Saya sangat bersyukur mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pendidikan Guru Penggerak, belajar tentang pemimpin pembelajaran, berkolaborasi dengan teman sejawat untuk berbagi praktik baik dan model pembelajaran yang berpihak kepada murid,
Guru penggerak adalah guru berprestasi, dg seleksi yg ketat mereka bisa lolos menjadi guru penggerak, Meraka sangat menguasai IT dan yg pasti juga menguasai persyaratan untuk menjadi KS atau pengawas, hanya mereka msh usia muda², menurut kami sdh pantas/layak kalau guru penggerak segera diterbitkan SK nya untuk menjadi KS atau Pengawas sebagai penghargaannya, jangan habis manis sepah dibuang setiap ganti Menteri selalu ganti kurikulumnya, sedangkan tujuan pendidikan tetap tdk ada perubahan.
Selamat menjalankan amanah sebagai pemimpin, pastinya tanggungjawab akan tambah berat, (sekolah, guru, siswa), semoga amanah dan dpt meningkatkan kwalitas pendidikan
Informasinya bagus sekali, disertakan media online atau cetak yang terpercaya, sehingga mempunyai sumber terpercaya bukan asal ngomong tanpa data.Walaupun saya bukan guru penggerak, kepala sekolah dari non penggerak mengapresiasi program ini.
Saya setuju, untuk menghindari anggapan negatif ttg guru penggerak yg dipandang sebelah mata karena dianggap terlalu muda, terlalu cepat jd ks, blm layak, maka harus ada kompetensi pendukung lainnya seperti pengalaman manajerial dll. Gunanya utk menyaring gp yang memenuhi syarat sajalah yang terpilih menjadi kepala sekolah
Benar sekali bu, karena menjadi kepala sekolah itu mempunyai masalah yang kompleks ketika memimpin, walaupun GP dibekali secara teoritis ilmu kepemimpinan, coach, pengelolaan SDA dan lainnya, namun secara praktik diperlukan pengalaman manajerial bagi seorang CKS minimal 2 tahun terakhir, dan persyaratan lainnya yang harus dipenuhi. Salam sehat dan sukses selalu Bu 🙏
Jadi kepala sekolah tidak cuma pandai IT, tapi juga pengalaman, banyak kepala sekolah yang dari penggerak tapi keadaan sekolah sama gk ada bedanya, dengan yang bukan guru penggerak
@@Muktarbengkulugmail.com.idMukt Program yang berdampak positip bagi pengembangan sekolah, perlu ditingkatkan. Terimakasih Pak Muktar, selamat atas dilantiknya menjadi Pengawas Sekolah.
Sebaiknya yang di jadikan kepala sekolah guru yg sudah senior terutama guru2 yg sdh pernah jadi Waka kurikulum, waka sarpras, waka Humas dan waka kesiswaan itu pasti sudah mempunyai pengalaman manajerial karena sering berkordinasi dg kepala sekolahnya tahu pekerjaan yg dikerjakan Kasek..
Selamat untuk 17rb guru yang diangkat jadi KS dan PS. Pertanyaannya khusus jenjang SD, yang mau mengajar siapa, saat ini rata rata sekolah kekurangan guru 2-3 orang.
@@aguswibowo3350 itu akumulasi seluruh Indonesia Pak, gak banyak sebenarnya.. diangkatan saya, dan 5 angkatan lainnya aja dari 185 GP, yg diangkat Kepsek dari SD-SMP, baru 15 orang, karena harus mempunyai pengalaman manajerial yang cukup, dan syarat lainnya.
Gk penting guru penggrk itu klo tujuanx sbg syrt utk dianggat jd kepsek, krn tnpa tnpa guru penggerak pun sy meyakini bhwa sekolah ttap bisa jalan dn bergerak menuju perubhan yg lebih baik, krn bnyak guru2 brpngalan yg mmpu mmimpin sekokah, jd gk harus dr guru pnggerak, apalgi kepsekx juga di beri diklat2 utk mningkatkn kompetensix, serta guru2x juga ikut diklat/bimtek sprti yg selama brjaln toh juga ilmu yg diperoleh guru pnggerak gk ada bedax dgn apa yg diperoleh guru dari diklat atau bimtek, kn sama saja, dn guru2 sltalh kmbali dr diklat/bimtek tdk mnunjukkn kesombongn dn tdk merasa dirix saja yg paling bisa, mrka lngsung mmpraktikn ilmu yg didpt lngsung dgn siswa dikelasz masing2, tdk sibuk dgn pngimbasan ksana kmari tinggalkn anak muridx. Beda dgn guru pnggerak trlalu mncolok tingkah dn prilaku yg kurang, hnya mngutamakan kpentingn dirix trkait tugas2 dn bukti karya saja, sementara guru lain jdi korban hrs gntik n jam guru pnggerak ybs.
Kamu kurang literasi. Jadi guru berpikirlah yg positif. Pikiran seprtimun kalau di lembagamu hanya akan sebagai penghambat perkembangan kemajuan Lembagamu.
Saya ini Kepsek bukan guru penggerak, kepsek dari jalur Cakep, kalau tidak senang PGP tak perlu menjelekkan, atau melebel jelek. Disekolah saya ada beberapa guru penggerak, tidak seperti yang Anda ceritakan. Mereka mau berbagi, tidak pelit ilmu. Dan mengajar dengan baik. Saya sudah 15 tahun jadi kepsek, banyak sekolah yang sudah saya pimpin, biasanya yang berkomentar seperti ini menjadi toksit di sekolah, mempengaruhi temannya yang lain, opurtunis, guru pragmatis,mementingkan diri sendiri, tidak mau tau dengan orang lain, gaji tidak mau kurang.
Buktikan saja diri sendiri di sekolah masing-masing, kalau memang kita bisa menjadi guru teladan, dan menjadi contoh bagi guru yang lain. Tanpa menjelekkan dan menjatuhkan program pemerintah yang sudah berjalan.
Mungkin kamu@yulianlemor gk lulus seleksi GP makanya kwmu hanya bisa nyinyir tanpa fakta dan data. Guru srperti kamu disekolahku ada dan orangnya susah berkembang ( egois orang macam ini)
Anda seharusnya masuk guru penggerak baru anda paham apa yg di dapat dari guru pengerak. , anda kalau seorang guru anda pasti tdk suka kerna tidak lolos seleksi, atau kerna kurangnya literasi
Setiap diklat ada plus and minusnya...bagaimana ada pengalaman kalau tidak diberi kesempatan...apakah ada jaminan dizaman IT ini guru2 senior akan lebih baik jadi kepsek.
Data2 yg di sajikn itu mngkin saja ada benar, akn ttapi tdk akan ada artix bagi peseta didik yg mnrindukn kehadiran guru2x brtatap muka dgn mereka dlm aktivitas pmbelajaran setiap harix, informasi itu hnya buat bangga diri hnya bgi guru pnggerak saja, bukan bangga anak muridx, dn guru lain jadi sengsara. Yg selalu korban gntikn ybs utk dikelasx. Itulh sebabx ratusan ribu guru yg tdk setuju pgp ini, tolong pk mendikdasmen dikaji kmbali dn bila prlu hentikn saja.
Guru penggerak tujuan utamanya adalah pemimpin pembelajaran bukan memimpin sekolah, sdh tjd salah kebijakan selama 4 thn ini lulus PGP jd KS dan pengawas, ini adlh kebijakan yg mengingkari tujuan utama PGP yg sehrsnya sbg penggerak komunitas ataupun pemimpin pembelajaran, sdgkan KS dan pengawas dipilih dan diangkat krn senioritas, pengalaman, penjenjangan, dedikasi, lama pengabdian dan msh bny lg. Maka perlu diluruskan kembali permendikbud yg tdk sesuai oleh Bapak Menteri yg baru, agr peningkatan kompetensi guru semisal PGP hny sbg unsur pengembangan diri , penggerak dan pemimpin pembelajaran bukan memimpin sekolah (KS) ataupun pengawas. PGP yg mereward mjd KS dan pengawas sdh mendeskriminasi guru2 senior yg lebih berhak sbg pemimpin sekolah dan berjenjang mjd pengawas sbg kelanjutannya. Tidak ada deskriminasi dlm dunia pendidikan yg selalu menjunjung tinggi keadilan. Ini malah guru2 yg sdh diperlakukan tdk adil dan menuai dalam rasa kecewa. Diskriminatif otomatisasi GP mjd KS telah mencederai karir guru, brp bny guru yg terganjal PGP pdhl memiliki kompetensi memimpin sebuah sekolah dan brp bny KS yg layak mjd pengawas.
Fakta dilapangan beda,lihai di ITC,sangat egois ,sering tinggalkan murid,hubungan sosial dg masyarakat lemah,meremehkan seniornya,karena merasa mumpuni di ITC.Tampilan tidak ramah .karena merasa sudah ahli.
Saya sangat bersyukur mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pendidikan Guru Penggerak, belajar tentang pemimpin pembelajaran, berkolaborasi dengan teman sejawat untuk berbagi praktik baik dan model pembelajaran yang berpihak kepada murid,
Guru penggerak adalah guru berprestasi, dg seleksi yg ketat mereka bisa lolos menjadi guru penggerak, Meraka sangat menguasai IT dan yg pasti juga menguasai persyaratan untuk menjadi KS atau pengawas, hanya mereka msh usia muda², menurut kami sdh pantas/layak kalau guru penggerak segera diterbitkan SK nya untuk menjadi KS atau Pengawas sebagai penghargaannya, jangan habis manis sepah dibuang setiap ganti Menteri selalu ganti kurikulumnya, sedangkan tujuan pendidikan tetap tdk ada perubahan.
Selamat menjalankan amanah sebagai pemimpin, pastinya tanggungjawab akan tambah berat, (sekolah, guru, siswa), semoga amanah dan dpt meningkatkan kwalitas pendidikan
Informasinya bagus sekali, disertakan media online atau cetak yang terpercaya, sehingga mempunyai sumber terpercaya bukan asal ngomong tanpa data.Walaupun saya bukan guru penggerak, kepala sekolah dari non penggerak mengapresiasi program ini.
Terimakasih bu, salam sukses dan sehat selalu 🙏
Saya setuju, untuk menghindari anggapan negatif ttg guru penggerak yg dipandang sebelah mata karena dianggap terlalu muda, terlalu cepat jd ks, blm layak, maka harus ada kompetensi pendukung lainnya seperti pengalaman manajerial dll. Gunanya utk menyaring gp yang memenuhi syarat sajalah yang terpilih menjadi kepala sekolah
Benar sekali bu, karena menjadi kepala sekolah itu mempunyai masalah yang kompleks ketika memimpin, walaupun GP dibekali secara teoritis ilmu kepemimpinan, coach, pengelolaan SDA dan lainnya, namun secara praktik diperlukan pengalaman manajerial bagi seorang CKS minimal 2 tahun terakhir, dan persyaratan lainnya yang harus dipenuhi. Salam sehat dan sukses selalu Bu 🙏
Jadi kepala sekolah tidak cuma pandai IT, tapi juga pengalaman, banyak kepala sekolah yang dari penggerak tapi keadaan sekolah sama gk ada bedanya, dengan yang bukan guru penggerak
Kepala sekolah harus lebih unggul segalanya dibanding guru biasa, baik kompentensi, pedagogik, managerial, leadership dan pengalaman. No debat
Hadir, Selamat Hari Guru , salam & bahagia .
Selamat hari guru juga bu Risnawati, salam sehat dan sukses selalu 🙏
Kita sekarang perlu pemimpin yg bijak..bukàn yg pinter diklat
Kita perlu kepsek yang tidak korup dana BOS
Hadir yang pertama, dan menyimak videonya
Terimakasih bu, salam sehat selalu 🙏
GP ? 😂 Udahlah pak, boseen dengarnya
Sy juga hadir
Terimakasih Bunda Gasturi, sukses slalu dan salam sehat 🙏
hadir, gp gunungkidul angkatan 9.
@@arigpgiran8855 Alhamdulillah, salam kenal bu dan sehat selalu, sukses buat bu Ari 🙏
Saya sangat mendukung program guru penggerak.. Alhamdulillah sekarang saya sudah dilantik sebagai pengawas sekolah
@@Muktarbengkulugmail.com.idMukt Program yang berdampak positip bagi pengembangan sekolah, perlu ditingkatkan. Terimakasih Pak Muktar, selamat atas dilantiknya menjadi Pengawas Sekolah.
Di daerah saya yg diangkat jadi pengawss dari GP, sangat arogan
Itu,,, perasaan Anda saudara saja
Selamat untuk yg sdh d Lantik dan smg kab/kota yg lainnya segera menyusul, jangan di olor² yg ujung²nya disuruh bayar upeti.
Maju terus Guru penggerak,demi pendidikan yg lbh baik.
Sebaiknya yang di jadikan kepala sekolah guru yg sudah senior terutama guru2 yg sdh pernah jadi Waka kurikulum, waka sarpras, waka Humas dan waka kesiswaan itu pasti sudah mempunyai pengalaman manajerial karena sering berkordinasi dg kepala sekolahnya tahu pekerjaan yg dikerjakan Kasek..
Wakanya harusnya juga ikut guru penggerak deh biar upgread ilmu... Biar gaj ketinggakan zaman
@@darmawanstart3817betul sekali
Setuju❤🙏🙏
Tinggal tunggu kinerjanya. Efektif apa tidak
Selamat untuk 17rb guru yang diangkat jadi KS dan PS.
Pertanyaannya khusus jenjang SD, yang mau mengajar siapa, saat ini rata rata sekolah kekurangan guru 2-3 orang.
@@aguswibowo3350 itu akumulasi seluruh Indonesia Pak, gak banyak sebenarnya.. diangkatan saya, dan 5 angkatan lainnya aja dari 185 GP, yg diangkat Kepsek dari SD-SMP, baru 15 orang, karena harus mempunyai pengalaman manajerial yang cukup, dan syarat lainnya.
Gk penting guru penggrk itu klo tujuanx sbg syrt utk dianggat jd kepsek, krn tnpa tnpa guru penggerak pun sy meyakini bhwa sekolah ttap bisa jalan dn bergerak menuju perubhan yg lebih baik, krn bnyak guru2 brpngalan yg mmpu mmimpin sekokah, jd gk harus dr guru pnggerak, apalgi kepsekx juga di beri diklat2 utk mningkatkn kompetensix, serta guru2x juga ikut diklat/bimtek sprti yg selama brjaln toh juga ilmu yg diperoleh guru pnggerak gk ada bedax dgn apa yg diperoleh guru dari diklat atau bimtek, kn sama saja, dn guru2 sltalh kmbali dr diklat/bimtek tdk mnunjukkn kesombongn dn tdk merasa dirix saja yg paling bisa, mrka lngsung mmpraktikn ilmu yg didpt lngsung dgn siswa dikelasz masing2, tdk sibuk dgn pngimbasan ksana kmari tinggalkn anak muridx. Beda dgn guru pnggerak trlalu mncolok tingkah dn prilaku yg kurang, hnya mngutamakan kpentingn dirix trkait tugas2 dn bukti karya saja, sementara guru lain jdi korban hrs gntik n jam guru pnggerak ybs.
Kamu kurang literasi. Jadi guru berpikirlah yg positif. Pikiran seprtimun kalau di lembagamu hanya akan sebagai penghambat perkembangan kemajuan Lembagamu.
Saya ini Kepsek bukan guru penggerak, kepsek dari jalur Cakep, kalau tidak senang PGP tak perlu menjelekkan, atau melebel jelek. Disekolah saya ada beberapa guru penggerak, tidak seperti yang Anda ceritakan. Mereka mau berbagi, tidak pelit ilmu. Dan mengajar dengan baik. Saya sudah 15 tahun jadi kepsek, banyak sekolah yang sudah saya pimpin, biasanya yang berkomentar seperti ini menjadi toksit di sekolah, mempengaruhi temannya yang lain, opurtunis, guru pragmatis,mementingkan diri sendiri, tidak mau tau dengan orang lain, gaji tidak mau kurang.
Buktikan saja diri sendiri di sekolah masing-masing, kalau memang kita bisa menjadi guru teladan, dan menjadi contoh bagi guru yang lain. Tanpa menjelekkan dan menjatuhkan program pemerintah yang sudah berjalan.
Mungkin kamu@yulianlemor gk lulus seleksi GP makanya kwmu hanya bisa nyinyir tanpa fakta dan data.
Guru srperti kamu disekolahku ada dan orangnya susah berkembang ( egois orang macam ini)
percuma guru penggerak jadi kepala sekolah. aslinya. harus guru yg pengalaman
Anda seharusnya masuk guru penggerak baru anda paham apa yg di dapat dari guru pengerak. , anda kalau seorang guru anda pasti tdk suka kerna tidak lolos seleksi, atau kerna kurangnya literasi
Setiap diklat ada plus and minusnya...bagaimana ada pengalaman kalau tidak diberi kesempatan...apakah ada jaminan dizaman IT ini guru2 senior akan lebih baik jadi kepsek.
Program yang ujung ujungnya elitisme dan gak ada keadilannya..bubarkan..
Gp tidak ada progres pada sekolahan yg di pimpin spalagi untuk siswa,hanya di tinggal diklat dan zoom ,hanya mementingkan vinansial doang
Data2 yg di sajikn itu mngkin saja ada benar, akn ttapi tdk akan ada artix bagi peseta didik yg mnrindukn kehadiran guru2x brtatap muka dgn mereka dlm aktivitas pmbelajaran setiap harix, informasi itu hnya buat bangga diri hnya bgi guru pnggerak saja, bukan bangga anak muridx, dn guru lain jadi sengsara. Yg selalu korban gntikn ybs utk dikelasx. Itulh sebabx ratusan ribu guru yg tdk setuju pgp ini, tolong pk mendikdasmen dikaji kmbali dn bila prlu hentikn saja.
Guru penggerak tujuan utamanya adalah pemimpin pembelajaran bukan memimpin sekolah, sdh tjd salah kebijakan selama 4 thn ini lulus PGP jd KS dan pengawas, ini adlh kebijakan yg mengingkari tujuan utama PGP yg sehrsnya sbg penggerak komunitas ataupun pemimpin pembelajaran, sdgkan KS dan pengawas dipilih dan diangkat krn senioritas, pengalaman, penjenjangan, dedikasi, lama pengabdian dan msh bny lg. Maka perlu diluruskan kembali permendikbud yg tdk sesuai oleh Bapak Menteri yg baru, agr peningkatan kompetensi guru semisal PGP hny sbg unsur pengembangan diri , penggerak dan pemimpin pembelajaran bukan memimpin sekolah (KS) ataupun pengawas. PGP yg mereward mjd KS dan pengawas sdh mendeskriminasi guru2 senior yg lebih berhak sbg pemimpin sekolah dan berjenjang mjd pengawas sbg kelanjutannya. Tidak ada deskriminasi dlm dunia pendidikan yg selalu menjunjung tinggi keadilan. Ini malah guru2 yg sdh diperlakukan tdk adil dan menuai dalam rasa kecewa. Diskriminatif otomatisasi GP mjd KS telah mencederai karir guru, brp bny guru yg terganjal PGP pdhl memiliki kompetensi memimpin sebuah sekolah dan brp bny KS yg layak mjd pengawas.
malu jika guru guru mengejar ngejar ingin menjadi kepala sekolah
Kebiasaan oeang kita suka berbasa-basi,faktanya banyak guru yang lobi sana-sini supaya diangkat jadi kepsek,
Fakta dilapangan beda,lihai di ITC,sangat egois ,sering tinggalkan murid,hubungan sosial dg masyarakat lemah,meremehkan seniornya,karena merasa mumpuni di ITC.Tampilan tidak ramah .karena merasa sudah ahli.
Proyeknya si nadiem ga da yg bner.. hnya mngacak2 pndidikn negara kita