Kisah Menarik Sang Penjual Roti & Imam Ahmad bin Hanbal

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 27 сер 2024
  • Imam Ahmad bin Hanbal 164 sampai 241 Hijriah / 780 sampai 855 Masehi adalah salah satu ulama besar dalam sejarah Islam yang terkenal karena keteguhan dan kesetiaannya terhadap keyakinan Aqidah Sunni. Pada suatu hari di Baghdad, ketika Imam Ahmad masih muda, ia terkena kesulitan finansial yang cukup parah. Beliau telah berjalan sepanjang hari mencari makanan untuk keluarganya, tetapi belum berhasil menemukannya. Dalam keadaan lapar dan lelah, Imam Ahmad memasuki sebuah toko roti, berharap bisa mendapatkan sedikit makanan. Setelah meminta sedekah, pemilik toko roti tersebut menawarkan Imam Ahmad sebuah tugas yang cukup tidak biasa. Pemilik toko roti itu berkata, "Aku akan memberimu makanan jika kamu mau berdiri di sini dan menjaga toko ini sementara aku pergi untuk urusan penting. Aku akan segera kembali." Imam Ahmad dengan senang hati menerima tawaran tersebut. Walaupun lapar, beliau bersedia menjaga toko roti tersebut. Pemilik toko pergi, meninggalkan Imam Ahmad di dalam toko. Namun, beberapa waktu kemudian, seorang pelanggan datang dan meminta beberapa roti. Imam Ahmad mencatat jumlah roti yang dibeli pelanggan tersebut dengan sangat hati-hati. Saat transaksi selesai dan pelanggan tersebut pergi, Imam Ahmad merasa tergoda untuk mencicipi sepotong roti karena kelaparan yang melanda. Namun, kesuciannya dan keyakinannya menghentikannya dari melakukan hal tersebut. Ia berkata pada dirinya sendiri, "Aku akan tetap menjaga kejujuran, bahkan dalam kondisi lapar sekalipun." Waktu berlalu dan pemilik toko roti masih belum kembali. Sejumlah pelanggan datang dan pergi, dan Imam Ahmad melayani mereka dengan penuh tanggung jawab. Saat matahari mulai terbenam, pemilik toko roti akhirnya muncul. Melihat bahwa toko tetap dalam keadaan baik dan semua transaksi dicatat dengan benar, pemilik toko sangat terkesan. Dalam keadaan terharu, pemilik toko roti itu berkata kepada Imam Ahmad, "Engkau adalah orang yang jujur dan dapat dipercaya. Aku yakin Allah pasti akan memberkatimu atas kejujuranmu." Kemudian, pemilik toko roti itu memberikan Imam Ahmad lebih dari yang ia janjikan semula sebagai imbalan atas kesetiaannya menjaga toko. Kisah ini menunjukkan kesabaran, kejujuran, dan kepercayaan kepada Allah yang teguh dari Imam Ahmad bin Hanbal. Meskipun dalam kondisi lapar dan dalam kesulitan, beliau tidak mengorbankan prinsip-prinsipnya. Hal ini juga mengilustrasikan bagaimana Allah memperhatikan dan memberkati orang-orang yang mempertahankan kejujuran dan kesetiaan mereka.

КОМЕНТАРІ •