Terima kasih pak meta, terima kasih atas ulasan dan informasinya. Teruslah berkarya mencerdaskan bangsa. Bravo katadata, semoga bapak" senantiasa sehat dan sukses selalu.
Food estate bagus sekali dilanjutkan yg penting rakyat diajak dan harus dng peralatan modern untuk Efisiensi biaya dan tanah yg barru dibabat harus dlm proses penyelesaiannya perhatikan selalu apa yg dibutuhkan tanah iru.
Kelompok2 tani itu harus hidukan kembali lewat siaran2 pedesaan untuk mempercepat ketahanan pangan misalnya jagung tanamlah jagung Jepang veritas tinggi cepat swasembada pangan nanti makmurlah bangsaku.
Swasembada pangan itu gampang, ya penting pemerintah harus beli hasil panen petani di harga layak, yg menguntungkan petani, pasti petani semangat bertani Dan memperbaiki tanamanya. Gmn mw bertani ketika panen harga murah, harusnya subsidi digunakan untuk membeli produk tani di harga yg bagus. Contoh kemarin jagung mahal, akhirnya petani berbondong bondong tanam jagung. Ketika panen mbludak harga murah, cmn 2600, per Kg. Alasan gudang penuh Jd harga murah, pemerintah kemana. Saya petani lapangan. Sudah sepuluh tahun Bertani.
Perihal swasembada pangan bisa mencontoh gaya Orba. 1. Pemerataan distribusi bibit dan pupuk 2. Penguatan lembaga penelitian bibit dan benih 3. Penguatan Koperasi 4. Menguatkan kembali bulog dalam menyerap hasil pertanian 5. Pendidikan bidang pertanian, dan peternakan dr level SMK hingga perguruan tinggi di perkuat lagi (Sekolah2 setara SMK dibidang pertanian saat ini mati suri, bahkan banyak sekolah2 SMK yg khusus bidang pertanian tutup). Sangat disayangkan banyak lulusan perguruan tinggi jurusan pertanian tidak berkarir di bidang pertanian khusunya dibidang yg bisa memberi sumbangsih kebidang pangan, sekalinya sebidang dipertanian banyak di kelapa sawit, yang parah banyak yg jauh dr bidangnya, yang ke Bank-lah, ke Industri-lah dll. 6. Maksimalkan Petugas Penyuluh Pertanian. Setahu Saya ada sekolah/perguran tinggi atau akademi penyuluh pertanian, maksimalkan kembali. 7. Bekali para kepala desa/lurah2 atau perangakt desa di daerah yang memiliki wilayah pertanian dengan ilmu terkait pertanian, peternakan dan irigasi. Sekalipun kepala desa di wilayah daerah cukup familiar dengan dunia pertanian, tetapi tetap diperlukan keilmuan yang lebih baik dan bergerak dr sistem tradisional ke arah yang lebih baik. 8. Program transmigrasi yang benar2 berjalan dan terkontrol. Jaman ORBA agak sadis, ada plus minusnya. Yg minus tinggalkan, perbaiki. Bagi yang tidak lurus ikut kebijakan pemerintah maka akan hilang dari peredaran, tidak dianggap ada, tidak dapat perhatian, tidak dapat bantuan, dipersulit dalam hal urusan2 birokrasi dll. Tidak ikut program swasembada, bagi petani pemilik lahan atau penyewa lahan tidak mau menggunakan pupuk kimia, tidak mau tanam bibit padi yang cepat panen (contioh kala itu Cisadane) dll, maka siap2 ada sangsi2 yg diberikan, mulai ga dapat bantuan2 sosial dr pemerintah, anak ngajuin beasiswa dipersulit sekalipun anakmya pintar bahkan sekalipun ortunya dr golongan tidak mampu. Dan itu sangat terkontrol sampe level RT. 1 komando dari atas. Oh iya.. Program ABRI masuk desa jaman ORBA benar2 di jalankan untuk mendukung program ini. Gaungnya saat ini tidak terlihat seperti jaman ORBA. Jaringan TV kala itu, benar2 jadi corong informasi pembangunan (ya memang sih kala itu TV hanya ada TVRI dan dibawah pemerintah). Kegiatan KKN dari kampus2 kala itu juga diarahkan untuk kearah sana. Kalau sekarang???
Kalau mau sembada pangan yg serius fg jangka panjang tanah subur harus untuk tanam padi lahan dipilih dan diundangkan serta di larang tanam lainnya kecuali utk padi untuk negara dan rakyat dll ya bos biar mantab slamat berjuang merah putih tetap berkibar ❤
Swasembada pangan. Beras, telur, gula, daging sapi, ayam, garam, buah buahan lokal, jagung, singkong, dan rempah rempah nusantara. Minyak goreng sdh jelas swasembada dari sawit, kelapa makin berkurang 😁 nelayan ikan udang budidaya tingkatkan semua yg sama pentingnya itu harga jual untuk para petani dan nelayan peternak pak. Jaga harga harus stabil
Bagaimana terpenuhi selagi generasi penerus saat ini sudah tak mau bertani Untuk pemerintah mohon beri fasilitas pertanian dng alat alat moderen agar generasi muda seneng bertani
Kalau niat naikan rakyat menengah mikro itu sebetul mudah saja. Cuma niat atau tidak?! Berikan saja pinjaman 0℅bunga pada peminjam 100/300 juta ke bawah,,agar lebih fair berikan saja sangsi tegas apabila tidak bertanggung jawab akan cicilan nya,,atau minta saja jaminan surat tanah atau rumah sesuai jumlah pinjaman...itu akan lebih merata dan lebih banyak efek nya, 1.bisa kurangi pinjol 2.bisa kurangi rentenir/ bang keliling 3.bisa menghidupkn usaha kecil micro baru 4.bisa membantu meningkatkan usaha kecil micro yg sudah ada. Pelaku usah kecil micro itu 80% saya yakin mana berani pinjam ratus juta untuk usaha, krna ada bunga nya dan takut tidak terbayar.. 100% saya yakin itu kendala usaha kecil micro.
Pemerintah hanya memantau harga beras saja merak tidak pernah mengontrol harga insektisida di kios kios, pas panen harga gabah turun murah, gimana petani mau sejahterA, kalau bgini trus Indonesia akan terancam kelaparan, kerena petani akan menanam padi untuk konsumsi saja.
Maksudnya sarapan bubur kertas makan kelapa sawit dan makan malam batubara serta cemilan timah, area tanaman pangan udah dirampas.untuk kepentingan diatas tadi.
☝️Swasembada pangan dari kemaren2 ude digaungkan oleh beberapa Presiden sebelumnya.. Tapi faktanya apa yg terjadi kawan? Tanam singkong berhektar hektar hutan dibabat kayunya di embat..?! dananya abis trilyunan malah berbuah jagung 😂😢😅😮 Alias kaga' nyambung....... Urusan paling kecil aja.. garam masih import apalagi gula beras kedele buah2an dan banyak lagi yg lainnya semuanya terus import ga lucu kan? Emang paling gampang cari cuan para Pak Jabat dari fee import guedeeee untunge milyaran rupe..! Bisnis tanpa modal tapi bagian cuannya penginnya dapat jatah pualing besar maunya..? Itulah bukti realnya dilapangan bro! klo ngomong sich gampang.. tapi nyatanya ? Hasilnya Jauh panggang dari api.!!! Mudah2an Rezim yg sekarang ini bener kita rakyat cuman bisa berharap.. berharap.. dan terus berharap walaupun pada akhirnya rakyat tetap kacewo kaciwi kecewe ape kecewa? 🇲🇨😍🥰😇🇲🇨
Yg dibahas food estate (swasembada pangan) mnurut sy aneh..smentara tanah warg masyarakat smakin menyempit, angka kelahiran makin tinggi srakan akan berlomba membikin anak, bg mana tida kekurangan pangan & penghasilan klu smua itu dibiarkan
Terima kasih pak meta, terima kasih atas ulasan dan informasinya. Teruslah berkarya mencerdaskan bangsa. Bravo katadata, semoga bapak" senantiasa sehat dan sukses selalu.
Ketika produksi pangan nanti melimpah biasanya harga akan jatuh, petani kecil yg akan merugi, dilema
Food estate bagus sekali dilanjutkan yg penting rakyat diajak dan harus dng peralatan modern untuk Efisiensi biaya dan tanah yg barru dibabat harus dlm proses penyelesaiannya perhatikan selalu apa yg dibutuhkan tanah iru.
Kelompok2 tani itu harus hidukan kembali lewat siaran2 pedesaan untuk mempercepat ketahanan pangan misalnya jagung tanamlah jagung Jepang veritas tinggi cepat swasembada pangan nanti makmurlah bangsaku.
Penjelasan sangat menarik dn jelas dari pak Sofjan Djalil. 👍👍
belum ada satu pun mentri pertanian yg bisa memenuhi kebutuhan rakyat
Petbaiki kesuburan tnh sawah yg sdh jenuh dg pupuk kimia n perbaiki teknis budidayanya n perbaiki teknis pemypukannya organik /bermbang
Swasembada pangan itu gampang, ya penting pemerintah harus beli hasil panen petani di harga layak, yg menguntungkan petani, pasti petani semangat bertani Dan memperbaiki tanamanya. Gmn mw bertani ketika panen harga murah, harusnya subsidi digunakan untuk membeli produk tani di harga yg bagus. Contoh kemarin jagung mahal, akhirnya petani berbondong bondong tanam jagung. Ketika panen mbludak harga murah, cmn 2600, per Kg. Alasan gudang penuh Jd harga murah, pemerintah kemana. Saya petani lapangan. Sudah sepuluh tahun Bertani.
Yg beli murah kan tengkulak
Memang semua butuh waktu
Perihal swasembada pangan bisa mencontoh gaya Orba.
1. Pemerataan distribusi bibit dan pupuk
2. Penguatan lembaga penelitian bibit dan benih
3. Penguatan Koperasi
4. Menguatkan kembali bulog dalam menyerap hasil pertanian
5. Pendidikan bidang pertanian, dan peternakan dr level SMK hingga perguruan tinggi di perkuat lagi (Sekolah2 setara SMK dibidang pertanian saat ini mati suri, bahkan banyak sekolah2 SMK yg khusus bidang pertanian tutup). Sangat disayangkan banyak lulusan perguruan tinggi jurusan pertanian tidak berkarir di bidang pertanian khusunya dibidang yg bisa memberi sumbangsih kebidang pangan, sekalinya sebidang dipertanian banyak di kelapa sawit, yang parah banyak yg jauh dr bidangnya, yang ke Bank-lah, ke Industri-lah dll.
6. Maksimalkan Petugas Penyuluh Pertanian. Setahu Saya ada sekolah/perguran tinggi atau akademi penyuluh pertanian, maksimalkan kembali.
7. Bekali para kepala desa/lurah2 atau perangakt desa di daerah yang memiliki wilayah pertanian dengan ilmu terkait pertanian, peternakan dan irigasi. Sekalipun kepala desa di wilayah daerah cukup familiar dengan dunia pertanian, tetapi tetap diperlukan keilmuan yang lebih baik dan bergerak dr sistem tradisional ke arah yang lebih baik.
8. Program transmigrasi yang benar2 berjalan dan terkontrol.
Jaman ORBA agak sadis, ada plus minusnya. Yg minus tinggalkan, perbaiki. Bagi yang tidak lurus ikut kebijakan pemerintah maka akan hilang dari peredaran, tidak dianggap ada, tidak dapat perhatian, tidak dapat bantuan, dipersulit dalam hal urusan2 birokrasi dll. Tidak ikut program swasembada, bagi petani pemilik lahan atau penyewa lahan tidak mau menggunakan pupuk kimia, tidak mau tanam bibit padi yang cepat panen (contioh kala itu Cisadane) dll, maka siap2 ada sangsi2 yg diberikan, mulai ga dapat bantuan2 sosial dr pemerintah, anak ngajuin beasiswa dipersulit sekalipun anakmya pintar bahkan sekalipun ortunya dr golongan tidak mampu. Dan itu sangat terkontrol sampe level RT. 1 komando dari atas.
Oh iya.. Program ABRI masuk desa jaman ORBA benar2 di jalankan untuk mendukung program ini. Gaungnya saat ini tidak terlihat seperti jaman ORBA. Jaringan TV kala itu, benar2 jadi corong informasi pembangunan (ya memang sih kala itu TV hanya ada TVRI dan dibawah pemerintah).
Kegiatan KKN dari kampus2 kala itu juga diarahkan untuk kearah sana. Kalau sekarang???
Kalau mau sembada pangan yg serius fg jangka panjang tanah subur harus untuk tanam padi lahan dipilih dan diundangkan serta di larang tanam lainnya kecuali utk padi untuk negara dan rakyat dll ya bos biar mantab slamat berjuang merah putih tetap berkibar ❤
Swasembada pangan.
Beras, telur, gula, daging sapi, ayam, garam, buah buahan lokal, jagung, singkong, dan rempah rempah nusantara.
Minyak goreng sdh jelas swasembada dari sawit, kelapa makin berkurang 😁 nelayan ikan udang budidaya tingkatkan semua
yg sama pentingnya itu harga jual untuk para petani dan nelayan peternak pak. Jaga harga harus stabil
tolong, sampaikan ke menko pangan, jangan cetak sawah sebelum ada irigasi, jika tak ingin gagal lagi seperti presiden terdahulu . terimakasih
Tanahnya harus sehat dulu bos 😅 percuma di doping pupuk kalo tanahnya rusak
Bagaimana terpenuhi selagi generasi penerus saat ini sudah tak mau bertani
Untuk pemerintah mohon beri fasilitas pertanian dng alat alat moderen agar generasi muda seneng bertani
Bisa juga pemerintah sebagai bos , rakyatnya bekerja sebagai petaninya , gaji UMR seperti rki kita yang kerja di Jepang
Kalau niat naikan rakyat menengah mikro itu sebetul mudah saja. Cuma niat atau tidak?!
Berikan saja pinjaman 0℅bunga pada peminjam 100/300 juta ke bawah,,agar lebih fair berikan saja sangsi tegas apabila tidak bertanggung jawab akan cicilan nya,,atau minta saja jaminan surat tanah atau rumah sesuai jumlah pinjaman...itu akan lebih merata dan lebih banyak efek nya,
1.bisa kurangi pinjol
2.bisa kurangi rentenir/ bang keliling
3.bisa menghidupkn usaha kecil micro baru
4.bisa membantu meningkatkan usaha kecil micro yg sudah ada.
Pelaku usah kecil micro itu 80% saya yakin mana berani pinjam ratus juta untuk usaha, krna ada bunga nya dan takut tidak terbayar.. 100% saya yakin itu kendala usaha kecil micro.
Pemerintah hanya memantau harga beras saja merak tidak pernah mengontrol harga insektisida di kios kios, pas panen harga gabah turun murah, gimana petani mau sejahterA, kalau bgini trus Indonesia akan terancam kelaparan, kerena petani akan menanam padi untuk konsumsi saja.
Maksudnya sarapan bubur kertas makan kelapa sawit dan makan malam batubara serta cemilan timah, area tanaman pangan udah dirampas.untuk kepentingan diatas tadi.
Segerah di buat bumn produk psngab
food estate bs sj dilanjutkn asal desain y yad benar2 terukur, jgn yg lalu terkesan asal bk lahan dg pendudul lokal tuk membanahi slnjt y😂😂😂
Jadi petani itu berat bos
Makanya ga ada yg mau jadi petani
☝️Swasembada pangan dari kemaren2 ude digaungkan oleh beberapa Presiden sebelumnya.. Tapi faktanya apa yg terjadi kawan? Tanam singkong berhektar hektar hutan dibabat kayunya di embat..?! dananya abis trilyunan malah berbuah jagung 😂😢😅😮 Alias kaga' nyambung.......
Urusan paling kecil aja.. garam masih import apalagi gula beras kedele buah2an dan banyak lagi yg lainnya semuanya terus import ga lucu kan? Emang paling gampang cari cuan para Pak Jabat dari fee import guedeeee untunge milyaran rupe..! Bisnis tanpa modal tapi bagian cuannya penginnya dapat jatah pualing besar maunya..?
Itulah bukti realnya dilapangan bro! klo ngomong sich gampang.. tapi nyatanya ? Hasilnya Jauh panggang dari api.!!!
Mudah2an Rezim yg sekarang ini bener kita rakyat cuman bisa berharap.. berharap.. dan terus berharap walaupun pada akhirnya rakyat tetap kacewo kaciwi kecewe ape kecewa? 🇲🇨😍🥰😇🇲🇨
Yg dibahas food estate (swasembada pangan) mnurut sy aneh..smentara tanah warg masyarakat smakin menyempit, angka kelahiran makin tinggi srakan akan berlomba membikin anak, bg mana tida kekurangan pangan & penghasilan klu smua itu dibiarkan
VIATNAM thailand laos ini negara penghasil beras dunia bukan saja ke asian tapi seluruh dunia suply berss nya maka nya negara kuat economi nya