata karena beliau sdh tdk muda lagi. Roda zaman terus berputar, gantianlah yg muda yg mewakili bang Iwan fals
Ide dan gagasan itu sebenarnya tidak pernah mati. Apalagi beliau masih hidup. Ada satu hal yg sulit dijelaskan krn ini sdh berhubungan dengan soal perasaan. Sudah kalian tenang saja, setelah era pak Jokowi orang2 kritis ini akan bangun lagi kq.
@@indrahikmawan itu kan versi naifnya, versi realistisnya ide dan gagasan nyesuain dengan situasi dan kondisi. Semakin dia bertambah usia dan bertambah tanggung jawabnya otomatis resiko yang dia tanggung bakal lebih banyak. Selain itu dari faktor intelektualitasnya pun lebih berkembang gk impulsif kaya waktu muda dulu yang ada gagasan apa langsung suarakan, makin tambah usia perspektif pun makin beragam sehingga pandangan soal dunia makin gk hitam putih. Justru menurut saya orang-orang yang berpikiran sempit dengan berlindung dibalik nama "idealisme" lah yang sebenarnya orang merugi. Saya jadi inget salah satu quote paling terkenalnya Muhammad Ali : "The man who views the world at 50 the same as he did at 20 has wasted 30 years of his life."
@@MakarovSergey39 Semua ini berhubungan dengan hati dan perasaan. Lihat saja nanti setelah era pak Jokowi. Semua akan kembali "normal" setidaknya seperti jaman SBY. Ini masalah hati dan perasaan. Bukan masalah idealisme. Gw ambil contoh Najwa Shihab, gimana garangnya dia dijaman SBY, kemudian mjd lbh tenang dan belakangan mulai agak berani lagi. Najwa sekarang sudah mulai berani biarpun belum sebrutal dijaman SBY. Simpelnya krn baik Iwan maupun Najwa itu mempromote pak Jokowi. Masak iya disuruh kritis, secara hati dan perasaan jelas ngak mungkin. Ngk perlu video panjang sebenarnya utk menjelaskan hal ini.
@@indrahikmawan tadi mas nya bicara tentang "ide" terus saya coba tanggapi bahwa ideologi itu adaptif/menyesuaikan dengan situasi dan kondisi subjeknya. Terus sekarang mas nya ganti bahasan jadi ke `hati dan perasaan` yang kontradiktif sama `ide`. Btw dulu juga dari pas era Pak SBY itu Iwan Fals dah mulai gak vokal kok cuman gaada yg koar koar bahwa dia inilah itulah karena saat itu dia gk nunjukin political stance nya ada dimana, nah semenjak dia keliatan dukung Pak Jokowi kan keliatan tuh political stancenya makanya dijadiin celah. Soal Najwa juga mungkin masnya gak update saat dia ikutan ngehujat pemerintah waktu bahasan omnibus, rkuhp, dan revisi uu kpk. Saya setuju sejumlah orang memang ada yang murni ngedukung dan ngekritik sesuatu secara subjektif belaka (karena dia dukung sesuatu dsb) tapi ya itu masuknya cuma ke 1 parameter aja dari banyak parameter lain macam filsafat kausalitas yg dah disinggung pak guru di awal2 video mas.
Diumur indonesia ke 77 thn ini 70s/d 80% di penuhi konflik perkepanjangan masalalu. tidak bisa di pungkiri jika SDM kita lemah, terlepas dari dukungan geografis dll.
Poin intinya adalah, ucapkan terimakasih, lalu lanjutkan perjuangan nya, bukan malah menghujat orang yang sudah memberikan kontribusi dalam hidup kita. ❤
Ikut gregetan pas awal nonton video ini, akhirnya ada yg sepemikiran dan mengungkapkannya yaitu diwakili oleh Pak GG. Memang sy suka menonton video² Pak Iwan Fals di youtube dan di komen2 video tsb ada saja terselip komen tuduhan,benci atau ngatain Pak Iwan Fals saat ini, yg kami sangat tidak setuju. BENAR kata Pak GG semua ada masanya jgn hanya berharap pd orang lain suruh melakukan sesuatu tp dia sendiri hanya leha2 rebahan sambil ngetik kebencian seolah2 jd seseorang yg idealis dan kritis padahal miris____________________😊
Dari sekian banyak orang cerdas di indonesia, saya sangat respek kepada kang guru gembul ini karena berani speak up. Beliau adalah contoh "mayoritas" yang di "minoritas" kan. Terlepas dari itu, buat para pendengar setia kang guru. Yuk, lebih open minded lagi. Mari kita lihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang. Jangan mudah menghakimi dengan membiarkan emosi kita terlarut oleh hawa nafsu. Btw sehat terus kang
ayo bersatu untuk lebih mawas dan membuka cakrawala diri bung. mungkin di tahun ini, kita masih terlihat minoritas dalam berkritis atau berskeptis. namun, aku saat ini berasumsi bahwa, 2030 setidaknya ada perubahan persentase walau tidak terlalu dominan. keep up CJ✊🏻🤓
@@xxx-pd1zl mengajak kalau responnya baik pasti akan lewat jalur pribadi atau private line, kemudian diskusi membentuk suatu grup terbuka untuk siapapun. begitu kurang lebihnya.
Om Iwan Fals itu tidak sekritis waktu muda selain karena sudah berumur, juga semenjak putra sulungnya Galang Rambu Anarki meninggal karena obat2 an. Beliau tentu ada rasa menyesal yg dalam. Beliau bisa tegap dan kritis menghadapi pemerintah, tapi buat apa kalau orang terdekatnya jadi luput dari perhatian. Tentunya setelah kejadian itu, dan semakin bertambah usia. Beliau lebih mengalokasikan perhatian kepada orang2 terdekat. Apalagi pasca reformasi yg bisa dibilang pemerintahan reset ke 0. Kalau 0 apa yg mau dikritik? Setelah reformasi beliau lebih fokus ke orang2 terdekatnya. Maka beliau lebih banyak menulis lagu tentang cinta ❤️
Org bijak : Beri seseorang ikan maka Anda memberinya makan selama sehari. Ajari dia cara memancing maka Anda memberinya makan seumur hidup. Org nyapres : Beri seseorang sembako maka anda akan mendapatkan suara. Ajari dia cara membenci lawan politik maka anda mendapatkan suaranya seumur hidup.
Sistem pendidikan di Indonesia juga covernya adalah cara untuk menjadi cerdas, tapi isinya adalah cara untuk tetap menjadi bodoh. Contohnya, judul kurikulumnya "merdeka", tapi isinya adalah guru disibukkan dengan hal2 yg bersifat administratif, sedangkan siswa tetap dipaksa untuk mempelajari hal2 yg tidak diminatinya.
saya dapat poinnya di awal. orang yang kecewa kepada iwan fals semestinya orang itulah yang meneruskan perjuangannya bukan malah terus membebani yang sudah terbebani.
faktor lainnya pa guru, yang sangat terlihat adalah mental kawanan, terlalu sering kita berada di lingkup/zona nyaman, tipe pertemanan kepiting... jadi kita merasa bahwa dunia ini masih baik-baik saja sehingga perubahan/pergerakan tidak harus kita lakukan hari ini, mungkin masih bisa esok.... selain itu kita juga terlalu sering melihat kemewahan, kecukupan hingga perkembangan zaman di media sosial, sehingga kita selalu merasa dekat dengan masa depan padahal di dunia nyata, kita di +62 sangat-sangat belum sampai di titik itu.
pernah liat hasil kajian orang UI klo gasalah yang bilang bahwa mentalitas kawanan kita itu kenapa tinggi banget karena budaya gotong royong yang sangat kuat dan sudah sangat mengakar, dan ini klo dalam hal positif gapapa sebenarnya yang jadi masalah dia tuh kaya pisau bermata dua--korupsi dari yg dilakuin rakyat kecil sampai pejabat akar muasal nya ya dari sini. Coba aja yg hajatan di tengah jalan misal dikritik baik-baik bahwa mereka menggunakan hak pengguna jalan pasti ntar marahin baliknya bawa-bawa "jangan gitu amat lah sama tetangga, lu aja dulu pas dapet masalah dibantu sama tetangga kan blablabla" wkwkw.
Seperti yang sering di sampaikan guru gembul kalo rakyat indonesia sudah bisa membuang sampah dan menjaga kebersihan tertib antri bisa msmbedakan urusan pribadi dan kepentingan umum niscaya sejahtera
Sebenarnya banyak sekali orang-orang kita yang cerdas jika seandainya mereka sudah menyadari betapa pentingnya ilmu pengetahuan bagi kehidupan sehingga mereka mau belajar dengan penuh semangat dan harapan, tetapi karena faktor kemalasan, karena belum adanya kesadaran akan pentingnya belajar dan ilmu pengetahuan, kemudian ditambah dengan pemahaman yang salah dalam memahami keberadaan nasib dan takdir yang seolah-olah belajar dan berjuang itu tidak perlu karena segala bentuk pernasiban kehidupan manusia sudah ada yang mengatur sepenuhnya maka akibatnya sebagian dari mereka banyak yang tidak tertarik terhadap berbagai ilmu pengetahuan, bahkan sekolah pun seolah-olah bukan semata-mata untuk menuntut ilmu tetapi semata-mata agar bisa baca, tulis dan hitung kemudian mendapatkan surat tanda tamat belajar untuk melamar mendapatkan pekerjaan, yang akibatnya wawasan berpikir sebagian dari mereka sangat sempit kemudian setiap melihat atau mendengar segala sesuatu yang tidak dipahami oleh dirinya selalu saja menimbulkan cemoohan dan penilaian yang bukan-bukan, dan juga selain mereka malas untuk belajar dan.banyak pula diantara mereka yang sangat suka tidak senang jika melihat orang yang menyukai belajar atau menyukai keilmuan, mungkin mereka mengira belajar itu hanya diperlukan selama orang itu masih sekolah atau masih kuliah, dan setelah tidak sekolah atau tidak kuliah seolah-olah belajar itu hanya selesai sampai di situ, padahal belajar itu pada hakekatnya belajar itu merupakan kebutuhan bagi setiap orang di sepanjang masa kehidupannya karena dengan ilmunyalah manusia dapat bertahan dalam kehidupannya yang lebih baik sehingga memiliki kemampuan yang sangat mempuni dalam membaca segala situasi dan dalam hal menanggulangi segala permasalahan yang ada di manapun di dunia ini yang penuh polemik dan persaingan. Kemudian untuk saling bekerjasama untuk saling bisa mencerdaskan, untuk bisa saling memajukan, untuk bisa saling menertibkan dan lain sebagainya sangatlah sulit untuk bisa dilakukan, karena banyak orang-orang yang memiliki kepedulian dan niatan baik pada sesama ketika dirinya mengatakan suatu hal atau melakukan sesuatu hal maka banyak sekali menimbulkan berbagai prasanka negatif, karena banyak diantara sebagian manusia yang jika mendengar atau melihat sesuatu yang tidak atau kurang dipahami oleh dirinya maka bisa menimbulkan prasanka yang bukan-bukan, misal bisa dianggap sombong, bisa dianggap gila, bisa dianggap ngaco, dan lain-lain. Karena pada hakekatnya mereka dalam menilai hal apapun.selalu sesuai dengan pemahamannya masing-masing yang kurang menggunakan pemikiran yang sebagaimana mestinya.
Sy tidak ada alasan untuk bosan mendengar dari apa yg telah diunggah / disampaikan oleh gugem, meskipun kadang serasa dimarahi walau saya bukan sebagai murid. Terimakasih pak guru 🙏🥰
Gak terasa dan sadar kita sudah jadi bagian dari masyarakat itu. Yg terlalu berharap pada orang lain yg selalu menginginkan inside2 dr sekitar. Padahal kita sendiri mestinya ambil bagian dg kesemampuan kita. Bismillah. Semoga ini jadi bahan ibrah dan perubahan pada diri saya sendiri. Terimakasih pak guru..
Terimakasih sudah menginspirasi. Mungpung saya masih diberikan umur dan amanah sebagai guru SD di daerah sedikit pelosok. Semoga Kebaikan senantiasa panjang umur. Ayo kita sama-sama membangun bangsa dimulai dari diri sendiri dan keluarga.
Kalau saja viewer segment ini sampai jutaan sehingga memberi pencerahan kepada banyak orang,pasti akan berdampak positif bagi pemilu kedepan. Kita harap prilaku politisi akan semakin baik
justru saya khawatir kalau video ini viewernya banyak itu politisi pasti banyak yg gak suka dan bisa aja kecenderungan terburuknya ntar pak guru yang diserang :(
Benar. Gak selalu satu orang memainkan satu peran seumur hidup. Ada kalanya dia murid, ada juga guru. Ada saatnya ia istirahat dan ganti peran lain. Itulah siklus kehidupan. Kalau orang lain kecewa ya ambil peran. Sama seperti seorang penulis yang mencari buku tapi belum ada yang menulis, ya tulislah buku tersebut.
Pas banget nih pesan moralnya, abis nonton anime Ranking of kings S2, di anime itu ada bocah yang pengen jadi raja trus dia ketemu sama anak yang miskin banget. Pas dia pengen ngasih uang yang banyak ke anak itu, rekannya ngehalangin dia dengan alasan kalo diberi uang yang banyak secara cuma-cuma ntar anak itu jadi manja dan ketergantungan. Tapi dia merasa kasihan karna kalo ga dikasih uang ntar anak itu bisa kesusahan. Akhirnya mereka tanya ke guru mereka apa yang harus dilakuin. Dan guru mereka pun dateng ke rumah bocah itu, gak ngasih dia uang tapi dikasih pendidikan, diajarkan tentang pengetahuan, baca tulis supaya di masa depan bisa ngehasilin duit secara mandiri. Emang sih, biar seseorang gak jadi miskin dan bermental miskin harusnya dikasih pendidikan yang layak bukan dikasih uang atau hal yang memanjakan 😅
Terima Kasih guru gembul atas motivasinya, saya pribadi hanya mengambil positif saja untuk membangun pribadi lebih baik lagi,namun dalam perspektif gugem itu kurang bijak karena gugem terlalu membanding bandingkan dan hal ini sudah jelas salah, sesuatu hal yang mulia bukan diukur oleh pikiran orang lain, orang Eropa atau barat tidak perlu dimuliakan dan disanjung mereka hanya sampah moral, Indonesia dengan moral masih terjaga dibandingkan orang barat dan Eropa walau intelektual masih seperti pikiran dukun,dan semua manusia GK perlu dibanding bandingkan dengan perspektif pikiran gugem yg menurut gugem mulia,lebih baik sesama manusia introspeksi diri dan meningkatkan kualitas pribadi lebih baik lagi terutama moral, hidup pinter,kaya namun tak tenang itu percuma dibanding orang yang biasa namun merasa cukup, dan untuk pengemis intelektual itu adalah hal yang wajar bagi semua manusia karena bentuk tawadhu dan ingin belajar kembali namun tidak melupakan posisi pemberi intelektual, kerusakan moral lebih parah dibanding kecerdasan ,namun jika moral tinggi intelektual juga sama ini yg harus jadi pedoman, perbedaan pandangan adalah hal yang wajar dan saya pribadi mengambil dari gugem yg hanya untuk meningkatkan pribadi dan kualitas saya sedangkan hal yang menurut saya tidak tepat saya buang, terima kasih gugem, namun sayangnya pandangan motivasi yang gugem berikan masih ada orang kita yang menjadi rendah diri dan malah mangkin terpuruk kejurang miskin rendah diri bukannya merubah hal tersebut ke arah lebih baik😂
Ketika orang cenderung mengkultuskan dan memiliki sikap fanatik sempit terhadap satu tokoh karena ekspektasi mereka sendiri, orang itu juga yang berpotensi menjadi penghujat no 1 jika tokoh tersebut tidak sesuai dengan ekspektasi yang mereka inginkan sendiri... Terima kasih Pak Gugem
Saya sbg pribadi yg independen respek atas prinsip berpikir, bertutur dan bersikap yg digagas via media youtube ini oleh "Guru Gembul"... jujur, rendah hati, tegas, namun di "tanah air" yg beristiadat ketimuran ini kt mesti berani sprti beliau tuk mengembalikan ke-luhuran budaya nusantara yg nyaris luntur/terabaikan... akibat kebanyakan kt kaum abangan dicekoki oleh mrk yg berani tak jujur dg meminjam cerita dongeng dr negeri antah berantah dan menawarkan alam fantasi bidadari dan memaksakan dg berbagai jebakan memaksakan cara hidup yg fatal menjerumuskan...saya bertrimakasih dan salut berat dg channel ini, ini Syahid yg sesungguhnya dg berevolusi berpartisi aktip bersama skalian smesta mahakaryaNYA lantas ....
Dulu sebelum saya tau guru gembul dari channel om Deddy Corbuzier saya setiap hari buang2 waktu di tiktok saya tertarik menonton video2 guru gembul yg menyulut keinginan membaca sy dan sekarang sy lebih banyak membaca dan menonton video edukasi
Kebodohan itu harus di pelihara karena menguntungkan kecuali pribadi yg berjuang untuk tidak bodoh. Dan orang yg nasibnya kebetulan bisa memperoleh kekuasaan akan malah berusaha memelihara kebodohan banyak orang karena bisa semakin kaya dan berkuasa.
Seperti ini contoh revolusi mental, mencerdaskan masyarakat dengan pola pikir yang tidak instan, selalu melihat masa lalu agar kedepannya tidak jatuh ke lubang yang sama. Terima kasih untuk selalu memberikan tambahan wawasan dan sudut pandang yang tidak picik.. 🙏
Pikiran-pikiran yang seperti ini, benar-benar menampar diri kita, sampai berdengung dan mengingatkan kembali kesalahan-kesalahan berfikir kita selama ini. Sepertinya kita benar-benar harus berbenah dan mengkoreksi kembali pola pikir, dan mencoba melatih pola pikir yang lebih baik, setahap demi setahap.
Ketika ada jalan yang rusak, kebanyakan orang akan berpikir untuk mengumpat yang ngurus pembangunan jalan atau menanami jalan itu sebagai bentuk kritik sindiran, sangat sedikit yang berinisiatif untuk menambal jalan itu agar tidak membahayakan. Ketika di kampungnya ketertiban/keamanan sudah terganggu, kebanyakan orang akan mengeluh dan atau akan memprotes aparat, sangat sedikit yang berinisiatif untuk ikut aktif menjaga keamanan ketertiban di kampung nya. Hidup adalah perjuangan. 🙏
kalau semua berinisiatif menambal jalan, lalu untuk apa biaya perbaikan jalan terus diajukan ke APBN yang nanti diteruskan ke APBD? padahal biaya itu dibiayai dari pungutan pajak, bea, cukai dan utang. apakah anda bisa menjamin jika masyarakat kompak menambal jalan sukarela, maka alokasi biaya perbaikan jalan tsb tidak lagi masuk (diajukan Pemda ke pemerintah pusat) di APBN? saya rasa tidak.... alokasi itu akan terus masuk ke APBN/APBD lalu oleh oknum2 dipakai u perbaikan kecil2an, sebagai penggugur kewajiban penyerapan anggaran, endingnya perbaikan itu akan semakin besar di markup
@@djimbrongoh begitu? Tapi saya sedang membahas soal etika moral kita selaku individu, bagaimana cara kita berpikir dan bersikap secara dewasa. Seberapapun besarnya anggaran untuk membangun dan memelihara tapi jika tidak disertai oleh partisipasi masyarakat untuk ikut merawat / menjaga (rasa bertanggung jawab karena sama-sama dalam perjuangan) maka itu tidak begitu berarti, akan terasa hampa. 🙏
Harus ada orang yang bekuasa lalu bisa merubah itu semua,tapi sayangnya rakyat sekarang tidak sadar dengan hal itu,malah yang benar² sadar dan ingin berjuang dianggap salah,saya sebebarnya punya angan² di otak saya,kerja lalu kumpulin uang,buat usaha,jadi orang sukses,tapi uangnya akan saya buat amal,buat sekolah yang isinya sekolah benar² saya yang ngatur cara berfikirnya,supaya bisa merubah pemfikiran masyrakat yang udah salah,buat pesantren yang isinya bener² apa itu islam,bukan islam yg telah dirusak umatnya sendiri,tapi sepertinya hal yg mustahil,namun tetap saya akan berusaha
Jangan terhalang dengan usia, setiap orang punya kewajiban untuk berbuat kebaikan dan mengingatkan yg lain apabila berbuat salah walaupun kita bukan orang yg sempurna.
Rata rata memang kemarahan ditunjukan karena tidak ada lagi kebenaran yang layak untuk diperdebatkan kan pak Guru?Atau karena kedangkalan cara berfikirnya barangkali😇
setiap pemilu saya selalu mengutuknya. yang paling buruk pada bagian rakyatnya, yang mengemis ( minta sembako/amplop ) sambil bersorak pada idolanya ( capres ). harusnya pemerintah menjembatani bukannya mengekploitasi kemiskinan dan kebodohan semakin miskin daj bodoh.
Yes terutama ibu rumah tangga, barusan ada brita nanti habis dzuhur ada penerangan pemilu di rumah bp A yg hadir dpt sembako, kata ibu2 lumayan drpd di rumah gak dpt apa2, ini bisa ketemu temen ngrumpi paling 2 jam dpt sembako, lumayan, katanya
Jujur selama mengikuti video Guru Gembul beberapa tahun ini, video ini yang paling 'mengena' di hati. Tentang betapa 'miskinnya' mental rakyat negara ini dan ternyata masih dipelihara, rakyat bagaikan hewan ternak hanya untuk kepentingan pribadi. Mental kek gini bener-bener kerasa di dunia pendidikan, banyak generasi muda yang potensial dan prestatif di 6-8 tahun awal masa sekolahnya (sebelum puber kecenderungan pola pikir kreatif masih tinggi) lalu tiba-tiba semuanya menjadi hilang karena lingkungan yang membentuk mental 'kalau orang lain bisa kenapa harus saya'. Banyak kasus yang saya lihat di kalangan teman-teman seperkuliahan saya, ketika SD-SMP mereka benar-benar berprestasi bahkan di tingkat internasional. Ketika memasuki SMA kebanyakan mereka yang mendapat 'stigma' anak pintar dan berprestasi selalu dijadikan patokan dan 'idola' yang digantungkan oleh teman-teman mereka. Entah itu untuk urusan akademik seperti mengerjakan tugas dan pr maupun non akademik. Mereka seakan tidak boleh 'tercela'. Lama-lama para siswa prestatif ini 'jenuh' dan memilih untuk mencari jalan lain dan berakhir sebagai lulusan yang 'biasa'. Terus terkait model kampus atau sekolah merdeka pun terkesan 'omong kosong' menurut saya, karena pada akhirnya hanya berujung pada sistem persaingan yang baru. Apa bedanya dengan yang lama? Dengan hadirnya kampus merdeka mahasiswa tidak 'sebebas' kelihatannya untuk mengikuti kegiatan yang dia minati, mereka yang mengikuti kegiatan kampus merdeka malah seakan mendapat 'gelar' yang membedakan dengan mereka yang 'tidak mengikuti'. Lantas apa bedanya dengan sistem pendidikan yang sebelumnya?
Guru gembul selalu bisa ungkapkan apa yang ada di pikiran dan perasaan saya yang tidak bisa saya katakan pada sembarang orang , sehingga kalau buka channel gugem yang terucap hanya kata betul betul,logis ,nah begitu....terulah mencerahkan dan menyambuh lidah kami gugem...
Saya tertarik dengan istilah CACAT MORAL, dari Pak Guru. Cukup miris memang dgn apa yg terjadi dengan generasi muda kita. Mungkin dengan pencerahan pencerahan melalui media yang sama seperti tik tok, yutub dll. Seperti yg Pak Guru buat ini. Saya apresiasi tinggi buat Pak Guru, mudah2an semakin banyak orang orang yg menginspirasi positif seperti chanel Pak Guru Gembul. Semangat dan sehat terus Pak Guru Gembul...
Saya slalu suka nnton pak guru.. Untuk bnyak hal pak guru bner & saya setuju,,hnya saja emang ada bbrapa org baik yg ingin jd (apapun jbtannya) di pemerintah agar punya akses lbih untuk membantu bnyak org yg membutuhkan dlm segi ekonomi..krn tdk bsa di pungkiri masih bnyak org yg hidup di bawah garis.. sehingga bantuan tu bsa jd penolong mreka untuk kmbali berjuang memperbaiki hidupnya sblum mreka bner" bsa jd org yg berguna jg untuk org bnyak.. Makasih ilmunya pak guru.
Sangat sedih mendengar paparan analisa fakta yg ada, demikan nyata sekali. Terima Kasih untuk pejuang intelektual Bangsa, yang gagah perkasa ingin mencerdaskan kehidupan berbangsa dan vernegara. Semoga abang2 saya ini diberikan kesehatan: Guru Gembul, Mardigu WP, Fachri Hamzah , tokoh muda lainnya di PSI. Salam Newmind.
Usia bang Iwan fals sudah senja bro n sis, ( 60 an ) Pada umumnya pegawai swasta, negeri, maupun ABRI pasti sudah pada pensiun/ istirahat di usia segitu Dalam filsafat Jawa, 60 ( sewidak ) "Sejatine Wis wayahe tindak" Sudah waktunya mempersiapkan diri untuk menghadap Tuhan. Hargailah pilihan hidup orang lain Jangan terlalu bergantung kepada orang lain, bergantunglah kepada Tuhan, semoga ada iwan-iwan fals lain di esok hari 😁
sebuah sight baru, bagaimana kita menghargai karya dan jasa seseorang, perbaikan 'harus' dilanjutkan oleh diri kita sendiri, tidak selalu mengandalkan tokoh diluar diri
pada kasus om iwan yg disinggung pak guru di awal video. setuju atau tidak, terlepas kita fans nirvana atau tidak, sosok kurt cobain terlihat 'abadi' yang selalu sangar. karena kita hanya bisa melihat foto dan karyanya yg memang sedang di puncak ketenaran, kita tidak (bisa) melihat dia menua dan karya yg menurut kita 'melenceng'. sekali lagi, salut dengan pak guru yg selalu bisa & berani mengungkapkan apa yg beliau resahkan🙏
Life is can't Predict..now you love someone, tomorrow you hate him/her. Islam mengajarkan jangan berlebihan terhadap sesuatu. Inti video ini sangat simpel, manusia yang kelewat batas berharap lebih dari sesuatu yang sudah membuatnya nyaman akan menjadi frustasi karena ketakutan kehilangan dari yang dia anggap sakral bagi emosi jiwanya.
Sangat setuju dengan pendapat Kang GuGem. Sy dulu pengagum Harun Yahya dan sgt terinspirasi. Sy beli buku² karangan beliau. Terakhir sy sgt kecewa skali manakala beliau tersangkut masalah pribadi & hukum yg menjeratnya. Tapi sy ttp hrs menilai objektif terlepas dari apa yg menimpa beliu. Sy ambil yg positifnya saja !
Terimakasih sudah mengajarkan utk berterimakasih kepada siapapun & apapun yg telah memberikan dampak dihidup kita sekecil apapun, terlepas melihat kehidupan ia yg setelahnya seperti apa ❤🥺
Mentalitas terbentuk dan direkam dalam DNA lalu diturunkan ke generasi selanjutnya. Untuk memutusnya maka perlu untuk mendidik anak2 kita sendiri untuk kreatif dan mandiri sejak usia dini. Anak2 selayaknya diberi ruang dan orangtua tidak memaksakan kehendaknya (yang ternyata sudah ada dalam DNA orang tua) misal memaksakan pilihan sekolah, dll. Dengan ini semoga akan lahir generasi dengan DNA mentalitas yang tangguh , mandiri dan berkesadaran.
setuju.yg namanya generasi itu penerusnya harus bisa lebih baik. generasi dulu tuh harus jadi contoh cermin agar generasi berikutnya lrbih baik.!!. contoh.jaman dulu insonesia sudah bisa buat pesawat.generasi berikutnya harus lebih baik busa bukin pesawat sekelas airbass,jet tempur dll. generasi dula dah bisa bikin mobil dan mesinya sendiri seperti PERKASA.harusnya generasi berikutnya bisa bikin mesin segala macem!..
Mereka itu politikus( rakyat yg berpolitik, karena sama" rakyat, wni) akhirnya yg mengabil banyak dari negara, rakyat banyak hanya nonton dan cuma dapat se upil... cerdas guru gembul, lanjut....
Usia mempengaruhi cara pandang Dàmpak yang di terima tak sesuai dg harapan Yang di perlukan : 1,KEKOMPAKKAN UNTUK MELANGKAH 2.ILMU YG MEMADAI 3.WAKTU YG TEPAT 4.KESABARAN YG MELEBIHI ORANG BIASA
salah satu pemikiran warisan jaman penjajahan yang secara tidak sadar masih digunakan oleh umat saat ini adalah "kamu harus sekolah, kalo ga sekolah nanti ga punya ijazah, susah dapet kerja" jadi tujuan sekolah yang penting lulus bisa kerja, akhirnya ke sekolah buat senang-senang ketemu temen, nilai yang penting ga remedial. bukan malah memperbaiki sdm, cara berpikir, bikin inovasi, apalagi jadi agen perubahan 😂 "ribet mikirin kondisi bangsa negara mah, yang penting saya hidup, punya rumah, punya mobil, hidup enak, ada warisan". gapapa sih hidup gitu juga cuman ya sayang Tuhan udah ngasih otak, zaman udah canggih gini cara pikir masih sederhana aja apalagi cuma mikirin diri sendiri. ya minimal aktif di RT/RW/mesjid/organisasi bikin proker atau bikin apa kek gerakan macem komunitas atau gerak di dunia online, banyak lah di jaman sekarang mah variasi dan akses buat menyalurkan kebaikan. contohnya : seperti pa guru gembul, beliau tidak hanya mengajar di sekolah saja, tapi beliau mewakafkan waktu dan pikirannya di luar sekolah, bergerak di dunia digital atau ngisi diskusi-diskusi dengan harapan bisa menyadarkan umat yang tersesat padahal di agama mayoritas umat negeri ini banyak sekali dalil yang menyuruh manusia supaya belajar, berpikir, liat kondisi sekitar, amar ma'ruf nahi munkar, tapi realitanya umat beragamanya masih dibawa kemudian disibukkan pada hal-hal yang ga produktif (misalkan oleh kepentingan ga jelas para politikus wkwk) intinya terapan ajaran agamanya masih jauuuuhhh 🤪🤪😝 teori mah gampang, prakteknya susah. ya gapapa yang penting praktek dulu dengan harapan anak cucu generasi mendatang punya kualitas sdm yang lebih baik dari kita sekian dan terima kasih
Pak guru tolong bahas Bima, pelajar lampung yg kuliah di australia. Dia mengkritik pemprov lampung, lalu kedua orang tuanya di kampung mendapat intimidasi 😢
"Rakyat kecil" dijadikan jualan untuk membesarkan partai, "Rakyat kecil" akan terus dipertahankan untuk tetap kecil, tidak boleh maju, kalau bisa jumlah "Rakyat kecil" bertambah agar partai terus besar. Presiden ingin rakyat Indonesia maju, tidak terus-menerus berada diposisi "kecil", karena presiden adalah pemimpin semua rakyat (baik kecil ataupun besar). Jadilah Rakyat yang cerdas, jangan mau selalu dikecilkan (rakyat yang rendah diri).
Kang guru gembul, pengen gabung sm forumnya guru gembul..... Senang sekali bs mendapatkan wawasan dr kang guru gembul.... ❤ Fansbase guru gembul donk.... ☺
"guru gembul tolong bahas blablabla saya malas research dan belajar karna saya ingin rebahan, beban kebodohan dan kemalasan saya ditimpahkan kepada guru xixixi" "saya malas verifikasi video pak guru, jadinya saya taqlid buta sama guru, tapi saya kan berkontribusi dengan mengejek orang yang kontra terhadap pendapat guru xixixi"
Kasusnya mirip kayak kakekku yang jadi imam di masjid. Beliau sudah renta dan latar belakangnya bukan bangsawan, namun karena situasi dan kondisi terus-terusan dipaksa untuk menjadi imam sholat tarawih. Di sisi yang lain, ada sebagian yang mempermasalahkan beliau sebagai imam sholat (biasanya dari kalangan bangsawan) alasannya beragam karena suara yang kurang jelas dan semacamnya. Namun yang mereka tidak pikirkan adalah bagaimana cara untuk mendorong generasi muda mereka (dari kalangan bangsawan) sebagai penerus penerus kakek saya untuk aktif di masjid. Saya tahu feodalisme akan sulit terhapus terlebih lagi sistem sosial yang didasarkan pada keturunan. Melihat fenomena ini saya kemudian memiliki cita-cita untuk membangun masyarakat yang lebih baik lagi dan mencoba untuk menghilangkan ketimpangan sosial dan yang lainnya mulai dari desa.
Iwan fals berhenti mengkritik pemerintah dan DPR itu karena dia sudah sadar bahwa penyakit Indonesia bukan cuma dari pejabat, yang parah dan fatal justru penyakit kronis yang diidap oleh rakyat yakni "kualitas SDM yang super duper buruk" tapi tak merasa berpenyakit 😢
Waduh lampunya disabotase tuh tuan guru. Ngeri-ngeri sedap ini pembahasannya. Tapi ini sangat cocok untuk jiwa-jiwa para pembaharu dan pemikir kritis. Terima kasih mendapatkan ilmu yang luar biasa di setiap rilis-nya. Ilmu yang mahal dan langka. Bahkan ketika kuliah dan berorganisasi pun, para aktivis tidak sekritis pemikiran Tuan guru. Saya terus berusaha untuk mempelajari seluruh ilmu pengetahuan. Mencari pencerahan. Saya suka dengan ide dan gagasan segar dari tuan guru, seolah-olah saya ingin berbincang banyak dengan tuan. Dan sangat ingin menjadi sesuatu di negeri ini kelak. Doakan saya tuan guru dapat menjadi lebih bermanfaat dimasa mendatang, kebetulan saat ini saya juga sedang mengajar di suatu sekolah. Sungguh banyak PR bangsa ini. dan semoga Bangsa kita lebih baik lagi ke depannya. Aamiin. Terima kasih Tuan Guru Gembul. 🙏🏻
Ketika tokoh yg telah memberi inspirasi ternyata diketahui sebagai "PETUALANG" yg mencari keuntungan Materi & Popularitas utk kepentingan Karirnya wajar akan ditinggalkan para penggemarnya salah satunya adalah Mardigu. Karena para penggemarnya menganggap dirinya dijadikan kuda tunggangan utk kepentingan ekonomi & cita2 sang motivator. Kebenaran akan terungkap siiring dg waktu berjalan.
Umumnya masyarakat kita memang lebih suka menjadi penonton daripada menjadi pemain. Sebab menjadi penonton itu tidak ada risikonya. Kalau pertunjukan di arena berlangsung sesuai harapan, maka akan dipuji². Tapi kalau gak sesuai harapan, ya tinggalkan aja. Alangkah indahnya menjadi penonton 😊
Adalah betul, cthnya kyk sepak bola, mentok cmn sbg penonton, skill maennya kgk ada.
@@nandamuchri6053 jadi penonton sambil jadi pelatih online 😁
@@binalisastro banyak bukan hanya pelatih bola aja pelatih pemerintah pelatih bekerja pelatih cara memimpin dllnya wkkw
penonton sekaligus pengamat yang lebih jago dari pemain bahkan pelatih, studi kasus nonton bola 😄
@@nandamuchri6053 pasar bola contoh yg paling akurat si… haters koci contohnya..
Sampai hal kecil, minta di traktir, minta oleh-oleh itu membuat mental kita mental pengemis
Maklum kelamaan dijajah makanya Mental pun terjajah, sama hal dengan bom hirosima nagasaki dan efek nuklir nya masih ada sampai saat ini.
Setiap orang ada masanya. Kalo soal kritik, ketahuilah, sebagian pejabat yang ada sekarang, adalah orang orang yang mengkritik pemerintahan soeharto dan ikut demo tahun 1998.
Iya bener
Dulu kritik peliharaan penguasa, eh sekarang jadi peliharaan penguasa juga
Nah cucok
Miris memang..
Biasalah, realitasnya mahasiswa demo adalah bibit2 kaderisasi parpol
Setuju sekali guru, bang Iwan fals sdh memberikan segala yg Ia bisa berikan. Jikalau skrg beliau berhenti, itu semata karena beliau sdh tdk muda lagi. Roda zaman terus berputar, gantianlah yg muda yg mewakili bang Iwan fals
Ide dan gagasan itu sebenarnya tidak pernah mati. Apalagi beliau masih hidup. Ada satu hal yg sulit dijelaskan krn ini sdh berhubungan dengan soal perasaan.
Sudah kalian tenang saja, setelah era pak Jokowi orang2 kritis ini akan bangun lagi kq.
Karena faktor politik dia diem, mirip kaya slank, kemarin teriak2 anti korupsi, lha sekarang? 😅
@@indrahikmawan itu kan versi naifnya, versi realistisnya ide dan gagasan nyesuain dengan situasi dan kondisi. Semakin dia bertambah usia dan bertambah tanggung jawabnya otomatis resiko yang dia tanggung bakal lebih banyak. Selain itu dari faktor intelektualitasnya pun lebih berkembang gk impulsif kaya waktu muda dulu yang ada gagasan apa langsung suarakan, makin tambah usia perspektif pun makin beragam sehingga pandangan soal dunia makin gk hitam putih. Justru menurut saya orang-orang yang berpikiran sempit dengan berlindung dibalik nama "idealisme" lah yang sebenarnya orang merugi. Saya jadi inget salah satu quote paling terkenalnya Muhammad Ali : "The man who views the world at 50 the same as he did at 20 has wasted 30 years of his life."
@@MakarovSergey39 Semua ini berhubungan dengan hati dan perasaan.
Lihat saja nanti setelah era pak Jokowi. Semua akan kembali "normal" setidaknya seperti jaman SBY.
Ini masalah hati dan perasaan. Bukan masalah idealisme.
Gw ambil contoh Najwa Shihab, gimana garangnya dia dijaman SBY, kemudian mjd lbh tenang dan belakangan mulai agak berani lagi. Najwa sekarang sudah mulai berani biarpun belum sebrutal dijaman SBY.
Simpelnya krn baik Iwan maupun Najwa itu mempromote pak Jokowi. Masak iya disuruh kritis, secara hati dan perasaan jelas ngak mungkin.
Ngk perlu video panjang sebenarnya utk menjelaskan hal ini.
@@indrahikmawan tadi mas nya bicara tentang "ide" terus saya coba tanggapi bahwa ideologi itu adaptif/menyesuaikan dengan situasi dan kondisi subjeknya. Terus sekarang mas nya ganti bahasan jadi ke `hati dan perasaan` yang kontradiktif sama `ide`. Btw dulu juga dari pas era Pak SBY itu Iwan Fals dah mulai gak vokal kok cuman gaada yg koar koar bahwa dia inilah itulah karena saat itu dia gk nunjukin political stance nya ada dimana, nah semenjak dia keliatan dukung Pak Jokowi kan keliatan tuh political stancenya makanya dijadiin celah. Soal Najwa juga mungkin masnya gak update saat dia ikutan ngehujat pemerintah waktu bahasan omnibus, rkuhp, dan revisi uu kpk. Saya setuju sejumlah orang memang ada yang murni ngedukung dan ngekritik sesuatu secara subjektif belaka (karena dia dukung sesuatu dsb) tapi ya itu masuknya cuma ke 1 parameter aja dari banyak parameter lain macam filsafat kausalitas yg dah disinggung pak guru di awal2 video mas.
Kasihan Bang Iwan. Ketika dia ingin beristirahat hidup dengan tenang di usia senja.
Iya. Orang sudah pensiun masih dipaksa kerja lagi.
Diumur indonesia ke 77 thn ini 70s/d 80% di penuhi konflik perkepanjangan masalalu. tidak bisa di pungkiri jika SDM kita lemah, terlepas dari dukungan geografis dll.
Poin intinya adalah, ucapkan terimakasih, lalu lanjutkan perjuangan nya, bukan malah menghujat orang yang sudah memberikan kontribusi dalam hidup kita. ❤
Eee.. Km juga harus berjuang.. Jangan hanya mengucapkan trimakasih
@@user-iv5wn1su4c terima kasih simbul dari bersukur,cuma kadrun pekok yg nggak tau brteima kasih
Ikut gregetan pas awal nonton video ini, akhirnya ada yg sepemikiran dan mengungkapkannya yaitu diwakili oleh Pak GG. Memang sy suka menonton video² Pak Iwan Fals di youtube dan di komen2 video tsb ada saja terselip komen tuduhan,benci atau ngatain Pak Iwan Fals saat ini, yg kami sangat tidak setuju. BENAR kata Pak GG semua ada masanya jgn hanya berharap pd orang lain suruh melakukan sesuatu tp dia sendiri hanya leha2 rebahan sambil ngetik kebencian seolah2 jd seseorang yg idealis dan kritis padahal miris____________________😊
Dari sekian banyak orang cerdas di indonesia, saya sangat respek kepada kang guru gembul ini karena berani speak up. Beliau adalah contoh "mayoritas" yang di "minoritas" kan. Terlepas dari itu, buat para pendengar setia kang guru. Yuk, lebih open minded lagi. Mari kita lihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang. Jangan mudah menghakimi dengan membiarkan emosi kita terlarut oleh hawa nafsu. Btw sehat terus kang
ayo bersatu untuk lebih mawas dan membuka cakrawala diri bung. mungkin di tahun ini, kita masih terlihat minoritas dalam berkritis atau berskeptis. namun, aku saat ini berasumsi bahwa, 2030 setidaknya ada perubahan persentase walau tidak terlalu dominan. keep up CJ✊🏻🤓
@@ananghan susah om klo cm di komentar aja wkwkwk 🤣
@@xxx-pd1zl mengajak kalau responnya baik pasti akan lewat jalur pribadi atau private line, kemudian diskusi membentuk suatu grup terbuka untuk siapapun. begitu kurang lebihnya.
@@ananghan iya sprt itu teorinya
Om Iwan Fals itu tidak sekritis waktu muda selain karena sudah berumur, juga semenjak putra sulungnya Galang Rambu Anarki meninggal karena obat2 an. Beliau tentu ada rasa menyesal yg dalam. Beliau bisa tegap dan kritis menghadapi pemerintah, tapi buat apa kalau orang terdekatnya jadi luput dari perhatian. Tentunya setelah kejadian itu, dan semakin bertambah usia. Beliau lebih mengalokasikan perhatian kepada orang2 terdekat. Apalagi pasca reformasi yg bisa dibilang pemerintahan reset ke 0. Kalau 0 apa yg mau dikritik?
Setelah reformasi beliau lebih fokus ke orang2 terdekatnya. Maka beliau lebih banyak menulis lagu tentang cinta ❤️
Kata” yg bijak 👍
Org bijak : Beri seseorang ikan maka Anda memberinya makan selama sehari. Ajari dia cara memancing maka Anda memberinya makan seumur hidup.
Org nyapres : Beri seseorang sembako maka anda akan mendapatkan suara. Ajari dia cara membenci lawan politik maka anda mendapatkan suaranya seumur hidup.
When u give a man fish...u feed him for a day, when u teach him to..to.. 😂
Kelaz king
super sekalii 😁
Diskursus yang luar biasa. Runut. Lengkap. Menggairahkan. Membebaskan. Terima kasih, Guru Not Slim.
Sistem pendidikan di Indonesia juga covernya adalah cara untuk menjadi cerdas, tapi isinya adalah cara untuk tetap menjadi bodoh.
Contohnya, judul kurikulumnya "merdeka", tapi isinya adalah guru disibukkan dengan hal2 yg bersifat administratif, sedangkan siswa tetap dipaksa untuk mempelajari hal2 yg tidak diminatinya.
saya dapat poinnya di awal.
orang yang kecewa kepada iwan fals semestinya orang itulah yang meneruskan perjuangannya bukan malah terus membebani yang sudah terbebani.
aku yakin banyak yang komen hate iwans fals, sedang mereka sendiri cuman kaum rebahan tidak berani berbuat apa2 :v
Betul
@@WarRobotsGameroom ketika kita menaruh harapan pada orang lain, itu cukup untuk membuktikan bahwa kita sudah berputus-asa pada diri sendiri.
Mereka2 itu cmn tukang gorengan doang, cmn bisa gorang goreng ampe gosong
@@WarRobotsGameroom ketika kita menaruh harapan pada orang lain, itu cukup untuk membuktikan bahwa kita sudah berputus-asa pada diri sendiri.
faktor lainnya pa guru, yang sangat terlihat adalah mental kawanan, terlalu sering kita berada di lingkup/zona nyaman, tipe pertemanan kepiting... jadi kita merasa bahwa dunia ini masih baik-baik saja sehingga perubahan/pergerakan tidak harus kita lakukan hari ini, mungkin masih bisa esok.... selain itu kita juga terlalu sering melihat kemewahan, kecukupan hingga perkembangan zaman di media sosial, sehingga kita selalu merasa dekat dengan masa depan padahal di dunia nyata, kita di +62 sangat-sangat belum sampai di titik itu.
Dan ga akan nyampai di titik yg anda maksut sesuai perjalanan jaman..
'mental kawanan' ini tidak akan pernah hilang selama orang masih TAKUT dengan omongan tetangga..
pernah liat hasil kajian orang UI klo gasalah yang bilang bahwa mentalitas kawanan kita itu kenapa tinggi banget karena budaya gotong royong yang sangat kuat dan sudah sangat mengakar, dan ini klo dalam hal positif gapapa sebenarnya yang jadi masalah dia tuh kaya pisau bermata dua--korupsi dari yg dilakuin rakyat kecil sampai pejabat akar muasal nya ya dari sini. Coba aja yg hajatan di tengah jalan misal dikritik baik-baik bahwa mereka menggunakan hak pengguna jalan pasti ntar marahin baliknya bawa-bawa "jangan gitu amat lah sama tetangga, lu aja dulu pas dapet masalah dibantu sama tetangga kan blablabla" wkwkw.
Seperti yang sering di sampaikan guru gembul kalo rakyat indonesia sudah bisa membuang sampah dan menjaga kebersihan tertib antri bisa msmbedakan urusan pribadi dan kepentingan umum niscaya sejahtera
Sebenarnya banyak sekali orang-orang kita yang cerdas jika seandainya mereka sudah menyadari betapa pentingnya ilmu pengetahuan bagi kehidupan sehingga mereka mau belajar dengan penuh semangat dan harapan, tetapi karena faktor kemalasan, karena belum adanya kesadaran akan pentingnya belajar dan ilmu pengetahuan, kemudian ditambah dengan pemahaman yang salah dalam memahami keberadaan nasib dan takdir yang seolah-olah belajar dan berjuang itu tidak perlu karena segala bentuk pernasiban kehidupan manusia sudah ada yang mengatur sepenuhnya maka akibatnya sebagian dari mereka banyak yang tidak tertarik terhadap berbagai ilmu pengetahuan, bahkan sekolah pun seolah-olah bukan semata-mata untuk menuntut ilmu tetapi semata-mata agar bisa baca, tulis dan hitung kemudian mendapatkan surat tanda tamat belajar untuk melamar mendapatkan pekerjaan, yang akibatnya wawasan berpikir sebagian dari mereka sangat sempit kemudian setiap melihat atau mendengar segala sesuatu yang tidak dipahami oleh dirinya selalu saja menimbulkan cemoohan dan penilaian yang bukan-bukan, dan juga selain mereka malas untuk belajar dan.banyak pula diantara mereka yang sangat suka tidak senang jika melihat orang yang menyukai belajar atau menyukai keilmuan, mungkin mereka mengira belajar itu hanya diperlukan selama orang itu masih sekolah atau masih kuliah, dan setelah tidak sekolah atau tidak kuliah seolah-olah belajar itu hanya selesai sampai di situ, padahal belajar itu pada hakekatnya belajar itu merupakan kebutuhan bagi setiap orang di sepanjang masa kehidupannya karena dengan ilmunyalah manusia dapat bertahan dalam kehidupannya yang lebih baik sehingga memiliki kemampuan yang sangat mempuni dalam membaca segala situasi dan dalam hal menanggulangi segala permasalahan yang ada di manapun di dunia ini yang penuh polemik dan persaingan. Kemudian untuk saling bekerjasama untuk saling bisa mencerdaskan, untuk bisa saling memajukan, untuk bisa saling menertibkan dan lain sebagainya sangatlah sulit untuk bisa dilakukan, karena banyak orang-orang yang memiliki kepedulian dan niatan baik pada sesama ketika dirinya mengatakan suatu hal atau melakukan sesuatu hal maka banyak sekali menimbulkan berbagai prasanka negatif, karena banyak diantara sebagian manusia yang jika mendengar atau melihat sesuatu yang tidak atau kurang dipahami oleh dirinya maka bisa menimbulkan prasanka yang bukan-bukan, misal bisa dianggap sombong, bisa dianggap gila, bisa dianggap ngaco, dan lain-lain. Karena pada hakekatnya mereka dalam menilai hal apapun.selalu sesuai dengan pemahamannya masing-masing yang kurang menggunakan pemikiran yang sebagaimana mestinya.
Ini salah satu chanel yg akan merubah pandangan generasi muda di negri ini jauh lebih baik
Sy tidak ada alasan untuk bosan mendengar dari apa yg telah diunggah / disampaikan oleh gugem, meskipun kadang serasa dimarahi walau saya bukan sebagai murid.
Terimakasih pak guru 🙏🥰
Selamat!!! Anda Terpilih Sebagai Komentar Terbaik
"Kalo orang lain bisa, kenapa harus saya. kalo orang lain tidak bisa, apalagi saya."
Alhamdulillah puji Tuhan pak guru berani mengkritik penggemarnya sendiri, tidak hanya mengeksploitasi penggemarnya
Sebagai emak², aku nangis pas part ini, Pak Gugem. Berharap mampu mendidik anak² menjadi seperti yang Indonesia butuhkan, Aamiin.
Kangen konten misteri,agama sama ketuhanan dr guru, bahas lg dong guru mumpung lgi susasana ramdhan🙏
Up
Gak terasa dan sadar kita sudah jadi bagian dari masyarakat itu. Yg terlalu berharap pada orang lain yg selalu menginginkan inside2 dr sekitar. Padahal kita sendiri mestinya ambil bagian dg kesemampuan kita. Bismillah. Semoga ini jadi bahan ibrah dan perubahan pada diri saya sendiri. Terimakasih pak guru..
setuju, sudahlah. gak perlu ganti presiden cukup ganti dpr
Terimakasih sudah menginspirasi. Mungpung saya masih diberikan umur dan amanah sebagai guru SD di daerah sedikit pelosok.
Semoga Kebaikan senantiasa panjang umur.
Ayo kita sama-sama membangun bangsa dimulai dari diri sendiri dan keluarga.
Artinya kita teruskan perjuangan beliau
Jadilah intelek jangan jadi pengemis intelek.
Jadilah orang kaya jangan cuma minta minta.
Jadilah pahlawan jangan jadi korban.
Kalau saja viewer segment ini sampai jutaan sehingga memberi pencerahan kepada banyak orang,pasti akan berdampak positif bagi pemilu kedepan.
Kita harap prilaku politisi akan semakin baik
Orang orang lebih suka konten bergoyang, cantik, seksi bro
justru saya khawatir kalau video ini viewernya banyak itu politisi pasti banyak yg gak suka dan bisa aja kecenderungan terburuknya ntar pak guru yang diserang :(
Benar. Gak selalu satu orang memainkan satu peran seumur hidup. Ada kalanya dia murid, ada juga guru. Ada saatnya ia istirahat dan ganti peran lain. Itulah siklus kehidupan. Kalau orang lain kecewa ya ambil peran. Sama seperti seorang penulis yang mencari buku tapi belum ada yang menulis, ya tulislah buku tersebut.
Pas banget nih pesan moralnya, abis nonton anime Ranking of kings S2, di anime itu ada bocah yang pengen jadi raja trus dia ketemu sama anak yang miskin banget. Pas dia pengen ngasih uang yang banyak ke anak itu, rekannya ngehalangin dia dengan alasan kalo diberi uang yang banyak secara cuma-cuma ntar anak itu jadi manja dan ketergantungan. Tapi dia merasa kasihan karna kalo ga dikasih uang ntar anak itu bisa kesusahan. Akhirnya mereka tanya ke guru mereka apa yang harus dilakuin. Dan guru mereka pun dateng ke rumah bocah itu, gak ngasih dia uang tapi dikasih pendidikan, diajarkan tentang pengetahuan, baca tulis supaya di masa depan bisa ngehasilin duit secara mandiri.
Emang sih, biar seseorang gak jadi miskin dan bermental miskin harusnya dikasih pendidikan yang layak bukan dikasih uang atau hal yang memanjakan 😅
Benar, tapi itu spin off, bukan season 2 😉
Pendidikan memang penting, investasi masa depan kata despa
Dan ironisnya hal seperti itu banyak terjadi di live tiktok 😌
@@yaiay2134 Btw bro ceritanya udah tamat kan yak
@@yabesfarulian2642 untuk manga nya, belum
Terima Kasih guru gembul atas motivasinya, saya pribadi hanya mengambil positif saja untuk membangun pribadi lebih baik lagi,namun dalam perspektif gugem itu kurang bijak karena gugem terlalu membanding bandingkan dan hal ini sudah jelas salah, sesuatu hal yang mulia bukan diukur oleh pikiran orang lain, orang Eropa atau barat tidak perlu dimuliakan dan disanjung mereka hanya sampah moral, Indonesia dengan moral masih terjaga dibandingkan orang barat dan Eropa walau intelektual masih seperti pikiran dukun,dan semua manusia GK perlu dibanding bandingkan dengan perspektif pikiran gugem yg menurut gugem mulia,lebih baik sesama manusia introspeksi diri dan meningkatkan kualitas pribadi lebih baik lagi terutama moral, hidup pinter,kaya namun tak tenang itu percuma dibanding orang yang biasa namun merasa cukup, dan untuk pengemis intelektual itu adalah hal yang wajar bagi semua manusia karena bentuk tawadhu dan ingin belajar kembali namun tidak melupakan posisi pemberi intelektual, kerusakan moral lebih parah dibanding kecerdasan ,namun jika moral tinggi intelektual juga sama ini yg harus jadi pedoman, perbedaan pandangan adalah hal yang wajar dan saya pribadi mengambil dari gugem yg hanya untuk meningkatkan pribadi dan kualitas saya sedangkan hal yang menurut saya tidak tepat saya buang, terima kasih gugem, namun sayangnya pandangan motivasi yang gugem berikan masih ada orang kita yang menjadi rendah diri dan malah mangkin terpuruk kejurang miskin rendah diri bukannya merubah hal tersebut ke arah lebih baik😂
Pak jokowi ada dlm persepsi itu...
Ingin agar yg miskin/pernah senasib sprti beliau mau bangkit menggapai impian kesejahteraan bersama❤😢🎉
Ketika orang cenderung mengkultuskan dan memiliki sikap fanatik sempit terhadap satu tokoh karena ekspektasi mereka sendiri, orang itu juga yang berpotensi menjadi penghujat no 1 jika tokoh tersebut tidak sesuai dengan ekspektasi yang mereka inginkan sendiri... Terima kasih Pak Gugem
Jadi inget Jerome Polin yg baru2 ini dihujat. karena tidak sesuai ekspektasi banyak orang lagi
Sayah setuju dengan Opini pa guru ini termasuk keresahan sayah juga nuhun pa guru
Saya sbg pribadi yg independen respek atas prinsip berpikir, bertutur dan bersikap yg digagas via media youtube ini oleh "Guru Gembul"... jujur, rendah hati, tegas, namun di "tanah air" yg beristiadat ketimuran ini kt mesti berani sprti beliau tuk mengembalikan ke-luhuran budaya nusantara yg nyaris luntur/terabaikan... akibat kebanyakan kt kaum abangan dicekoki oleh mrk yg berani tak jujur dg meminjam cerita dongeng dr negeri antah berantah dan menawarkan alam fantasi bidadari dan memaksakan dg berbagai jebakan memaksakan cara hidup yg fatal menjerumuskan...saya bertrimakasih dan salut berat dg channel ini, ini Syahid yg sesungguhnya dg berevolusi berpartisi aktip bersama skalian smesta mahakaryaNYA lantas ....
Dulu sebelum saya tau guru gembul dari channel om Deddy Corbuzier saya setiap hari buang2 waktu di tiktok saya tertarik menonton video2 guru gembul yg menyulut keinginan membaca sy dan sekarang sy lebih banyak membaca dan menonton video edukasi
Kebodohan itu harus di pelihara karena menguntungkan kecuali pribadi yg berjuang untuk tidak bodoh. Dan orang yg nasibnya kebetulan bisa memperoleh kekuasaan akan malah berusaha memelihara kebodohan banyak orang karena bisa semakin kaya dan berkuasa.
Seperti ini contoh revolusi mental, mencerdaskan masyarakat dengan pola pikir yang tidak instan, selalu melihat masa lalu agar kedepannya tidak jatuh ke lubang yang sama. Terima kasih untuk selalu memberikan tambahan wawasan dan sudut pandang yang tidak picik.. 🙏
benar dan setuju, yosep saja bukan asn
Pikiran-pikiran yang seperti ini, benar-benar menampar diri kita, sampai berdengung dan mengingatkan kembali kesalahan-kesalahan berfikir kita selama ini. Sepertinya kita benar-benar harus berbenah dan mengkoreksi kembali pola pikir, dan mencoba melatih pola pikir yang lebih baik, setahap demi setahap.
Ketika ada jalan yang rusak, kebanyakan orang akan berpikir untuk mengumpat yang ngurus pembangunan jalan atau menanami jalan itu sebagai bentuk kritik sindiran, sangat sedikit yang berinisiatif untuk menambal jalan itu agar tidak membahayakan.
Ketika di kampungnya ketertiban/keamanan sudah terganggu, kebanyakan orang akan mengeluh dan atau akan memprotes aparat, sangat sedikit yang berinisiatif untuk ikut aktif menjaga keamanan ketertiban di kampung nya.
Hidup adalah perjuangan. 🙏
kalau semua berinisiatif menambal jalan, lalu untuk apa biaya perbaikan jalan terus diajukan ke APBN yang nanti diteruskan ke APBD? padahal biaya itu dibiayai dari pungutan pajak, bea, cukai dan utang.
apakah anda bisa menjamin jika masyarakat kompak menambal jalan sukarela, maka alokasi biaya perbaikan jalan tsb tidak lagi masuk (diajukan Pemda ke pemerintah pusat) di APBN? saya rasa tidak....
alokasi itu akan terus masuk ke APBN/APBD lalu oleh oknum2 dipakai u perbaikan kecil2an, sebagai penggugur kewajiban penyerapan anggaran, endingnya perbaikan itu akan semakin besar di markup
@@djimbrongoh begitu? Tapi saya sedang membahas soal etika moral kita selaku individu, bagaimana cara kita berpikir dan bersikap secara dewasa.
Seberapapun besarnya anggaran untuk membangun dan memelihara tapi jika tidak disertai oleh partisipasi masyarakat untuk ikut merawat / menjaga (rasa bertanggung jawab karena sama-sama dalam perjuangan) maka itu tidak begitu berarti, akan terasa hampa. 🙏
Ya benar kata pak Guru...saya sgt setuju dgn pak Guru...Pemberani dan sgt sportif...Bravo...🙏🎊🎊
Tertampar fakta bgt ini, memang benar2 guru, terimakasih banyak Guru Gembul.
16:59👍
Harus ada orang yang bekuasa lalu bisa merubah itu semua,tapi sayangnya rakyat sekarang tidak sadar dengan hal itu,malah yang benar² sadar dan ingin berjuang dianggap salah,saya sebebarnya punya angan² di otak saya,kerja lalu kumpulin uang,buat usaha,jadi orang sukses,tapi uangnya akan saya buat amal,buat sekolah yang isinya sekolah benar² saya yang ngatur cara berfikirnya,supaya bisa merubah pemfikiran masyrakat yang udah salah,buat pesantren yang isinya bener² apa itu islam,bukan islam yg telah dirusak umatnya sendiri,tapi sepertinya hal yg mustahil,namun tetap saya akan berusaha
Jangan terhalang dengan usia, setiap orang punya kewajiban untuk berbuat kebaikan dan mengingatkan yg lain apabila berbuat salah walaupun kita bukan orang yg sempurna.
Rata rata memang kemarahan ditunjukan karena tidak ada lagi kebenaran yang layak untuk diperdebatkan kan pak Guru?Atau karena kedangkalan cara berfikirnya barangkali😇
Luar biasa Pak Guru. Semangat menebar kebaikan...
Setiap orang ada masanya, setiap masa ada orangnya!
Setuju banget
betul Pak guru. Pak Iwan sudah saatnya istirahat. Harusnya ada yang mengambil tempatnya dan menyuarakan protes.
Terimakasih guru,, kuliah2 dari anda sangat berharga bagi kehidupan saya sebagai anak bangsa
setuju, bahkan kayak professor
setiap pemilu saya selalu mengutuknya.
yang paling buruk pada bagian rakyatnya, yang mengemis ( minta sembako/amplop ) sambil bersorak pada idolanya ( capres ).
harusnya pemerintah menjembatani bukannya mengekploitasi kemiskinan dan kebodohan semakin miskin daj bodoh.
Yes terutama ibu rumah tangga, barusan ada brita nanti habis dzuhur ada penerangan pemilu di rumah bp A yg hadir dpt sembako, kata ibu2 lumayan drpd di rumah gak dpt apa2, ini bisa ketemu temen ngrumpi paling 2 jam dpt sembako, lumayan, katanya
Sepakat Pak Guru, teruskan perjuangan Pahlawan, saya juga berjuang di lingkup sekala lingkungan, pada intinya sama dengan pemikiran saya.
Jooosss bung Guru Gembul... Bangsa ini cepat maju dan sejahtera kalau mayoritas pola berfikir nya seperti Guru Gembul
PR yang susah pak guru, tapi kalau kita komitmen , yg akan merasakan masyarakat yg seperti kita inginkan adalah anak cucu kita
Jujur selama mengikuti video Guru Gembul beberapa tahun ini, video ini yang paling 'mengena' di hati. Tentang betapa 'miskinnya' mental rakyat negara ini dan ternyata masih dipelihara, rakyat bagaikan hewan ternak hanya untuk kepentingan pribadi.
Mental kek gini bener-bener kerasa di dunia pendidikan, banyak generasi muda yang potensial dan prestatif di 6-8 tahun awal masa sekolahnya (sebelum puber kecenderungan pola pikir kreatif masih tinggi) lalu tiba-tiba semuanya menjadi hilang karena lingkungan yang membentuk mental 'kalau orang lain bisa kenapa harus saya'.
Banyak kasus yang saya lihat di kalangan teman-teman seperkuliahan saya, ketika SD-SMP mereka benar-benar berprestasi bahkan di tingkat internasional. Ketika memasuki SMA kebanyakan mereka yang mendapat 'stigma' anak pintar dan berprestasi selalu dijadikan patokan dan 'idola' yang digantungkan oleh teman-teman mereka. Entah itu untuk urusan akademik seperti mengerjakan tugas dan pr maupun non akademik. Mereka seakan tidak boleh 'tercela'. Lama-lama para siswa prestatif ini 'jenuh' dan memilih untuk mencari jalan lain dan berakhir sebagai lulusan yang 'biasa'.
Terus terkait model kampus atau sekolah merdeka pun terkesan 'omong kosong' menurut saya, karena pada akhirnya hanya berujung pada sistem persaingan yang baru. Apa bedanya dengan yang lama? Dengan hadirnya kampus merdeka mahasiswa tidak 'sebebas' kelihatannya untuk mengikuti kegiatan yang dia minati, mereka yang mengikuti kegiatan kampus merdeka malah seakan mendapat 'gelar' yang membedakan dengan mereka yang 'tidak mengikuti'. Lantas apa bedanya dengan sistem pendidikan yang sebelumnya?
Guru gembul selalu bisa ungkapkan apa yang ada di pikiran dan perasaan saya yang tidak bisa saya katakan pada sembarang orang , sehingga kalau buka channel gugem yang terucap hanya kata betul betul,logis ,nah begitu....terulah mencerahkan dan menyambuh lidah kami gugem...
Anda benar-benar seorang guru sejati!!! Terima kasih....
Saya tertarik dengan istilah CACAT MORAL, dari Pak Guru. Cukup miris memang dgn apa yg terjadi dengan generasi muda kita.
Mungkin dengan pencerahan pencerahan melalui media yang sama seperti tik tok, yutub dll. Seperti yg Pak Guru buat ini.
Saya apresiasi tinggi buat Pak Guru, mudah2an semakin banyak orang orang yg menginspirasi positif seperti chanel Pak Guru Gembul.
Semangat dan sehat terus Pak Guru Gembul...
Saya slalu suka nnton pak guru..
Untuk bnyak hal pak guru bner & saya setuju,,hnya saja emang ada bbrapa org baik yg ingin jd (apapun jbtannya) di pemerintah agar punya akses lbih untuk membantu bnyak org yg membutuhkan dlm segi ekonomi..krn tdk bsa di pungkiri masih bnyak org yg hidup di bawah garis.. sehingga bantuan tu bsa jd penolong mreka untuk kmbali berjuang memperbaiki hidupnya sblum mreka bner" bsa jd org yg berguna jg untuk org bnyak..
Makasih ilmunya pak guru.
kan yang dijajah gak semua dan gak lama njajahnya
Sangat sedih mendengar paparan analisa fakta yg ada, demikan nyata sekali. Terima Kasih untuk pejuang intelektual Bangsa, yang gagah perkasa ingin mencerdaskan kehidupan berbangsa dan vernegara. Semoga abang2 saya ini diberikan kesehatan: Guru Gembul, Mardigu WP, Fachri Hamzah , tokoh muda lainnya di PSI.
Salam Newmind.
Usia bang Iwan fals sudah senja bro n sis, ( 60 an )
Pada umumnya pegawai swasta, negeri, maupun ABRI pasti sudah pada pensiun/ istirahat di usia segitu
Dalam filsafat Jawa, 60 ( sewidak ) "Sejatine Wis wayahe tindak"
Sudah waktunya mempersiapkan diri untuk menghadap Tuhan.
Hargailah pilihan hidup orang lain
Jangan terlalu bergantung kepada orang lain,
bergantunglah kepada Tuhan,
semoga ada iwan-iwan fals lain di esok hari
😁
sebuah sight baru, bagaimana kita menghargai karya dan jasa seseorang, perbaikan 'harus' dilanjutkan oleh diri kita sendiri, tidak selalu mengandalkan tokoh diluar diri
Karena ada orang berani karena benar seperti Pak Guru Gembol kita Semua Jadi Cerdas dan merasa gembira semoga Panjang Umor Pak guru ?!
pada kasus om iwan yg disinggung pak guru di awal video. setuju atau tidak, terlepas kita fans nirvana atau tidak, sosok kurt cobain terlihat 'abadi' yang selalu sangar. karena kita hanya bisa melihat foto dan karyanya yg memang sedang di puncak ketenaran, kita tidak (bisa) melihat dia menua dan karya yg menurut kita 'melenceng'.
sekali lagi, salut dengan pak guru yg selalu bisa & berani mengungkapkan apa yg beliau resahkan🙏
Life is can't Predict..now you love someone, tomorrow you hate him/her. Islam mengajarkan jangan berlebihan terhadap sesuatu. Inti video ini sangat simpel, manusia yang kelewat batas berharap lebih dari sesuatu yang sudah membuatnya nyaman akan menjadi frustasi karena ketakutan kehilangan dari yang dia anggap sakral bagi emosi jiwanya.
Sangat setuju dengan pendapat Kang GuGem. Sy dulu pengagum Harun Yahya dan sgt terinspirasi. Sy beli buku² karangan beliau. Terakhir sy sgt kecewa skali manakala beliau tersangkut masalah pribadi & hukum yg menjeratnya. Tapi sy ttp hrs menilai objektif terlepas dari apa yg menimpa beliu. Sy ambil yg positifnya saja !
Terimakasih sudah mengajarkan utk berterimakasih kepada siapapun & apapun yg telah memberikan dampak dihidup kita sekecil apapun, terlepas melihat kehidupan ia yg setelahnya seperti apa ❤🥺
Mentalitas terbentuk dan direkam dalam DNA lalu diturunkan ke generasi selanjutnya. Untuk memutusnya maka perlu untuk mendidik anak2 kita sendiri untuk kreatif dan mandiri sejak usia dini. Anak2 selayaknya diberi ruang dan orangtua tidak memaksakan kehendaknya (yang ternyata sudah ada dalam DNA orang tua) misal memaksakan pilihan sekolah, dll. Dengan ini semoga akan lahir generasi dengan DNA mentalitas yang tangguh , mandiri dan berkesadaran.
setuju.yg namanya generasi itu penerusnya harus bisa lebih baik.
generasi dulu tuh harus jadi contoh cermin agar generasi berikutnya lrbih baik.!!.
contoh.jaman dulu insonesia sudah bisa buat pesawat.generasi berikutnya harus lebih baik busa bukin pesawat sekelas airbass,jet tempur dll.
generasi dula dah bisa bikin mobil dan mesinya sendiri seperti PERKASA.harusnya generasi berikutnya bisa bikin mesin segala macem!..
sehat selalu pak Gugem
Ini episode guru gembul yang paling menggugah emosi saya. Betul itu yang terjadi dimasyarakat 👍🙏❤️😎 horas.
Mereka itu politikus( rakyat yg berpolitik, karena sama" rakyat, wni) akhirnya yg mengabil banyak dari negara, rakyat banyak hanya nonton dan cuma dapat se upil...
cerdas guru gembul, lanjut....
Pak GuGem gue setuju banget dg anda... Mental dan moral serta pengembangan daya fikir kita emang banyak harus di rubah.
Usia mempengaruhi cara pandang
Dàmpak yang di terima tak sesuai dg harapan
Yang di perlukan :
1,KEKOMPAKKAN UNTUK MELANGKAH
2.ILMU YG MEMADAI
3.WAKTU YG TEPAT
4.KESABARAN YG MELEBIHI ORANG BIASA
salah satu pemikiran warisan jaman penjajahan yang secara tidak sadar masih digunakan oleh umat saat ini adalah "kamu harus sekolah, kalo ga sekolah nanti ga punya ijazah, susah dapet kerja" jadi tujuan sekolah yang penting lulus bisa kerja, akhirnya ke sekolah buat senang-senang ketemu temen, nilai yang penting ga remedial. bukan malah memperbaiki sdm, cara berpikir, bikin inovasi, apalagi jadi agen perubahan 😂
"ribet mikirin kondisi bangsa negara mah, yang penting saya hidup, punya rumah, punya mobil, hidup enak, ada warisan". gapapa sih hidup gitu juga cuman ya sayang Tuhan udah ngasih otak, zaman udah canggih gini cara pikir masih sederhana aja apalagi cuma mikirin diri sendiri. ya minimal aktif di RT/RW/mesjid/organisasi bikin proker atau bikin apa kek gerakan macem komunitas atau gerak di dunia online, banyak lah di jaman sekarang mah variasi dan akses buat menyalurkan kebaikan. contohnya : seperti pa guru gembul, beliau tidak hanya mengajar di sekolah saja, tapi beliau mewakafkan waktu dan pikirannya di luar sekolah, bergerak di dunia digital atau ngisi diskusi-diskusi dengan harapan bisa menyadarkan umat yang tersesat
padahal di agama mayoritas umat negeri ini banyak sekali dalil yang menyuruh manusia supaya belajar, berpikir, liat kondisi sekitar, amar ma'ruf nahi munkar, tapi realitanya umat beragamanya masih dibawa kemudian disibukkan pada hal-hal yang ga produktif (misalkan oleh kepentingan ga jelas para politikus wkwk) intinya terapan ajaran agamanya masih jauuuuhhh 🤪🤪😝
teori mah gampang, prakteknya susah. ya gapapa yang penting praktek dulu dengan harapan anak cucu generasi mendatang punya kualitas sdm yang lebih baik dari kita
sekian dan terima kasih
masyarakat cerdas menghassilkan pemimpin berkualitas
apakah masyarakatny cerdas?
apakah pemimpinny berkualitas?
Pak guru tolong bahas Bima, pelajar lampung yg kuliah di australia. Dia mengkritik pemprov lampung, lalu kedua orang tuanya di kampung mendapat intimidasi 😢
Ayo pak guru bersama kita memberantas kemunafikan ini dan saat nya mercerdaskan idiologi bangsa ,tapi gak tau saya cara nya gimana
Cara berpikirnya Guru Gembul sangat cerdas.hebat
"Rakyat kecil" dijadikan jualan untuk membesarkan partai, "Rakyat kecil" akan terus dipertahankan untuk tetap kecil, tidak boleh maju, kalau bisa jumlah "Rakyat kecil" bertambah agar partai terus besar.
Presiden ingin rakyat Indonesia maju, tidak terus-menerus berada diposisi "kecil", karena presiden adalah pemimpin semua rakyat (baik kecil ataupun besar).
Jadilah Rakyat yang cerdas, jangan mau selalu dikecilkan (rakyat yang rendah diri).
Alhamdullillah Pak Guru Gembul . . Sehat selalu . . Selalu diberi Hidayah & dalam Ridho Allah SWT . . Amin yaa robal al amin 🙏
wow,penjelasan yg sangat menarik pak guru, semoga diberikan kesehatan,keselamatan,dan rezeki yg cukup kpd saya
mantap pak guru, saya bersamamu pak guru, sehat sehat terus
Kang guru gembul, pengen gabung sm forumnya guru gembul..... Senang sekali bs mendapatkan wawasan dr kang guru gembul.... ❤
Fansbase guru gembul donk.... ☺
"guru gembul tolong bahas blablabla saya malas research dan belajar karna saya ingin rebahan, beban kebodohan dan kemalasan saya ditimpahkan kepada guru xixixi"
"saya malas verifikasi video pak guru, jadinya saya taqlid buta sama guru, tapi saya kan berkontribusi dengan mengejek orang yang kontra terhadap pendapat guru xixixi"
Malas searching sendiri😂
Yaa
Nah ini
Say it louder, King ! 👑👑
Di pin dong pak guru
guru gembul : sumber informasi, insight, wisdom, memperluas sudut pandang,
"kalau saja indonesia punya 100 orang seperti pak guru gembul,,, bla bla bla" 😂😂😂😂 itu kan pak salah satunya?
Maksudnya😂
Kasusnya mirip kayak kakekku yang jadi imam di masjid. Beliau sudah renta dan latar belakangnya bukan bangsawan, namun karena situasi dan kondisi terus-terusan dipaksa untuk menjadi imam sholat tarawih. Di sisi yang lain, ada sebagian yang mempermasalahkan beliau sebagai imam sholat (biasanya dari kalangan bangsawan) alasannya beragam karena suara yang kurang jelas dan semacamnya. Namun yang mereka tidak pikirkan adalah bagaimana cara untuk mendorong generasi muda mereka (dari kalangan bangsawan) sebagai penerus penerus kakek saya untuk aktif di masjid. Saya tahu feodalisme akan sulit terhapus terlebih lagi sistem sosial yang didasarkan pada keturunan. Melihat fenomena ini saya kemudian memiliki cita-cita untuk membangun masyarakat yang lebih baik lagi dan mencoba untuk menghilangkan ketimpangan sosial dan yang lainnya mulai dari desa.
Iwan fals berhenti mengkritik pemerintah dan DPR itu karena dia sudah sadar bahwa penyakit Indonesia bukan cuma dari pejabat, yang parah dan fatal justru penyakit kronis yang diidap oleh rakyat yakni "kualitas SDM yang super duper buruk" tapi tak merasa berpenyakit 😢
😢
😓 true
Betul bang banyak orang sakit merasa sok sehat sok normal sok waras dll🤦♀️
Terlalu fakta ini
Bukan bela tapi pemberdayaan rakyat kecil, good job bro🙏🙏🙏
terus tebar ilmu pengetahuan pa guru....
Saat sesuatu tidak sesuai dg diri kita yg plg gampang ya mencela nya daripada cari pemahaman yg logis,
Berjuang Terus Pak Guru.... ❤❤❤❤
Top, Pak GG. Ayo jadi Subjek! Buang posisi Objek dari diri kita!
Salah satu sifat orang bodoh : lebih senang mengonsumsi daripada menciptakan
Yang menciptakan pun tidak 100 persen penciptanya, setidaknya mereka terpengaruh juga akibat dia sudah pernah menjadi pengonsumsi juga
@@harrywhitemore9943 setidaknya bukan hanya mengonsumsi
Asal jangan sampe di ilangin pa guru . D hujat mah masih lebih mending dikit lah .
Hidup Pak Guru,..😁👍🇮🇩
saya tercengang menonton ini, bener bener sumber nutrisi yang membuat pemikiran saya menjadi lebih sehat
Guru Gembul ini sdh seperti Gudang Garam, bikin orang2 kecanduan 😂. lanjutken ya
Waduh lampunya disabotase tuh tuan guru. Ngeri-ngeri sedap ini pembahasannya. Tapi ini sangat cocok untuk jiwa-jiwa para pembaharu dan pemikir kritis. Terima kasih mendapatkan ilmu yang luar biasa di setiap rilis-nya. Ilmu yang mahal dan langka. Bahkan ketika kuliah dan berorganisasi pun, para aktivis tidak sekritis pemikiran Tuan guru. Saya terus berusaha untuk mempelajari seluruh ilmu pengetahuan. Mencari pencerahan. Saya suka dengan ide dan gagasan segar dari tuan guru, seolah-olah saya ingin berbincang banyak dengan tuan. Dan sangat ingin menjadi sesuatu di negeri ini kelak. Doakan saya tuan guru dapat menjadi lebih bermanfaat dimasa mendatang, kebetulan saat ini saya juga sedang mengajar di suatu sekolah. Sungguh banyak PR bangsa ini. dan semoga Bangsa kita lebih baik lagi ke depannya. Aamiin. Terima kasih Tuan Guru Gembul. 🙏🏻
semangat terus berkarya pak guru,hanya disini membahas sesuatu dari sudut pandang lain ,,👍👍,,
Ketika tokoh yg telah memberi inspirasi ternyata diketahui sebagai "PETUALANG" yg mencari keuntungan Materi & Popularitas utk kepentingan Karirnya wajar akan ditinggalkan para penggemarnya salah satunya adalah Mardigu. Karena para penggemarnya menganggap dirinya dijadikan kuda tunggangan utk kepentingan ekonomi & cita2 sang motivator. Kebenaran akan terungkap siiring dg waktu berjalan.