Bukan beratnya masalah, Tapi Karena kita tidak tau ilmunya, . Karena yang membuat kita tidak lulus itu bukan soal ujiannya, tetapi karena jawaban kitanya, praktek kitanya, ingatan kitanya, ilmu dan pengetahuan kitanya,, . Astaghfirullah, Innalilahi, Allahuakbar, . Yuk Ngajiiii,,, ❤❤❤❤❤
Kalau sekiranya pada dirinya tidak terdapat rasa takut kepada Allah, ia tidak akan berbuat maksiat. . Ia tidak berbuat maksiat karena ingin mencari rida Allah, bukan karena takut pada azab Allah. . Dengan demikian, cita-cita tertinggi bagi kaum muslim adalah rida Allah, bukan masuk surga dan bukan pula selamat dari neraka. . . Dalam proses berpikir memerlukan empat unsur yaitu: 1. Fakta atau realita (kata, informasi), 2. Penginderaan fakta yang dikirim ke otak, 3. Otak manusia (otak yang bisa membedakan), 4. Informasi (informasi sebelumnya tentang fakta untuk dikaitkan dengan tiga hal diatas). . Dalam empat unsur tersebut tidak terlepas dengan ayat-ayat Al-Qur’an tentang berpikir; Al-Baqarah ayat; 31-33. . . Berpikir terbagi menjadi tiga bagian, yaitu berpikir dangkal (at-tafkir as-sathi), berpikir mendalam (at-tafkir al-‘amiq), dan berpikir cemerlang (at-tafkir al-mustanir). . Berpikir dangkal merupakan pemikiran kebanyakan manusia. . Berpikir mendalam terdapat pada para ulama (intelektual). . Sedangkan berpikir cemerlang merupakan pemikiran para pemimpin dan orang-orang yang berpikir cemerlang dari kalangan para ulama dan umumnya manusia. . . 1. Berpikir dangkal adalah sekadar memindahkan fakta ke dalam otak tanpa membahas fakta lainnya, atau tanpa berusaha mengindra hal-hal yang berkaitan dengan fakta tersebut, kemudian mengaitkan pengindraan tersebut dengan informasi-informasi yang berkaitan dengannya. Juga tanpa ada usaha mencari informasi-informasi lain yang berkaitan dengan fakta. . Setelah itu, keluarlah keputusan yang dangkal terhadap fakta tersebut. . . 2. Berpikir mendalam tidak sekadar mengindra sesuatu dan tidak cukup hanya dengan informasi awal untuk mengaitkannya dengan pengindraan, seperti halnya pada berpikir dangkal. . Berpikir mendalam dilakukan dengan mengulang pengindraan fakta dan berusaha mengindranya lebih banyak dari pengindraan sebelumnya, baik dengan jalan percobaan atau dengan mengulang-ulang pengindraan. . Berpikir mendalam juga dilakukan dengan mengulang pencarian informasi-informasi lain di samping informasi-informasi awal yang telah ada. . Berpikir mendalam adalah berpikir yang tidak cukup dengan sekadar pengindraan pertama, informasi yang pertama/awal, serta keterkaitan yang pertama antara informasi dan fakta . Berpikir mendalam merupakan langkah kedua setelah berpikir dangkal. . . 3. Sedangkan berpikir cemerlang adalah berpikir mendalam itu sendiri, ditambah dengan memikirkan segala sesuatu yang ada di sekitar fakta dan yang berkaitan dengan fakta untuk bisa sampai kepada kesimpulan yang benar. . Dengan kata lain, berpikir mendalam adalah mendalam dalam berpikir itu sendiri. . Sedangkan berpikir cemerlang adalah selain mendalam dalam berpikir, juga memikirkan segala sesuatu yang ada di sekitar fakta dan yang berkaitan dengan fakta, untuk sampai kepada tujuan tertentu, yaitu kesimpulan yang benar. . Sehingga memberikan manfaat, guna, perubahan, dan tujuan setelah proses berfikir tersebut. . . It is time to be one ummah, ISLAM ❤❤❤❤❤
KAJIAN FULL : ua-cam.com/video/K91ha6oqvs4/v-deo.htmlfeature=shared
Bukan beratnya masalah,
Tapi
Karena kita tidak tau ilmunya,
.
Karena yang membuat kita tidak lulus itu bukan soal ujiannya, tetapi karena jawaban kitanya, praktek kitanya, ingatan kitanya, ilmu dan pengetahuan kitanya,,
.
Astaghfirullah,
Innalilahi,
Allahuakbar,
.
Yuk Ngajiiii,,, ❤❤❤❤❤
Pertama ini ❤ Ustadz NF ❤❤❤🙏🤲☘️☘️☘️ademmm dengernya
Kalau sekiranya pada dirinya tidak terdapat rasa takut kepada Allah, ia tidak akan berbuat maksiat.
.
Ia tidak berbuat maksiat karena ingin mencari rida Allah, bukan karena takut pada azab Allah.
.
Dengan demikian, cita-cita tertinggi bagi kaum muslim adalah rida Allah, bukan masuk surga dan bukan pula selamat dari neraka.
.
.
Dalam proses berpikir memerlukan empat unsur yaitu: 1. Fakta atau realita (kata, informasi), 2. Penginderaan fakta yang dikirim ke otak, 3. Otak manusia (otak yang bisa membedakan), 4. Informasi (informasi sebelumnya tentang fakta untuk dikaitkan dengan tiga hal diatas).
.
Dalam empat unsur tersebut tidak terlepas dengan ayat-ayat Al-Qur’an tentang berpikir; Al-Baqarah ayat; 31-33.
.
.
Berpikir terbagi menjadi tiga bagian, yaitu berpikir dangkal (at-tafkir as-sathi), berpikir mendalam (at-tafkir al-‘amiq), dan berpikir cemerlang (at-tafkir al-mustanir).
.
Berpikir dangkal merupakan pemikiran kebanyakan manusia.
.
Berpikir mendalam terdapat pada para ulama (intelektual).
.
Sedangkan berpikir cemerlang merupakan pemikiran para pemimpin dan orang-orang yang berpikir cemerlang dari kalangan para ulama dan umumnya manusia.
.
.
1. Berpikir dangkal adalah sekadar memindahkan fakta ke dalam otak tanpa membahas fakta lainnya, atau tanpa berusaha mengindra hal-hal yang berkaitan dengan fakta tersebut, kemudian mengaitkan pengindraan tersebut dengan informasi-informasi yang berkaitan dengannya. Juga tanpa ada usaha mencari informasi-informasi lain yang berkaitan dengan fakta.
.
Setelah itu, keluarlah keputusan yang dangkal terhadap fakta tersebut.
.
.
2. Berpikir mendalam tidak sekadar mengindra sesuatu dan tidak cukup hanya dengan informasi awal untuk mengaitkannya dengan pengindraan, seperti halnya pada berpikir dangkal.
.
Berpikir mendalam dilakukan dengan mengulang pengindraan fakta dan berusaha mengindranya lebih banyak dari pengindraan sebelumnya, baik dengan jalan percobaan atau dengan mengulang-ulang pengindraan.
.
Berpikir mendalam juga dilakukan dengan mengulang pencarian informasi-informasi lain di samping informasi-informasi awal yang telah ada.
.
Berpikir mendalam adalah berpikir yang tidak cukup dengan sekadar pengindraan pertama, informasi yang pertama/awal, serta keterkaitan yang pertama antara informasi dan fakta
.
Berpikir mendalam merupakan langkah kedua setelah berpikir dangkal.
.
.
3. Sedangkan berpikir cemerlang adalah berpikir mendalam itu sendiri, ditambah dengan memikirkan segala sesuatu yang ada di sekitar fakta dan yang berkaitan dengan fakta untuk bisa sampai kepada kesimpulan yang benar.
.
Dengan kata lain, berpikir mendalam adalah mendalam dalam berpikir itu sendiri.
.
Sedangkan berpikir cemerlang adalah selain mendalam dalam berpikir, juga memikirkan segala sesuatu yang ada di sekitar fakta dan yang berkaitan dengan fakta, untuk sampai kepada tujuan tertentu, yaitu kesimpulan yang benar.
.
Sehingga memberikan manfaat, guna, perubahan, dan tujuan setelah proses berfikir tersebut.
.
.
It is time to be one ummah, ISLAM ❤❤❤❤❤
Alhamdulillah,terima kasih atas ilmunya dan nasehatnya pak ustadz.semoga sehat selalu pak ustadz sekeluarga.
❤❤❤
Suka dgn chanel ini dgrri ceramah ustadz..cm volume suara a trlalu pelan.
Mirip aagym gaya bicaranya
Materi Aa Gym