@@jumpapurba5725 Pengkhotbah 9:5 mengatakan: "Karena orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang yang mati tidak tahu apa-apa; tidak ada upah lagi bagi mereka, bahkan kenangan kepada mereka sudah lenyap." Ayat ini sering digunakan dalam diskusi tentang kondisi orang mati menurut pandangan Alkitab. Namun, konteks kitab Pengkhotbah penting untuk memahami maksud ayat ini. Berikut adalah beberapa poin penjelasan: 1. Konteks Kitab Pengkhotbah Perspektif "di bawah matahari" Kitab Pengkhotbah ditulis dari sudut pandang manusia yang terbatas, yaitu "di bawah matahari" (Pengkhotbah 1:3). Artinya, banyak pernyataan dalam kitab ini menggambarkan realitas hidup manusia tanpa mempertimbangkan wahyu Allah yang lengkap tentang kehidupan setelah kematian. Dalam konteks ini, "orang mati tidak tahu apa-apa" berarti mereka tidak lagi memiliki hubungan atau kesadaran terhadap aktivitas dunia ini. 2. Kondisi Orang Mati di Sheol Dalam pemahaman Perjanjian Lama, orang mati pergi ke Sheol, tempat penantian tanpa aktivitas fisik atau kesadaran akan dunia orang hidup. Hal ini konsisten dengan ayat-ayat seperti: "Sebab di dalam maut tidaklah orang mengingat Engkau; siapakah yang akan bersyukur kepada-Mu di dalam dunia orang mati?" (Mazmur 6:5). Namun, ini bukan berarti tidak ada kesadaran sama sekali, tetapi lebih kepada ketidakhadiran orang mati dari dunia fisik. 3. Penggenapan dalam Perjanjian Baru Perjanjian Baru memberikan lebih banyak wawasan tentang kehidupan setelah kematian. Misalnya, Yesus berbicara tentang Lazarus dan orang kaya (Lukas 16:19-31), yang menunjukkan kesadaran dalam dunia orang mati (Sheol), baik di tempat orang benar (Firdaus) maupun tempat penderitaan (Hades). Dalam terang pengajaran Yesus, Pengkhotbah 9:5 tidak berbicara tentang ketidaksadaran absolut, melainkan keterbatasan orang mati dalam berhubungan dengan dunia fisik. 4. Relevansi dengan Kematian Yesus Ketika Yesus mati, Ia masuk ke dunia orang mati (Sheol atau Hades), tetapi tidak kehilangan kesadaran. Sebaliknya, Ia aktif memberitakan Injil kepada roh-roh di dalam penjara (1 Petrus 3:19). Hal ini menunjukkan bahwa ada aktivitas di dunia orang mati, meskipun berbeda dengan kehidupan fisik. Pengkhotbah 9:5 menekankan pandangan manusia tentang kematian dari sudut pandang "di bawah matahari" (hidup di dunia). Namun, wahyu dalam Perjanjian Baru menunjukkan bahwa ada kesadaran di dunia orang mati. Ayat ini tidak bertentangan dengan pemahaman tentang Yesus yang turun ke Sheol, melainkan menyoroti perbedaan antara hidup di dunia dan keadaan setelah mati. Terima kasih pertanyaannya GBU
Pertanyaan tentang apakah roh Yesus pergi ke Sheol (dunia orang mati) setelah kematian-Nya adalah topik yang sering dibahas dalam teologi Kristen. Dasarnya berasal dari beberapa ayat Alkitab, tetapi penafsiran bisa berbeda di kalangan umat Kristen. Berikut adalah penjelasan berdasarkan Alkitab: 1. Yesus Turun ke Dunia Orang Mati Dalam 1 Petrus 3:18-20, disebutkan: "Ia juga pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara." Ayat ini sering dipahami bahwa setelah kematian-Nya, Yesus pergi ke Sheol (dunia orang mati) untuk memberitakan Injil kepada roh-roh di sana. Penjara dalam konteks ini sering diartikan sebagai tempat di mana jiwa-jiwa yang telah mati menunggu. 2. Pengakuan Iman Rasuli Dalam Pengakuan Iman Rasuli, dikatakan: "Yang turun ke dalam kerajaan maut." Frasa ini menunjukkan keyakinan tradisional bahwa Yesus turun ke dunia orang mati untuk mengalahkan kuasa maut dan membawa keselamatan. 3. Sheol dalam Konteks Alkitab Dalam Perjanjian Lama, Sheol adalah tempat semua orang mati pergi, baik orang benar maupun orang fasik (Mazmur 16:10). Namun, dalam Perjanjian Baru, ada perbedaan antara Hades (dunia orang mati) dan Firdaus. Ketika Yesus berbicara kepada penjahat di salib, Ia berkata: "Hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di Firdaus" (Lukas 23:43). Ini menunjukkan bahwa Yesus pergi ke Firdaus, bagian dari dunia orang mati tempat orang benar berada. 4. Tujuan Yesus ke Dunia Orang Mati Ada beberapa pandangan tentang apa yang Yesus lakukan di dunia orang mati: Memberitakan Injil kepada mereka yang mati sebelum kedatangan-Nya (1 Petrus 4:6). Mengalahkan kuasa maut dan membebaskan jiwa-jiwa orang percaya yang menunggu penebusan (Wahyu 1:18). Menegaskan kemenangan-Nya atas dosa dan maut. Berdasarkan Alkitab, banyak teolog percaya bahwa roh Yesus turun ke Sheol atau dunia orang mati. Di sana, Ia menyatakan kemenangan-Nya, memberitakan Injil, dan mungkin membebaskan orang-orang benar yang menunggu penebusan. Hal ini menunjukkan kuasa Yesus atas maut dan kebangkitan-Nya sebagai kemenangan terakhir atas dosa. Btw makasih pertanyaan nya
Slamat Natal
@@RevolusiLiterasi7295
Selamat Natal juga, Tuhan memberkati
Pengkotbah 9;5.org mati tidak tau apa apa
@@jumpapurba5725
Pengkhotbah 9:5 mengatakan:
"Karena orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang yang mati tidak tahu apa-apa; tidak ada upah lagi bagi mereka, bahkan kenangan kepada mereka sudah lenyap."
Ayat ini sering digunakan dalam diskusi tentang kondisi orang mati menurut pandangan Alkitab. Namun, konteks kitab Pengkhotbah penting untuk memahami maksud ayat ini. Berikut adalah beberapa poin penjelasan:
1. Konteks Kitab Pengkhotbah
Perspektif "di bawah matahari"
Kitab Pengkhotbah ditulis dari sudut pandang manusia yang terbatas, yaitu "di bawah matahari" (Pengkhotbah 1:3). Artinya, banyak pernyataan dalam kitab ini menggambarkan realitas hidup manusia tanpa mempertimbangkan wahyu Allah yang lengkap tentang kehidupan setelah kematian.
Dalam konteks ini, "orang mati tidak tahu apa-apa" berarti mereka tidak lagi memiliki hubungan atau kesadaran terhadap aktivitas dunia ini.
2. Kondisi Orang Mati di Sheol
Dalam pemahaman Perjanjian Lama, orang mati pergi ke Sheol, tempat penantian tanpa aktivitas fisik atau kesadaran akan dunia orang hidup. Hal ini konsisten dengan ayat-ayat seperti:
"Sebab di dalam maut tidaklah orang mengingat Engkau; siapakah yang akan bersyukur kepada-Mu di dalam dunia orang mati?" (Mazmur 6:5).
Namun, ini bukan berarti tidak ada kesadaran sama sekali, tetapi lebih kepada ketidakhadiran orang mati dari dunia fisik.
3. Penggenapan dalam Perjanjian Baru
Perjanjian Baru memberikan lebih banyak wawasan tentang kehidupan setelah kematian. Misalnya, Yesus berbicara tentang Lazarus dan orang kaya (Lukas 16:19-31), yang menunjukkan kesadaran dalam dunia orang mati (Sheol), baik di tempat orang benar (Firdaus) maupun tempat penderitaan (Hades).
Dalam terang pengajaran Yesus, Pengkhotbah 9:5 tidak berbicara tentang ketidaksadaran absolut, melainkan keterbatasan orang mati dalam berhubungan dengan dunia fisik.
4. Relevansi dengan Kematian Yesus
Ketika Yesus mati, Ia masuk ke dunia orang mati (Sheol atau Hades), tetapi tidak kehilangan kesadaran. Sebaliknya, Ia aktif memberitakan Injil kepada roh-roh di dalam penjara (1 Petrus 3:19). Hal ini menunjukkan bahwa ada aktivitas di dunia orang mati, meskipun berbeda dengan kehidupan fisik.
Pengkhotbah 9:5 menekankan pandangan manusia tentang kematian dari sudut pandang "di bawah matahari" (hidup di dunia). Namun, wahyu dalam Perjanjian Baru menunjukkan bahwa ada kesadaran di dunia orang mati. Ayat ini tidak bertentangan dengan pemahaman tentang Yesus yang turun ke Sheol, melainkan menyoroti perbedaan antara hidup di dunia dan keadaan setelah mati.
Terima kasih pertanyaannya GBU
@MezbahDaud19 ketika kita ke kuburan.
Tahukan org mati kita datang
Belajar lagi ya Pak tentang Alkitab.
Minya hikmat kepada Tuhan supaya Tuhan membuka pikiran anda untuk mengetahui nya 🙏🙏🙏😇😇😇
@@aristontengku2728
Makasih sarannya, mohon kritik dan sarannya karena saya juga masih perlu belajar banyak..
GBU
apakah kematian yeses yg di salip rohnya juga bergabung di sheol... Atu di tempat lain
Bisa jawab
Pertanyaan tentang apakah roh Yesus pergi ke Sheol (dunia orang mati) setelah kematian-Nya adalah topik yang sering dibahas dalam teologi Kristen. Dasarnya berasal dari beberapa ayat Alkitab, tetapi penafsiran bisa berbeda di kalangan umat Kristen. Berikut adalah penjelasan berdasarkan Alkitab:
1. Yesus Turun ke Dunia Orang Mati
Dalam 1 Petrus 3:18-20, disebutkan:
"Ia juga pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara."
Ayat ini sering dipahami bahwa setelah kematian-Nya, Yesus pergi ke Sheol (dunia orang mati) untuk memberitakan Injil kepada roh-roh di sana. Penjara dalam konteks ini sering diartikan sebagai tempat di mana jiwa-jiwa yang telah mati menunggu.
2. Pengakuan Iman Rasuli
Dalam Pengakuan Iman Rasuli, dikatakan:
"Yang turun ke dalam kerajaan maut."
Frasa ini menunjukkan keyakinan tradisional bahwa Yesus turun ke dunia orang mati untuk mengalahkan kuasa maut dan membawa keselamatan.
3. Sheol dalam Konteks Alkitab
Dalam Perjanjian Lama, Sheol adalah tempat semua orang mati pergi, baik orang benar maupun orang fasik (Mazmur 16:10). Namun, dalam Perjanjian Baru, ada perbedaan antara Hades (dunia orang mati) dan Firdaus.
Ketika Yesus berbicara kepada penjahat di salib, Ia berkata:
"Hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di Firdaus" (Lukas 23:43).
Ini menunjukkan bahwa Yesus pergi ke Firdaus, bagian dari dunia orang mati tempat orang benar berada.
4. Tujuan Yesus ke Dunia Orang Mati
Ada beberapa pandangan tentang apa yang Yesus lakukan di dunia orang mati:
Memberitakan Injil kepada mereka yang mati sebelum kedatangan-Nya (1 Petrus 4:6).
Mengalahkan kuasa maut dan membebaskan jiwa-jiwa orang percaya yang menunggu penebusan (Wahyu 1:18).
Menegaskan kemenangan-Nya atas dosa dan maut.
Berdasarkan Alkitab, banyak teolog percaya bahwa roh Yesus turun ke Sheol atau dunia orang mati. Di sana, Ia menyatakan kemenangan-Nya, memberitakan Injil, dan mungkin membebaskan orang-orang benar yang menunggu penebusan. Hal ini menunjukkan kuasa Yesus atas maut dan kebangkitan-Nya sebagai kemenangan terakhir atas dosa.
Btw makasih pertanyaan nya
@@kobra7811 Yesus bangkit dalam bentu roh.
Karna Yesus diciptakan dari roh.
Beda dgn manusia dari debu
Kembali menjadi debu