Klo sya masih percaya paparan Mas Heri Purwanto 81. Berdasar prasasti dan rujukan Kitab Negarakertagama serta Pararaton.Karena Babad tanah Jawa ada kalanya diselingi dengan kisah gaib dan karangan yg kurang logis yg dihubungi hubungkan dgn kecocokan demi legitimasi trah dan silsilah darah keningkratan ( ratu/ raja).
Matur sembah nuwun. Kaulo malah mboten mangertos asal muasal nama itu lha wong saat dibuatin Silsilah Dari Keraton sampun ngeten Judul Silsilahe. Asal Usul. Sampean - Dalem Sinuhun " Prabu Brawijaya V ing Majapahit.
Thank you for your efforts to shed a brighter light towards the true history of Majapahit🙏 Terimakashi untuk usaha menerangi sejarah sejati Majapahit. I am anxiously waiting for your conclusions. Dengan ketertarikan saya tunggu kesimpulan Bapak Heri 🙋♂🙏Namastey🙏🙋♂
Sangat mencerahkan penjelasannya Mpu Heri, menarik sekali penjelasan tentang nama Wijaya yang pada Babad Tanah Jawi menjadi Brawijaya, ini kalau tidak salah ditulis pada era Sultan Agung, Mataram ya... hal lain yang menarik lagi adalah nama wijaya juga digunakan gelar Sultan Pajang, Sultan Hadi Wijaya, penerusnya Demak yg pernah berperang/bermusuhan dengan "Brawijaya" dari Daha. Sebenarnya ada lagi yg membuat saya bertanya-tanya yaitu cerita Sabdopalon-Nayagenggong itu muncul dari teks/naskah apa dan era kapan ya mpu? karena dalam ceritanya ia mengambil setting dengan masa prabu Brawijaya
Saat ini, selain sumber purbakala, catatan Tome Pires, juga ada catatan penjelajah Italia, Anthonio Pigafetta. Catatan penjelajah Italia itu pada tahun 1522 menyatakan bahwa pernah ada Magepaher dengan rajanya yg bernama Pate Unus yg merupakan raja yg kuat ketika masih hidupnya. Dengan membandingkan dengan catatan Pires, maka menurut saya, sebenarnya setelah tahta keraton majapahit terakhir versi pararaton, tahta selanjutnya tidak mampu memperoleh pengakuan dari para pate di tanah jawa, terlihat dari cerita Pires tentang para pate. Sementara itu, saat runtuhnya tahta majapahit versi pararaton, Raden Patah di Demak tampil menggantikannya, terbukti dengan Demak masih menggunakan lambang surya majapahit, dan saat Demak dipimpin Pate Unus masih disebut sebagai raja Magepaher yg kuat. Mungkin disebut begitu kuatnya Pate Unus salah satunya terlihat dari kepemimpinannya atas armada jihad gabungan yg sangat besar menyerang Portugis di Malaka, sehingga wajar pula Pires menunjukkan tendensi negatif dalam catatannya terhadap pate unus dan pate rodim. Ketidakutuhan majapahit setelah tahta terakhir versi pararaton terlihat pula dari upaya Raden Trenggana yang mesti menakhlukkan penguasa-penguasa yg sebelumnya adalah bawahan majapahit, sebab Demak sebagai kerajaan Islam tidak begitu saja langsung bisa tampil sebagai pengganti di ibu kota majapahit yang merupakan kerajaan hindu-buddha, sedangkan perang perebutan tahta ibu kota majapahit sudah diawali dengan Perang Paregreg jauh sebelumnya. Hanya saja status raja Demak yg berdarah majapahit menjadi salah satu faktor pendukung tampilnya Demak setelah tahta majapahit terakhir versi pararaton. Dengan demikian, raja terakhir majapahit yg dimaksud pada masa Mataram Islam selaku pengganti Pajang dan Demak, menurut saya, kemungkinan bukan Bhatara Wijaya yg beristana di Dayo, melainkan raja terakhir majapahit versi pararaton. Tetapi itu hanya dugaan saya saja, sebab belum ada versi yang ditetapkan sebagai versi terkuat terkait hubungan darah rinci Raden Patah dengan raja majapahit selain sumber tradisional. Selain itu, raja majapahit terakhir versi pararaton menurut prasasti Trailokyapuri (dikeluarkan Dyah Ranawijaya 1486 M) wafat pada 1474 M, bukan wafat pada 1478 M (1400 saka). Sementara Masjid Agung Demak tercatat berdiri pada 1401 saka. Jadi, masih ada cukup banyak kekosongan informasi sejarah, termasuk candra sengkala sirna ilang kertaning bhumi jika dikaitkan dengan bencana alam yg disebutkan pararaton bisa berarti lenyapnya tahta ibu kota majapahit terakhir bukan hanya bubar karena perang saudara, melainkan juga bencana alam letusan gunung, gempa bumi, atau erupsi lumpur seperti lumpur lapindo.
Bisa jadi Bre Kertabumi yang membunuh Raja Pandan Salas 1474 M. Tahun 1478 M Dyah Rana Wijaya membunuh Bre Kertabumi, terus memindahkan pusat pemerintahan di Daha.
Maaf pak, Prasasti Trailokyapuri atau Prasati Jiyu yang bertarik 1408 Saka atau 1486 Masehi oleh Raja Girindrawardhana Dyah Ranawijaya hanya menyebut penghargaan kepada seorang yang bernama Sri Brahmaraja Ganggadara yang telah membantunya dalam upacara Sraddha setelah 12 tahun wafatnya Sang Mokta ring Indrabhawana. Siapa sosok yang dimaksud Mokta ring Indrabhawana? Yang pasti bukan raja terakhir Majapahit. Apalagi dihubungkan dengan sosok Raja Bre Pandansalas yang menurut Pararaton disebut wafat di keraton pada sengkalan Sunia Nora Yuganing Wong atau 1400 Saka atau 1478 Masehi. Dari referensi yang saya baca, yang wafat tahun 1474 atau 12 tahun sebelum didarmakan melalui upacara Sraddha adalah Bre Daha Manggalawardhani dyah Suragharini, ibu dari Dyah Ranawijaya yang merupakan janda dari mantan raja Majapahit yang berkuasa tahun 1451-1453 yaitu Rajasawardhana Dyah Wijaya Kumara atau Sang Sinagara menurut Pararaton. Adalah hal lumrah seorang putera melakukan upacara untuk orangtuanya yang sudah wafat. Karena hubungan antara Sang Sinagara dengan Dyah Ranawijaya diduga adalah ayah dan putera, maka sosok Girindra Dyah Ranawijaya adalah diduga sama dengan Bre Kertabhumi yang menurut Pararaton adalah anak bungsu Sang Sinagara. Sayangnya Pararaton hanya menulis sampai tahun 1403 Saka (1481 M) dengan menyebut adanya bencana alam gunung meletus. Adapun sengkalan Sirna Hilang Kertaning Bumi adalah bersumber dari Serat Kanda yang lebih muda daripada Pararaton, yang artinya sama dengan Sunya Nora Yuganing Wong = 1400 Saka, yang disebut dalam Pararaton.
@@agoengjoelianto2999 Dari referensi yang saya baca, hubungan antara Sang Sinagara dengan Dyah Ranawijaya diduga adalah ayah dan putera, maka sosok Girindra Dyah Ranawijaya adalah diduga sama dengan Bre Kertabhumi yang menurut Pararaton adalah anak bungsu Sang Sinagara. Bila ini benar, maka yang dijatuhkan oleh Dyah Ranawijaya adalah raja Majapahit yang bernama Singawikramawardhana Dyah Suraprabhawa yang disamakan dengan Bre Pandansalas yang "mokta ring kadaton (meninggal di keraton) i çaka çunya-nora-yuganing-wong" pada 1400 Saka atau 1478 Masehi menurut naskah Pararaton.
@@KRasmana Oiya, saya yg minta maaf, keliru melewatkan isi asli prasasti Trailokyapuri dan tafsirannya tentang orang yang wafat 1474 M tersebut. Hubungan Dyah Ranawijaya dengan Sang Sinagara dan Bhre Pandansalas serta hubungan Dyah Ranawijaya dengan Bhre Kertabhumi saya juga sempat membacanya. Masing-masing mempunyai argumen yang kuat atas analisisnya. Sayangnya masih tidak bisa mengungkapkan hubungan darah yang rinci bagi Majapahit dan Demak.
@@fannaani Anda benar, dari referensi yang saya baca, memang sebatas baru dugaan. Belum ada bukti primer langsung yang jelas bahwa Dyah Ranawijaya = Bre Kertabhumi, putra bungsu Sang Sinagara. Seperti dugaan Dyah Ranawijaya yang menjatuhkan (atau mungkin membunuh) raja Dyah Suraprabhawa (Bre Pandansalas) di keraton Majapahit tahun 1478 (versi Pararaton) juga baru sebatas teori, karena sumber primer, skunder dan tersier tak ada menyebut jelas tentang kudeta atau serbuan militer dari Dyah Ranawijaya ke keraton Majahit tahun 1478. Bahkan Prasasti Kembangsore atau Petak (1486 M) hanya menyebut "...balas jasa pihak istana Majapahit kepada Sang Brahmaraja Ganggadara yang sebelumnya berjuang membantu kejayaan Sang Munggwing Jinggan dalam pertempuran melawan pihak Majapahit"... tanpa menyebut kapan waktu terjadinya penyerbuan itu.
Penjelasannya sangat logis.. Mohon dibuat video mengenai siapa ayah dari Raden Fatah dengan mengambil sumber yang lebih kuat mengingat banyaknya perbedaan versi..🙏
Berarti tentang nama brawijaya msh sumir.. Jk Batara ranawijaya di tafsir jd bhrewijaya kmudian jd brawijaya itu blm valid buat rujukan ya hny tafsir.. Jd mmg penjelasan nya cocok di pisah2 aja versi pararaton, versi babad tanah jawi, versi negarakertagama, versi prasasti prasasti.. Suwun penjelasannya menambah wawasan sejarah majapahit
Iya sama-sama. Dokumen tertua yang menyebut Bhra Wijaya adalah Kidung Panji Wijayakrama. Tapi di situ disebutkan bahwa Bhra Wijaya adalah panggilan untuk Raden Wijaya, sedangkan dalam Babad Tanah Jawi malah Brawijaya adalah raja terakhir.
Next video mungkin bisa diceritakan hub darah /silsilah antara Sultan Hadiwijaya ( raja pajang ) dengan raja Majapahit serta Sutawijaya / Panembahan Senopati dgn raja Majapahit ( klsu ada )
@@HeriPurwanto81 berarti klau sumbernya dri babad tanah jawa belum menjamin kebenarannya 100% ya, dengan kata lain bisa saja dikait kaitkan supaya nyambung ?
@@ardianariadi5448 Babad Tanah Jawi itu kitab sejarah Kerajaan Kartasura. Kalau membahas Kartasura ya pasti valid. Tapi kalau membahas leluhur Kartasura belum tentu valid karena peristiwanya sudah lama berlalu. Contohnya, sang penulis tidak kenal nama Raden Wijaya lalu diganti jadi Raden Sesuruh
Maaf pak.. kalau boleh tau.. untuk cerita Brawijaya, sunan Kalijaga, dan Sabdo Palon itu sumber ceritanya dari mana ya.. mungkin pak Heri tahu jalan ceritanya.. mohon infonya bila pak Heri tahu?
@@madeganteng5731 Kalo soal Serat Kandha ada saya singgung di sini ua-cam.com/video/Vl9lc-RVKkM/v-deo.html Kalo sumber lain ada Serat Pustaka Raja saya singgung di sini ua-cam.com/video/X9p_XJj_5WU/v-deo.html
salam Guru.. di menit ke 15:44 di situ di tuliskan dinasti rajasa.. tumampel di rebut ken arog,, setelah itu gelang2 / daha ( klok salah di betulkan ) di rebut ken arog, lahir singosari,, selanjutnya singosari di rebut kembali oleh gelang2 atau daha. tdk lama dgn bantuan pasukan tar tar daha di gulingkan berdirilah majapahit. majapahit berdiri dari 1293 sampai 1478. lah pertanyaan : 1. Keling ini Prasasti atau kerajaan ? 2.klok berawijaya ini tdk ada garis dari majapahit,, dan ada kemungkinan dari daha,, berti pada waktu daha di kalahkan. siapa yang ter sisa dari gempuran pasukan tar tar dan wijaya? hingga saat 2 abad lebih (1500 - 1527 ) daha muncul dgn Brawijaya 5 nya? dan mohon di jabarkan lagi mulai runtuhnya atau kekalahan berawijaya 5 dari demak ( yang di katakan anak nya ) sampai ke kerajaan sekarang ini guru.. sekalian saya ingin belajar dan mengetahui silsilah penerus kerajaan dari brawijaya 5 ke kerajaan yg sekarang berdiri terimahkasih Guru🙏
1) Keling adalah nama kerajaan bawahan Majapahit yang kemudian menjadi ibukota baru setelah tahun 1478. 2) untuk asal usul Brawijaya bisa menonton video nomor 21
@@HeriPurwanto81 lha itu gan, bener ngga sih silsilah itu?..mungkin bs di bahas...krn sering sy baca wangsa mataram, ki ageng pemanahan keturunan ki ageng sela - > ki ageng enis - >bondan kejawen (lembu peteng) -> brawijaya,...sedang raden patah masih anak dari brawijaya dari selir,.. barang kali bs di bahas..
Sy lebih meyakini yg ini . . jd kesimpulan saya tidak ada nama/gelar "Brawijaya" . . peyederhanaan tersebut yang membuat adalah para penulis naskah/pujangga yg mungkin tuk memudahkan cara pembuatan naskah . . . jadi klo begitu tidak ada kalimat "Runtuhnya Majapahit" yang ada "Runtuhnya Daha" . . . lantas siapa raja sebelum Dyah Ranawijaya apa hubungannya dan bertahta dimana . . ? mhn pencerahan . . .matur suwun . .
Mas aku mau komen cuman tak singkat2 aja berharap lebih mudah di cerna. - Dyah Suraprabhawa ( Raja Majapahit X 1466-1478 ) => Raja terakhir. - Raden Fatah ( 1468 diberi wilayah di Demak dan menjabat sbg Adipati ) => anak Raja Majapahit terakhir. - Dyah Ranawijaya ( anak dari Rajasawardhana Sang Sinagara yg dimana saya condong bahwa dia adalah kakak dari Dyah Suraprabhawa ) => meninggalkan istana dan pindah ke Kediri. - Brawijaya identik dengan Dyah Ranawijaya Girindrawardhana dari Kediri, yg meng-kudeta Dyah Suraprabhawa dan mendeklarasikan diri sebagai penguasa Majapahit, Jenggala, Kediri. - Artinya Raden Fatah adalah anak Dyah Suraprabhawa yg merupakan Raja terakhir Majapahit. - Artinya Raden Fatah dan Dyah Suraprabhawa masih sepupu, karena Dyah Suraprabhawa adalah paman dari Dyah Ranawijaya. - Artinya kisah paling terkenal yg menyatakan Raden Fatah anak Brawijaya V atau Bhre Kertabhumi adalah kurang valid. - Artinya Raden Fatah merupakan anak Bhre Pandansalas Dyah Suraprabhawa, Raja terakhir Majapahit. Piye Mas menurut dirimu?
Selama ini Ranawijaya dikambinghitamkan sebagai oknum yg menyerang Majapahit. Padahal dalam prasasti Petak dia hanya mengesahkan prasasti penghargaan untuk Brahmaraja Ganggadhara yg telah membantu Raja Jinggan dalam perang melawan Majapahit. Kapan-kapan mau saya buatkan videonya deh. Kalau soal Raden Patah, perlu dikroscek juga dengan sumber Banten, bahwa adipati Demak adalah menantu raja Majapahit, bukan anak.
@@HeriPurwanto81 Apakah mungkin perlu dicrosscheck juga dengan sumber dari Kelantan yg menyatakan diri sebagai bagian dari Majapahit juga dan sebagaimana Demak juga menjadi kesultanan Islam? Nanti bisa ditambah juga dengan kisah Sriwijaya, apalagi kalau mengingat kesultanan Demak & Kelantan yang dikenal sebagai keturunan Majapahit sementara kesultanan Malaka sebagai keturunan Sriwijaya. Mungkin para leluhur masa itu memang sangat lama berurusan dengan invasi Portugis, Belanda, Perancis, Spanyol, Inggris, setelah sibuk perebutan kekuasaan internalnya sampai tidak mampu lagi menjaga sambungan warisan silsilah bagi para keturunannya.
Ini maksud kalimat anda: - Sang Sinagara atau Rajasawardhana Dyah Wijayakumara, raja Majapahit 1451-1453 itu bersaudara dengan Dyah Suraprabhawa,raja Majapahit 1466 - 1478? Pernah baca di artikel, keduanya (Sang Sinagara dan Suraprabhawa) juga bersaudara dengan raja Girisawardhana Dyah Suryawikrama atau Bra Hyang Purwawisesa, raja Majapahit 1456 - 1466. - Putra Sinagara ada 4 orang menurut Pararaton, yaitu : Bre Kahuripan Dyah Semarawijaya (Sang Munggwing Jinggan), Bre Mataram Dyah Wijayakarana, Bre Pamotan Dyah Wijayakusuma dan Bre Kertabhumi Dyah Ranawijaya. Menurut asumsi anda, Raden Patah atau Jimbun putra Dyah Suraprabhawa, raja Majapahit terakhir? Sehingga Raden Patah dengan Bre Kertabhumi Dyah Ranawijaya bersaudara sepupu atau amisan? Nah, jika kronik Banten yang menyebut Raden Patah adalah menantu raja Majapahit, mungkin saja dia menantu Dyah Ranawijaya, sepupunya sendiri? Atau Raden Patah itu menantu dari raja sebelumnya, misalnya Raja Dyah Suryawikrama atau Purwawisesa? Asumsi saya hampir sama dengan diatas, tapi menurut saya Raden Patah itu putra raja Hyang Purwawisesa (Girisawardhana Dyah Suryawikrama), karena literatur menyebut Raden Patah lahir pada tahun 1455, yang mana saat itu Raja Kertawijaya (raja Majapahit 1447 - 1451) dan Sang Sinagara (raja 1451 -1453) sudah mangkat, sedangkan Hyang Purwawisesa baru jadi raja tahun 1456. Karena rentang tahun 1453 - 1456, Majapahit disebut tak mempunyai raja setelah kematian Sang Sinagara ("Telung tahun tan hana prabhu" menurut Pararaton). Raden Patah dibesarkan di Palembang oleh Arya Damar, kembali ke Jawa tahun 1468 dan berguru dengan Sunan Ampel di Ampeldenta, Surabaya, lalu menerima anugrah tanah Glagah Wangi, di pesisir utara Jawa Tengah dari raja Majapahit. Kalau Raden Patah diambil jadi menantu oleh Raja Majapahit, tentulah oleh raja Bre Pandansalas Sri Singhawikrama Wardhana Dyah Suraprabhawa, yang merupakan pamannya, yang berkuasa saat itu. Ada juga artikel menyebut Raden Patah menikahi saudara perempuan Bre Kertabhumi Dyah Ranawijaya yang adalah putra bungsu Sang Sinagara. Jadi disini Raden Patah bersaudara sepupu dengan Dyah Ranawijaya sekaligus jadi iparnya. Tapi ini sebatas baru asumsi saya, bisa jadi bisa keliru juga. Mohon koreksi bila memang salah.
@@KRasmana masuk akal ini, walaupun banyak yg membahas Raden Patah bahkan di buku sekolah juga ada, namun saya pribadi menganggap asal usul Raden Patah masih "misteri". Yang perlu disepakati bersama adalah, tokoh Brawijaya V tidak perlu menjadi patokan. Soalnya bakal ruwet. Akhirnya saya merunut dari silsilah saja.
Klo menurut mas apakah mmg tdk ada hubungam silsilah genealogi antara majapahit dan demak...shg babad2 tradisional di masa jawa mataram hanya merupakan upaya legitimasi kraton mataram spy mereka dipercaya berasal dari raja2 majapahit dulu? Jadi bondan kejawan hanya tokoh fiktif belaka? Apakah hubungan brawijaya 5 dan raden patah bukanlah bapak anak spt selama ini sy baca di buku sejarah? Mksh pencerahannya
Mohon maaf, saya tidak dapat memastikan karena sejarah memang bukan ilmu pasti. Yang bisa dilakukan adalah membandingkan sumber. Sumber babad ditulis 2 abad sesudah kejadian, menyebut Raden Patah anak raja Majapahit. Sumber dari Banten menyebut raja Demak bukan orang Jawa asli, tapi pendatang dari Cina yg menjadi menantu raja Majapahit. Sumber Portugis yg ditulis tahun 1513 menyebut Raja Demak keturunan Gresik, gak ada hubungan dengan Batara Wijaya raja Jawa.
@@HeriPurwanto81 klo menurut mas pribadi mana yg mas anggap plg betul dari 3 hipotesa tadi? Klo sy antara berita sunda dan portugis lbh obyektif tanpa pretensi tersembunyi spt yg dilakkukan sastra jawa baru. Bgmn mas?
@@Hadi-wc6li Buat apa dibelokkan? Yang nulis adalah dubes Portugis untuk Cina bernama Tome Pires. Dia dikirim Raja Portugis ke Asia sebagai wakil kerajaan. Sepanjang jalan dia menulis pengalaman untuk bahan laporan ke Raja. Termasuk kondisi Jawa juga dilaporkan. Yang namanya laporan buat Raja ya harus benar, tidak boleh dipalsukan.
Kitab Pararaton kemungkinan besar sudah ada campur tangan Belanda, sehingga banyak kisah/cerita ataupun nama nama yg dirubah utk keperluan propaganda. Hal ini agar masyarakat waktu itu punya pemikiran yg tidak baik terhadap leluhurnya, semisal nama Ken Arok yg seolah mengartikan hal yg negatif... Mohon maaf bila kurang berkenan
Naskah Pararaton tertua ditulis tahun 1600. Saat itu VOC bahkan belum berdiri. Sampai saat ini naskahnya masih ada, disimpan di Perpusnas RI. Bagi yang menuduh Pararaton buatan Belanda, bisa kok melakukan penelitian ke Perpusnas RI untuk membuktikannya.
@@jefrilinto8771 Kalo boleh tahu, ASISI Channel yang menyebut Pararaton campuran Belanda itu judulnya apa? Apa yang ini " Yuk Belajar Menjadi Detektif Biar Gak Ketipu Hoax Sejarah Majapahit"? Atau judul lainnya?
@@KRasmana ASISI channel itu saya anggap channel yg kurang dewasa dan gak bisa menerima perbedaan. Saya diblokir oleh channel ASISI hny krn berbeda pendapat, suatu hal yg sangat miris di era skrg.
@@yahyarusmin5861 chanel asisi itu kok aku liat dia krg suka sm kerajaan demak. mengagungkan majaphit, menganggp demak sbg perampas. itu yg aku rasakan
Menurutku daya yg ditulis oleh Tomi Pires disini maksudnya bisa jadi berarti hutan dan bukan Daha sesudah Tumapel, dalam bahasa latin huruf j di baca h
Disini I Got confused by asisi pak, asisi menolak bhatara = bhra hanya dg babad tanah jawi. Hanya untuk mendukung pendapatnya bhw bhrawijaya itu tokoh fiktif. Asli gw bingung bet.
Jadi begini ... Bhatara disingkat jadi Bhra itu sifatnya sebagai variasi. Bukan lantas karena ada Bhra lantas Bhatara lenyap begitu saja. Penjelasan lebih lengkap tentang BHRA & BHRE bisa disimak di sini. ua-cam.com/video/taIxf2-W1OE/v-deo.html
Menurut Pustaka Rajya Rajya i Bhumi Nusantara, disusun oleh Kesultanan Cirebon termasuk kedalam Naskah Wangsakerta. Raden Dyah Wijaya adalah putra pasangan Rakyan Jayadarma dan Dyah Lembu Tal. Ayahnya adalah putra Prabu Guru Darmasiksa, raja Kerajaan Sunda Galuh, sedangkan ibunya adalah putri Mahisa Campaka dari Kerajaan Singhasari. Dengan demikian, Raden Dyah Wijaya merupakan perpaduan darah Sunda dan Jawa.
Itu naskah masih polemik, diragukan keasliannya oleh sejumlah pakar. Dalam ilmu sejarah sangat penting yang namanya KRITIK SUMBER. Tidak semua naskah lama bisa dipakai. Perlu diteliti lebih dulu keasliannya. Yang jelas dalam prasasti Kudadu, Raden Wijaya disebut sebagai Putra dari Putra Narasinghamurti. Itu artinya Dyah Lembu Tal seorang laki-laki, bukan wanita.
Lha Bre Kertabumi yg disebut di Pararaton dan prasasti Sam po Kong, siapa ? Apa pernah menjadi raja setelah Raja Pandan Salas. Siapa raja yang di gulingkan Dyah Rana Wijaya.
@@HeriPurwanto81 Nah ini, Bhre Kertabhumi adalah sama dengan Girindrawardhana Dyah Ranawijaya, mpu? Terus raja yang digulingkan olehnya siapa? Apakah Raja Singawikramawardana Adi Suraprabawa? Yang menurut Pararaton disebut dengan Bre Pandansalas yang mokta ing kadaton, pada Sunia Nora Yuganing Wong, 1400 Saka?
@@KRasmana Iya betul. Teori baru menyebut Bhre Pandan Salas (Suraprabhawa) digulingkan tahun 1478 oleh Bhre Kertabhumi (Ranawijaya) dan saudara-saudaranya.
Didalam cuplikan naskah sujarahipun para nata Jawi Dikarang oleh GKR Hamengku Buwono Istri HB VI itu 1 PRABU BRATANA inggih R Sesuruh ( ing seserat sanesipun kasebut R Wijaya) 2 Prabu brakumara 3 R Aduningkung (Adiwijaya) 4. R Hayam Wuruk / partawijaya 5 Arya martawijaya 6 R Siwaya / bratanjung / prabu Brawijaya iv 7 Angkawijaya / Prabu Brawijaya v
Bhre itu artinya bhatara i. Misalnya, Bhre Daha = bhatara i Daha Bhre Kahuripan = bhatara i Kahuripan Jadi, Bhre itu diikuti nama kota. Kalau Bhatara Wijaya disingkat Bhra Wijaya, karena tidạk pakai i
@@HeriPurwanto81 kerajaan yg dipimpin prabu Airlangga kayaknya jauh sebelum kerajaan Majapahit, apakah prabu Airlangga ini cikal bakal dari kerajaan kadiri dan Majapahit, mohon pencerahannya pak🙏
@@elinnihayatulmaulidia9855 Bukan ilang saking paraning dumadi, tapi Sirna ilang kertaning bumi. Kalimat ini adalah kronogram atau sengkalan dari Serat Kanda yang artinya Sirna hilanglah kemakmuran dunia. Merujuk kalimat tahun saka 1400, atau 1478 Masehi. Dalam versi Pararaton, kronogram yang sama disebut dengan kalimat, "Sunia Nora Yuganing Wong" yang maknanya sama, yaitu tahun Saka 1400 atau 1478 Masehi.
Untuk saat ini, sejarah Majapahit memang masih banyak pakai "kemungkinan", "bisa jadi", "diduga", selama bukti valid belum ditemukan. Tentu saja para sejarahwan tak bisa menyebut itu suatu kepastian atau fakta.
Majapahit satu2.x kerajaan besar dan nama besar di jawa dan stlh runtuh.x Majapahit bisa saja kerajaan2 kecil dompleng crita kerajaan.x dr kisah Majapahit beserta nama lain dr raja2.x Sehingga sejarah.x jd rancu Sangat di sayangkan. Sejarah adalah misteri
Sya stujuh kalau anda mencitrakan tentang raja. Klau mncrita kan Tetang dewa menurut saya anda tidak pantas karna trus terang aj cerita mu yg tentang dewa itu salah yg mncrita kan Tetang Mahabharata 🙏🙏🙏. Trima kasih 🙏🙏🙏
Klo sya masih percaya paparan Mas Heri Purwanto 81. Berdasar prasasti dan rujukan Kitab Negarakertagama serta Pararaton.Karena Babad tanah Jawa ada kalanya diselingi dengan kisah gaib dan karangan yg kurang logis yg dihubungi hubungkan dgn kecocokan demi legitimasi trah dan silsilah darah keningkratan ( ratu/ raja).
Terima kasih banyak atas supportnya
jos lanjut terus bos...silsilah Mangir Wonoboyo bos...ditampilkan bos..
Saya kumpulkan data dulu.
Mohon maaf mas barangkali bisa dlm video berikutnya bisa di jelaskan tentang hubungan antara DEMAK, PAJANG, MATARAM Supaya kita bisa belajar juga🙏🙏🙏
Siap.
Bisa diagendakan.
Matur sembah nuwun. Kaulo malah mboten mangertos asal muasal nama itu lha wong saat dibuatin Silsilah Dari Keraton sampun ngeten Judul Silsilahe. Asal Usul. Sampean - Dalem Sinuhun " Prabu Brawijaya V ing Majapahit.
Mantap mas Heri....terus nguri uri budaya jawa
Terima kasih supportnya
Sae sae
Thank you for your efforts to shed a brighter light towards the true history of Majapahit🙏
Terimakashi untuk usaha menerangi sejarah sejati Majapahit.
I am anxiously waiting for your conclusions.
Dengan ketertarikan saya tunggu kesimpulan Bapak Heri
🙋♂🙏Namastey🙏🙋♂
Namaste 🙏
Thank you very much.
nderek nyimak
Salam ngabab mpu. Rahayu. Menunggu babaran seputar retno pembayun kebo kenongo dll
Sangat mencerahkan penjelasannya Mpu Heri, menarik sekali penjelasan tentang nama Wijaya yang pada Babad Tanah Jawi menjadi Brawijaya, ini kalau tidak salah ditulis pada era Sultan Agung, Mataram ya... hal lain yang menarik lagi adalah nama wijaya juga digunakan gelar Sultan Pajang, Sultan Hadi Wijaya, penerusnya Demak yg pernah berperang/bermusuhan dengan "Brawijaya" dari Daha. Sebenarnya ada lagi yg membuat saya bertanya-tanya yaitu cerita Sabdopalon-Nayagenggong itu muncul dari teks/naskah apa dan era kapan ya mpu? karena dalam ceritanya ia mengambil setting dengan masa prabu Brawijaya
Saat ini, selain sumber purbakala, catatan Tome Pires, juga ada catatan penjelajah Italia, Anthonio Pigafetta. Catatan penjelajah Italia itu pada tahun 1522 menyatakan bahwa pernah ada Magepaher dengan rajanya yg bernama Pate Unus yg merupakan raja yg kuat ketika masih hidupnya. Dengan membandingkan dengan catatan Pires, maka menurut saya, sebenarnya setelah tahta keraton majapahit terakhir versi pararaton, tahta selanjutnya tidak mampu memperoleh pengakuan dari para pate di tanah jawa, terlihat dari cerita Pires tentang para pate. Sementara itu, saat runtuhnya tahta majapahit versi pararaton, Raden Patah di Demak tampil menggantikannya, terbukti dengan Demak masih menggunakan lambang surya majapahit, dan saat Demak dipimpin Pate Unus masih disebut sebagai raja Magepaher yg kuat. Mungkin disebut begitu kuatnya Pate Unus salah satunya terlihat dari kepemimpinannya atas armada jihad gabungan yg sangat besar menyerang Portugis di Malaka, sehingga wajar pula Pires menunjukkan tendensi negatif dalam catatannya terhadap pate unus dan pate rodim. Ketidakutuhan majapahit setelah tahta terakhir versi pararaton terlihat pula dari upaya Raden Trenggana yang mesti menakhlukkan penguasa-penguasa yg sebelumnya adalah bawahan majapahit, sebab Demak sebagai kerajaan Islam tidak begitu saja langsung bisa tampil sebagai pengganti di ibu kota majapahit yang merupakan kerajaan hindu-buddha, sedangkan perang perebutan tahta ibu kota majapahit sudah diawali dengan Perang Paregreg jauh sebelumnya. Hanya saja status raja Demak yg berdarah majapahit menjadi salah satu faktor pendukung tampilnya Demak setelah tahta majapahit terakhir versi pararaton.
Dengan demikian, raja terakhir majapahit yg dimaksud pada masa Mataram Islam selaku pengganti Pajang dan Demak, menurut saya, kemungkinan bukan Bhatara Wijaya yg beristana di Dayo, melainkan raja terakhir majapahit versi pararaton. Tetapi itu hanya dugaan saya saja, sebab belum ada versi yang ditetapkan sebagai versi terkuat terkait hubungan darah rinci Raden Patah dengan raja majapahit selain sumber tradisional. Selain itu, raja majapahit terakhir versi pararaton menurut prasasti Trailokyapuri (dikeluarkan Dyah Ranawijaya 1486 M) wafat pada 1474 M, bukan wafat pada 1478 M (1400 saka). Sementara Masjid Agung Demak tercatat berdiri pada 1401 saka. Jadi, masih ada cukup banyak kekosongan informasi sejarah, termasuk candra sengkala sirna ilang kertaning bhumi jika dikaitkan dengan bencana alam yg disebutkan pararaton bisa berarti lenyapnya tahta ibu kota majapahit terakhir bukan hanya bubar karena perang saudara, melainkan juga bencana alam letusan gunung, gempa bumi, atau erupsi lumpur seperti lumpur lapindo.
Bisa jadi Bre Kertabumi yang membunuh Raja Pandan Salas 1474 M. Tahun 1478 M Dyah Rana Wijaya membunuh Bre Kertabumi, terus memindahkan pusat pemerintahan di Daha.
Maaf pak, Prasasti Trailokyapuri atau Prasati Jiyu yang bertarik 1408 Saka atau 1486 Masehi oleh Raja Girindrawardhana Dyah Ranawijaya hanya menyebut penghargaan kepada seorang yang bernama Sri Brahmaraja Ganggadara yang telah membantunya dalam upacara Sraddha setelah 12 tahun wafatnya Sang Mokta ring Indrabhawana. Siapa sosok yang dimaksud Mokta ring Indrabhawana? Yang pasti bukan raja terakhir Majapahit. Apalagi dihubungkan dengan sosok Raja Bre Pandansalas yang menurut Pararaton disebut wafat di keraton pada sengkalan Sunia Nora Yuganing Wong atau 1400 Saka atau 1478 Masehi.
Dari referensi yang saya baca, yang wafat tahun 1474 atau 12 tahun sebelum didarmakan melalui upacara Sraddha adalah Bre Daha Manggalawardhani dyah Suragharini, ibu dari Dyah Ranawijaya yang merupakan janda dari mantan raja Majapahit yang berkuasa tahun 1451-1453 yaitu Rajasawardhana Dyah Wijaya Kumara atau Sang Sinagara menurut Pararaton. Adalah hal lumrah seorang putera melakukan upacara untuk orangtuanya yang sudah wafat.
Karena hubungan antara Sang Sinagara dengan Dyah Ranawijaya diduga adalah ayah dan putera, maka sosok Girindra Dyah Ranawijaya adalah diduga sama dengan Bre Kertabhumi yang menurut Pararaton adalah anak bungsu Sang Sinagara.
Sayangnya Pararaton hanya menulis sampai tahun 1403 Saka (1481 M) dengan menyebut adanya bencana alam gunung meletus.
Adapun sengkalan Sirna Hilang Kertaning Bumi adalah bersumber dari Serat Kanda yang lebih muda daripada Pararaton, yang artinya sama dengan Sunya Nora Yuganing Wong = 1400 Saka, yang disebut dalam Pararaton.
@@agoengjoelianto2999 Dari referensi yang saya baca, hubungan antara Sang Sinagara dengan Dyah Ranawijaya diduga adalah ayah dan putera, maka sosok Girindra Dyah Ranawijaya adalah diduga sama dengan Bre Kertabhumi yang menurut Pararaton adalah anak bungsu Sang Sinagara.
Bila ini benar, maka yang dijatuhkan oleh Dyah Ranawijaya adalah raja Majapahit yang bernama Singawikramawardhana Dyah Suraprabhawa yang disamakan dengan Bre Pandansalas yang "mokta ring kadaton (meninggal di keraton) i çaka çunya-nora-yuganing-wong" pada 1400 Saka atau 1478 Masehi menurut naskah Pararaton.
@@KRasmana Oiya, saya yg minta maaf, keliru melewatkan isi asli prasasti Trailokyapuri dan tafsirannya tentang orang yang wafat 1474 M tersebut.
Hubungan Dyah Ranawijaya dengan Sang Sinagara dan Bhre Pandansalas serta hubungan Dyah Ranawijaya dengan Bhre Kertabhumi saya juga sempat membacanya. Masing-masing mempunyai argumen yang kuat atas analisisnya. Sayangnya masih tidak bisa mengungkapkan hubungan darah yang rinci bagi Majapahit dan Demak.
@@fannaani Anda benar, dari referensi yang saya baca, memang sebatas baru dugaan. Belum ada bukti primer langsung yang jelas bahwa Dyah Ranawijaya = Bre Kertabhumi, putra bungsu Sang Sinagara.
Seperti dugaan Dyah Ranawijaya yang menjatuhkan (atau mungkin membunuh) raja Dyah Suraprabhawa (Bre Pandansalas) di keraton Majapahit tahun 1478 (versi Pararaton) juga baru sebatas teori, karena sumber primer, skunder dan tersier tak ada menyebut jelas tentang kudeta atau serbuan militer dari Dyah Ranawijaya ke keraton Majahit tahun 1478.
Bahkan Prasasti Kembangsore atau Petak (1486 M) hanya menyebut "...balas jasa pihak istana Majapahit kepada Sang Brahmaraja Ganggadara yang sebelumnya berjuang membantu kejayaan Sang Munggwing Jinggan dalam pertempuran melawan pihak Majapahit"... tanpa menyebut kapan waktu terjadinya penyerbuan itu.
Cihuuy.... mantaaaap....!!!
Gaass
Reques asal usul mpu sendok pak..silsilah kerajaan medang
Silsilah keturunan Mpu Sindok ada. Tapi kalo leluhurnya masih bersifat dugaan.
Up
Pak, kulo nunggu update2 pembahasan sejarahnya
Sangat tercerahkan mas edukasinya, dan kalo boleh, bahas tentang kerajaan kanjuruhan di malang. Matur nuwun 🙏🏽
Matur nuwun kunjungannya. Soal Kanjuruhan bisa diagendakan, saya kumpulkan data dulu.
tercerahkan.suwon mas heri.
Sami sami
Penjelasannya sangat logis..
Mohon dibuat video mengenai siapa ayah dari Raden Fatah dengan mengambil sumber yang lebih kuat mengingat banyaknya perbedaan versi..🙏
Terima kasih.
Saya masih mengumpulkan data
@@HeriPurwanto81 Saya ikut menantikan, Mpu...
👍
🙏
Tanya bang. Untuk cerita prabu Brawijaya yang mengasingkan diri ke gunung Lawu, menurut njenengan itu siapa? Suwun
Yang pernah saya baca, yang mengasingkan diri ke Lawu bukan Brawijaya, tapi putranya yg bernama Raden Gugur.
@@HeriPurwanto81 trimakasih bang
@@HeriPurwanto81 dalam Mbah Google yg muncul Brawijaya yg mengasingkan diri
Share ah biar banyak yg nonton
Gaaass
Mas bisa gak bahas tentang anak2 dari brawijaya dan siapa2 yang hari ini masih ada keturunan dari brawijaya👍
Masuk akal
Terima kasih
❤️ Matursuwun mas 🙏
Saya punya mbah canggah di nisannya ada tulisan “Perdikan” Ranawijaya , Mosok mbah canggahku Ranawijaya hahaha! Salam kenal dan Maturnuwun pembelajarannya suhu🙏
Nggih, sami sami.
Berarti tentang nama brawijaya msh sumir.. Jk Batara ranawijaya di tafsir jd bhrewijaya kmudian jd brawijaya itu blm valid buat rujukan ya hny tafsir.. Jd mmg penjelasan nya cocok di pisah2 aja versi pararaton, versi babad tanah jawi, versi negarakertagama, versi prasasti prasasti.. Suwun penjelasannya menambah wawasan sejarah majapahit
Iya sama-sama.
Dokumen tertua yang menyebut Bhra Wijaya adalah Kidung Panji Wijayakrama. Tapi di situ disebutkan bahwa Bhra Wijaya adalah panggilan untuk Raden Wijaya, sedangkan dalam Babad Tanah Jawi malah Brawijaya adalah raja terakhir.
@@HeriPurwanto81 Terima kasih atas koment ini, mpu. Menambah wawasan bagi saya
Mojokerto telat mas😀
Nek telat ndang priksa
Next video mungkin bisa diceritakan hub darah /silsilah antara Sultan Hadiwijaya ( raja pajang ) dengan raja Majapahit serta Sutawijaya / Panembahan Senopati dgn raja Majapahit ( klsu ada )
Ada ... tapi sumbernya Babad Tanah Jawi
@@HeriPurwanto81 berarti klau sumbernya dri babad tanah jawa belum menjamin kebenarannya 100% ya, dengan kata lain bisa saja dikait kaitkan supaya nyambung ?
@@ardianariadi5448 Babad Tanah Jawi itu kitab sejarah Kerajaan Kartasura. Kalau membahas Kartasura ya pasti valid. Tapi kalau membahas leluhur Kartasura belum tentu valid karena peristiwanya sudah lama berlalu. Contohnya, sang penulis tidak kenal nama Raden Wijaya lalu diganti jadi Raden Sesuruh
Mas Heri ini yang buat blog album kisah wayang bukan ya ?
Iya betul
@@HeriPurwanto81
Kapan mas lanjut lagi blog nya ?
@@edwinputranto20 Masih pandemi, gak pernah main ke warnet lagi.
Oalah, oke deh ditunggu ya mas nanti kelanjutannya hehe
Maaf pak.. kalau boleh tau.. untuk cerita Brawijaya, sunan Kalijaga, dan Sabdo Palon itu sumber ceritanya dari mana ya.. mungkin pak Heri tahu jalan ceritanya.. mohon infonya bila pak Heri tahu?
Sumber tertua dari tokoh-tokoh itu tertulis di Serat Kandha yg dibuat pada zaman Mataram, jadi bukan peninggalan Majapahit.
@@HeriPurwanto81 boleh dibuatkan videonya pak?
Dan selain di sumber tersebut adakah sumber lain yang menceritakan itu?
@@madeganteng5731 Kalo soal Serat Kandha ada saya singgung di sini
ua-cam.com/video/Vl9lc-RVKkM/v-deo.html
Kalo sumber lain ada Serat Pustaka Raja saya singgung di sini
ua-cam.com/video/X9p_XJj_5WU/v-deo.html
Raden dipake kesultanan , untuk Majapahit pke dyah...bosq
Kata siapa?
Di prasasti Biluluk era Raja Hayam Wuruk sudah ada gelar Raden.
salam Guru.. di menit ke 15:44 di situ di tuliskan dinasti rajasa.. tumampel di rebut ken arog,, setelah itu gelang2 / daha ( klok salah di betulkan ) di rebut ken arog, lahir singosari,, selanjutnya singosari di rebut kembali oleh gelang2 atau daha. tdk lama dgn bantuan pasukan tar tar daha di gulingkan berdirilah majapahit. majapahit berdiri dari 1293 sampai 1478. lah
pertanyaan :
1. Keling ini Prasasti atau kerajaan ?
2.klok berawijaya ini tdk ada garis dari majapahit,, dan ada kemungkinan dari daha,, berti pada waktu daha di kalahkan. siapa yang ter sisa dari gempuran pasukan tar tar dan wijaya? hingga saat 2 abad lebih (1500 - 1527 ) daha muncul dgn Brawijaya 5 nya?
dan mohon di jabarkan lagi mulai runtuhnya atau kekalahan berawijaya 5 dari demak ( yang di katakan anak nya ) sampai ke kerajaan sekarang ini guru..
sekalian saya ingin belajar dan mengetahui silsilah penerus kerajaan dari brawijaya 5 ke kerajaan yg sekarang berdiri
terimahkasih Guru🙏
1) Keling adalah nama kerajaan bawahan Majapahit yang kemudian menjadi ibukota baru setelah tahun 1478.
2) untuk asal usul Brawijaya bisa menonton video nomor 21
@@HeriPurwanto81 makasi Guru penjelasannya
Demak apakah masih bagian dari dinasti rajasa..???
Demak keturunan Majapahit itu silsilah buatan Mataram.
@@HeriPurwanto81 lha itu gan, bener ngga sih silsilah itu?..mungkin bs di bahas...krn sering sy baca wangsa mataram, ki ageng pemanahan keturunan ki ageng sela - > ki ageng enis - >bondan kejawen (lembu peteng) -> brawijaya,...sedang raden patah masih anak dari brawijaya dari selir,.. barang kali bs di bahas..
@@Rakryan_patang_juru Utk cerita utk melegitimasi aja
Sy lebih meyakini yg ini . . jd kesimpulan saya tidak ada nama/gelar "Brawijaya" . . peyederhanaan tersebut yang membuat adalah para penulis naskah/pujangga yg mungkin tuk memudahkan cara pembuatan naskah . . . jadi klo begitu tidak ada kalimat "Runtuhnya Majapahit" yang ada "Runtuhnya Daha" . . . lantas siapa raja sebelum Dyah Ranawijaya apa hubungannya dan bertahta dimana . . ? mhn pencerahan . . .matur suwun . .
Silakan disimak lanjutannya ada di video nomer 32 dan 33
Mas aku mau komen cuman tak singkat2 aja berharap lebih mudah di cerna.
- Dyah Suraprabhawa ( Raja Majapahit X 1466-1478 ) => Raja terakhir.
- Raden Fatah ( 1468 diberi wilayah di Demak dan menjabat sbg Adipati ) => anak Raja Majapahit terakhir.
- Dyah Ranawijaya ( anak dari Rajasawardhana Sang Sinagara yg dimana saya condong bahwa dia adalah kakak dari Dyah Suraprabhawa ) => meninggalkan istana dan pindah ke Kediri.
- Brawijaya identik dengan Dyah Ranawijaya Girindrawardhana dari Kediri, yg meng-kudeta Dyah Suraprabhawa dan mendeklarasikan diri sebagai penguasa Majapahit, Jenggala, Kediri.
- Artinya Raden Fatah adalah anak Dyah Suraprabhawa yg merupakan Raja terakhir Majapahit.
- Artinya Raden Fatah dan Dyah Suraprabhawa masih sepupu, karena Dyah Suraprabhawa adalah paman dari Dyah Ranawijaya.
- Artinya kisah paling terkenal yg menyatakan Raden Fatah anak Brawijaya V atau Bhre Kertabhumi adalah kurang valid.
- Artinya Raden Fatah merupakan anak Bhre Pandansalas Dyah Suraprabhawa, Raja terakhir Majapahit.
Piye Mas menurut dirimu?
Selama ini Ranawijaya dikambinghitamkan sebagai oknum yg menyerang Majapahit. Padahal dalam prasasti Petak dia hanya mengesahkan prasasti penghargaan untuk Brahmaraja Ganggadhara yg telah membantu Raja Jinggan dalam perang melawan Majapahit. Kapan-kapan mau saya buatkan videonya deh.
Kalau soal Raden Patah, perlu dikroscek juga dengan sumber Banten, bahwa adipati Demak adalah menantu raja Majapahit, bukan anak.
@@HeriPurwanto81 Apakah mungkin perlu dicrosscheck juga dengan sumber dari Kelantan yg menyatakan diri sebagai bagian dari Majapahit juga dan sebagaimana Demak juga menjadi kesultanan Islam? Nanti bisa ditambah juga dengan kisah Sriwijaya, apalagi kalau mengingat kesultanan Demak & Kelantan yang dikenal sebagai keturunan Majapahit sementara kesultanan Malaka sebagai keturunan Sriwijaya. Mungkin para leluhur masa itu memang sangat lama berurusan dengan invasi Portugis, Belanda, Perancis, Spanyol, Inggris, setelah sibuk perebutan kekuasaan internalnya sampai tidak mampu lagi menjaga sambungan warisan silsilah bagi para keturunannya.
@@fannaani Boleh juga. Semoga kelak ada temuan temuan baru soal ini.
Ini maksud kalimat anda:
- Sang Sinagara atau Rajasawardhana Dyah Wijayakumara, raja Majapahit 1451-1453 itu bersaudara dengan Dyah Suraprabhawa,raja Majapahit 1466 - 1478?
Pernah baca di artikel, keduanya (Sang Sinagara dan Suraprabhawa) juga bersaudara dengan raja Girisawardhana Dyah Suryawikrama atau Bra Hyang Purwawisesa, raja Majapahit 1456 - 1466.
- Putra Sinagara ada 4 orang menurut Pararaton, yaitu : Bre Kahuripan Dyah Semarawijaya (Sang Munggwing Jinggan), Bre Mataram Dyah Wijayakarana, Bre Pamotan Dyah Wijayakusuma dan Bre Kertabhumi Dyah Ranawijaya.
Menurut asumsi anda, Raden Patah atau Jimbun putra Dyah Suraprabhawa, raja Majapahit terakhir?
Sehingga Raden Patah dengan Bre Kertabhumi Dyah Ranawijaya bersaudara sepupu atau amisan?
Nah, jika kronik Banten yang menyebut Raden Patah adalah menantu raja Majapahit, mungkin saja dia menantu Dyah Ranawijaya, sepupunya sendiri?
Atau Raden Patah itu menantu dari raja sebelumnya, misalnya Raja Dyah Suryawikrama atau Purwawisesa?
Asumsi saya hampir sama dengan diatas, tapi menurut saya Raden Patah itu putra raja Hyang Purwawisesa (Girisawardhana Dyah Suryawikrama), karena literatur menyebut Raden Patah lahir pada tahun 1455, yang mana saat itu Raja Kertawijaya (raja Majapahit 1447 - 1451) dan Sang Sinagara (raja 1451 -1453) sudah mangkat, sedangkan Hyang Purwawisesa baru jadi raja tahun 1456. Karena rentang tahun 1453 - 1456, Majapahit disebut tak mempunyai raja setelah kematian Sang Sinagara ("Telung tahun tan hana prabhu" menurut Pararaton).
Raden Patah dibesarkan di Palembang oleh Arya Damar, kembali ke Jawa tahun 1468 dan berguru dengan Sunan Ampel di Ampeldenta, Surabaya, lalu menerima anugrah tanah Glagah Wangi, di pesisir utara Jawa Tengah dari raja Majapahit.
Kalau Raden Patah diambil jadi menantu oleh Raja Majapahit, tentulah oleh raja Bre Pandansalas Sri Singhawikrama Wardhana Dyah Suraprabhawa, yang merupakan pamannya, yang berkuasa saat itu.
Ada juga artikel menyebut Raden Patah menikahi saudara perempuan Bre Kertabhumi Dyah Ranawijaya yang adalah putra bungsu Sang Sinagara.
Jadi disini Raden Patah bersaudara sepupu dengan Dyah Ranawijaya sekaligus jadi iparnya.
Tapi ini sebatas baru asumsi saya, bisa jadi bisa keliru juga. Mohon koreksi bila memang salah.
@@KRasmana masuk akal ini, walaupun banyak yg membahas Raden Patah bahkan di buku sekolah juga ada, namun saya pribadi menganggap asal usul Raden Patah masih "misteri". Yang perlu disepakati bersama adalah, tokoh Brawijaya V tidak perlu menjadi patokan. Soalnya bakal ruwet. Akhirnya saya merunut dari silsilah saja.
Klo menurut mas apakah mmg tdk ada hubungam silsilah genealogi antara majapahit dan demak...shg babad2 tradisional di masa jawa mataram hanya merupakan upaya legitimasi kraton mataram spy mereka dipercaya berasal dari raja2 majapahit dulu? Jadi bondan kejawan hanya tokoh fiktif belaka? Apakah hubungan brawijaya 5 dan raden patah bukanlah bapak anak spt selama ini sy baca di buku sejarah? Mksh pencerahannya
Mohon maaf, saya tidak dapat memastikan karena sejarah memang bukan ilmu pasti. Yang bisa dilakukan adalah membandingkan sumber.
Sumber babad ditulis 2 abad sesudah kejadian, menyebut Raden Patah anak raja Majapahit.
Sumber dari Banten menyebut raja Demak bukan orang Jawa asli, tapi pendatang dari Cina yg menjadi menantu raja Majapahit.
Sumber Portugis yg ditulis tahun 1513 menyebut Raja Demak keturunan Gresik, gak ada hubungan dengan Batara Wijaya raja Jawa.
@@HeriPurwanto81 klo menurut mas pribadi mana yg mas anggap plg betul dari 3 hipotesa tadi? Klo sy antara berita sunda dan portugis lbh obyektif tanpa pretensi tersembunyi spt yg dilakkukan sastra jawa baru. Bgmn mas?
@@ivansentosa7699 Jelas catatan Portugis yg lebih valid karena ditulis tahun 1513 saat Raden Patah masih hidup.
@@HeriPurwanto81 maaf pak tapi ada kemungkinan ngga pak itu ada pembelokan sejarah dari Portugis?
@@Hadi-wc6li Buat apa dibelokkan? Yang nulis adalah dubes Portugis untuk Cina bernama Tome Pires. Dia dikirim Raja Portugis ke Asia sebagai wakil kerajaan. Sepanjang jalan dia menulis pengalaman untuk bahan laporan ke Raja. Termasuk kondisi Jawa juga dilaporkan. Yang namanya laporan buat Raja ya harus benar, tidak boleh dipalsukan.
Yang asli mungkin dari prasasti
Kitab Pararaton kemungkinan besar sudah ada campur tangan Belanda, sehingga banyak kisah/cerita ataupun nama nama yg dirubah utk keperluan propaganda.
Hal ini agar masyarakat waktu itu punya pemikiran yg tidak baik terhadap leluhurnya, semisal nama Ken Arok yg seolah mengartikan hal yg negatif...
Mohon maaf bila kurang berkenan
Naskah Pararaton tertua ditulis tahun 1600. Saat itu VOC bahkan belum berdiri. Sampai saat ini naskahnya masih ada, disimpan di Perpusnas RI. Bagi yang menuduh Pararaton buatan Belanda, bisa kok melakukan penelitian ke Perpusnas RI untuk membuktikannya.
Pararaton campuran belanda....udah dibahas di ISISI chanel....
@@jefrilinto8771 Kalo boleh tahu, ASISI Channel yang menyebut Pararaton campuran Belanda itu judulnya apa?
Apa yang ini " Yuk Belajar Menjadi Detektif Biar Gak Ketipu Hoax Sejarah Majapahit"?
Atau judul lainnya?
@@KRasmana ASISI channel itu saya anggap channel yg kurang dewasa dan gak bisa menerima perbedaan. Saya diblokir oleh channel ASISI hny krn berbeda pendapat, suatu hal yg sangat miris di era skrg.
@@yahyarusmin5861 chanel asisi itu kok aku liat dia krg suka sm kerajaan demak. mengagungkan majaphit, menganggp demak sbg perampas. itu yg aku rasakan
Menurutku daya yg ditulis oleh Tomi Pires disini maksudnya bisa jadi berarti hutan dan bukan Daha sesudah Tumapel, dalam bahasa latin huruf j di baca h
Denpasar hadir 🙏
Disini I Got confused by asisi pak, asisi menolak bhatara = bhra hanya dg babad tanah jawi. Hanya untuk mendukung pendapatnya bhw bhrawijaya itu tokoh fiktif. Asli gw bingung bet.
Jadi begini ... Bhatara disingkat jadi Bhra itu sifatnya sebagai variasi. Bukan lantas karena ada Bhra lantas Bhatara lenyap begitu saja. Penjelasan lebih lengkap tentang BHRA & BHRE bisa disimak di sini.
ua-cam.com/video/taIxf2-W1OE/v-deo.html
@@HeriPurwanto81 gw barusan selesai liat videonya pak. Gw jadi ngerti dan bagus bet. Trims pak.
@@ducatimoge2333 Wah, terima kasih banyak atas kunjungannya.
Ada catatannya gak itu raden wijaya asal usulnya dr mana
Sudah jelas tertulis di prasasti dan Nagarakrtagama bahwa Raden Wijaya adalah pangeran Kerajaan Singhasari.
Raden bhuntara itu siapa ki
Mau tanya pak,berarti arya kamandanu itu hny fiktif atau ada beneran ya pak.
Tokoh fiktif ciptaan Alm. S Tijab
@@HeriPurwanto81 terimakasih pak
Wkwkwk bangke pertanyaannya 😂
@@farishuseinyasruni5457 wkwkw penasaran ngab
Menurut Pustaka Rajya Rajya i Bhumi Nusantara, disusun oleh Kesultanan Cirebon termasuk kedalam Naskah Wangsakerta. Raden Dyah Wijaya adalah putra pasangan Rakyan Jayadarma dan Dyah Lembu Tal. Ayahnya adalah putra Prabu Guru Darmasiksa, raja Kerajaan Sunda Galuh, sedangkan ibunya adalah putri Mahisa Campaka dari Kerajaan Singhasari. Dengan demikian, Raden Dyah Wijaya merupakan perpaduan darah Sunda dan Jawa.
Itu naskah masih polemik, diragukan keasliannya oleh sejumlah pakar. Dalam ilmu sejarah sangat penting yang namanya KRITIK SUMBER. Tidak semua naskah lama bisa dipakai. Perlu diteliti lebih dulu keasliannya.
Yang jelas dalam prasasti Kudadu, Raden Wijaya disebut sebagai Putra dari Putra Narasinghamurti. Itu artinya Dyah Lembu Tal seorang laki-laki, bukan wanita.
Lha Bre Kertabumi yg disebut di Pararaton dan prasasti Sam po Kong, siapa ? Apa pernah menjadi raja setelah Raja Pandan Salas. Siapa raja yang di gulingkan Dyah Rana Wijaya.
Bhre Kertabhumi digulingkan Ranawijaya adalah teori lama.
Bhre Kertabhumi sama dengan Ranawijaya adalah teori baru.
@@HeriPurwanto81 Nah ini, Bhre Kertabhumi adalah sama dengan Girindrawardhana Dyah Ranawijaya, mpu?
Terus raja yang digulingkan olehnya siapa? Apakah Raja Singawikramawardana Adi Suraprabawa? Yang menurut Pararaton disebut dengan Bre Pandansalas yang mokta ing kadaton, pada Sunia Nora Yuganing Wong, 1400 Saka?
@@KRasmana
Iya betul.
Teori baru menyebut Bhre Pandan Salas (Suraprabhawa) digulingkan tahun 1478 oleh Bhre Kertabhumi (Ranawijaya) dan saudara-saudaranya.
@@HeriPurwanto81 Jadi Raden Patah anak dr siapa Mpu? Apakah keturunan dr Bre Pandansalas
@@rahasiaigkita9135 Tergantung versi yang mana. Kalau menurut catatan Portugis, Raden Patah anak adipati Demak sebelumnya.
Didalam cuplikan naskah sujarahipun para nata Jawi Dikarang oleh GKR Hamengku Buwono Istri HB VI itu
1 PRABU BRATANA inggih R Sesuruh ( ing seserat sanesipun kasebut R Wijaya)
2 Prabu brakumara
3 R Aduningkung (Adiwijaya)
4. R Hayam Wuruk / partawijaya
5 Arya martawijaya
6 R Siwaya / bratanjung / prabu Brawijaya iv
7 Angkawijaya / Prabu Brawijaya v
Wajar.
Zaman segitu belum ada penelitian arkeologi, sehingga daftar nama berbeda dengan yg ada di prasasti.
Dari Bhre wijaya
Bhre itu artinya bhatara i.
Misalnya,
Bhre Daha = bhatara i Daha
Bhre Kahuripan = bhatara i Kahuripan
Jadi, Bhre itu diikuti nama kota.
Kalau Bhatara Wijaya disingkat Bhra Wijaya, karena tidạk pakai i
@@HeriPurwanto81 makasih atas ilmunya pak🤩🤩👍👍👍
@@HeriPurwanto81 lain waktu bahas singosari pak😁
Serat pustoko rojo kurang diperlihatkan
Dibahas lebih banyak di sini.
ua-cam.com/video/X9p_XJj_5WU/v-deo.html
Asal usul prabu Airlangga dan silsilah kerajaan kadiri/prabu Brawijaya
Bisa diagendakan
@@HeriPurwanto81 kerajaan yg dipimpin prabu Airlangga kayaknya jauh sebelum kerajaan Majapahit, apakah prabu Airlangga ini cikal bakal dari kerajaan kadiri dan Majapahit, mohon pencerahannya pak🙏
@@rikosaputra331 Betul sekali.
Airlangga turun takhta tahun 1051.
Majapahit berdiri tahun 1293.
Prabu Jayabaya apa betul keturunan dari prabu Airlangga, pak?
@@rikosaputra331 kapan kapan saya buatkan videonya
Terus raden Fatah berarti anaknya siapa bapak klo gitu
Raden Patah anak Brawijaya itu sumbernya dari naskah naskah buatan baru zaman Mataram, bukan naskah peninggalan Demak.
Terimakasih bapak, menarik bapak pemaparan nya, share lebih bny ya bpk
Terus bapak, bapak katakan diatas bahwa kerajaan Majapahit intinya berakhir pada masa siapa, yg dikatakan ilang saking paraning dumadi 🙏🙏🙏
@@elinnihayatulmaulidia9855 Kalau menurut naskah Pararaton, raja terakhir Majapahit adalah Bhre Pandan Salas yang meninggal tahun 1478.
@@elinnihayatulmaulidia9855 Bukan ilang saking paraning dumadi, tapi Sirna ilang kertaning bumi. Kalimat ini adalah kronogram atau sengkalan dari Serat Kanda yang artinya Sirna hilanglah kemakmuran dunia. Merujuk kalimat tahun saka 1400, atau 1478 Masehi.
Dalam versi Pararaton, kronogram yang sama disebut dengan kalimat, "Sunia Nora Yuganing Wong" yang maknanya sama, yaitu tahun Saka 1400 atau 1478 Masehi.
Wkwkwkw ...KEMUNGKINAN.....!!!!!!!
Trus, yang "pasti" siapa menurut sampean?
Untuk saat ini, sejarah Majapahit memang masih banyak pakai "kemungkinan", "bisa jadi", "diduga", selama bukti valid belum ditemukan. Tentu saja para sejarahwan tak bisa menyebut itu suatu kepastian atau fakta.
Cocokologi trs sampe sukses☺️☺️😃😃🤪🤪🤭🤭
Silakan cek video yang ini biar lebih jelas.
ua-cam.com/video/Vl9lc-RVKkM/v-deo.html
Majapahit satu2.x kerajaan besar dan nama besar di jawa dan stlh runtuh.x Majapahit bisa saja kerajaan2 kecil dompleng crita kerajaan.x dr kisah Majapahit beserta nama lain dr raja2.x
Sehingga sejarah.x jd rancu
Sangat di sayangkan.
Sejarah adalah misteri
Begitulah kira kira yang terjadi.
Babad tanah jawi terkadang berbau polirik agama...
Istilah "Raden" bahkan tidak dikenal di prasasti.
Kalo brawijaya dianggap gelar, maka lengkap sudah ngawur nya, lahirlah khayalan brawijaya berseri
Sebenarnya RADEN itu penyederhanaan dari Rahadyan. Sejauh ini prasasti yang menyebut adanya gelar Raden adalah prasasti Biluluk era Hayam Wuruk.
Sya stujuh kalau anda mencitrakan tentang raja. Klau mncrita kan Tetang dewa menurut saya anda tidak pantas karna trus terang aj cerita mu yg tentang dewa itu salah yg mncrita kan Tetang Mahabharata 🙏🙏🙏. Trima kasih 🙏🙏🙏
Mohon maaf, saya tidak mengarang, hanya menyampaikan apa yg tertulis di kitab Adiparwa dan Pustakaraja Purwa.
👍
🙏