Pelopor Lukisan Tradisi Flora Fauna Pengosekan Ubud Bali

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 6 вер 2024
  • #welovewithlove #interviewwelovewithlove
    Eksistensi dan pengakuan serta ekspresi peminat lukisan menjadi kepuasan seorang Maestro. Hal itu terlihat dalam diri I Dewa Putu Sena seorang maestro lukisan tradisional flora fauna asal Pengosekan, Ubud, Gianyar, Bali. Beliau adalah seorang putra daerah Bali yang sangat gigih dalam menggeluti profesinya sebagai pelukis sejak 50 tahun yang lalu. Hingga saat ini beliau masih berkarya di usianya yang sudah 77 tahun. Dalam karyanya beliau menggunakan efek tiga dimensi yang semakin menghidupkan hasil lukisan hewan maupun alam. Lebih menarik lagi saat berkarya beliau lebih memanfaatkan imajinasinya yang dituangkan nya melalui kuas di atas kertas hingga menghasilkan karya lukisan yang sangat indah. Lukisan beliau mirip dengan saudaranya Alm. I Dewa Nyoman Laba. Lukisan mereka berdua telah menjadi ciri khas lukisan Pengosekan selama tahun 1990-an.
    Seiring perkembangan jaman saat ini, I Dewa Putu Sena tetap ingin mengembangkan karya lukisnya yang bernuansa tradisional tanpa sentuhan teknologi modern karena hal tersebut akan menonjolkan ciri khas karya lukis yang unik dan beridentitas tradisi yang sangat kuat. Disisi lain dua orang muridnya I Dewa Putu Gede Arta dan I Dewa Gede Mertayasa yang juga merupakan keponakan beliau, justru ingin mengkombinasikan hasil karyanya antara gaya tradisional dengan kontemporer seperti mengkombinasikan dan menonjolkan konsep lukisan yang didalamnya terdapat manusia, alam dan hewan sehingga terbentuk secara simbolis nuansa kekiniannya. Inspirasi kedua murid I Dewa Putu Sena tersebut muncul karena melihat realita gaya hidup generasi muda saat ini yg lebih mengarah pada hal2 yang canggih dan modern.
    We Love With Love mendapat kesempatan emas untuk berbincang dengan beliau dan keponakannya di rumah yang sekaligus sebagai galeri dan workshop lukis mereka.
    Jika teman-teman ke Ubud, jangan lupa mampir ke rumah galerinya untuk menikmati koleksi lukisan-lukisan beliau bahkan hanya sekedar santai ngobrol lukisan sudah sangat menyenangkan hati beliau yang sudah sepuh ini.
    Jangan lupa subscribe dan like ya..
    Music Courtesy UA-cam : Musik Rindik Bali - Wis Wani Amerta 56

КОМЕНТАРІ • 7

  • @heryyohans6005
    @heryyohans6005 3 роки тому +1

    Keren

  • @sheilaarroyhan6567
    @sheilaarroyhan6567 Місяць тому

    Luar biasa,,

  • @Bangtaniorganik9065
    @Bangtaniorganik9065 2 роки тому

    Mantap diskusi nya dengan sesepuh pelukis tradiaional bali,pelukis nya sudah tua semoga ada generasi penerus nya,biar lukisan tradisional bali tetap lestari🙏

  • @romeopublicity7084
    @romeopublicity7084 3 роки тому +1

    Woh.... wonderful

  • @imadesudarta5407
    @imadesudarta5407 3 роки тому

    Rahayu,semakin banyak diskusi tentang seni , semakin cerdas generasi sebagai penerus seni itu sendiri. Rahayu3 semoga Chanel ini slalu eksis. TrimS mbak yu.

  • @dodisawitra8662
    @dodisawitra8662 3 роки тому

    Salam Rahayu..salutt sama maestro seni bali.