Menolak Kebenaran Karena Beda Kelompok | Ustadz Ammi Nur Baits

MENOLAK KEBENARAN KARENA BEDA KELOMPOK
Ustadz Ammi Nur Baits حَفِظَهُ الله تعالى
🗓️ Rabu, 11 Oktober 2023
🏢 Masjid al Hidayah, Purwosari, Sleman
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Masalah Jahiliyah ke-18 adalah
Mengingkari Kebenaran Yang Tidak Dianut Oleh Kelompok Mereka, sebagaimana Allah سبحانه و تعالى berfirman
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ ءَامِنُوا۟ بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ قَالُوا۟ نُؤْمِنُ بِمَآ أُنزِلَ عَلَيْنَا وَيَكْفُرُونَ بِمَا وَرَآءَهُۥ وَهُوَ ٱلْحَقُّ مُصَدِّقًا لِّمَا مَعَهُمْۗ قُلْ فَلِمَ تَقْتُلُونَ أَنۢبِيَآءَ ٱللَّهِ مِن قَبْلُ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
91. Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Berimanlah kepada apa yang diturunkan Allah (Alquran)," mereka menjawab, "Kami beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami."Dan mereka ingkar kepada apa yang setelahnya, padahal (Alquran) itu adalah hak yang membenarkan apa yang ada pada mereka. Katakanlah (Muhammad), "Mengapa kamu dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika kamu orang-orang beriman?"
(Al-Baqarah:91)
Makna firman Allah سبحانه و تعالى
(نُؤْمِنُ بِمَآ أُنزِلَ عَلَيْنَا)
"Kami beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami." Yakni kami akan tetap beriman kepada Taurat dan yang semakna dengan itu dari apa-apa yang diturunkan untuk menetapkan hukum Taurat. Dan maksud mereka dengan "kami" bisa jadi adalah para nabi Bani Israil, dan ini yang tampak dari zhahir kalimat sehingga dalam ungkapan mereka itu terkandung indikasi bahwa tidak berimannya mereka kepada Al Qur'an adalah semata karena dengki dan sikap zhalim mereka atas turunnya Al Qur'an kepada orang yang bukan dari golongan mereka (Bani Israil). Dan bisa juga yang dimaksud adalah diri mereka sendiri, dan makna diturunkan kepada mereka adalah dibebankannya hukum hukum yang diturunkan kepada mereka.
Mereka dicela karena ucapan tersebut karena didalamnya terkandung pelecehan terhadap Al Qur'an dan tipu muslihat kaum yahudi adalah suatu yang terkenal luas.
Firman Allah سبحانه و تعالى
وَيَكْفُرُونَ بِمَا وَرَآءَهُۥ وَهُوَ ٱلْحَقُّ
"Dan mereka ingkar kepada apa yang setelahnya, padahal (Alquran) itu adalah hak yang membenarkan apa yang ada pada mereka. Yakni mereka mengetahui hakikat kebenarannya yang membenarkan Taurat yang ada pada mereka. Hal itu karena kitab-kitab suci Allah satu sama lain saling membenarkan. Maka sikap membenarkan itu adalah suatu yang lazim (menempel) dan tidak mungkin berpindah (terpisah). Orang yang tidak membenarkan apa yang membenarkan Taurat berarti tidak membenarkan Taurat Sendiri.
Kaum yahudi juga tidak mengakui Nabi Isa dan Injil yang beliau bawa, kemudian mereka juga tidak beriman kepada Rasulullah ﷺ karena tidak berasal dari Bani Israil, padahal berkaitan kebenaran yakni apa-apa yang datang dari Allah maka wajib diimani dan tidak membedakan-bedakan para Nabi & Rasul.
Ahlus Sunnah tidak terikat pada Ormas atau Madzhab tertentu, menerima kebenaran berdasarkan sumber yang shahih dari Al Quran dan As Sunnah. Tidak boleh meyakini kebenaran mutlak itu hanya pada madzhab tertentu, karena madzhab bukan agama. Lain halnya jika, menjadikan madzhab sebagai identitas dalam menuntut ilmu namun tidak taklid dengan madzhab tertentu, maka ini dibolehkan.
Wallahu'alam

[@anila602]

جزاكم اللّه خيرا و بارك اللّه فيكم Usadz dan team

[@muhammadprabunisin6166]

Barakallahu fiik... Ustadz

[@Syarofah-ut1gi]

MasyaAllah jazakillahu khayran ustadz

[@Pahala_oto]

Jazakumullahu khairan katsiran, barakallahu fiikum

[@bambangsuprayitno4574]

Baraakallahhu fiik

[@wawansetiawan4413]

Smg ust a kel..sht afiat dn ada dlm lindungan Alloh..slalu

[@iskandarku756]

SURABAYA HADIR

[@masbro278]

Nyimak ustadz..

[@user-qb3vo2zh6g]

Baarakallahufiik ustd

[@user-zb7yb2nt7c]

Assalamualaikum, Jambi hadir

[@HMM25]

Barakallahufiikum ustadz

[@nursyamsi2992]

Kebenaran menurut siapa ?????????

[@Blegedemen78]

Kalo disini ormas pulu-pulu

[@wksbgsus6456]

LDII