SCRENING RUQYAH SYAR'IYYAH IBU INI MENANGIS

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 25 сер 2024
  • [ Jin Ingin Masuk ke Dalam Jasad Peruqyah ]
    Terhalang dengan Sebab Dzikir.
    ========
    Seorang peruqyah dengan menggunakan metode Al-Qur'an menuturkan kepada penulis, “Seorang suami datang membawa istrinya kepada saya, dan menceritakan bahwa istrinya sangat membenci dirinya, dan baru merasa nyaman apabila suaminya sedang tidak berada di rumah.”
    .
    “Setelah saya tanyakan tentang beberapa gejala sihir, ternyata wanita tersebut terkena sihir pemisah (sihir Tafriq)“
    .
    Tatkala mendengarkan ayat-ayat ruqyah, maka jin yang ditugasi untuk menjalankan sihir tersebut berbicara melalui lisan wanita tersebut, dan terjadilah dialog sebagai berikut: dan akan saya sebutkan secara ringkas.
    .
    .
    Peruqyah : Siapa namamu?
    .
    Jin : Aku tidak akan memberitahukan kepadamu siapa namaku.
    .
    Peruqyah : Apa agamamu?
    .
    Jin : Islam.
    .
    Peruqyah : Apakah seorang muslim diperbolehkan menyakiti seorang wanita muslimah?
    .
    Jin : Aku mencintainya, dan aku tidak bermaksud menyakiti nya, tetapi aku ingin agar suaminya menjauhinya.
    .
    Peruqyah : Berarti kamu ingin menceraikan antara keduanya?
    .
    Jin : Ya, benar.
    .
    Peruqyah : Kamu tidak boleh melakukannya.
    .
    Keluarlah dari jasad wanita ini, demi ketaatanmu kepada Allah.
    .
    Jin : Tidak, tidak... aku sangat mencintainya.
    .
    Peruqyah : Tetapi wanita ini membencimu.
    .
    Jin : Tidak, ia mencintaiku.
    .
    Peruqyah : Kamu bohong. Wanita ini membencimu, ia datang ke sini untuk mengusirmu dari jasadnya.
    .
    Jin : Sekali-kali saya tidak akan keluar dari jasadnya.
    .
    Peruqyah : Baiklah kalau begitu, saya akan membakarmu dengan ayat-ayat Al-Qur'an. dengan Pertolongan, kekuasaan, dan kekuatan Allah.
    .
    Kemudian peruqyah itu membacakan kepadanya ayat-ayat Al Qur'an, maka ia pun menjerit kesakitan.
    .
    Peruqyah: Bagaimana rasanya, apakah engkau mau keluar?
    .
    Jin: Ya aku akan keluar, tetapi dengan Syarat.
    .
    Peruqyah : Apa syaratnya?
    Jin : Aku akan keluar dari jasad wanita ini, dan aku akan masuk ke dalam jasadmu.
    .
    Peruqyah : Tidak mengapa. Keluarlah dari Jasad wanita ini, dan masuklah ke dalam Jasad ku jika engkau bisa.
    .
    Kemudian peruqyah itu menunggu sejenak, lalu Jin tersebut menangis.
    .
    Peruqyah : Mengapa engkau menangis?
    .
    Jin : Hari ini, tidak ada satu jin pun yang bisa masuk ke dalam jasadmu.
    .
    Peruqyah : Kenapa?
    .
    Jin : Karena pada hari ini, engkau telah membaca :
    لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِير
    100 x di pagi hari:
    “Tidak ada Ilah yang berhak disembah kecuali Allah, Zat Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan bagi Nya pula segala pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu… ”
    .
    Peruqyah: Benarlah Rasulullah ﷺ yang telah bersabda:
    .
    Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Sumay dari Abu Shalih dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: "Barang siapa yang membaca laa ilaaha illallahu wahdahuu laa syariika lahuu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in qadir sebanyak seratus kali dalam sehari, maka baginya mendapatkan pahala seperti membebaskan sepuluh orang budak, ditetapkan baginya seratus hasanah (kebaikan) dan dijauhkan darinya seratus keburukan dan baginya ada perlindungan dari (godaan) setan pada hari itu hingga petang dan tidak ada orang yang lebih baik amalnya dari orang yang membaca doa ini kecuali seseorang yang mengamalkan lebih banyak dari itu." ( HR.BUKHORI)
    .
    Jin : Kalau begitu, saya akan keluar darinya.
    .
    Kemudian, dia berjanji dan keluar. Maka segala keutamaan (karunia) hanya bagi Allah semata.
    .
    Sumber : Kitab Ash Shaarimul Battaar fit Tashaddiy Lis Sahaaratil Asyrar, Wahid Abdussalam Bali.
    ---------------------------------------------
    .
    Pelajaran dari kisah diatas
    .
    Sudah semestinya peruqyah harus lebih protektif (menjaga diri sendiri) disamping membantu orang lain untuk mengatasi gangguan jin, sihir, dsb.
    Dengan amalan wajib dan sunnah, menjaga dzikir- dzikir harian dan adab adabnya.
    Seperti seorang dokter yg menangani pasien yg sakit dirinya juga harus protektif (menjaga diri) dengan memakai masker, sarung tangan, menjaga sterilisasi, dsb.
    .
    Jangan seperti lilin, orang lain mendapat manfaatnya, tetapi dirinya terbakar dan hancur.
    .
    Adapun jika di hari itu (saat meruqyah) sedang terlewatkan dari dzikir harian menemui kasus ruqyah seperti pada kisah diatas, maka semestinya peruqyah tidak menerima "tantangan" dari si jin, untuk menghindari adanya kemungkinan madharat. Katakan saja kepada si jin, keluarlah kamu karena ketaatanmu kepada Allah, dan tanpa syarat apapun.
    .
    Jadi kisah diatas tidaklah baku, tapi bisa disesuaikan dengan kondisi masing- masing.

КОМЕНТАРІ • 1