Syarat Sah Shalat | Ustadz Ammi Nur Baits
Вставка
- Опубліковано 10 лис 2024
- SYARAT SAH SHALAT
Ustadz Ammi Nur Baits حَفِظَهُ الله تعالى
🗓️ Senin, 23 September 2024
🏢 Studio ANB Channel, Krajan, Sleman
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Pembahasan kajian pagi ini tentang syarat sah shalat, berdasarkan hadits berikut ini
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ:
«لَا يَقْبَلُ اللهُ صَلَاةَ أَحَدِكُمْ إِذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ».
[صحيح] - [متفق عليه] - [صحيح البخاري: 6954]
Abu Hurairah raḍiyallāhu 'anhu meriwayatkan dari Nabi ﷺ bahwa beliau bersabda,"Allah tidak akan menerima shalat salah seorang kalian jika berhadats hingga ia berwudhu."
[Sahih] - [Muttafaq 'alaihi] - [Sahih Bukhari - 6954]
Nabi ﷺ menerangkan bahwa di antara syarat sah shalat ialah bersuci. Sebab itu, orang yang akan mengerjakan shalat wajib berwudhu jika mengalami salah satu pembatal wudhu seperti buang angin, buang air besar, buang air kecil, tidur, sesuatu yang keluar dalam jumlah banyak dari badan apabila statusnya najis, makan daging unta, menyentuh wanita dengan syahwat, memegang kemaluan dengan tangan meskipun di sebagian keterangan tadi ada khilaf ulama, atau lainnya.
Shalat tidak diterima artinya tidak sah shalatnya sehingga tidak gugur kewajibannya, jika berwudhu maka shalatnya diterima namun harus dipenuhi perkara yang wajib dan syarat-syaratnya karena syariat ini banyak menggantungkan hukum dalam perkara-perkara tertentu yang berkaitan, semisal syarat diterimanya ibadah itu tidak hanya ikhlas saja akan tetapi juga harus sesuai tuntunan Nabi ﷺ.
Hasil tertentu dapat diperoleh apabila terpenuhi syarat-syaratnya dan tidak ada penghalang-penghalangnya. Berkaitan dengan aturan syariat maka harus mengumpulkan dalil-dalil yang beragam untuk mengambil kesimpulan hukum yang tepat & benar. Inilah sebabnya para ulama menulis ilmu fiqih dan seputar hukum syariat, serta merapikan hukum-hukum syari agar mudah dipahami oleh masyarakat awam. Hukum tidak bisa didapatkan kecuali menggabungkan syarat dan konsekuensi dan tertiadakan semua penghalangnya.
Wudhu dilakukan sesuai urutannya sebagaimana Allah سبحانه و تعالى berfirman dalam Surat Al-Ma’idah Ayat 6
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قُمْتُمْ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ فَٱغْسِلُوا۟ وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى ٱلْمَرَافِقِ وَٱمْسَحُوا۟ بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى ٱلْكَعْبَيْنِ ۚ وَإِن كُنتُمْ جُنُبًا فَٱطَّهَّرُوا۟ ۚ وَإِن كُنتُم مَّرْضَىٰٓ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَآءَ أَحَدٌ مِّنكُم مِّنَ ٱلْغَآئِطِ أَوْ لَٰمَسْتُمُ ٱلنِّسَآءَ فَلَمْ تَجِدُوا۟ مَآءً فَتَيَمَّمُوا۟ صَعِيدًا طَيِّبًا فَٱمْسَحُوا۟ بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُم مِّنْهُ ۚ مَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُم مِّنْ حَرَجٍ وَلَٰكِن يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُۥ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.
wallahu'alam
جَزَاكُمُ اللهُ خَيْرًا كَثِيْرًا ustadz
Syukron ilmu nya ustadz
Wa'alaikumsalam wrohmatullah wabarokatuh
Alhamdulillah
جَزَاكَ اللّهُ,
بَارَكَ اللهُ فِيْكُمْ,
شكرا
Ustadz
Bismillah hadir nyimak ustad
Barokalloh hufikum jajakalloh khoiro pak ustadz
Alhamdulillah menyimak
Barakallahu fiik Ustadz
Assalamualaikum . hadir menyimak pak Ustadz. Barokallahu fikkium.
🏍️