Disnaker KSB Catat Ratusan Tenaga Kerja Asing Masuk Bekerja di Tambang PT AMNT

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 8 вер 2024
  • Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
    Laporan Wartawan TribunLombok.com Rozi Anwar
    TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA BARAT - Ratusan tenaga kerja asing memasuki kawasan Sumbawa Barat untuk bekerja di tambang PT AMNT.
    Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaker) Kabupaten Sumbawa Barat Slamet Riadi mengatakan tenaga kerja dari asing ini wewenang pusat.
    "Kami tidak ada wewenang untuk memberikan izin kepada warga asing, itu wewenangnya dari pusat," katanya.
    Slamet mengaku kewenangan Disnaker hanya sebatas administrasi dan koordinasi untuk tenaga kerja asing.
    "Kalau dia sudah terdaftar menjadi tenaga kerja di sini, maka koordinasinya ke kami," ujarnya.
    Slamet menjelaskan tenaga kerja asing yang datang ke daerah Kabupaten Sumbawa Barat tersebut sudah melalui proses verifikasi dan pengesahan di kementerian
    "Tahapnya masuk tenaga asing tersebut melalui kementerian, bukan di kita, kita tugasnya mencatat saja," jelasnya
    Sampai saat ini Disnaker mencatat tenaga kerja asing sekitar 200 hingga 300 orang.
    "Saat ini kami mencatat sekitar 300 orang untuk sementara ini, karena ada yang masuk dan ada yang keluar juga, jadi datanya masih belum relevan," tandasnya.
    (*)
    Sumber: Tribun Lombok
    Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Disnaker KSB Catat Ratusan Tenaga Kerja Asing Masuk Bekerja di Tambang PT AMNT, lombok.tribunn....
    Penulis: Rozi Anwar | Editor: Wahyu Widiyantoro
    Program: News
    Host: AI
    Editor Video: Septian Ade Samanta Les
    Uploader: Septian Ade Samanta Les
    #tribunlombok #ptamnt #sumbawabarat

КОМЕНТАРІ • 1

  • @abahmustofa3144
    @abahmustofa3144 Місяць тому

    Bikin pabrik di Indonesia dengan tujuan bisa mengurangi pengangguran tapi kenyataannya pakai tenaga asing sampai sekian banyaknya , ini adalah wilayah LSM setempat jika diperbolehkan ya gpp tapi jika bisa warga setempat yang harus didahulukan