Orang yg mengerti masalah cenderung sulit membenci. Contohnya Berkecimpung bersama politisi membuat mengerti, mana masalah/sebab mana akibat. Disana ada dilema moral yg berat, yg tidak bisa di simplifikasi. Padahal bersama dengan segala dilema moral itu, situasi mengharuskan orang memilih dan berperan. Ini mungkin yang sedang dialami dan berusaha dijelaskan oleh Ari, atau semua rekan media dan politisi. Good job, tetap semangat, bagi warga net semua coba kita berusaha adil sejak fikir. Dimulai dengan - Jangan anti mendengar yang berbeda. Kita bisa tidak sependapat tetapi tetap saling hormat
Idealisme dia tentang aturan maen pemilu dan demokrasi padahal jelas loh. Aku sindiri kalau aturan maen jadi politisi jelas seperti yang disampaikan oleh ari kemungkinan akan ikut jadi politisi juga Kalau sistemnya masih seperti sekarang ya sulit untuk melakukan hal" baik buat masyarakan sebab butuh logistik yang banyak untuk sekedar dipilih
Dia bilang "pilihan jadi sulit krn bergaul dgn politisi", statement seorg penakut. Beda bgt dgn pange yg sdh "berani" dlm mengeluarkan statement n pilihannya soal politik.
udh dibilang karena sering bergaul, dia jadi tau kalo masalah utamanya bukan di dinasti. lu oon banget si anjing. udh diplay di intro, dibahas panjang lebar, masih aja ga ngerti.
Justru ari memperlihatkan problem dgn kacamata keilmuan yg luas untuk memperlihatkan konteks politik transaksional. Persoalan Dinasti politik ada di hulu sistem kita, klo kita konsen terhadap isu tersebut bukan hanya menolak pro atau tdk terhadap Dinasti pokitik, harus lebih dri itu.
Terlalu fokus sama dinasti, sehingga abai dengan masalah yang lebih besar, yaitu kerusakan sistem demokrasi di level kronis. Ibarat ban yang masih pake ban dalem, fokusnya cuma nambel yang bocor. Setelah ditambel nambah lagi bocornya di area yang lain, padahal ada solusi efektif daripada bolak balik nambel ban dalem, ganti ban tubeless. Ya tetep bisa bocor, tapi setidaknya jauh lebih kokoh kan dibanding pake ban non tubeless? Lu matiin dinasti politik, akan muncul2 lagi. Ini udah terjadi 20 tahun lebih, dan narasinya selalu sama, lawan dinasti politik. Ga ada yang mau benahin sistem demokrasi yang udah rusak, terutama di partai politik. Dinasti ini cuma salah satu dari sekian lubang yang ditambel berulang kali di ban dalem, lu tambel terus ga ada gunanya. Terus harus gimana? Perbaiki sistemnya mulai dari partai politik, semua partai harus punya kesadaran penuh untuk membenahi masalah yang ada. Seperti terlalu banyaknya kepentingan sehingga menomor duakan kepentingan masyarakat, biaya politik yang gak ngotak sehingga ketika menang orientasinya adalah balik modal, dll. Gak percaya bahwa parpol itu rusak semua? Gampang, liat aja dari UU yang disahkan, itu kesalahan kolektif lembaga legislatif dan eksekutif. Legislatif punya kekuasaan bikin UU, dibahas bersama dengan eksekutif (biasanya diwakili menteri), disetujui mayoritas fraksi dan pemerintah, lalu disahkan. Ketika ada UU yang aneh disahkan, apakah salah pemerintah 100%? Tentu tidak. Karna pembagian kekuasaannya udah jelas, dan diamanatkan melalui UUD 1945 terkait tupoksi masing2 lembaga. Pemerintah kalo mau bikin UU tetep harus melalui DPR, karna mereka yang megang kekuasaan, mereka menjalankan salah satu dari tiga fungsi yaitu fungsi legislasi. UU dalam hierarki ada di urutuan ketiga setelah UUD 1945 dan Tap MPR, baru disusul di bawah UU ada Peraturan Presiden dan seterusnya. Legislatif itu powerful, baik dari segi tupoksi maupun dari produk hukum yang dikeluarkan. Dan legislatif itu kan diisi oleh parpol, sementara parpolnya rusak semua. Maka gak heran produk hukumnya pun rusak. Contoh Tapera, lagi ribut kan soal PP Tapera, sampe ga tau kalo PP Tapera itu adalah turunan dari UU No. 4 Tahun 2016 tentang Tapera. UU tersebut dibentuk atas inisiatif DPR, dibahas bersama pemerintah, lalu disahkan, yang disalahin pemerintah doang. Terus sekarang parpol rame2 nyerang pemerintah dengan narasi bahwa pemerintah bikin aturan yang memberatkan masyarakat, legislatifnya cuci tangan seolah mereka gak melakukan kesalahan sedikitpun, yang mana soal Tapera ini letak masalahnya di legislatif dan eksekutif. PP itu peraturan turunan, lebih rendah dari UU. Ada asas lex superior derogat legi inferiori, hukum yang lebih rendah ga boleh bertentangan dengan hukum yang lebih tinggi. Isi dari PP itu ga bertentangan dengan isi dari UU No. 4 tahun 2016, kecuali angka 3% entah itu perhitungannya gimana, dan hal tersebut juga gua tentang 100%. Tingkah laku parpol tersebut udah bertahan puluhan tahun, dan dari rusaknya parpol muncul banyak masalah, salah satunya dinasti politik. Kembali ke awal, kalo mau efektif ya ganti ban tubeless, jangan bolak balik lu tambel itu ban dalem. Lu tambel satu besoknya bisa nambah dua lubang. Ya tinggal pilih aja jalan mana yang mau ditempuh, kalo masih berkutat di dinasti sih gapapa juga, tapi gua berani taruhan ga akan selesai sampe di situ aja masalahnya, dan tetep akan bermunculan dinasti2 lain. Tambahan sedikit : Gua anti sama dinasti politik, apalagi sebagai mantan warga tangerang, bajingan2 semua isinya. Tapi gua memilih untuk kritik ke masalah utamanya, yaitu rusaknya partai2 politik sehingga membuat ekosistemnya ikutan rusak. Kalo ekosistemnya bagus, masalah2 kaya dinasti politik akan ilang dengan sendirinya.
masalahnya ada orang yang eksploit si ban bocor ini terus menerus karena memang diuntungkan, salah satu2 nya cara untuk menghilangkan si tukang eksploit ini adalah meyakinkan publik bahwa si tukang eksploit ini salah sehingga tidak terjadi kejadian berulan. Nah dan pihak yang memiliki fungsi untuk menyadarkan publik adalah media, ironis nya budi sendiri adalah part dari media itu sendiri.
@@muhammadadityailhamizar1509 bukan itu poinnya. Dinasti itu salah satu dari sekian lubang di ban dalem, lu tambel itu lubang muncul lagi lubang baru. Dari pasca reformasi fokusnya cuma nambel lubang aja, kenapa gak ganti ban tubeless? Udah tau nih yang dilakukan selama ini gak efektif, kenapa gak menggali lebih dalam apa masalahnya. Tinggal bikin 5 why's, dari satu why bisa bercabang ke why2 yang lain, jadi sebuah pohon masalah, akan keliatan akarnya seperti apa, baru tentuin problem solvingnya. Gak ujug2 "wah ada isu ini, ayo kita kerahkan semua resources untuk selesaikan masalah tersebut", terus nanti muncul masalah yang sama, diulang terus aja gitu sampe jan ethes jadi presiden. Mau? Kalo emang mau perbaiki demokrasi, kenapa terfokus pada dampak dari kerusakan demokrasi? Dinasti, korupsi, jeleknya produk hukum, inkompetensi pemangku kepentingan, dll, itu semua adalah dampak dari rusaknya demokrasi, yang berimbas ke minimnya pendidikan dan kesejahteraan masyarakat atau tidak terwujudnya amanat UUD 1945.
justru makin cuci tangan, makin jelas kotorannya. -- dia itu cuma mau bilang "lw ubah aturan main lw guyur bansos lw pake apapun, cawe2 dan semisalnya kalo lw menang dan cuacanya politiknya sudah jelek gini ya gak masalah " trus masyarakat yang polos2 gini ngeliat dia ketawa ketiwi dipodkes sama corong kekuasaan. awokawokbanget deh
@@indarno2859 lol klo anda pikir jokowi dan prabowo itu sama itu berarti anda yg tdk paham.. jokowi mrpkan produk yg dipaksakan oleh pdip krn popularitas… kemampuan blm ada… kesalahan partai merah yg mmg intelektual masih kurang utk memimpin reformasi… orba kenyataan slm 20 taon jauh lebih baik dri periode manapun indonesia pernah ada
Ya sama siapa kamu bergaul kan lama² kamu mirip sama dia. Arie kebanyakan begaul sama politikus ya lama² kelakuannya mirip. Ngomong mbulet muter². Kok pada bingung
bawah sadarnya kebanyakan masyarakat indonesia berorientasi pada konsep ratu adil, bukan fair system. tokoh pemimpin yg baik yg diharapkan memperbaiki keadaan hidup rakyatnya, ini harapan yg utama...sukur2 kalo ada bonus sistem jg menjadi fair dstnya.
Ya ini salah satu Asian value, masyarakan ingin dapat pemimpin yang ratu adil bukan mengandalkan sistem yang baik. Percuma kalau cuma satu pemimpin yang ratu adil tetapi pemimpin lainnya tidak. Kita tidak bisa memungkiti bahwa ongkos pemilu kita untuk sekedar dipilih sangat tinggi, jadi yang terpilih yang mayoritas orang" culas
bang arie ini kalo soal intelek, kemampuannya berpikir politik gausah diragukan, cuma yang jadi masalah mental dia dalam memperjuangkan suatu nilai, masih ada rasa takut ditekan rezim, masih gaenak sana gaenak sini, beda dengan mas pandji atau bang pange yang berani menunjukkan stand mereka dimana
idelismenya bagus, ranah privat, proporsional show, perbaikan sistem. tapi ngundangnya nasbi, qodari, zulfan.. itu corong semua cuy. arie putra itu ikut arus dan menikmati dinasti politik. itu sudah.
itu mah karena bukan selera lu aja dan cuma perbedaan sudut pandang . contoh sebagai org menganggap rocky gerung itu sampah , tapi beberapa org sangan mendewakan rocky . dan pilihan itu ada diri lu sendiri, sekira terlihat di tumbnail org yg gk lu suka ya di skip dengan bgtu hidup lebih mudah.
@@indrairawan. ya itu dia, harusnya dia klaim saja dia ikut arus kekuasaan. seperti kata pange gak apa2 koq. totpol merasa mereka netral, proporsional. sampe blundernya arie "kalo korupsi tapi semua happy..?" di podkes ferry amsari "andaipun lw intervensi aturan karena lw emang punya dana dan mampu dan menang" semakin dia bicara semakin keliatan dia ikut arus kekuasaan boss _--- pemilu itu brutall bahkan dia juga tidak menyalahkan politisasi bansos karena emang cuaca politiknya seperti itu. Come on.. masih banyak masyarakat yang polos disini,,
Wow … bravo bravo! Konten yg bermutu dan pintar! Ini salah satu video-podcast yg terbaik yg pernah saya tonton! Terima kasih @arieputra dan @pangeran. Terlihat betul hadirnya semangat saling mengerti di sini - memberi harapan bhw dialog terbuka, dan bukan sekedar ‘unjuk gigi’ sepihak, benar-benar dapat terjadi. Selamat buat kalian berdua! 👍👍👍🌷🌷🌷
Problem nya adalah org2 seperti Arie yg menormalkan cara2 kotor yg dilakukan oleh politisi, selama org2 seperti Arie dikasih panggung, politisi akan terus untuk tidak merasa takut dalam melakukan kebusukannya
Arie ini udah jelas-jelas keberpihakannya tapi masih ngeles sok-sok netral jadi akademis, Ngapain harus sok-sok netral mending jujur aja gua nol dua, gua dapat uang dari nol dua, Gua nikmatin dinasti ini. Jujur aja kayag Dedy biar gak dibully bang soalnya itu hak politik
@@MsRiko99 pemilu sudah selesai betul. Tapi politik terus jalan, buka mata lebar-lebar jangan tidur bro meleng dikit kebijakan bobrok kita sendiri yg rugi. kita harus mengawal tiap-tiap kebijakan pemerintah kalau buruk dikritik bagus di teruskan
@@MsRiko99 ini kan konteksnya bahas pemilu bang, kenapa harus lupain pemilu dan fokus ke hal lain. Orang jelas lagi bahas politik terkhusus pemilu kemarin. kalo mau bahas kebijakan tonton video lain aja bang
Maaf pak Arie, saya dari kabupaten dan merasakan betul politik dinasti ini meresahkan 😢, kepala desa dijadikan alat politik, kalo gak milih desanya gak akan dibangun, jalanan hancur dimana2, infrastruktur?? Jangan ditanya heheheh... Dan sekarang politik dinasti merambah sampai pemimpin negara, waw amazing.. apakabar reformasi?
Gw nntn konten panji yg TOTAL (DINASTI) POLITIK, argumennya panji lebih terstruktur sih. Argumennya pandji soal laci2 yang tidak boleh dibuka karena ada sesuatu di sana, makanya harus diterusin sama keluarganya... sama sekali gak terjawab. Pandji gak ngomongin soal kepartaian bla bla bla yg diomongin arie. Bukan itu yg dibahas pandji soal bahaya dinasti poltik. Pandji berusaha bikin kita melek. Rakyat yg rugi kalau pemerintah korupsi dan bukti2 diamankan oleh anak keturunannya dengan menjabat lagi. Klo memang bersih, gak usah curang buat menang. Tanding pemilu aja yg fair gak usah pakai amunisi bansos.
Gw sih cuma bisa bilang goodluck aja ke influencer spt Pandji atau Pange, dll yg berhenti di usaha influencing aja. Akan lebih baik spt Arie yg memilih utk melakukan JR....lebih konkrit aja.
kata kunci nya "LINGKUNGAN" sebaik baik nya manusia sejahat apapun manusia dapat berubah dari lingkungan nya baik lingkungan dia bergaul,lingkungan dia berteman maupun lingkungan apa yg dia sering baca itu lah yang membentuk manusianya,Prakmatis kah /overtuniskah,empatikah,dll...
Orang yg punya pemikiran seperti arie ini salah satu contoh orang yg kalo berada dalam bagian penguasa dia akan ngikut" aja misalkan di ajak kong kalikong dalam hal yg tidak baik semisal korupsi masal atau hal" yg tidak baik lain nya
Harus ny dari sini kalian para pembenci *_total politik_* sadar guys, yg kita tahu tentang politik BELUM secuil pun apa yg mereka tau ttg kekuasaan... Sesuai kan dulu kualitas kita ttg sesuatu, baru kita bisa ngasi judge ke orang tsb... Semoga kualitas pendidikan bangsa kita membaik, Aamiin...
Dalam teori sistem david easton, dissenting opinion dalam putusan MK seharusnya menjadi feedback lalu input dalam perbaikan sistem politik kita selanjutnya. Tp sampai hari ini ga keliatan ada kesadaran itu. Mandek di output putusan MK lalu semua bingung mau berbuay apa. Memang benar Ari dan Pange, sistem politik indonesia kita ini sudah berantakan. Semoga bisa semakin disuarakan.
saya nangkepnya dia (Arie) pingin "nampak" menjadi orang yang realis brutal, namun pilihan dia adlaah ikut arus. PADAHAL, ada cara lain dalam bersikap apabila menjadi realis tapi masih memiliki kompas moral yang ajeg.
Iya dan dia nggak menganggap moral itu sendiri sebagai value, makanya definisi dari diksi asian value-nya berantakan yang justru jauh dari refleksi kearifan budaya timur.
Gile Arie putra bikin klarifikasi di podcast mana aja soal pemujaannya pada Asian value dan dinasti politik. Kalau setuju dinasti politik Jokowi bilang aja, ngga usah pakai kode Asian values. Muak
Hampir semua viewer yang komen cuma fokus sama urusan "ngaku aja lah ri lo dukung apa" dibanding dengan masalah masalah yang dilempar ke atas meja di podcast ini. Emang kalian mental bully aja pengen ngerasa paling bener dan mengucilkan orang 🤣 Bahkan pange aja cuma komentar "alesan lo jelek sih" ga ngejar apa apa
Itu namanya berargumen bang, Arie aja bilang beropini itu sah Berbicara itu Hak asasi manusia Yang di kritik itu argumennya soal Asian Value dan keberpihakannya pada dinasti politik Resiko jadi publik figur ya begitu salah bernalar ya dihujat Cuma dia gak sepintar itu nalarnya dibanding rocky gerung dll sering kepeleset coba aja kepeleset si rocky paling dihujat juga. Berani berargumen di publik jg harus legowo dikritik itu etika di negara demokrasi
@@rogergan6431 iya mas bener itu berargumen, tapi ada hal seperti masalah biaya politik yang mahal yamg hal tersebit jauh lebih besar dibanding tentang opininya arie soal asian value dan politik dinasti yang mana itu pendapat pribadinya dia.
@@dwightalvings Setuju, harusnya sistem politik harusnya dibenahi agar adil seperti di jepang misalnya semua dibatasi dari biaya, baliho, dll. Dijepang baliho sudah diatur ukuranya jumlahnya ngak ada juga mony politic. Jadi masyarakat lebih memilih berdasarkan visi misi & track recordnya. Nah harapan perbaikan dari semua orang itu dimulai dari kesadaran diri sendiri. Misalnya publik figur minimal harus mengedukasi bukan malah menikmati sistem yang rusak.
Di dalam statistik itu ada yang namanya anomali. Singapura itu hanyalah anomali otoriterian yang Benevolence. Seorang pemimpin itu akan otoriter duluan sebelum kita tahu dia Benevolence atau tidak. Kita tidak bisa berjudi dengan memberi ruang otoriter dulu. Jika tidak Benevolence, kita ngakk bisa balik lagi.
yg diambil contoh studi kasus dari Singapore itu kondisi saat ini yaitu, proses pemilu yg prudent dan fairness, bisa membawa partai manapun yg sebelumnya dominan akan tetep dominan, krn berpegangan dgn nilai2 dan ideologi yg kuat. Ini hanya sbg pemantik, untuk menguatkan dan meyakinkan argumen pembenahan sistem pemilu dan partai politik yg menjunjung fairness. Kenapa ambil contoh tsb? karena partai politik disini, masih banyak yg menolak pembenahan sistem tsb, yg mana disebabkan karena rasa takut adanya potensi lawan2 partai politik yg bisa menghancurkan dominasi-nya selama ini.
Saya pikir yang ingin dikomunikasikan oleh Ari secara implisit adalah kalaupun di dunia ini gak ada "politik dinasti", pemilu tuh tetap akan dipenuhi dengan "politik uang", "politik identitas", serta penyakit-penyakit politik lain yang kurang lebih sama buruknya juga dengan "politik dinasti". Kenapa? Karena, sayangnya, "politik dinasti" hanyalah salah satu end-product dari sistem demokrasi yang rusaknya sudah di level yg sangat kronis. Dengan kata lain, inti masalahnya sebenarnya ada di sistem demokrasinya. Ibaratnya gini, kalau orang kena diabetes, sudah pasti dia akan kena komplikasi kemana-mana di tubuhnya. Gula darahnya naik, tekanan darahnya akan tinggi, ginjalnya akan rusak, dsb. Untuk mengobati orang itu, gak akan guna apabila cuma dikasih obat darah tinggi doang. Kenapa? Karena darah tinggi itu cuma salah satu dari gejalanya. Dengan kata lain, bukan di situ letak inti masalahnya. Inti masalahnya ada pada ketidakmampuan tubuhnya untuk menggunakan hormon insulin dengan normal lagi. Kalau itu dibenerin, baru deh gejala lain bisa mulai hilang dengan sendirinya. Nah, begitu juga dengan sistem demokrasi kita. Poin Ari adalah "dinasti politik" bukanlah inti masalahnya. Itu cuma salah satu akibat/gejala dari sistem demokrasi yang udah rusak parah. Jadi, kalau mau ngebenerin, ya benerin dulu sistemnya. Kalau sistemnya udah bener, otomatis "dinasti politik" ini akan hilang dgn sendirinya, pun dengan penyakit-penyakit politik lainnya. Pertanyaan untuk orang-orang yang membaca komentar ini adalah worth it gak untuk memprioritaskan diri kita untuk menentang "politik dinasti" dengan sangat all out, sementara kita tau bahwa bukan itu inti masalahnya? Ya ada gunanya juga itu, tentu saja, semua pertarungan yang menentang penyakit-penyakit politik tentu penting untuk dimenangkan. Namun, ibarat lu main Mobile Legends, "politik dinasti" itu cuma salah satu dari "hero lawan" yang kalau lu kalahin, dia akan tetap "respawn juga" setelah beberapa waktu. Lu harus ingat, bahwa cara agar lu benar-benar menang adalah dengan menghancurkan "base turret" lawan (sistem demokrasi yang rusak). Jangan sampai you win the battle, but you lose the war, hanya karena lu gak bisa ilmu makro dan lu buta map. Pertanyaan selanjutnya adalah mungkin gak untuk ngehancurin "base turret" lawan itu (ngebenerin sistem demokrasi yang udah kronis ini)? Ya mungkin, tapi hampir mustahil. Terlalu banyak pihak yang berkepentingan dan berkeuntungan dgn status quo saat ini. Ibarat lu main, tapi lawannya MOONTO.....
Kalo tau sudah ada kesalahan sistem masa lalu, ya berjuang buat ngerubah lah bro ! jangan malah hidup/makan dan menikmati hasil dari komplotan orang politik yg masih hidup dan menjalani sistem dan kesalahan-kesalahan masa lalu. Bukannya melawan, malah memaklumi bahkan membela dan mendukung pake alasan asian value, human rights ! Elu sendiri yg bilang punya potensi perpecahan dalam 50 tahun tapi kok elu sendiri yg mendukung. Pukima lah kalian semua !!!! Ini semua hanya omong kosong !
Lu seharusnya tonton sampe full, atau memang lu gk nyampe utk menyimak arie, dia sama perludem mau JR undang2 partai politik. Itu salah satu upaya Arie utk membenahi apa yg sdh rusak
Di tonton sampe akhir dan di pahami, dia mau ke MK bareng perludem buat menguji UU parpol, karena sistem politik kita gak fair salah satunya dari UU parpol itu, jalan yg di tempuh dia udah bener
Gaya nya selangit mau ke MK, coba lakuin beneran sekalian ke MK soal MA yg ngerubah batas usia calon gubernur n wakil gubernur pas pelantikan kudu 30 juga ya😁
Sesat pikir yang Arie lakukan ini istilahnya adalah "Nirvana Fallacy", sesat pikir ini polanya adalah menolak premis tertentu dengan mensyaratkan kondisi sempurna dulu baru bisa diterima. Dia memaklumkan praktek busuk dengan cara menyalahkan kondisi politik yg tidak sempurna, dia mensyaratkan kondisi politiknya harus bersih dulu kalau mau menentang politik dinasti. Dari dulu dan sampai kapan pun kondisi politik tidak akan pernah sempurna dan ideal. Permakluman yang Arie lakukan terhadap praktek busuk politik dinasti itu justru yang melanggengkan kondisi politik yang kotor dan tidak sempurna ini. Kalau dia benar2 ingin kondisi politik menjadi lebih baik, maka menentang politik dinasti adalah salah satu upaya membuat kondisi politik menjadi lebih baik. Dia membahas masalah dana partai yang sedikit dan harus dibiayai negara, padahal ini akan memicu lahirnya tirani di mana partai besar akan mendapat dana jauh lebih besar dibanding partai kecil dan ini akan membuat ketidak seimbangan semakin lebar di mana penguasa akan berpotensi terus jadi penguasa.
Udh paling bener negara kita jadi semi presidential. Jokowi sebagai perdana menteri. Dengan jiwa pembangunan nya .dan prabowo sebagai presiden yg menjaga kestabilan sosial dan sistem
Bang Arie, semua masalah soal politik ini kalo anda bilang ada andil kita tuh maksudnya anda dan Pange kan? Masa iya sih saya dan semua yg nonton ini juga salah? Ini rigged by the elite kok. Anyway, selamat melenting🙏
Anda pernah memberikan sumbangan untuk kandidat yang menurut anda baik untuk membenahi masalah baik di tingkat pusat, provinsi atau kabupaten kota? Itu juga andil yang menyebabkan orang yang berkuasa adalah pemilik modal atau yang di beri modal oleh pemilik modal yang tentu ada kepentinganya.
Totpol membawa pertanyaan di sebuah forum - Pandji menjawab - Totpol merasa aneh dengan jawaban Pandji dan mengkerdilkan emosi Pandji - Pandji nanya balik - Totpol ngasih jawaban hampa - Pandji kesel dengan kelitannya dan minta kejelasan - Totpol berkelit gak terbiasa ngasih pendapat. Sekarang cuci tangan dengan tetap tidak meng-adress elephant in the room. Culas, pecundang.
@@vidal1993 Padahal tinggal dijelasin aja kalo pertanyaan-nya salah. Seumpama km ditanya menurutmu nyuri itu salah atau tidak buat orang dewasa di kawasan ghetto, buat orang yang merasa bahwa perilaku mencuri adalah konsekuensi dari kemiskinan struktural dan kebobrokan negara dalam mengakomodasi kesejahteraan pada masyarakat ya itu menjadi sulit bahkan ga bisa dijawab sekedar benar-salah. Sehingga ketika jawabannya tidak lugas, kebingungan, atau menolak untuk menjawab tidak lantas mendukung perilaku mencuri.
@@hardanisakumaratri3784 ditambah dia ngetawain pange 03 kalah. wow. ini bukan tentang pilpres. --- pake nanya lagi, menurut lw pilpres kemarin curang gak. --- semakin dia cuci tangan, semakin keliatan kotor tangannya.
di jaman orba banyak nih orang2 model begini. keliatannya aktif, berpikir maju, egaliter, progresif, prodemokrasi; tapi kalo dibedah mindsetnya, bakal keluar pemikiran yg lucu2 kayak misalnya dinasti politik (aka nepotisme) adalah human rights, asian value, diktator baik, korupsi tapi happy, dsb-nya. jangan ente sangka 98 itu dibangun dalam semalam. 10-15 tahun sebelumnya udah banyak senior yg merintis. dan musuhnya biasanya orang2 kayak gini.
sekelas Pange pun g bs mengambil poin pas video totpol sama panji di channel total politik, tp sebagai mantan timsesnya 03 gue jd bs paham background dan landasan berfikirnya, mungkin pange jg lupa konsep "si ratu paling berpengaruh" dan "anaknya jd ketua smp" dan "mentri dr partainya cuma mingkem mingkem aja pdahal oposisi di dalam kabinet wakanda" jg wujud dinasti politik dan asian value yg bad
kesimpulan yg bisa gue ambil, bagaimanapun sistemnya, bagaimanapun tahapannya, kalau sdmnya licik bengis brutal tamak dan tidak manusiawi serta berakal sehat ya ttp aja pemimpin yg buruk ttp bs berkuasa apalagi didukung rakyat yg pasrah rakyat yg gmpang diadudomba, rakyat yg minim literasi dan minim semangat memperbaiki secara langsung dan terlibat berkeringat ( rakyat yg bukan cuma koar koar di sosmed dan dijalan)
dan ketika (ternyata) para aktivis benar, para akademisi benar, praktisi benar, cuma fokus koar koar dan rame di sosmed doang tp g ikut bergerak bersama membangun dan melawan sistem dari dalam langsung dan faktual ya sama aja, sama sama berdosa semuanya
27:18 analogi macam apa ini utk gambarin pemilu kemaren…semakin klarifikasi semakin nunjukin ya jgn sering2 ngomong ato ngasi opini…terkadang kebanyakan gaul ama yg lebih pinter ato “pemaen” politik, cuma nambah kosa kata, bukan pemahaman 😅 32:23 ga nyumbang ke caleg jadi salah masyarakat…halooooo 😂
Bukan ke salah sih , masyarakat mau pejabat yang dipilih bersih dan anti korupsi , tapi di sisi lain masyarakat juga ngga mau pilih para calon pejabat datang dengan tangan kosong . Pilihannya para calon pejabat pakai uang pribadi dan dengan kemungkinan (pasti) korupsi , atau calon pejabat dibiayai pengusaha (oligarki) dengan konsekuensi kebijakan yang dibuat pro pengusaha (oligarki) dan atau masyarakat gotong royong membantu pembiayaan politik calon pejabat kalaupun ngga mau minimal jangan meminta/berharap calon pejabat . Atau lu sendiri punya pendapat/masukkan lain .
@@Kurniawan-gn9sn karena beliau menyebut itu tindakan yg salah, jadi ya seharusnya jangan menyalahkan masyarakat, mereka memilih terjun ke DPR kan juga bagian dari pilihan profesi yg digaji dan menerima pensiunan. Tanggung jawabnya ya jd representatif rakyat, ketika mereka tidak menyalurkan aspirasi dari rakyat, gaji + tunjangan mereka jg ga bakal di potong kok 🤭
@@ichromeandplunks ya emang salah , udahlah ngga bantu malah jadi beban biaya politik . Hak mereka juga mereka mau terjun jadi pejabat politik , kenapa harus dibatasi . Yang salah itu punya idealisme anti korupsi tapi mendorong politisinya jadi koruptor .
@@Kurniawan-gn9sn bahkan gw ga peduli jg sm opini lu mas, krn gw komen, lu nyamber, skg bilang gw ga paham sm apa yg gw komen, makan sikit mas, biar ga sakit 😂
Ketua MKMK pernah bicara tentang lembaga etik di Deddi Corbuzer. Fahri Hamzah bicara tentang ide memperbaiki sistem politik di banyak podcast, ttg partai yg di biayai negara, partai tempat berkumpulnya para intelektual, skrg arie bicara ttg fairness spy sehat lagi lembaga politik kita cuman etik nya musti beresin dlu. Menarik sih. Kita memang butuh sistem yang adil, kita butuh partai politik yg bisa menghasilkan pemimpin hebat, kita butuh partai yg tidak tersandera dg uang, partai yg berwibawa, bukan partai yg ngemis ke pengusaha. Semoga terjadi lah.
someday, semua orang-orang di kolom ini bakal ngerti kalo apa yang ari bilang itu fakta bukan karna dia membela suatu kubu politik. gua selalu berpikir bahwa kebanyakan perang dimulai karna ideologi dan yang menghentikannya adalah sikap pragmatisme. in the end, arie putra gonna do something for democracy. what about you? what will you do?
@@tamisuryasavira gak denger arie mau ke MK buat gugat aturan parpol kudu punya kantor besar? that will at least do some impact for corruption in political parties
@@tamisuryasavira dan kalo lu masih ngomongin soal keberpihakan ... lu masih di the tip of the iceberg. menghakimi objektivitas seseorang karna keberpihakan gak bener karna nanti lu cuman liat apa yang mau lu liat aja
Orang yg mengerti masalah cenderung sulit membenci. Contohnya Berkecimpung bersama politisi membuat mengerti, mana masalah/sebab mana akibat. Disana ada dilema moral yg berat, yg tidak bisa di simplifikasi. Padahal bersama dengan segala dilema moral itu, situasi mengharuskan orang memilih dan berperan.
Ini mungkin yang sedang dialami dan berusaha dijelaskan oleh Ari, atau semua rekan media dan politisi.
Good job, tetap semangat, bagi warga net semua coba kita berusaha adil sejak fikir. Dimulai dengan - Jangan anti mendengar yang berbeda. Kita bisa tidak sependapat tetapi tetap saling hormat
Halah prettt
Klo yakin itu ngomong gk gelagapan. Kan pake klarifikasi
Kalau korupsi bikin semuanya heppy. Bikin apa yang di omongkan dia kosong semua
Hepi elitnya bang
Rakyat sengsara yg Happy siapa ?
Tapi itu terjadi😂😂😂
Tapi fakta
@@Bryantira68dia kali yg heppy kebagian duitnya
Podcast ini semakin menjelaskan siapa Arie, dan perspektif orang-orang seperti ini yang sangat jauh dari pembaharuan mental demokrasi.
Pragmatis dan oportunis
Ada pepatah yang mengatakan, "Mereka tidak mengingat/belajar dari masa lalu, akan dikutuk untuk mengulanginya"
Bener
Arie mah oportunis aja. Bisnis bro..
Yang dibicarakan arie ya semua kenyataan.
@@harapanbangsa1599 ucap seorang pengekor
Makin didengerin, makin nyelebelin yah Arie Putra ini, muter2 tanpa poin yang terang.
Jelas kok cmn lu ga nyari point tapi validasi doang gegara beda kubu 😂😂😂
😂basic benci ya gak dapet apa2...bisanya cuman hujat 😁
benar... org ini penjilat
Idealisme dia tentang aturan maen pemilu dan demokrasi padahal jelas loh. Aku sindiri kalau aturan maen jadi politisi jelas seperti yang disampaikan oleh ari kemungkinan akan ikut jadi politisi juga
Kalau sistemnya masih seperti sekarang ya sulit untuk melakukan hal" baik buat masyarakan sebab butuh logistik yang banyak untuk sekedar dipilih
Otaknya ngga sampe @@RivaldiHidayat-kd5ue
Anak muda ini pemikiranya cocok di era 80 an 😂
Gambaran orang yg berada di lingkaran rezim orba ya bang?😂
Era lapan 80 di jaman dono indro lebih cerdas pakaian lebih rapi
Boleh tau bro,loe lahir thn berapa?hahaha,nanya doank?
Dia bilang "pilihan jadi sulit krn bergaul dgn politisi", statement seorg penakut. Beda bgt dgn pange yg sdh "berani" dlm mengeluarkan statement n pilihannya soal politik.
udh dibilang karena sering bergaul, dia jadi tau kalo masalah utamanya bukan di dinasti. lu oon banget si anjing. udh diplay di intro, dibahas panjang lebar, masih aja ga ngerti.
jelas beda secara mental
menjadi takut adalah hak
takut engganya, dia posting video itu di media dia sendiri, kita cuman bisa komen, dia bisa kok ga posting videonya pandji 😂
Justru ari memperlihatkan problem dgn kacamata keilmuan yg luas untuk memperlihatkan konteks politik transaksional. Persoalan Dinasti politik ada di hulu sistem kita, klo kita konsen terhadap isu tersebut bukan hanya menolak pro atau tdk terhadap Dinasti pokitik, harus lebih dri itu.
Terlalu fokus sama dinasti, sehingga abai dengan masalah yang lebih besar, yaitu kerusakan sistem demokrasi di level kronis. Ibarat ban yang masih pake ban dalem, fokusnya cuma nambel yang bocor. Setelah ditambel nambah lagi bocornya di area yang lain, padahal ada solusi efektif daripada bolak balik nambel ban dalem, ganti ban tubeless. Ya tetep bisa bocor, tapi setidaknya jauh lebih kokoh kan dibanding pake ban non tubeless?
Lu matiin dinasti politik, akan muncul2 lagi. Ini udah terjadi 20 tahun lebih, dan narasinya selalu sama, lawan dinasti politik. Ga ada yang mau benahin sistem demokrasi yang udah rusak, terutama di partai politik. Dinasti ini cuma salah satu dari sekian lubang yang ditambel berulang kali di ban dalem, lu tambel terus ga ada gunanya. Terus harus gimana? Perbaiki sistemnya mulai dari partai politik, semua partai harus punya kesadaran penuh untuk membenahi masalah yang ada. Seperti terlalu banyaknya kepentingan sehingga menomor duakan kepentingan masyarakat, biaya politik yang gak ngotak sehingga ketika menang orientasinya adalah balik modal, dll. Gak percaya bahwa parpol itu rusak semua? Gampang, liat aja dari UU yang disahkan, itu kesalahan kolektif lembaga legislatif dan eksekutif. Legislatif punya kekuasaan bikin UU, dibahas bersama dengan eksekutif (biasanya diwakili menteri), disetujui mayoritas fraksi dan pemerintah, lalu disahkan. Ketika ada UU yang aneh disahkan, apakah salah pemerintah 100%? Tentu tidak. Karna pembagian kekuasaannya udah jelas, dan diamanatkan melalui UUD 1945 terkait tupoksi masing2 lembaga. Pemerintah kalo mau bikin UU tetep harus melalui DPR, karna mereka yang megang kekuasaan, mereka menjalankan salah satu dari tiga fungsi yaitu fungsi legislasi. UU dalam hierarki ada di urutuan ketiga setelah UUD 1945 dan Tap MPR, baru disusul di bawah UU ada Peraturan Presiden dan seterusnya. Legislatif itu powerful, baik dari segi tupoksi maupun dari produk hukum yang dikeluarkan. Dan legislatif itu kan diisi oleh parpol, sementara parpolnya rusak semua. Maka gak heran produk hukumnya pun rusak.
Contoh Tapera, lagi ribut kan soal PP Tapera, sampe ga tau kalo PP Tapera itu adalah turunan dari UU No. 4 Tahun 2016 tentang Tapera. UU tersebut dibentuk atas inisiatif DPR, dibahas bersama pemerintah, lalu disahkan, yang disalahin pemerintah doang. Terus sekarang parpol rame2 nyerang pemerintah dengan narasi bahwa pemerintah bikin aturan yang memberatkan masyarakat, legislatifnya cuci tangan seolah mereka gak melakukan kesalahan sedikitpun, yang mana soal Tapera ini letak masalahnya di legislatif dan eksekutif. PP itu peraturan turunan, lebih rendah dari UU. Ada asas lex superior derogat legi inferiori, hukum yang lebih rendah ga boleh bertentangan dengan hukum yang lebih tinggi. Isi dari PP itu ga bertentangan dengan isi dari UU No. 4 tahun 2016, kecuali angka 3% entah itu perhitungannya gimana, dan hal tersebut juga gua tentang 100%. Tingkah laku parpol tersebut udah bertahan puluhan tahun, dan dari rusaknya parpol muncul banyak masalah, salah satunya dinasti politik. Kembali ke awal, kalo mau efektif ya ganti ban tubeless, jangan bolak balik lu tambel itu ban dalem. Lu tambel satu besoknya bisa nambah dua lubang. Ya tinggal pilih aja jalan mana yang mau ditempuh, kalo masih berkutat di dinasti sih gapapa juga, tapi gua berani taruhan ga akan selesai sampe di situ aja masalahnya, dan tetep akan bermunculan dinasti2 lain.
Tambahan sedikit : Gua anti sama dinasti politik, apalagi sebagai mantan warga tangerang, bajingan2 semua isinya. Tapi gua memilih untuk kritik ke masalah utamanya, yaitu rusaknya partai2 politik sehingga membuat ekosistemnya ikutan rusak. Kalo ekosistemnya bagus, masalah2 kaya dinasti politik akan ilang dengan sendirinya.
yg lucu kubu 01 dan 03 juga sama kok wkwkwkwkkwkw
stuju, terlalu fokus sama dinasti, padahal kalo dilawanpun bakal tetep muncul di kemudian hari
analogi yg super bang, nice!
masalahnya ada orang yang eksploit si ban bocor ini terus menerus karena memang diuntungkan, salah satu2 nya cara untuk menghilangkan si tukang eksploit ini adalah meyakinkan publik bahwa si tukang eksploit ini salah sehingga tidak terjadi kejadian berulan. Nah dan pihak yang memiliki fungsi untuk menyadarkan publik adalah media, ironis nya budi sendiri adalah part dari media itu sendiri.
@@muhammadadityailhamizar1509 bukan itu poinnya. Dinasti itu salah satu dari sekian lubang di ban dalem, lu tambel itu lubang muncul lagi lubang baru. Dari pasca reformasi fokusnya cuma nambel lubang aja, kenapa gak ganti ban tubeless? Udah tau nih yang dilakukan selama ini gak efektif, kenapa gak menggali lebih dalam apa masalahnya. Tinggal bikin 5 why's, dari satu why bisa bercabang ke why2 yang lain, jadi sebuah pohon masalah, akan keliatan akarnya seperti apa, baru tentuin problem solvingnya. Gak ujug2 "wah ada isu ini, ayo kita kerahkan semua resources untuk selesaikan masalah tersebut", terus nanti muncul masalah yang sama, diulang terus aja gitu sampe jan ethes jadi presiden. Mau?
Kalo emang mau perbaiki demokrasi, kenapa terfokus pada dampak dari kerusakan demokrasi? Dinasti, korupsi, jeleknya produk hukum, inkompetensi pemangku kepentingan, dll, itu semua adalah dampak dari rusaknya demokrasi, yang berimbas ke minimnya pendidikan dan kesejahteraan masyarakat atau tidak terwujudnya amanat UUD 1945.
Abis keceplosan asli nya keluar, skrng waktunya cuci tangan wkwkw
Iya lagi😂
justru makin cuci tangan, makin jelas kotorannya.
--
dia itu cuma mau bilang
"lw ubah aturan main
lw guyur bansos
lw pake apapun, cawe2 dan semisalnya
kalo lw menang dan cuacanya politiknya sudah jelek gini ya gak masalah "
trus masyarakat yang polos2 gini ngeliat dia ketawa ketiwi dipodkes sama corong kekuasaan.
awokawokbanget deh
Kenapa gak bareng budi sih, biar blunder lagi kocak 😂
@@ekayahya6344 iyah kayaknya kedua anak itu gak tahan godaan
Definisi cuci tangan itu apa?
Klarifikasi yg terkesan agar terlihat humble & berwawasan luas.
Tapi...
Malah mempertegas kwalitas dia di podcast sebelumnya.
Dibagian mana yg mempertegas?
@@yt-ksvchannelgk peka sih lo,,
Anda mgkn krg mampu berpikir
@@22Jack1000 Anda terlalu terlena menerima beras bansos kutuan.
@@indarno2859 lol klo anda pikir jokowi dan prabowo itu sama itu berarti anda yg tdk paham.. jokowi mrpkan produk yg dipaksakan oleh pdip krn popularitas… kemampuan blm ada… kesalahan partai merah yg mmg intelektual masih kurang utk memimpin reformasi… orba kenyataan slm 20 taon jauh lebih baik dri periode manapun indonesia pernah ada
"Stop that stupid Shit" real sih pembelaannya pun memang posisi dia disitu, karena diuntungkan.
cut that stupid shit yg bener
lu ngomong apa sih?, itu kan kalimat biasa ngapain lu quote seolah "stop that stupid shit" kalimat filosofis.. 😂😂😂
@@freddyL3on terimakasih feedback nya guru bahasa Indonesia
@@freddyL3onýa udah yumen rait, esien feliyu is everything itu kan maunya lo,,, apa kate lu aje lahhh,,,
@@lazuardifadil2225cosplay aja jadi guru. Orang penjilat, penyebok rejim juga kok. Beras bansos nikmat boss
yg bikin rame itu channel "total politik" belaga netral. kalo pro 02 ya bilang aja. pasti ga bakal rame.
Yg dukung 01&03 mah ud pasti caurrr alias nyungseeeppp😂😂😂😂...mending Total Politik lah👍
berarti anda ga nonton full .. atau anda gapunya kapasitas untuk memahami konteks
padahal udah dijelasin di video hedehh
@@fachrurrozy29sepertinya begitu, asbun.
Klarifikasi arie keliling podcast biar tetap keliatan netral 😅😅😅😅
Ya sama siapa kamu bergaul kan lama² kamu mirip sama dia. Arie kebanyakan begaul sama politikus ya lama² kelakuannya mirip. Ngomong mbulet muter². Kok pada bingung
Ngelesnya nggak canggih.......org yg jeli tahu siapa dia sebenarnya.....money talk...😅
nggak jeli juga sih. Orang kebanyakan emang udah curiga dia dibayar. Yang jeli itu yang bilang dia emang ngomong jujur
bawah sadarnya kebanyakan masyarakat indonesia berorientasi pada konsep ratu adil, bukan fair system. tokoh pemimpin yg baik yg diharapkan memperbaiki keadaan hidup rakyatnya, ini harapan yg utama...sukur2 kalo ada bonus sistem jg menjadi fair dstnya.
Ya ini salah satu Asian value, masyarakan ingin dapat pemimpin yang ratu adil bukan mengandalkan sistem yang baik. Percuma kalau cuma satu pemimpin yang ratu adil tetapi pemimpin lainnya tidak.
Kita tidak bisa memungkiti bahwa ongkos pemilu kita untuk sekedar dipilih sangat tinggi, jadi yang terpilih yang mayoritas orang" culas
bang arie ini kalo soal intelek, kemampuannya berpikir politik gausah diragukan, cuma yang jadi masalah mental dia dalam memperjuangkan suatu nilai, masih ada rasa takut ditekan rezim, masih gaenak sana gaenak sini, beda dengan mas pandji atau bang pange yang berani menunjukkan stand mereka dimana
Intelek dari mana? Dari hongkong?
Sibuk keliling ke PODCAST orang untuk membersihkan blunder
Manusia harus sempurna bang? Tidak boleh blunder ? Jika blunder harus diem aja ya ?
janggar juga pernah blunder, Anies juga pernah blunder.. siapa yang aman dari blunder?
Boleh aja kan pingin namanya bersih @@rifkyrevenges6609
@@alann8672ga ada
idelismenya bagus, ranah privat, proporsional show, perbaikan sistem.
tapi ngundangnya nasbi, qodari, zulfan.. itu corong semua cuy.
arie putra itu ikut arus dan menikmati dinasti politik. itu sudah.
“Itu sudah”
Apaan itu sudah anying
itu mah karena bukan selera lu aja dan cuma perbedaan sudut pandang . contoh sebagai org menganggap rocky gerung itu sampah , tapi beberapa org sangan mendewakan rocky . dan pilihan itu ada diri lu sendiri, sekira terlihat di tumbnail org yg gk lu suka ya di skip dengan bgtu hidup lebih mudah.
Apa bedanya sama channel refly harun, rockygerung, bambang widjajanto?
@@indrairawan. ya itu dia, harusnya dia klaim saja dia ikut arus kekuasaan.
seperti kata pange gak apa2 koq.
totpol merasa mereka netral, proporsional.
sampe blundernya arie
"kalo korupsi tapi semua happy..?"
di podkes ferry amsari
"andaipun lw intervensi aturan karena lw emang punya dana dan mampu dan menang"
semakin dia bicara semakin keliatan dia ikut arus kekuasaan boss
_---
pemilu itu brutall
bahkan dia juga tidak menyalahkan politisasi bansos karena emang cuaca politiknya seperti itu.
Come on.. masih banyak masyarakat yang polos disini,,
@@hehemerdeka7865 wkwk.. itu sudah pasti menurut opini gw bang.
sabar sabar
Wow … bravo bravo! Konten yg bermutu dan pintar! Ini salah satu video-podcast yg terbaik yg pernah saya tonton! Terima kasih @arieputra dan @pangeran. Terlihat betul hadirnya semangat saling mengerti di sini - memberi harapan bhw dialog terbuka, dan bukan sekedar ‘unjuk gigi’ sepihak, benar-benar dapat terjadi. Selamat buat kalian berdua! 👍👍👍🌷🌷🌷
Problem nya adalah org2 seperti Arie yg menormalkan cara2 kotor yg dilakukan oleh politisi, selama org2 seperti Arie dikasih panggung, politisi akan terus untuk tidak merasa takut dalam melakukan kebusukannya
Perspektif dan ulasan yang bagus. Lepas dari setuju atau tidak setuju, Bung Arie memberikan penjelasan yang baik, setara 2-4 SKS.
Arie ini udah jelas-jelas keberpihakannya tapi masih ngeles sok-sok netral jadi akademis,
Ngapain harus sok-sok netral mending jujur aja gua nol dua, gua dapat uang dari nol dua,
Gua nikmatin dinasti ini.
Jujur aja kayag Dedy biar gak dibully bang soalnya itu hak politik
Pemilu sudah selesai bro ayo bangun.. pendukung 01 02 03 sudah tdk relevan lagi pemilu sudah selesai pemenangnya sudah ditentukan
@@MsRiko99 pemilu sudah selesai betul.
Tapi politik terus jalan, buka mata lebar-lebar jangan tidur bro meleng dikit kebijakan bobrok kita sendiri yg rugi. kita harus mengawal tiap-tiap kebijakan pemerintah kalau buruk dikritik bagus di teruskan
@@rogergan6431 kalau gitu fokus ke kebijakan bukan 01 02 03. Itu nomor adanya hanya saat pemilu dan skrg pemilu sdh selesai
@@MsRiko99 ini kan konteksnya bahas pemilu bang, kenapa harus lupain pemilu dan fokus ke hal lain. Orang jelas lagi bahas politik terkhusus pemilu kemarin. kalo mau bahas kebijakan tonton video lain aja bang
@@MsRiko99tolol lu bang
Tinggal bilang masih dikontrak 02 buat jadi jubir sampai pelantikan nov nanti..susah amat om ARie..😂
ah anak abah sibuk...
asumsi anda saja itu
Bang, ada komentar yang lebih bermutu tidak dari sekedar asumsi ini?
Orang menilai anda dari tulisan anda.
@@erlanggapoluan7966 maklum bro sdm rendah dia
penyepong dinasti politik pada ngebully semua wkwkwkwkw
Haters ga tau siapa Arie Putra
Tapi Asian Value lucu sih bang 😂
Emang dia siapa bang? Kasih tau kita
Pertama denger Asian value gua kgk ngerti sih tapi denger Human right seolah memaklumkan dinasti politik
Jelasin dong siapa dia kalo lo merasa paling tau 😅
Dia sebenernya konsultan politik, sebelum punya media Total Politik
@@yogitadoiki dia arie putra
Yang dijelaskan sangat panjang lebar dan berfilosofi ada bahasa ilmiahnya itu namanya kalo gak salah "MBULET"
Berfikir itu sulit
Menilai lebih mudah...
Secara empirik, orang menilai karena dia berpikir.
Mohon penjabaran opini abang.
@@erlanggapoluan7966dia sudah jelaskan, berpikir sulit. Makanya dia gak mikir hanya menilai.
@@abdulsoleh7131 menilai itu aktivitas tanpa berpikir?
Jadi, dia menilai dengan apa?
@@erlanggapoluan7966 menilai dengan perasaan g perlu berpikir.
@@abdulsoleh7131 wah, ternyata ada bagian tubuh yang bisa menilai tanpa berpikir, yaitu perasaan.
Terima kasih sudah berbagi.
"Cerdas membaca peluang dan memanfaatkan momentum "
Bundir
Bagus ini diskusi nya
Liat mukenya lsg teringat saat doi bilang dinasti politik adalah bagian dr asian value...mau muntah...!!!
Asian value itu apa sih bro jelasin ke gue, gue ga ngerti
Nitizen murahan
Memang asian value. Liat nih Singapore. Sok suci banget ni pendukung anis. Pas anis milih amin ninggalin demokrat aja sok bijak.
kayak tau asian value aja
@@sontoloyo2506 eh tolol coba kasih contoh kalo dinasti politik itu bagian dari asian value.
Maaf pak Arie, saya dari kabupaten dan merasakan betul politik dinasti ini meresahkan 😢, kepala desa dijadikan alat politik, kalo gak milih desanya gak akan dibangun, jalanan hancur dimana2, infrastruktur?? Jangan ditanya heheheh... Dan sekarang politik dinasti merambah sampai pemimpin negara, waw amazing.. apakabar reformasi?
Udah tahu keadaannya buruk malah diamini. Pragmatis dan ambil aman.
Total politik END ! Anak muda gak punya idealisme....memble !!
Mantap om arie putra n lae pange(ran)
Mantap...negara perlu orang muda yg idealis macam klen
Dari podcast ini jadi makin sadar dan males buat nonton Total politik lagi
Masyarakat kita sendiri juga yang mendukung Dinasti Politik di berbagai daerah karena Memilih secara Emosional bukan Rasional
Arie .....just say..... YES ! Pilih 02 ,kenapa takut! Tapi anda terang Pange bilang dia pilih 03 😮
Bang, taruhlah dia pilih 02. Selanjutnya apa?
Di vidio ini kan diterangkan bahwa itu ranah privat.
Semua juga sudah tahu kok kalo dia 02.
Setiap warga negara , ber hak untuk memilih dan dipilih, termasuk hak untuk tidak memilih....
Mereka yang berkompetisi, mereka juga yang buat aturan kompetisi.
Mantap Ari....Ari bagi saya hebat..
Gw nntn konten panji yg TOTAL (DINASTI) POLITIK, argumennya panji lebih terstruktur sih. Argumennya pandji soal laci2 yang tidak boleh dibuka karena ada sesuatu di sana, makanya harus diterusin sama keluarganya... sama sekali gak terjawab. Pandji gak ngomongin soal kepartaian bla bla bla yg diomongin arie. Bukan itu yg dibahas pandji soal bahaya dinasti poltik. Pandji berusaha bikin kita melek. Rakyat yg rugi kalau pemerintah korupsi dan bukti2 diamankan oleh anak keturunannya dengan menjabat lagi. Klo memang bersih, gak usah curang buat menang. Tanding pemilu aja yg fair gak usah pakai amunisi bansos.
Gw sih cuma bisa bilang goodluck aja ke influencer spt Pandji atau Pange, dll yg berhenti di usaha influencing aja.
Akan lebih baik spt Arie yg memilih utk melakukan JR....lebih konkrit aja.
@@martings3103konkret gm bang.?
Memberikan pencerahan dgn jujur kondisi ril politik di indonesia dan tidak munafik
kata kunci nya "LINGKUNGAN" sebaik baik nya manusia sejahat apapun manusia dapat berubah dari lingkungan nya baik lingkungan dia bergaul,lingkungan dia berteman maupun lingkungan apa yg dia sering baca itu lah yang membentuk manusianya,Prakmatis kah /overtuniskah,empatikah,dll...
Ini kan orangnya yg ngomong korupsi ga apa2 asalkan semua happy, semua happy dengkulmu
Bapak kau tiba2 ngasih uang 1M padahal gaji 10jt/bln , hepi ga bang ?
Wajarlah ...Dia ini tidak merasakan perjuangan Reformasi yg berdarah-darah.
@@rifkyrevenges6609lah ngapain hepi? Duit haramm. Yg hepi cuma orang2 penjahat
@@rifkyrevenges6609dpt duit 1m tiba2,,jalan bentar ketabrak truk mau emang??? Anulir yg cerdas goblok
Orang yg punya pemikiran seperti arie ini salah satu contoh orang yg kalo berada dalam bagian penguasa dia akan ngikut" aja misalkan di ajak kong kalikong dalam hal yg tidak baik semisal korupsi masal atau hal" yg tidak baik lain nya
ente gak usah klarifikasi kemana-mana udah tahu ucapan yang ori, Rie
Lah panji aja udah klarifikasi duluan 😂😂
Harus ny dari sini kalian para pembenci *_total politik_* sadar guys, yg kita tahu tentang politik BELUM secuil pun apa yg mereka tau ttg kekuasaan...
Sesuai kan dulu kualitas kita ttg sesuatu, baru kita bisa ngasi judge ke orang tsb...
Semoga kualitas pendidikan bangsa kita membaik, Aamiin...
Asian Value
Blunder yg sudah jutaan mata warga +62 buat kita 😂😂😂
2 orang abang-abangan eug emang ga pernah gagap kalo ngomongin politik. Bangga! #SIKAP.
terlalu defensif jawabannya
dia hanya mengemukakan pendapatnya, emg kalau offensif mau gimana? mau nambah rusuh lagi?
😂😂😂😂😂 si paling pengamat lo tot
Sengaja nonton full, ternyata makin mempertegas begitulah doi
saya ke sini karena ada ari
Badut rejim
Dalam teori sistem david easton, dissenting opinion dalam putusan MK seharusnya menjadi feedback lalu input dalam perbaikan sistem politik kita selanjutnya. Tp sampai hari ini ga keliatan ada kesadaran itu. Mandek di output putusan MK lalu semua bingung mau berbuay apa. Memang benar Ari dan Pange, sistem politik indonesia kita ini sudah berantakan. Semoga bisa semakin disuarakan.
Duh kliatan mutarmuter semakin kentara bgt..
Ga muter muter anda aja iq nya ganyampe
@@champagnesupernova-2emang lu nyampe??
Mas Ari. Mas. Budi memang orang muda. Yg cerdas.Berusaha idealis
Ditunggu version bang pandjinya bang
Anak muda Ari n Pange keren ... optimis akan masa depan Indonesia Raya
saya nangkepnya dia (Arie) pingin "nampak" menjadi orang yang realis brutal, namun pilihan dia adlaah ikut arus. PADAHAL, ada cara lain dalam bersikap apabila menjadi realis tapi masih memiliki kompas moral yang ajeg.
Iya dan dia nggak menganggap moral itu sendiri sebagai value, makanya definisi dari diksi asian value-nya berantakan yang justru jauh dari refleksi kearifan budaya timur.
@@B.Lokajayaemangnya kearifan budaya timur itu apa sih? coba Lo jelasin disini
Kompas moral lu gimn sih? Coba jelasin? Bahkan arie putra sudah berbuat akan melakukan judicial review UU partai politik, nah lu? Apa coba?
@@asmaruamru2514 @mantabsekali920 oke gas oke gas 🙏🙏
Ya memang begitu...
Calon opener spesial Panji di Jakarta
AP keren.... Maju terus TP.... Bagi mereka yang tidak mengerti diskursus dan dialektika akan mudah terjebak menilai AP secara sentimental semata....
Motong omongan mulu arie, politisi behavior banget wkwk
Potensinya sudah kelihatan.
HAHAHAHHA😂
Gila bagus banget ini podcast ! Arie keren 🤍
Berfikir itu sulit tapi menilai itu mudah, semangat terus bang Arie dialegtika itu sangat diperlukan untuk masa depan bangsa ini 👍
Setuju dgn bro Arie. Totpol mm mantep dah
Gile Arie putra bikin klarifikasi di podcast mana aja soal pemujaannya pada Asian value dan dinasti politik. Kalau setuju dinasti politik Jokowi bilang aja, ngga usah pakai kode Asian values. Muak
Semangat terus Bang Arie dan Budi juga 🔥🔥🔥,,
Mbulet ah sampean mas Ari..
Nitizen sirik
Otak lu ga nyampe
Bukan sirik tp mmng dia mbulet2 sampe gagu d skak panji...
Si ari lagi Sibuk muter2 podcast2😂😂😂
Tanya podcaster yg ngundang,jangan menyalahkan solah² narasumber yg ingin diundang..
@@ucupsurucup8399 wkkwwk nyebokin yuk,,, 🤭🤭🤭
@@sakhachanel8923 kagak jelas🤦
@@ucupsurucup8399 nyebokin mulu lu,,, 🤣🤣🤣🤣
@@bayu_ubay8280 kwkwkw sibuk klarifikasi sana-sini 🤭🤭🤭 keliling2 podcst wajar lah dukung 02,,,, ordal bosku tmn2 ttl politik buzzer o2
Penjelasan yang bagus, cuma orang-orang gak paham..
Hampir semua viewer yang komen cuma fokus sama urusan "ngaku aja lah ri lo dukung apa" dibanding dengan masalah masalah yang dilempar ke atas meja di podcast ini.
Emang kalian mental bully aja pengen ngerasa paling bener dan mengucilkan orang 🤣
Bahkan pange aja cuma komentar "alesan lo jelek sih" ga ngejar apa apa
Itu namanya berargumen bang,
Arie aja bilang beropini itu sah
Berbicara itu Hak asasi manusia
Yang di kritik itu argumennya soal Asian Value dan keberpihakannya pada dinasti politik
Resiko jadi publik figur ya begitu salah bernalar ya dihujat
Cuma dia gak sepintar itu nalarnya dibanding rocky gerung dll sering kepeleset coba aja kepeleset si rocky paling dihujat juga.
Berani berargumen di publik jg harus legowo dikritik itu etika di negara demokrasi
@@rogergan6431 iya mas bener itu berargumen, tapi ada hal seperti masalah biaya politik yang mahal yamg hal tersebit jauh lebih besar dibanding tentang opininya arie soal asian value dan politik dinasti yang mana itu pendapat pribadinya dia.
@@dwightalvings Setuju, harusnya sistem politik harusnya dibenahi agar adil seperti di jepang misalnya semua dibatasi dari biaya, baliho, dll.
Dijepang baliho sudah diatur ukuranya jumlahnya ngak ada juga mony politic. Jadi masyarakat lebih memilih berdasarkan visi misi & track recordnya.
Nah harapan perbaikan dari semua orang itu dimulai dari kesadaran diri sendiri.
Misalnya publik figur minimal harus mengedukasi bukan malah menikmati sistem yang rusak.
Sifat penbully adalah asian value
Cara berpikirmya membuat satu masalah menjadi lebar kemana2. Bukan bagian dari memecahkan solusi tp justru ikut arus "akibat".
Mau klarifikasi apa Ri...orng sdh Tau kualitas lo skrng..
Anak muda yg pro nepotisme...memalukan, sikap kritisnya hilang
Di dalam statistik itu ada yang namanya anomali. Singapura itu hanyalah anomali otoriterian yang Benevolence. Seorang pemimpin itu akan otoriter duluan sebelum kita tahu dia Benevolence atau tidak. Kita tidak bisa berjudi dengan memberi ruang otoriter dulu. Jika tidak Benevolence, kita ngakk bisa balik lagi.
yg diambil contoh studi kasus dari Singapore itu kondisi saat ini yaitu, proses pemilu yg prudent dan fairness, bisa membawa partai manapun yg sebelumnya dominan akan tetep dominan, krn berpegangan dgn nilai2 dan ideologi yg kuat. Ini hanya sbg pemantik, untuk menguatkan dan meyakinkan argumen pembenahan sistem pemilu dan partai politik yg menjunjung fairness.
Kenapa ambil contoh tsb? karena partai politik disini, masih banyak yg menolak pembenahan sistem tsb, yg mana disebabkan karena rasa takut adanya potensi lawan2 partai politik yg bisa menghancurkan dominasi-nya selama ini.
Saya pikir yang ingin dikomunikasikan oleh Ari secara implisit adalah kalaupun di dunia ini gak ada "politik dinasti", pemilu tuh tetap akan dipenuhi dengan "politik uang", "politik identitas", serta penyakit-penyakit politik lain yang kurang lebih sama buruknya juga dengan "politik dinasti". Kenapa? Karena, sayangnya, "politik dinasti" hanyalah salah satu end-product dari sistem demokrasi yang rusaknya sudah di level yg sangat kronis. Dengan kata lain, inti masalahnya sebenarnya ada di sistem demokrasinya.
Ibaratnya gini, kalau orang kena diabetes, sudah pasti dia akan kena komplikasi kemana-mana di tubuhnya. Gula darahnya naik, tekanan darahnya akan tinggi, ginjalnya akan rusak, dsb. Untuk mengobati orang itu, gak akan guna apabila cuma dikasih obat darah tinggi doang. Kenapa? Karena darah tinggi itu cuma salah satu dari gejalanya. Dengan kata lain, bukan di situ letak inti masalahnya. Inti masalahnya ada pada ketidakmampuan tubuhnya untuk menggunakan hormon insulin dengan normal lagi. Kalau itu dibenerin, baru deh gejala lain bisa mulai hilang dengan sendirinya.
Nah, begitu juga dengan sistem demokrasi kita. Poin Ari adalah "dinasti politik" bukanlah inti masalahnya. Itu cuma salah satu akibat/gejala dari sistem demokrasi yang udah rusak parah. Jadi, kalau mau ngebenerin, ya benerin dulu sistemnya. Kalau sistemnya udah bener, otomatis "dinasti politik" ini akan hilang dgn sendirinya, pun dengan penyakit-penyakit politik lainnya.
Pertanyaan untuk orang-orang yang membaca komentar ini adalah worth it gak untuk memprioritaskan diri kita untuk menentang "politik dinasti" dengan sangat all out, sementara kita tau bahwa bukan itu inti masalahnya? Ya ada gunanya juga itu, tentu saja, semua pertarungan yang menentang penyakit-penyakit politik tentu penting untuk dimenangkan. Namun, ibarat lu main Mobile Legends, "politik dinasti" itu cuma salah satu dari "hero lawan" yang kalau lu kalahin, dia akan tetap "respawn juga" setelah beberapa waktu. Lu harus ingat, bahwa cara agar lu benar-benar menang adalah dengan menghancurkan "base turret" lawan (sistem demokrasi yang rusak). Jangan sampai you win the battle, but you lose the war, hanya karena lu gak bisa ilmu makro dan lu buta map.
Pertanyaan selanjutnya adalah mungkin gak untuk ngehancurin "base turret" lawan itu (ngebenerin sistem demokrasi yang udah kronis ini)? Ya mungkin, tapi hampir mustahil. Terlalu banyak pihak yang berkepentingan dan berkeuntungan dgn status quo saat ini. Ibarat lu main, tapi lawannya MOONTO.....
Finally ada orang yang waras . Kebanyakan komentar tuh udah tendensius karena beda pilihan.
Well said 👍🏻
good bro
yang begini harusnya top komen bila perlu di pin sama bang pange
kereeeeeeen
tidak semua pikiran dan pilihan harus di jelaskan...
Kalo tau sudah ada kesalahan sistem masa lalu, ya berjuang buat ngerubah lah bro !
jangan malah hidup/makan dan menikmati hasil dari komplotan orang politik yg masih hidup dan menjalani sistem dan kesalahan-kesalahan masa lalu.
Bukannya melawan, malah memaklumi bahkan membela dan mendukung pake alasan asian value, human rights !
Elu sendiri yg bilang punya potensi perpecahan dalam 50 tahun tapi kok elu sendiri yg mendukung. Pukima lah kalian semua !!!!
Ini semua hanya omong kosong !
Lu seharusnya tonton sampe full, atau memang lu gk nyampe utk menyimak arie, dia sama perludem mau JR undang2 partai politik. Itu salah satu upaya Arie utk membenahi apa yg sdh rusak
Di tonton sampe akhir dan di pahami, dia mau ke MK bareng perludem buat menguji UU parpol, karena sistem politik kita gak fair salah satunya dari UU parpol itu, jalan yg di tempuh dia udah bener
@@enetringo makanya nonton jangan setengah-setengah. Si arie itu udah pernah ajukan judicial review tentang putusan MK yang memperbolehkan dinasti.
Gaya nya selangit mau ke MK, coba lakuin beneran sekalian ke MK soal MA yg ngerubah batas usia calon gubernur n wakil gubernur pas pelantikan kudu 30 juga ya😁
Ga nyambung lu@@Theorganicgal
Saya menikmati diskusi ini
2 tahun lg gabung psi
Sesat pikir yang Arie lakukan ini istilahnya adalah "Nirvana Fallacy", sesat pikir ini polanya adalah menolak premis tertentu dengan mensyaratkan kondisi sempurna dulu baru bisa diterima.
Dia memaklumkan praktek busuk dengan cara menyalahkan kondisi politik yg tidak sempurna, dia mensyaratkan kondisi politiknya harus bersih dulu kalau mau menentang politik dinasti. Dari dulu dan sampai kapan pun kondisi politik tidak akan pernah sempurna dan ideal. Permakluman yang Arie lakukan terhadap praktek busuk politik dinasti itu justru yang melanggengkan kondisi politik yang kotor dan tidak sempurna ini.
Kalau dia benar2 ingin kondisi politik menjadi lebih baik, maka menentang politik dinasti adalah salah satu upaya membuat kondisi politik menjadi lebih baik.
Dia membahas masalah dana partai yang sedikit dan harus dibiayai negara, padahal ini akan memicu lahirnya tirani di mana partai besar akan mendapat dana jauh lebih besar dibanding partai kecil dan ini akan membuat ketidak seimbangan semakin lebar di mana penguasa akan berpotensi terus jadi penguasa.
Arie putra adalah seorang realis
Pragmatis-Hipokrit
Tipis antara realis dg oportunis
penjilat lebih tepatnya
Udh paling bener negara kita jadi semi presidential.
Jokowi sebagai perdana menteri. Dengan jiwa pembangunan nya
.dan prabowo sebagai presiden yg menjaga kestabilan sosial dan sistem
Bang Arie, semua masalah soal politik ini kalo anda bilang ada andil kita tuh maksudnya anda dan Pange kan? Masa iya sih saya dan semua yg nonton ini juga salah? Ini rigged by the elite kok. Anyway, selamat melenting🙏
Anda pernah memberikan sumbangan untuk kandidat yang menurut anda baik untuk membenahi masalah baik di tingkat pusat, provinsi atau kabupaten kota? Itu juga andil yang menyebabkan orang yang berkuasa adalah pemilik modal atau yang di beri modal oleh pemilik modal yang tentu ada kepentinganya.
kebenaran gk perlu di cari,kebenaran akan membuka jalanya sendiri
2 kata lucu... Asian values
Asian value beli kursi di perguruan tinggi, kompak satu sekolah biar semua lulus UN
Totpol membawa pertanyaan di sebuah forum - Pandji menjawab - Totpol merasa aneh dengan jawaban Pandji dan mengkerdilkan emosi Pandji - Pandji nanya balik - Totpol ngasih jawaban hampa - Pandji kesel dengan kelitannya dan minta kejelasan - Totpol berkelit gak terbiasa ngasih pendapat.
Sekarang cuci tangan dengan tetap tidak meng-adress elephant in the room. Culas, pecundang.
Well Said
Emang T*i ini orang, dan masa depan Indonesia ada di orang2 kayak begini yang kayak T*i 😅😅
@@vidal1993 Padahal tinggal dijelasin aja kalo pertanyaan-nya salah. Seumpama km ditanya menurutmu nyuri itu salah atau tidak buat orang dewasa di kawasan ghetto, buat orang yang merasa bahwa perilaku mencuri adalah konsekuensi dari kemiskinan struktural dan kebobrokan negara dalam mengakomodasi kesejahteraan pada masyarakat ya itu menjadi sulit bahkan ga bisa dijawab sekedar benar-salah. Sehingga ketika jawabannya tidak lugas, kebingungan, atau menolak untuk menjawab tidak lantas mendukung perilaku mencuri.
@@vidal1993well said palalu 😂😂 panji aja udh jelas bilang dia yg salah
@@hardanisakumaratri3784 ditambah dia ngetawain pange 03 kalah. wow.
ini bukan tentang pilpres.
---
pake nanya lagi, menurut lw pilpres kemarin curang gak.
---
semakin dia cuci tangan, semakin keliatan kotor tangannya.
di jaman orba banyak nih orang2 model begini. keliatannya aktif, berpikir maju, egaliter, progresif, prodemokrasi; tapi kalo dibedah mindsetnya, bakal keluar pemikiran yg lucu2 kayak misalnya dinasti politik (aka nepotisme) adalah human rights, asian value, diktator baik, korupsi tapi happy, dsb-nya.
jangan ente sangka 98 itu dibangun dalam semalam. 10-15 tahun sebelumnya udah banyak senior yg merintis. dan musuhnya biasanya orang2 kayak gini.
Masookkk bang Arie
Biarin aja kali.. dengki aja loo
"Ji Ar" (GR) apakah maksudnya Judicial Review ?
atau beda lagi dengan "jey ar" (JR)
Gua dari totpol kesini arie putra 🔥
Gimana kalo pange menghadirkan arie vs pandji, debat soal dinasti politik. Yang setuju klik like
System nya buruk bukan berarti mendukung politik dinasti
Respek gw buat bang panji yg sdh menelanjangi total politik dan kedua hostnya.
sekelas Pange pun g bs mengambil poin pas video totpol sama panji di channel total politik, tp sebagai mantan timsesnya 03 gue jd bs paham background dan landasan berfikirnya, mungkin pange jg lupa konsep "si ratu paling berpengaruh" dan "anaknya jd ketua smp" dan "mentri dr partainya cuma mingkem mingkem aja pdahal oposisi di dalam kabinet wakanda" jg wujud dinasti politik dan asian value yg bad
Menit keberapa ni Bwang
23:44 bang arie coba pake cara yg sama dengan panji 😂
kesimpulan yg bisa gue ambil, bagaimanapun sistemnya, bagaimanapun tahapannya, kalau sdmnya licik bengis brutal tamak dan tidak manusiawi serta berakal sehat ya ttp aja pemimpin yg buruk ttp bs berkuasa apalagi didukung rakyat yg pasrah rakyat yg gmpang diadudomba, rakyat yg minim literasi dan minim semangat memperbaiki secara langsung dan terlibat berkeringat ( rakyat yg bukan cuma koar koar di sosmed dan dijalan)
Setuju banget, kalo menurut lo kalo 01 gmn bro?
dan ketika (ternyata) para aktivis benar, para akademisi benar, praktisi benar, cuma fokus koar koar dan rame di sosmed doang tp g ikut bergerak bersama membangun dan melawan sistem dari dalam langsung dan faktual ya sama aja, sama sama berdosa semuanya
12:25 Bang Budi Adiputro ngga panik, dia korek korek kuping, kupingnya gatal...
Liat aja dah
27:18 analogi macam apa ini utk gambarin pemilu kemaren…semakin klarifikasi semakin nunjukin ya jgn sering2 ngomong ato ngasi opini…terkadang kebanyakan gaul ama yg lebih pinter ato “pemaen” politik, cuma nambah kosa kata, bukan pemahaman 😅
32:23 ga nyumbang ke caleg jadi salah masyarakat…halooooo 😂
Bukan ke salah sih , masyarakat mau pejabat yang dipilih bersih dan anti korupsi , tapi di sisi lain masyarakat juga ngga mau pilih para calon pejabat datang dengan tangan kosong .
Pilihannya para calon pejabat pakai uang pribadi dan dengan kemungkinan (pasti) korupsi , atau calon pejabat dibiayai pengusaha (oligarki) dengan konsekuensi kebijakan yang dibuat pro pengusaha (oligarki) dan atau masyarakat gotong royong membantu pembiayaan politik calon pejabat kalaupun ngga mau minimal jangan meminta/berharap calon pejabat .
Atau lu sendiri punya pendapat/masukkan lain .
@@Kurniawan-gn9sn karena beliau menyebut itu tindakan yg salah, jadi ya seharusnya jangan menyalahkan masyarakat, mereka memilih terjun ke DPR kan juga bagian dari pilihan profesi yg digaji dan menerima pensiunan.
Tanggung jawabnya ya jd representatif rakyat, ketika mereka tidak menyalurkan aspirasi dari rakyat, gaji + tunjangan mereka jg ga bakal di potong kok 🤭
@@ichromeandplunks ya emang salah , udahlah ngga bantu malah jadi beban biaya politik . Hak mereka juga mereka mau terjun jadi pejabat politik , kenapa harus dibatasi . Yang salah itu punya idealisme anti korupsi tapi mendorong politisinya jadi koruptor .
@@ichromeandplunks lu sendiri ngga paham apa yang lu komentarin .
@@Kurniawan-gn9sn bahkan gw ga peduli jg sm opini lu mas, krn gw komen, lu nyamber, skg bilang gw ga paham sm apa yg gw komen, makan sikit mas, biar ga sakit 😂
Ketua MKMK pernah bicara tentang lembaga etik di Deddi Corbuzer. Fahri Hamzah bicara tentang ide memperbaiki sistem politik di banyak podcast, ttg partai yg di biayai negara, partai tempat berkumpulnya para intelektual, skrg arie bicara ttg fairness spy sehat lagi lembaga politik kita cuman etik nya musti beresin dlu.
Menarik sih. Kita memang butuh sistem yang adil, kita butuh partai politik yg bisa menghasilkan pemimpin hebat, kita butuh partai yg tidak tersandera dg uang, partai yg berwibawa, bukan partai yg ngemis ke pengusaha.
Semoga terjadi lah.
someday, semua orang-orang di kolom ini bakal ngerti kalo apa yang ari bilang itu fakta bukan karna dia membela suatu kubu politik. gua selalu berpikir bahwa kebanyakan perang dimulai karna ideologi dan yang menghentikannya adalah sikap pragmatisme.
in the end, arie putra gonna do something for democracy. what about you? what will you do?
do something apasih bang? kok respon mu keluar konteks. point nya kan keberpihakan dia ada dimana? ngaurrrr loe
setuju!
yg lain paling sibuk saling menyalahkan aja bang.
@@tamisuryasavira gak denger arie mau ke MK buat gugat aturan parpol kudu punya kantor besar? that will at least do some impact for corruption in political parties
@@tamisuryasavira dan kalo lu masih ngomongin soal keberpihakan ... lu masih di the tip of the iceberg. menghakimi objektivitas seseorang karna keberpihakan gak bener karna nanti lu cuman liat apa yang mau lu liat aja
emang yang komen otaknya pada kopong semua sih bang
".... Gak apa apa korupsi..... Yg penting Semua happy..."
By Arie Putro..😊
Mantap bang Arie opininya
totpol guest star qodari ga ada yang lain
Kayaknya udah ada 50 episode 😂
Buku yang Arie Baca 1000x lebih berat dari Otak Haters-nya. Dia itu Pelaku Politik
lebih tepatnya pragmatis opportunis? buktinya barisan 58% keberlanjutan wkwk..itulah kualitasnya.
mau baca buku satu ton kek, kalo opini yg keluar kayak begitu ya podo wae mas