Tahap Awal Dalam Bersuluk || Gus Mu'iz || Part.46 Wasiat Imam Al Ghazali

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 28 чер 2024
  • Kajian Kitab Ayyuhal Walad
    Part. 46
    Bersama : Gus Mu'iz
    ‪@PemudaPecintaAsshafa‬
    Berharap pemuda pemudi indonesia Berakhlak sebagaimana akhlak kanjeng nabi muhammad saw.
    Kitab Ayyuhal Walad adalah salah satu kitab monumental yang dikarang oleh Imam al-Ghazali. Kitab tersebut mengandung nasehat-nasehat yang ditulis Imam al-Ghazali untuk para santrinya.
    Awal mulanya Imam al-Ghazali menulis kitab Ayyuhal Walad adalah karena salah seorang santrinya meminta dituliskan nasehat dan petuah yang kelak dapat bermanfaat baginya dan menjadi pedomannya sepanjang hayat.
    Pada muqadimah kitab Ayyuhal Walad, diceritakan bahwa dahulu kala ada seorang santri Imam al-Ghazali yang mengabdi dan berkhitmah kepada beliau. Ia dengan tekun dan sabar menuntut ilmu dari Imam al-Ghazali sehingga menguasai secara mendalam berbagai ilmu yang tidak diketahui orang awam pada umumnya dan memiliki kekuatan jiwa di atas rata-rata santri biasa.
    Namun pada suatu hari, dia merenungkan akan keadaan dirinya dan mengkhawatirkan perilakunya dapat menghalangi dirinya dari mendapat ilmu yang bermanfaat.
    Santri itu lalu berkata dalam dirinya, “Meski aku telah membaca bermacam-macam ilmu, dan telah kucurahkan umurku untuk mempelajarinya, namun saat ini selayaknya aku mengetahui apa saja ilmu yang bermanfaat bagiku dan akan menjadi sinar dalam kuburku dan mana ilmu yang tidak bermanfaat sehingga akan aku tinggalkan, sebagaimana sabda Rasulullah
    ام اني اعوذ بك من العلم لا ينفع
    Allahumma inni a’uzubika minal ‘ilmi laa yanfa’
    Artinya: Ya Allah aku berlindung padamu dari ilmu yang tidak bermanfaat
    Pikiran tersebut selalu melekat dalam pikirannya dan membuatnya resah. Pasalnya, meski telah belajar bertahun-tahun pada sang guru, bahkan telah menghatamkan kitab Ihya Ulumuddin karya terbaik gurunya Imam al-Ghazali, ia merasa belum cukup dan merasa perlu nasehat dari gurunya tersebut. Agar ilmu yang dia pelajari selama ini menjadi penerang dalam hatinya yang cahayanya dapat bermanfaat pula untuk sekitarnya.
    Akhirnya santri tersebut menulis surat kepada sang guru, Imam al-Ghazali, untuk meminta nasehat dan doa, lalu ia mengatakan dalam suratnya, “Meskipun kitab karangan guruku, seperti Ihya Ulumuddin dan yang lainnya telah mencakup semua jawaban dari permasalahan dan pertanyaanku. Namun aku masih menginginkan agar guruku Imam al-Ghazali menuliskannya pada lembaran-lembaran kertas agar bisa selalu bersamaku sepanjang hidupku dan Insyallah akan aku amalkan sepanjang umurku.”
    Kemudian Imam al-Ghazali menuliskan nasehat-nasehatnya dalam lembaran-lembaran kertas tersendiri. Beliau mengatakan, “Aku menuliskan nasehat-nasehat dalam surat ini, jika kamu bisa mengambil suatu nasehat dari surat ini, nasehat apa yang kamu butuhkan? Jika kamu tidak bisa mengambil nasehat dari suratku, apa yang telah kamu hasilkan di waktu yang telah lewat?”
    Dengan demikian lahirlah kitab nasehat Imam al-Ghazali untuk para santrinya yang diberi judul Ayyuhal Walad. Semoga dengan kitab ini semua santri pada umumnya dapat mengambil hikmah mutiara dari nasehat tersebut dan mempelajari adab menuntut ilmu agar kelak ilmu yang dipelajari bermanfaat dunia dan akhirat.
    #ngajionline #ayyuhalwalad #pemudahijrah

КОМЕНТАРІ • 4