Realitas - Para Penguasa Gili Trawangan
Вставка
- Опубліковано 27 сер 2024
- MetroTV, Gili Trawangan adalah yang terbesar dari ketiga pulau kecil atau gili yang terdapat di sebelah barat laut Lombok. Trawangan juga satu-satunya gili yang ketinggiannya di atas permukaan laut cukup signifikan. Dengan panjang 3 kilometer dan lapang 2 kilometer, Trawangan berpopulasi sekitar 800 jiwa.
#Metrotv #topreviewmetrotv #trawangan
![[Eksklusif] Pramono-Rano: Cerita Anies, Titah Mega, dan Tawa Jokowi | Mata Najwa](http://i.ytimg.com/vi/MYTIAlFtg_8/mqdefault.jpg)
![[Eksklusif] Pramono-Rano: Cerita Anies, Titah Mega, dan Tawa Jokowi | Mata Najwa](/img/tr.png)
Akhirnya terungkap juga status Gili Trawangan. Saya pernah punya kafe di Gili Trawangan. memang ketika itu saya juga mengurus ijin dan biaya sewa tanahnyanya bukan dgn Pemkab Lombok melainkan dgn sesepuh di Pulau itu. Saya juga pernah mendengar bahwa Pulau itu terpaksa direlakan oleh Pemerintah setempat krn perlawanan masyarakatnya (khusunya oknum) sangat sengit. Sebagai pendatang dr Pulau Jawa saya melihat fenomena masyarakat setempat yg kurang berpendidikan namun peluang meraup dollar sangat terbuka di depan mata, sehingga mereka terlalu nafsu utk menguasai lahan tanpa mengedepankan legalitasnya. Semoga generasi muda setempat yg terdidik dapat mengedukasi teman2 yg tdk berpendidikan dan generasi2 tua yg sudah terjebak dgn kenikmatan meraup dollar tanpa menghiraukan aspek legalitas. Dan semoga Pemerintah sabar menghadapi rendahnya kesadaran hukum warga dan mendapatkan titik temu utk kebaikan bersama, khususnya utk kemajuan Provinsi NTB ke depannya.
Kan awalnya warga setempat juga yg mengelola,pemerintah lepas tangan,eh begitu sudah di tempati pemerintah melihat peluang bagus,di akuisisi akhirnya 😂
Awal mula ya dari masyarakat lokal kan
@@parhutahuta2056 ndak gitu konsepnya. Fasum Kan pemerintah yg buat. Dan lagian status tanahnya apa?
@@bushido7896 memang konsepnya ga gitu.
Semua tanah di indonesia juga statusnya punya negara sekalipun punya sertifikat hak milik,kalau di bawah tanah kamu itu ada SDA,pemerintah akan melakukan berbagai cara agar tanah kamu di lepas,untuk kasus gili status HPL bisa di kelola,tapi setelah gili terkenal kemana" dengan wisatanya eh pemerintah melakukan regulasi yg merugikan warga lokal,licik ga?
Kalo memang berpotensi kenapa ga dari awal aja pemerintah mendukung penuh??
Lah ini di biarin dulu warga lokal berkreasi,baru deh pemerintah klaim itu kreasi 😂
@@parhutahuta2056 beda lah hpl sama sertifikat resmi. Kalo di rumah saya misalnya ada SDA yang harus di exploitasi sama negara ya negara membayar tanah saya berdasarkan sertifikat yang sudah ada. Sama seperti pembangunan bypass bil-mandalika yang tanahnya milik warga yang sah secara sertifikat, negara wajib membayar tanag tsb walaupun itu proyek negara. Beda lagi kalo tanah negara yang ingin dikontrak oleh masyarakat, negara berhak mengambil alih secara sepihak atau meminta royalti atas usaha yang dibangun diatasnya. Kan hpl itu sebagai kontrak antara warga dan negara dalam mengelola tanah negara tsb
@@ferdysambo1231 nah lalau ga mau dijual itu tanah,gimana??
Pemerintah,bakal ngelakuin segala cara kan buat dapetin tuh tanah
Saya meletakkan Gili Trawangan sebagai Top Five wisata favorit saya sedunia. Saya dari Malaysia.
Pemerintah daerah NTB harus mampu mengelola asetnya dengan benar dan profesional. Saya dukung langkah baik gubernur untuk membenahi hal ini.
Banyak yg main serobot lahan
Gila Gili Trawangan dari dulu memang begitu gak pernah klar aku pernah tinggal di sana awal 90an dibakar Nya sama kepolisian
Iya betul biar warga merasakan manfaatnya jangan cuma begundal serakah aja.
Saya pernah ke Gili Trawangan sekitar tahun 2013 dan berfoto - foto di tempat2 dan tikungan jalan yang indah di sana. Tempat itu masih di jalanan di Lombok Utara belum masuk pulau Gili Trawangan. Siapapun yang melewati tikungan jalan itu mesti ingin berfoto - foto karena back ground air lautnya yang bening dengan pasir putihnya dan langit yang berwarna biru dan juga lambaian pohon2 kelapa benar - benar sangat indah. Pernah saya melihat tayangan di TV swasta nasional kayak acara wisata Nusantara ( ya semacam itulah ) yang dipandu oleh Cici Tegal... dan si Cici Tegal ini berfoto di tikungan jalan di tempat di mana persis dulu saya pernah berfoto di tempat itu, saking indahnya tepat itu.Ada dua jalur pintu masuk untuk sampai ke pulau Gili Trawangan ini.Kalau lewat jalur perahu tradisional cuma bayar 10 rb, dan jalur speed boat yang waktu itu kami berdua ditawari Rp 600 rb.untuk sampai di pulau Gili Trawangan. Untuk alat transportasi di sana sepeda motor dilarang yang boleh sepeda pancal dan kendaraan tradisional semacam andong atau kereta kuda.Ada dua pulau lagi yang juga tak kalah indah dengan Gili Trawangan ini, yaitu Gil Air dan Gili Meno Dulu yang terkenal indah itu pantai Senggigi yang masih wilayah daratan pulau Lombok. Tapi Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno ini terpisah dari pulau Lombok lebih indah dan lebih alami dibanding pantai Senggigi. Rasa dan kesegaran air lautnya tidak seperti air laut pada umumnya Berenang di sana kayak berenang di air tawar saja, airnya segar,..., segarnya seperti kalau kita mandi di air tawar. # kenangan keluyuran ke Gili Trawangan.
Affah Iyah deck air laut nya berasa tawar 😏
@@igozcina8857 ya coba aja ke sana. Saya sendiri heran, padahal kalau mandi air laut itu kan gak bisa segar di badan layaknya kita mandi di air tawar karena airnya asin kayak lengket gimanaa gitu Mandi dan berenang di Gili Trawangan airnya segar di badan. Kata teman saya, mungkin air lautnya bercampur dengan mata air tawar yang ada di bawah lautnya itu.... bisa jadi begitu.// Di pantai Senggigi arus ombaknya masih agak besar cocoknya untuk daifing/selancar makanya di Senggigi itu ada semacam " tugu " alat selancar yang ditancapkan di pantai tanda bahwa tempat itu untuk berselancar. Tapi kalo di Gili Trawangan, air lautnya tenang dan dangkal pas buat renang bagi mereka yang tidak bisa berenang gak usah kawatir tenggelam. Oh ya, di sana itu kayaknya Gili Trawangan ini adalah sebuah pulau yang dikhususkan untuk orang2 yang berduwit banyak saja. Sepanjang jalan dari gerbang masuk itu kanan - kirinya banyak hotel2 tempat cewek2 bule mandi di kolam depan hotelnya. Saya lihat tulisan daftar harga minuman yang paling murah di hotel2 itu Rp 80.000 Tapi di tempat lainnya yang bukan hotel mungkin gak sampai segitu. Dan, untuk makan ada emak2 penjual nasi bungkus 10 rb per bungkus, tapi bernjualnya sembunyi2. Saya bersama teman saya jalan kaki dan berhenti berteduh di bawah pohon salah satu hotel, terus kami dihampiri oleh petugas scurity ditanya mau ngapain di sini (kurang lebihnya begitu ) gak boleh berhenti di situ, terus saya berdua melanjutkan jalan kaki sampai ujung kira2 hampir 1 km dari pintu gerbang /dari deretan hotel terakhir, ada rimbunan pohon cemara, di situlah saya mandi dan berenang. Pokoknya, gugusan ketiga pulau ; Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air.... indah banget.
Koreksi yg benar trawangan, meno dan air . Tidak ada gili layar
@@suryakesuma4770 iya maaf, mungkin saya yang salah pengetahuan.... sembilan tahun berlalu sih. Dan tulisan anda saya anggap sebagai ralat atas kesalahan tulisan saya. Thak's.
O iya, saat berfoto ria itu, ada seorang bule Eropa bilang dengan kagum ; beautiful country, beautiful country...
Di mana-mana (di indonesia) pemerintahnya mmg begitu.. Disaat tanah kosong, sepi ,dibiarin aja... Begitu sdh penuh dan ramai baru dipermasalahin... Knapa begitu hah? Kemana aja selama ini?
Saya setuju sekali,,,
Nice 👍👍
Setuju bang. Aneh aja pemerintah gak mampu berpikir yang maju. Saya ingat 12 tahun lalu gili trawangan masih sepi. Hanya beberapa hotel yg dibangun. Sekarang semakin banyak yg membangun hotel.
Ya kn org ngambil untung besar2n dri tanah yg bukan miliknya.. siapa jg yg mau gitu bro
sepakat
Mirip kasus di daerah bekasi di sepanjang pinggiran kalimalang, dan di semua pinggiran kali² yg lain'nya di daerah bekasi,
Dulunya cuma bangun bedeng, lama kelamaan bangun usaha giliran mau di tertibkan, ngamuk² dengan alasan, ini tanah ALLAH,
Dan ini bukan rahasia umum,
meduro ya
Oh.. tanah Alloh pulak.. emang betul tp harus digusur.. mau tanah Alloh pun tetep harus di atur.. 👍👍 mantap bung
Enak ya. Sejak kapan Allah mengeluarkan surat sertifikat tanah. Mau juga dong…
Itu pasti Madura itu.... MUNAFIK gayanya pakai bawa bawa agama.
sbg saran..tempat wisata yg sdh dikenal.ditertibkan tp jgn smp merugikan masyarakat dan pemerintah..rakyat pun jgn semena2 jd sama2 berjalan cari keuntungan..
Itu lahan aslinya untuk produk atau pabrik tapi lama-lama di jadikan wisata makanya pemerintah daerah harus tegas dlm hal ini.
HPL ini adalah tanah milik Negara, dalam hal ini di kelola oleh Pemprov NTB. Jadi tanah dan bangunan yang ada di atasnya harus di bayar ke Negara, jika tidak berarti bangunan tersebut adalah Ilegal dan harus di gusur. Semoga masyarakat Gili terawangan dan Pemprov NTB saling menguntungkan.
Jujur saja klo Pemrop NTB tegas dan ada kemauan ngikutin aturan hukum yg berlaku di Indonesia.
Jadi mental nya juga harus patuh hukum. Spy jelas sumber pendapatan dari sektor pariwisata di Gili Trawangan.
Klo tidak ada tindakan serius dari Pemerintah akan menimbulkan ekses pendapatan daerah dari sektor devisa yg tidak jelas.
Pemerintah harus tegas dan mau mulai melakukan tindakan hukum.
perputaran uang di gili terawangan memang luar biasa ditambah lagi adanya kartel, persekongkolan bisnis, utk menetapkan harga² di atas rata², jadi konsumen dirugikan
Betulll 😁 Harga nya di atur sedemikian rupa
@@rioandi5324 contoh harga cidomo yg dipatok berkali² lipat dari harga normal dan semua serempak harganya sama
Alhamdulillah pernah kesana, memang harus di tertipkan, dulu lewat pasir pantai depan salah satu restoran katanya itu miliki pribadi gak bisa dilewati mas😌😮
seingat saya disitu ada pengusaha dari Sulawesi yang bernama Zaenal Tayeb (ma'af klw sy salah Zaenal Tayeb salah satu keponakan Jusuf Kala) mendirikan hotel berbintang & taman burung juga wisata laut di Gili Trawangan.
Zaenal Tayeb juga punya sasana tinju Mirah Silver di Bali mantan manager Kris Jhon. dia juga punya hotel di Banyuwangi (Mirah Hotel) & taman burung juga wisata laut,
Zaenal Tayeb setiap membuat lahan bisnisnya tokoh masyarakatnya atau RT setempat dinaikan Haji/Umroh.. & anak mudanya direkrut menjadi karyawannya & diberikan fasilitas perumahan.
Apa yg kita kejar kali di dunia ini, ketika kita mati kelak tak ada satupun harta benda yg bisa kita bawa utk menemani kita di alam kubur, hanya peti mati dan dibalik kain kafan dlm kesendirian dan kegelapan kita dsna. Jadilah manusia yg bersahaja dan jgn serakah smwa mau dimiliki dan dikejar tanpa memikirkan halal dan haram, padahal kelak kita diminta pertanggungjawaban dihadapan Illahi, smkin bnyk hrt benda kita maka semakin berat pertanggung jwbnnya. Wallahua'lam...
Kalau nggak salah pak Zaenal ini yang punya hotel ombak group, termasuk hotel ombak sunset dan vila ombak di Gili trawangan
@@numenoyasti01 juga semakin miskin harta benda semakin gk guna lu di dunia dan di akhirat, karena gk ada kontribusi lu buat umat manusia selama hidup
@@igozcina8857 ya Zaenal Tayeb memiliki 3 hotel berbintang yg dirintis sejak 2007.
Zaenal Tayeb setiap bangun hotel atau tempat bisnisnya maka RT/Tokoh masyarakatnya dinaikkan haji/umroh & anak mudanya setempat dipekerjakan sesuai dgn talentanya
Dilihat dari ratio nya, permintaan royalti 15 juta per tahun dari pemerintah, sedangkan pemasukan masyarakat dari sewa ke pihak ketiga sebesar 150-250juta per tahun, sebenernya secara perhitungan bisnis, royalti 10% itu masih wajar, diluar pajak lain2. Masyarakat seharusnya bayar, dan gak hanya itu, kalau masyarakat sudah bayar, pemda juga harus komit untuk perbaikan dan pembangunan daerahnya
Yg sewa banyak, royalti sgitu terlalu sedikit. Pemasukan gak jujur ke negara.
Itu pengusahanya aja memang yg maruk dan rakus. Dia itu kayaknya nyogok waktu NTB masih dipegang Gub TGB
Wah...saya jadi teringat ketika beberapa tahun lalu, beberapa hari berada di situ di ketiga pulaunya: Gili Trawangan, Gili Meo dan Gili Air. Yang pasti, jika sekarang ini harusnya diselesaikan yang baik dan bijak-lah...., karena jika diperhatikan proses penguasaan dan pengelolan lahan memang murni dan alamiah dikelola oleh masyarakat. Masalahnya adalah jangan sampai ini dikuasai oleh pihak asing dan masyarakat pulau setempat terutama khususnya dan masyarakat Lombok lah yang harus diuntungkan.
Untuk pengelolaan belum sepenuhnya pak. Jika digali lebih dalam masih banyak yg akan terungkap. Disana masih banyak yang menghindar ketika depnaker benkunjung
Tonton sampai selesai, pemprov gak dapat apa2 dari aset negara itu .. .
Mau untung ga mau kerja. Itu namanya pemalas, parasit kampret...
Negara memang Harus hadir sebagai penengah dan semua tanah negara harus di kuasai dan di kelola untuk kesejahteraan rakyat.
Aset Lombok / NTB umumnya Indonesia jgn sampai jatuh di tangan org yg serakah
semoga cpt menemui titik terang dari permasalahan ini
Sejak 2006 terakhir ke sana, begitulah gilitrawangan. Harus ada tata kelola pariwisata yg baik. sekeliling pulau habis dikuasai bule 😔
Bulenya cm nyewa bukan nguasai...dengerin makanya
Gili Trawangan memang luar biasa. Destinasi manca. Dan mrk tahu bgmn memperlakukan tmpt wisata yg luar biasa. Senang pernah menginjakkan kaki di Gili Tramena (Trawangan, Meno, Air).
Alhamdulillah saya bangga dengan Gili Trawangan Mandalika Lombok NTB ternyata ada banyak hasil buminya Semoga bermanfaat dan berkah bersama keluarga NTB khususnya dan Indonesia Umum-nya untuk sejahtera dan bahagia serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia 🙏🇲🇨 Aamiin
Aamiin
Mandalaku itu beda itu kabupaten Lombok tengah 😂lain kali kalau ucap lebih teliti lg karna gili terawangan itu adanya di kabupaten Lombok utara
@@ekastya2436 Intinya Lombok, gitu aja bingung
bau bau sindiran kayak nya 😅
@pras_kromo666 West Lesser Sunda Islands
Semoga Masyarakat Gili Trawangan semakin sejahtera.Aamiin
Padahal p
Ya pasti sejahtera lah , tukang delman sekali naik 150.000 , public boat tidak sesuai tarif
Lu ga pernah kesana yah?
Saya Uda krj Uda 12 tahun di Gili Trawangan,emg masih banyak penduduk yg tinggal yg tdk punya sertipikat tanah,bos sx aj gontrak juga sm mrk tp tdk ada surat ijin ,katanya tanahnya bukan punya pribadi melainkan punya pemerintah,tp sx mikir jg,dong enak yg tinggal gratis di tanah pemerintah mrk cpat2 kontrak tanah sm bos2 asing yg mau buka bisnis
Sebulan yang lalu abis outing dari Mataram, Mandalika, dan Gili Trawangan. Alam nya sangat indah, masih asri. Terima kasih Lombok
DPRD dan pemda dan instansi terkait harus cepat bergerak demi kemajuan daerah NTB...klw tidak sanggup pemerintah pusat harus turun tangan untuk menghindari " Jual pulau"...
Kenapa Pemerintah terlambat .? Seharusnya waktu membangun kan ketahuan fisiknya ditegur atau waktu jual beli hrs ke notaris. Bahkan Badan Pertanahan Daerahnya TDK punya data investasi ?
Alhamdulillah..ternyata melek juga pemerintah hari ini👍tutup jalur masuk selesai semuanya
Alhamdulillah, lebih bermanfaat untuk ribuan rakyat setempat
negara harus hadir demi keadilan
mantap.ahirnya.gili trawangan masuk tv nasional.....
Dengah instrumen yang dimiliki oleh Provinsi masalah seperti ini sebenarnya gampang... Ayo tumpas oknum-oknum yang jahat...
Terimakasi pak gubernur NTB doktor zul yg menegaskan status lahan GTI dan mengembalikan kepada pengprop NTB untuk kepentingan masyarakat gili trawangan walaupun ada provokator masuk ke tengah2 masyarakat. Insya allah masyarakat pasti akan mengerti dan menerima dengan baik. Sekali lagi terimakasi pak gubernur bang zul. 👍👍🙏
Salah satu oknum tersebut bernama wawan muliawan salah seorang warga lombok barat yang saat ini menyewakan lahan kepada salah seorang investor berasal dari inggris. Semoga pemerintah datang meng investigasi oknum WAWAN MULIAWAN tersebut sangat meresahkan dan banyak merugikan pemerintah
Kalo pemprov ntb tegas, tinggal diblokir akses masuk sama diputus layanan internetnya, nanti masyarakat juga nurut sama pemerintah,,
Tertibkan dr orang" yg serakah....
Bravo Pemda NTB...habisi para mafia...
Cost nya tinggi sekali membangun di trawangan.
Semua mesin dan material harus diangkut dengan perahu yg notabene perahu melayan. Dan sampai di trawangan harus diangkut dengan cidomo / andong.
Papua pake helikopter/pesawat...gausah alesan
Bisa di bicarakan dengan baik-baik
Nah, proses balik layar itu yang mungkin dirasa oleh pihak masyarakat/pengusaha terkait yang selama ini sedikit perannya oleh pemerintah (daerah). Jadi gak bisa ujug2 mau ambil alih,, mangkannya surat penawaran 'kerjasamanya' yang diajukan oleh pemerintah masih ditarik ulur 😄
Wajar lah okupansinya aja tertinggi se indonensia.
Pasti akan balik modal,yg bangun ke sana pasti juga buat bisnis.
Gk mungkin pindahan rumah ke sana.
Intinya jangan sampai buat Peraturan yg buat tourist tak nyaman dan merasa risih. Kami para sopir hanya ingin Tourist semakin ramai agar kami tenang mencari rezeki untuk anak istri kami.
Walaupun negara dirugikan anda tetap bisa makan ga masalah ya?
@@SuperIcux y kgak lh, emg klo warga sono melarat dan sakit negara peduli? Iya pas lagi kampanye doang hahahaha
@@ahmadfadli7928 disana ada puskesmas ga? Boleh berdagang atau berusaha ga sama pemerintah? Kalau negara ga peduli ya negara udah nutup warga asing tidak boleh berkunjung kesana, warga sana diisolir aja di pulau itu ga boleh kemana2
@@SuperIcux teori aja kau tu
@@ahmadfadli7928 Iya teori nya bapak kau bikin anak jadi blo’on
Saya rasa masalahnya sama di seluruh Indonesia. Pemerintah terlalu lama tidur dan tidak melakukan pembinaan kapada masyarakat sejak awal. Ya karena potensi blm terlihat. Ketika masyarakat dg upayanya sendiri (tanpa bantuan pemerintah) mulai menunjukkan hasil, pemerintah (atau oknum2 tertentu) mulai ribut. Saya yakin jika pulau Gili tidak seperti sekarang, pemprov akan diam. Memang boleh dibilang masyarakat menyerobot lahan pemerintah, tapi mengapa tidak diadakan pembinaan sejak dini?
Benar,, saya justru agak setuju dengan pernyataan narsum dari perwakilan asosiasi pengusaha disini. Masih banyak sebenarnya "multiplier effect" yang bisa menjadi 'potensi' pendapatan negara dari proses bisnis yang telah ada saat ini..
Pun realitanya juga proses pembangunan selama ini dilakukan secara massif oleh swasta ataupun swadaya (non pemerintah)..
Secara nominalnya sih sebenernya gak seberapa kalau dibanding nilai ekonomi yang selama ini dihasilkan. Tapi kalau dari sisi moral (etika) dalam proses bisnis, itu sangat "KURANG MASUK PAK EKO!" 😅
Kalau kata2 kasarnya sih,,
"masa ujug2 minta jatah"... 😂
Tapi secara sudut pandang yang lebih netral, disini pemerintah tetap sebagai sisi aktor politik yang harusnya lebih punya power dalam memainkan 'peran', artinya masih tetap ada potensi dari sisi 'politisnya', terlebih sebagai bahan playing victim yang sedang dimainkan....
Terbukti sampai kondisi saat ini mereka pun secara terang2an berfikir belum bisa menyimpulkan keputusan mana yang terbaik (bertindak tegas), itu bisa dilihat dari jawaban pak Gub yang terlihat lebih "defensif" ketika diwawancarai..
Jadi secara garis besar, memang masih butuh waktu untuk proses negara (pemda) dalam mengambil alih hal ini...
@@prawudyadery2107ga gitu konsepnya bambang. Gini ya Negara itu gak bisa mensubsidi segala lini, tetap ngikuti konsep pasar (suppoy & demand). Jadi jelas butuh kontribusi dari pihak swasta dsni. Ambil contoh ormas Muhammadiyah, berapa amal usahanya? RS, Univ, sekolah di sluruh Indo. Mereka itu taat pajak lho ke pemerintah. Fungsinya apa? Supaya ekonomi ini mutar, subsidi silang ke tempat lain, untuk infrastrukstur, pendidikan dsb.
@@andyadinata4191 iya, memang bener. Gak ada yang bilang untuk disubsidi. Karna penekanannya disini terkait skema pajak yang ditawarkan gak sekedar penarikan uang "royalti", banyak alternatifnya sebagai bagian dari pemasukaan kas daerah (PAD).. seperti itu om bambang...
Sama pada semua wilayah banyak tanah2 kosong dikuasai para spekulan dgn bantuan aparat desa dan kecamatan yg korup seperti di daerah ciledug tangerang ada tanah kosong milik negara dijadikan pasar dan terminal bus oleh oknum2 ormas dgn perlindungan para pejabat2 korup di desa dan kecamatan para pedagang yg ribuan jumlahnya dipungut uang sewa,dana yg terkumpul milyaran dibagi bagi para oknum tsb bersama tokoh ormas setempat
Waow keren banget NTB makin mendunia
Sy Asli Lombok,: 27 thun yg lalu Temen satu smp sya cucuk Gubernur yg sudah 10 tahun pensiun di jaman suharto,. Dia Buat byk skali hotel dan villa di gili, hingga kini kerajaanya di sana terus bertambah,. Orang2 sana paling segan dengan beliau, kalo kalian tau rumah pak gubernur lama itu Paling besar yg ada di mataram., Tp kalo bukan jasa beliau gilli takan bisa seperti ini,. , Ilegal maupun legal yg kita lihat cuma dampak apa untuk kita,. Pemerintah tidak banyak Bantu apa2' bahkan promosi warga lokal yg melakukan,. Begitu Skarang gili banyk pemasukan' pemerintah baru sadar, Apa skrang pemerintah mau keruk gilli lalu hasilnya di setor ke Jakarta ??
Itu singkat sejarah asli gilli, dn cuma kita orang2 lombok yg tau detailnya,..
Harun Al Rasyid
ayo pak Zul gali terus potensi income provinsi NTB untuk kemashuran masyarakat NTB
Pemerintah seharusnya tegas dalam membenahi hal² seperti ini supaya hasilnya bisa dimanfaatkan untuk pemerataan pembangunan khususnya di NTB, sikat aja oknum² yg nakal dan merasa berhak atas aset² pemerintah.
Gila.. sekelas orang nomor 1 di NTB aja takut sama oknum-oknum yang menguasai lahan pemerintah. Negara takut mafia ini mah
@@Jim-hp9cm iya percaya, emg knpa?
Konsepnya ga gitu, gubernur yang lama selalu mewariskan permasalahan pelik ke gubernur berikutnya terus begitu sampai menumpuk.
@@fiangaze betul sekali. Yg memerima "itu" gubernur X.. tapi masalah yg ada kemudian diwariskan ke gubernur berikutnya setelah habis masa jabatannya
@@Jim-hp9cm ya memang para pejabat mau ambil enak Dan untung nya saja,, klau dulu blum terkenak kyak skarang,, mau gk para pejabat atau pemerintah daerah,, memberi dana untuk membuka lahan tersebut,,
Yang main kan politik kan media dan pengusaha. Rakyat jelata bisa apa
Semoga Lombok bisa jadi next pariwisata paling populer dan semua kekayaan alam membawa kejayaan untuk warga lokal jangan cuma segelintir orang serakah! Dan inget jangan kayak Bali, warga dan aparat Lombok harus ramah namun tegas! Kalo ada turis yg kurang ajar, usir!
Pertama kali ke gili trawangan 13 tahun yg lalu , cuma ada 2 cafe masih enaaak.. meno sama air belum ada byk hotel..cuma pakai tour island hoping dr trawangan ... bar cuma 2 , kalau jalan balik dr resto habis dinner bawa senter...aduuh seru nya.
Krn dari dulu ga diurus. Buruknya administrasi negara berpuluh tahun. Dan gili trawangan sekarang buruk over crowded. Perlu dikurangi bangunannya.
Begitulah pejabat konoha
Hmmm...saya kok justru malah agak setuju dengan pernyataan narsum dari perwakilan asosiasi pengusaha disini. Masih banyak sebenarnya "multiplier effect" yang bisa menjadi 'potensi' pendapatan negara dari aktivitas ekonomi yang telah ada saat ini..
Karna realitanya pun proses pengembangan bisnis selama ini mungkin dilakukan secara massif oleh swasta ataupun swadaya (non pemerintah).. Artinya, sedikit peran pemerintah dalam aktivitas proses pembangunannya (menurut mereka).
Secara 'nominal royalti' yang diminta oleh pemda sih mungkin sebenernya gak seberapa, kalau dibanding nilai ekonomi yang selama ini dihasilkan oleh pihak yang katanya penyewa ataupun pengusaha. Tapi kalau dari sisi moral (etika) dalam proses bisnis, itu juga bisa dibilang sangat "KURANG MASUK PAK EKO!" 😅
Kalau kasarnya sih,,
"masa ujug2 minta jatah"... 😂
Tapi secara sudut pandang yang lebih netral, dalam kondisi ini pemerintah disini tetap sebagai sisi aktor politik yang harusnya lebih punya power dalam memainkan 'peran', pun masih tetap ada potensi dari sisi 'politisnya', terlebih sebagai bahan playing victim yang dapat dimainkan oleh mereka ataupun 'oknum2' tertentu....
Terbukti sampai kondisi saat ini mereka pun mengakui belum bisa menyimpulkan keputusan mana yang terbaik (bertindak tegas), itu bisa dilihat dari jawaban pak Gub yang terlihat lebih "defensif" ketika diwawancarai.. 😁
Jadi secara garis besar, memang masih butuh waktu untuk proses negara (pemda) dalam mengambil alih hal ini...
Itulah resiko yang harus ditanggung jika menempati tanah milik negara maupun pemerintah,jadi jangan salahkan pemerintah itu hak mereka hak negara bukan perorangan
@@lambertg688 status lahannya hak mengelola, bukan hak milik. Jadi sejatinya negara diberi amanah untuk mengelola. Bukan pengambil alihan sacara 'paksa'
@@prawudyadery2107 tapi anda denger sendiri kan sebelum masyarakat datang untuk bermukim, seperti yg disampaikan oleh narasumber kedua orangtuanya udah tau bahwa lahan yg ia tempati bukan tak bertuan dan dikelola negara,so yg salah tetap masyarakat,lagipula jumlah nominal yg harus mereka bayarkan tak seberapa dgn apa yg mereka peroleh.
@@lambertg688 masyarakat justru gak salah, malah bagus. Karna menjadi bagian dari proses pembangunan yang akhirnya menciptakan nilai ekonomi yang tadinya gak ada apa2. Jadi mereka malah bisa dibilang punya andil paling besar. Mangkannya wajar kalau masih banyak yang mikir2 untuk ttd permintaan royalti oleh pemda. Justru yang jadi catatan adalah skema yang ditawarkan dari pemda harusnya gak hanya sebatas minta 'uang keamanan' dengan istilah "royalti" dsb.. Banyak skema alternatif lain untuk mengelola salah satu bagian aset negara sebagai PAD (Pemasukan Pemerintah Daerah) . Itu yang ditekankan si pihak narsum asosiasi pengusaha setempat, itu juga kalau memang mereka benar2 komitmen mengelola untuk tujuan sebenarnya, yaitu pemberdayaan & kesejahteraan masyarakat. Dan belum lagi kalau kita masukkan variabel gangguan birokrasi kedepannya, mengingat track record "KKN" pemda di indonesia sangat tinggi. Klo tetap yang diajukan pemda cuma sekedar uang royalti sih, pasti tarik ulur. Dan bahkan malah jadi 'ngerusuhi' iklim yang sudah ada. Jadi boomerang untuk pemerintah lagi,, pasti mereka juga menyadari potensi itu...
Jadi pada intinya, masih bisa dimusyawarahkan lebih lanjut oleh stakeholder terkait..
Kalo diambil negara jelas jadi terbengkalai , negara ga punya sistem yang bagus tentang manajemen pariwisata
Saya orang Lombok dlu sebelum gempa dan covid saya sering datang k Trawangan tapi skg GK pernah ...
Sepii Trawangan skg
Semua sama saja, saat Gili bukan apa-apa, gak ada yg peduli, setelah rame semua pada kelojotan.
Ayo coba ditelusuri sejarah siapa yg berjasa mengangkat Gili jadi tujuan wisata, beri dia penghargaan.
kakek saya
Yg paling berjasa ya bule. gili itu terkenal karena dekat bali. dan karena bule ini tadi sedikit demi sedikit org jadi tau.
Stuju bnget broww, knp bru skrg yh pdhal dh lma tu,. Dulu mreka kmna giliran dh rame yh kek gini klojotan semua
kan emamg kaya gitu mental org indo. termasuk elu sama gue.
terima beres..ga mau ribet, kalo komen sok rebel tapi ga ada tindakan nyata. hapal lah ente
@@LeoNardo-bl5jg klw ga di buka sama orang lokal mana ada bule Dateng gok
Udah keenakan bertaun taun nikmati tanah negara jd susah buat diatur,, langsung segel aja kl g mau diatur n mau seenaknya sendiri
Iyh lh keenakan dri dulu pda kmna,, knp ngk di urus dri dlu skrg udh kek gini pda klojotan
Kalo kamu punya tanah nganggur trus digarap orang tanpa izin, kamu ikhlas gak?,,
Warga lokal sudah tinggal di sana sebelum indonesia terbentuk
semoga pemerintah pusat dan daerah bisa lebih perhatian terhadap permasalahan di Gili Trawangan
Sebenarnya pemerintah membuat HPL setelah gili trawangan mulai ramai dikunjungi bule2, itu pulau dulu gk berpenghuni,isinya semak belukar,banyak ikan melimpah ruah, makanya thn 60an masyarakat pesisir daratan lombok pergi kesana untuk nangkap ikan, diantara masyrakat itu ada yg kafling tanah,ada yg tidak. Mereka gak nyangka gili akan sperti krg
Sok tau lu
@@delywest398 sy dapat info akurat bro
Lets Go.. Join To Treveling Ke Pondok Santi Terbaik Di Gilli Trawangan 🇮🇩
Itu pulau sangat bagus sekali,itu pulau harus di kelola oleh pemerintah,dan pulau itu harus di tata lebih rapi lagi,biar turis lebih banyak datang ke pulau gili,pulau gili potensi sangat besar untuk periwisata
Pemerintah pasti kerja sama swasta tambah kapitalis rakyat ga dapat apa-apa
yap
Parah ini ma. Tutup dl aja pelabuhan nya, tertibkan dulu perijinan dan pajaknya. Negara harus tegas untuk urusan penguasaan lahan milik negara
Bhahaha...
di Gili trawangan ga semuanya tanah ilegal euy. Lbih luas tanah yg bersertifikat resmi drpd yg ga brsrtifikat.
Klo plabuhan ditutup, pemda ga dpt income dong..🤣🤣🤣🤣
Bisa di bicarakan dengan baik-baik
Baru ada gula semua berebut 😁
Penguasa nya....pemda dan masyarakat sekitar khususnya.....salam satu bangsa
Acara ini sangat bagus ... kalau bisa ke papua khususnya jayapura untuk dalami dan wawancara pemilik hak ulayat daerah setempat mengenai persoalan tanah dan hak kepemilikan ,,, karena masalah yang terjadi di papua cukup serius mengenai permasalahan tanah dan hak milik , masalah yang terjadi dipapua adalah tanah entah siapa punya tetapi siapa yang mengaku punya hak, kepemilikan banyak mulai dari kakek sampai cucu pun bisa datang sewaktu waktu untuk menagih haknya masing masing, jadi di papua adalah jual diatas jual milik diatas milik.... coba Metro TV [Rea|itas] ke papua (Jayapura) dan kerja sama bersama pemerintah setempat untuk mengali tentang hak milik asli orang asli Jayapura.
Smoga bisa dicarikan solusi yang terbaik..agar masyarakat dan pemprov sama sama mendapatkan win win solution..
Itulah tidak selalu itu pemerintah menzalimi rakyatnya tapi kadang juga rakyat yg menzalimi pemerintah...nanti kalau ditindak koar² bilang pemerintah zalim main playing victim drama nangis² di depan media...😴
Km bisa simpulkan siapa yang bermain ya itu mafia.
Mana bisa rakyat menzolimi pemerintah,, kalaupun rakyat yg salah dlm hal ini paling2 di sebut melanggar hukum. Kan apa sekarang pemerintah baru sibuk,,,dasar pemerintah konyol... ini saja tidak bisa di selesaikan...
Tidak membayar pajak termasuk menzalimi pemerintah
Duluuu itu tempat ga ke urus . Yg ngurus dan rapihin pulau itu ya penduduk setempat . Pemerintah ga ada ikut campur tangan . Giliran udah rame dan rapih , pemerintah pengen ambil . Adil ? Sedangkan cucu suharto aja punya bangak tanah di lombok , hasil warisan suharto . Yg awal nya tanahh kosong ga keurus , terus di akui . Tapi ga di permasalahkan
@@dickyborty4285 inilah yg saya maksudkan,, cumanya zolim itu buat pemerintah yg membuat rakyatnya tidak tenang..
Di pulau tempat ku tinggal lombok memang indah dan sudah jelas orang orangnya ramah ramah
Semua itu klow di pegang atau di pimpin presiden yg cerdas maka akan mendatangkan kemajuan dan keuntungan...
Masyarakat Tidak Punya Tanah. Tanah dan sebagainya Milik Negara. Seharusnya Pemprov Tegas. Mati-matian Pemerintah Pusat Mengembangkan Wisatawan dibawah nya malah amburadul
Gusur sekalian semuanya
Baguslah dikuasau masyarakat lokal
Sya pernah kerja di Gili air, Trawangan, dan Gili meno .
Pemerintah harus teliti juga pajak disini. Ditmpt kerja ku pajak dipungut 10% dr penjualan perbulan. Ditmptku dlu penjualan sehari 23jt paling kecil. Bagaimana kalo sebulan ? Anggap aj penjualan sebulan 200jt ,artinya pajak 20 Jt perbulan. Itu hanya satu villa saja, bagaimana kalo 100 villa. Sya kadang bingung pajak yg begitu besar apakah sampe ke pemerintah atau diam di pejabat setempat. Kalo melihat kondisi di sekitar Gili ini tdk ada perubahan dri sejak 10 Thun yg lalu. Lalu kemana pajak yg di dapat dari perusahaan2 ini. Jgn hanya termakan media begini saja. Cobalah tinggal satu bulan dan tanya2 setiap vila atau hotel. Cafe sekecil tmpt sya aja bayar sampah 700rb perbulan
Sekarang mas nya tinggal dmana ?
2011 kerja di Queen Villa (sekarang jd Aston Sunset Beach Resort), ketemu istri disana juga. Rasanya sudah jd rumah kedua. Salam kangen untuk emak yg di Green Cafe pasar Central
Buat jebakan tourism membawa dollarnya berikanlah yg terbaik buat ketentraman, hukum tetap jadi panglimanya, kunjungan bunda kartike dan Siwa ke pulau ini
Tangkap aja para mafia pemain tanah yg sewakan tanah negara pada pihak ke tiga Krn uang sewanya masuk kantong pribadi.... Tangkap ..tangkaaap!!!
Kata gusdur gitu aja kok repot
Jika begitu cara pikir mu , pantas saja Papua minta merdekaaaaa, pemerintah kemana aja dulu??? saat Gili Trawangan masih berupa hutan ,nyamuk banyak dan tidak ada air bersih untuk di minum,saat semua berubah jadi ok pemerintah ngiler lihat wow this is big business?? 🤔🤔.
@@swardika.3709 Betul,paling negara membuat bangunan mangkrak😁
@@swardika.3709pahami dulu tata negara biar gak goblok.
Contohin Muhammadiyah berapa amal usahanya, mereka tetap bayar pajak ke negara. Apakah mereka protes?
Negara tetap butuh kontribusi swasta. Gak bisa semua lini itu pemerintah yg atur. Belajar lagi ya blok!
@@andyadinata4191 😂😀🤭 saya sudah paham raja niti ? Anda paham ?,hai jenius!
Saya baru 2 minggu dari tempat ini 3 gili saya singgahi gili air gili meno gili trawangan
Sya pernah kesana dan pemilik hotel kebnyakan milik orang asing anehnya menurut cerita rakyat sekitar memang mereka hanya menyewa lahan saja kepda pmilik lahan tpi sewanya jg murah karna ntah tanah siapa yg didirikan hotel2 di situ
Wisata lombok terbaik..tpi kok masih bnyak yg kerja diluar negeri sbgai tenaga kerja
Begini bro masyarakat Lombok emang banya wisata... dan banyak peluang kerja di sini.. tapi kalian gak tau bukan masyarakat setempat saja yang kerja di lombok. dari seluruh Indonesia .. termasuk orang asing dari luar negri juga banyak di sini... Persaingan ketat.. butuh sekill .. yg mumpuni.
jutaan warga NTB yg merantau ribuan saja.. di negara manapun di dunia ini pasti ada yg merantau itu fitrah kehidupan saudaraku.. orang lombok kerja ke luar negri bukan di sini gak dapat makan justru mereka mencari modal untuk membangun masa depan.. yg merantau mereka rata2 tidak suka kerja di tempat wiasataa mereka pekerja keras yg gatal badanya jika tidak keluar keringatnya
Hajar saja para mafia tanah di NTB,,,,,sebagai contoh....lahan yg di pakai KEK Mandalika itu penuh dengan mafia tanah,,,sampai akhirnya pak jokowi turun tangan baru mafia tanah tunggang langgang
Terakhir kesana 2017 sungguh kenangan tak terlupakan...ga tau ternyata selama ini ada polemik antara pemerintah & warganya yak...ah itu urusan pemerintah & warganya aja gimana duduk terangnya...jd kangen kesana lg
Pernah kerja di gili trawangan di shop "hello capitano" pemiliknya WNA yg menyewa tempat 30/bulan
Saya asli orng Lombok mudah mudahan Lombok semakin maju
Orang Lombok asli itu yg mana....suku Bali kah
Orang asli lombok itu suku sasak bukan suku bali
@@adihadiansah9202 tapi ada suku Bali di Mataram dan sebagian Lombok tengah
Kita kan ngomongin suku asli... Ya suku asli lombok ya sasak.... Suku sasak mayoritas di lombok kira kira 80% baru sisanya suku bali suku sumbawa dan suku mbojo... Mkax lombok di sebut pulau sribu masjid...
@@adihadiansah9202 bener berarti kerajaan Karen asem menguasai orang Lombok dan menjadikannya orang orang jajahannya
Oh begitu,lahan hpl itu milik negara,Ayo masyarakat indonesia harus tertib.karena bisa berpotensi di manfaatkan oleh pihak ketiga atau bahkan asing yg mau berinvestasi dan negara gigit jari...
Sebagian besar sdh disewakan masyarakat ke pihak asing
Kata Asing, wah murahhh kaliii. Ayo kita sewa dan manfaatkan rame2 dan kasih uang tambahan spy bisa lawan pemerintahnya sendiri. Kan cuma segilintir orang aja, kecil lah uangnya. Kalau mereka ikut aturan pemerintahnya, uang kita lebih keluar banyak brooo.
Saya melihat dr sisi yang lain, tidak dari kontroversi yang ditimbulkan tapi dari muara kasusnya. Sepertinya pak Gubernur NTB skr cukup baik dan kebal dari suap dan korupsi. Bayangkan, sudah berapa puluh tahun kasus ini dibiarkan dan baru sekarang pemerintah berani mulai unjuk gigi. Jadi sepertinya, perlu diberikan apresiasi.
Tinggal dicarikan jalan tengah dengan selalu mengedepankan esensinya, bahwa tanah itu milik negara. Itu tidak bisa ditawar lagi.
Misalnya anda mempunyai sebidang tanah, anda berikan hak kepada satu perusahaan untuk mengembangkan tanah itu, tapi mereka tidak melakukan apa2 selama puluhan tahun dan akhirnya ada orang luar yang jualan pecel lele, martabak, warung kopi dll di tanah milik anda.
Lalu anda wanprestasi perusahaan tsb dan menagih sewa di lahan anda tapi mereka yang mengaku orang kecil ini menolak karena sudah bertahun2 tinggal disana. Alasan multiplier effect, membayar pajak, sudah bikin rumah disana, mengembangkan wilayah tersebut, dll.
Sebagai pemilik lahan, apa yang anda lakukan? Dibiarkan atau?
Silahkan direnungkan.
Hotel yg dikelola bule, managementnya lebih bagus kok drpd klo dikelola lokal, apalagi dikelola pemerintah. Let's be real
Saya berdoa semoga aset Pemda NTB , menjadikan sejahtera bagi rakyat NTB,itu sendiri ,. Bagi saudara " ku di NTB ,rawatlah tanah dengan baik jangan di serahkan ke org asing bekerja samalah dg pemerintah setempat jadikan contoh bagi daerah " lain ,biar jd tuan didaerah sendiri ,bersatulah ,bersinergi lah dg pemerintah sama " memajukan daerah sendiri 👍👍
Penyerobotan tanah Harus di brantas
Tahun 2018 satu stan dagang seukuran gerobak nasi goreng nilainya seharga Mobil APV kata temenku yg tinggal di dusun kapyek atas mataram barat NTB...
Kalau di lihat dari biaya dan standar hidup rata2, harga itu termasuk Gile...
Salam dari batam 👍
Sebelum Gilli ramai kaya gini, masih sepi blm ada bangunan” mewah. pemerintah kmn? Mereka yg punya hotel & villa mewah bukan mafi* mereka melihat peluang bagus, and Thats make Gilli terlihat mewah dan banyak pengunjung yg mau berwisata ke sana. Orang” yg tinggal di sana juga bisa hidup punya pekerjaan apa yg harus di permasalahkan? Selagi masyarakat bisa mencari nafkah. Masih banyak juga pulau” kecil yg bagus di lombok yg harus di tingkatkan terutama perekonomian buat orang” yg tinggal di sana. Sy orang lombok dan sy pernah tinggal di gilli sy sering ngobrol bareng sm orang” yg tinggal di sana bahkan lahir di sana dan sy sedikit tahu ttg sejarah nya gilli trawangan. Sblm nya Mohon maaf kalau ada kata” sy yg salah🙏
Suruh mereka tunjuk bukti2 kepemilikan. Kalo ga ada, silahkan d rampas negara.
Jangan seperti itulah nanti kalau terjadi masalah ujung nya lari ke pemerintah jadi tetap kooperatif lah bagaimanapun kondisi sebelumnya ini tanah NTB jadi harus ada keterlibatan pemprov didalamnya dengan ketetapan yg tidak merugikan kedua belah pihak
Salam lestari salam budaya dari Lombok Utara ntb 👍
Masih banyak PT GTI - PT GTI lain yang memang niat nya embezzlement alias penyelewengan. Beli permit tidak untuk membangun namun untuk membeli waktu agar pemda lupa, lalu ditilep. Maka harusnya curiga kalau suatu PT GTI ngga rutin lapor menghasilkan uang. Masalah sekarang yang HPL diklaim sporadis oleh oknum-oknum, tutup saja pelabuhannya.
gusuuuurrrrrrrrr! repot banget negara ngurusin tanah sendiri,tangkap semua yg bermain
Pemprof bukan dri negara trus dri mana bos? Lucu lucu, udh lah semoga dapat jalan yng terbaik i love lombok
Gili Trawangan bukan hanya tentang pulau hiburan malam. Diantara gemerlap cafe, resto, hotel dan wisatawan asingnya pulau ini menyimpan banyak cerita perjuangan masyarakat dan paradoks pembangunan.
Berjalan sedikit ke gang di belakang 'display' mewah Gili Trawangan kita akan menemukan kenyataan kehidupan masyarakat setempat yang tidak ubahnya masyarakat perdesaan pada umumnya di Indonesia, yaitu potret ketimpangan kesejahteraan, infrastuktur yang belum memadai, dan tata ruang yang buruk masih bisa dijumpai di pulau ini.
Masyarakat yang sudah mendiami pulau sejak tahun 70an justru dianggap penumpang gelap. Narasi ini buktinya, pemerintah dibantu media melawan masyarakat, karena ketidakberdayaannya melawan korporat, ironis.
Yg kuasai bukan warga lokal lombok
Keturunan warga di situ ngakuin kok kalau tanah yg di diamin ortunya itu tanah mailik negara
Daerah Gili Trawangan merupakan daerah wisata, biarlah menjadi milik masyarakat.
Pemerintah diharapkan dapat menertibkan tanah di pulau itu. Dengan tujuan dari pemilik2 tanah itu pemerintah akan mendapat pajak disamping pajak2 lain.
Biar gundulmu itu.. kalau dibiarkan, pihak asing dengan mudah menguasai lahan disana.. pas giliran di lelang di situs luar, kadrun teriak2 pemerintahnya ga becus
Enak aja lu ngomong. Pemilik tanah ya tunjuk surat kepemilikan. Bukan lu asal klaim. Kalo asal klaim, semua jg nanti klaim masing2.
Bang itu kerugian negara sampai triliunan loh, g kecil itu..!
Masyarakat kelola tanah milik negara, di suruh bayar sewa 15jt/tahun gk mau. Tp dia sewain tanah itu ke org lain sampai 250jt.
Enak bgt ya hidupnya ibu itu..
@@sandaljepit3177 makanya itu bang. Lbh baik d tertibkan. Giliran d suruh bayar ga mau, giliran d bayar mau
Rakyat jelata gak bisa korupsi. Dengan cara begini bisa dapat jatah.. ya ibarat nunjuk pejabat korupsi dirinya sendiri mentalnya tamak
Gili Trawangan Makenya dollar sebagian besar, masyarakat mahal banget harga makanan dan minuman disana dan lebih banyak turis asing ketimbang lokal,waktu saya kesana Juli Agustus lalu
Saya orang Lombok tapi baru tahu tentang semua ini
itu sama saja korupsi berjamaah, KPK harus menindak dan memprosed mereka secara hukum
Seluruh Indonesia masalah pertanahannya sama oknum PNS yang "nyambi" tidak niat kerja benar, Premanisme dan ketidaktahuan masyarakat...
Banyak pulau gk perpenghuni gk terurus negara yg punya keindahan wisata. di daerahku, tempat² sperti itu warga sendiri yg mengurus untuk acara piknik keluarga/kerabat, lama lama berkembang jadi terkenal di kampung/daerah lain.
Ada juga pulau dari batu tok tapi karangnya indah, yg pastinya diisi penghuni baru atau nelayan yg singgah hanya berpuluh tahun lalu kini sudah terkenal di manca negara juga, pemukiman yg kumuh jadi daya tarik sendiri atau malah jadi ancaman bagi yg tinggal sedari awal karna pemerintah setempat yg sudah mencium aroma kertas berencana membangun membabi buta(pengasilannya nanti entah untuk rakyat yg mana).
2 saudara dari ayah saya a.k.a bibik sy punya tanah di GT, entah gimana ceritanya mereka punya tanah dan buka usaha disana. Bibik sy punya tanah yg disewa oleh pihak asing utk dijadikan bungalow selama 3 th (sblm covid), klo tdk salah dengar disewakan 300 jt. Cerita dari ayah sy, dulu pulau GT itu tdk ada yg mau tinggal disana krn banyak semak belukar yg tumbuh liar. Entah bagaimana mereka bisa bagi2 tanah yg di GT itu. Ternyata kenyataannya miris sekali.
Masyarakat jahat juga harus diberantas lah, gak boleh seenaknya menduduki lahan yang bukan miliknya.
ini banyak terjadi juga di daerah lain, termasuk menduduki lahan milik entitas atau perusahaan seperti lahan milik KAI atau PTPN dan Perhutani
dulu KAI jaman voc beli tanah ga yah ke rakyat?
btw klo namanyan lahan terlantar... ya sikatttt
@@baduypacker609 nah ini bang rampok nya nongol
@@baduypacker609 Indonesia gk akan maju kalo mindset nya seperti ini, dikit2 nyalahin pemerintah. Preet🙃
@@kertasa4149 siapa juga yg nyalahin
@@juraganpindank9089 wkwkw
MAFIA HUKUM adalah sekumpulan oknum2 yg bermental pengemis & tdk punya hati nurani dimana oknum2 tsb punya kuasa diinstitusi Hukum yg korup, mengerti Hukum dan pelaku Hukum itu sendiri dimana Institusi Hukum tsb dijadikan alat utk memperkaya diri & kelompoknya aja, oknum2 inilah yg 4erusak negara ini, yg membuat rakyat byk menderita, rakyat tdk mendptkan keadilan & kesejahteraan!!!
ngomong apa tong nonton ga videonya
intinya malak sama adu kekuatan.. itu lah pemenang dunia ini.
Gila. Disuruh bayar sewa 3 juta per 100 meter aja gak mau.
Padahal narik sewa ke investor luar ratusan juta per tahun.
Mudah2 Metro Realitas tajam lagi seperti duluuuuuuuuuuu...
Tuh Trotoar buat pejalan Kali Aja diperjualbelikan oleh oknum2 pkl n kebanyakan mereka itu pendatang jadi emang rakyatnya jg kadang kagak tahu diri fasilitas Umum/Tanah Negara seenaknya diperjualbelikan demi keuntungan mereka n rkayt2 itu merasa Paling dizalimi padahal sendirinya yg Korup n zalim