КОМЕНТАРІ •

  • @cahayailahi313
    @cahayailahi313 3 роки тому

    Ustadz Dhanu - Cara Menyikapi Munculnya Musibah & Penyakit Secara Islami
    Sebenarnya musibah diturunkan itu karena manusianya sendiri sering lalai dan banyak dosa, makanya Allah menurunkan musibah atau sakit agar hambanya mau bertaubat dan kembali ke jalan Allah.
    Allah ta'ala berfirman :
    وَمَاۤ اَصَا بَكُمْ مِّنْ مُّصِيْبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ اَيْدِيْكُمْ وَيَعْفُوْا عَنْ كَثِيْرٍ ۗ
    Artinya :
    "Dan apa saja yang telah menimpa kalian berupa musibah (berupa malapetaka dan kesengsaraan) maka itu adalah karena perbuatan tangan kalian sendiri (sebab dosa-dosa yang telah kalian lakukan sendiri, maka dari itu bertaubat segera kepada Allah) dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan kalian tersebut. Adapun mengenai musibah yang menimpa kepada orang-orang yang tidak berdosa di dunia, dimaksudkan untuk mengangkat derajatnya di akhirat kelak)." (QS. Asy-Syura 42: Ayat 30)
    Allah ta'ala berfirman :
    ظَهَرَ الْفَسَا دُ فِى الْبَرِّ وَا لْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّا سِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
    Artinya :
    "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (QS. Ar-Rum 30: Ayat 41)
    Allah ta'ala berfirman :
    وَلَنُذِيقَنَّهُمْ مِّنَ الْعَذَابِ الْأَدْنٰى دُونَ الْعَذَابِ الْأَكْبَرِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ (٢١) وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ ذُكِّرَ بِئَايٰتِ رَبِّهِۦ ثُمَّ أَعْرَضَ عَنْهَآ ۚ إِنَّا مِنَ الْمُجْرِمِينَ مُنْتَقِمُونَ (٢٢)
    Artinya :
    "Dan pasti Kami timpakan kepada mereka sebagian siksa yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat); agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian dia berpaling darinya? Sungguh, Kami akan memberikan balasan kepada orang-orang yang berdosa." (QS. As-Sajdah 32: Ayat 21-22)
    Allah ta'ala berfirman :
    وَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِىٓ أُعِدَّتْ لِلْكٰفِرِينَ (١٣١) وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ (١٣٢) وَسَارِعُوٓا إِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ (١٣٣)
    Artinya :
    "Dan peliharalah diri kalian dari api Neraka, yang disediakan bagi orang-orang kafir. Dan taatlah kepada Allah dan Rasul (Muhammad), agar kalian diberi rahmat. Dan bersegeralah kalian mencari ampunan dari Tuhan kalian (Allah) dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 131-133)
    Cara yang sesuai tuntunan untuk mengobati dan mencegah bencana, penyakit, dan lainnya :
    ▪ 1. Mau berintropeksi diri dari kesalahan dan dosa yang telah diperbuat di masa lalu. Seperti dulu pernah/sering marah, jengkel, berbuat dholim kepada orang tua, mertua, suami, keluarga, dan lainnya.
    ▪ 2. Mau menyesali perbuatannya, meminta maaf kepada orang-orang yang pernah ia dholimi, dan bertaubat dengan sungguh-sungguh
    ▪ 3. Banyak beristigfar, mendekatkan diri kepada Allah, serta mengerjakan amal sholeh.
    ▪ 4. Selalu berdoa minta perlindungan kepada Allah. Bisa di waktu mustajab, atau waktu kapan saja.
    Jika butuh pertolongan untuk urusan dunyawi maupun ukhrowi cukup berdoa kepada Allah. Berdoa boleh pakai doa dalam Al-Quran (tidak semua ayat Al-Quran mengandung doa), Hadis, maupun doa dari bahasa sendiri asal tidak melanggar ketentuan syariat.
    Ingat kalimat doa atau ayat itu tidak ada yang sakti atau hebat, jadi jangan sampai menuhankan ayat atau kalimat doa sebagai penolong selain Allah, seperti jika pakai surat ini pasti pasti bisa menolak penyakit, jika pakai doa ini pasti aman, karena itu tergolong Syirik Khofy/Kemusyrikan yang tersembunyi. (Kepastian itu hak Allah bukan hak makhluk)
    Doa itu hanya sebagai bentuk sopan santun dan sarana menyampaikan permohonan kita kepada Allah, karena terkabulnya doa itu tergantung IMAN dan AMAL SHOLEH. Amal Sholeh itu ibadah yang dilakukan dengan cara dan niat yang benar.
    Tolong fahami nasehat Ustadz Dhanu dengan ilmu tauhid jangan cuma ilmu syari'at doang. Biar tidak gagal faham.
    Adab berdoa itu diawali dengan :
    1. Membaca Basmalah
    2. Memuji Allah (Hamdalah atau lainnya)
    3. Membaca Sholawat Nabi
    4. Mengagungkan Allah dengan menyebut Asma'ul Husna, seperti Ya Allah Ya Rohman, Ya Allah Ya Ghoffar, atau lainnya
    5. Membaca DOA
    6. Selesai Doa ditutup dengan Hamdalah. Itu semua adalah sesuai tuntunan Rasulullah.
    #KajianTauhid #UstadzDhanu #SiramanQolbu #Sunnah #Islam #FitnahDajjal #SiapaDiBelakangUstadzDhanu #MelihatJin #Dukun #UstadzDukun #UjangBustomi #TIJ #TeukuIqbalJohard #Fuadbakh #MuhammadFaizar #Ruqyah #RuqyahSyariyyah #RuqyahSyirkiyyah #RuqyahTrans7 #ArsyadaYadakaIndonesia #SyekhAhmadAlmisry #KhalidBasalamah #FirandaAndirja #SofyanChalidRuray #ManhajSalaf #RodjaTV #YufidTV #Rumaysho #UstadzAdiHidayat #UstadzAbdulSomad #HukumMerokok #BahayaMerokok #DampakMerokok #KajianIslami #KajianSunnah #AkhirZaman

    • @cahayailahi313
      @cahayailahi313 3 роки тому

      Acara Siraman Qolbu Ustadz Dhanu itu berfokus membenahi Akhlak dan menegakkan Tauhid sedangkan kesembuhan itu bonus, jadi jangan mengharapkan bonus kalau tidak mau membenahi Akhlak dan memahami Tauhid.
      • Jauhilah kemusyrikan dan fahamilah ciri-ciri Dukun dan ciri-ciri Orang Pintar berkedok Syar'iyyah Palsu agar tidak mudah tertipu dan tidak terjerumus ke dalam Neraka, diantaranya :
      🔥 Pengertian Dukun adalah : Seseorang yang secara sadar maupun tidak ia sadari telah bersekutu dengan SETAN dan mengaku bisa menolong serta menyembuhkan segala penyakit. Ciri-ciri Dukun itu mudah dipahami dari segi penampilan dan dari segi metode pengobatannya udah terlihat jelas melanggar Syari'at dan tidak sesuai dengan Tauhid tanpa malu-malu dan ditutup-tutupi (dosa tapi bangga). Contohnya seperti : nyuruh meditasi, ngasih sesaji, ngasih jimat, pakai tumbal, pasang susuk, minum air mantra, mandi bunga 7 rupa, nyuruh baca mantra, dan lainnya.
      🔥 Pengertian Orang Pintar adalah sebutan untuk Dukun yang merasa dirinya bukan Dukun, mereka pandai berkamuflase menjadi paranormal, praktisi supranatural, ahli metafisika, ahli hipnotis, kyai, syech, ulama, ustadz, atau perukiyah (bunglon, pintar berpura-pura jadi orang benar padahal salah dihadapan Allah). Cara terhindar agar tidak berobat ke Orang Pintar, kenalilah ciri-ciri metode pengobatannya diantaranya : metodenya kelihatan seperti tidak melanggar Syari'at tapi tidak sesuai dengan Tauhid, contohnya seperti : Ruqyah pakai tiup air, minum air Ruqyah, mandi daun bidara/bunga yang sudah dirukiyah, nyuruh Ruqyah mandiri dengan membaca Al-Qur'an atau dzikir bukan untuk Allah tapi biar ini itu, puasa tertentu, dan lainnya.
      • Kemusyrikan berlabel Syar'iyyah dosanya lebih besar daripada kemusyrikan biasa, karena kemusyrikan berlabel Syar'iyyah lebih banyak menjerumuskan umat islam kedalam lembah kemusyrikan yang sirri.

    • @cahayailahi313
      @cahayailahi313 3 роки тому

      Ustadz Dhanu : Hati-hati dengan berobat ke Dukun, Orang Pintar, Ruqyah, dan mengamalkan amalan-amalan salah niat dan salah tujuan bukan lillahi ta'ala, maupun salah dalam penggunaannya karena bisa berakibat fatal di dunia dan akhirat, dampaknya diantaranya :
      ▪ 1. Semua amal ibadah yang dikerjakan selama hidupnya di dunia bisa rontok semua.
      ▪ 2. Mendapatkan dosa besar dan digolongan ke dalam golongan orang-orang Musyrik, jika meninggal belum bertaubat maka sulit terampuni atau bahkan tidak terampuni.
      ▪ 3. Mendapatkan musibah berupa penyakit yang tidak sembuh-sembuh.
      ▪ 4. Semakin banyak jin yang masuk ke dalam tubuh dan saling mengunci dengan jin lain dengan level berbeda karena Ruqyah, pengobatan Orang Pintar, pengobatan Dukun, amalan-amalan salah seperti membaca Al-Qur'an, Dzikir, Sholawat, dan lainnya yang salah penggunaan, salah niat, dan salah tujuan bukan untuk Allah. (ibarat rumah udah kemasukan maling + kemasukan harimau + dikunci dengan gembok) jadi akan memperparah penyakit dan tidak akan sembuh dengan mudah.
      ▪ 5. Jika terlihat sembuh itu sebenarnya bukan sembuh tapi jinnya sedang ngumpet sementara... Jika terlihat bereaksi itu sebenarnya jin yang ada dalam tubuh sedang tawuran dengan jin baru yang berasal dari amalan-amalan salah dan pengobatan-pengobatan Musyrik tersebut... Jika terlihat tunduk atau patuh itu sebenarnya jinnya sedang menipu atau mengelabuhi manusia agar semakin banyak manusia yang berbuat Syirik Khofy dan berobat ke pengobatan-pengobatan Musyrik.
      ▪ 6. Jika orang-orang Musyrik tersebut hidup menjumpai zaman kemunculan DAJJAL maka jin-jin yang berjibun puluhan ribu di dalam tubuh tersebut langsung mengunci tubuh orang-orang Musyrik sehingga orang-orang tersebut seperti orang-orang yang terhipnotis lalu mencari-cari tuannya yaitu DAJJAL (Inilah tipu daya DAJJAL yang jarang diketahui, ibarat seperti menanam bibit sebelum panen)
      ▪ 7. Para Dukun, dan Orang Pintar berkedok Syar'iyyah secara otomatis jin-jin dalam tubuh mereka lebih banyak daripada pasien atau jamaah mereka, dan biasanya diberi ISTIDRAJ tidak sakit sebelum mendekati ajalnya agar mendapat dosa jariyah yang berlipat-lipat karena telah banyak mengajarkan ilmu menyimpang dan banyak merekrut orang-orang Musyrik ke Neraka. Jika hidup menjumpai zaman DAJJAL maka mereka menjadi pemimpin prajurit DAJJAL (inilah strategi licik DAJJAL yang jarang orang ketahui).

    • @cahayailahi313
      @cahayailahi313 3 роки тому

      Ustadz Dhanu : Pengobatan islami yang benar itu mempunyai 2 ciri : tidak melanggar Syari'at dan tidak melanggar Tauhid yaitu dengan metode taubat dan berdoa langsung kepada Allah (bisa berdoa sendiri atau minta didoakan orang yang benar-benar sholeh yang masih hidup dan faham Tauhid). Contohnya seperti metode yang digunakan Ustadz Dhanu.
      • Para jama'ah harap faham jika Ustadz Dhanu berdialog dengan jin ketika Ustadz menyuruh jin-jin yang ada di dalam tubuh narasumber keluar dan masuk lagi itu sebenarnya belum keluar karena jinnya masih di dalam sedang terikat dan terkunci ibarat seperti monyet yang masih terikat rantai hanya bisa keluar masuk kandang jarak dekat. Alasan Ustadz berdialog dengan jin hanya untuk menasehati jin agar tidak memberontak ketika mau dikeluarkan, setelah Ustadz Dhanu berdoa kepada Allah untuk kesembuhan narasumber, baru ikatan dan kuncian jin-jin tersebut terlepas sehingga mulai keluar beneran satu persatu.
      • Keluarnya jin yang ada di dalam tubuh manusia setelah didoakan itu ibarat seperti ada gedung yang di dalamnya ada puluhan ribu orang sedangkan pintu keluarnya cuma satu, mereka keluar dengan antri tidak bisa rebutan karena di dalamnya ada para utusan yang mengawasi. Jadi bisa berbulan-bulan atau bertahun-tahun baru bisa keluar semua.
      • Jika abis didoakan, tapi baca-baca amalan dunyawi, berobat ke Orang Pintar atau ke Dukun lagi maka pintu keluar yang sudah terbuka itu mengunci lagi dan tidak akan sembuh.

    • @cahayailahi313
      @cahayailahi313 3 роки тому

      Ustadz Dhanu : Banyak orang belum memahami makna lillahi ta'ala yang sebenarnya, mereka hanya sebatas memahami retorika bahasa dan bisikan hati, mereka mengaku ibadah dengan niat lillahi ta'ala tapi kenyataannya tujuannya masih belok-belok tidak murni hanya untuk Allah ta'ala.
      Allah ta'ala berfirman :
      قُلْ اِنَّ صَلَا تِيْ وَنُسُكِيْ وَ مَحْيَايَ وَمَمَا تِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ۙ
      Artinya : "Katakanlah (Wahai Muhammad) : Sesugguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam." (QS. Al-An'am 6: Ayat 162)
      • Beribadah seperti sholat, puasa, zakat, sedekah, haji, membaca Al-Qur'an, berdzikir, bersholawat, dan lainnya itu niat dan tujuannya wajib lillahi ta'ala. Jangan sampai diniatkan dan ditujukan Liddunyawi (kepentingan dunyawi) seperti : biar untuk ngusir jin, untuk berlindung dari DAJJAL, biar sembuh, biar dapat jodoh, biar dapat anak sholeh, biar dipuji atau biar dianggap sholeh/alim/pintar/dermawan (riya'), untuk penglaris, untuk mahabbah/PELET, biar sakti, biar kebal, dan lainnya.
      • Jika seseorang beramal dengan amalan disamping ditujukan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala juga ditujukan kepada yang selain-Nya, maka itu sudah tergolong dalam #Syirik_Kecil atau #Syirik_Khofy dan itu termasuk dalam urutan #Dosa_Besar. Sebagaimana telah dijelaskan dalam beberapa hadis tentang bahayanya Syirik Kecil, diantara :
      عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ قَالَ : خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُوْلُ اللهِ وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ الْمَسِيْحَ الدَّجَّالَ . فَقَالَ : أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِمَا هُوَ أَخْوَفُ عَلَيْكُمْ عِندِي مِنَ المَسِيحِ الدَّجَّالِ ؟ قَالَ , قُلْنَا : بَلَى . فَقَالَ : الشِّرْكُ الخَفِيُّ , أَنْ يَقُوْمَ الرَّجُلُ يُصَلِّي فَيُزَيِّنُ صَلَاتَهُ لِمَا يَرَى مِنْ نَظَرِ رَجُلٍ . ( رواه ابن ماجه )
      Artinya : "Sayyidina abu sa’id berkata bahwa Rasulullah telah keluar (dari rumahnya) datang berjumpa kami sedangkan kami sedang membahas perkara berkenaan dengan DAJJAL. Lalu beliau Rasulullah bersabda : Maukah kalian saya memberitahu tentang perkara yang lebih aku takuti menimpa kalian daripada Fitnah DAJJAL?... Kami menjawab : Ya Rasulullah... Lalu beliau Rasulullah bersabda : Syirik yang tersembunyi (Syirik Khofy), yaitu (salah satu contohnya ialah) seseorang berdiri untuk menunaikan sholat dan dia memperbagus sholatnya karena ada orang yang melihat dia sholat (niat dan tujuannya bukan lillahi ta’ala)". (HR. Ibnu Majah).
      عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ : بَشِّرْ هَذِهِ الأُمَّةَ بِالسِّنَاءِ وَالرِّفْعَةِ وَالنَّصْرِ وَالتَّمْكِيْنِ فِي الأَرْضِ . فَمَنْ عَمِلَ مِنْهُمْ عَمَلَ الأَخِرَةِ لِلدُّنْيَا لَمْ يَكُنْ لَهُ فِي الأَخِرَةِ نَصِيْبٌ . ( رواه احمد )
      Artinya : "Sayyidina Ubai bin Ka’ab berkata bahwa Rasulullah bersabda : Berilah kabar gembira kepada umat ini dengan kemuliaan, ketinggian, pertolongan, dan kekuasaan Allah di muka bumi (nikmat-nikmat tersebut akan didapati oleh umat ini secara ijtima’i, sedangkan perlakuan Allah terhadap umatnya itu tergantung kepada niat masing-masing umat tersebut). Lantaran itu, barang siapa yang membuat amalan-amalan akhirat dengan tujuan menghasilkan manfaat dunyawi maka dia tidak akan mendapat apa-apa bagian di akhirat". (HR. Ahmad)
      عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنْ الشِّرْكِ؛ مَنْ عَمِلَ عَمَلًا أَشْرَكَ فِيهِ مَعِي غَيْرِي، تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ". (رواه مسلم وكذلك ابن ماجه)
      Artinya : "Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a beliau berkata, telah bersabda Rasulullah : Telah berfirman Allah yang Maha Suci dan Maha Luhur : Aku adalah Dzat Yang Maha Mandiri, Yang Paling tidak membutuhkan sekutu; Barang siapa beramal sebuah amal menyekutukan Aku dalam amalan itu, maka Aku meninggalkannya dan sekutunya." (HR. Muslim dan begitu juga oleh Ibnu Majah)
      Bahkan sebegitu besarnya dosa syirik kecil sehingga Allah memasukkan pelakunya ke Neraka dalam keadaan hina. Sebagaimana telah dijelaskan dalam beberapa ayat dalam al-Qur'an, diantaranya :
      Allah ta'ala berfirman :
      مَنْ كَا نَ يُرِيْدُ الْعَا جِلَةَ عَجَّلْنَا لَهٗ فِيْهَا مَا نَشَآءُ لِمَنْ نُّرِيْدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهٗ جَهَنَّمَ ۚ يَصْلٰٮهَا مَذْمُوْمًا مَّدْحُوْرًا (١٨) وَمَنْ اَرَا دَ الْاٰ خِرَةَ وَسَعٰى لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَاُ ولٰٓئِكَ كَا نَ سَعْيُهُمْ مَّشْكُوْرًا (١٩)
      Artinya : "Barang siapa menghendaki kehidupan sekarang (dunyawi), maka Kami segerakan baginya (di dunia), apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki. Kemudian Kami sediakan baginya (di akhirat) Neraka Jahanam; dia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. Dan barang siapa menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh, sedangkan dia beriman, maka mereka itulah orang yang usahanya dibalas dengan baik." (QS. Al-Isra' 17: Ayat 18-19)
      Allah ta'ala berfirman :
      اَفَمَنْ وَّعَدْنٰهُ وَعْدًا حَسَنًا فَهُوَ لَا قِيْهِ كَمَنْ مَّتَّعْنٰهُ مَتَا عَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ثُمَّ هُوَ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ مِنَ الْمُحْضَرِيْنَ
      Artinya : "Maka apakah sama orang yang Kami janjikan kepadanya suatu janji yang baik (Surga) lalu dia memperolehnya, dengan orang yang Kami berikan kepadanya kesenangan hidup duniawi; kemudian pada hari Kiamat dia termasuk orang-orang yang diseret (ke dalam Neraka)?" (QS. Al-Qasas 28: Ayat 61)
      Allah ta'ala berfirman :
      سَنُلْقِيْ فِيْ قُلُوْبِ الَّذِيْنَ كَفَرُوا الرُّعْبَ بِمَاۤ اَشْرَكُوْا بِا للّٰهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهٖ سُلْطٰنًا ۚ وَمَأْوٰٮهُمُ النَّا رُ ۗ وَ بِئْسَ مَثْوَى الظّٰلِمِيْنَ
      Artinya : "Akan Kami masukkan rasa takut ke dalam hati orang-orang yang ingkar, karena mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan keterangan tentang itu. Dan tempat kembali mereka ialah Neraka. Dan (itulah) seburuk-buruk tempat tinggal (bagi) orang-orang zalim." (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 151)

    • @cahayailahi313
      @cahayailahi313 3 роки тому

      Ustadz Dhanu : Suatu amalan bisa jadi amal shaleh (yang diterima) atau amal rusak (yang tertolak) itu tergantung beberapa faktor, jika memenuhi syarat maka jadi amal shaleh, jika tidak maka jadi amal rusak, syarat-syarat tersebut diantaranya :
      ▪ 1. Di awali dengan membaca basmalah, karena basmalah menjadi pokok terpenting sebelum memulai suatu amal. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
      كُلُّ أَمْرٍ ذِيْ بَالٍ لاَ يُبْدَأُ فِيْهِ بِـ : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ فَهُوَ أَبْتَرُ
      Artinya : "Setiap perkara penting yang tidak dimulai dengan ‘bismillahirrahmanir rahiim’, amalan tersebut terputus berkahnya." (HR. Al-Khatib dalam Al-Jami’, dari jalur Ar-Rahawai dalam Al-Arba’in, As-Subki dalam tabaqathnya)
      ▪ 2. Niatnya benar-benar lillahi ta'ala (hanya untuk Allah, jadi bukan untuk dunyawi maupun untuk makhluk
      ▪ 3. Amalannya sesuai tuntunan al-Qur'an dan Sunnah, amalan ini terbagi lagi menjadi 2 bagian : 🔀Pertama - amalan tuntunan secara khusus (ibadah mahdhoh), contohnya seperti : Sholat fardhu lima waktu, puasa ramadhan, dan lainnya. 🔀Kedua - amalan tuntunan secara umum biasanya waktunya bebas dan tanpa dibatasi jumlah (ibadah ghoiru mahdhoh), contohnya seperti : beristigfar, bertaubat, bertasbih, dan lainnya.
      ▪ 4. Tujuannya lurus lillahi ta'ala tanpa belok-belok, maksudnya dari awal niat sampai mencapai hasil akhir tanpa dicampuri urusan lain, seperti dunyawi, ujub, riya', sombong, dan lainnya
      ▪ 5. Di akhiri dengan ucapan hamdalah, karena hamdalah adalah sebaik-baiknya doa dan sarana bersyukur kepada Allah.
      عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ أَفْضَلُ الذِّكْرِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَفْضَلُ الدُّعَاءِ الْحَمْدُ لِلَّهِ
      Artinya : "Dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘anhu ia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Dzikir yang paling utama adalah Laa ilaaha illallah dan doa yang paling utama adalah Alhamdulillah." (Hadits hasan, diriwayatkan oleh Tirmidzi, lihat Ash Shahihah no. 1497)
      Allah ta'ala berfirman :
      وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ
      Artinya : "Dan (ingatlah) ketika Tuhan kalian (Allah) telah mengumumkan (memberitahukan) : Sesungguhnya jika kalian bersyukur, niscaya Aku akan menambah (Nikmat) kepada Kalian, tetapi jika kalian mengingkari (Nikmat-Ku), maka pasti Azab-Ku sangat berat." (QS. Ibrahim 14: Ayat 7)
      • Pahami perbedaan fungsi doa dengan fungsi amal. Doa itu untuk meminta kepada Allah (boleh minta dunyawi dan akhirat). Sedangkan amal itu hanya untuk ibadah mencari ridho Allah, jangan disalah gunakan untuk dunyawi... Saya ibaratkan do’a adalah sebuah makanan untuk dimakan. Sedangkan amal ibadah adalah sebuah bahan bangunan untuk membangun sebuah gedung. Jangan dibalik, bahan bangunan justru dikira makanan, itu bukannya kenyang justru akan jadi penyakit... Jadi jangan sampai salah niat, penggunaan dan penempatan.

  • @ruskinah5563
    @ruskinah5563 3 місяці тому

    Alhamdulilah terimakasih ilmunya..pak ustad sngat bermanfaat bt kami..

  • @SriMukti-sd7cf
    @SriMukti-sd7cf 2 місяці тому

    Mohon doa untuk suami saya agus sunarto agar berhenti merokok

  • @pakkarno5416
    @pakkarno5416 2 місяці тому

    Semoga anakku brenti merokok

  • @cahayailahi313
    @cahayailahi313 3 роки тому +1

    🍂 Penyebab Dakwah & Nasehat Ustadz Dhanu Sulit Diterima Bahkan Sering Difitnah Oleh Umat Muslim Akhir Zaman 🍂
    🔽 Faktor-faktor penyebab orang sulit menerima Dakwah dan Nasehat Ustadz Dhanu, diantaranya :
    ▪ Cuma pengen sembuh tanpa mau memperbaiki diri dari Kesalahan dan Dosa
    ▪ Tidak tahu perbedaan fungsi Doa dengan fungsi Amal
    ▪ Tidak mau memahami apa makna ibadah lillahi ta'ala yang sesungguhnya
    ▪ Masih fanatik buta dengan guru-guru yang mengajarkan amalan-amalan tanpa tuntunan, sehingga tidak bisa membedakan antara ajaran yang benar dan yang salah
    ▪ Tidak tahu perbedaan antara Ketauhidan dengan Kemusyrikan

    • @cahayailahi313
      @cahayailahi313 3 роки тому

      ✨ SIKAP BIJAK USTADZ DHANU KETIKA DIFITNAH SEBAGAI DUKUN OLEH KAUM DZALIM DI SOSIAL MEDIA ✨
      || BERSABARLAH & DOAKANLAH AGAR KAUM DZALIM TERSEBUT DISELAMATKAN OLEH ALLAH TA'ALA ||
      √ CATATAN :
      ==========
      • Ketika kita didholimi oleh orang-orang dholim, kita mempunyai 2 pilihan, diantaranya yang bisa kita lakukan :
      1. Mendoakan agar orang-orang dholim tersebut dibalas setimpal sesuai dengan kezalimannya (asal tidak melampaui batas)
      2. Memaafkan dan mendoakan orang-orang dholim tersebut agar diselamatkan oleh Allah ta'ala. Biarkan Allah yang mengadilinya sendiri karena Allah maha adil dan bijaksana
      Allah ta'ala berfirman :
      لَّا يُحِبُّ اللَّهُ الْجَهْرَ بِالسُّوٓءِ مِنَ الْقَوْلِ إِلَّا مَنْ ظُلِمَ ۚ وَكَانَ اللَّهُ سَمِيعًا عَلِيمًا . إِنْ تُبْدُوا خَيْرًا أَوْ تُخْفُوهُ أَوْ تَعْفُوا عَنْ سُوٓءٍ فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا قَدِيرًا
      "Allah tidak menyukai perkataan buruk yang diucapkan secara terus terang (dari siapa pun juga) kecuali dari orang yang dianiaya. Dan Allah Maha Mendengar (apa-apa yang diucapkan) lagi Maha Mengetahui (apa-apa yang diperbuat). Jika kamu menyatakan (memperlihatkan) suatu kebaikan (di antara perbuatan-perbuatan baik) atau menyembunyikannya (melakukannya secara sembunyi-sembunyi) atau memaafkan sesuatu kesalahan (dari kedholiman orang lain) maka sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Kuasa." (QS. An-Nisa' 4: Ayat 148-149)
      Allah ta'ala berfirman :
      وَجَزٰٓؤُا سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَا ۖ فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُۥ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِينَ . وَلَمَنِ انْتَصَرَ بَعْدَ ظُلْمِهِۦ فَأُولٰٓئِكَ مَا عَلَيْهِمْ مِّنْ سَبِيلٍ
      "Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barang siapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang zalim. Tetapi orang-orang yang membela diri setelah dizalimi, tidak ada alasan untuk menyalahkan mereka." (QS. Asy-Syura 42: Ayat 40-41)
      Allah ta'ala berfirman :
      إِنَّمَا السَّبِيلُ عَلَى الَّذِينَ يَظْلِمُونَ النَّاسَ وَيَبْغُونَ فِى الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ ۚ أُولٰٓئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ . وَلَمَنْ صَبَرَ وَغَفَرَ إِنَّ ذٰلِكَ لَمِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ . وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُۥ مِنْ وَلِىٍّ مِّنۢ بَعْدِهِۦ ۗ وَتَرَى الظّٰلِمِينَ لَمَّا رَأَوُا الْعَذَابَ يَقُولُونَ هَلْ إِلٰى مَرَدٍّ مِّنْ سَبِيلٍ
      "Sesungguhnya kesalahan hanya ada pada orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di bumi tanpa (mengindahkan) kebenaran. Mereka itu mendapat siksaan yang pedih. Tetapi barang siapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia. Dan barang siapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka tidak ada baginya pelindung setelah itu. Kamu akan melihat orang-orang zalim ketika mereka melihat azab berkata, Adakah kiranya jalan untuk kembali (ke dunia)?" (QS. Asy-Syura 42: Ayat 42-44)
      Allah ta'ala berfirman :
      وَعِبَادُ الرَّحْمٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجٰهِلُونَ قَالُوا سَلٰمًا
      "Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila ada orang-orang bodoh (jahil/dzalim) menyapa mereka (dengan kata-kata kasar, menghina, atau memfitnah), mereka mengucapkan (membalas) dengan ucapan penuh keselamatan (mendoakan keselamatan)." (QS. Al-Furqan 25: Ayat 63)
      Allah ta'ala berfirman :
      مَّنْ عَمِلَ صٰلِحًا فَلِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَنْ أَسَآءَ فَعَلَيْهَا ۗ وَمَا رَبُّكَ بِظَلّٰمٍ لِّلْعَبِيدِ
      "Barang siapa mengerjakan kebajikan maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barang siapa berbuat jahat maka (dosanya) menjadi tanggungan dirinya sendiri. Dan Tuhanmu sama sekali tidak menzalimi hamba-hamba-(Nya)." (QS. Fussilat 41: Ayat 46)
      • Kenapa kita dianjurkan oleh Allah ta'ala memaafkan dan mendoakan keselamatan kepada orang-orang dholim? Karena untuk menguji kita seberapa besar ketaatan kita kepada Allah, jika kita sabar dan memaafkan maka Allah akan memberi pahala yang besar di akhirat.
      • Allah maha adil dan bijaksana untuk orang-orang dholim yang berbuat dholim meskipun kita sudah memaafkan orang-orang dholim tersebut, jika mereka tidak menyadari kesalahannya dan belum meminta maaf kepada kita, maka Allah tetap tidak ridho terhadap perbuatan dholim tersebut dan akan tetap menghukum mereka.
      • Jika ada orang dholim yang sudah mengakui kesalahannya dan meminta maaf dengan tulus kepada kita, maka kita wajib memaafkannya, jika tidak memaafkan maka kita yang akan berdosa dihadapan Allah.

    • @cahayailahi313
      @cahayailahi313 3 роки тому

      🔄 ANTARA GOLONGAN YANG SELAMAT DENGAN GOLONGAN YANG MERUGI DAN BANGKRUT DI AKHIRAT
      Golongan umat Islam yang akan selamat di akhirat nanti adalah golongan yang mampu menjaga lisan dan akhlaknya, baik terhadap hubungannya dengan Allah maupun hubungannya dengan sesama makhluk ciptaan Allah, sebagaimana telah dijelaskan dalam beberapa dalil dari As-Sunnah dan Al-Qur'an, diantaranya :
      حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ الْقُرَشِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا أَبِي قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو بُرْدَةَ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْإِسْلَامِ أَفْضَلُ قَالَ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
      Artinya : "Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Yahya bin Sa'id Al Qurasyi dia berkata, Telah menceritakan kepada kami bapakku berkata, bahwa Telah menceritakan kepada kami Abu Burdah bin Abdullah bin Abu Burdah dari Abu Burdah dari Abu Musa berkata: Wahai Rasulullah, Siapakah yang lebih utama dalam berIslam (mengamalkan ajaran islam)? Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: Siapa saja umat muslim yang selamat dari (keburukan) lisan dan tangannya." (HR. Bukhari)
      حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ مَنْصُورٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا وَائِلٍ يُحَدِّثُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوقٌ وَقِتَالُهُ كُفْرٌ
      Artinya : "Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Manshur dia berkata; saya mendengar Abu Wa`il bercerita dari Abdullah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Mencela orang muslim adalah kefasikan dan membunuhnya adalah kekufuran." (HR. Bukhari)
      Allah ta'ala berfirman :
      يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوٓا إِنْ جَآءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوٓا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًۢا بِجَهٰلَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلٰى مَا فَعَلْتُمْ نٰدِمِينَ
      Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepada kalian membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kalian tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kalian menyesali perbuatan kalian itu." (QS. Al-Hujurat 49: Ayat 6)
      Allah ta'ala berfirman :
      يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰىٓ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَآءٌ مِّنْ نِّسَآءٍ عَسٰىٓ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوٓا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقٰبِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمٰنِ ۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَأُولٰٓئِكَ هُمُ الظّٰلِمُونَ
      Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain, (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kalian saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (QS. Al-Hujurat 49: Ayat 11)
      Allah ta’ala berfirman :
      يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّ ۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًا ۗ اَ يُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُ ۗ وَا تَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّا بٌ رَّحِيْمٌ
      Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kalian menggunjing sebagian yang lain, Sukakah salah seorang di antara kalian memakan daging saudaranya yang sudah mati?, Maka tentulah kalian merasa jijik kepadanya, Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Hujurat 49 : Ayat 12)
      Allah ta'ala berfirman :
      هُوَ الَّذِىٓ أَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ مِنْهُ ءَايٰتٌ مُّحْكَمٰتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتٰبِ وَأُخَرُ مُتَشٰبِهٰتٌ ۖ فَأَمَّا الَّذِينَ فِى قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشٰبَهَ مِنْهُ ابْتِغَآءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَآءَ تَأْوِيلِهِۦ ۗ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُۥٓ إِلَّا اللَّهُ ۗ وَالرّٰسِخُونَ فِى الْعِلْمِ يَقُولُونَ ءَامَنَّا بِهِۦ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ رَبِّنَا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّآ أُولُوا الْأَلْبٰبِ
      Artinya : "Dialah yang menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad). Di antaranya ada ayat-ayat yang muhkamat (yang sudah jelas makna tujuannya), itulah pokok-pokok Kitab (Al-Qur'an) dan yang lain mutasyabihat (yang belum jelas makna tujuannya). Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mengikuti yang mutasyabihat untuk mencari-cari fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang ilmunya mendalam berkata : Kami beriman kepadanya (Al-Qur'an), semuanya (yang muhkamat dan mutasyabihat) dari sisi Tuhan kami. Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang yang berakal." (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 7)
      Hakikat orang yang bangkrut pada hari kiamat adalah orang yang membawa segudang amal kebaikan, tetapi dia membawa beragam kezaliman terhadap sesama hamba Allah. Oleh karena itu, sepantasnya sebagai hamba yang taat dan takut terhadap Allah untuk selalu berusaha menjauhi segala bentuk kezaliman.
      عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ
      Artinya : "Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Tahukah kalian siapakah orang bangkrut itu?... Para Sahabat Radhiyallahu anhum menjawab : Orang bangkrut menurut kami adalah orang yang tidak punya uang dan barang... Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Sesungguhnya orang bangkrut di kalangan umatku, (yaitu) orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa (pahala amalan) shalat, puasa dan zakat. Tetapi dia juga mencaci maki si ini, menuduh si itu, memakan harta orang ini, menumpahkan darah orang ini, dan memukul orang ini. Maka orang ini (yang terdholimi) diberi sebagian kebaikan-kebaikannya, dan orang ini (yang terdholimi lainnya) diberi sebagian kebaikan-kebaikannya. Jika kebaikan-kebaikannya (amal dari orang yang mendholimi) telah habis sebelum diselesaikan kewajibannya, maka kesalahan-kesalahan mereka (dosa dari orang yang terdholimi) diambil lalu ditimpakan padanya, kemudian dia dilemparkan di dalam Neraka.” (HR. Muslim, no. 2581)

  • @hambaallah8157
    @hambaallah8157 3 роки тому

    Apakah ini sama dengan channel hidayah ilahi ?

    • @cahayailahi313
      @cahayailahi313 3 роки тому

      Beda mas

    • @hambaallah8157
      @hambaallah8157 3 роки тому +1

      Saya kira sama. Soalnya kok video channel hidayah ilahi hilang semua