Mas, maaf konsentrasi campuran fecl3 nya jangan lebih dari 20%, kalau bisa dalam 100gr fecl3 itu dilarutkan dalam 900ml air atau lebih sehingga menghasilkan kadar fecl3 dalam larutan itu 10%, jadi kadar ke asamannya terlalu tinggi, dan juga untuk prosesnya jangan di diamkan terlalu lama, karna fecl3 itu sangat cepat untuk mengoksidasi bilah, setelah pamor sudah muncul langsung di netralkan dengan baking soda, kalau saya 1 sendok baking soda di campur dengan 1 liter air, saya rendam beberapa menit setelah itu saya cuci, hasilnya lumayan juga kok mas, lebih cepat juga.. Btw makasih loh infonya, saya juga nyoba grgr liat video ini hahahahaha
Brarti stelah dingin tidak bisa di pakai om? Coz ketika di enceri pakai air reaksinya panas banget. Itu d rendam cuma 1 jam om. Bukan d diamkan semalam om.
Untuk hasil kurang lebih sama om. Karna pada dasarnya sama saja. Hanya saja dosis pengguna'an batu warangan (arsenik alam) jauh lebih banyak di banding dosis menggunakan arsenik german. Sebagai misal untuk membuat warangan menggunakan Batu warangan membutuhkan 200gram baru bisa jadi. Sedangkan jika memakai arsenik jerman cukup 20gram sudah jadi.
Kalau saya lebih suka Ferichlorid (FeCl3), tingkat keasaman bisa diatur tergantung jumlah campuran air, lebih murah, tidak beracun seperti arsenik (warangan) dan mudah didapat. Coba diperbaiki tekniknya, teknik jangan disamaka dengan pewarangan arsenik.
setahu saya keris itu pamornya terbuat dari nikel, sedang damaskus pamornya berasal dari besi dan baja yg berbeda jenis, jadi apakah nickel terpengaruh dengan feric acid (?) berbeda (?)
@@r_abduljalil dengan air panas, pelarutannya akan lebih sempurna. FC kan biasanya untuk mencetak PCB. Nah kalau sudah dingin dan mau digunakan lagi tinggal dipanaskan saja
Maaf, FeCl3 adalah pelarut logam, biasa di pakai melarutkan PCB untuk membuat jalur elektronik,kalo di pake untuk keris ya bisa hancur kerisnya 😂, jadi ini ide sangat ngawurrr
Luntur mas,ketika di masukkan warangan guratan2 pamor tampak menyala tapi begitu dicuci malah luntur dan setelahnya hasil menjadi kehijauan semu kemerahan🙏🙏🙏
Sebagian orang justru suka di warangi om. Karna pamor keleng termasuk langka & menjadi kebanggaan tersendiri bagi pemiliknya. Saya sendiri pernah memiliki pamor pengawak wojo. Sampai sekarang cari lagi g dapet2. D tempat saya ada kolektor (DPR) sukanya justru yg kelengan2 & pengawak wojo.
"deso mowo coro" mungkin tepat ya untuk hal ini, karena senjata oleh kita ternyata gak sebatas alat, lain dengan peradaban barat, bahkan sependek pengetahuanku tempa ala damaskus pun ditujukan untuk fungsi teknis semata, silahkan lah di bedah soal perbedaan budaya berpedang timur tengah dan barat.secara logika awam saya akan bilang itu soal selera orang kita yang gak tanggung, bikin sajam (keris maksudnya) dengan bahan yang dipadu, ribetnya minta ampun, tapi kok gak kelihatan jejaknya, kok rasanya percuma, barangkali itu yang kemudian membawa laku ke arah penemuan racikan untuk mewarangi, biar jejak kerja kerasnya nampak, terlepas filosofinya lho ya.
Betul sekali bang. Jika di tinjau secara ilmu seni. Tanpa adanya racikan yg dapat mengeluarkan pamor, maka tingkat profesionalisme Empu & cirikhas Empu tidak akan di ketahui. Dengan adanya metode pengeluaran pamor maka kerja keras empu dapat di lihat secara nyata. Di lihat dari tingkat kerapian pamor, guratan pamor yg menunjukkan brapa banyaknya lipatan, juga perbedaan warna material bilah dapat di jadikan sebagai acuan penilaian profesionalisme Empu di masa itu. Juga dapat di jadikan acuan tingkat kasta/tinggi nya mahar suatu pusaka.
@@r_abduljalil ya, bahkan dinamai juga, kelakuan orang hari ini sama saja, peradaban barat modern, penempanya juga usil sekali berkesperimen padu padan bahan, dengan bentuk pamor yang rapih, bahkan beberapa bentuknya sudah mendekati karakter tertentu secara detail,
Mantap bang ilmunya, smga tambh maju n bnyk rejekinya
Rahayu 😊
Aamiiin... Rahayu...
Mas, maaf konsentrasi campuran fecl3 nya jangan lebih dari 20%, kalau bisa dalam 100gr fecl3 itu dilarutkan dalam 900ml air atau lebih sehingga menghasilkan kadar fecl3 dalam larutan itu 10%, jadi kadar ke asamannya terlalu tinggi, dan juga untuk prosesnya jangan di diamkan terlalu lama, karna fecl3 itu sangat cepat untuk mengoksidasi bilah, setelah pamor sudah muncul langsung di netralkan dengan baking soda, kalau saya 1 sendok baking soda di campur dengan 1 liter air, saya rendam beberapa menit setelah itu saya cuci, hasilnya lumayan juga kok mas, lebih cepat juga.. Btw makasih loh infonya, saya juga nyoba grgr liat video ini hahahahaha
Siapp bang..
Kita cobaa...
Makasih banyak infonya...
Buat tutorial om biar ada alternatif lain selain arsenik..
Gmna ya mas caranya biar gak karatan setelah make fericlorid
Terima kasih kang mas. Ilmu baru dan semoga bermanfaat untuk semuanya. Sudah saya subscribe
Sama2 bang. Terimakasih pertanyaannya...
Seharus y pakai air panas atau yg masih hangat, jangan malah di diam kn semalaman, dan juga kalau air hangat merendam y juga sebentar, cikup 5 menit
Brarti stelah dingin tidak bisa di pakai om?
Coz ketika di enceri pakai air reaksinya panas banget.
Itu d rendam cuma 1 jam om. Bukan d diamkan semalam om.
Bikin tutor mas warangan lokal (alami) dan warangan kimia. Langsung praktek Di bilah keris !
Untuk hasil kurang lebih sama om.
Karna pada dasarnya sama saja.
Hanya saja dosis pengguna'an batu warangan (arsenik alam) jauh lebih banyak di banding dosis menggunakan arsenik german.
Sebagai misal untuk membuat warangan menggunakan Batu warangan membutuhkan 200gram baru bisa jadi.
Sedangkan jika memakai arsenik jerman cukup 20gram sudah jadi.
Kalau saya lebih suka Ferichlorid (FeCl3), tingkat keasaman bisa diatur tergantung jumlah campuran air, lebih murah, tidak beracun seperti arsenik (warangan) dan mudah didapat. Coba diperbaiki tekniknya, teknik jangan disamaka dengan pewarangan arsenik.
@@syandinurfajri7147 minta prosedur pengeluaran pamor menggunakan ferichloride om.
Ferruc chloride nya ditambah air saja biar ph nya nggak terlalu asam.
Bukannya Kalau terlalu rendah konsentrasi nya kurang efektif bang dalam mengeluarkan motif pamor?
Madang Sinambi Ndelok
Siapp boskuu
Kalo Sajam biasa, bukan bahan isen hasilnya gimana ya?
Kemungkinan hitam biasa bang
❤❤❤
Trimakaaih sudah mampir.
Warang batu hunan klau luntur gmn Om jalil...Solusinya mohon petunjuk...Trimakasih om
Lunturnya pas ninting atau ngepyok?
Bang tolong dong ksih tau cara bikin warangan yg alami..😁 smoga berqah ilmunya
Saya sudah pernah buat 2 video bang.
Rahasia cara membuat warangan
& Praktek membuat warangan
setahu saya keris itu pamornya terbuat dari nikel, sedang damaskus pamornya berasal dari besi dan baja yg berbeda jenis, jadi apakah nickel terpengaruh dengan feric acid (?) berbeda (?)
Mungkin yg terpengaruh ferric chloride besinya bang.
Saya pake ferik cholride malam bila besi menjadi hitam
Pernah coba ke keris bang?
Biasanya FeCl3 untuk barang baru bang kalo untuk barang lama ancur bang lama"
Mantab bang. Makasin informasinya.
mohon maaf mas cara mebeli waranganya dimana
Saat ini stok warangan untuk d jual habis bang.
Ferrid cloride mestinya dicampur dengan air panas, dividio ini hanya dengan air biasa
Knapa harus air panas bang?
@@r_abduljalil pelarutannya lebih sempurna, FC biasanya untuk mencetak PCB, dan penggunaannya dengan air panas.
@@r_abduljalil dengan air panas, pelarutannya akan lebih sempurna. FC kan biasanya untuk mencetak PCB. Nah kalau sudah dingin dan mau digunakan lagi tinggal dipanaskan saja
saya campur air panas dengan ferric clorida tapi pamor nya gk muncul muncul ya bang mohon solusi nya bang baru nyoba sih
Mas apa boleh saya beli air waranganya/babonnya???,,,
Stok yg untuk di jual baru habis bang
Maf besi clorida belinya di toko mn ya
Online shop banyak om.
Sampean beli di mana mas batu warangan nya
Di online banyak om
Maaf, FeCl3 adalah pelarut logam, biasa di pakai melarutkan PCB untuk membuat jalur elektronik,kalo di pake untuk keris ya bisa hancur kerisnya 😂, jadi ini ide sangat ngawurrr
Betul sekali bang. Ini cuma menuruti request netizen. Coz FeCl3 juga dipakai damascus.
Piro mas tumbas warangan
1,5liter 1juta om.
Boleh beli sedikit babonan warangka nya kah
Stok habis om. Ini sisanya buat d pakai sendiri.
@@r_abduljalil ow iya2 🙏
Minta no wa bos..., Sy pingin beli air warangan jadinya yg ud siap pakek.....
Cari d komentar2 om.😁
Saya beli onlen,mungkin saya tertipu tentang air warangan yg saya beli
Memangnya kenapa Bang?
Luntur mas,ketika di masukkan warangan guratan2 pamor tampak menyala tapi begitu dicuci malah luntur dan setelahnya hasil menjadi kehijauan semu kemerahan🙏🙏🙏
Lunturnya ditangan jadi hitam.
@@AkademiCrepes beli di shopee? Yang dari Nganjuk?
Waduh toko mana nih yang harus di percaya beli air warangan ya
Warangan babonan nya mas berapa duit
Habis bang
Kalau keris pamor keleng apakah harus diwarangi juga ? 🙏
Sebagian orang justru suka di warangi om. Karna pamor keleng termasuk langka & menjadi kebanggaan tersendiri bagi pemiliknya.
Saya sendiri pernah memiliki pamor pengawak wojo. Sampai sekarang cari lagi g dapet2.
D tempat saya ada kolektor (DPR) sukanya justru yg kelengan2 & pengawak wojo.
@@r_abduljalil Boleh minta Instagramnya pengen tanya banyak soal Pusaka.
Mas babonan nya , bli berapa duit .tolong mas saya pemula
Stok babonan baru habis bang.
"deso mowo coro" mungkin tepat ya untuk hal ini, karena senjata oleh kita ternyata gak sebatas alat, lain dengan peradaban barat, bahkan sependek pengetahuanku tempa ala damaskus pun ditujukan untuk fungsi teknis semata, silahkan lah di bedah soal perbedaan budaya berpedang timur tengah dan barat.secara logika awam saya akan bilang itu soal selera orang kita yang gak tanggung, bikin sajam (keris maksudnya) dengan bahan yang dipadu, ribetnya minta ampun, tapi kok gak kelihatan jejaknya, kok rasanya percuma, barangkali itu yang kemudian membawa laku ke arah penemuan racikan untuk mewarangi, biar jejak kerja kerasnya nampak, terlepas filosofinya lho ya.
Betul sekali bang.
Jika di tinjau secara ilmu seni.
Tanpa adanya racikan yg dapat mengeluarkan pamor, maka tingkat profesionalisme Empu & cirikhas Empu tidak akan di ketahui.
Dengan adanya metode pengeluaran pamor maka kerja keras empu dapat di lihat secara nyata.
Di lihat dari tingkat kerapian pamor, guratan pamor yg menunjukkan brapa banyaknya lipatan, juga perbedaan warna material bilah dapat di jadikan sebagai acuan penilaian profesionalisme Empu di masa itu. Juga dapat di jadikan acuan tingkat kasta/tinggi nya mahar suatu pusaka.
@@r_abduljalil ya, bahkan dinamai juga, kelakuan orang hari ini sama saja, peradaban barat modern, penempanya juga usil sekali berkesperimen padu padan bahan, dengan bentuk pamor yang rapih, bahkan beberapa bentuknya sudah mendekati karakter tertentu secara detail,
Gak jelas mas, Warangan tdk dijelaskan bahannya apa, belinya dmn dls
Coba cek video saya "praktek membuat warangan" Atau "rahasia cara membuat warangan"
Madang Sinambi Ndelok
@@CahnDalan310 siaappp.. Jangan lupa subscribe..
Madang Sinambi Ndelok
Siapp boskuuu. Jangan lupa subscribe...