Ribet kalau cuma mengandalkan pengamatan (Rukyat). Sebetulnya cara perhitungan (Hisab) itu juga kan berdasarkan pengamatan posisi bulan yang sangat metodis dan terus menerus sepanjang tahun, hasilnya ditabulasi, bisa diprediksikan posisi bulan di mana kapan saja di tempat manapun. Coba anda perhatikan, tabel shalat 5 waktu yang biasa di tempel di mesjid atau dipampang di TV. Itu juga kan berdasarkan HISAB, perhitungan, jadi kita tidak perlu melakukan pengamatan matahari setiap kita mau shalat. Kalau masih tergantung pada Rukyat, dipastikan tanggal satu syawal (habisnya bulan Ramadhan), masih bisa mundur satu hari dari tanggal yang kita perkirakan. Artinya kalau saya mau berpergian dengan pesawat, tanggal di tiket juga belum pasti. Pendekatan Muhammadiyah menurut saya paling baik, tinggal kriteria bulan baru (Tinggi Hilal, Elongasi Hilal) saja yang harus disepakati bersama.
❤❤❤
Papua suda hampir malam.
Ribet kalau cuma mengandalkan pengamatan (Rukyat). Sebetulnya cara perhitungan (Hisab) itu juga kan berdasarkan pengamatan posisi bulan yang sangat metodis dan terus menerus sepanjang tahun, hasilnya ditabulasi, bisa diprediksikan posisi bulan di mana kapan saja di tempat manapun.
Coba anda perhatikan, tabel shalat 5 waktu yang biasa di tempel di mesjid atau dipampang di TV. Itu juga kan berdasarkan HISAB, perhitungan, jadi kita tidak perlu melakukan pengamatan matahari setiap kita mau shalat.
Kalau masih tergantung pada Rukyat, dipastikan tanggal satu syawal (habisnya bulan Ramadhan), masih bisa mundur satu hari dari tanggal yang kita perkirakan. Artinya kalau saya mau berpergian dengan pesawat, tanggal di tiket juga belum pasti.
Pendekatan Muhammadiyah menurut saya paling baik, tinggal kriteria bulan baru (Tinggi Hilal, Elongasi Hilal) saja yang harus disepakati bersama.
1 Ramadhan jatuh pada ......
Hari...
@@jakaArif27 cieeee rahasiaaa....
Payah
Alhamdulillah sudah resmi saudara2. Besok puasa.. malam ini kita tarwih, bentar subuh sahur.. magrib buka..
@@emiindonesia6282 manthap