SAMBUTAN OMBAK BESAR SAAT LABUH | LARUNG TAHUN DAL 8 TAHUN SEKALI |

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 5 бер 2018
  • Larung sesaji Adang Dandang Pusaka Kyai Duda tahun Dal dilaksanakan setiap 8 tahun (sewindu) sekali. Tujuannya untuk memperingati & melestarikan kebudayaan luhur besar Ki Ageng Tarub yang beristrikan bidadari Dewi Nawang Wulan. Sebelum dilaksanakan acara labuh atau larung terlebih dahulu Keraton Kasunanan melakukan acara adang menggunakan dandang pusaka Kyai Duda peninggalan Ki Ageng Tarub. Adang dalam bahawa Jawa berarti menanak nasi menggunakan dandang atau kukusan tradisional. Dandang Kyai Duda terbuat dari perunggu dan tembaga. Larungan ini dilaksanakan oleh Keraton Kasunanan Solo. Semua bekas acara adang harus dilarung ke laut selatan Jawa tepatnya di Pantai Parangkusumo Bantul Yogyakarta.
    Labuhan atau larung Sesaji terutama ke Laut Selatan tujuannya untuk menyelaraskan dan harmonisasi dengan alam semesta. Labuh merupakan simbol sedekah yang dilakukan manusia kepada seluruh makhluk yang kasat mata maupun tidak kasat mata. Sedekah sebagai usaha nyata untuk mewujudkan rasa kasih sayang kepada seluruh makhluk, sesama manusia, kepada bangsa hewan, tumbuhan maupun makhluk tidak tampak mata. Getaran Kasih sayang yang ada di dalam hati nurani manusia itu akan beresonansi dengan kehidupan kosmos. Imbal baliknya adalah resonansi kasih sayang dari alam semesta dan seluruh makhluk kepada orang yang menebar kasih sayang kepada alam semesta dan seluruh penghuninya. Dengan demikian, seseorang akan diterima oleh seluruh makhluk, terjalin tali persahabatan yang saling menghargai dan menghormati satu sama lain. Efeknya sangat positif, karena akan membuat seseorang selalu mendapatkan keselamatan dan keberuntungan di manapun berada. Seolah-olah serba kebetulan, namun sesungguhnya bukanlah kebetulan. Semua ada hukum kausalitas atau sebab-akibatnya.
    ,
    ,
    #instanusantara
    #parangkusumo

КОМЕНТАРІ •