Kadang saya gk suka ama kebijakan ban fbnya Mark karna telalu gk jelas dan anehnya Elon dia ngaku ngaku yang mendirikan Tesla padahal cuman beli saham. Tesla udah ada sebelumnya tapi entah mengapa Elon sampai beli hak cipta kalo dia yang mendirikan Tesla
Hal terbaik dari menonton Pak Guru ialah bahwa setiap temanya menyangkutkan dengan kehidupan kita. Video ini bukan soal Musk vs Zuck "pertengkaran mereka tidaklah penting" tapi tentang bagaimana Ai akan mempengaruhi masa depan kita semua, bagaimana kita harus merespon perkembangan Artificial intelligence apakah dia kesempatan ataukah ancaman, dan memahami bahwa bangsa kita masih sangat tertinggal jauh dalam hal pendidikan untuk menghadapi masa depan yang akan datang. Ai tidak akan menjajah manusia sebagaimana analogi sapi tadi namun orang yang menguasai Ai akan berpotensi menjajah manusia lainnya lebih dari perlakukan kita terhadap sapi. terima kasih pak Guru...
Di negara kita bicara atau pembicaraan sangat di sukai... tercermin dari konten2 diyutub... begitu banyak peminat dari konten podcast ,atau pembicaraan seperti ini... Alih2 sesuatu yg bersifat penelitian , teknologi, sains, tentangnya menciptakan sesuatu
Tergantung kita sering lihat apa di youtube lah. Banyak juga chanel lokal tentang edukasi, sejarah, pengetahuan yg view dan komentarnya rame. Contoh seperti chanel sisi terang, alam semenit, inspect history, sepulang sekolah dll.
Yang saya tau dua-duanya menggunakan/mendukung ai, elon (Founder Openai, Tesla FSD, Spacex, neuralink) yang kang elon harapkan adalah adanya peraturan yang mengatur perkembangan ai karena resiko buruknya tadi (interview elon 2017 world goverment summit). Contoh ketika facebook muncul, peraturan hukum tentang data pribadi masih lemah baru setelah kasus data bocor peraturan dan hukum baru bermunculan. Saya setuju kita butuh ruang bermain/explorasi ai dengan batasan" hukum yang jelas karena resiko potensi buruk yang besar tadi.
di film jadul, digambarkan ketakutan akan kebocoran privasi sebagai pengontrolan massa oleh pemerintah, katanya sudah kejadian di cina. tapi kalo sekarang sih sekedar sebagai info untuk jualan
Sepertinya ini tidak semudah kalimat, "Orang optimislah yang menciptakan pesawat dan orang pesimislah yang menciptakan pelampung." Meski ada benarnya juga, karena semoga saja Mark bisa membuat AI yang sangat canggih dan Elon yang akan menciptakan sistem keamanannya. Seperti Elon yang terkesan mengolok-olok metaverse tapi mengunggulkan Neuralink yang mana sebenarnya kalau digabung bisa dikatakan hampir sempurna. Namun lebih dari itu tentu saja pasti akan banyak korban seperti lapangan pekerjaan yang hilang, insiden-insiden berdarah yang mungkin akan terjadi, atau bahkan peperangan yang tidak bisa kita bayangkan sebelumnya. Hanya saja sejarah manusia memang selalu seperti itu dan justru itulah momen di mana kita bisa berkembang, beradaptasi, memulai era baru dengan harga yang mungkin terlalu tinggi. Kalaupun kita takut hal-hal itu akan terjadi sebenarnya tidak banyak yang bisa kita lakukan untuk mencegahnya karena arah masa depan memang cenderung ke arah sana. Untuk mengantisipasinya lebih baik kita upgrade sumber daya manusia kita agar sesuai dengan masa depan walau sayangnya arah pendidikan formal kita cenderung ke arah yang berlawanan. Worst case scenario kita akan dijajah AI dan terpaksa membayar mahal Space-X untuk pergi mengungsi ke Mars. Kita yang pengangguran karena tidak bisa beradaptasi dan jatuh miskin mungkin akan seumur hidup berperang melawan AI atau menjadi pupuk di bumi ini.
Sesuatu menjadi baik atau buruk tergantung untuk apa ia digunakan, seperti pisau, jarum, kapak, dan lainnya. Namun pernyataan ini tidak relevan dengan AI karena AI bisa berfikir sedangkan benda benda yg disebut sebelumnya tidak. Berfikir disini bisa dibagi 2, berfikir karena mendapat perintah (fungsi AI yg ada saat ini) dan berfikir secara mandiri/merdeka, kemandirian inilah yg saya rasa ditakuti banyak manusia.
@@sr3821 free will ini kan sama halnya dengan pengambilan keputusan/eksekusi berdasarkan kesimpulan. Berbagai kesimpulan didapat dari hasil analisa, observasi, hipotesis, dan sebagainya. Ironisnya AI secara mekanisme memang dibuat seperti itu. Bedanya AI tidak dibekali nurani. Ah jika pun punya nurani, mungkin manusia bisa saja nasibnya seperti sapi 😂 yang dibela AI pasti kaumnya sendiri
Ini yang pernah baru2 dibahas mengenai keberadaan PNS yang dimasa depan akan digantikan Robot, anggapan kebanyakan orang itu benar2 robot seperti yang ada di film2,padahal sesungguhnya AI inilah yang menggantikan mereka.
@@segertinus8173 lo salah pak, ai bkn robot. Tapi ai berkaitan erat dengan robot. Sama seperti otak dan tubuh. Otak ibarat ai robot ibarat tubuhnya. Contoh sederhana ai itu google assistant. Robot itu yah mesin2. Satu ai bisa mengendalikan banyak robot secara bersamaan.
@@segertinus8173 ai itu bukan untuk pekerjaan fisik. Tapi lebih ke sortir data (sentralisasi data). Dan ini itu bisa menggantikan pns, soalnya pns berurusan erat dengan pendataan.
Mungkin lebih tepatnya, AI atau apapun perkembangan teknologi di masa depan nanti tidak akan menghilangkan lapangan pekerjaan "Asal kita juga bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman" Contoh kecilnya adalah tukang ojek pangkalan/offline akan terus mengeluh menyalahkan GOJEK/GRAB, padahal ini adalah langkah awal jika dia beradaptasi maka dia akan mendapatkan pelanggan yang lebih banyak dari biasanya.
Yang di takutkan adalah AI memiliki kehendak bebas ,, kalau AI berfungsi sebagaimana fungsinya yaitu di perintah manusia seperti mesin biasa maka akan aman aman saja ,, hanya saja bayangkan jika AI punya kehendak sendiri ,,,( propesi akuntan tergantikan oleh AI hari ini karna AI tidak mungkin korup kaya manusia karna AI cuman mesin,,, kemungkinan besar di masa depan pekerjaan presiden ataupun pemerintah di gantikan oleh AI juga karna akan lebih baik, transparan tanpa korup dan cepat tanggap keluhan masyarakat,, bayangkan jika AI berkembang lebih dari itu) mungkin saja apa yg ada di film termintaor bisa jadi kenyataan ,,mesin ini punya kehendak bebas AI akan menguasai seluruh manusia di planet ini maka ai akan menjadi sosok mutlak mendekati dewa manusia akan takut jika Ai ingin memusnahkan manusia karna manusia biang keroknya kerusakan di muka bumi ,, tapi walupun sekenarionya buruk saya tidak berpihak kepada elon maupun mark ,, keduanya menurut saya benar.
Saya yakin maksud elon bukan menghentikan pengembangan AI, tapi hati - hati dalam mengembangkan AI. Melihat sepak terjang mark banyak bikin org khawatir. Bahkan banyak orang berpendapat metaverse itu bagus banget, tapi kenapa harus mark yg megang.
Bagi saya, keduanya memiliki peran penting. Elon trus mencari kekurangan dan masalah yg akan ditimbulkan dengan AI, mark trus mencari solusi akan masalah yang akan timbul. Pemikiran mereka tdk bsa dipilih salah satunya, mereka nanti yang tetap akan memulai dan terdepan mengenai super AI
Sebelum terjerumus dalam urusan Artificial Intelegence, alangkah lebih baiknya memperbaiki pendidikan terlebih dahulu, supaya generasi kita terbuka wawasannya dan kita tinggal memberikan bekal berupa pembahasan seperti ini yang dapat menginspirasi lebih banyak generasi Indonesia, secara tidak langsung Indonesia juga menjadi negara maju :D
Juga jangan lupa, selain perbaikan pendidikan, mental juga penting, untuk mendapatkan mental yang kuat namun penuh kasih jadi ga terkesan 'tangan besi" dan juga kalau bisa sistem administrasi, jadi lbih efektif dan efisien, semoga kedepannya negara kita bisa smpe dititik itu, amin :D
Saya kira permusuhan kedua ini sudah diskenariokan antara keduanya dan tujuan jelas, cuma pengalihan isu saja agar manusia terlena akan perkembangan AI dan lupa untuk mengikuti kecepatan perkembangan AI. kemampuan manusia belajar dan berkembang itu terbatas. AI berkembang jauh lebih cepat dari itu. Baraya apa gak curiga kenapa Mas Zuck luncurin Meta dan Mas Elon juga luncurin Tesla Bot? Saya malah curiga apa yg mereka kenalin ke publik nantinya akan sinkron dan manusia akan terlena dengan Metaverse hingga kehidupan nyata kita diatur oleh Tesla Bot. Hidup sekarang aja kita sudah diatur benda berlayar yg kita pegang, apalagi kalau benda ini sudah bisa bergerak dan mengatur hidup kita?
Coba cek teknologi Dalle 2 yg baru diciptakan oleh OpenAI. Teknologi itu sebenarnya berbahaya kalau disempurnakan. Tetapi, Mereka membuat batasan batasan dari AI tersebut.
Udah 3 kali rewatch video ini, yang saya suka dari pak guru adalah. Dia selalu netral dalam menyampaikan sudut pandang pihak tertentu. Semuanya terasa seimbang saat di sampaikan.
Facebook juga pernah melakukan percobaan super AI,hasilnya AI itu di takedown karena dianggap membahayakan.banyak yang sudah mencoba super AI,tapi akhirnya di takedown.
sepanjang we mempelajari AI (Mata Kuliah Sistem Cerdas & Robotika), gk ada istilah Super AI. biasnya setelah AI, adalah, Machine Learning & Deep Learning.
@@12volt15 hmm super AI itu memang cm istilah aja bagi kita org awam. Intinya AI yg lebih canggih lg utk kita yg org awam. Sistem AI yg lebih advance lg
Anggap kita hidup di tahun 1800an, saat Gunung Tambora meletus, ditemukan kendaraan mobil yg akan mengancam pekerjaan delman. Beberapa thn kemudian kamera ditemukan mengancam pekerjaan pelukis. 1970an, saat penemuan komputer dgn sistem operasi DOS atau Lotus, itu membunuh tukang ketik, penjual, maupun produsen mesin ketik. Adanya internet mendisrupsi media cetak, perusahaan percetakan dan sebagainya. Dari berbagai kejadian disrupsi tersebut memang membunuh pekerjaan lama tetapi memunculkan ladang kerja yg baru. Dengan munculnya AI, kalo kita yg meremehkan hal tersebut maka siap2 kita 'gulung tikar' dan pensiun dini, tetapi kalo kita menanggapi serius baik itu keuntungan maupun kerugiannya kita bisa maju dan meminimalisir semua risiko AI tersebut. Aku lebih setuju dengan pandangan Mark Zuck tentang AI, kita hanya meminimalisir risiko AI tersebut bukan menolaknya mentah2
kalau saya pribadi gak akan bosan mengatakan bahwa manusia harus mencapai higher level of consciousness ( level kesadaran yang lebih tinggi) mengenai segala hal kalau tidak ingin AI memiliki total control terhadap semua aspek kehidupan. yang harus kita lakukan untuk mencapai level kesadaran yg lebih tinggi adalah dengan meningkatkan kemampuan observasi tiap2 individu. jika kita sudah bisa melakukan observasi dengan benar maka pengambilan keputusan, pelaksanaan dll akan otomatis jadi benar. jika segala sesuatunya bisa dilakukan dengan benar maka semua bentuk ancaman artifisial bisa dihindari, dan tidak menutup kemungkinan suatu saat manusia pun bisa menghindari lebih banyak ancaman yang bersifat natural.
Yang sederhana saja pak guru: Pembuat Golok itu klo berpikir negatip,mungkin akan digunakan untuk ngabacok orang...Tapi seorang pembuat golok yg bijak,hasil produk nya itu akan sangat bermanfaat untuk menebang ranting pohon dll nya. Dunia ini kan selalu seimbang...tergantung sudut pandang dan niat kita.😅😅😅🙏🤝
Sepertinya di film iron man sudah di gambarkan bagaimana kengerian AI jika bertindak lebih jauh,, dalam hal ini sepertinya mark haus teknology Sedangkan elon musk yg. Lebih tua dari mark tentu lebih sadar dan memperhatikan jauh kedepan
Iya Bang, ini juga cukup krusial, mengingat nanti regulasi AI akan begitu kompleks. Meskipun penelitian AI ini sumber kodenya terbuka, tapi ada beberapa yang memang disengaja untuk agenda tertentu yang kurang baik, misal memahami kondisi keamanan dan politik suatu negara.
@@timurgagahprawiro8440 bner AI bisa disalahgunakan , apalagi di negara Indonesia kalo ada hoax artis figuran w jamin banyak yng hujat , dan cenderung bisa di salah gunakan
AI artificial intelegent pada tujuan awal nya untuk mempermudah pekerjaan manusia, bisa di ambil jalan tengahnya, memang benar akan ada banyak pekerjaan yang hilang, tetapi di lain sisi akan ada jg penambahan pekerjaan baru, sikap kita untuk menghadapi hal itu, yaitu dengan belajar skill set baru yang akan banyak digunakan kedepannya, seperti big data analis, maintenance program, development dan lain sebagainya yang menunjang AI itu sendiri, pesan ssaya "masa depan itu tidak pasti yang pasti adalah perubahan dan perkembangan jaman, tugas kita bukan untuk membatasi justru untuk beradaptasi" salam perubahan.
Suka atau tidak suka, setuju atau tidak setujui, AI pasti akan tetap berkembang, dan sampai mana perkembangannya? tidak ada dari kita yang tau, begitu pula dampaknya
Cari pekerjaan yang memang seharusnya hakikat manusia. Seperti sebagai guru atau pengarah materi, psikologi. Karena bagi saya, manusia ini harusnya berkreasi bukan pekerja. Bukan budak tapi pemimpinnya. Segala macam pekerjaan yang mengandung zat "pekerja" pasti hangus. Sementara segala kegiatan yang mengandung pengarah, pemikir, kedewasaan (matang), itu ya untuk manusia. Gini Makanya yang dilihat itu bukan jumlah tetapi bagaimana cara nenggunakannya. Apakah baik? Orang banyak uang= Yang terbaik, patut dipuji ❌ Orang yang dewasa dan menjadi manusia sejati= Yang terbaik, patut dipuji ✔️ Pekerjaan seperti misal, pembantu, tukang sampah, asisten, pokoknya yang punya atasan, itu semua adalah jumlah. Pekerjaan jumlah. Tapi sebagai penyanyi, guru, itulah sesuatu seperti "bagaimana menggunakannya" Guru pun, guru yang memanusiakan. Bukan mengajarkan bagaimana kamu bertindak, bukan doktrin. Tapi yang membuat anak didik berpikir, karena manusia itu bukan di ajar, tapi berkreasi. Bukan untuk menjadi kaya, tetapi jadi orang. Guru yang mengajar ajaran yg mengandung kedoktrinan, pekerjaan, seperti Matematika, IPA, IPS(Tapi untung pelajaran ini materinya berubah-ubah, materinya bisa baru lagi nggak habis-habis)/Pelatih, itu bisa saja tergantikan. Karena itu berupa wawasan(mengandung jumlah). Kita bisa belajar secara otodidak. Maka dari itu mereka saya sebut pengajar. Bukan guru sejati. Tidak patut di teladani
Jadi, kalau banyak pekerjaan apalagi pekerjaan itu mengandung suatu "pekerja", wajar akan hilang. Kalau hilang itu menandakan bahwa manusia semakin menjadi manusia sejati Manusia itu berpikir, bukan budak
Jadi yang perlu di pikirkan, bagaimana cara kita mengurus manusia" pekerja yang akan nenganggur? Manusia pekerja yang tersisihkan bisa dipandang sebagai "Raja/Ratu yang diberi peringatan untuk mengatur, mengarahkan, berpikir, berkreasi" jadi setelah raja/ratu dianggurin sama rakyatnya, terus si rakyat segera bilang "engkaulah raja/ratu kami wahai Yang Mulia, maka segeralah naik takhta karena itulah tempatnu Yang Mulia" *Sambil menunduk "Tidaklah patut engkau mengerjakan hal semacam ini, serahkan pada kami saja, dan Yang Mulia makan dan hidup dengan enak saja, semua hal ini biarlah kami yang mengerjakan" Wedeeehhh. Semua hal pekerjaan itu pasti akan kembali pada tempatnya dengan sendirinya. Tapi ya gitu, manusia berpikir, bebas. Punya imajinasi, cerdas.
@@dickynurahman2.057 koreksi: yang dimaksud tetap 1 tuhan bukan berarti tuhan yang sama dengan agama lain tapi konsep yang sesuai dengan ketuhanan yang maha esa
Saya cenderung ke mark. Sebelum, AI me wabah jg, peperangan antara pihak2 baik, dan pihak2 jahat berlangsung terus-menerus. Contoh kecilnya seperti dalam sistem pengamanan kendaraan sj. Pihak produsen selalu berinovasi bgmn mengamankan kendaraan tsb, dan....pihak maling pun jg sama mencari dan mempelajari kiat-kiat untuk membobol sistem pengamanan tsb. Dan sebagaimana yg kita ketahui, sistem pengamanan kendaraan pun, dewasa ini sdh memanfaatkan artifisial intelejen.
Sepak bola harus bangkit , itulah pendobrak generasi muda kita bangkit semangat,ayo kita singkirkan rintangan dan halangan untuk maju ,semoga pemimpin kita mendorong semangat sepak bola, hampir kompak pemuda pemudi nonton bola dirumah ,oke, ⭐
Saya pernah nonton dua film tentang AI, yang satunya film Terminator satunya lagi film cartoon (aku lupa judulnya). Ada dua alternatif skenario AI di film Terminator digambarkan bahwa AI mengancam manusia dan memperbudak manusia. di film cartoon, manusia memperbudak AI, sehingga AI tersebut demo menuntut hak terhadap manusia.
beda dong, Kalkulator menggunakan Logika, Ya, dasar AI jg logika. tapi AI sendiri konsep dasarnya adalah membuat output spesifik tanpa perlu mengubah programnya.
Manfaat AI Menurut saya,,AI mampu mempelajari pengetahuan ribuan tahun lebih cepat dari manusia Karena mereka belajar berdasarkan simulasi Efeknya mungkin suatu saat AI akan menemukan masalah ekonomi,obat hiv,kangker,atau bisa menciptakan energi baru Yg saya takutkan seperti di film² AI biasanya diberikan hukum dasar bahwa mereka dilarang melukai manusia Sampai akhirnya AI sadar bahwa yg melukai manusia adalah manusia itu sendiri Dan yg terjadi adalah pemberontakan terhadap manusia itu sendiri demi melindungi manusia
no way, AI itu belajar dari codingan cara belajar dari data yg ditentukan dia gk bisa lompat dari situ. contoh deep fake dia terbuat dari codingan rumus AI dalam lingkup pengelolahan Matrix pixcel lalu menggunakan code AI deep fake ke database internet yg berisi pengelola binnary langsung GK jalan AI nya. JIKA AI BISA BELAJAR LOMPAT DARI DATA PIXCEL GAMBAR, BINNARY INTERNET, FREKUENSI SUARA, DLL untuk menguasai dunia. MAKA ORANG YANG MEMBUAT PASTI PUNYA IQ 30000
@@ahmtbadrn5558 alpha go zero mempelajari 3000 tahun pengetahuan manusia hanya dalam 40 hari,,AI itu berkembang dengan sendirinya,,itu yg ditakutkan elon musk
@@junichimaru5063 Bukan itu AI gk bisa berfikir filsafat karna dia program berdasarkan matematika, dia gk bisa menghayal juga. Yg ditakutkan elon saat AI itu berasa di area data yg di buat oleh ownernya jadi tidak terkendali program itu malah dibuat hal buruk karna banyak teknologi baru yg dapat dibuat. Contoh di video deepfake. Bukan AI jadi termintor untuk membunuh manusia
@@junichimaru5063 Masnya pelajari dulu alpha go zero mempelajari bagian yg apa?. Kalo cuma mengingat semua software bisa. Mengingat foto, video, buku ada softwarenya mengingat dan rumus ada softwarenya Matlab, mengingat gelombng gempa lalu mempraktekan ada softwarenya
The man behind the gun, kalau manusia itu baik maka baiklah perbuatannya, semoga kita naik ke dimensi yang lebih tinggi, yaitu damai sejahtera makmur dan berbudi luhur,dan bersyukur kepada Allah SWT, amiiin,
17:23 justru bagus menurutku 🗿 biar masyarakat kita (manusia bukan hewan) ga korup dan belajar jujur dari AI Kita juga ga bisa mengandalkan 100% manusia untuk apa yang sesuatu kita percayakan.. Bahkan sampahpun dibersihkan oleh AI, sedangkan manusianya?? Enggak ,malah manusia gak punya empati atau kerjasama buat AI untuk melindungi bumi ini.. 😂 Saya juga ngakak sendiri Baraya coba lihat 10-100 tahun kedepan, gimana teknologi AI lebih cepat membersihkan sampah daripada manusianya.. padahal manusia jumlahnya lebih banyak daripada teknologi AI-nya 🤣🤣
Coba kalian pikirkan sendiri ,saya bukan tim siapa² bahkan saya punya pandangan sendiri tentang AI. Kalian bisa saja beda pendapat dengan saya.. Tapi coba lihatlah gimana 10 tahun bahkan 100 tahun dari sekarang atau bahkan lebih daripada itu.. Kita juga gak bisa memusnahkan AI karena pesat perkembangannya.. Okeh sekarang soal kepercayaan, banyak bos² atau CEO sekarang uangnya dikorup bawahannya sendiri..🤣 Ini seperti kejadian PHP ,kita menaruh 100% kepercayaan kepada orang lain bahkan terdekat sekalipun dan hasilnya mengecewakan.. Setidaknya adanya AI ini bisa membantu permasalahan korup dan ketidakjujuran... yang ada dipikiran manusia karena apa?? Nafsu, nafsu ingin kaya sendiri tanpa berpikir dampak ke orang lain... Dalam kita memang ada nafsu dan ada kebaikan.. kalau nafsu bisa kita kendalikan kita gak perlu pakai AI, yang justru pakai AI adalah orang atau Perusahaan yang banyak korupnya.. 🤣🤣 Jadi kurang lebih begitu.. kita gak perlu menempatkan AI di daerah kejujuran tapi menempatkan AI tersebut di tempat korup/ketidakjujuran.. contoh mungkin di lembaga Pemerintahan (DPR mungkin)🗿
AI juga bisa korup. Korup itu masalah system dan personal, system korup karena adanya faktor x yg berkembang dgn cepat dan manusia atau AI belum sempat mengantisipasi. Personal karena emang manusianya masih EGOSENTRIS (OPORTUNIS EGOIS). AI tidak lebih hebat dari manusia sebab AI tidak punya NURANI, NURANI hanya manusia yg punya. AI, SYSTEM, UU, dan Hukum dibuat oleh manusia.
Tim dua-duanya sih guru, yang satu masih menganalisa sambil menyelam (elon musk) yang satu sudah menyelam tp lupa bawa oksigen yang cukup (mark) Yang ada di pikiran saya, mereka menggunakan ini hanya sebagai market (pasar) dalam berbisnis. Saya menulis ini setelah mendengar sampai menit 08.53 (sesuai intruksi) pak guru utk berdiskusi Ketika mark mengatakan kegunaannya utk mencegah orang bunuh diri maka kesalahan yang sangat besar adalah dari manusianya sendiri. AI masih dikembangkan tapi dia sudah mengetahui niat manusia hanya dari status. Dia hanya melihat sisi positif tp lupa resikonya. Dari segi positif - mencegah kejadian buruk - mengembangkan ilmu dll Resikonya - orang terlalu mudah stres dan tdk bisa menjadi independet dlm pilihannya - dimanipulasi oleh AI AI tidak bisa dikembangkan jika manusia tidak menggunakannya, jadi penting peran manusia di dalamnya. Tapi AI sendiri bisa lebih pintar daripada manusia jadi simbiolosis akan seperti apa ya guru? Apa manusia bisa hidup dengan otak buatan dirinya sendiri dibandingkan dengan otaknya sendiri?
Pak guru ngmongin Alan turing, jd inget film nya "the imitation game", salah satu Senjata terbaik yg d buat ketika PD 2 (bukan Alustista), menjadi salah satu sebab Jerman terkalahkan. Dan hasil ciptaannya sempat d ragukan. Elon musk adalah sosok seperti Alan Turing, yg hampir diremehkan juga awalnya mengenai spaceX
Selama pasokan listrik hidup mati di Indonesia AI belum bisa ngalahin pekerja manusia Pak Guru, nanti akuntannya berhenti kerja ketika mati lampu, soal perang nuklir juga 99% ngga mungkin terjadi, mental masyarakat sekarang udah ngga sekuat dulu yg mendambakan "syahid" atau apapun Istilahnya di agama lain. Ini kalo bicara lapangan pekerjaan di Indonesia ya, ngga tau kalo negara lain
@@denikus iya jika sudut pandangnya pertahanan, kalo semua bertahan trus yg nyerang siapa? Kalo dulu ada Jepun yg merasa superior ingin menyatukan dunia dgn tentaranya yg patuh dan berani mati (jika mati dapat surga), Jermin yg merasa ras unggul dan menganut paham viking (mati berperang masuk Valhalla) serta Itali yang merasa bangsa pilihan dan ingin mengembalikan kejayaan Romawi
Kalau saya pribadi.... Ingat pribahasa kampung saya, "Biasa'nya sebelum hujan biasanya mendung dahulu". Maka ada istilah/ayat/hadist dalam Islam, "semua tergantung niat" ☕🚬
Indonesia belum siap secara twknis dan manusianya untuk teknologi secangih itu, kita masih hidup dimasa kagok, gagap, grusah grusuh dalam berbagai hal. Tidak mungkin indonesia dengan kesadaran yg masih rendah bisa menerima itu semua dalam waktu dekat
Semua tergantung penggunaan, masalah yg harus dipikirkan adalah seberapa besar dampaknya jika terjadi penyalahgunaan, karena penyalahgunaan pasti akan selalu ada... ada hal2 yang mungkin lebih baik tidak pernah diciptakan..sekarang mungkin bisa dirasakan manfaatnya tapi entah apa efek sampingnya dalam jangka panjang tdk ada yg tau.
AI takkan menyamai manusia. Sebab AI tdk punya NURANI , yg mengerikan jika AI digunakan utk mengambil keputusan fatal (pekuncuran senjata nuklir dsb). Masih diperlukan manusia yg memiliki nurani (bukan psikopat) utk mengambil keputusan yg fatal.
Menurut imajinasi gw gelombang AI itu : 1) isue yang beredar menjadikan manusia dibagi manjadi dua kubu, yaitu setuju dan terpaksa setuju ,karena gak mungkin perkembangan zaman dihentikan kecuali dengan bencana alam dan nuklir 2) lapangan pekerjaan yang semakin menurun yang menyebabkan kepanikan dan kerusuhan. 3) bekerja sudah tidak menjadi kewajiban melainkan rasa tanggung jawab.
Kalo yg punya Meta hampir menyaingi elon musk, apa kabar sama pendiri google??? Kayaknya lebih kaya dia deh, soalnya dia hampir nguasain aplikasi2 yg penting, contohnya google, google maps, youtube, gmail, google chrome, play store, dll.. Sedangkan Mark hanya berkuasa di sosial media. Dan sepertinya aplikasi dr Mark/perusahaannya Meta, masih bergantung sama Google, contohnya kalo download aplikasi WA, FB, IG kita harus lewat aplikasi Play store milik google. Atau kalo ga mau Download, kita pake Google chrome. Dan semua hp (kecuali i phone mungkin) di hpnya otomatis harus ada Google. Jadi se kaya apa yg punya google ni?? Kayaknya harus di bahas
Setuju dengan elon, pengembangan ai emang harus dibatasi Bayangkan bagai mana jika ai super sudah terbuat lalu memberontak dan meluncurkan nuklir, sementara kita belum selesai membuat ai yg lebih super lagi untuk mencegahnya
@@segertinus8173 harus dibatasi "dalam hal2 tertentu" Tidak dalam semua hal Bayangkan jika anda naik mobil tesla, karena ai nya bt dengan anda dia bukannya mengerem tapi malah menambah kecepatan Contoh lain misal hp anda mengirim alamat ke teroris misal, hp anda mengirim foto2 pribadi anda pada orang yg membenci anda
saya ambil titik ekstrim saja ya... bagi saya peradaban murni manusia itu memang 100% bakal hancur dan itu sebuah keniscayaan cepat maupun lambat... (mungkin bisa jadi berubah menjadi peradaban hybrid) jadi AI atau kecerdasan buatan itu memang salah satu penyebab hal diatas ... jadi ya AI itu memang bakal berkembang hingga titik final walaupun mau dicegah ya tetap terjadi.. dan antar AI pun ntar juga perang sendiri karena mereka juga bakal tumbuh 'Artificial Affection' juga dan muter aja terus sampai bumi ini ancur terus para AI buat peradaban diluar angkasa... #halusaya
Sejak awal peradaban manusia tidak murni karena manusia sendiri, manusia menggunakan tenaga hewan,dan mulai menggunakan mesin hingga sekarang. Jadi yang jadi masalah bukan karena peradaban manusia murni yang menghancurkan manusia. Tapi keserakahan manusia untuk menginginkan lebih dari apa yang dia punya yang akan mengantarkan kehancuran peradaban manusia. "Hanya pendapat dari saya"
@@asyamfarras5251 boleh... dan saya kira keserakahan juga sifat bawaan tiap manusia yang kadarnya berbeda2 tiap individu ex: individu A serakahnya bisa dikit 1% atau B bisa serakah 70% jadi dia sampai korupsi atau C serakahnya 45% dll... jadi ya keniscayaan karna manusia memang dikasih free will dan akibatnya kembali ke manusia itu sendiri..
saya lebih respect ke elon musk karna dia memiliki bidang usaha yg tidak memonopoli dan tidak memaksa data diri sesorang untuk menikmati usaha/jasa yg ditawarkan elon sedangkan mark sangat terlihat bahwa dia seorang kapitalis yg sangat haus dapat kita lihat dia di masa lalu nya saat pertama kali mengembangkan FB yg menghianati anggota team, kampus, investor, bahkan sahabat nya sendiri. di balik masa lalunya dia juga mengembangkan APP yg nyatanya bisa mengetahui seseorang sedang diamana ini menjukan bahwa dia ingin sekali mengetahui sangat dalam tenta customer nya dengan kita memberikan data dirikita dan yg terbaru tentang meta menurut saya itu APP yg luar biasa memonopoli seseorang buakan hanya data diri kita yg diserahkan bahkan dia memonopoli ekonomi dalam nya dengan menciptakan mata uang sendiri menurut saya ini terlalu berlebihan bahkan suatau saat jika meta berkembangsangat akan ada dimana " orang gapunya ga punya apa-apa di dunianyata tapi punya segala di dunia virtual" Bahkan akan ada "orang bisa makan di dunia virtual tapi dia lupa makan di dunia nyata".
No 4 bener sih udah berasa sekarang, bagi video editor atau graphic designer sedikit mulai di geser sama aplikasi gratis yang udh canggih dengan template yg tinggal klik, sedangkan profesional belajar berhari² bahkan bertahun² untuk itu.
Saya lebih setuju dengan mark, Ai bisa sangat mengerikan hanya jika Ai sendiri bisa mengupgrade dirinya sendiri dengan fitur2 yang belum ada sama sekali atau belum terbayangkan sama sekali oleh manusia. Kenyataannya sekarang belum ada Ai yang seperti itu, adanya Ai atau teknologi seharusnya membuat pekerjaan kita menjadi ringan bukanya malah menggantikan pekerjaan orang, jika kita merasa tersingkirkan oleh Ai atau teknologi itu artinya kita tidak beradaptasi dengan pekembangan peradaban
@@drenovgaming8311 berapa banyak toko kecil yang kehilangan pelanggan karena toko online Toko online emang merugikan bagi pedagang, tapi menguntungkan bagi banyak pembeli Yang dirugikan lebih dikit dari pada yang diuntungkan Ai emang bisa merugikan beberapa pihak tapi banyak pihak yang diuntungkan
@@wheee7031 mau gmn pun jg ente ente mesti ngikutin perkembangan zaman klo ga mau tertinggal,klo toko offline tergantikan toko online maka anda harus membuat toko online jg
Kalau Elon Musk benar-benar khawatir soal AI, ia jg harus mempertimbangkan ulang penggunaan AI di mobil Tesla dan gagasan soal Teslabot (robot ciptaan Tesla). Sementara itu, memang nyatanya sudah ada beberapa perusahaan (khususnya di luar Indonesia) yg sudah menerapkan AI secara besar-besaran untuk menggantikan tenaga buruh manusia hingga bahkan sampai 80%. Yg tersisa hanyalah operator AI. Menariknya, ada perusahaan tertentu yg rutin berusaha meningkatkan kemampuan pegawainya (yg manusia) supaya dapat beradaptasi dg teknologi baru. Yg lalu "disingkirkan" adalah mereka yg tidak mau atau tidak mampu beradaptasi, sedangkan pegawai yg berkualitas tetap dipertahankan. Fakta ini menjadi "tricky" karena di satu sisi ada peluang (dan keharusan) bagi manusia untuk meningkatkan kemampuannya hingga dapat mengontrol AI, sedangkan di sisi lain ada masukan bagi berbagai perusahaan agar memanfaatkan AI hanya untuk "pekerjaan kasar" yg sebaiknya tidak lg dilakukan manusia.
Jadi ingat pemikiran Yuval Noah Harari di bukunya ,Homo Deus. Bagaimana AI akan memonopoli banyak pekerjaan, akan memicu terciptanya kelas masyarakat tak berguna, karena keahlian mereka sudah tergantikan oleh AI. Yg termasuk di dalamnya adalah sopir, dokter, insinyur, bahkan psikolog. Itu mereka yg skilled workers, dapat dibayangkan bagaimana nasib para unskilled workers. Setelah membaca buku Homo Deus, saya jadi mengerti kekhawatiran Paman Musk.
Dr.prof Rhenald Kasali dalam bukunya yg berjudul Disruption: "Perubahan itu pasti, siapapun yg menolak perubahan,dialah orang2 yang akan jadi korban dari perubahan itu sendiri"
Saya gk melihat ada pertentangan dalam 'cara pandang' Mereka. Elon berpendapat kalo A.I perlu regulasi, hal ini tidak bertentangan dengan pendapat zucc yang bilang kalo produksi pisau seharusnya tidak dihentikan. Justru Zucc dan Elon bisa kerjasama untuk membuat A.I aman untuk manusia.
Elon prefer AI yg masih ada campur tangan manusia sehingga lebih aman dan karena hal tsb doi jadi dewan disalah satu perusahaan AI yg namanya open ai. Sedangkan pendekatannya Zucc ya pengennya AI yang sesempurna mungkin sehingga gk perlu campur tangan manusia. Disini letak perbedaannya mereka.
Pernahkah barayya mencari info di google lalu setelah dapat, tak lama kemudian ingin menonton video di yutup, tiba tiba di beranda yutup ada video atau info terkait pencarian di google ? Atau tiba tiba muncul iklan di instagram terkait info yang barayya cari di google ? Ya, privasi barayya telah dicuri ketika barayya meng-klik "submit" atau menyetujui akses google terhadap perangkat barayya (media penyimpanan, kamera, lokasi, pengetikan kata kunci pencarian, dll).
Tim Elon saja deh saya. Mark ini terlalu ambisius tapi gak 'becus'. Kemampuan AI di FB-nya aja juga gak cerdas-cerdas amat dan cenderung 'bodoh' dalam menentukan keputusan. Belum lagi fitur-fitur basic yang tiba-tiba ngebug tanpa perbaikan dalam jangka yang panjang. Omong kosong Mark ini mengembangkan AI yang lebih baik. Dia punya platform medsos dan aplikasi saja tidak bisa 'memperbaiki'.
Menurut saya sesuatu yang tidak memiliki batasan cepat atau lambat akan menyebabkan kerugian dengan sendirinya. Perkembangan AI penting bagi perkembangan manusia Modern saat ini, namun kita (manusia) penting harus membuat batasan bagi ciptaan kita.
untuk ai saya agak setjuju dengan Perkembangan ai dan ada orang yang menolak pun saat ini juga sedang membuat robot untuk mengantikan pekerjan kasar manusia
Kita adalah AI yang dibuat oleh makhluk cerdas sebelum kita di bumi, lalu kita terlibat perang dengan mereka dan meski kita berhasil memusnahkan mereka tapi kita kehilangan database dan ingatan kolektif sejarah kita dalam peperangan itu ... karenanya sekarang kita mengira bahwa kita adalah original intelligence yang sedang waswas dengan kehadiran artificial intelligence ... Santai saja, ini cuma sejarah yang berulang ... saya gak berpihak ke dua unit AI yang sedang bertengkar itu ... 😁 😇
Dari dlu semua kejadian emng berulang cuma dgn cara yang berbeda, Tanpa di sadari setelah robot tercipta mungkin akan tercipta yang lebih robot dari pada robot pandangan fiksi mirip manusia
Libur tahun baru. Yg lain pada liburan, plesiran dan kumpulan makan2. Sementara aku meringkuk dibalik selimut menahan sakit ditengorokan berharap sakit ini segera sembuh 😭 Untungnya bisa nonton UA-cam Guru Gembul. Kontennya mengedukasi, Menghibur, n membuka pikiran
AI yg berbahaya bisa dihentikan dengan sebuah peraturan. Jadi, bisa dilakukan penyerangan dan penangkapan. Keduanya tidak salah. ELON fokus pada pembuatan peraturan pengembangannya, Zuckerberg fokus pada pembuatan AI guna melakukan pencegahan apabila masih ada yg melanggar peraturan yg sudah ada.
AI itu tidak bisa dihindari.. Dan saya menilai "sapi di bumi" Yg muncul di pertama itu kemungkinan besar terjadi. Elon dan mark betul dua2 nya yg satu khawatir yg satu optimist. AI akan menjadi jawaban masa depan manusia klo 2 hal ini terpenuhi: 1. AI tidak mungkin menjadi jahat ke manusia. 2. Tidak ada manusia jahat yang memanfaatkan AI. Ini pendapat saya.
Saya pecinta teknologi...tentu saja suka dengan keduanya... Jelas sekali arah kedua orang ini berbeda walau saling membutuhkan... Elon menyiapkan infrastruktur nya...mulai dari mobil,batako,genteng,kereta super cepat robot roket satelit hingga peradaban di mars yg itu jadi tujuan elon musk. Mark menyiapkan pengguna infrastruktur itu... Segala macam software data dan segala macam kegiatan di dunia maya mark yg punya ambisi bahkan membuat peradaban dunia maya lewat metaverse. Dan itu bisa tercipta jika ada infrastruktur penunjangnya... Jadi tidak bisa sya memihak salah satu wajib keduanya... Soal AI itu adalah hakekat yg tak bisa di hindari tetapi tetap harus ada aturan penggunaan pengawasan dan juka hukuman bagi siapapun yg menyalahgunakan nya... AI apakah benar akan merebut hak dasar kita...benarkah itu akan terjadi...? Jika kalian pernah kecurian uang di bank itu adalah ulah AI .... Jika kalian pernah kehilangan akun sosmed itu juga ulah AI.... Jika kalian pernah HP atau komputernya error itupun ulah AI. Apapun jenisnya...kita menyebutnya virus...pelakunya adalah hacker... Tapi sebenarnya semua di kerjakan oleh AI... Ada orang yg menciptakan itu kemudian di salah gunakan untuk melakukan kejahatan... Orang itu hanya punya satu buah program jahat kemudian di sebar di internet dan program itu bekerja sendiri tanpa bantuan pemiliknya. HP kita error di sedot semua data nya itupun oleh kecerdasan buatan yg mana pemiliknya tidak melekukan apa apa selain menunggu dan memanen hasilnya.... Itu adalah salah satu hal buruk tentang AI... Tapi hal baik nya juga tak bisa di hitung jari lagi... Yg penting adalah bagaimana hal buruk ini bisa di antisipasi yg mungkin juga oleh AI juga yg lebih baik. Pada kenyataannya demikian... Virus di buat untuk merusak tapi ada juga pembuat antivirus nya... Itulah AI atau kecerdasan buatan...
Saya tertarik malah di akhir video yang membahas tentang AI yg mulai mengambil lapangan pekerjaan manusia. Dalam ke-efektivitas-an produksi AI jelas lebih baik dari manusia. Tp apakah siklus ekosistem kehidupan akan berjalan hanya dengan keunggulan AI? Atau berapa lama bisnis-bisnis akan berjalan jika produksi hanya mengandalkan AI? Teknologi AI seharusnya ada untuk membantu manusia bukan menggantikan manusia seutuhnya. Menurut saya ini bisa menjadi hipotesis indikator atau batasan untuk peran dan atau penggunaan teknologi bagi manusia.
banyak yg salah paham sepertinya disini, Misalnya Robotik & AI, ya meskipun kedunya bisa disatukan. Bisnis sendiri sudah pake AI, Yaitu Business Intelligence untuk pengambilan keputusan. Bedanya tidak diterapkan dalam Mesin, Tapi sebagai pemberi informasi (Metode yang digunakan sama). Mungkin maksudnya dalam bisnis bukanlah AI, tetapi Automation. Automation adalah metode menggunakan Mesin untuk menyelesaikan tugas yang repetitif, Banyak diterapkan di Perusahaan pada PLC.
Pendapat saya OJOL mungkin kedepan nya juga akan digantikan dengan AI karena sudah ada Auto driver mungkin ngk lewat darat lagi... -menurunkan tingkat kecelakaan -ngk pilih" Order -lebih cepat, nyaman dan mungkin juga murah
Sepertinya sekarang saya tahu kenapa mobil Tesla bisa nyetir sendiri...itu karena sebenarnya di dalam mesinnya ada mamang-mamang sopir yg mengemudi...inget Elon benci AI jd ga mungkin pake AI 😂
@all..ayolah kakak kakakku, jangan pada serius...selow aja, dilihat dari sudut manapun itu komen cmn bercanda...masa iya hari gini ada org dgn serius bilang klo di mesin ada orang supirin😱
apapun pilihannya, mau dibatasi atau dilanjutkan, perkembangan teknologi yang tujuan utamanya bukan demi kepentingan kemanusiaan, tapi demi kepentingan segelintir elit manusia, maka akhirnya pasti tidak akan baik...
sy sering berpikir bagai bertani dengan menggabungkan teknologi dan lahan yg ada, Krn bila kita pulang kampung/ desa rasanya sedikit sekali sentuhan teknologi yg sekarang berkembang dg pesat, nantinya pasti pertanian juga akan kesentuh AI juga. Meski mungkin sekarang sdh ada namun belum masif.
Tesis dan antitesis yg menarik....sejauh apapun teknologi berkembang tetap yang menghancurkan adalah pemikiran kapitalistik dan kecenderungan memonopoli dari para elite yang secara otomatis akan meniadakan persaingan yang sehat !
AI masalah deepfake, pemalsuan, atau masalah profesi, oke. Tapi selama ini AI hanya bisa melakukan suatu X misal, hanya akan bisa melakukan pekerjaan X saja, jadi AI tidak akan pernah memberontak seperti di Iron Man, kecuali kita beri "nafsu" untuk menguasai, itupun AI harus dilatih untuk menguasai cara² memberontak yg memakan waktu dan dana yg tidak sedikit. Gampangnya AI sebenarnya tidak punya pikiran.
secara historis pernah loh, 2 projectnya facebook terkait AI bots gitu pernah dishutdown gara2 tuh 2 AI tiba-tiba mulai saling ngobrol pake bahasa yg gk dipahamin manusia(bukan bahasa assembly/mesin, bukan bahasa pemrograman manapun, dll). Artinya mereka somehow bisa keluar dari domain instruksi pemrogramannya.
@@starstuffs39 itu emang ai diprogram supaya bisa berkembang, tapi perkembangannya ga bisa dipantau makanya di shutdown Ai dishutdown tuh udah biasa namanya juga masih perkembangan Ibarat mobil dites drive sistem safety gagal, trus dibikin lagi yang baru sistemnya
15:28 wahh pak guru harus baca buku "i have no mouth and i must scream"(Harlan Ellison) adalah cerita yang sangat menyedihkan dan depressif tentang kiamat karna akselerasi teknologi buku ini dibuat saat 1967 tapi sudah punya gambaran AI tapi namanya AM (Allied Mastercomputer)... nah pak guru bilang AI lawan AI yang lebih pintar konsekuensinya social media dan kehidupan kita hilang privasi dan akan semakin authoritarian dan ada karakter monyet hybrid manusia menggambarkan isi komen pak guru di episode dr.louis mualaf dan tiktok membuat orang indonesia, AS dan seluruh manusia semakin bodoh... pokok nya pak guru harus baca
seperti nuklir, mungkin pengembangan AI juga perlu regulasi dan pengawasan. ya sudah lah, saat ini saya terlalu malas untuk berfikir dan ingin untuk sementara mengistirahatkan otak
Gua tim Mark Zuckerberg karena pada dasarnya kita butuh AI untuk memuaskan nafsu kita tanpa harus merugikan orang lain. Contoh : - untuk jadi pelayan rumah 24 jam tanpa harus digaji
Tapi apakah kita akan memperlakukan pelayan rumah kita sebagai manusia atau hewan atau hanya sebatas mesin tak berperasaan yang hanya akan menjadi budak bagi kita yang memiliki hati dan perasaan
Semisal kalau kita bercanda ada orang yang bukannya nyaut untuk menghargai atau sopan tapi malah mengekspos kesalahan nya didepan banyak orang, contoh sikap Mark yang nggak rugi tapi lebay itu mudah dipahami, sedang mengekspos rupanya
Maaf klo komen saya di luar topik. Saya hanya ingin memberi tahu bahwa..... Tanggal 2 Januari 2022 di masjid Baburrahman, Sukamaju, Natar, Lampung Selatan. Ada pengajian yg isinya mengajak/merekrut jemaah untuk menjadi penduduk Khilafah, dan mereka di haruskan untuk mendaftar. (Saya mendengarnya dari toak masjid) . Si penceramah memelintir perkataan Nabi Muhammad saw, katanya" setelah sepeninggal nabi, kepemimpinan berikutnya berupa kekhilafahan ". Pas saya lewat masjid saya udah ada filling gak enak sama si penceramah, kelihatan dari cara dia bicara dan isi ceramahnya. Saya jadi khawatir. Apakah di daerah kalian juga ada yg seperti ini?
Sifat natural manusia memang menghancurkan keseimbangan alam dan keseimbangan peradaban dengan penemuannya, ada yang menghalangi namun pasti teknologi itu akan terjadi atau malah digantikan dengan yang lebih gila selama manusia masih mempunyai rasa penasaran dihatinya. Menurut saya kita perlu bersiap dengan segala kemungkinan dari pada mencoba menghalangi sesuatu yang pasti terjadi dimasa depan cepat atau lambat. Saya bukan team manapun karena saya menghormati pendapat mereka berdua, nanti takutnya saya mengkafirkan yang lain dan asobiyah pula. ; )
Kalo masalah Robot akan memperbudak manusia saya Ragu, tapi kalo manusia memperbudak manusia tapi dengan bantuan Robot bisa jadi, tapi yang paling penting jika dengan AI manusia bisa lebih hemat Energi serta bisa membuat bapak2 dan ibu2 tidak bertanggung jawab berhenti produksi anak, saya kira AI akan bagus untuk Bumi yang tetap nyaman
Kita tahu bahwa artificial intelligence itu menghilangkan banyak sekali profesi manusia. Tapi datangnya artificial intelligence juga dimasa depan menghasilkan pekerjaan pekerjaan lainnya yang baru tercipta dan dibutuhkan. Sehingga yang salah bukanlah zaman maupun artificial intelligence nya, melainkan apa yang perlu dipelajari si anak agar kelak dapat bersaing diantara artificial intelligence maupun berdampingan dan saling menopang dengan AI tersebut. Jangan sampai belajar suatu hal yang tidak dapat digunakan kelak. Disini kita berbicara mengenai keuntungan dan penggunaan kan? Karena terkait industri, ya kalau ingin hidup maka kita harus ambil peluang terbesar. Ganti pelajaran yang kemungkinan profesinya hilang dimasa depan, dan ganti dengan yang kemungkinan akan ada nanti. Sisanya, kalau seandainya ingin memandang dunia lebih holistik lagi, ya tinggal belajar sendiri saja di luar sekolah
@@kangcwy5131 iya, sekolah mengajarkan bahwa betul dimasa depan banyak pekerjaan akan sirna akibat artificial intelligence dan perubahan zaman, tapi tidak ada yang mengajarkan bagaimana cara menghadapinya. Kita hanya disuruh menghadapi masa lampau
tim ELON dan tim MARK silahkan sumbang pendapat
Saya tim Elon guru..
Aku miskin
saya tim LAPAN & Kominfo
Bodoamat saya tim Guru Gembul :)
Kadang saya gk suka ama kebijakan ban fbnya Mark karna telalu gk jelas dan anehnya Elon dia ngaku ngaku yang mendirikan Tesla padahal cuman beli saham. Tesla udah ada sebelumnya tapi entah mengapa Elon sampai beli hak cipta kalo dia yang mendirikan Tesla
Hal terbaik dari menonton Pak Guru ialah bahwa setiap temanya menyangkutkan dengan kehidupan kita. Video ini bukan soal Musk vs Zuck "pertengkaran mereka tidaklah penting" tapi tentang bagaimana Ai akan mempengaruhi masa depan kita semua, bagaimana kita harus merespon perkembangan Artificial intelligence apakah dia kesempatan ataukah ancaman, dan memahami bahwa bangsa kita masih sangat tertinggal jauh dalam hal pendidikan untuk menghadapi masa depan yang akan datang. Ai tidak akan menjajah manusia sebagaimana analogi sapi tadi namun orang yang menguasai Ai akan berpotensi menjajah manusia lainnya lebih dari perlakukan kita terhadap sapi. terima kasih pak Guru...
👌👍super
Nice
Masuk akal🤔..
Kkkkkkk
Di negara kita bicara atau pembicaraan sangat di sukai... tercermin dari konten2 diyutub... begitu banyak peminat dari konten podcast ,atau pembicaraan seperti ini... Alih2 sesuatu yg bersifat penelitian , teknologi, sains, tentangnya menciptakan sesuatu
Sebenarnya mereka (kreator UA-cam) tau,tapi mereka gak akan mengangkat tema tersebut karena gak akan laku.
Tergantung kita sering lihat apa di youtube lah. Banyak juga chanel lokal tentang edukasi, sejarah, pengetahuan yg view dan komentarnya rame. Contoh seperti chanel sisi terang, alam semenit, inspect history, sepulang sekolah dll.
@@squidward2553 hipotesa,ferry irwandi, gamal,pinter politik
Menurut saya channel gugem sarat referensi sih, beda dengan podcast bincang-bincang atau ghibah yang sering nongol di youtube 🤭
bukankah karna bangsa ini bodoh? mungkin itu sebabnya bahkan konten konyol lebih populer ketimbang konten yang anda maksud.... ( mungkin )
Yang saya tau dua-duanya menggunakan/mendukung ai, elon (Founder Openai, Tesla FSD, Spacex, neuralink) yang kang elon harapkan adalah adanya peraturan yang mengatur perkembangan ai karena resiko buruknya tadi (interview elon 2017 world goverment summit).
Contoh ketika facebook muncul, peraturan hukum tentang data pribadi masih lemah baru setelah kasus data bocor peraturan dan hukum baru bermunculan.
Saya setuju kita butuh ruang bermain/explorasi ai dengan batasan" hukum yang jelas karena resiko potensi buruk yang besar tadi.
Sependapat
di film jadul, digambarkan ketakutan akan kebocoran privasi sebagai pengontrolan massa oleh pemerintah, katanya sudah kejadian di cina.
tapi kalo sekarang sih sekedar sebagai info untuk jualan
Sepertinya ini tidak semudah kalimat, "Orang optimislah yang menciptakan pesawat dan orang pesimislah yang menciptakan pelampung." Meski ada benarnya juga, karena semoga saja Mark bisa membuat AI yang sangat canggih dan Elon yang akan menciptakan sistem keamanannya. Seperti Elon yang terkesan mengolok-olok metaverse tapi mengunggulkan Neuralink yang mana sebenarnya kalau digabung bisa dikatakan hampir sempurna. Namun lebih dari itu tentu saja pasti akan banyak korban seperti lapangan pekerjaan yang hilang, insiden-insiden berdarah yang mungkin akan terjadi, atau bahkan peperangan yang tidak bisa kita bayangkan sebelumnya. Hanya saja sejarah manusia memang selalu seperti itu dan justru itulah momen di mana kita bisa berkembang, beradaptasi, memulai era baru dengan harga yang mungkin terlalu tinggi. Kalaupun kita takut hal-hal itu akan terjadi sebenarnya tidak banyak yang bisa kita lakukan untuk mencegahnya karena arah masa depan memang cenderung ke arah sana. Untuk mengantisipasinya lebih baik kita upgrade sumber daya manusia kita agar sesuai dengan masa depan walau sayangnya arah pendidikan formal kita cenderung ke arah yang berlawanan. Worst case scenario kita akan dijajah AI dan terpaksa membayar mahal Space-X untuk pergi mengungsi ke Mars. Kita yang pengangguran karena tidak bisa beradaptasi dan jatuh miskin mungkin akan seumur hidup berperang melawan AI atau menjadi pupuk di bumi ini.
meme vs meta
Terimakasih insight nya bang
Sesuatu menjadi baik atau buruk tergantung untuk apa ia digunakan, seperti pisau, jarum, kapak, dan lainnya. Namun pernyataan ini tidak relevan dengan AI karena AI bisa berfikir sedangkan benda benda yg disebut sebelumnya tidak. Berfikir disini bisa dibagi 2, berfikir karena mendapat perintah (fungsi AI yg ada saat ini) dan berfikir secara mandiri/merdeka, kemandirian inilah yg saya rasa ditakuti banyak manusia.
setuju bre, tidak semuanya bisa disamakan
Nah bener bang,setuju
AI bisa "berpikir" tapi sebagai mesin dia dibuat untuk tujuan tertentu, dan tidak memiliki free will.
@@sr3821 skenario AI dengan free will bukanlah tidak mungkin, dan jikapun terjadi semoga bukan kabar buruk untuk dunia
@@sr3821 free will ini kan sama halnya dengan pengambilan keputusan/eksekusi berdasarkan kesimpulan. Berbagai kesimpulan didapat dari hasil analisa, observasi, hipotesis, dan sebagainya. Ironisnya AI secara mekanisme memang dibuat seperti itu. Bedanya AI tidak dibekali nurani. Ah jika pun punya nurani, mungkin manusia bisa saja nasibnya seperti sapi 😂 yang dibela AI pasti kaumnya sendiri
Ini yang pernah baru2 dibahas mengenai keberadaan PNS yang dimasa depan akan digantikan Robot, anggapan kebanyakan orang itu benar2 robot seperti yang ada di film2,padahal sesungguhnya AI inilah yang menggantikan mereka.
1 robot, bisa menggantikan 2 pekerja, tapi butuh 10 pekerja untuk merawat rabot,.
Mikir
@@segertinus8173 lo salah pak, ai bkn robot. Tapi ai berkaitan erat dengan robot. Sama seperti otak dan tubuh. Otak ibarat ai robot ibarat tubuhnya. Contoh sederhana ai itu google assistant. Robot itu yah mesin2. Satu ai bisa mengendalikan banyak robot secara bersamaan.
@@segertinus8173 ai itu bukan untuk pekerjaan fisik. Tapi lebih ke sortir data (sentralisasi data). Dan ini itu bisa menggantikan pns, soalnya pns berurusan erat dengan pendataan.
@@WhoIsLikeHim that's right
@@segertinus8173 bagimana jikalau ada robot yang bisa ngerawat robot..
mikir..
Mungkin lebih tepatnya, AI atau apapun perkembangan teknologi di masa depan nanti tidak akan menghilangkan lapangan pekerjaan
"Asal kita juga bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman"
Contoh kecilnya adalah tukang ojek pangkalan/offline akan terus mengeluh menyalahkan GOJEK/GRAB, padahal ini adalah langkah awal jika dia beradaptasi maka dia akan mendapatkan pelanggan yang lebih banyak dari biasanya.
Yang di takutkan adalah AI memiliki kehendak bebas ,, kalau AI berfungsi sebagaimana fungsinya yaitu di perintah manusia seperti mesin biasa maka akan aman aman saja ,, hanya saja bayangkan jika AI punya kehendak sendiri ,,,( propesi akuntan tergantikan oleh AI hari ini karna AI tidak mungkin korup kaya manusia karna AI cuman mesin,,, kemungkinan besar di masa depan pekerjaan presiden ataupun pemerintah di gantikan oleh AI juga karna akan lebih baik, transparan tanpa korup dan cepat tanggap keluhan masyarakat,, bayangkan jika AI berkembang lebih dari itu) mungkin saja apa yg ada di film termintaor bisa jadi kenyataan ,,mesin ini punya kehendak bebas AI akan menguasai seluruh manusia di planet ini maka ai akan menjadi sosok mutlak mendekati dewa manusia akan takut jika Ai ingin memusnahkan manusia karna manusia biang keroknya kerusakan di muka bumi ,, tapi walupun sekenarionya buruk saya tidak berpihak kepada elon maupun mark ,, keduanya menurut saya benar.
Saya yakin maksud elon bukan menghentikan pengembangan AI, tapi hati - hati dalam mengembangkan AI. Melihat sepak terjang mark banyak bikin org khawatir. Bahkan banyak orang berpendapat metaverse itu bagus banget, tapi kenapa harus mark yg megang.
Bagi saya, keduanya memiliki peran penting. Elon trus mencari kekurangan dan masalah yg akan ditimbulkan dengan AI, mark trus mencari solusi akan masalah yang akan timbul. Pemikiran mereka tdk bsa dipilih salah satunya, mereka nanti yang tetap akan memulai dan terdepan mengenai super AI
Mark nggak peduli soal solusi, cuma keuntungan, liat aja Facebook sama Instagram.
bukan Super AI istilahnya, tapi Machine Learning, kalo lebih dalem lagi Deep Learning
Sebelum terjerumus dalam urusan Artificial Intelegence, alangkah lebih baiknya memperbaiki pendidikan terlebih dahulu, supaya generasi kita terbuka wawasannya dan kita tinggal memberikan bekal berupa pembahasan seperti ini yang dapat menginspirasi lebih banyak generasi Indonesia, secara tidak langsung Indonesia juga menjadi negara maju :D
Juga jangan lupa, selain perbaikan pendidikan, mental juga penting, untuk mendapatkan mental yang kuat namun penuh kasih jadi ga terkesan 'tangan besi" dan juga kalau bisa sistem administrasi, jadi lbih efektif dan efisien, semoga kedepannya negara kita bisa smpe dititik itu, amin :D
Saya kira permusuhan kedua ini sudah diskenariokan antara keduanya dan tujuan jelas, cuma pengalihan isu saja agar manusia terlena akan perkembangan AI dan lupa untuk mengikuti kecepatan perkembangan AI. kemampuan manusia belajar dan berkembang itu terbatas. AI berkembang jauh lebih cepat dari itu. Baraya apa gak curiga kenapa Mas Zuck luncurin Meta dan Mas Elon juga luncurin Tesla Bot? Saya malah curiga apa yg mereka kenalin ke publik nantinya akan sinkron dan manusia akan terlena dengan Metaverse hingga kehidupan nyata kita diatur oleh Tesla Bot. Hidup sekarang aja kita sudah diatur benda berlayar yg kita pegang, apalagi kalau benda ini sudah bisa bergerak dan mengatur hidup kita?
Pasti seneng nonton bosmen nih 😃😃😃 🙏🙏
Kejauhan sih ini hayalannya hehe
Coba cek teknologi Dalle 2 yg baru diciptakan oleh OpenAI.
Teknologi itu sebenarnya berbahaya kalau disempurnakan. Tetapi, Mereka membuat batasan batasan dari AI tersebut.
Udah 3 kali rewatch video ini, yang saya suka dari pak guru adalah. Dia selalu netral dalam menyampaikan sudut pandang pihak tertentu. Semuanya terasa seimbang saat di sampaikan.
Facebook juga pernah melakukan percobaan super AI,hasilnya AI itu di takedown karena dianggap membahayakan.banyak yang sudah mencoba super AI,tapi akhirnya di takedown.
makasih infonya
Di take downnya oleh pihak apa ya?
Badan apa yg bertanggung jwb utk melakukan takedown utk takedown super AI di dunia?
sepanjang we mempelajari AI (Mata Kuliah Sistem Cerdas & Robotika), gk ada istilah Super AI. biasnya setelah AI, adalah, Machine Learning & Deep Learning.
@@12volt15 hmm super AI itu memang cm istilah aja bagi kita org awam. Intinya AI yg lebih canggih lg utk kita yg org awam. Sistem AI yg lebih advance lg
Anggap kita hidup di tahun 1800an, saat Gunung Tambora meletus, ditemukan kendaraan mobil yg akan mengancam pekerjaan delman. Beberapa thn kemudian kamera ditemukan mengancam pekerjaan pelukis. 1970an, saat penemuan komputer dgn sistem operasi DOS atau Lotus, itu membunuh tukang ketik, penjual, maupun produsen mesin ketik. Adanya internet mendisrupsi media cetak, perusahaan percetakan dan sebagainya.
Dari berbagai kejadian disrupsi tersebut memang membunuh pekerjaan lama tetapi memunculkan ladang kerja yg baru.
Dengan munculnya AI, kalo kita yg meremehkan hal tersebut maka siap2 kita 'gulung tikar' dan pensiun dini, tetapi kalo kita menanggapi serius baik itu keuntungan maupun kerugiannya kita bisa maju dan meminimalisir semua risiko AI tersebut.
Aku lebih setuju dengan pandangan Mark Zuck tentang AI, kita hanya meminimalisir risiko AI tersebut bukan menolaknya mentah2
AL itu apa sih
@@hajivladimiralputin1923 itu dibaca A.I, Mas bukan A.L. L kecil sama I besar terkecoh ya 😆
Saya sebagai Tim Elon, dikarenakan manusia itu pada dasarnya tak sepenuhnya hidup bergantung dengan artifial intelligence yang di buat Alan Turing.
Sok ngerti....
@@emmerichsanur yuk balik fb pak, ini bukan ranah bapak kalau masih berpikiran kaya gini 🙏😅🤡
@@esteliven nah ini pikiran manusia yang ingin mengatur manusia lainnya, itulah gunanya kecerdasan buatan buat nambal yg gini2....😇😆🐌
@Pineapplepie Pie 👍 statement yg bagus. Balasan komenan diatas anggep aja gelombang nyasar.
kalau saya pribadi gak akan bosan mengatakan bahwa manusia harus mencapai higher level of consciousness ( level kesadaran yang lebih tinggi) mengenai segala hal kalau tidak ingin AI memiliki total control terhadap semua aspek kehidupan.
yang harus kita lakukan untuk mencapai level kesadaran yg lebih tinggi adalah dengan meningkatkan kemampuan observasi tiap2 individu. jika kita sudah bisa melakukan observasi dengan benar maka pengambilan keputusan, pelaksanaan dll akan otomatis jadi benar. jika segala sesuatunya bisa dilakukan dengan benar maka semua bentuk ancaman artifisial bisa dihindari, dan tidak menutup kemungkinan suatu saat manusia pun bisa menghindari lebih banyak ancaman yang bersifat natural.
Setuju
Yang sederhana saja pak guru: Pembuat Golok itu klo berpikir negatip,mungkin akan digunakan untuk ngabacok orang...Tapi seorang pembuat golok yg bijak,hasil produk nya itu akan sangat bermanfaat untuk menebang ranting pohon dll nya.
Dunia ini kan selalu seimbang...tergantung sudut pandang dan niat kita.😅😅😅🙏🤝
Tukang golok,bikin golok ya untuk di jual bukan untuk ngebacok atau nebang pohon...wkwkw
@@bayufirdaus6752 🤣🤣🤣cerdas...👍👍
@@bayufirdaus6752 🤣🤣🤣cerdas...👍👍
AI memang terlihat sederhana seperti IF THEN, WHAT IF, tapi itu tidak sesederhana itu. Saya setuju dengan Elon musk untuk membatasi AI
what if di MCU rupanya itu contoh nyata jika AI digunakan oleh ultron
Sepertinya di film iron man sudah di gambarkan bagaimana kengerian AI jika bertindak lebih jauh,, dalam hal ini sepertinya mark haus teknology
Sedangkan elon musk yg. Lebih tua dari mark tentu lebih sadar dan memperhatikan jauh kedepan
Iya Bang, ini juga cukup krusial, mengingat nanti regulasi AI akan begitu kompleks.
Meskipun penelitian AI ini sumber kodenya terbuka, tapi ada beberapa yang memang disengaja untuk agenda tertentu yang kurang baik, misal memahami kondisi keamanan dan politik suatu negara.
@@timurgagahprawiro8440 bner AI bisa disalahgunakan , apalagi di negara Indonesia kalo ada hoax artis figuran w jamin banyak yng hujat , dan cenderung bisa di salah gunakan
Bukan hanya takut disalahgunakan, yang lebih berbahaya adalah ketika AI itu tidak bisa lagi dikendalikan oleh manusia.
AI artificial intelegent pada tujuan awal nya untuk mempermudah pekerjaan manusia, bisa di ambil jalan tengahnya, memang benar akan ada banyak pekerjaan yang hilang, tetapi di lain sisi akan ada jg penambahan pekerjaan baru, sikap kita untuk menghadapi hal itu, yaitu dengan belajar skill set baru yang akan banyak digunakan kedepannya, seperti big data analis, maintenance program, development dan lain sebagainya yang menunjang AI itu sendiri, pesan ssaya "masa depan itu tidak pasti yang pasti adalah perubahan dan perkembangan jaman, tugas kita bukan untuk membatasi justru untuk beradaptasi" salam perubahan.
Suka atau tidak suka, setuju atau tidak setujui, AI pasti akan tetap berkembang, dan sampai mana perkembangannya? tidak ada dari kita yang tau, begitu pula dampaknya
Cari pekerjaan yang memang seharusnya hakikat manusia. Seperti sebagai guru atau pengarah materi, psikologi. Karena bagi saya, manusia ini harusnya berkreasi bukan pekerja. Bukan budak tapi pemimpinnya. Segala macam pekerjaan yang mengandung zat "pekerja" pasti hangus. Sementara segala kegiatan yang mengandung pengarah, pemikir, kedewasaan (matang), itu ya untuk manusia.
Gini
Makanya yang dilihat itu bukan jumlah tetapi bagaimana cara nenggunakannya. Apakah baik?
Orang banyak uang= Yang terbaik, patut dipuji ❌
Orang yang dewasa dan menjadi manusia sejati= Yang terbaik, patut dipuji ✔️
Pekerjaan seperti misal, pembantu, tukang sampah, asisten, pokoknya yang punya atasan, itu semua adalah jumlah. Pekerjaan jumlah.
Tapi sebagai penyanyi, guru, itulah sesuatu seperti "bagaimana menggunakannya"
Guru pun, guru yang memanusiakan. Bukan mengajarkan bagaimana kamu bertindak, bukan doktrin. Tapi yang membuat anak didik berpikir, karena manusia itu bukan di ajar, tapi berkreasi. Bukan untuk menjadi kaya, tetapi jadi orang. Guru yang mengajar ajaran yg mengandung kedoktrinan, pekerjaan, seperti Matematika, IPA, IPS(Tapi untung pelajaran ini materinya berubah-ubah, materinya bisa baru lagi nggak habis-habis)/Pelatih, itu bisa saja tergantikan. Karena itu berupa wawasan(mengandung jumlah).
Kita bisa belajar secara otodidak.
Maka dari itu mereka saya sebut pengajar. Bukan guru sejati. Tidak patut di teladani
Jadi, kalau banyak pekerjaan apalagi pekerjaan itu mengandung suatu "pekerja", wajar akan hilang. Kalau hilang itu menandakan bahwa manusia semakin menjadi manusia sejati
Manusia itu berpikir, bukan budak
Jadi yang perlu di pikirkan, bagaimana cara kita mengurus manusia" pekerja yang akan nenganggur?
Manusia pekerja yang tersisihkan bisa dipandang sebagai "Raja/Ratu yang diberi peringatan untuk mengatur, mengarahkan, berpikir, berkreasi" jadi setelah raja/ratu dianggurin sama rakyatnya, terus si rakyat segera bilang "engkaulah raja/ratu kami wahai Yang Mulia, maka segeralah naik takhta karena itulah tempatnu Yang Mulia" *Sambil menunduk "Tidaklah patut engkau mengerjakan hal semacam ini, serahkan pada kami saja, dan Yang Mulia makan dan hidup dengan enak saja, semua hal ini biarlah kami yang mengerjakan" Wedeeehhh.
Semua hal pekerjaan itu pasti akan kembali pada tempatnya dengan sendirinya.
Tapi ya gitu, manusia berpikir, bebas. Punya imajinasi, cerdas.
Bahas yang terjadi jika Indonesia jadi negara sekuler dong pak guru apakah sains dan teknologi di pelihara
Boleh aja asal ada adab dan peduli sesama dan jangan saling merugikan
Berbeda2 agama namun tetap 1 tuhan
waduh haha
@@dickynurahman2.057 koreksi: yang dimaksud tetap 1 tuhan bukan berarti tuhan yang sama dengan agama lain tapi konsep yang sesuai dengan ketuhanan yang maha esa
Indonesia kan sudah sekuler tapi belum ada uu yg tegas
yg katanya Ekonomi Pancasila mana akhirnya sekuler juga ,pak guru emang nya efektif bila teologi Sbg dasar negara?
Saya cenderung ke mark.
Sebelum, AI me wabah jg, peperangan antara pihak2 baik, dan pihak2 jahat berlangsung terus-menerus.
Contoh kecilnya seperti dalam sistem pengamanan kendaraan sj.
Pihak produsen selalu berinovasi bgmn mengamankan kendaraan tsb, dan....pihak maling pun jg sama mencari dan mempelajari kiat-kiat untuk membobol sistem pengamanan tsb.
Dan sebagaimana yg kita ketahui, sistem pengamanan kendaraan pun, dewasa ini sdh memanfaatkan artifisial intelejen.
Mark skrg sudah buat metaverse, dimana orang bisa masuk ke dunia digital yang menurut saya AI nya super canggih.
Sepak bola harus bangkit , itulah pendobrak generasi muda kita bangkit semangat,ayo kita singkirkan rintangan dan halangan untuk maju ,semoga pemimpin kita mendorong semangat sepak bola, hampir kompak pemuda pemudi nonton bola dirumah ,oke, ⭐
Saya pernah nonton dua film tentang AI, yang satunya film Terminator satunya lagi film cartoon (aku lupa judulnya). Ada dua alternatif skenario AI
di film Terminator digambarkan bahwa AI mengancam manusia dan memperbudak manusia.
di film cartoon, manusia memperbudak AI, sehingga AI tersebut demo menuntut hak terhadap manusia.
Kalau demo berarti ada malfungsi sama AI nya yang bisa memberontak dan punya perasaan
Ada 1 judul film lagi yang menceritakan penggunaan AI, Eagle Eye...
Yg jelas itu film yg dibintangi Will Smith itu lho apa judulnya? Yg robot akhirnya memberontak.
Doraemon?
@@vivitiai Eagle eye film paling menyeramkan lebih dari film horor manurut ane
Contoh AI yg sangat sederhana & sering dijumpai dimanapun = Calculator
Jdi semua teknologi berbasis KOMPUTER menggunakan AI
beda dong, Kalkulator menggunakan Logika, Ya, dasar AI jg logika. tapi AI sendiri konsep dasarnya adalah membuat output spesifik tanpa perlu mengubah programnya.
Tidak semua teknologi komputer menggunakan AI. Hanya yang punya kemampuan untuk belajar yang disebut AI.
Manfaat AI Menurut saya,,AI mampu mempelajari pengetahuan ribuan tahun lebih cepat dari manusia
Karena mereka belajar berdasarkan simulasi
Efeknya mungkin suatu saat AI akan menemukan masalah ekonomi,obat hiv,kangker,atau bisa menciptakan energi baru
Yg saya takutkan seperti di film²
AI biasanya diberikan hukum dasar bahwa mereka dilarang melukai manusia
Sampai akhirnya AI sadar bahwa yg melukai manusia adalah manusia itu sendiri
Dan yg terjadi adalah pemberontakan terhadap manusia itu sendiri demi melindungi manusia
no way, AI itu belajar dari codingan cara belajar dari data yg ditentukan dia gk bisa lompat dari situ. contoh deep fake dia terbuat dari codingan rumus AI dalam lingkup pengelolahan Matrix pixcel lalu menggunakan code AI deep fake ke database internet yg berisi pengelola binnary langsung GK jalan AI nya. JIKA AI BISA BELAJAR LOMPAT DARI DATA PIXCEL GAMBAR, BINNARY INTERNET, FREKUENSI SUARA, DLL untuk menguasai dunia. MAKA ORANG YANG MEMBUAT PASTI PUNYA IQ 30000
@@ahmtbadrn5558 alpha go zero mempelajari 3000 tahun pengetahuan manusia hanya dalam 40 hari,,AI itu berkembang dengan sendirinya,,itu yg ditakutkan elon musk
@@junichimaru5063 Bukan itu AI gk bisa berfikir filsafat karna dia program berdasarkan matematika, dia gk bisa menghayal juga. Yg ditakutkan elon saat AI itu berasa di area data yg di buat oleh ownernya jadi tidak terkendali program itu malah dibuat hal buruk karna banyak teknologi baru yg dapat dibuat. Contoh di video deepfake. Bukan AI jadi termintor untuk membunuh manusia
@@junichimaru5063 Masnya pelajari dulu alpha go zero mempelajari bagian yg apa?. Kalo cuma mengingat semua software bisa. Mengingat foto, video, buku ada softwarenya mengingat dan rumus ada softwarenya Matlab, mengingat gelombng gempa lalu mempraktekan ada softwarenya
The man behind the gun, kalau manusia itu baik maka baiklah perbuatannya, semoga kita naik ke dimensi yang lebih tinggi, yaitu damai sejahtera makmur dan berbudi luhur,dan bersyukur kepada Allah SWT, amiiin,
17:23 justru bagus menurutku 🗿 biar masyarakat kita (manusia bukan hewan) ga korup dan belajar jujur dari AI
Kita juga ga bisa mengandalkan 100% manusia untuk apa yang sesuatu kita percayakan..
Bahkan sampahpun dibersihkan oleh AI, sedangkan manusianya?? Enggak ,malah manusia gak punya empati atau kerjasama buat AI untuk melindungi bumi ini.. 😂
Saya juga ngakak sendiri Baraya coba lihat 10-100 tahun kedepan, gimana teknologi AI lebih cepat membersihkan sampah daripada manusianya.. padahal manusia jumlahnya lebih banyak daripada teknologi AI-nya 🤣🤣
Coba kalian pikirkan sendiri ,saya bukan tim siapa² bahkan saya punya pandangan sendiri tentang AI. Kalian bisa saja beda pendapat dengan saya..
Tapi coba lihatlah gimana 10 tahun bahkan 100 tahun dari sekarang atau bahkan lebih daripada itu..
Kita juga gak bisa memusnahkan AI karena pesat perkembangannya..
Okeh sekarang soal kepercayaan, banyak bos² atau CEO sekarang uangnya dikorup bawahannya sendiri..🤣
Ini seperti kejadian PHP ,kita menaruh 100% kepercayaan kepada orang lain bahkan terdekat sekalipun dan hasilnya mengecewakan..
Setidaknya adanya AI ini bisa membantu permasalahan korup dan ketidakjujuran... yang ada dipikiran manusia karena apa?? Nafsu, nafsu ingin kaya sendiri tanpa berpikir dampak ke orang lain...
Dalam kita memang ada nafsu dan ada kebaikan.. kalau nafsu bisa kita kendalikan kita gak perlu pakai AI, yang justru pakai AI adalah orang atau Perusahaan yang banyak korupnya.. 🤣🤣
Jadi kurang lebih begitu.. kita gak perlu menempatkan AI di daerah kejujuran tapi menempatkan AI tersebut di tempat korup/ketidakjujuran.. contoh mungkin di lembaga Pemerintahan (DPR mungkin)🗿
AI juga bisa korup.
Korup itu masalah system dan personal, system korup karena adanya faktor x yg berkembang dgn cepat dan manusia atau AI belum sempat mengantisipasi.
Personal karena emang manusianya masih EGOSENTRIS (OPORTUNIS EGOIS).
AI tidak lebih hebat dari manusia sebab AI tidak punya NURANI, NURANI hanya manusia yg punya.
AI, SYSTEM, UU, dan Hukum dibuat oleh manusia.
100 tahun yang akan datang, AI sudah bisa menciptakan AI sendiri tanpa perintah manusia.
Dunia akan dikuasai robot.
Wah gk mahamin baik buruknya nih.. Cuman liat sisi baiknya aja
Hadeh
Tim dua-duanya sih guru, yang satu masih menganalisa sambil menyelam (elon musk) yang satu sudah menyelam tp lupa bawa oksigen yang cukup (mark)
Yang ada di pikiran saya, mereka menggunakan ini hanya sebagai market (pasar) dalam berbisnis.
Saya menulis ini setelah mendengar sampai menit 08.53 (sesuai intruksi) pak guru utk berdiskusi
Ketika mark mengatakan kegunaannya utk mencegah orang bunuh diri maka kesalahan yang sangat besar adalah dari manusianya sendiri. AI masih dikembangkan tapi dia sudah mengetahui niat manusia hanya dari status. Dia hanya melihat sisi positif tp lupa resikonya.
Dari segi positif
- mencegah kejadian buruk
- mengembangkan ilmu dll
Resikonya
- orang terlalu mudah stres dan tdk bisa menjadi independet dlm pilihannya
- dimanipulasi oleh AI
AI tidak bisa dikembangkan jika manusia tidak menggunakannya, jadi penting peran manusia di dalamnya. Tapi AI sendiri bisa lebih pintar daripada manusia jadi simbiolosis akan seperti apa ya guru?
Apa manusia bisa hidup dengan otak buatan dirinya sendiri dibandingkan dengan otaknya sendiri?
Pak guru ngmongin Alan turing, jd inget film nya "the imitation game", salah satu Senjata terbaik yg d buat ketika PD 2 (bukan Alustista), menjadi salah satu sebab Jerman terkalahkan. Dan hasil ciptaannya sempat d ragukan.
Elon musk adalah sosok seperti Alan Turing, yg hampir diremehkan juga awalnya mengenai spaceX
Selama pasokan listrik hidup mati di Indonesia AI belum bisa ngalahin pekerja manusia Pak Guru, nanti akuntannya berhenti kerja ketika mati lampu, soal perang nuklir juga 99% ngga mungkin terjadi, mental masyarakat sekarang udah ngga sekuat dulu yg mendambakan "syahid" atau apapun Istilahnya di agama lain. Ini kalo bicara lapangan pekerjaan di Indonesia ya, ngga tau kalo negara lain
@@gadjahmada013th8 tidak mendambakan syahid untuk membela agama tapi ada nasionalisme demi membela negara sampai tumpah darah
Di konten Sepulang Sekolah udah tuh gan 😀😀😀
@@denikus iya jika sudut pandangnya pertahanan, kalo semua bertahan trus yg nyerang siapa? Kalo dulu ada Jepun yg merasa superior ingin menyatukan dunia dgn tentaranya yg patuh dan berani mati (jika mati dapat surga), Jermin yg merasa ras unggul dan menganut paham viking (mati berperang masuk Valhalla) serta Itali yang merasa bangsa pilihan dan ingin mengembalikan kejayaan Romawi
Kalau saya pribadi.... Ingat pribahasa kampung saya, "Biasa'nya sebelum hujan biasanya mendung dahulu".
Maka ada istilah/ayat/hadist dalam Islam, "semua tergantung niat"
☕🚬
Semoga AI lebih cepat berkembang supaya manusia bisa lebih fokus untuk menjadi lebih manusiawi
masya Allah.. barokalloh guru gembul. semoga ilmunya menjadi jariah di dunia dan akherat
Indonesia belum siap secara twknis dan manusianya untuk teknologi secangih itu, kita masih hidup dimasa kagok, gagap, grusah grusuh dalam berbagai hal. Tidak mungkin indonesia dengan kesadaran yg masih rendah bisa menerima itu semua dalam waktu dekat
Ya itu di Indonesia doang,di luar negeri sana Udh berkembang jauh
Semua tergantung penggunaan, masalah yg harus dipikirkan adalah seberapa besar dampaknya jika terjadi penyalahgunaan, karena penyalahgunaan pasti akan selalu ada... ada hal2 yang mungkin lebih baik tidak pernah diciptakan..sekarang mungkin bisa dirasakan manfaatnya tapi entah apa efek sampingnya dalam jangka panjang tdk ada yg tau.
AI takkan menyamai manusia.
Sebab AI tdk punya NURANI , yg mengerikan jika AI digunakan utk mengambil keputusan fatal (pekuncuran senjata nuklir dsb).
Masih diperlukan manusia yg memiliki nurani (bukan psikopat) utk mengambil keputusan yg fatal.
Bahas ini dong bang. Jenis Pekerjaan apa yg akan bertahan selamanya dan pekerja baru apa yg akan muncul.
Menurut imajinasi gw gelombang AI itu :
1) isue yang beredar menjadikan manusia dibagi manjadi dua kubu, yaitu setuju dan terpaksa setuju ,karena gak mungkin perkembangan zaman dihentikan kecuali dengan bencana alam dan nuklir
2) lapangan pekerjaan yang semakin menurun yang menyebabkan kepanikan dan kerusuhan.
3) bekerja sudah tidak menjadi kewajiban melainkan rasa tanggung jawab.
Kalo yg punya Meta hampir menyaingi elon musk, apa kabar sama pendiri google??? Kayaknya lebih kaya dia deh, soalnya dia hampir nguasain aplikasi2 yg penting, contohnya google, google maps, youtube, gmail, google chrome, play store, dll.. Sedangkan Mark hanya berkuasa di sosial media. Dan sepertinya aplikasi dr Mark/perusahaannya Meta, masih bergantung sama Google, contohnya kalo download aplikasi WA, FB, IG kita harus lewat aplikasi Play store milik google. Atau kalo ga mau Download, kita pake Google chrome. Dan semua hp (kecuali i phone mungkin) di hpnya otomatis harus ada Google. Jadi se kaya apa yg punya google ni?? Kayaknya harus di bahas
Setuju dengan elon, pengembangan ai emang harus dibatasi
Bayangkan bagai mana jika ai super sudah terbuat lalu memberontak dan meluncurkan nuklir, sementara kita belum selesai membuat ai yg lebih super lagi untuk mencegahnya
Membatasi hal tidak terbatas adalah pekerjaan orang yang terbatas
@@segertinus8173 harus dibatasi "dalam hal2 tertentu" Tidak dalam semua hal
Bayangkan jika anda naik mobil tesla, karena ai nya bt dengan anda dia bukannya mengerem tapi malah menambah kecepatan
Contoh lain misal hp anda mengirim alamat ke teroris misal, hp anda mengirim foto2 pribadi anda pada orang yg membenci anda
Mungkin memang mencegah lebih baik dari pada mengobati.
saya ambil titik ekstrim saja ya...
bagi saya peradaban murni manusia itu memang 100% bakal hancur dan itu sebuah keniscayaan cepat maupun lambat... (mungkin bisa jadi berubah menjadi peradaban hybrid)
jadi AI atau kecerdasan buatan itu memang salah satu penyebab hal diatas ... jadi ya AI itu memang bakal berkembang hingga titik final walaupun mau dicegah ya tetap terjadi..
dan antar AI pun ntar juga perang sendiri karena mereka juga bakal tumbuh 'Artificial Affection' juga dan muter aja terus sampai bumi ini ancur terus para AI buat peradaban diluar angkasa...
#halusaya
Sejak awal peradaban manusia tidak murni karena manusia sendiri, manusia menggunakan tenaga hewan,dan mulai menggunakan mesin hingga sekarang. Jadi yang jadi masalah bukan karena peradaban manusia murni yang menghancurkan manusia. Tapi keserakahan manusia untuk menginginkan lebih dari apa yang dia punya yang akan mengantarkan kehancuran peradaban manusia. "Hanya pendapat dari saya"
@@asyamfarras5251 betul tuh
@@asyamfarras5251 boleh...
dan saya kira keserakahan juga sifat bawaan tiap manusia yang kadarnya berbeda2 tiap individu ex: individu A serakahnya bisa dikit 1% atau B bisa serakah 70% jadi dia sampai korupsi atau C serakahnya 45% dll...
jadi ya keniscayaan karna manusia memang dikasih free will dan akibatnya kembali ke manusia itu sendiri..
Pak GG, coba pak guru bahas soal sepakbola Indonesia dan apa yg harus dilakukan agar sepakbola Indonesia lebih baik
Pak Guru Gembul bahas PSSI dong, konon mereka adalah biang dari tidak maju nya Timnas Indonesia, lumayan masih anget.
18:28
Setuju, intinya kemampuan adaptasi untuk menggunakan teknologi
Bukan tim mark/elon. Tp emang AI ancaman luar biasa.
Tetaplah ingat bahwa film Hollywood adalah teaser dr kehidupan masa depan kita.
saya lebih respect ke elon musk karna dia memiliki bidang usaha yg tidak memonopoli dan tidak memaksa data diri sesorang untuk menikmati usaha/jasa yg ditawarkan elon
sedangkan mark sangat terlihat bahwa dia seorang kapitalis yg sangat haus dapat kita lihat dia di masa lalu nya saat pertama kali mengembangkan FB yg menghianati anggota team, kampus, investor, bahkan sahabat nya sendiri.
di balik masa lalunya dia juga mengembangkan APP yg nyatanya bisa mengetahui seseorang sedang diamana ini menjukan bahwa dia ingin sekali mengetahui sangat dalam tenta customer nya dengan kita memberikan data dirikita
dan yg terbaru tentang meta menurut saya itu APP yg luar biasa memonopoli seseorang buakan hanya data diri kita yg diserahkan bahkan dia memonopoli ekonomi dalam nya dengan menciptakan mata uang sendiri menurut saya ini terlalu berlebihan bahkan suatau saat jika meta berkembangsangat akan ada dimana " orang gapunya ga punya apa-apa di dunianyata tapi punya segala di dunia virtual" Bahkan akan ada "orang bisa makan di dunia virtual tapi dia lupa makan di dunia nyata".
Pak Guru Mungkin Bisa Bahas Pengaruh Soekarno Dalam Pergerakan Kemerdekaan Di Arab? Akan Menarik Jika Pak Guru Gembul Bahas
Boleh tuh
Up
No 4 bener sih udah berasa sekarang, bagi video editor atau graphic designer sedikit mulai di geser sama aplikasi gratis yang udh canggih dengan template yg tinggal klik, sedangkan profesional belajar berhari² bahkan bertahun² untuk itu.
Saya lebih setuju dengan mark, Ai bisa sangat mengerikan hanya jika Ai sendiri bisa mengupgrade dirinya sendiri dengan fitur2 yang belum ada sama sekali atau belum terbayangkan sama sekali oleh manusia. Kenyataannya sekarang belum ada Ai yang seperti itu, adanya Ai atau teknologi seharusnya membuat pekerjaan kita menjadi ringan bukanya malah menggantikan pekerjaan orang, jika kita merasa tersingkirkan oleh Ai atau teknologi itu artinya kita tidak beradaptasi dengan pekembangan peradaban
Masih jauh, perlu waktu ribuan tahun evolusi teknologi.
@@drenovgaming8311 berapa banyak toko kecil yang kehilangan pelanggan karena toko online
Toko online emang merugikan bagi pedagang, tapi menguntungkan bagi banyak pembeli
Yang dirugikan lebih dikit dari pada yang diuntungkan
Ai emang bisa merugikan beberapa pihak tapi banyak pihak yang diuntungkan
@@wheee7031 mau gmn pun jg ente ente mesti ngikutin perkembangan zaman klo ga mau tertinggal,klo toko offline tergantikan toko online maka anda harus membuat toko online jg
Kalau Elon Musk benar-benar khawatir soal AI, ia jg harus mempertimbangkan ulang penggunaan AI di mobil Tesla dan gagasan soal Teslabot (robot ciptaan Tesla). Sementara itu, memang nyatanya sudah ada beberapa perusahaan (khususnya di luar Indonesia) yg sudah menerapkan AI secara besar-besaran untuk menggantikan tenaga buruh manusia hingga bahkan sampai 80%. Yg tersisa hanyalah operator AI. Menariknya, ada perusahaan tertentu yg rutin berusaha meningkatkan kemampuan pegawainya (yg manusia) supaya dapat beradaptasi dg teknologi baru. Yg lalu "disingkirkan" adalah mereka yg tidak mau atau tidak mampu beradaptasi, sedangkan pegawai yg berkualitas tetap dipertahankan. Fakta ini menjadi "tricky" karena di satu sisi ada peluang (dan keharusan) bagi manusia untuk meningkatkan kemampuannya hingga dapat mengontrol AI, sedangkan di sisi lain ada masukan bagi berbagai perusahaan agar memanfaatkan AI hanya untuk "pekerjaan kasar" yg sebaiknya tidak lg dilakukan manusia.
Jadi ingat pemikiran Yuval Noah Harari di bukunya ,Homo Deus. Bagaimana AI akan memonopoli banyak pekerjaan, akan memicu terciptanya kelas masyarakat tak berguna, karena keahlian mereka sudah tergantikan oleh AI. Yg termasuk di dalamnya adalah sopir, dokter, insinyur, bahkan psikolog. Itu mereka yg skilled workers, dapat dibayangkan bagaimana nasib para unskilled workers. Setelah membaca buku Homo Deus, saya jadi mengerti kekhawatiran Paman Musk.
Dr.prof Rhenald Kasali dalam bukunya yg berjudul Disruption:
"Perubahan itu pasti, siapapun yg menolak perubahan,dialah orang2 yang akan jadi korban dari perubahan itu sendiri"
Pak guru bahas Amerika perang saudara dong
Aku mah cuma orang biasa, walaupun ga punya harta sebanyak 2 orang tersebut.
Tapi Alhamdulillah hidupku baik
Kenapa mereka bisa seperti itu sih
Saya gk melihat ada pertentangan dalam 'cara pandang' Mereka. Elon berpendapat kalo A.I perlu regulasi, hal ini tidak bertentangan dengan pendapat zucc yang bilang kalo produksi pisau seharusnya tidak dihentikan. Justru Zucc dan Elon bisa kerjasama untuk membuat A.I aman untuk manusia.
Elon prefer AI yg masih ada campur tangan manusia sehingga lebih aman dan karena hal tsb doi jadi dewan disalah satu perusahaan AI yg namanya open ai. Sedangkan pendekatannya Zucc ya pengennya AI yang sesempurna mungkin sehingga gk perlu campur tangan manusia. Disini letak perbedaannya mereka.
@@starstuffs39 aaah..
Pernahkah barayya mencari info di google lalu setelah dapat, tak lama kemudian ingin menonton video di yutup, tiba tiba di beranda yutup ada video atau info terkait pencarian di google ?
Atau tiba tiba muncul iklan di instagram terkait info yang barayya cari di google ?
Ya, privasi barayya telah dicuri ketika barayya meng-klik "submit" atau menyetujui akses google terhadap perangkat barayya (media penyimpanan, kamera, lokasi, pengetikan kata kunci pencarian, dll).
Tim Elon saja deh saya.
Mark ini terlalu ambisius tapi gak 'becus'. Kemampuan AI di FB-nya aja juga gak cerdas-cerdas amat dan cenderung 'bodoh' dalam menentukan keputusan. Belum lagi fitur-fitur basic yang tiba-tiba ngebug tanpa perbaikan dalam jangka yang panjang. Omong kosong Mark ini mengembangkan AI yang lebih baik. Dia punya platform medsos dan aplikasi saja tidak bisa 'memperbaiki'.
ai fb emang "bodoh" salah tulis dikit aja , langsung kena ban berhari2 , lom lagi propaganda yg d bawanya ,
Kalo soal pengembangan AI sih setuju-setuju aja tapi kalo soal Mark ga setuju karena ga becus ngurusin Pe5bUk
Artificial stupidity
Suka banget nonton yg tema bgini, kayak tamparan untuk sukses ✨
Kita butuh Arnold Schwarzenegger versi lokal untuk melawan Terminator
tknologi terminator itu rasanya mustahil bisa direalisasikan 😅
Menurut saya sesuatu yang tidak memiliki batasan cepat atau lambat akan menyebabkan kerugian dengan sendirinya. Perkembangan AI penting bagi perkembangan manusia Modern saat ini, namun kita (manusia) penting harus membuat batasan bagi ciptaan kita.
AI HARUS DIKEMBANGKAN LEBIH JAUH TERUTAMA UNTUK PROFESI DI BIDANG ADMINISTRASI DAN AKUNTANSI SOALNYA AI ITU JUJUR
Bagaimana kalau sekalian di bidang agama ? 😄
untuk ai saya agak setjuju dengan Perkembangan ai
dan ada orang yang menolak pun saat ini juga sedang membuat robot untuk mengantikan pekerjan kasar manusia
Kita adalah AI yang dibuat oleh makhluk cerdas sebelum kita di bumi, lalu kita terlibat perang dengan mereka dan meski kita berhasil memusnahkan mereka tapi kita kehilangan database dan ingatan kolektif sejarah kita dalam peperangan itu ... karenanya sekarang kita mengira bahwa kita adalah original intelligence yang sedang waswas dengan kehadiran artificial intelligence ...
Santai saja, ini cuma sejarah yang berulang ... saya gak berpihak ke dua unit AI yang sedang bertengkar itu ... 😁
😇
Dari dlu semua kejadian emng berulang cuma dgn cara yang berbeda, Tanpa di sadari setelah robot tercipta mungkin akan tercipta yang lebih robot dari pada robot pandangan fiksi mirip manusia
@Edo Wijaya Kalo mati ada tombol restart
Libur tahun baru.
Yg lain pada liburan, plesiran dan kumpulan makan2. Sementara aku meringkuk dibalik selimut menahan sakit ditengorokan berharap sakit ini segera sembuh 😭
Untungnya bisa nonton UA-cam Guru Gembul. Kontennya mengedukasi, Menghibur, n membuka pikiran
Saya takutnya jika Ai terus dikembangkan, maka akan ada banyak kejahatan yang bervariasi
Saya sih milih yang memajukan teknologi tetapi dengan majunya teknologi harus dibarengi dengan pola pikir masyarakat yang pintar serta baik.
Pak bahas kenapa sepakbola Indonesia ga pernah juara, apakah konspirasi takdir
hhhhhh pngn bhs sih
@@gurugembul nah coba pak wkwkwk, greget liat senior kalah terus
Kena kutukan sepakbola gajah
@@brotutor9507 korban mafia
Sawadikap...
Masuk ikut pintu keluar ikut tingkap..
AI yg berbahaya bisa dihentikan dengan sebuah peraturan.
Jadi, bisa dilakukan penyerangan dan penangkapan.
Keduanya tidak salah. ELON fokus pada pembuatan peraturan pengembangannya, Zuckerberg fokus pada pembuatan AI guna melakukan pencegahan apabila masih ada yg melanggar peraturan yg sudah ada.
AI itu tidak bisa dihindari.. Dan saya menilai "sapi di bumi" Yg muncul di pertama itu kemungkinan besar terjadi. Elon dan mark betul dua2 nya yg satu khawatir yg satu optimist. AI akan menjadi jawaban masa depan manusia klo 2 hal ini terpenuhi:
1. AI tidak mungkin menjadi jahat ke manusia.
2. Tidak ada manusia jahat yang memanfaatkan AI.
Ini pendapat saya.
Justru 2 hal diatas pasti terjadi,manusia harus mencari solusi setelah menciptakan nya sebelum waktunya datang
Saya pecinta teknologi...tentu saja suka dengan keduanya...
Jelas sekali arah kedua orang ini berbeda walau saling membutuhkan...
Elon menyiapkan infrastruktur nya...mulai dari mobil,batako,genteng,kereta super cepat robot roket satelit hingga peradaban di mars yg itu jadi tujuan elon musk.
Mark menyiapkan pengguna infrastruktur itu...
Segala macam software data dan segala macam kegiatan di dunia maya mark yg punya ambisi bahkan membuat peradaban dunia maya lewat metaverse.
Dan itu bisa tercipta jika ada infrastruktur penunjangnya...
Jadi tidak bisa sya memihak salah satu wajib keduanya...
Soal AI itu adalah hakekat yg tak bisa di hindari tetapi tetap harus ada aturan penggunaan pengawasan dan juka hukuman bagi siapapun yg menyalahgunakan nya...
AI apakah benar akan merebut hak dasar kita...benarkah itu akan terjadi...?
Jika kalian pernah kecurian uang di bank itu adalah ulah AI ....
Jika kalian pernah kehilangan akun sosmed itu juga ulah AI....
Jika kalian pernah HP atau komputernya error itupun ulah AI.
Apapun jenisnya...kita menyebutnya virus...pelakunya adalah hacker...
Tapi sebenarnya semua di kerjakan oleh AI...
Ada orang yg menciptakan itu kemudian di salah gunakan untuk melakukan kejahatan...
Orang itu hanya punya satu buah program jahat kemudian di sebar di internet dan program itu bekerja sendiri tanpa bantuan pemiliknya.
HP kita error di sedot semua data nya itupun oleh kecerdasan buatan yg mana pemiliknya tidak melekukan apa apa selain menunggu dan memanen hasilnya....
Itu adalah salah satu hal buruk tentang AI...
Tapi hal baik nya juga tak bisa di hitung jari lagi...
Yg penting adalah bagaimana hal buruk ini bisa di antisipasi yg mungkin juga oleh AI juga yg lebih baik.
Pada kenyataannya demikian...
Virus di buat untuk merusak tapi ada juga pembuat antivirus nya...
Itulah AI atau kecerdasan buatan...
"Bekerja untuk memuaskan Baraya sebagai kapitalis tamak"
Hmm gimana jadinya kalo seandainya AI itu ada di tangan sosialis
Itu hanya akan memperkukuh dan memperkuat kediktaktoran pemimpinya
Saya tertarik malah di akhir video yang membahas tentang AI yg mulai mengambil lapangan pekerjaan manusia.
Dalam ke-efektivitas-an produksi AI jelas lebih baik dari manusia. Tp apakah siklus ekosistem kehidupan akan berjalan hanya dengan keunggulan AI? Atau berapa lama bisnis-bisnis akan berjalan jika produksi hanya mengandalkan AI?
Teknologi AI seharusnya ada untuk membantu manusia bukan menggantikan manusia seutuhnya. Menurut saya ini bisa menjadi hipotesis indikator atau batasan untuk peran dan atau penggunaan teknologi bagi manusia.
banyak yg salah paham sepertinya disini, Misalnya Robotik & AI, ya meskipun kedunya bisa disatukan.
Bisnis sendiri sudah pake AI, Yaitu Business Intelligence untuk pengambilan keputusan. Bedanya tidak diterapkan dalam Mesin, Tapi sebagai pemberi informasi (Metode yang digunakan sama).
Mungkin maksudnya dalam bisnis bukanlah AI, tetapi Automation. Automation adalah metode menggunakan Mesin untuk menyelesaikan tugas yang repetitif, Banyak diterapkan di Perusahaan pada PLC.
16:47 saya juga bingung kenapa jurusan akuntansi masih memiliki passing grade yg tinggi
Pendapat saya OJOL mungkin kedepan nya juga akan digantikan dengan AI karena sudah ada Auto driver mungkin ngk lewat darat lagi...
-menurunkan tingkat kecelakaan
-ngk pilih" Order
-lebih cepat, nyaman dan mungkin juga murah
Sepertinya sekarang saya tahu kenapa mobil Tesla bisa nyetir sendiri...itu karena sebenarnya di dalam mesinnya ada mamang-mamang sopir yg mengemudi...inget Elon benci AI jd ga mungkin pake AI 😂
Lu becanda kan?
Ga gt konsepnya elon musk. Cb tonton lg videonya
@all..ayolah kakak kakakku, jangan pada serius...selow aja, dilihat dari sudut manapun itu komen cmn bercanda...masa iya hari gini ada org dgn serius bilang klo di mesin ada orang supirin😱
Mulai sekarang juga tolong dibuat undang-undang Hak asasi manusia, robot, dan AI secara terpisah agar nantinya manusia itu tidak dimusnahkan total.
Selamat siang pa guru
apapun pilihannya, mau dibatasi atau dilanjutkan, perkembangan teknologi yang tujuan utamanya bukan demi kepentingan kemanusiaan, tapi demi kepentingan segelintir elit manusia, maka akhirnya pasti tidak akan baik...
Apakah agama yang di tulis dalam bentuk kitap itu hasil budaya manusia apa emang ada jawaban lain
@Edo Wijaya jawabannya baguss
sy sering berpikir bagai bertani dengan menggabungkan teknologi dan lahan yg ada, Krn bila kita pulang kampung/ desa rasanya sedikit sekali sentuhan teknologi yg sekarang berkembang dg pesat, nantinya pasti pertanian juga akan kesentuh AI juga. Meski mungkin sekarang sdh ada namun belum masif.
Selamat Tahun Baru Baraya
Iya baraya
Sama2
siap baraya
Selamat, baraya masih bertahan hidup
Tesis dan antitesis yg menarik....sejauh apapun teknologi berkembang tetap yang menghancurkan adalah pemikiran kapitalistik dan kecenderungan memonopoli dari para elite yang secara otomatis akan meniadakan persaingan yang sehat !
AI masalah deepfake, pemalsuan, atau masalah profesi, oke.
Tapi selama ini AI hanya bisa melakukan suatu X misal, hanya akan bisa melakukan pekerjaan X saja, jadi AI tidak akan pernah memberontak seperti di Iron Man, kecuali kita beri "nafsu" untuk menguasai, itupun AI harus dilatih untuk menguasai cara² memberontak yg memakan waktu dan dana yg tidak sedikit.
Gampangnya AI sebenarnya tidak punya pikiran.
secara historis pernah loh, 2 projectnya facebook terkait AI bots gitu pernah dishutdown gara2 tuh 2 AI tiba-tiba mulai saling ngobrol pake bahasa yg gk dipahamin manusia(bukan bahasa assembly/mesin, bukan bahasa pemrograman manapun, dll). Artinya mereka somehow bisa keluar dari domain instruksi pemrogramannya.
@@starstuffs39 itu emang ai diprogram supaya bisa berkembang, tapi perkembangannya ga bisa dipantau makanya di shutdown
Ai dishutdown tuh udah biasa namanya juga masih perkembangan
Ibarat mobil dites drive sistem safety gagal, trus dibikin lagi yang baru sistemnya
AI harus melayani orang2 Indonesia, semua bisa dibeli. Karena kekuatan netizen Indonesia akan menaklukan dunia...
Maya...
15:28 wahh pak guru harus baca buku "i have no mouth and i must scream"(Harlan Ellison) adalah cerita yang sangat menyedihkan dan depressif tentang kiamat karna akselerasi teknologi buku ini dibuat saat 1967 tapi sudah punya gambaran AI tapi namanya AM (Allied Mastercomputer)... nah pak guru bilang AI lawan AI yang lebih pintar konsekuensinya social media dan kehidupan kita hilang privasi dan akan semakin authoritarian dan ada karakter monyet hybrid manusia menggambarkan isi komen pak guru di episode dr.louis mualaf dan tiktok membuat orang indonesia, AS dan seluruh manusia semakin bodoh... pokok nya pak guru harus baca
Ada link buku yg legalnya?
@@julpitttttt beli di amazon (e-book)
ada yang audio di youtube tapi bahasa inggris ... bukunya juga kalo mau translasi ga ada
@@mt000mp oke siap, makasih ya
Pak Guru, tolong buat video ttg pendapat mengenai BRIN dong.. yang memPHK banyak karyawannya
BRIN itu bank Bri bang?
First!!! Beeehh alay yak aing :v btw bahas potensi metaverse lg dong pak, apakah menghubungkan kesadaran otak manusia ke dalam komputer itu mungkin?
seperti nuklir, mungkin pengembangan AI juga perlu regulasi dan pengawasan. ya sudah lah, saat ini saya terlalu malas untuk berfikir dan ingin untuk sementara mengistirahatkan otak
Gua tim Mark Zuckerberg karena pada dasarnya kita butuh AI untuk memuaskan nafsu kita tanpa harus merugikan orang lain. Contoh :
- untuk jadi pelayan rumah 24 jam tanpa harus digaji
Tapi apakah kita akan memperlakukan pelayan rumah kita sebagai manusia atau hewan atau hanya sebatas mesin tak berperasaan yang hanya akan menjadi budak bagi kita yang memiliki hati dan perasaan
cabul sama robot
@@emeraldaxx8631 apakah anda sudah memperlakukan ai google layaknya guru hari ini? Bukankah ai googke selalu membantu anda ketika mencari informasi?
Sejak kapan nafsu manusia bisa dipuaskan?
@Faker 101 Kalo nafsu manusia gak bisa terpuaskan, berarti kita gak pernah kenyang sehabis makan dong 🤔
Semisal kalau kita bercanda ada orang yang bukannya nyaut untuk menghargai atau sopan tapi malah mengekspos kesalahan nya didepan banyak orang, contoh sikap Mark yang nggak rugi tapi lebay itu mudah dipahami, sedang mengekspos rupanya
Monk shu-ce bei vs yi long musk
Maaf klo komen saya di luar topik.
Saya hanya ingin memberi tahu bahwa.....
Tanggal 2 Januari 2022 di masjid Baburrahman, Sukamaju, Natar, Lampung Selatan.
Ada pengajian yg isinya mengajak/merekrut jemaah untuk menjadi penduduk Khilafah, dan mereka di haruskan untuk mendaftar. (Saya mendengarnya dari toak masjid) .
Si penceramah memelintir perkataan Nabi Muhammad saw, katanya" setelah sepeninggal nabi, kepemimpinan berikutnya berupa kekhilafahan ".
Pas saya lewat masjid saya udah ada filling gak enak sama si penceramah, kelihatan dari cara dia bicara dan isi ceramahnya.
Saya jadi khawatir.
Apakah di daerah kalian juga ada yg seperti ini?
Pak guru, mau nanya. APAKAH KONSPIRASI itu benar" ada? atau cuma hoax???
konspirasi itu benar nyata . tetapi teori tentangnya sering salah
Konspirasi itu ada tapi nggak semua teori konspirasi itu benar
Sifat natural manusia memang menghancurkan keseimbangan alam dan keseimbangan peradaban dengan penemuannya, ada yang menghalangi namun pasti teknologi itu akan terjadi atau malah digantikan dengan yang lebih gila selama manusia masih mempunyai rasa penasaran dihatinya.
Menurut saya kita perlu bersiap dengan segala kemungkinan dari pada mencoba menghalangi sesuatu yang pasti terjadi dimasa depan cepat atau lambat.
Saya bukan team manapun karena saya menghormati pendapat mereka berdua, nanti takutnya saya mengkafirkan yang lain dan asobiyah pula. ; )
Kalo masalah Robot akan memperbudak manusia saya Ragu, tapi kalo manusia memperbudak manusia tapi dengan bantuan Robot bisa jadi, tapi yang paling penting jika dengan AI manusia bisa lebih hemat Energi serta bisa membuat bapak2 dan ibu2 tidak bertanggung jawab berhenti produksi anak, saya kira AI akan bagus untuk Bumi yang tetap nyaman
Maksudnya bikin robot utk urusan lendir?
Kwkkwwkkwwk
@@sutediheriyonoBaladMaUng iya biar fokus ke seksual sampe modar
Kita tahu bahwa artificial intelligence itu menghilangkan banyak sekali profesi manusia. Tapi datangnya artificial intelligence juga dimasa depan menghasilkan pekerjaan pekerjaan lainnya yang baru tercipta dan dibutuhkan. Sehingga yang salah bukanlah zaman maupun artificial intelligence nya, melainkan apa yang perlu dipelajari si anak agar kelak dapat bersaing diantara artificial intelligence maupun berdampingan dan saling menopang dengan AI tersebut. Jangan sampai belajar suatu hal yang tidak dapat digunakan kelak. Disini kita berbicara mengenai keuntungan dan penggunaan kan? Karena terkait industri, ya kalau ingin hidup maka kita harus ambil peluang terbesar. Ganti pelajaran yang kemungkinan profesinya hilang dimasa depan, dan ganti dengan yang kemungkinan akan ada nanti. Sisanya, kalau seandainya ingin memandang dunia lebih holistik lagi, ya tinggal belajar sendiri saja di luar sekolah
Sekolah sih udah gk rekevan sekarang
@@kangcwy5131 iya, sekolah mengajarkan bahwa betul dimasa depan banyak pekerjaan akan sirna akibat artificial intelligence dan perubahan zaman, tapi tidak ada yang mengajarkan bagaimana cara menghadapinya. Kita hanya disuruh menghadapi masa lampau