Praz pabayak lah baco sejarah minang dan belajar adat istiadat minang biar ndk malu malu in jawab pertanyaan2 yang berkaitan dengan minang. Soalnyo praz kini lagi jdi icon minang di circle komedi di ibu kota.
Sebagai warga ber-KTP Padang Izin nambahin Padang : Nama kota, daerah, wilayah Minangkabau/Minang : Nama suku, budaya, adat istiadat Keturunan Minang dilanjutan dari sisi ibu (matrilineal) Saya suku Sunda, istri Minang Anak saya dapat dua suku, Sunda dan Minang Anak laki-laki akan meneruskan suku Sunda Anak perempuan meneruskan suku Minang Kalau dibalik Misalkan saya suku Minang, istri suku Jawa Maka anak bisa dikatakan "indak basuku" alias tidak mempunyai suku ------- Untuk nama-nama seperti Koto, Piliang, Chaniago, Jambak, Guci, dan istri saya Sikumbang Dalam istilah bahasa Indonesia, itu disebut marga/klan/famili Tapi bagi warga Minang, itu disebut suku Jadi, kalau orang tanya, "A suku?" alias apas sukunya. Pastinya akan jawab, Koto, Piliang, Chaniago, Jambak, Guci, dsb. ------ Berkaitan kembali ke atas Harusnya gak ada orang Padang, harusnya orang Minang. Kalau merujuk orang Padang, ya orang yang tinggal di Kota Padang. Sementara, Sumatra Barat yang selinear dengan Minangkabau punya banyak daerah. Kota Bukittinggi, Kota Payakumbuh, Kota Pariaman, Kab. Padang Pariaman, Kab. Sijunjung Rumah Makan Padang -> Rumah Makan (Khas) Minang Bahasa Padang -> Bahasa Minang ____ Juga contoh lain : Teman saya bersuku Minang, warga Bukittinggi. Kalau ditanya orang dari daerah lain, "Orang Padang, ya?" Harusnya bisa diluruskan "Sukunya apa? "Minang" atau "Dari daerah/asal/asli mana?" "Bukittinggi"
Rumah makan di Padang biasa di sebut AMPERA : Amanat Penderitaan Rakyat. Dulu, zaman Belanda yg biasanya makan di rumah makan "ampera" Itu pada umum nya orang belanda (org berada/org kaya) Kalaupun pribumi yg mau beli (untuk satu porsi) makan pasti dibungkus, biar bisa di makan bareng² sama keluarganya di rumah, makanya klo di bungkus biasanya porsinya lebih banyak..
FYI, Kenapa nasi padang dibungkus lebih banyak dr pada makan di tempat? 1. Dari segi sejarah, dahulu yang bisa makan di tempat, di rumah makan atau resto hanya orang2 belanda atau mereka yg punya kasta elit. Pribumi jelata hanya boleh beli bungkus bawa pulang. Krna pekerja rumah makan rata2 pribumi, mereka mengakalinya dengan memberi porsi lebih besar untuk sesama pribumi yg hanya bisa beli bungkus bawa pulang. Makanya di padang dikenal dengan istilah AMPERA akronim dari Amanat Penderitaan Rakyat. 2. Dari segi cost. Makan di tempat artinya menggunakan fasilitas piring, sendok, gelas, space, dll yg semuanya itu ada hitungannya (gaji karyawan yg cuci piring, penyusutan aset, dll) sehingga porsinya lebih dipangkas, sedangkan bawa pulang nasi hanya dibungkus kertas atau daun pisang sehingga cost jauh lebih kecil.
Oleh Yal Aziz BAGI orang Minangkabau masa lalu, surau tak hanya digunakan untuk shalat dan belajar mengaji saja, tetapi juga berfungsi sebagai tempat belajar ilmu beladiri silat bagi anak nagari berbagai suku. Bahkan dari surau banyak lahir generasi muda Minang yang sukses sebagai pemimin bangsa. Secara ilmiah, Surau adalah lambang kesakralan yang mencerminkan sikap religius, sopan santun serta kepatuhan generasi muda kepada Allah Yang Maha Kuasa. Bahkan bisa dikatakatan, perkembangan anak-anak suku Minangkabau ditentukan dari banyaknya porsi waktu yang mereka habiskan sebagai bagian hidupnya sehari-hari di Surau. Sebalinya, jika seorang anak lebih banyak berada di Lapau (warung, pen) tanpa pernah mengaji di Surau, maka orang menyebut mereka parewa. Sebaliknya, jika waktu yang dihabiskan oleh seseorang lebih banyak di Surau, maka orang itu disebut urang siak atau pakiah. Karena itu, dari aspek mental keagamaan, bagi masyarakat tradisional Minang, terutama kaum pria-nya, fungsi Surau jauh lebih penting dalam membentuk karakter mereka di kemudian hari. Bagi orang Minang masa lalu, peranan Surau selain untuk memperoleh informasi keagamaan, juga dijadikan ajang bersosialisasi sesama anak nagari. Bahkan sejak berumur 6 tahun, anak laki-laki di Minangkabau telah akrab dengan lingkungan Surau. Kemudian jika kita lihat struktur bangunan rumah tradisional orang Minangkabau yang dikenal dengan Rumah Gadang memang tidak menyediakan kamar bagi anak laki-lakinya. Bahkan, setelah berumur 6 tahun, anak laki-laki di Minangkabau seperti terusir dari rumah induk. dan hanya pada maktu siang hari mereka boleh bertempat di rumah guna membantu keperluan sehari-hari. Sedangkan pada waktu malam, mereka harus menginap di Surau. Selain karena tidak disediakan tempat, mereka juga merasa risih untuk berkumpul dengan urang sumando (suami dari kakak/adik perempuan) dan mendapat ejekan dari orang-orang karena masih tidur dengan ibu. Dalam ucapan yang khas, lalok di bawah katiak mande. Di Surau mereka bukan hanya sekedar menginap atau tidur. Tapi banyak aktifitas penting yang mereka lakukan di Surau. Seperti belajar silat, adat istiadat, randai, indang menyalin tambo yang dilaksanakan berbarengan dengan aktifitas keagamaan seperti belajar tarekat, mengaji, shalat, salawat, barzanji dan lainnya. Karakter pembentukan Islam tradisional sesungguhnya berangkat dari aktifitas seperti ini. Secara fakta, bisa diatakan sangat besar fungsi dan peranan Surau bagi perkembangan generasi muda Minang pada masa lalu. Untuk sunguh sangat sebuah ironi, bila sitem pembelajaran seperti Surau yang sangat strategis ini mengalah pada perubahan. Soalnya, Surau mewadahi proses lengkap dari sebuah regenerasi masyarakat Minang, sesuatu yang sulit dicari tandingannya dalam kultur manapun di dunia ini. Kemudian adat budaya yang mengacu pada konsepsi alam takambang jadi guru yang melahirkan kebijkasanaan sehingga orang Minangabau harus tahu di nan-ampek (kato mandaki, kato manurun, kato mandata dan kato malereang), adalah bentuk kearifan yang diperoleh melalui pelatihan terpadu yang mengintegrasikan antara konsepsi ideologis dengan norma-norma budaya dan praktis lewat lembaga semacam Surau. Seiring dengan berkembangnya Islam, Surau menjadi aset yang dapat dipergunakan untuk menyebarkan dan mengenalkan konsep-konsep dasar Islam. Kedatangan Syekh Burhanuddin di penghujung abad ke-17 dengan mendirikan Surau di daerah Ulakan Pariaman menjadi titik awal dari terbentuknya karakter tradisional Islam hampir di seluruh wilayah penyebaran maupun pengaruhnya. Hal itu disebabkan karena kemampuan Tarekat Syattariyah yang dibawa oleh Burhanuddin sangat mengakomodasi tradisi lokal. Aspek-aspek tasauf yang dikandung dalam ajaran ini-sebagaimana halnya dengan pengalaman-pengalaman awal islamisasi di wilayah nusantara-memudahkan diterimanya Islam, karena memiliki kesamaan-kesamaan dengan ajaran Hindu/Budha yang telah terlebih dahulu dipraktekkan. Bahkan kedekatan emosional masyarakat Minangkabau dengan Surau menjadi faktor kunci lestarinya pemahaman tradisional di Ranah Minang dan buah dari sebuah interaksi antara dua kultur yang saling berdialog. Sudut pandang kelompok modernis terhadap Surau tradisional sesungguhnya melepaskan ikatan-ikatan kultural ini yang telah terjalin demikian lama sehingga memunculkan bentuk-bentuk Islam tradisi yang mapan di wilayah Minangkabau. Kini rasanya, sudah saatnya pula pengambil keputusan dan pembaut peraturan daerah untuk duduk semeja lagi memikirkankan bagaimana mengembalikan budaya atau kebiasaan orang Minangkabau menyiapkan generasinya dengan sistem Surau. Caranya, bisa saja para ninik mamak dan cerdik pandai yang disukung oleh pemerintah daerah, apa itu di DPRD atau gubernur, lebih serius mengembalikan sistem pendidikan generasi muda Minangkabau dengan roh dari Surau. Semoga rubuhnya Surau Kami sebagaimana ungkapan budayawan Minang, A A Nafis, dalam karya satranya, tegak kembali. (penulis waratwan tabloidbijak.com dan plt ketua JMSI Sumbar).
Konsep Surau di Minang Kabau dulu mirip konsep mesjid di jaman Rasulullah yg gak melulu hanya untuk shalat. tp tidak jg membicarakan politik di dalam mesjid.
Takuruang nak dilua, taimpik nak diateh” merupakan salah satu pepatah Minang yang artinya, terkurung hendak di luar, terhimpit hendak ke atas. Pepatah ini mengajarkan untuk selalu berjuang menghadapi masalah. Kegagalan apapun yang menghampiri, hendaknya membuat orang tersebut terus berusaha
Beberapa cerita Angku saliah sejak turun temurun di Masyarakat VII Koto Sungai Sariak 1. Angku saliah dapat memprediksi masa depan 2. Doa doa yang di panjatkan Angku Saliah selalu mustajab 3. Mempunyai ilmu raga sehingga bisa berada di lokasi yang berbeda dalam waktu yang sama 4. Cerita masyarakat bahwa dlu ada Banjir air bah lalu Angku Saliah melempar kerikul sehingga air bah membelok sehingga tidak masuk kampung. Itu sebagian cerita yang dipercaya dan sudah ada sejak turun temurun sehingga dihormati masyarakat Pariaman terutama di Negeri Asal Ungku Saliah yaitu Nagari Sungai Sariak
Saya bantu jawab Bib, kenapa warung nasi di Padang kalau dibungkus lebih banyak daripada makan di tempat. Dulu orang beli nasi biasanya bapak atau orang yang punya tanggung jawab utk menafkahi keluarga, jadi nasi yang dibeli itu bukan untuk sendiri tapi juga buat keluarga di rumah, dan penjaga warung pun ngerti kalo makan nya dibawa pulang itu buat sekeluarga di rumah maka dari itu nasi nya dilebihin Bib.
Intinya gini, pada jaman penjajahan dulu yg makan di warung nasi itu org belanda, org pribumi gak boleh makan ditempat, sehingga jika ada pribumi yg mau beli nasi mesti sembunyi2 dan yg punya warung karna kasihan bungkusin ekstra buat keluarganya, makanya warung padang di padang namanya AMPERA singkatan dari amanat penderitaan rakyat
kenapa nasi padang lebih banyak isinya dibungkus daripada makan ditempat adalah karena orang minang memiliki sifat kekeluarga an yang kuat. mindset orang padang yang berjualan nasi padang dipadang adalah orang yang akan membeli nasi padang itu adalah keluarga nya juga, sanak saudara, satu rumpun dan suku. dan orang padang yang membeli nasi padang pasti makan bersama dengan keluarga, satu bertiga atau satu berdua. maka dari itu isinya yang dibungkus lebih banyak.
Nasi padang di bungkus keliatan lebih banyak itu karena melar. Nasi panas, disiram kuah, dibungkus rapet, dibawa jalan..sampe rumah melar..porsinya mah sama aja.
@@lukmanherdianto2484 ga gt sih.. pernah gw liat ketika makan di tempat cm di ksh 1 centong batok doang nasi yg di sajiin.. Gilirn di bawa plg di ksh 2 centong batok untuk nasi nya
Bener sih ini, pernah denger begini jg alasan nya knp klo di bw plg itu dpt nya lbh bnyk.. Krna bisa di makan bersama keluarga (berbagi dgn org serumah)
Meski ada beberapa jawaban dari bang praz yg kurang tepat atau ia kelihatan ragu-ragu dengan jawabannya. Setidaknya saya mengapresiasi dengan usaha beliau untuk menjawab sebaik mungkin
Pada komen berat2 segala macam pake sumber, padahal pembicaraan yg diharapkan itu ringan, klo mau banyak teori ya bukan bg prazz lah yg jadi narasumber nya Karna ini praz teguh woyyy ❤️
Sekedar sharing. Kalau org minang laki2 menikahi perempuan yg bukan org minang, istrinya bisa diangkat jd kemenakan suatu suku, tentunya dg syarat beragama islam. Jd tiba di istri dan anak bisa mempunyai suku di salah satu suku minang yg mengangkat kemenakan tsb. Dan juga ada juga syarat penyambutan (biasanya acara berdoa bersama dan menyemblih seekor kambing sebagai bahan menu utama makan bersama, biasanya digulai). Jd intinya, adat minangkabau itu tak juga kaku. Maaf kalau ada salah kata ya 😊😊 Salam dari Solok, Kubuang Tigo Baleh.
@ekatina Lamtim mba, sy bantu jawab ya, ninik mamak itu setara paman kl di daerah lain. Tp zaman diminang perannya sgt sentral merhatiin anaknya dan jg kemenakan/keponakannya. Sdh kyk bapak sendiri. Beliau bs negur atau marahin ponakannya kl dirasa krg ajar atau berlaku ga benar. Atau jika ninikmamaknya mampu/kaya, bs bantu ekonomi adik perempuannya, misal bantu biaya sekolah keponakannya. Gitu. ,Emang ada jg Ninik mamak ga bener, misal ga pedulian sm ponakan. Biasa itu disuku mana" ada aj yg begitu.
30:11 koreksi Bib, Da Praz, aksara Minangkabau itu sebenarnya ada, cuman karena tradisi lisan yg sangat kuat jadi penggunaan aksara Minangkabau itu jarang dipakai, dan sampai pada titik penulis aksaranya udh gada lagi, jadi byk yg mengira aksara Minangkabau itu gada, padahal sebenarnya ada cuman tradisi penggunaan aksaranya gk jalan
koreksi: takuruang ndak dilua, tahimpik nak di ateh itu (terkurung maunya diluar, terhimpit maunya diatas) makna yang sebenarnya: walaupun badan terkurung, atau dalam posisi terhimpit, pikiran ga boleh terkurung atau terhimpit, pikiran harus lepas untuk memikirkan jalan keluar dari masalah yang ada
Yg saya tau, menuruy cerita2 org2 tua dri suku padang yg saya tau, awal mula terjadi rendang itu krn dri kebiasaan org minang yg perantau. Tiba2 memikirkan lauk, yg bisa di bawa k atas kapal dan tahan lebih lama selama perjalanan di laut. Lalu terciptalah rendang yg d masak sengaja lebih lama supaya kuahnya lebih kering dan bisa tahan lama selama di perjalanan.
takuruang di lua (terkurung di luar) tahimpik di ateh (terhimpit di atas) artinya : walaupun mendapatkan masalah kita bisa memcahkan masalahnya contoh : Moh Hatta di pernah di asingkan belanda, tetapi Beliau tidak lupa membawa buku2 nya..
Izin menambahkan jawaban pertanyaan, kenapa nasi Padang kalau di Bungkus lebih banyak? jawabannya, karena orang rumah makan selalu berfikir nasi yang dibungkus akan dimakan bersama keluarga, jadi porsinya dibanyakin. atau kalau mau makan sendiri tidak pusing lagi untuk cari nasi tambahnya.
Owh baru tau sebutan musholla kalau di Jatim sama dengan di Kalsel.... Di Kalsel nyebut musholla sama bib langgar juga kalau disini nyebutnya.... Dan mengenai foto foto ulama itu di Kalsel betul bib Dimana mana ada foto Abah Guru Sekumpul btw saya orang Martapura kira kira dari rumah saya ke kubah Abah Guru Sekumpul kira kira 10 menitan sampe pake kendaraan terimakasih bib sudah membahagiakan kami sebagai orang Kalsel Karena sudah menceritakan kebiasaan yg baik dari orang Kalsel yaitu memajang foto Abah Guru Sekumpul dimana mana tempat itu suatu kebanggaan dikenal sampai keluar daerah
Ada huruf bhs Minangkabau praz, huruf Arab Melayu. Smpi awal 90an msh bljr itu waktu SD. Sejak reformasi sdh ga lg. Tp sy lihat" msh ada lho prusahaan luar yg nyari penerjemah bhs Arab Melayu itu. Pastinya fee-nya mahal krn sdh jarang yg bisa.
Sekedar info, ungku saliah adalah ulama yg sangat dihormati, kalo ngk salah ungku saliah juga keturunan habib dan konon cerita nya ungku saliah bisa jadi banyak seperti cerita siliwangi, ada org ketemu dia di makkah padahal dia dirumah juga ada di tempat tahlilan juga ditemukan
Betul bang praz kalau orang Minangkabau apa apa harus musyawarah Ninik mamak anak cucu dikumpulkan dalam satu ruang semua kegiatan hentikan dulu, disitu semua pendapat atau keresahan dimusyawarahkan agar dapat titik tengah nya. kebetulan keluarga dari kabupaten Agam diatas pegunungan adat disana masih kental saya yang dari kota biasanya cuek aja pas disana canggung 🤣
sekedar menanggapi pertanyaan dari habib, kenapa nasi padang, porsi nya lebih banyak di bungkus dari pada makan di tempat? dari yang gua denger dari cerita-cerita nenek dan kakek gua dulu, waktu masa2 penjajahan, yang makan di tempat itu hanya kaum2 elite, atau kalangan menengah keatas, dan biasanya makan dengan porsi sedikit, langsung kenyang, sedangkan pribumi nya membeli nasi itu dibungkus untuk di bawa pulang kerumah, satu bungkus itu cukup untuk sekeluarga, dengan harga yang murah, mangkanya nama restoran nasi padang itu kalo di sumatera barat nama nya "AMPERA" (Amanat Penderitaan Rakyat), kalau ada yang salah atau kurang, maaf yaa
16:04 Mau nambahin sedikit, maaf kalau gimana-gimana Sebagai keturunan minang, aku sempet nanya tentang foto Ungku, kenapa di rumah atau di tempat usaha saudara aku pada pajang foto Ungku Ga semua foto Ungku Saliah di jadiin jimat untuk usaha, di keluarga besar aku foto Ungku Saliah hanya untuk penanda kalau yang punya toko atau tuah rumah orang pariaman, agar tidak ada pernikahan sesama suku, jadi kalau ke tempat makan baru (baru kenal penjualnya) bisa saling lebih kenal dan jadi keluarga. Bahkan biasanya itu diurutin silsilah anak siapa, cucu siapa eyang nya siapa..... Hanya info maaf jika ada kesalahan 🙏🙏🙏🙏
Ayah saya dulu ke surau tidak hanya pergi shalat, juga sekalian tidur, bareng2 teman seangkatannya. Dan nasi Padang itu kenapa banyak kalau dibungkus, itu ada sejarahnya. Dan oranj minang dulu tidak boleh nikah sama orang luar minang, salah satu contoh jika nikah sama orang jawa gak boleh. Tapi sekarang sudah banyak yang nikah samq orang luar minang. "Sayang ka anak baberangan, sayang ka kampuang batinggaan" (marantau) Di Padang ada tuh nama tempatnya 'padang pasir'
Tambahan ya bib, kebetulan saya orang pariaman. Tuanku saliah bisa di perhatikan janggut dr fotonya berlafadz allah, makam beliaupun ada banyak karna di tiap2 daerah di pariaman ada beliau, bukan beliau yg berpindah2 tapi jumlah beliau yg ganda. Dan waktu beliau wafat jasad beliau hilang ketika ingin di makamkan hanya tinggal kain kafannya saja.
Sedikit sy tambahin ya ... kenapa makan Nasi padang di tempat porsi nasinya lebih sedikit ... Menurut sejarah jaman belanda dulu, yg makan di tempat/warung/restoran itu kebanyakan org2 kalangan atas atw kompeni dkk. jd wajar porsi nasi ny dikit lauknya bny... krn mahal n di mahalin. Nah ... kalo dibungkus porsinya bny krn rata2 yg beli pribumi dan pejuang ... jd sbg bentuk bantuan perjuangan melawan penjajah. *di padang umumnya knp ga ada Habib ... krn suku minang itu Matrilinial jd garis keturunannya di akui dari marga/suku nya ibu dst.
Salah satu yg sangat menarik dari Minangkabau itu bagaimana adat bisa memuliakan wanita, harta itu jatuhnya keperempuan, laki2 hanya bisa mengelola. Buruk dikata jikalau perempuan ditinggal oleh suaminya ia masih hidup dengan warisan yg ada, ia masih punya tanah untuk menanam padi dan kekayaan alam lainya. Bagaimana suku itu turun dari perempuan, bagaimana peran bundo kanduang dalam rumah gadang, sayang gak di bahas. Mungkin terlalu berat juga bagi da pras..
Zaman dl infonya memang org" matriliniel. Stlh ada kerajaan dan agama br deh berubah perlahan jd patriliniel. Tp ada bbrp yg msh bertahan matriliniel kyk di ranah Minang.
Assalamu'alaikum , Bib coba undang Jendral Dharma Parengkung dong, beliau pandangannha tentang kejadian saat ini cukup menarik untuk dibahas dgn habib krn pandangan beliau banyak didasari ajaran Islam, padahal beliau kristen, mungkin kalo dgn habib akan lebih menarik pembahasannya.
Aku punya temen orang padang, karna jualan nasi padang di sebelah kedaiku. Orangnya baik semua suami istri. Suka di tambahin kalo beli nasi padang 😁 suka becanda juga orangnya
Yang ane tau knpa makan nasi padang itu kalo makan ditempat lebih sedikit dibanding dibungkus.. Mungkin karna di padang kan juga pernah dijajah oleh Belanda.. Jadi banyak orang-orang Belanda itu makan di tempat rumah makan padang karna mereka bangsawan yang mungkin tidak banyak makan nya.. Makanya suguhan nasi padang kalo makan di tempat itu lebih sedikit.. Kalau dibungkus karna warga sekitar itu gak enak juga makan ditempat makanya dibungkus makanan itu saat dibungkus porsinya lebih banyak karna warga nya adalah pekerja.. Dan yang dikata bang pras soal ada juga rumah makan nasi padang itu banyak nasinya ada kayak emang sudah restoran terkenal kayak rumah makan sederhana. Nah itu bisa kita minta makan seperti makan prasmanan atau makan yang biasa kayak nasi satu sendok sama sambal yang diminta.. Itu sih menurut ane.. Kalo ane salah koreksi ya teman2 padang 🖐
Karena orang minang dari zaman dahulu suka merantau, maka oleh ibu atau neneknya dikasih bekal rendang. ..kenapa rendang karena makanan ini tahan berbulan-bulan. Terima kasih peras taguih. Anda minang banget.
Betul Pak. Hidup itu ga pasti ke depannya, entah sakit keras, atau wafat meninggalkan anak yg masih kecil". Itu harus dipikirkan. Jgn habiskan pendapatanmu semua bulan itu jg, krn kl ada apa" dgn kamu, siapa yg mau menopang kehidupan keluargamu. Kasian masa dpn anak".
Kenapa Ada Rendang, jadi makan yg di angetin terus. Karna zaman dahulu belum ada kulkas buat penyimpanan makanan makanya masakan rendang itu selalu di angetin agar bisa bertahan berhari2. Dan juga untuk bekal makanan orang2 minang zaman dahulu untuk berangkat haji pake kapal laut yg bisa menghabiskan waktu berbulan2 di atas kapal karna zaman dahulu belum ada pesawat jadi untuk naik haji masih pake kapal laut, nah dari situlah rendang ini jadi bekal makanan untuk berangkat haji krna dia bisa bertahan lama.
Habib undang Jendral Dharma Parengkun dong, pandangan beliau sangat bagus tentang apa yg terjadi selama ini di negara kita, bahkan pandangan beliau banyak yg didasari ajaran Islam padahal beliau pemuluk Kristen. Rasanya kalo bicara dgn habib akan sangat nyambung.🙏🙏🙏
Nah saya juga bingung mksudnya makan nasi padang di tempat nasinya sedikit, karena di Jogja selama ini yg saya temui ngambil nasinya juga ambil sendiri alias prasmanan. Atau di Jakarta memang nasinya diambilkan pegawai terus baru lauknya ngambil sendiri?
di padang itu bs dibilang islami drpd kota2 lain selain aceh ya... kita kecil2 SD, tiap sore selalu ngaji ke mesjid, kalo SMP SMA kita ngajinnya malem, trus ada wirid remaja di mesjid tiap malam minggu. hari minggu subuh2 kita ada acara didikan subuh, bocil2 disuruh bangun pagi pas adzan subuh ke mesjid ngantuk2 kita tampil depan mesjid. kalo bulan puasa semua pelajar wajib pesantren 1 bulan di mesjid, bbrpa jam. ada yg dr subuh, ada yg mulai siang, ada yg abis dzuhur.. 😅 blom tentu bocil2 daerah lain ngerasain kaya gt
Bib, di banjarmasin juga nyebutnya langgar. langgar artinya disini ada 2, bisa diartikan musholla, bisa diartikan tabrak. Jadi di banjarmasin itu kadang2 sholatnya ditabrak bib.
Ada pengalaman pulang kerja jam 7an, naik angkot padang yg full lampu kelap kelip. Kebetulan mama vc Dikira dugem,,'astaghfirullah kau nak, ndak betul kau tu lagi'😅
Maaf kalo salah, kenapa kali kita makan ditempat dan Bungkus nasi padang itu beda porsinya lbh bnyk di bungkus.... Krn kalo dia di bungkus pas dirumah nya nanti yg mkn bs lbh dr 1 org artinya bs di makan berdua, kurang lbh sedekah lah si yg punya rumah makan itu... Maaf kalo salah tolong lurus kan, itu penjelasan slh 1 pemilik rmh mkn Minang
10:43 ketika cowo minang menikah dengan cewe non minang, maka anaknya tidak punya suku (contoh kesukuannya : caniago, jambak dll) karena kesukuan diturunkan dari pihak cewe. Persis seperti yang dikatakan oleh teman saya asli minang. Sebetulnya masih pengen tau lebih tentang hal itu melalui video ini, tapi udah bahas lainnya duluan 😭😭
Ijin ciek da praz... Setau Wak nasi Padang Baa kok bnyk kalau dibungkuih,krno Ado maso waktu dulu tu urang sdg krisis jd utk Bali nasi ko susah,makonyo itu bnyk di agiah nasi Jo sayua dan kuah da praz.. Lembaga adat msh Ado d Padang da praz KAN kerapatan adat Nagari LKAAM lembaga kerapatan adat alam Minangkabau...kalau ndk salah ketua nyo kini pak Fauzi Bahar... Mokasi da praz
Mohon maaf kalo salah,saya orang Minang juga orang tua keduanya asli Minang,,,pernah nanya sama orang tua kenapa Minang disebut pelit,dijwbnya karna org Minang itu darahnya perantau jadi dulu dia tinggal di rantau jadi mengeluarkan uang hanya untuk kebutuhan dia supaya survei dirantau begitu kurang lebih mohon maaf kalo salah🙏🙏
Jadi gini bib, di sumbar tu minang tu islam kalo seumpama dia murtad ato orang non muslim berdarah minang itu ga bisa di bilang orang minang, tapi bisa di bilang berasal dari sumbar, karna emang orang minang tu adat dan agama tu kental sampe di buat lah pepatah "ADAIK BASANDI SARAK, SARAK BASANDI KITABULLAH"
Da praz tolong kalau ada yg nanya adat pariaman itu jangan lah dipelintir dengan kata beli,adat pariaman itu adat bajapuik bukan dibeli,dibeli itu lebih ke barang.
Saya sudah 2x menonton Praz Teguh ditodong dengan pertanyaan2 seputar minang. Pertama di Agak Laen, kedua di podcast habib ini. Namun sedikit kecewa karena jawaban Praz banyak yang salah. Padahal si penanya berharap dapat jawaban yg benar untuk menjawab rasa penasaran mereka soal budaya Minangkabau. Bisa jadi ini karena Praz memang tidak paham dengan budaya Minangkabau itu sendiri karena ia tumbuh dewasa sejak SMA di Jakarta. Praz mungkin juga sadar dengan kapasitas pemahaman nya. Tapi karena ditodong dengan pertanyaan tentang budaya minang, Mau tidak mau dia harus menjawab sebisanya. akan tetapi jika memang tidak paham seharusnya Praz punya pilihan utk tidak menjawab. Dari pada menjawab tapi menimbulkan salah pemahaman dari orang luar terhadap budaya Minangkabau. Sperti contoh nya saat Praz menjelaskan laki-laki pariaman "dibeli". Itu jelas2 salah. Tpi di luar Minang akan percaya saja karena yg menyampaikan informasi itu adalah orang minang yaitu Praz Teguh.
Praz pabayak lah baco sejarah minang dan belajar adat istiadat minang biar ndk malu malu in jawab pertanyaan2 yang berkaitan dengan minang. Soalnyo praz kini lagi jdi icon minang di circle komedi di ibu kota.
Kalau soal itu tanya aja ama tanboykun beliau banyak tau soal history minang
Batuah.. semngat da
Emang kau tau semua?
Batua, semangat praz
@@kampoengmaniang7314 tau semua nanya apa kamu tentang Minang biar saya jawab?
Sebagai warga ber-KTP Padang
Izin nambahin
Padang : Nama kota, daerah, wilayah
Minangkabau/Minang : Nama suku, budaya, adat istiadat
Keturunan Minang dilanjutan dari sisi ibu (matrilineal)
Saya suku Sunda, istri Minang
Anak saya dapat dua suku, Sunda dan Minang
Anak laki-laki akan meneruskan suku Sunda
Anak perempuan meneruskan suku Minang
Kalau dibalik
Misalkan saya suku Minang, istri suku Jawa
Maka anak bisa dikatakan "indak basuku" alias tidak mempunyai suku
-------
Untuk nama-nama seperti Koto, Piliang, Chaniago, Jambak, Guci, dan istri saya Sikumbang
Dalam istilah bahasa Indonesia, itu disebut marga/klan/famili
Tapi bagi warga Minang, itu disebut suku
Jadi, kalau orang tanya, "A suku?" alias apas sukunya.
Pastinya akan jawab, Koto, Piliang, Chaniago, Jambak, Guci, dsb.
------
Berkaitan kembali ke atas
Harusnya gak ada orang Padang, harusnya orang Minang.
Kalau merujuk orang Padang, ya orang yang tinggal di Kota Padang.
Sementara, Sumatra Barat yang selinear dengan Minangkabau punya banyak daerah.
Kota Bukittinggi, Kota Payakumbuh, Kota Pariaman, Kab. Padang Pariaman, Kab. Sijunjung
Rumah Makan Padang -> Rumah Makan (Khas) Minang
Bahasa Padang -> Bahasa Minang
____
Juga contoh lain :
Teman saya bersuku Minang, warga Bukittinggi.
Kalau ditanya orang dari daerah lain, "Orang Padang, ya?"
Harusnya bisa diluruskan
"Sukunya apa? "Minang"
atau
"Dari daerah/asal/asli mana?" "Bukittinggi"
Ndg akan bisa di rubah kyk nyo doh da, dima2 pun kalau di tanyo pasti jawek ee org padang!!! Heran
Rumah makan di Padang biasa di sebut AMPERA : Amanat Penderitaan Rakyat. Dulu, zaman Belanda yg biasanya makan di rumah makan "ampera" Itu pada umum nya orang belanda (org berada/org kaya) Kalaupun pribumi yg mau beli (untuk satu porsi) makan pasti dibungkus, biar bisa di makan bareng² sama keluarganya di rumah, makanya klo di bungkus biasanya porsinya lebih banyak..
FYI, Kenapa nasi padang dibungkus lebih banyak dr pada makan di tempat?
1. Dari segi sejarah, dahulu yang bisa makan di tempat, di rumah makan atau resto hanya orang2 belanda atau mereka yg punya kasta elit. Pribumi jelata hanya boleh beli bungkus bawa pulang. Krna pekerja rumah makan rata2 pribumi, mereka mengakalinya dengan memberi porsi lebih besar untuk sesama pribumi yg hanya bisa beli bungkus bawa pulang. Makanya di padang dikenal dengan istilah AMPERA akronim dari Amanat Penderitaan Rakyat.
2. Dari segi cost. Makan di tempat artinya menggunakan fasilitas piring, sendok, gelas, space, dll yg semuanya itu ada hitungannya (gaji karyawan yg cuci piring, penyusutan aset, dll) sehingga porsinya lebih dipangkas, sedangkan bawa pulang nasi hanya dibungkus kertas atau daun pisang sehingga cost jauh lebih kecil.
Beli nasi padang dibgks di manapun slalu blg, "nasinya sdkt aja ya" dan sy ttp hrs teriak STOP CUKUP 😄
@@vickyyuliestri6400 sudah SOP 😂
@@nontonyoutube9169 next time nyendok sndr aja nasinya 😞
Mantap ini Bib jadi sekmen baru tentang keberislaman di berbagai provinsi di Indonesia
Oleh Yal Aziz
BAGI orang Minangkabau masa lalu, surau tak hanya digunakan untuk shalat dan belajar mengaji saja, tetapi juga berfungsi sebagai tempat belajar ilmu beladiri silat bagi anak nagari berbagai suku. Bahkan dari surau banyak lahir generasi muda Minang yang sukses sebagai pemimin bangsa.
Secara ilmiah, Surau adalah lambang kesakralan yang mencerminkan sikap religius, sopan santun serta kepatuhan generasi muda kepada Allah Yang Maha Kuasa. Bahkan bisa dikatakatan, perkembangan anak-anak suku Minangkabau ditentukan dari banyaknya porsi waktu yang mereka habiskan sebagai bagian hidupnya sehari-hari di Surau.
Sebalinya, jika seorang anak lebih banyak berada di Lapau (warung, pen) tanpa pernah mengaji di Surau, maka orang menyebut mereka parewa. Sebaliknya, jika waktu yang dihabiskan oleh seseorang lebih banyak di Surau, maka orang itu disebut urang siak atau pakiah. Karena itu, dari aspek mental keagamaan, bagi masyarakat tradisional Minang, terutama kaum pria-nya, fungsi Surau jauh lebih penting dalam membentuk karakter mereka di kemudian hari.
Bagi orang Minang masa lalu, peranan Surau selain untuk memperoleh informasi keagamaan, juga dijadikan ajang bersosialisasi sesama anak nagari. Bahkan sejak berumur 6 tahun, anak laki-laki di Minangkabau telah akrab dengan lingkungan Surau.
Kemudian jika kita lihat struktur bangunan rumah tradisional orang Minangkabau yang dikenal dengan Rumah Gadang memang tidak menyediakan kamar bagi anak laki-lakinya. Bahkan, setelah berumur 6 tahun, anak laki-laki di Minangkabau seperti terusir dari rumah induk. dan hanya pada maktu siang hari mereka boleh bertempat di rumah guna membantu keperluan sehari-hari.
Sedangkan pada waktu malam, mereka harus menginap di Surau. Selain karena tidak disediakan tempat, mereka juga merasa risih untuk berkumpul dengan urang sumando (suami dari kakak/adik perempuan) dan mendapat ejekan dari orang-orang karena masih tidur dengan ibu. Dalam ucapan yang khas, lalok di bawah katiak mande.
Di Surau mereka bukan hanya sekedar menginap atau tidur. Tapi banyak aktifitas penting yang mereka lakukan di Surau. Seperti belajar silat, adat istiadat, randai, indang menyalin tambo yang dilaksanakan berbarengan dengan aktifitas keagamaan seperti belajar tarekat, mengaji, shalat, salawat, barzanji dan lainnya. Karakter pembentukan Islam tradisional sesungguhnya berangkat dari aktifitas seperti ini.
Secara fakta, bisa diatakan sangat besar fungsi dan peranan Surau bagi perkembangan generasi muda Minang pada masa lalu. Untuk sunguh sangat sebuah ironi, bila sitem pembelajaran seperti Surau yang sangat strategis ini mengalah pada perubahan. Soalnya, Surau mewadahi proses lengkap dari sebuah regenerasi masyarakat Minang, sesuatu yang sulit dicari tandingannya dalam kultur manapun di dunia ini.
Kemudian adat budaya yang mengacu pada konsepsi alam takambang jadi guru yang melahirkan kebijkasanaan sehingga orang Minangabau harus tahu di nan-ampek (kato mandaki, kato manurun, kato mandata dan kato malereang), adalah bentuk kearifan yang diperoleh melalui pelatihan terpadu yang mengintegrasikan antara konsepsi ideologis dengan norma-norma budaya dan praktis lewat lembaga semacam Surau.
Seiring dengan berkembangnya Islam, Surau menjadi aset yang dapat dipergunakan untuk menyebarkan dan mengenalkan konsep-konsep dasar Islam. Kedatangan Syekh Burhanuddin di penghujung abad ke-17 dengan mendirikan Surau di daerah Ulakan Pariaman menjadi titik awal dari terbentuknya karakter tradisional Islam hampir di seluruh wilayah penyebaran maupun pengaruhnya. Hal itu disebabkan karena kemampuan Tarekat Syattariyah yang dibawa oleh Burhanuddin sangat mengakomodasi tradisi lokal. Aspek-aspek tasauf yang dikandung dalam ajaran ini-sebagaimana halnya dengan pengalaman-pengalaman awal islamisasi di wilayah nusantara-memudahkan diterimanya Islam, karena memiliki kesamaan-kesamaan dengan ajaran Hindu/Budha yang telah terlebih dahulu dipraktekkan.
Bahkan kedekatan emosional masyarakat Minangkabau dengan Surau menjadi faktor kunci lestarinya pemahaman tradisional di Ranah Minang dan buah dari sebuah interaksi antara dua kultur yang saling berdialog. Sudut pandang kelompok modernis terhadap Surau tradisional sesungguhnya melepaskan ikatan-ikatan kultural ini yang telah terjalin demikian lama sehingga memunculkan bentuk-bentuk Islam tradisi yang mapan di wilayah Minangkabau.
Kini rasanya, sudah saatnya pula pengambil keputusan dan pembaut peraturan daerah untuk duduk semeja lagi memikirkankan bagaimana mengembalikan budaya atau kebiasaan orang Minangkabau menyiapkan generasinya dengan sistem Surau.
Caranya, bisa saja para ninik mamak dan cerdik pandai yang disukung oleh pemerintah daerah, apa itu di DPRD atau gubernur, lebih serius mengembalikan sistem pendidikan generasi muda Minangkabau dengan roh dari Surau. Semoga rubuhnya Surau Kami sebagaimana ungkapan budayawan Minang, A A Nafis, dalam karya satranya, tegak kembali. (penulis waratwan tabloidbijak.com dan plt ketua JMSI Sumbar).
Konsep Surau di Minang Kabau dulu mirip konsep mesjid di jaman Rasulullah yg gak melulu hanya untuk shalat. tp tidak jg membicarakan politik di dalam mesjid.
Lah tingga namo se lai tu nyo. Rang minang kini banyak nan galie, pancilok, busuak ati.
Litak den bacoe😁
@@andikafaradillasandy pantat tipis
Selamat Tahun Baru, untuk kalian semua, semoga sehat selalu, semakin sukses
Makasih bib sm mas pras nyuguhin konten diawal tahun, jd ada temen buat yg lg kurang sehat dirumah aja
❤❤❤
Takuruang nak dilua, taimpik nak diateh” merupakan salah satu pepatah Minang yang artinya, terkurung hendak di luar, terhimpit hendak ke atas. Pepatah ini mengajarkan untuk selalu berjuang menghadapi masalah. Kegagalan apapun yang menghampiri, hendaknya membuat orang tersebut terus berusaha
Betul Pak. Sy dl diajarin ini artinya fight sampai habis. Selama nyawa masih dikandung badan, harus terus berjuang dlm hidup. Jgn patah semangat.
Ciluah 😅
Beberapa cerita Angku saliah sejak turun temurun di Masyarakat VII Koto Sungai Sariak
1. Angku saliah dapat memprediksi masa depan
2. Doa doa yang di panjatkan Angku Saliah selalu mustajab
3. Mempunyai ilmu raga sehingga bisa berada di lokasi yang berbeda dalam waktu yang sama
4. Cerita masyarakat bahwa dlu ada Banjir air bah lalu Angku Saliah melempar kerikul sehingga air bah membelok sehingga tidak masuk kampung.
Itu sebagian cerita yang dipercaya dan sudah ada sejak turun temurun sehingga dihormati masyarakat Pariaman terutama di Negeri Asal Ungku Saliah yaitu Nagari Sungai Sariak
Saya bantu jawab Bib, kenapa warung nasi di Padang kalau dibungkus lebih banyak daripada makan di tempat.
Dulu orang beli nasi biasanya bapak atau orang yang punya tanggung jawab utk menafkahi keluarga, jadi nasi yang dibeli itu bukan untuk sendiri tapi juga buat keluarga di rumah, dan penjaga warung pun ngerti kalo makan nya dibawa pulang itu buat sekeluarga di rumah maka dari itu nasi nya dilebihin Bib.
Intinya gini, pada jaman penjajahan dulu yg makan di warung nasi itu org belanda, org pribumi gak boleh makan ditempat, sehingga jika ada pribumi yg mau beli nasi mesti sembunyi2 dan yg punya warung karna kasihan bungkusin ekstra buat keluarganya, makanya warung padang di padang namanya AMPERA singkatan dari amanat penderitaan rakyat
Untuk komedi minang ada Grup Balerong pimpinan Yus Dt. Parpatiah, semoga bisa jadi referensi komedi minang yang bermartabat..
Toleransi Ber agama yang luar biasa, Salut sama yang punya Konten..
kenapa nasi padang lebih banyak isinya dibungkus daripada makan ditempat adalah karena orang minang memiliki sifat kekeluarga an yang kuat. mindset orang padang yang berjualan nasi padang dipadang adalah orang yang akan membeli nasi padang itu adalah keluarga nya juga, sanak saudara, satu rumpun dan suku. dan orang padang yang membeli nasi padang pasti makan bersama dengan keluarga, satu bertiga atau satu berdua. maka dari itu isinya yang dibungkus lebih banyak.
Nasi padang di bungkus keliatan lebih banyak itu karena melar. Nasi panas, disiram kuah, dibungkus rapet, dibawa jalan..sampe rumah melar..porsinya mah sama aja.
Betul bangg
Selamat Tahun Baru, untuk kalian semua, semoga sehat selalu, semakin sukses
@@lukmanherdianto2484 ga gt sih.. pernah gw liat ketika makan di tempat cm di ksh 1 centong batok doang nasi yg di sajiin..
Gilirn di bawa plg di ksh 2 centong batok untuk nasi nya
Bener sih ini, pernah denger begini jg alasan nya knp klo di bw plg itu dpt nya lbh bnyk..
Krna bisa di makan bersama keluarga (berbagi dgn org serumah)
Podcast dengan Ust. Nur Cahya a.k.a Dzawin Nur bib... seru kayaknya
Up
Sehat2 terus Uda Praz..Terimakasih udah menginspirasi Kawla muda Minang untuk selalu berada di Jalur Positif
Mantaaap uda pras bisa menjelasakan tentang pilosofi minang adat basandi syarak syarak bersandikan kitabullah, mantaaap 😊😊😊
Saya muslim .allahumma syali alla muhammad semoga chanel ini semakin membuat bangga islam aamiin
Meski ada beberapa jawaban dari bang praz yg kurang tepat atau ia kelihatan ragu-ragu dengan jawabannya. Setidaknya saya mengapresiasi dengan usaha beliau untuk menjawab sebaik mungkin
Pada komen berat2 segala macam pake sumber, padahal pembicaraan yg diharapkan itu ringan, klo mau banyak teori ya bukan bg prazz lah yg jadi narasumber nya
Karna ini praz teguh woyyy ❤️
Dari semua konten praz sama habib ja'far aku lihat rambutnya mas praz yg berubah sepundak Dan skrg lebih kalem pembawaannya
Seru obrolannya berbagai macam d bahas ga terasa sdh habis aja, sehat terus bib biar bsa bikin video menenangkan trus
Sekedar sharing.
Kalau org minang laki2 menikahi perempuan yg bukan org minang, istrinya bisa diangkat jd kemenakan suatu suku, tentunya dg syarat beragama islam.
Jd tiba di istri dan anak bisa mempunyai suku di salah satu suku minang yg mengangkat kemenakan tsb.
Dan juga ada juga syarat penyambutan (biasanya acara berdoa bersama dan menyemblih seekor kambing sebagai bahan menu utama makan bersama, biasanya digulai).
Jd intinya, adat minangkabau itu tak juga kaku.
Maaf kalau ada salah kata ya 😊😊
Salam dari Solok, Kubuang Tigo Baleh.
Tu nan dikecek an malakok yo sanak?
Klo tentang ninikmamak tau gk bang? Dy tu setara apa ya? RT/RW/kepala desa atau apa?
@ekatina Lamtim mba, sy bantu jawab ya, ninik mamak itu setara paman kl di daerah lain. Tp zaman diminang perannya sgt sentral merhatiin anaknya dan jg kemenakan/keponakannya. Sdh kyk bapak sendiri. Beliau bs negur atau marahin ponakannya kl dirasa krg ajar atau berlaku ga benar. Atau jika ninikmamaknya mampu/kaya, bs bantu ekonomi adik perempuannya, misal bantu biaya sekolah keponakannya. Gitu. ,Emang ada jg Ninik mamak ga bener, misal ga pedulian sm ponakan. Biasa itu disuku mana" ada aj yg begitu.
30:11 koreksi Bib, Da Praz, aksara Minangkabau itu sebenarnya ada, cuman karena tradisi lisan yg sangat kuat jadi penggunaan aksara Minangkabau itu jarang dipakai, dan sampai pada titik penulis aksaranya udh gada lagi, jadi byk yg mengira aksara Minangkabau itu gada, padahal sebenarnya ada cuman tradisi penggunaan aksaranya gk jalan
Masya Allah salam dari Banjarbaru bib makasih sudah di sebut Banjarbaru nya 🙏
Da Praz kapan mau upload "Pacah Paruik" lagi? Lah taragak cigok komedi Da Praz, dkk😁🙏🏻
Selalu seneng dengerin obrolan Habib ja'far
Selamat Tahun Baru, untuk kalian semua, semoga sehat selalu, semakin sukses
Semoga ada segmen seperti ini selanjutnya
koreksi: takuruang ndak dilua, tahimpik nak di ateh itu (terkurung maunya diluar, terhimpit maunya diatas) makna yang sebenarnya: walaupun badan terkurung, atau dalam posisi terhimpit, pikiran ga boleh terkurung atau terhimpit, pikiran harus lepas untuk memikirkan jalan keluar dari masalah yang ada
Kalau ka indo nyo alun tapek artinyo gitu lai da 🙏😁
Ini artinya prinsip hidup di perantauan,mau untung terussss
Yg saya tau, menuruy cerita2 org2 tua dri suku padang yg saya tau, awal mula terjadi rendang itu krn dri kebiasaan org minang yg perantau. Tiba2 memikirkan lauk, yg bisa di bawa k atas kapal dan tahan lebih lama selama perjalanan di laut. Lalu terciptalah rendang yg d masak sengaja lebih lama supaya kuahnya lebih kering dan bisa tahan lama selama di perjalanan.
Angkot padang hampir sama kaya di balikpapan...
full modif,full musik n ada komunitas nya...
Kita bilangnya taksi,kalo yg pake argo ya taksi argo 😁
takuruang di lua (terkurung di luar)
tahimpik di ateh (terhimpit di atas)
artinya : walaupun mendapatkan masalah kita bisa memcahkan masalahnya
contoh : Moh Hatta di pernah di asingkan belanda, tetapi Beliau tidak lupa membawa buku2 nya..
Izin menambahkan jawaban pertanyaan, kenapa nasi Padang kalau di Bungkus lebih banyak? jawabannya, karena orang rumah makan selalu berfikir nasi yang dibungkus akan dimakan bersama keluarga, jadi porsinya dibanyakin. atau kalau mau makan sendiri tidak pusing lagi untuk cari nasi tambahnya.
Semoga suatu hari nanti bisa ketemu habib Husein Ja'far..🙏
Mantab banget Bib, podcast terniat, Bela-belain podcast sambil ujan-ujanan.... keren keren keren
Habib kapan keliling Indonesia..
Mampir ke Sumtra barat pasti seru..
Owh baru tau sebutan musholla kalau di Jatim sama dengan di Kalsel.... Di Kalsel nyebut musholla sama bib langgar juga kalau disini nyebutnya....
Dan mengenai foto foto ulama itu di Kalsel betul bib Dimana mana ada foto Abah Guru Sekumpul btw saya orang Martapura kira kira dari rumah saya ke kubah Abah Guru Sekumpul kira kira 10 menitan sampe pake kendaraan terimakasih bib sudah membahagiakan kami sebagai orang Kalsel Karena sudah menceritakan kebiasaan yg baik dari orang Kalsel yaitu memajang foto Abah Guru Sekumpul dimana mana tempat itu suatu kebanggaan dikenal sampai keluar daerah
Seru nonton konten habib pas mau tidur karena gak ada sponsor jd gak ganggu pas pejamin mata, serasa pakek youtube premium
"pengiriman cepat gratis ongkir"
"pengiriman cepat gratis ongkir"
" Pengiriman cepat gratis ongkir ~ "
Pinjol banyak sponsornya 😂
11:43 hanya Praz Teguh yang berani nepok habib waktu bercanda 😂
Semoga sehat & sukses selalu kagem Habib & Bang Pras
Collab Mantap Habib dan Bang Praz🔥👍
Hbs mas2 jawa skg ke padang uda praz ,sukses bib jafar 🔥
Selamat Tahun Baru, untuk kalian semua, semoga sehat selalu, semakin sukses
Cpt bgt subscribe jeda nulis naik, selamat habib udh subscribe 1 M. Sehat terus dan selalu dalam lindungan Allah SWT habib husein, aamiin
Ajakin satu persatu komika dong bib, dan kulik asal daerahnya dan masa lalunya serta tentang agama yg di peluknya, seru tuh bib syukron.
Ada huruf bhs Minangkabau praz, huruf Arab Melayu. Smpi awal 90an msh bljr itu waktu SD. Sejak reformasi sdh ga lg. Tp sy lihat" msh ada lho prusahaan luar yg nyari penerjemah bhs Arab Melayu itu. Pastinya fee-nya mahal krn sdh jarang yg bisa.
mantap banget ini syuting nya bener2 nyantai + cuaca hujan , pasti rilex banget tiap obrolannya
Sekedar info, ungku saliah adalah ulama yg sangat dihormati, kalo ngk salah ungku saliah juga keturunan habib dan konon cerita nya ungku saliah bisa jadi banyak seperti cerita siliwangi, ada org ketemu dia di makkah padahal dia dirumah juga ada di tempat tahlilan juga ditemukan
Betul bang praz kalau orang Minangkabau apa apa harus musyawarah Ninik mamak anak cucu dikumpulkan dalam satu ruang semua kegiatan hentikan dulu, disitu semua pendapat atau keresahan dimusyawarahkan agar dapat titik tengah nya. kebetulan keluarga dari kabupaten Agam diatas pegunungan adat disana masih kental saya yang dari kota biasanya cuek aja pas disana canggung 🤣
Ketawanya Praz bikin nular njir bikin gw ikut ketawa.
sekedar menanggapi pertanyaan dari habib, kenapa nasi padang, porsi nya lebih banyak di bungkus dari pada makan di tempat? dari yang gua denger dari cerita-cerita nenek dan kakek gua dulu, waktu masa2 penjajahan, yang makan di tempat itu hanya kaum2 elite, atau kalangan menengah keatas, dan biasanya makan dengan porsi sedikit, langsung kenyang, sedangkan pribumi nya membeli nasi itu dibungkus untuk di bawa pulang kerumah, satu bungkus itu cukup untuk sekeluarga, dengan harga yang murah, mangkanya nama restoran nasi padang itu kalo di sumatera barat nama nya "AMPERA" (Amanat Penderitaan Rakyat), kalau ada yang salah atau kurang, maaf yaa
16:04
Mau nambahin sedikit, maaf kalau gimana-gimana
Sebagai keturunan minang, aku sempet nanya tentang foto Ungku, kenapa di rumah atau di tempat usaha saudara aku pada pajang foto Ungku
Ga semua foto Ungku Saliah di jadiin jimat untuk usaha, di keluarga besar aku foto Ungku Saliah hanya untuk penanda kalau yang punya toko atau tuah rumah orang pariaman, agar tidak ada pernikahan sesama suku, jadi kalau ke tempat makan baru (baru kenal penjualnya) bisa saling lebih kenal dan jadi keluarga.
Bahkan biasanya itu diurutin silsilah anak siapa, cucu siapa eyang nya siapa.....
Hanya info maaf jika ada kesalahan
🙏🙏🙏🙏
MANTAP NIH KREATIFNYA .. EDITAN VIDEONYA JADI LEBIH ENAK DILIHAT DAN KERENNN BANGET...
Habib gak masang Adsense mungkin karena habib menginginkan penontonnya untuk fokus dengan materi tanpa adanya iklan.
Ini take nya sambil hujan”an bib??? Niat bgt😂😂 insight baru lagi nih cerita”nyaa 👍
Selamat Tahun Baru, untuk kalian semua, semoga sehat selalu, semakin sukses
Ayah saya dulu ke surau tidak hanya pergi shalat, juga sekalian tidur, bareng2 teman seangkatannya.
Dan nasi Padang itu kenapa banyak kalau dibungkus, itu ada sejarahnya.
Dan oranj minang dulu tidak boleh nikah sama orang luar minang, salah satu contoh jika nikah sama orang jawa gak boleh. Tapi sekarang sudah banyak yang nikah samq orang luar minang.
"Sayang ka anak baberangan, sayang ka kampuang batinggaan" (marantau)
Di Padang ada tuh nama tempatnya 'padang pasir'
Tambahan ya bib, kebetulan saya orang pariaman. Tuanku saliah bisa di perhatikan janggut dr fotonya berlafadz allah, makam beliaupun ada banyak karna di tiap2 daerah di pariaman ada beliau, bukan beliau yg berpindah2 tapi jumlah beliau yg ganda. Dan waktu beliau wafat jasad beliau hilang ketika ingin di makamkan hanya tinggal kain kafannya saja.
Sedikit sy tambahin ya ...
kenapa makan Nasi padang di tempat porsi nasinya lebih sedikit ...
Menurut sejarah jaman belanda dulu, yg makan di tempat/warung/restoran itu kebanyakan org2 kalangan atas atw kompeni dkk. jd wajar porsi nasi ny dikit lauknya bny... krn mahal n di mahalin.
Nah ... kalo dibungkus porsinya bny krn rata2 yg beli pribumi dan pejuang ... jd sbg bentuk bantuan perjuangan melawan penjajah.
*di padang umumnya knp ga ada Habib ... krn suku minang itu Matrilinial jd garis keturunannya di akui dari marga/suku nya ibu dst.
Fotonya tuangku saliah kiramaik .... Asal Pariaman 👍 tuanku Sholeh keramat kalau dibahasa Indonesia
Alhamdulillah seperti biasa video habib ga ada iklan
Salah satu yg sangat menarik dari Minangkabau itu bagaimana adat bisa memuliakan wanita, harta itu jatuhnya keperempuan, laki2 hanya bisa mengelola. Buruk dikata jikalau perempuan ditinggal oleh suaminya ia masih hidup dengan warisan yg ada, ia masih punya tanah untuk menanam padi dan kekayaan alam lainya. Bagaimana suku itu turun dari perempuan, bagaimana peran bundo kanduang dalam rumah gadang, sayang gak di bahas. Mungkin terlalu berat juga bagi da pras..
Zaman dl infonya memang org" matriliniel. Stlh ada kerajaan dan agama br deh berubah perlahan jd patriliniel. Tp ada bbrp yg msh bertahan matriliniel kyk di ranah Minang.
Assalamu'alaikum , Bib coba undang Jendral Dharma Parengkung dong, beliau pandangannha tentang kejadian saat ini cukup menarik untuk dibahas dgn habib krn pandangan beliau banyak didasari ajaran Islam, padahal beliau kristen, mungkin kalo dgn habib akan lebih menarik pembahasannya.
Mantap bib salam kenal dari Kutai timur
Kalimantan timur 👍👍👍🙏🙏
Aku punya temen orang padang, karna jualan nasi padang di sebelah kedaiku. Orangnya baik semua suami istri. Suka di tambahin kalo beli nasi padang 😁 suka becanda juga orangnya
Musik penutupnya O Holy Night, 😍🥰
Yang ane tau knpa makan nasi padang itu kalo makan ditempat lebih sedikit dibanding dibungkus.. Mungkin karna di padang kan juga pernah dijajah oleh Belanda.. Jadi banyak orang-orang Belanda itu makan di tempat rumah makan padang karna mereka bangsawan yang mungkin tidak banyak makan nya.. Makanya suguhan nasi padang kalo makan di tempat itu lebih sedikit.. Kalau dibungkus karna warga sekitar itu gak enak juga makan ditempat makanya dibungkus makanan itu saat dibungkus porsinya lebih banyak karna warga nya adalah pekerja.. Dan yang dikata bang pras soal ada juga rumah makan nasi padang itu banyak nasinya ada kayak emang sudah restoran terkenal kayak rumah makan sederhana. Nah itu bisa kita minta makan seperti makan prasmanan atau makan yang biasa kayak nasi satu sendok sama sambal yang diminta.. Itu sih menurut ane.. Kalo ane salah koreksi ya teman2 padang 🖐
Karena orang minang dari zaman dahulu suka merantau, maka oleh ibu atau neneknya dikasih bekal rendang. ..kenapa rendang karena makanan ini tahan berbulan-bulan. Terima kasih peras taguih.
Anda minang banget.
Kalo becanda arab lebih gokil sih, gue sbg org padang ngeliat org arab becanda itu bener2 ngeri2 sedap 😂
orang padang bukan pelit. tapi penuh perhitungan.
Betul Pak. Hidup itu ga pasti ke depannya, entah sakit keras, atau wafat meninggalkan anak yg masih kecil". Itu harus dipikirkan. Jgn habiskan pendapatanmu semua bulan itu jg, krn kl ada apa" dgn kamu, siapa yg mau menopang kehidupan keluargamu. Kasian masa dpn anak".
Kenapa Ada Rendang, jadi makan yg di angetin terus. Karna zaman dahulu belum ada kulkas buat penyimpanan makanan makanya masakan rendang itu selalu di angetin agar bisa bertahan berhari2. Dan juga untuk bekal makanan orang2 minang zaman dahulu untuk berangkat haji pake kapal laut yg bisa menghabiskan waktu berbulan2 di atas kapal karna zaman dahulu belum ada pesawat jadi untuk naik haji masih pake kapal laut, nah dari situlah rendang ini jadi bekal makanan untuk berangkat haji krna dia bisa bertahan lama.
Habib undang Jendral Dharma Parengkun dong, pandangan beliau sangat bagus tentang apa yg terjadi selama ini di negara kita, bahkan pandangan beliau banyak yg didasari ajaran Islam padahal beliau pemuluk Kristen. Rasanya kalo bicara dgn habib akan sangat nyambung.🙏🙏🙏
Ane orang tegal Hidup di Tegal aja Lebih sering Ke Rumah makan Padang Ketimbang Warteg bib,
Tapi Masakan Ibu memang lebih enak sih😁
Karna gratis
@@herrysunday4504 Muka anda Yg suka makan gratisan
@@aaaad1 daripada anda muka kok R
Emang di Tegal ada warteg ya?
@@abimanyukurniaramadha7590 Ada... Beda sama padang bro, kalo padang disana kan ga ada Warung padang
Sama saya bang waktu kecil ampe SMP kalo malem tidur di mushola /langgar/surau..
Mantap.. 👍👍.. semoga jadi tutorial yg bermanfaat bagi semua..
Kontennya habib selalu bermanfaat, penuh dgn ilmu... Terimakasih bib
suara hujan nya makin adem tenang dengerinnya
Nah saya juga bingung mksudnya makan nasi padang di tempat nasinya sedikit, karena di Jogja selama ini yg saya temui ngambil nasinya juga ambil sendiri alias prasmanan. Atau di Jakarta memang nasinya diambilkan pegawai terus baru lauknya ngambil sendiri?
di padang itu bs dibilang islami drpd kota2 lain selain aceh ya...
kita kecil2 SD, tiap sore selalu ngaji ke mesjid, kalo SMP SMA kita ngajinnya malem, trus ada wirid remaja di mesjid tiap malam minggu. hari minggu subuh2 kita ada acara didikan subuh, bocil2 disuruh bangun pagi pas adzan subuh ke mesjid ngantuk2 kita tampil depan mesjid. kalo bulan puasa semua pelajar wajib pesantren 1 bulan di mesjid, bbrpa jam. ada yg dr subuh, ada yg mulai siang, ada yg abis dzuhur..
😅 blom tentu bocil2 daerah lain ngerasain kaya gt
Waktu d pwk sya nonton beulang ulang lucu sya ketawa mulu 👍
ALHAMDULILLAH, 2022.
BISMILLAH, 2023.
Bib, di banjarmasin juga nyebutnya langgar. langgar artinya disini ada 2, bisa diartikan musholla, bisa diartikan tabrak. Jadi di banjarmasin itu kadang2 sholatnya ditabrak bib.
MasyaAllah bib... Ilmunya berberkah
Ada pengalaman pulang kerja jam 7an, naik angkot padang yg full lampu kelap kelip. Kebetulan mama vc Dikira dugem,,'astaghfirullah kau nak, ndak betul kau tu lagi'😅
di purwokerto jg nyebut angkot itu kol, musholla kecil jg dibilang langgar
Ya kan Jawa juga
Maaf kalo salah, kenapa kali kita makan ditempat dan Bungkus nasi padang itu beda porsinya lbh bnyk di bungkus.... Krn kalo dia di bungkus pas dirumah nya nanti yg mkn bs lbh dr 1 org artinya bs di makan berdua, kurang lbh sedekah lah si yg punya rumah makan itu...
Maaf kalo salah tolong lurus kan, itu penjelasan slh 1 pemilik rmh mkn Minang
10:43 ketika cowo minang menikah dengan cewe non minang, maka anaknya tidak punya suku (contoh kesukuannya : caniago, jambak dll) karena kesukuan diturunkan dari pihak cewe.
Persis seperti yang dikatakan oleh teman saya asli minang.
Sebetulnya masih pengen tau lebih tentang hal itu melalui video ini, tapi udah bahas lainnya duluan 😭😭
Ijin ciek da praz...
Setau Wak nasi Padang Baa kok bnyk kalau dibungkuih,krno Ado maso waktu dulu tu urang sdg krisis jd utk Bali nasi ko susah,makonyo itu bnyk di agiah nasi Jo sayua dan kuah da praz..
Lembaga adat msh Ado d Padang da praz
KAN kerapatan adat Nagari
LKAAM lembaga kerapatan adat alam Minangkabau...kalau ndk salah ketua nyo kini pak Fauzi Bahar...
Mokasi da praz
Habib aku udah subscribe doain lancar segala urusan dan rejekiku ya habib aamiin😁
Nah nyebut film tenggelam nya kapal van der wijck ini film terbaik yg pernah saya tonton 2014 kalo gasalah
SUKU PILIANG HADIR ☝☝☝✨🦋
Selamat Tahun Baru, untuk kalian semua, semoga sehat selalu, semakin sukses
Mohon maaf kalo salah,saya orang Minang juga orang tua keduanya asli Minang,,,pernah nanya sama orang tua kenapa Minang disebut pelit,dijwbnya karna org Minang itu darahnya perantau jadi dulu dia tinggal di rantau jadi mengeluarkan uang hanya untuk kebutuhan dia supaya survei dirantau begitu kurang lebih mohon maaf kalo salah🙏🙏
Praz Smart
Selalu bikin Ngakak Guling2
Jadi gini bib, di sumbar tu minang tu islam kalo seumpama dia murtad ato orang non muslim berdarah minang itu ga bisa di bilang orang minang, tapi bisa di bilang berasal dari sumbar, karna emang orang minang tu adat dan agama tu kental sampe di buat lah pepatah "ADAIK BASANDI SARAK, SARAK BASANDI KITABULLAH"
18:19 ado nedi gampo, ado mak pono mak lepoh banyak da prass, ado ajo buset.
Da praz tolong kalau ada yg nanya adat pariaman itu jangan lah dipelintir dengan kata beli,adat pariaman itu adat bajapuik bukan dibeli,dibeli itu lebih ke barang.
Dipekalongan juga sering nyebut angkutan dengan nama "qol"
Kol orange
Org padang didaerah ku 75% usaha nya Potocopy dan Toko ATK..
gua nungguin nasi padangnya di buka, kaga dibuka buka ampe abis
Kota Padang jauh lebih bebas dari kota/kabupaten lain di Sumatera Barat. Mungkin karena ibukota.
Saya sudah 2x menonton Praz Teguh ditodong dengan pertanyaan2 seputar minang. Pertama di Agak Laen, kedua di podcast habib ini. Namun sedikit kecewa karena jawaban Praz banyak yang salah. Padahal si penanya berharap dapat jawaban yg benar untuk menjawab rasa penasaran mereka soal budaya Minangkabau. Bisa jadi ini karena Praz memang tidak paham dengan budaya Minangkabau itu sendiri karena ia tumbuh dewasa sejak SMA di Jakarta. Praz mungkin juga sadar dengan kapasitas pemahaman nya. Tapi karena ditodong dengan pertanyaan tentang budaya minang, Mau tidak mau dia harus menjawab sebisanya.
akan tetapi jika memang tidak paham seharusnya Praz punya pilihan utk tidak menjawab. Dari pada menjawab tapi menimbulkan salah pemahaman dari orang luar terhadap budaya Minangkabau.
Sperti contoh nya saat Praz menjelaskan laki-laki pariaman "dibeli". Itu jelas2 salah. Tpi di luar Minang akan percaya saja karena yg menyampaikan informasi itu adalah orang minang yaitu Praz Teguh.
Emang sudah jelas jelas laki laki pariaman di beli, sudah dari adat nya begitu bro