Dampak Penerapan Kurikulum Merdeka di SMA
Вставка
- Опубліковано 17 жов 2024
- Secara bertahap sejak 2022, pemerintah melakukan kurikulum Merdeka di sekolah. Mulai tahun ajaran 2024-2025 ini, Kemendikbudristek menetapkan bahwa kurikulum Merdeka diterapkan secara penuh di tingkat Sekolah Menengah Atas. Para siswa SMA kini tidak lagi perlu memilih jurusan berdasarkan rumpun keilmuan IPA, IPS, atau bahasa. Apa saja dampak peralihan dan penetapan kurikulum Merdeka di tingkat SMA? Simak penerapan kurikulum Merdeka di sebuah SMA Negeri di Jakarta ini.
Website: www.cnnindonesia.com
Facebook: / cnnindonesia
Instagram: / cnnindonesiatv
Twitter: / cnniddaily
TikTok: / cnnindonesia
Spotify: CNN Indonesia
Problemnya banyak anak2 yg blum mampu mengenali bakatnya, masih bnyak yg ikut2an temannya.
ini masalah yang memang sangat besar dan sepertinya tidak dibicarakan cukup sih menurutku, kebingungan ini bisa bahaya bagi murid muridnya dalam sistem peminatan sih, tapi di satu sisi lain kalo murid dipaksa belajar semua juga bakal susah juga bagi murid, semua mapel bakal banyak tuntutan yang jadinya bikin murid terbebankan
Ya salah sistemnya, dari dulu terbiasa disuapin sama kurikulum, kalo pun ada pilihan cuma ada 3, padahal siswa punya latar belakang yang berbeda dan pilihan hidup masing masing
dan itulah tepatnya yang kurikulum merdeka coba pecahkan. Selama guru yang mengajar berkualitas dan berempati, siswa bisa dibimbing untuk menemukan passion nya dimana. Itu juga lah peran kita sebagai orang keluarga, teman, ataupun netizen agar tidak julid ketika anak sedang dalam masa pencarian jati diri.
Kalau jaman saya sih dulu, BK itu tidak jalan, ada tetapi nggak guna, jadi kalau anaknya memang tidak kritis yah pasti ikut teman. Saya juga dulu pas SMA ada test penjuruan, maunya masuk IPS eh tapi dipaksa IPA, karena males pindah yah udah sampe lulus wkwk.
Iyaaa kak, itu gunanya BK biasanya jadi acuan atau membimbing siswa menemukan minat & bakatnya.
kurikulum ini membutuhkan guru yang ahli dibidangnya masing2 dan berkomitmen pada pemahaman pelajaran siswa..bukan orang2 yg hanya mencari nafkah ketika ada kelas yang harus diisi hanya memberikan tugas tanpa penjelasan kepada siswa kemudian keluar kelas sampai jam pelajaran usai.
Ya. Harus guru yang mengajar karena cinta dengan ilmunya bukan yang mengajar karena tuntutan profesionalisme. Yang khawatir dia akan lupa dengan ilmunya apabila dia sendiri tidak mengajarkannya/mempraktikkannya.
zaman skrg guru kasih tugas trus sisw a d tinggal dlm kelas...gurunya ngegibah / tik tokan d kantor...aue bnr...w pnah liat wktu jmput ank skolah...bedanya ank w sd...
Mana sempat guru mikirin hal sejauh itu, buat makan besok aja masih bingung
Plg jijik gw sama guru yg tanpa komitmen untuk mencerdaskan anak murid, tidak kompeten, hanya cari uang trus koar2 kesejahteraan guru
@@Arce-gc9rn Kalau begitu, guru disarankan mending cari pekerjaan lain saja.
Jangankan siswa, masih banyak guru yg bingung karena kurikulum merdeka terlalu agregat dalam membuat materi belajar...
Penyesalan gak maju
Kek dulu ada kurikulum KTSP 😂
Guru bingung karena Kelas jadi Hening kalau Murid diberi Kesempatan kabebasan menjawab dan bertanya😂. Murid nya udah terlanjur dididik jadi budak penurut yg tak pernah berinisiatif.
@@garangan2797 Maaf. Anda korban perbudakan, bukan?
@@garangan2797 Miris tapi itu fakta
Harusnya diterapin ke Anak SMP kelas 8.
Logisnya, SD umum, SMP Kelas 7 diasah dites mana yang paling unggul, kelas 8 penjurusan, kelas 9 pematangan, di SMA/SMK benar-benar ditingkatkan Level Skillnya karena pengajar di SMA/SMK diharuskan punya skill expert di mapel yang diajarkan, bukan pengajar yang cuma nyari pekerjaan PNS.
Gua aja yang cuma anak Lulusan SMK paham Logika berpikir kek gini.
kedepannya menurutku bahkan umur 15 tahun itu udah layak magang kerja di industri yg diminati. Karena kemudahan akses informasi di zaman modern itu sudah sangat jauh berbeda dibandingkan 10 apalagi 20 tahun lalu
@@ayubmaruf3074setujuuuu
Benar sekali. Anda cerdas. Cuma memang harus didukung kualitas guru yang bisa membaca data minat anak didik. Karena kalau guru gak paham, metode terbaik pun jadi tidak efektif.
@@rubenlewildero7235
Ga cuma guru tapi kurikulum....pejabat apalagi mentri pendidikan harus paham arah pendidikan. Guru sih tinggal melaksanakan kebijakan.
lah? anak SMP kan juga pakai kurikulum sama? Informasi dari teman saya yg anaknya berada dibangku SMP, anak SMP sekarang hanya diwajibkan mengambil mata pelajaran tertentu (saya lupa apa saja), sisanya mereka belajar sesuai minatnya.
Guru dibuat sibuk, siswa dibuat sibuk. Ga ada waktu untuk mengingatkan yang salah apalagi yang bersalah diberi amanah yang mempengaruhi nasib banyak orang. Merdeka deh....lanjutkan.
Bebas banget ya, tugas numpuk apalagi tugas makalah semuanya 🥰
Terpaksa beli desktop cuman buat ngetik biar lancar 🥰
Bagus..
pake hp bisa aja
@@madniwassleeping8071 ☝️🤓
Kan ada word/sejenisnya versi mobile bisa aja ketik disitu atau kalo mau sekalian print langsung ke fotocopy yang ada tempat pengetikannya.
rill bgt😂
Wah, P5
Presentasi
Presentasi
Presentasi
Presentasi
Dan presentasi
Iya asli presentasi mulu
P5
Kukira P5 : playstation 5
@@ranins4649 itu mah PS 5 tapi paling mirip sama singkatan game persona 5 jadinya kalo ngomong P5 pasti orang ngiranya persona 5
Buat materinya begadang terus bro, sekolah fullday mana tau arti istirahat dirumah 😂
Kalo memang mau mulai kumer kita harus perbaiki SDM, fasilitas belajar, dan bimbingan yang baik dari SD hingga kuliah biar gak ada pro dan kontra. Dan ingat guru honorer cuma di gaji 300rb perbulan.
pepatah mengatakan "DARI MATA TURUN KE HATI", "TAK KENAL MAKA TAK SAYANG"...
Jadi kalau mau anak didik menemukan bakatnya di sekolah, maka sekolah wajib memiliki berbagai bentuk2 hasil karya pendidikan agar anak didik dapat melihat, mengenal dan jatuh hati... mampukah negeri ini...???
Ya..sallammmm.... anak2 didik malah lebih mengenal suap agar nilai menjadi tinggi ketimbang karya2 ilmu pendidikan...
saya rasa biar mau maju mesti diperketat perekrutan gurunya. Sejelek2nya kurikulum kalo gurunya berkualitas anaknya juga ketularan. Karena gurunya bagus maka gajinya bisa dinaikkan. Gaji guru skrg tergolong kecil karena sembarang orang bisa jadi guru
@@valerioharvey7289 gak bro Lo lahiran tahun berapa sih? Asal Lo tahu gaji guru dari dulu pun tetap kecil bro. Karena itu dari sini guru kadang gak punya motivasi untuk mengajar karena di samping gajinya kecil sehingga dia cari kerjaan lain untuk memenuhi kebutuhan hidup jadi gak fokus ngajar, lalu di tambah generasi sekarang sudah di jajah sama teknologi yg membuat mereka malas belajar dan akhirnya kocar kacir pendidikan Indonesia.
@@PujiTV98 yang saya maksud itu gaji guru kecil karena syarat masuknya yang "relatif mudah" sehingga banyak yang sebenarnya kurang bisa mengajar jadi guru. Kalau sejak awal hanya yang benar2 berkompetensi yang bisa jadi guru baru pemerintah berani kasih gaji besar
@@valerioharvey7289 bro kau ada benar nya juga👍
penerapan aslinya kaco.... membingungkan.....
Tolong tambahin adanya pendidikan moral dan agama. Untuk mengurangi tindak kriminalitas remaja
@@erdedenuro1025 setuju sekali. Hanya saja baik buruk akhlak orang ditentukan pendidikan keluarganya. Itu yg utama. Pendidikan moral dan agama hanya sebatas teori. Teori tanpa pengamalan adalah zero 👌
Pendidikan yg utama itu dalam keluarga, sekolah hanya 8 jam sehari sisanya bersama keluarga & masyarakat.
Seingat gw ada pelajaran yang namanya PABP (Pendidikan Agama dan Budi Pekerti)
Ga penting PENDIDIKAN MORAL DAN AGAMA
Harus latihan bermoral setiap hari
Gak penting gimana??
Bukankah sudah banyak terdengar , seorang anak melawan atau berbuat tega terhadap orang tuanya.ibarat kata para ulama, seorang budak melahirkan TUANnya,(orang tua yg melayani anak atau seorang anak menjadikan orang tuanya sebagai pembantunya.
Dan ini tak lain dan tidak bukan, pendidikan akhlak, etika agama yang tidak maksimal di kenyamnya@@vladimirlenin7283
Saya adalah mahasiswa pendidikan profesi guru yang pernah mempelajari aspek-aspek kurikulum merdeka dan telah melaksanakan praktik pembelajaran disekolah. Menurut saya dilihat dari cita-cita dan tujuan filosofis kurikulum merdeka ini tentunya sangat baik sekali. Disatu sisi memberikan kebebasan kepada siswa dan guru untuk mengeksplor bakat dan minatnya. Disisi lain kurikulum merdeka turut memiliki porsi penanaman nilai karakter melalui adanya P5 (projek profil penguatan pelajar pancasila) yang terdiri dari 6 dimensi. Sebenarnya inti dari kurikulum merdeka ini yakni kebebasan sesuai konsepsi dari Ki Hajar Dewantara. Peserta didik perlu sekali diberikan kebabasan sesuai kodrat alam dan kodrat zamanya. Namun dari pengalaman saya melaksanakan praktik pembelajaran di sekolah pada dasarnya realita tidak semulus ekspetasinya. Masih banyak sekali kondisi sekolah yang masih kesulitan dalam menerapkan kurikulum merdeka ini. Belum lagi problematika tenaga pengajar yang umumnya masih bertumpu pada model pembelajaran gaya lama seakan menjadi tantangan lebih lanjut. Mayoritas dari yang saya amati di berbagai daerah di pelosok pelosok memang sangat sulit untuk menerapkan kurikulum merdeka ini dari sisi siswa juga banyak mengeluhkan ribetnya kurikulum ini. Nampaknya dikemudian hari perlu sebuah kajian dan persiapan yang benar-benar matang terlebih dahulu untuk melaksanakan kurikulum maupun membuat kebijakan yang reformatif. Pertama-tama nampaknya sangat pelru sekali pemerataan kualitas tenaga pengajar (guru) yang ada disekolah.
ini akibat dari tidak adanya kajian atas psikis anak didik, psikis lingkungan, dasar permasalahan, kajian filsafat terhadap para pendidik, dan sebagainya, sehingga program dibuat hanya berdasarkan target yg muluk2 dengan metode coba-coba...
Sepakat pak.. Kurikulum merdeka itu bs berlaku pada anak2 dr keluarga yg asupan gizinya bagus sejak dr kandungan shg anak memiliki pikiran kritis yg mendorong anak utk mencari tau segala hal..
Sudah sampai mana saudara mengunjungi pelosok pelosok di Indonesia memamtau penerapan kurikulum merdeka ?
@@agussofyan8066 belum sampai pelosok bang. Saya pernah ngajar di daerah kota besar di Indonesia di sekolah negeri dan swasta itupun dikedua sekolah yg mayoritas anak anak kota dg fasilitas pembelajaran yang lengkap aja masih susah melaksanakan kurikulum ini scr ideal. Saya nggk bisa bayangin aja sekolah di luar Jawa yg umumnya masih blm merata secara kualitas. Bayangan saya akan sama susahnya juga dlm pengimplementasian scr ideal...
@@agussofyan8066 untuk tugas itu mestilah tanggungjawab lembaga pendidikan, bukan perorangan, dan hasilnya itu menjadi suatu kajian yang disosialisasikan ke publik karena ini program untuk publik, bukan program RAHASIA...
Jangan terlalu naif berpikir...
saya Amiruudin, berdomili di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat adalah kakek dar M. Ragil Lasavano Kls 7 rg 8 SMP 1 Sampit, dan saya mendukung sekali program pembbelajaran ini yang sangat bermanfaat bagi seluruh siswa di tanah air, sukses selalu
Ah mendingan msh ada jurusan kok, itu jelas kalau minatnya dibidang sains ya ambil IPA, kalau suka bidang ekonomi, politik & sosial ambil IPS kalau suka sastra ya ambil bahasa... itu jelas kok, malah sekarang jd gmn yaaa
Sekarang malah campuran antara IPA, IPS, Informatika, Bahasa
Korbannya sih yg nilai rapotnya kalah.
Kalo ga salah kemarin yg sempat jd masalah itu (misal) ada siswa dari jurusan IPS, mau kuliah ambil jurusan rumpun humaniora, tp jurusan tsb memprasyaratkan mapel2 dari jurusan IPA. Koreksi kalo salah
Temenku ada yg ketika sma ambil jurusan ips eh sekarang kuliah lulusan kebidanan sekarang @@kukuh4235
Kayaknya waktu masa saya skolah 10 tahun lalu sistemnya tdk begitu. Mungkin ada beberapa skolah yg memprioritaskan minat siswa, *tapi kebanyakan* yg trjadi siswa nilai tinggi taruh di IPA, siswa nilai rendah di IPS, siswa yg "secara akademik keseluruhan rendah" taruh di Bahasa.
Makanya masa itu anak2 IPS/Bahasa sering _dipandang_ rendah krn "nilai" bukan karena minat.
P.s. Ini jg hasil observasi saya terhadap persepsi jurusan anak dari kebanyakan orangtua dan guru yg sy temui
@@Nuiiya-h8lklo masa saya sekolah malah siswi yg pinter2 masuk di bahasa...terbukti yg jadi juara umum dari kls bahasa. 😊
Janganlah kita melihat dari sudut pandang kita aj, tapi cobalah masuk pemikiran anak2 kita dengan kemampuan terbatas baik ekonomi maupun kompetensi intelektual.
Sistem ini memberi keleluasaan belajar bagi semua anak2.
Anak-anak Indonesia berhak atas kesempatan belajar yang sama
Semangat perubahan❤❤
design kurikulum cukup oke, tp sumber daya minim, belum siap atau bahkan ga ada, jadi ya nggak maksimal. Mgkin sekolah kota beberapa bs jadi sudah "ready", tp kt harus bicara seluruh indonesia loh.
Dari jaman majapahit juga nih masalah udah ada! Gimana menerapkan kebijakan di negara yang terpecah di ribuan pulau dengan ratusan budaya. Toh pas pemerintah bikin kebijakan kebijakan sebelumnya juga tetep aja diterapin, gak perduli sama tantangan demografis & geografis
Kurikulum merdeka ini menurut saya terapkan saja terlebih dahulu di sekolah sekolah negeri favorit saja yg gurunya sudah siap dengan kurikulum ini, kalo sekolah biasa malah jadi kekurangan guru karena udah pasti akan ada 1 pelajaran yg paling diminati, sedangkan gurunya dipelajaran tsb terbatas.
Ya udah tinggal di improve, gak usah diganti tapi dioptimalkan.
guru belum siap kenapa? karena baru diumumkan pad taun ajaran baru, nyiapin 1 tahun ajaran beda sama bikin mie instan
Setuju. Ini inovasi yang bagus, tapi harus dilihat kesiapan tiap sekolah. Belum semua sekolah mampu menerapkan.
Setuju dgn sistem ini. Dr sejak anak remaja sudah diarahkan bakat dan minatnya. Lebih mantab menentukan minat dan cita cita. Mendekati sistem pendidikan di negara maju 👍👍
Betul, saya lulusan kurtilas, dan setelah lulus, bingung bakat saya itu dimana😅, karena dikurtilas selalu fokus ke materi doang, dan diharuskan bisa semua mata pelajaran walaupun saya tidak terlalu mengerti dengan pelajarannya.
Nggk ngaruh hal yg kayak gitu, tergantung pilihan dan niat ny sungguh-sungguh ap nggk, gua aj dlu SMP tinggi di IPS karena minat di IPS sedangkan MTK dgn IPA biasa aj malah sering rendah pula nilainy sampai benci dgn MTK , giliran SMA milih jurusan IPA atas dasar coba2, malah mata pelajaran berbau IPA yg tinggi dibanding IPS. Semua ny tergantung niat dan kesungguhan doang masalah prefer menurut pribadi lebih minat ini itu diawal2 cmn ilusi. Mending pilih salah satu jalani dgn sungguh- sungguh itu aj
Sebagai masukan saja. Untuk bidang mata pelajaran seperti matematika, fisika, dan kimia saran saya anak didik jgn hanya diberikan materi atau rumus hafalan. Alangkah baiknya diberikan pemahaman dasarnya utk benar benar dimengerti dan dipahami. Saya pernah sbg siswa mengalami ketika hanya diberikan rumus utk sekedar dihafal hanya akan mampu menjawab soal tertentu saja. Begitu diberikan yg rumit malah bingung tdk bisa menjawab. Jd tolonglah utk sistem pengajarannya jg diubah dgn memberikan pemahaman dasarnya dulu yg mendalam sehingga si anak didik td dpt menjawab soal yg betapapun rumitnya dgn problem solving yg tepat . Itu saja. 🙏
@@bobbyhandoyo7817 Mata pelajaran eksak yg diajarkan di sekolah memang hanya dasarny aj tidak sampai mengembangkan lebih lanjut dikarenakan jam pelajaran yg terbatas. Guru hanya bertugas memancing siswa utk mau belajar sednagkan siswa yg bertanggung jawab mau belajar ap nggk jika guru berhasil memancing siswa utk belajar maka siswa tidak peduli mau sesusah apapun pasti akan mengembangkan hasil yg diberikan oleh sekolah, jika siswa tidak mendapatkan motivasi itu di sekolah setidaknya siswa mendapatkan motivasi di rumah bersama keluarga
Sudah lah, semua itu cuma teori2 aja, praktiknya jauh dan hasilnya zonk. Sudah terbukti PPDB merusak sistem pendidikan hanya memberi contoh KORUPSI pd anak2, apalagi ini 😂
Untung dah nemuin jati diri gw sebelum lulus SMP, terima kasih pak secco karena telah berhasil melihat potensi saya sebelum masuk SMA dan mengarahkan untuk masuk SMK jurusan animasi
Karena juga pada akhirnya skill animasinya terpakai buat edukasiii
Kalo nggak bisa kapok gw...
Jujur, yg kyk gini haris diterapin di SMP, Biar gk bingung mau pilih apa pas SMA
Soalnya dari kecil udah kebiasaan "disuapin", jadinya mental yang kebentuk "ngikut arus aja". Sekarang giliran diberikan kebebasan untuk memilih jadi pada bingung, karena dari kecil ga biasa diberikan kuasa untuk memutuskan pilihannya sendiri.
Kurikulum Merdeka cuma omong kosong dan khayalan doang. Mayoritas org dewasa saja tdk mampu menganalisis perkembangan di masa depan. Mustahil MAYORITAS anak2 yg tdk punya pengalaman hidup bisa tahu apa BAKAT mereka utk MASA DEPANNYA. Mereka tdk punya kemampuan menganalis perkembangan zaman dan apa yg dibutuhkan di masa yg akan datang.
Yang akan terjadi adalah MAYORITAS anak2 akan menyesal dgn pilihannya.
Masa depan tdk tergantung dgn bakat. Yg dibutuhkan adalah org2 yg punya skill, kreatif, serba bisa, tdk membatasi diri dgn BAKAT, berani mencoba hal2 baru di luar bakatnya.
Dunia kerja tdk butuh bakat. Dunia kerja bukan turnamen olah raga dan ajang seni.
Lapangan kerja yg tersedia tdk menyesuaikan dgn bakat. Yg dibutuhkan dunia kerja dan lapangan kerja adalah skill dan kreativitas yg disesuaikan dgn kebutuhan dunia kerja, bukan disesuaikan dgn bakat.
Jika ingin buka usaha sendiri, maka brg/jasa yg akan dijual adalah brg/jasa yg disesuaikan dgn kebutuhan konsumen, bukan disesuaikan dgn bakat.
Sebagai siswa kurikulum merdeka, saya setuju dengan ini.
"Bakat" itu terlalu nggak jelas dan susah ditemukan, untuk dimasukkan ke kurikulum NASIONAL. Belum lagi, kalau anak dididik sesuai apa yang dia SUDAH BISA lakukan saja dan titik lemahnya dibiarkan terbengkalai, kemampuan belajarnya dibiarkan terbengkalai, itu justru akan menghancurkan dia kedepannya.
kalau boleh jujur, saya lebih nyaman dengan kurikulum merdeka. walaupun di smp saya materinya sedikit sedikit diterapin sama kumer tapi waktu masuk sma saya masih kaget, karena tugas beneran banyak banget
tugas dimana mana, belum lagi nanti persiapan waktu p5 juga, ditambah lagi jam masuk sekolah pukul 6.20 dan pulang jam 3.15 itupun kalau ekstra bisa pulang sampe setengah 5
dirumah juga harus langsung ngerjain tugas, apalagi tugasnya dominan tugas kelompok yang dimana harus presentasi didepan kelas, belum lagi kalo ketambahan sekelompok sama yang ga mau diajak kerja sama
bagus sih bagus, tapi lama kelamaan saya jadi lelah dan bosen dan mikir lebih nyaman dengan kurtilas
sebagai siswa SMA kelas 10, Tugas numpuk, selesai satu nambah dua. tugas kelompok makin banyak dengan fasilitas yang kurang. Uang terkuras terus menerus untuk P5
Tombol yang sepakat dengan Pak JK
Gila sih, grup kerja kelompok sangat banyak di kurikulum merdeka ini, apanya yang merdeka, guru gajinya tetap kecil, muridnya tersiksa dengan banyaknya kelompok
real
kesiksa kenapa?? ini bisa jadi ajang ningkatin soft skill juga lohh
Tapi bayangin aja kak, dalam seminggu hampir semua mapel kerja kelompok semua, kitanya juga kadang capek bagi waktu😢@@wahyutaufiqq
@@naifahilwa9807 heeh tau, aku kelas 12 udah mulai implementasi kurikulum merdeka, dan emang banyak kerkom
@@wahyutaufiqqNdas mu soft skill, heh skill tapi stress itu gak guna ya blok
Sebagai murid kurikulum merdeka (sekarang saya kelas 11)
Jujur bagi saya ngerasa kagak enak banget, tugas banyak. Penjelasan diberikan sedikit, dan kalau nanya ke guru kadang jarang dibolehin.
Sungguh lelah banget, pulang sekolah jam 3 bukannya istirahat malah harus fokusin pr tugas tugas buat besok punya waktu belajar aja kagak pokoknya ngerjain tugas, fokus tugas kelompok dll. Bukan pinter, malah lama lama ngerasa jadi tambah bego + lelah
Saya gak tau apakah mungkin sama di kurikulum lama, mungkin salahnya di saya yang belom bisa mencari kenyamanan, time managment dll. Tapi untuk sekarang behh..
Bukan ngerasa merdeka malah ngerasa dijajah saya wkwkwkwk
sama bro, saya kelas 10 pindah dari k13 ke km langsung kaget luar biasa, santai bentar itu susah bgt
dan kejadian itu akan berlanjut sampai kau kuliah, maka dari itu sejak dini diajarkan untuk berpikir kritis
mau jawab juga, untuk kurikulum lama juga sama kok wkwkw gausah kaget masa sma emang banyak tugas
@@marcysundew Sama kan? Relate sama anak anak sekarang banget 🗿
(Yang namanya Wahyu Taufiq gk usah diajak tu)
sama yaampun, mana keluar uang mulu
gw gapapa tp (maaf) tmn gw yg "kurang" kadang ngeluh/marah klo disuruh keluar uang
lebih nyaman kurikulum 2013
Harus ada mata pelajaran wajib. Yaitu budi pekerti dan agama.
Wajib .soalnya anak sekarang kurang di sopan santun dan agamanya
Mikirnya mentri : biarkan siswa bebas memilih jurusan
Aslinya : BINGUNG COK!
😂😂
Ya itu berarti Masi culture shock bang, Masi berkutat di kebiasaan kurikulum lama
Yang SMA/SMK: bingung
Yang dari SD SMP: alhamdulillah
Kembalikan Ujian Nasional (UNAS/UN), ijazah kita turun kasta di luar negeri, karakter peserta didik malah menurun. Adab, moral, dan akhlaq amburadul.
Kyk nya emang harus dari SD/SMP, sedikit demi sedikit mulai diperkenalkan materi2 yg ada di jenjang selanjutnya. Kyk di bahasa Indonesia, nanti tugas membacanya tema ekonomi, sejarah, lingkungan teknologi, budaya, dll. Supaya nanti pas di jenjang lebih tinggi ga asal pilih materi aja.
Setuju
Set4
Iya seharusnya dari sd didata sampai smp lalu SMA pentuan jujur dulu impianku mati saat masi sd:)
Mantap, emang gini harusnya.
Memilih minat bakat sejak dini.
Untuk prekara ini, apa yg diberlakukan saat ini harus sudah dipersiapkan sejak 10th yll. Murid kelas 1 SD sdh dipersiapkan, kelak dia naik ke kelas 10, saatnya harus memilih, sudah siap.
Persiapan cuma 5th-6th samasekali tidak cukup.
Benar sekali. Diminta utk mengaplikasikan dalam waktu kurang dari 5 THN itu mustahil
ini aku lihat di anime sih, dimana dijepang kalo mau masuk sma pake sistem yang sama
ini akibat dari tidak adanya kajian atas psikis anak didik, psikis lingkungan, dasar permasalahan, kajian filsafat terhadap para pendidik, dan sebagainya, sehingga program dibuat hanya berdasarkan target yg muluk2 dengan metode coba-coba...
Lama kelamaan ini sudah bukan lagi Lembaga Pendidikan, tapi lebih kepada Lembaga Pengajaran... ngajar doang yg disibukkan, mendidik tidak....
@@ramp0k1 pejabat sekarang mana nyampek, bang. Orang isi batok kepala mereka cuma lendir mulu
Terpaksa di kejar soalnya pemerintah kita akan berganti tiap sekoan tahun.
Ganti mentri ganti program.
Syarat jdi menteri pendidikan, pernah sekolah di SD dan SMP negeri. Biar paham kondisi sekolah2 di Indonesia sperti apa
Menurutku kurikulum 2013 jauh lebih baik ketimbang kurikulum merdeka. Tetapi, untuk kurikulum merdeka memang ada program proyek P5. Cuman masalahnya itu pada jurusan soalnya kita gak di tuntut merdeka. Melainkan masih terjajah, pada dasarnya ada jurusan minat yang di pilih malah mendapat jurusan yang tidak di minati sama sekali. Seolah olah kita dipaksakan harus meminati pelajaran yg tidak di minati. Contohnya jurusan yg seharusnya ips malah belajar kimia sebagai minatnya padahal mereka milih sosiologi atau mungkin geografi. Sebaiknya kurikulum merdeka lebih baik menggunakan jurusan seperti kurikulum 2013, dan untuk materi dan proyek P5 dijalankan sesuai kurikulum merdeka. Menurutku itu lebih bagus.
@@ZioAliandra-jg3cx kurikulum hancurrrr
Sistem PPDB terbukti merusak sistem pendidikan maka Kurikulum Merdeka pasti merusak pendidikan. Yang tadinya ada penelusuran niat, bakat dan kemampuan IPA, IPS & Bahasa sekarang dihapus. Terus siswa itu mau diapain ?
Kalo sistem pendidikan kayak gini kata lu merusak, kenapa ada anak yang suka dengan Kurikulum merdeka
Ngawur , kurikulum merdeka ini justru makin bagus, karena sekarang anak bisa fokus belajar dan lebih relevan ke profesi nanti..
IPA, IPS, Bahasa itu sistem ngawur dan malas, gua masuk IPA dan sekarang jadi Game developer, ngapain IPA IPS dengan tujuan karir gua ?... kalo dlu ada kurikulum merdeka, gwe akan fokus seni dan komputer.
Yang merusak sistem pendidikan bukan kurikulum nya 😂 tapi sistem full day nya,kita sekolah dari jam 7:30 sampai jam 4 sore,dapet apa? Dapet lelah,kalo lagi cape capenya bisa dapet apa? Ilmu yang awalnya masuk banyak malah ilang begitu aja
Kumer mengadopsi pendidikan di Finlandia. Kirikulum Pendidikan Finladia mengadopsi sistem pendidikan Ki Hajar Dewantara. Prinsip pendidikan Ki Hajar Dewantara sudah hampir satu abad ditinggalkan Indonesia. Kurikulum di perguruan tinggi tidak mengenalkan prinsip pendidikan Ki Hajar Dewantara. Akibatnya guru-guru sekarang menganggap asing kurikulum merdeka. Masih banuak guru gagap loterasi dan gagap perubahan. Seandainya kurikulum merdeka tetap diterapkan dan perubahan muatan hanya menyesuaikan perkembangan zaman, anak Indonesia pasti lebih berbahagia.
Iya intinya kita hanya perlu beradaptasi dgn kurikulum merdeka . Kalo saya lihatnya ini udah bagus.. tinggal prakteknya aja dan guru2 harus sudah menguasai materi agar lebih mudah mengajarkannya pada anak2.. anak2 sejak dini harus bisa berfikir kritis, mempelajari bidang sesuai minatnya, bukan karena paksaan,.
Benar
Berfikir kritis sejak dini bagus sekali, anak" jadi lebih bertanggungjawab dengan dirinya untuk masa depan
hm... berarti dari kelas X sudah mulai pilih SKS ya? keren sih kalau dilakukan dengan benar. tapi, tergantung anak muridnya. gimana kalau siswa memilih yang mudah2 aja? segala hal memang ada 2 sisi sih pastinya. perlu bimbingan yang benar. gas, generasi indonesia emas. jangan sampe jadi indonesia (c)emas ya, guys....
Kurikulum dengan metode yang masih tide jelas untuk arah dan tujuannnya kemana, hingga mengakibatkan siswa guru dan orang tua menjadi korban dari kurikulum ini, siswa diharapkan untuk dapat memilih sesuai dengan minaT bakatnya namun menjadikan ketidak produktifannya dalam pembelajaran karena penerapan p5 disetiap sekolah memiliki tingkatan efektifitas yang berbeda, guru berdampak kebingungan nya untuk melakukan proses pembelajaran yang jelas, orang tua juga dituntut unutk meneruskan pembelajaran sari sekolah
DIHARAPKAN UNTUK KEPADA ATASAN ( PEMERINTAH) KEMBALIKAN KAMI KE KURIKULUM YANG LAMA,
"JANGAN HANYA INGIN TERTULIS DI DALAM SEJARAH MEMBUAT INOVASI BARU NAMUN TIDAK JELAS YANG MENGAKIBATKAN BANYAK DAMPAK BURUK BAGI BERBAGAI LAPISAN"
Kurikulum merdeka sudah bagus, tinggal perangkat guru mau tidak meng up grade diri, siap tidak memberi contoh, teladan real dari profil Pancasila itu, mau tidak meninggalkan zona nyaman di era terdahulu yg sepertinya sudah mendarah daging.
Semua bergantung pada kesiapan dan kesediaan para guru tercinta kita ❤
Pengetik handal yg bacot doang
Endingnya bukan disitu bro tapi persiapan inprastruktur dari kls menengah ke PT
kata para humanis
Yang aku ingat jelas pelajaran itu adalah praktek, dan skripsi. Maka beruntunglah generasi sekarang, dapat kurikulum merdeka yang tiap kelas ada projek , kerjasama, penelitian / analitik / survey dan presentasi. Karena pelajaran teori dan hapalan sangat mudah diakses di internet dengan ssngat cepat.
Mau ngak mau harus beradaptasi lagi setiap ada kurikulum baru
penerapan Kurikulum Merdeka berpotensi membawa perubahan positif dalam pendidikan, namun keberhasilannya sangat bergantung pada dukungan sistem, kesiapan tenaga pendidik, dan infrastruktur yang memadai.
di kurikulum merdeka ini masih terdapat banyak sekali masalah.. terutama terkait tenaga pengajar, mulai dari beban kerja hingga kompetensi.. lebih seringnya guru terlalu sibuk dengan pekerjaan administratif sehingga tidak punya waktu untuk meningkatkan kompetensinya dalam mengajar..
saran saya kalau mau mengubah kurikulum lebih baik kompetensi guru2nya harus lebih diperhatikan.. tidak melulu siswa yang harus menyesuaikan..
faktanya, masih ada tenaga pengajar yang belum mahir dalam menggunakan software komputer seperti Word ataupun Excel..
untuk apa siswa dituntut untuk kompeten jika gurunya sendiri tidak lebih kompeten?
MERDEKA bagi si Nadiem, bagi pengajar dan pelajar mah masih di jajah pak, menuntut ilmu bukannya semangat malah jadi beban pikiran karena banyaknya tugas yang diberikan dan waktu istirahat yang kurang untuk kapasitas seorang anak.
PoV kurikulum merdeka SMA.
Anak dengan mandiri memilih mata kuliah yang dia inginkan, sesuai dengan minat dan bakat. Si anak tsb ingin kuliah di jurusan perencanaan wilayah dan kota (misalnya). Alhasil, mata pelajaran matematika dan fisika tidak menjadi menu utama selama di sma. Seiring berjalannya waktu, si anak tersebut di kelas 3 ingin mengambil jurusan teknik mesin. Si anak kemudian diterima di jurusan teknik mesin. Ketika perkuliahan, si anak kesulitan saat mata kuliah fisika, kalkulus, termodinamika, etc saat kuliah. Dosen bingung, anak bingung. Alhasil kompetensi lulusan tidak tercapai.
Akar masalah kita adalah ketidakmerataan kualitas pendidikan dasar+sma. Ini saja dibenahi tanpa embel2 kurikulum merdeka
Kalo menurut gua sih, kembalikan saja seperti dulu ada jurusan IPA, IPS, dan Bahasa. Murid2 jurusan IPA diwajibkan ambil kelas MTK, Fisika, Biologi, Kimia dgn standar matkul dasar di kampus kayak kalkulus, termodinamika, stoikiometri, reaksi kimia, sistem2 di dalam tubuh (sistem pencernaan, pernapasan, sekresi, gerak, dll). Mapel sisanya mereka bisa pilih dan bisa juga ambil dari jurusan IPS atau Bahasa kalo emang minat. Begitu pula dgn murid2 jurusan IPS dan Bahasa, ada mata pelajaran mandatory dan sisanya bebas. Alhasil, ketika kuliah mereka udah punya basic knowledge nya shg bisa memahami materi perkuliahan.
saya mohon dengan amat sangat kepada bapak menteri pendidikan nantinya, saya seorang guru, namun saya melihat etika dan adab kebanyakan anak-anak zaman sekarang sungguh diluar batas, bahkan menghina guru secara verbal dan terang2an di kelas. Kami sebagai guru cuman bisa bersabar walau sakit hatinya sangat dalam. Saya mohon dikurikulum mendatang bakal ada pendidikan adab dan etika. kasihani kami pak, kami sebagai guru cuman ingin anak didik ini sukses tapi kami sendiri malah dihina oleh muridnya sendiri. miris
Untuk sistem kurikulummya udah lumayan bagus, tapi yang jadi masalah adalah Lompatan kerja dari K-13 yang "menuntut" siswanya untuk bisa dan pintar di banyak hal, dan tiba² jadi Kurikulum merdeka yang bebas dan mengenali jati diri mereka bikin bingung siswa dan gurunya kebingungan
Kalo di ibaratin, ini kek Narapidana yang baru lepas dari penjara, yang udah terbiasa di kontrol sama penjaga lapas untuk ngapain selanjutnya, tiba² dilepas kedunia bebas dan disuruh menjadi apa yang dia mau, tentunya bakal bingung dan kesulitan...
Kurikulum yg bagus, inovatif dan menjadi jawaban kekurangan kurikulum sebelumnya
Penjurusan IPA arau IPS tidak semua salah dan bukan berarti tidak memberi kebebasan. Kita jangan terpukau dengan jargonjargon yang belum tentu efektif.
Saran mending tiru spt ITB, jadi 1 sekolah itu spt 1 fakultas yg spesialisasi bidang tertentu dan tahun pertama pengenalan semua mata pelajaran yg terkait dgn cita-cita dan bakat siswa lalu tahun kedua pendalaman mapel yg sesuai dgn cita-cita anak
Teori TK semudah fakta lapangan bung
Ada kemungkinan menu yang ada Fisika , minim peminat... Padahal di Universitas, ilmu fisika merupakan ilmu yang banyak dibutuhkan diberbagai jurusan...
Enggak juga bang pasti banyak kok yang suka Fisika, kimia siswa siswi masih adaptasi karna masih kebawah kurikulum lama
Seenggaknya itu kurikulum harus sesuai dengan minat dan cita-citanya, jika mau jadi programmer seenggaknya fasilitasi mereka
Lihat public speaking anak² SMA di video ini jadi terharu jika dibandingkan dg skill anak² di pelosok negeri yg blm tersentuh pemerataan....
Pintar banget mereka kan?
Itu hasil kurtilas loh....
Buat adek2 sma luangkan waktu untuk diskusi dengan keluarga atau kerabat yang kompeten, lulusan S1, min D3, minimal bisa memberi sedikit gambaran.
Harusnya sudah diterapkan semenjak lulus Sekolah Dasar atau saat masuk SMP, karena masa itu adalah fase anak mulai menekuni bakat dan minatnya secara serius akan tetapi hal ini tidak mungkin dapat diterapkan jika pendidikan dasar juga belum terintegrasi dengan sistem ini, artinya pendidikan karakter itu harus dimulai dari tingkat dasar
Lbh enak zaman 90an sekolah gk ribet
Sdh beda zaman bro.. yg jelas sekarang wajib di tanamkan budi pekerti biar prinsip2 Pancasila tetap tertanam dijiwa terutama sopan dan santun..
@@Youtub.594 kelihatannya kok lebih sopan anak didik 90-an kebawah ya...???
yang merubah zaman siapa sih...????
@@ramp0k1 zaman berubah dgn sendirinya.. pemerintah wajib mendapingi generasi yang mengedepankan sopan santun terhadap org yg lebih tua.. ibarat padi makin berat isinya makin merunduk.. tp ga boleh ambruk..
@@ramp0k1 bang anak 90an punya ortu rada galak, salah sedikit dimarahin, makanya masih bisa sopan perilakunya. Menurut saya
Tuntutan zamannya juga udah beda bro, nggak relevan kalau diterapin sekarang
Jujur kurikulumnya rada kurang, kita terlalu banyak projek sehingga mengambil terlalu banyak waktu yang harusnya digunakan untuk memperdalam materi apalagi untuk tingkat SMA, ada beberapa materi yang tidak dipelajari hanya karena adanya p5 ini
Seharusnya kumer itu di terapin buat sekolah" Unggulan kalo skolah yang ada di desa nerapin kek gini ya bengek
ga usah ada sekolah aja, kurikulum merdeka mah home schooling wae, bisa ambil course yang mateng di luar sekolah
@@punchfrank3676 sy juga udah memikirkan konsep ini, namanya pendidikan modular, sifatnya pengen/butuh belajar apa maka ambil courses nya dr level bawah smpe expert, validasinya ya hanya sertifikasi. Tp sayangnya ga bs diterapkan di semua disiplin ilmu spertinya, misal utk jadi dokter, guru/dosen/ilmuwan, dll masih butuh lembaga formal yg memang harus saklek proseduralnya.
Yg sy pikir bisa menerapkan pendidikan modular itu saat ini di dunia IT dan kreatif/desain, dimana dunia kerja nya lebih menuntut portofolio vs lulusan mana.
Pendapat sy begitu.
@@JohnNugroho Saya lumayan setuju dengan abang. Sebagai orang yang dari dunia kreatif, pendidikan vokasi yang diterapkan pemerintah alias SMK justru gagal melek di masa yang perkembangannya begitu cepat sekarang. Dengan munculnya berbagai bootcamp dan kursus online, kelihatannya memang lebih efektif jika SMK dihapuskan atau alternatif yang lebih damai, bekerja sama dengan berbagai bootcamp atau industri yang up to date.
Jngan mikir terlalu sempit... Indonesia luas bung....
Berjuang dulu untuk belajar baru merdeka. Bukan awal² sudah di merdekakan baru berjuang.. Anda sehat
Kebebasan memlilih mata pelajaran lebih berdampak pada kesiapan Guru menguasasi materi agar tidak gelagapan mhadapi murid yang semakin kritis.
Anak2 skrg hanya menerima tdk kritis sejak kofid
Bakat dan minat anak itu aslinya udh kelihatan dari umur 7 tahun, kalo udh SMA, bakat & minatnya kebnyakan ikut2 teman... Akhirnya tersesat sendiri, sami mawon podo bolong...
Udah mau lengser msih bikin kebijakan haduh nadim2.yg jdi korban tu siswa lihat kn mereka kebingungan
kurikulum merdeka udah rencana dari dulu, waktu gw sma udah ada wacananya sekarang baru direalisasikan
Metode pendidikan pondok pesantren yang terbaik dan komplit,,
Tinggal poles praktekum kreativitas kewirausahaan dan keahlian.
Kata gue mending mata pelajaran itu difokuskan ke fundamental basic aja, sisanya bakat minat. Contohnya:
-olahraga dan biologi kalo bisa disatukan karna ini juga masih nyambung dan bisa memahami cara kerja tubuh kita. Ajarin anak Push up yang bener, ajarin cara mengatasi DOMS. Kasih tau gimana proses massa otot bisa naik dan gimana cara proses diet itu.
-ilmu berpikir, ini juga penting. Ngajarin anak cara berpikir kritis dan memecahkan masalah. Kalo dia udah mahir dalam ilmu berpikir, kemungkinan besar dia pun mahir belajar dalam segala hal.
-matematika yang memfokuskan dasarnya lalu dilatih secara rutin sehingga anak dapat menghitung cepat tanpa kalkulator, kan keren banget basic begini bisa berguna. Jangan pake rumus rumit, soalnya susah dibayangin dalam otak, pasti gampang berantakan. Kalo ada yg bilang: "lah kan rumus nya bisa ditulis", Gausah becanda deh, Daripada rumus mtk nya ditulis, mending pake kalkulator aja. Mau pebisnis, penjaga warung atau indomart aja mending pake kalkulator daripada nulis rumus matematika yg ribet begini. Ini adalah bukti kalo rumus nya memang tidak berguna dalam kehidupan sehari-hari dan pekerjaan.
Dari pembelajaran fundamental ini, si murid masih punya banyak kesempatan dan waktu untuk bisa fokus pada bakat minat tanpa menghambat kinerja pembelajarannya. Untuk pembelajaran non fundamental dan non minat seperti sejarah, kimia, pkn, dll. Cukup pembelajaran diskusi pendengaran saja atau semacam podcast. Tanpa harus ada tuntutan penilaian lewat latihan soal-jawab. Biar anak bisa nyaman dan terbiasa mendengar ceramah ilmu pengetahuan.
Sangat mengedukasi
rasanya kurang tepat kurikulum merdeka. krn kenyataan hidup di indonesia peluang kerjaan kadang tdk sesuai dari pendidikan yg sudah di tempuh . itulah yg kadang bikin aneh aja. bentar lagi ganti menteri pendidikan ehhh ganti lagi aturannya? inilah wajah Indonesia ku tercinta. sedih tp cuma bisa berdoa yg terbaik utk Indonesia ku
Perkara peluang kerja klo mau yg relevant brrt harus punya portofolio yg relevan juga biar bisa bersaing masuk (mungkin bikin2 project sendiri), kerjaan yg tanpa pengalaman ya buruh atau spg/seles si
@@achmadirwansyah3028bener, tapi mereka angger we nyalahin pemerintah wkwkwk
mending kurikulum 2013 asli,kurikulum merdeka itu fokus nya malah kepecah jadi 3,P5,Pelajaran buat masuk PTN sama Eskul, belum kegiatan sekolah yang lain,capek asli😢
apakah nanti ganti mentri akan ganti pula kurikulumya.., mari kita simak.
guru , siswa jd objek aturan yang tidak baku. .
Capekkk
@@ishararaa susah brubah kalo udah jd objek
Perlu dikaji lagi sistemnya, vidio ini hanya menampilkan bagaimana situasi sekolah SMA, bagaimana dengan sistem sekolah di TK SD dan SMP. Yang udah gede aja bingung apa lagi yang masih kecil. Pemerintah harus membuka lebar tentang perbaikan dan penyesuaian agar pelaksanaannya lebih merata.
Kurikulum nya bagus,,tapi sdm kita belum siap untuk langsung di lonjaki sistem yang harusnya untuk sdm tinggi....makanya shock....,,salah dari dulu sih...biasa disuapi kurikulum...makanya ga siap untuk menentukan minat bakat sejak usia dini.....
Sekarang mau menyerah dengan kenyataan? Atau
Berjuang dengan harapan?
Nah saya juga kepikiran begini, karena sebenarnya konsepnya sesuai minat dan bakat, itu kesempatan mengembangkan diri
Full day merusak sistem tatanan kehidupan siswa..
harusnya CNN bikin perbandingan dengan sekolah yang ada di daerah atau malah daerah tertinggal. supaya seimbang beritanya.
Kurikulum merdeka, masuk boleh bolos boleh. MERDEKA....
Ga gitu konsepnya dong
merdeka ga ada tinggal kelas, lulus dijamin , mending have fun
Kata masyarakat, belum siap. Kalau nunggu sampai siap, ya molor terus. Harus berani memulai saat ini juga
Mendikbud salah minum obat! Pendaftaran baru harus sesuai zonasi,jika orangtua murid belum punya rumah sendiri/masih ngontrak,otomatis kknya masih ikut alamat kakek nenek murid.STOP ZONASI START BEBAS PILIH SEKOLAH.
Itu kebijakan lama zonasi sejak Muhadjir Effendy
@@Abdulaziz-cr8ph ok siapapun pencetusnya,kebijakan tsb MENGEKANG HAK KEBEBASAN RAKYAT UNTUK MEMILIH SEKOLAH.
materi ajar nya itu loh bikin heran ..
coba kalian cek ..
pada sadar ngga sih kalo sengaja dikerdilkan..supaya penerus bangsa itu cuma ngojol aja..
dan yang untumg kan si doi itu..
maaf bukan saya merendahkan profesi ojolnya..
tp dibalik carut marutnya pendidikan..memang si pemilik Ijo itu yang diuntungkan..
Kurikulum Merdeka butuh guru yang punya nalar tidak sekedar logika.
Selamat kepada kaum muda ini dari saudara Anda di Brazil 🎉🎉🎉
Jujur aja dengan penerapan kurikulum merdeka ini punya dampak positif dan juga negatif, aku ambil dampak positif nya adalah murid jdi lebih banyak pengalaman dan juga pengembangan diri sendiri sesuai minat dan bakat. Kalo dampak negatif adalah terlalu mengeluarkan biaya yang besar, tpi klo untuk aku yang masih smp jujur kesan aku ini, kurikulum merdeka bener' bikin cape, apalagi menjalankan projek (p5) nya, tpi jujur dari projek itu murid' jdi lebih banyak pengalaman Nya, dari yang seharusnya pelajaran itu untuk anak SMA, tpi juga dipelajari di SMP, dan juga jdi banyak memiliki teman dan belajar untuk bekerja sama 😊
Pengeluaran biayanya biasanya buat dipake apa aja kak ?
Semoga menteri pendidikan yg akan datang lebih bagus. Klu menteri yg sekarang maunya kayak di luar negeri. Milih sendiri pelajaranya. Emang dia pikir sama, sama orang di indonesia? Klu yg nga bisa kuliah sama saja, jurusannya jadi tukang bangunan. Klu nga kerja di pabrik atau buruh lepas. 😅😅 masih mending klu yg mengambil jurusan jadi pedagang. 1 kelas murid-nya pelaranya beda-beda, apa nga bikin stres gurunya itu 😂😂 klu yg bisa kuliah kan, sudah jelas. Kuliah jurusan petanian atau jurusan kedokteran. Klu yg nga bisa kuliah, ya bisanya hanya jurusan jadi tukang bangunan. Ya nga?
Pinternya ini anak penjelasannya di tanya sama wartawan ❤
Dana abis buat gonta ganti kur
menurut saya ini masih belum memadai, sesuatu harus dipelajari dari dasarnya dan dilakukan penyeleksian kemampuan diawal memasuki SMA kemudian di arahkan. tidak dgn murid langsung memilih sendiri. siswa jadi banyak yg bingung.
dan kurikulum merdeka ini sisi baiknya dapat membuka peluang besar bagi para lulusan S1 pendidikan untuk mengambil kesempatan bekerja dan mengajar
Belum semua sekolah siap. Indonesia bukan hanya Jakarta 😅🎉
oleh karena itu disiapin. kalo ga disiapin, kapan siap nya
@@qhEiyaZz Orang faham kondisi tidak akan berkomentar begini. 😊
@@GuillermoGoodwin-xy5wx si merasa paling paham 😆
@@qhEiyaZz Anda kalau pejabat diknas atau kemenag coba share no HP nya, supaya bisa saya telfon dan saya tunjukkan bagaimana sarpras sekolah di daerah kami. Ga usah jauh jauh ke Papua, masih lumayan dekat dari Jakarta.
Kalau bukan, barangkali memilih diam itu lebih baik. Ok
@@GuillermoGoodwin-xy5wx ga usah comment / jadi netizen kalo emosian 😆
wudu sana, terus sholat. ☝️
Saya sendiri sebagai orang yang baru pertama kali mengicipi sma(kelas 10) bener bener kaget, karena sebelumnya di smp pakai kurikulum 2013 bener bener asah skill individual dengan tugas individu, kalau ada tugas kelompok pun jarang dan biasanya berupa projek, nah sekarang saat sma apa apa harus PRESENTASI, bikin ppt secara berkelompok, bahkan mayoritas guru saya itu menyuruh siswanya belajar pakai ppt yang dibuat oleh siswa, dan buku paket hanya jadi pemberat tas belaka, hal ini membuat saya sebagai siswa bingung, karena kadang ada ppt kelompok yang buatnya kurang niat, masak dipakek belajar, sumpah bener bener gak ada patokan belajar
Kurikulum merdeka yang kini menjadi kurikulum nasional adalah kurikulum pembodohan dan membingunkan guru dan siswa.
Lu emg siapa mentri pendidikan engga berdampak bagi negara juga engga
@@RidhoAlfiWijayadia sesepuh kali 😂
@@RidhoAlfiWijayamenteri online, kurikulum amburadul😅
@@RidhoAlfiWijayasini mas, coba rasain P5.
@@p7-kun biarin aja kak dia pasti ga ngerasain/ngajar p5 pasti ok ok aja sm kumer 😂
Salut mereka pada pintar banget klo ngomong 😆😆
Dari dulu gonta ganti kurikulum tapi zonk hasilnya
Disini tidak
Jujur aja saya lulusan sma 2022 sangat Kecewa sekali.. karena sistem ini adalah sistem yang saya dambakan sejak kelas 1 sma. Karena saya justru merasa tak dianggap sebagai siswa dengan kurikulum 2013, semua bakat saya dianggap non relevan, dan terpaksa ikut sistem yang "mencetak"
Jurusan memang dihapus tapi ada menu menu .. lha kan sama aja ada pengelompokan
jd inget tata kata, mark up berbeda dgn lebih bayar
Ya kan gak harus itu bisa diubah ubah
@@apesbgt-m2vyang beda otakmu
Maaf ya, saya murid baru dari salah satu SMA terfavorit di kota saya, pakai kurikulum merdeka, sudah 1 bulan masuk tidak ada yang masuk di otak saya, penjelasan sedikit, kita disuruh cari di google ya mana ngerti kalau gak dijelasin dulu dasarnya apa. Lebih suka K13, kembalikan kurikulum ke yang semula , jadi minder bisa masuk jurusan pilihan😢
KURIKULUM PROYEK 😂
Betul sekali... nyatanya dari dulu juga banyak orang² yang sukses
KTSP masih yang terbaik menurut saya ...dari kuliah di fkip tahun 2008 sampai sekarang menjadi guru dengan kurmer, KTSP lebih tersusun baik dan mudah dipahami oleh siswa
Ini kurikulumnya merdeka, tapi murid muridnya menderita😂❤
Kebebasan memilih mapel, ikuti juga regulasi lain. Masuk PTN dasarnya test, kewajiban jam mengajar guru dan adminstrasi biar guru fokus pd tupoksi 🙏🙏🙏
SELAMAT DATANG SISWA-SISWI TERDEKAT 😂😂😂😂
SISWA TERBAIK jadi TERDEKAT ... ( ZONASI ) BIKIN BEGO SEKOLAH
Suka bgt merdeka belajar...menyadur dari homescholling....
ANGER
Sebagus apapun kurikulumnya, kalau guru2nya kurang baik dari segi kualitas maupun kuantitas ya pendidikan di Indonesia tetap jalan di tempat alias cuma bakal gitu2 aja.
Sebagus apapun kualitas gurunya jika anak-anak males belajar dan belajar sesuai mood nya juga gak akan masuk ilmu / pendidikan yg diterima kepada anak tersebut, apalgi khusus anak yg pelupa dan pemahaman yg kurang, disuruh apa ngerjainnya apa?
Gw rasa semua terlibat sih, bukan cuma guru yg di bagusin tpi pendidikan dirumah juga di bagusin kualitas nya, kadang ada anak yg gak diperhatikan orang tuanya, dan menanamkan kata2 (sekolah itu gak penting) itu jdi mmbuat guru2 kesulitan.
Maka dri itu pendidikan perlu didukung, jngan hanya guru lagi guru lagi yg disalahin...
...
Kita lihat anak nya sendiri, niat apa tidak dalam belajar..
Misal Anaknya aja gk minat dan gak niat dalam belajar, gimana mau msuk ilmu kedalam diri nya.
(Maaf kalo saya salah kata, ini pendapat saya dah dri lama... Kenapa?? Itu yg saya heran kan....) yah ini platform buat sharing² ya... Namanya juga kita bebas berpendapat. Skli lgi saya mhon maaf klo ada kesalahan dalam kata2 saya 🙏
Penghapusan IPA&IPS KEPUTUSAN CERDAS DAN ADIL KRN CARA BERFIKIR DAN KEBEBASANN PELAJAR DALAM MEMILIH TIDAK BISA DI KEKANG LAGI OLEH SISTIM PENDIDIKA YG MERUGIKAN GENERASI MUDA.
TERIMA KASIH PAK NADIM MAKARIM. MENTRI YANG HEBAT