DOA KALACAKRA - SYAIKH SUBAKIR - MAULANA HABIB UMAR BIN ISMAIL BIN YAHYA
Вставка
- Опубліковано 27 лис 2024
- DOA KALACAKRA
Tersebut di dalam Kitab Atasadur Adammakna halaman 76-77 arti dari bacaan Yamaroja sebagai berikut :
1. Yamaroja Yamaroja Jaromaya
"Heh pangrencana, Mariya luwih"
Siapa yang menyerang berbalik menjadi belas kasihan
2. Yamaroni Yamaroni Niromaya
"Heh kang nekani, Ilanga kaluwihanira"
Siapa yang datang dengan niat buruk akan malah menjauhinya
3. Yamidusa Yamidusa Sadumiya
"Heh kang anyikara, mariya nangsaya"
Siapa yang berbuat dosa berbalik berbuat jasa
4. Yamiduro Yamiduro Rodumiya
"Heh kang aweh mlarat, anyukupana"
Siapa memaksa, berbalik memberikan keleluasan dan kebebasan
5. Yasiyafa Yasiyafa Fayasiya
"Heh kang duwe luwe, ameragana"
Siapa yang membuat lapar berbalik memberikan makan
6. Yasiyaro Yasiyaro Royasiya
"Heh kang para cidra, kagel welasa"
Siapa yang membuat celaka berbalik membuat sehat dan sejahtera
7. Yadayuni Yadayuni Niyudaya
"Heh kang dadi ama, yogya asiha"
Siapa yang membuat merusak berbalik membangun dan sayang
8. Yadayuda Yadayuda Dayudaya
"Heh kang amerangi, laruta kuatira"
Siapa yang memerangi berbalik menjadi damai
Adapun hikmah bacaan Yamaroja antara lain :
1. Menangkal segala serangan ilmu hitam.
2. Menaklukan makhluk halus seperti Jin, Genderuwo dan lain-lain.
3. Menjauhkan diri dari segala hal-hal buruk dan kejahatan.
4. Menolak segala bala baik yang dikirimkan oleh orang lain atau pun hasil dari perbuatan sendiri.
5. Menjauhkan segala kesialan dalam kehidupan dan membalikan segala keburukan menjadi kebaikan.
6. Membalikan niat jahat orang lain agar menjadi hal-hal yang baik.
7. Menaklukan amarah musuh, dendam dan iri hati.
8. Membuat pagar ghaib rumah, toko dan lain-lain.
9. Dan masih banyak lagi.
Tapi, ingatlah bahwa semuanya itu dengan izin dan kuasanya Allah SWT.
Adapun asal usul bacaan Yamaroja berasal dari Syaikh Subakir seorang walisongo generasi pertama. Sultan Muhammad Al Fatih di Istambul Turki menanyakan kondisi dakwah di Pulau Jawa "Kaifa Haalu Jawah?" Dijawablah bahwa keadaan masyarakat Jawa masih dikuasai oleh Kerajaan Budha di bagian barat Pulau Jawa (PAJAJARAN) dan Kerajaan Hindu di sebelah tengah dan timur Jawa (MAJAPAHIT). Keduanya dibatasi oleh Kali Pamali sekitar Pemalang.
Sang Sultan berinisiatif mengirim Tim 9 yang kemudian terkenal dengan sebutan WALISONGO generasi pertama. Yaitu : 1. Syaikh Nurjati Dzatul Kahfi, 2. Syaikh Hasanudin Quro, 3. Maulana Malik Ibrohim, 4. Sayyid Ahmad Jumadil Kubro. 5. Syaikh Subakir Al Farisi 6. Maulana Sayyid Malik Isroil. 7. Maulana Ishaq 8. Sunan Maghribi. 9. Maulana Aliyuddin.
Di dalam Tim ada seorang Pakar di bidang dunia Jin atau Pawang Jin yang bernama Syaikh Subakir Al Farisi dari Persia. Masih turunan Shohabat Salman Al Farisi. Syaikh Subakir (Muhammad Baqir) satu persatu mengusir Jin dari satu tempat ke tempat lainnya. Lama kelamaan capek. Ada ribuan tempat markas Jin di Pulau Jawa. Kalo satu per satu dijinakkan mungkin membutuhkan waktu ratusan tahun.
Maka beliau mencari titik tengah Pulau Jawa. Akhirnya Syaikh Subakir menemukan Titik Tengah Pulau Jawa (Pakuning Tanah Jawa) yaitu ada di Gunung Tidar Magelang. Sekarang Dekat Akademi Militer (AKMIL) Magelang tempat pengkaderan Prajurit TNI.
Beliau menancapkan tongkat beliau. Sambil menggejog bumi beliau membaca Mantra atau Doa Kalacakra yaitu YAMAROJA. Terjadilah gempa dahsyat di alam jin tanah jawa. Seluruh jin tanah jawa panik dan ribut. Mereka berlarian untuk mengungsi. Terjadilah eksodus besar-besaran bangsa Jin Menuju Laut Selatan (LAUT KIDUL). Setelah para jin diusir dari Pulau Jawa, terbuka lebarlah dakwah Islam.
Demikianlah sebagaimana yang dikisahkan dalam Kitab Fafirru Ilalloh, Babad Tanah Jawa, Sejarah Walisongo, dan lain-lain.
#wgsantriindonesia #wgsi #wgsanindo #sanindo