KAYA dengan PASSION pas 20an!! Cara SIMPLE menemukan Passion = START WITH WHY
Вставка
- Опубліковано 4 сер 2021
- Yang udah pernah baca tapi beda hasilnya, yuk kita diskusi di kolom komentar
gak ada book notes tapi bibir gw kering kan?:
WargaKreatif Private telegram group : lynk.id/agusleo/09nNvQO
Get 1:1 Call with me : lynk.id/agusleo/aNZqBGX
Create your own link in bio website: lynk.id/register
MY LUT:
- Lut: lynk.id/agusleo/the-lut-colle...
Presets:
- Master collection: lynk.id/agusleo/ultimate-ligh...
- lightroom mobile: lynk.id/agusleo/full-lightroo...
- Bali lightroom dekstop: lynk.id/agusleo/the-magical-b...
Join the creator's economy: lynk.id
Follow my IG: / agusleohalim
Follow my Tiktok: / agusleohalim
Follow My Twitter: / agusleo
Gw setuju why duluan. Why adalah alasan kuat knp kita lakukan itu. Buat cari uang/ingin terkenal/buat nafkahi keluarga/buat beli mobil/buat modal nikah. Sehingga kalau kita patah di tengah jalan, keingat sama why, kita bisa bangkit lagi menuju purpose itu.
Setuju. Dengan kita memiliki "Why", kita bisa lebih menemukan makna & semangat dalam menjalankan sesuatu. Ga hanya sekedar melakukan aja tanpa ngerti alasan dibaliknya
setuju dengan why duluan, tp mngkin yg bnyak kurang setuju itu perihal "hasil" jd uang dikatakan sebagai hasil, pdhal smua yg lu sebut itu jg hasil.
lalu selain hasil maksud simon apa? mungkin lebih ke penyebab, seperti "kenapa joker sukses jd main villiant di serial batman? karena masa lalunya yg kelam".
Gw setuju bang dgn ap yg lu bilang kalau mengenai start with why,but mngkin yg gw agk beda cara pandang mengenai why,menurut gw why it buat kita bisa bertahan dalam menghadapi penderitaan,bukan untuk sukses,gw cenderung ngikutin why yg ad di buku man search for meaning.
Owmm seperti "knp hal itu terjadi sm gw?" gitu ya Kak? Agar secara gk sengaja kita mencari apa hikmah dari kejadian itu?
Setuju bro, sepertinya lebih untuk kondisi ketika kita di tengah jalan bukan di awal. Seperti yg dibilang si penulis, dia mencari why dalam kondisi setelah he lost his passion. Kata "start" di sini yang mungkin perlu dikasi note.
Why dan purpose sama
First of all, thank you banget bang udah ngenalin standpoint baru dalam menerima informasi dari buku yang kita baca. Karena seringkali, gua baca buku kaya baca kitab. Dogmatis. Yah, meskipun antitesis itu sendiri seringkali muncul dikepala, tapi gua denial. Atau paling-paling, cuma jadi angin lalu aja.
Di tengah membaca buku Start With Why, kepala gua juga mencoba mencari study case di sini (mengimbangi case apple) yang bener2 relate sama prinsip the golden circle. Hasilnya emang bener-bener sulit ditemukan. Kasarnya ya, konsumen persetan lah dengan tujuan perusahaan atau bisnis menciptakan produk itu. Selama memenuhi fungsionalitas atau meningkatkan eksistensi pengguna, why not?
Nah, ketika si konsumen udah kena dengan satu produk atau brand misalnya, baru make sense bagi dia untuk mencari whynya. Atau pembenaran mengapa membeli produk tersebut.
Konklusinya menurut otak gua yg masih cetek ini, case di sini masih pake prinsip eksternal to internal. Gua (masih) sepakat sih untuk memulai apa yang ingin dilakukan. Kemudian bagaimana caranya. Dan mengapa kita melakukannya.
Halo bang, thank u udah bahas buku ini secara ringkas. Dalam setahunan ini, aku menyelesaikan buku Start With Why + Find Your Why. Emang pas baca start with why akan sangat terkesima dengan konsep the golden circle dan alasan kenapa kita memulai dari "why" dulu. Di akhir pembacaan akan timbul pertanyaan bagaimana cara menemukan "why" dan menjalankan konsep yang keren ini. Ya, terasa abstrak memang.
Namun, setelah membaca Find Your Why, baru ketemu deh caranya Simon Sinek dan tim menemukan "why". Cara menemukannya emang butuh waktu yang panjang, teman yang pas, dan cara yang cukup tricky (bisa dibaca di Find Your Why yang lebih seperti buku panduan seminar dan pelatihan). Dan kalau dicoba sendiri, seperti Bang Leo lakukan, maka tidak akan ketemu "why" yang benar-benar ada dari diri sendiri.
Dan kedua buku ini tidak melarang orang-orang untuk memulai dari "what" dulu kok. Karena bisa jadi "why" ditemukan dengan proses panjang melakukan "what", yang terpenting adalah terus mengeksplor alasan melakukan hal tersebut. Ada banyak banget contoh yang disebutin di buku ini seingatku.
Kesimpulannya, ide "Start With Why" ini menurutku cukup bagus, serta cara Simon Sinek menyajikannya cukup mudah menarik minat. Namun, memang cara menemukannya bukan hal yang mudah juga, butuh proses panjang. Dan dalam konteks ideal, emang butuh tim yang membantu (mungkin ini karena termasuk jualan Simon Sinek juga hahaha). Pelatihan yang ideal juga dilakukan untuk level korporat, jadi ya memang untuk menemukan "why" perseorangan, cukup membuat orang malas menemukan "why"nya hehehe.
note: "why" emang bisa berubah, tetapi cenderung mengarah kristalisasi (ini ada di Find Your Why).
ga harus butuh proses panjang juga sih menemukan "Why" menurutku. Tapi terima kasih sudah mengungkapkan pendapatmu.
Start with who kayaknya lebih penting. Mengenal peran diri sendiri dan menerima diri sendiri apa adanya sumber kekuatan tanggung jawab yang kuat, kesadaran saja ttg who saja ga cukup butuh mentalitas yang terlatih pada rasa kehormatan, pribadi yang pembangkang akan sulit konsisten karna kurangnya rasa kehormatan terhadap peran diri dan peran orang lain jadi mudah melalaikan tanggung jawab. Who titik awal, why dan what titik akhir, how jalannya. When(waktu) dan where(ruang) juga penting agar jalan kesuksesan yang dilalui jelas.
Bicara tentang who, kita memerankan banyak peran. Seperti anak, ayah, ibu, hamba Allah, manager, presiden.
Untuk sukses kita cukup memulai dari peran sebagai hamba Allah dan anak.
Jika peran kita gagal sebagai anak pasti memiliki kemungkinan besar gagal. Makanya anak yang berbakti itu memiliki mentalitas kehormatan yang kuat dan itu menjalar kepada peran yang lain.
Setuju, ini ada di atomic habits, harus tau dulu identitiy kita baru nanti bisa tau apasih tanggung jawab yang harusbya kita lakuin
Kenapa kita harus Hidup sebagai manusia
why itu untuk mengenal diri sendiri kok, baca aja bukunya dulu
*Halo teman-teman.. Tertarik dengan konten edukasi keren lainnya ?*
Mohon bantu berikan saran dan masukan untuk channel kami supaya kami bisa membuat video yang lebih baik ke depannya. Kami membahas isu-isu perekonomian..
Nah kadang berkolerasi juga dengan What. Kenapa? Karena buanyak dari kita gak ngerti "apa itu merasa, apa tu berpikir, apa ini dan apa itu".
Kalau ditarik garis merah, akar dari semua itu adalah Keresahan atau Penasaran atau Kebingungan. Ya, cari jawaban yang membuatmu resah dan bingung sehingga nanti dapat what/who/hingga why. Kita di kecil gak dididik kayak gtu dan itu sangat wajar. Wong ortu kita juga gak dididik demikian ketika mereka kecil.
Sebenarnya aku setuju2 aja sih sama pendapat abangnya, cuma maksud dari Simon Sinek di buku itu tu lebih ke hal personal aja sih, start with why yang dia maksud itu untuk kita bisa bangkit lagi saat mau nyerah dalam perjalanan yang kita sedang jalani, jadi kalau why nya kuat, pastii ga gampang nyerah.
Makanya aku ga pernah heran sama orang yang salah jurusan kuliah, lalu kuliahnya malas2an, mungkin bisa aja dia sanggup2in, tapi karena why nya ga ada, jadi ga maksimal.
Dan aku rasa aku kaitannya juga sama quarter life crisis. Thank you, bang! ✨
Se7, sepemikiran. Why dimaksud i think buat personal self. Bodoamat mau org percaya atau enngga, kalo kuat prinsip. Jadi bisa berkembang dengan mudah, its way to success
Betul, yang namanya WHY itu digunakan sebagai pondasi prinsip diri kita. dan pondasi itu yang pertama harus kita bangun
kenapa gue lebih cocok dari luar, kalo dari sudut pandang bisnis.
1. apa yg harus kita lakukan
2. bagaimana cara memulainya
3. kenapa kita melakukannya
baru kita tahu jawabannya "this is my passion"
Mengapa
bukannya kebalik bang, awal yang dilakukan mestinya yang kenapa dulu...
Mantab bro, menurut gw illustrasi apple ini selalu menarik banyak perhatian orang, kalo gw boleh tambahkan dari point of view nya gw yang idola bgt dengan steve, why nya steve itu untuk create great product, money jadi tools untuk create more great products. pada early stage nya apple steve ga peduli dengan yang lain cuma mau create great peoduct yang kena bgt dengan konsument nya. Pertama kali gw beli iphone di blackmarket sebelum officially masuk indo, gw tau itu product at least 10 thn lebih advance dari kompetitor. Saat ceo microsoft mengkritik iphone yang harga nya kemahalan dan ga punya keypad. Steve focus with why nya yang hanya untuk create great product. Yang kita rasain saat ini iphone menjadi status social karna brand equity yang sangat kuat yang bikin konsument ga begitu peduli harga, tapi just want to have product/ now brand.
Btw Great channel agusleo, menurut gw peran antagonis ini menarik diskusi yang lebih panjang lagi..
kalo aku sih tim pro sama pendapat "untuk jadi sukses start from why"
karna kalo udah punya "purpose" ketika melakukan sesuatu, kita cenderung LEBIH AMBIS untuk mencapai tujuan tersebut. secara yang kita tau faktor internal lebih kuat dari apapun kalo kalian paham dengan alasannya.
disini ka agus bilang kalo purpose itu bisa ganti², nah kalo menurutku itu balik lagi ke pendirian dari tiap masing² individu itu sendiri.
kalo membahas "purpose" tentunya hal itu tentang masa depan seperti apa sih yang sebenernya sedang sangat diimpikan pada individu tersebut(?), yang sekiranya saat ngedapetin hal tersebut kalian bisa mentolelisir hal lain yang ga bisa didapetin.
[ini juga sempet dibahas kan. ketika melakukan sesuatu pasti ada hal lain yang harus direlakan]
Kalopun memang pengen menggapai hal lain, setidaknya fokusin dulu ke satu tujuan terbesar dan untuk tujuan yang lain bisa dilakukan dengan ambil langkah kecil/ringan yang dapat menunjang untuk menuju ke tujuan lain tersebut.
kenapa purpose nya gaboleh tentang uang/hasil? kalo pendapatku sih mungkin hal ini untuk meminimalisir pergantian tujuan yang mendadak, hanya karna keinginan materil.
SECARA PENDAPATKU PRIBADI purpose yang seharusnya adalah tentang inovasi baru yang produknya adalah otput dari tiap masing² kreativitas individu.
(tiap individu tentunya memiliki perpaduan input yang berbeda, yang pastinya input tersebut meskipun kecil akan berdampak terhadap outputnya)
selain untuk meminimalisir ketidak konsistenan, dengan "purpose" hal ini juga dapat meminimalisir produk plagiarisme.
it just my opinion, kalo ada pendapat berbeda mungkin bisa saling ngasih feedback😅
ye betul, soalnya kalau di Malaysia ada training business, mentornya selalu bilang start with why, itu akn menjd kekuatan apabila kita putus asa, karna kita punya WHY
kalau di tulisan ilmiah WHY adalah latar belakang yang membuat kita -harus- melakukan sesuatu.
why (katar belakang)
how (metodologi)
what (tujuannya)
dalam kasusnya Apple yang pernah saya denger sedikitnya:
hp yang canggih memiliki banyak keypad (status quo).
pola pikir itu harus diubah (kenapa harus membuat HP)
what =iphone
konsep yang baik sih kayaknya yang cocok dg diri sendiri
Star Whit Why bukan satu-satunya kunci
Gua nangkepnya Why itu idealisme. Dan kita nerapinnya tergantung masing2. Ada yg idealis banget, ada realistis banget, ada yg irisan dari keduanya.
Think Different kan sebuah prinisp yg akan bikin orang bisa kebayang karakter produknya Apple. Sebuah prinsip yg emang dipake niatnya untuk besar, untuk mendunia.
Sedangkan "warga kreatif" kaum 99% itu, punya kebutuhan profit yg harus segera dipenuhi (which is bisnis jangka pendek ke menengah). Mikirin idealisme mah kelamaan, tapi bagusnya jangan kosong banget terus asal action. Makanya, balik ke irisan Idealisme X Realistis tadi.
At least sambil ngeplanning terus action, kita juga cari karakter yg "kita banget" untuk ngedapetin why nya itu. Why itu titik dimana kita mulai grow, setelah Start and Running.
Start with WHICH problem..Karena dari define problem jg bs ngarah ke WHO.. Baru dari situ bs define WHY.. Jadi outer circle dari WHY could be WHICH.. Even nemuin WHY tapi don't know WHICH problem pada akhirnya mandek dan ga tepat juga..
Dari pengalaman pribadi, konsepnya sering saya gunakan dalam sesi coaching dan cukup membantu
Tapi saya sendiri melihat The Golden Circle ini bukan sesuatu yang utuh, belum lengkap. Jadi memang ga bisa berdiri sendiri. Kalau cuma bahas the golden circle nya aja, biasanya klien bakal bingung mau melakukan apa. Karene benar kata lo konsepnya 'ABSTRAK'
Jadi the golden circle itu hanya dipakai untuk menemukan 'Nobel WHY' yaitu motif mulia seseorang. Tapi 'Big WHY' nya tetap harus digali, seperti ingin punya income dengan nominal tertentu, kenyamanan hidup, dll
Kalau dari saya pribadi sih seperti itu. The golden circle ga bisa berdiri sendiri, ga bisa dijadikan patokan jugauntuk kesuksesan
Mungkin why si simon lebih ke visi dalam passion kayak Why elon musk create spacex because he have a vision make humanity a multiplanet species
Setuju bgt ini
Dan orang harus”START” disana?
@@AgusleoHalim kalau mulai dari sana jadi tetep bias dan mengawang ngawang ya bang:)
Menurut gwe why yang dimaksud Simon itu sebab yang abstrak sehingga perlu dimanifestasikan , jika sudah berwujud gerakan maka gerakan why tsb Akan langgeng.. Kayak aliran marx/feminis/liberal namun harus mencarinya sendiri Dan Simon kan juga bilang musti percaya pada why nya jgn smpai ragu.. So I think this good book
#myasumsi
Yess bener
Aku udah baca bukunya, konsep yang dijelaskan dibuku tersebut emang menarik. Namun aku juga setuju sama lu bang, emang sulit diimplementasikan.
gwe percya channel lu lama² akan berkembang karna terkonsep dan mudah di mengerti
Kalo aku tetep setuju sama bukunya. Gini deh kak kalo aku tanya kenapa u bikin chanel ginian jwab u apa kak. Asumsi w Mungkin karena suka baca buku n pengen share ilmu or something like that kan jwabnya. N perhaps dalam hati kecil juga there are a little hope supaya ada penonton yang kbantu or termotivasi. Kalo asumsi ku salah maapkean ya . So, karena alasan tersebut munculah how dan what. barulah kau bikin channel ini. Gitu kalo star with why menurut pendapatku. Jadi start dari alesanya dulu kenapa. misal yg lain di bidang makanan gini. why : aku mao bikin lidah orang bergoyang lewat makanan dan bisa menghilangkan kesedihan saat memakanya. nah baru how n what. Bidang musik juga sama misal why : suka musik , ah w pen menghibur orang2 di dunia ini melebihi musik2 yg pernah w denger, yang bisa menenangkan hati ataupun membakar semangat. How : finaly mutusin buat blajar musik sampe melebihi batas rata-rata n musik yang di dapatpun sederhana tapi berkelas, premium, n berbeda tentunya. What : Jadi musisi international. Nemu dah sukses with Passion di musik. Misal lagi start from why gini : ah hukum di negara ini agak ka*au nih w mau rubah ah supaya lebih ramah n strong. How : w mo kuliah hukum n belajar sampai tak terbatas dan melampauinya. What : jadi MPR or Presiden. Barulah passionku di hukum. Kalo dari What dulu juga oke aja tapi kalo why dulu keknya jadi lebih ber tekad strong aja kan jadinya hehe. Mnurut kakak pendapatku ini gimana?
Gw blm baca buku n baru tau ada tu buku dri channel ini ( wajar gak suka baca) mmulai dri WHY ,ssuai teori buku.
N hasilnya OVERTHINKING .
Gw blm ngambil aksi apapun .
Bener kata bg agus leo ,JUST TAKE ACTION ( Quantity build Quality )
#Salamkreatif
Klo kata gw ya aksi itu bakalan nemuin solusi jujur ini terjadi sama gw saat umur 18 jualan dengan belum aksi bener/total gw dan belum tau reason nya itu stuck dan gw ketemu solusi nya sesudah aksi di umur 19 perlahan gw jadi inget mimpi gw dri sd mau ngobrolin bisnis bareng bule dan mau ngirim kontainer gw ketemu itu karena totalitas aksi baru solusi itu keluar percaya aksi nemuin solusi
Kalo menurut gw bang, why yg dimaksud itu untuk individu dan pemimpin, yang tujuannya untuk jadi memotivasi dari dalam atau tujuan akhir lo dari individu atau bisnis lo ini apa, sehingga lo bersemangat dalam mencapai kesuksesan (bukan sekedar mencari duit aja). Dan why ini ga penting bagi pembeli cuma untuk pemimpin atau individu dlm mencapai kesuksesan, sebenernya masih ada yg belum ada gw jelasin, sulit jelas kan pake text :)
Konten ² Abg sangat Berguna buat kehidupan kami sebagai Penonton, terutama buat kehidupanku Bg, Btw Terimakasih banyak Bg buat Konten² nya terutama 'Kultum' Semoga Abg semakin Sukses dan semangat dalam berkarya. 🙏🙏
Gw mau coba jadi peran antagonis lo..
Gw ga tau sih tu bahasa inggris ngomongin apa wkwkkw
Tp mungkin poinnya gini, kalau kita start dari why, itu feeling atau rasa dalam mengerjakan sesuatu lebih kuat. Tapi why yang bukan di buat-buat ya... Why yang datang dari keresahan yang dirasakan.
Contoh, ada orang yang resah dengan sampah rumah tangga, dia pengen sampah rumah tangga bukan lagi jadi masalah sampah di indonesia, terus dia cari cara deh tu gimana cara mengelolanya, akhirnya dia bikin usaha untuk mengelola itu.
Jadi why itu semacam alasan yg lebih spiritual gitu lah, keresahan dia dalam hidup, dan keresahan setiap orang itu unik.
Kalau kenapa jangan uang sbg whynya, itu biar kita bisa menemukan why yg bukan materialistik, why yg lebih kuat dari itu. Jadi jatuhnya kaya spiritual why 😁
Dia argue why itu kaga boleh hasil, Coba kasih contoh “spiritual why” yang bukan hasil
@@AgusleoHalim kalo yang aku tangkep, yg dimaksud hasil itu yang berbentuk produk bisa fisik/non fisik
Contoh kaya yang sampah tadi, dia ngga pengen sampah jadi masalah jadi dia bikin pengelolaan sampah
Why = Bikin sampah rumah tangga bukan jadi masalah lagi
Hasil = sampah berkurang di TPA
Atau windows
Why = dia pengen semua orang bisa pakai komputer dengan OS yg lebih mudah digunakan
Hasil = dia bikin sebuah software yg mudah digunakan
Jadi why muncul dari keresahan yang gabisa di nominalkan, hasil outputnya jadi bisa berkembang lebih dari 1 hal yang kita lakukan
Yang Sampah = bisa mengurangi sampah di TPA, buka lapangan kerja baru, dll
Wondows = customer dpt os yg mudah, pengembang app jadi ada tempat buat bikin app, dll
Aku nangkepnya gitu sih
@@autosubrek1052 nice aku cuma pengen "berdebat" doank kok hahaha
you have a critics mindset(in a good way).
keep it up
walaupun aku bisa argue semua why dan hasil yang kamu taro diatas hanya permainan kata2🤣kaga bakal abis2 debatnya
Konten ttg buku selalu ditunggu. Makasi banyak bang, inspiratif banget. Ini cuma soal waktu sampe subscreb lu bejibun. Next bahas buku Blink-Malcolm G dong, please bang🙏
berawal dri gw mulai baca buku dn mulai cari review buku dn ktmu channel berfaedah ini 👍 nice
Wkwkw mantap langsung di bahas sesuai janjinya
Kultum buku Crushing It!: How Great Entrepreneurs Build Their Business and Influence-and How You Can, Too karya Gary Vaynerchuk
Yang mau belajar cuman sedikit.lancar terus kontenya kak
Mantal reviewnya bang. Sukses selalu bang..
Bang tolong bahas buku "rejection proof: how i beat fear and became invincible through 100 days of rejection" dong soalnya gw mau baca tapi masih ragu hehe.
Gue setuju bang, dimulai dari who, cari figure panutan lo, karena dari figure yang dikagumi itu kita biasanya mencontoh lalu kita berusaha menyamai bahkan melewati kesuksesan orang tsb 😁
"Start with who" represents the 'why question' in another form.
true
Gw sering berpikir why bro
Critic thinking.
Menurut gw soal baju lu yg dibuat itu lu kurang critical thinking aja dalam menafsirkan mengcreate why-nya.
Kocak liat mukanya dibanding materinya 🤣
Canda2 😂🙏
Semangat terus 🔥🔥🔥
Baca Buku ni dari Ebook. Tapi nnt pasti akan dapatkan buku nya! Salam dari Malaysia Bro 😃
Kalau ga salah kak Agus pernah bilang gini di video lain, kalau tujuan kalian bikin video di youtube buat bisa dimonetize aja, mungkin kalian akan nyerah di tengah jalan. Daripada cuma mikir monetize, mending cari alasan lain yg bikin kalian enjoy ngelakuinnya. Kalau ga salah ini ada di video yg kak Agus ngasih tau pengalaman pertama adsensenya muncul. (?)
Karena why = purpose, maka why bisa karena uang, bisa juga bukan.. Tapi kayanya yg bikin orang bertahan ngerjain sesuatu yg tidak bercuan dengan cepat, adalah why lainnya yg bukan berupa uang.. Tapi kaya kepuasan dari diri sendiri aja gitu. Menurutku ga ada yg salah dengan why = uang sepakat sama kak Agus. Semua orang butuh uang, and its okay with that apalagi di negara berflower. Tapi cuma kaya kurang lengkap aja. Kaya *kureng* gitu. Makanya disuruh cari why yg lain selain uang, biar kalau belum tercapai cita2nya, belum untung, ga buru2 nyerah..
Lu, kereeenn bro..😎😎😎
awalannya nusuk banget bang hahahaha
salam hangat dari kota Tasikmalaya
Bang, light setting mu keren, warna background 2 warna, dan objèk utama di tengah..
Semangat bang gw dukung Chanel lu
pastinyaaa
Kalu saya sihh setuju dngn simon kita harus mulai dari WHY. Karna why merupakan panggilan Jiwa atau hasil yg masih terlihat abstrak dan harus di nyatakan dalam How & what
Sperti kita mau masak makanan di dapur. WHAT itu sperti bahan"nya . Lalu HOW itu adalah cara masaknya. Dan WHY itu adalah keinginan yg datang dri dalam diri kita atau panggilan jiwa tadi.
Why kita mau masak. Ya biar makan, biar kenyang. Tapi itu hasil. Sedangkan dijelasinnya why disini bukan yg begitu.
Why kita mau masak -> makanan untuk vegetarian tapi rasa junk food.
Nah baru apa dan gimananya. Tapi filosofi diatas berubah enggaknya kan tergantung konsumennya. Kalo dalam jangka pendek bisa gak?
Makanya si agoes bilang untuk "kaum 99%" kaya kita, lebih cocok ke who. Target "makanannya" itu dulu. Jangan2 makanan kita ga dimakan. Kalo sekedar yg penting bisa dimakan, ya berarti cuma orang yg "butuh" makan aja yg bisa makan.
@@clay0726 Dari 10 jenis makanan yg sama. Kenapa hanya ada 1 makanan saja yg di pilih untuk di makan. Padahal ada 9 jenis yg sama juga.
Nahh itu point saya. Hal ini menunjukan org yg memasak itu punya passion. Jadi dia bukan hanya asal masak makanan aja. Karna kalu cuma masak apa semua bisa. Tapi untuk makanan itu terlihat N terasa berbeda di antara 9 jenis lainnya yg sama itu kan butuh Why yg datang dari panggilan jiwanya.
Kalau makan + kenyang itu jelas hasil. Tapi kalu pilihan orgnya cuma 1 dari 9 jenis yg sama lainnya itu. Itu sdh jauh dari sekedar hasil
@@steveandrew6936 nah itu justru di-kritik agoes.
Emang balik ke cara orang ngejalanin. Cuma kalo untuk warga yg pengen bisnis tapi kebutuhannya mendesak, yg cukup pas ya masak apa yg orang suka dulu. Sebelum bener2 jago masak apapun dengan karakter masakan tertentu. Balik ke ngimbangin idealisme sama realistis yg sebelumnya.
Cara ngejelasinnya mantap👍🤣🤣
Konten penyelamat. Dari kebingungan video video inspiring yang beredar.
Saya tida peduli dengan why
Karna kalo kita melakukan sesuatu pasti disana tetap ada alasan atau sebuah motivasi yang kita sadari ataupun tida
Jangan buang buang waktu dengan mencari why lebih baik langsung dengan hownya
Keren videonya
start with "why", mungkin biar why nya itu terus jadi landasan nya? gmn pun "how" nya, apapun / siapapun "what" nyaaa, semua ttp ada dijalur "why" nya?, mungkin kayak gitu yang bikin tetep stabil untuk bisa sukses?. makanya apple yang dijadiin contohnya? apple gak lahir langsung jadi pemenang kan? tapi skarang bisa sukses bgt pake "why" nya mereka
Bang bahas buku koh Felexandro Ruby dong... Ngomognin passion atau cuan dulu
Review seni hidup minimalis dong bang
Review buku The Magic of Reality by Richard Dawkins bang
Gimana dengan buku infinite gamenya simon sinek. Menurut ku konsep nya bagus. Bisa buat buka mata soal sustainable life gitu. Dan seperti membuat hidup lebih simple.
Jadi lebih ingat ke lagu Kloesploes
"WHY DO YOU LOVE ME"
😁😁
Keren.thkyu bang sehat terus
Why menurut presfektif saya adalah tujuan yang berkesinambungan mungkin lebih ke impact seperti fundamental bang....
Salah, yg pertama adalah what, contohnya : apa itu sukses? Setelah tau apa itu sukses maka selanjutnya adalah mengapa perlu sukses
Kultum selanjutnya bahas don't follow your passion is a trap dong bang
Start with START
Saya setuju dengan start with why, itu seperti akar, core, filosofis paling dalam, dari tindakan kita. Kalau kita bertujuan utama profit, maka dalam kondisi sulit kita akan menyerah. Tetapi bila start karena ada tujuan mulia di balik usaha kita, maka rugi pun kita akan jalankan, selama tujuan tercapai.
Jadi keinget komunitas saya sekarang.. Wkwk kaya mau nyerah, tapi why saya udah sekuat itu.. Walaupun susah, tapi masih mau dipertahanin.. Atau mungkin sebaiknya nyerah aja dan move ke tempat lain yg ngasih why yg sama.. Tuh kan jadi galau wkwkw
@@qurinaamaliarasyidah9946 iya iya, sulit ya, semoga bisa tercapai tujuannya.
Review infinite mindset by simon sinek juga dong🤣 sekalian atuh
Bang, bahas Antifragile bang. Terimkasih 🙏
Bang napas lu sampe ke telinga gwwww
Keren penjelasannya
Ditungu riview buku *awaken the giant within* bang...
Buku dari Pelatih sukses nomer 1 didunia. Diabad 21 ini..
Yang telah melahirkan pelatih/pebisnis di abad ini...
Seperti rusel brunson,dan lok,jemie kern lima, kalau diindonesia Tung dasem waringin. Merry riana dan banyak lagi...
Penasaran Apakah masih bisa memunculkan sisi antagonis dari buku itu... Dengan pandangan skeptis bang agus 🤩🤩
lumayan susah dipahami nih bang, wkwkwk 😂😂✌🏻✌🏻
lakuin yang lu suka aja bang dan mbak sis wkwkkwk. hidup sekali, lakuin apa yg lo pengin
mindset penting banget sih
Next buku the dip.
Bang bikin video tentang berapa lama sih, waktu ideal buat nyantai dan seneng" di dalam satu hari
kak bahas buku 101 essays that will change the way you think dongg
Mungkin sekali kali bisa bahas buku kontroversi sih lebih seru dan gak umum 😅
THE ALCHEMIST ❤️
Recommended kah bang buku ini? Btw gw baru mau perdana awali membaca buku jadi butuh saran hehe🙏🏻
saya setuju dengan why duluan, tp mngkin yg bnyak kurang setuju itu perihal "hasil" jd uang dikatakan sebagai hasil, pdhal smua yg lu sebut itu jg hasil.
lalu selain hasil maksud simon apa? mungkin lebih ke penyebab, seperti "kenapa joker sukses jd main villiant di serial batman? karena masa lalunya yg kelam".
Passive Income Strategy dari Ryan Filbert, kak.
EDIT: Anjir, dari awal udah peran antagonis aja.
Kayaknya saking eneg nya bang leo sama tuh buku wkwk
Hallo bang, wkkw seru nih bahasan Lo gue jd punya sudut pandang baru wkwkw konklusi Lo jg gue setuju yg penting jalan aja dulu aksinya. Nah ada tu d dlm buku itu Simon bilang kalo why emg ga serta merta lsg tercipta gitu lo. Ini melalui sebuah perjalanan juga Apple bisa gitu ga mendadak whynya ada Simon said " menemukan why adalah suatu proses penemuan, bukan penciptaan" whynya Apple berkembang selama tahun 1960an dan 1970an. Menurut gue ini guide line buat tar kalo d tengah jalan Lo merasa hilang arah atau semangat Lo pudar ya balik lagi kenapa Lo mulai ini semua. Hahah good job bang semoga channel lo bisa berkembang. Have a good day 😀
Ini semua jg ttg diri sendiri.
bang request buku smarter, faster, better, karya Charles duhigg
diluar buku itu ada beberapa mentor yang suka bilang "big why"
Bener sih ganti2 kemaren lagi suka main futsal ehh pandemi gak lomba ganti jadi belajar bahasa, udah agak lancar ganti lagi belajar ngoding 😂
mekasih bgt nih bang
Super setuju, si simon selalu contohin kesuksesannya steve jobs terus, kyk gak ada contoh lain misal: harley davidson dengan slogannya, “screw it lets ride”.
Dia pernah bahas mengenai harley juga di salah satu acara
Review buku2 marketing bro
Gw cari cari start with why bang,ternyata baru up
Keren bang 🙏
Pas saya pahami tentang Golden Circle mengingatkan saya sama tujuan saya untuk melakukan sesuatu,walaupun beberapa banyak mekanisme dan kendala. Dalam hal ini,kata "Mengapa" sangat penting dalam hal menentukan tujuan agar dapat hal baru di berbagai kegiatan. Ya kurang lebih begitu
apa tuh "mengapa"nya kakak?
@@AgusleoHalim Lebih ke alasan melakukan sesuatu sampai mencapai titik tertinggi. Intinya seperti motivasi agar menjadi lebih sukses
@@rerimuhammad iya, contohnya apa kak?
@@AgusleoHalim Seperti mendapat nilai bagus,mempelajari ilmu pengetahuan,maupun melakukan suatu kegiatan lainnya
@@rerimuhammad coba baca buku atau liat tedtalknya yang dia ngomong itu adalah HASIL bukan tujuan
baru mau ngefans sama simon gara2 karismatik, dan mukanya kayak perpaduan antara chris evan dan budiman sudjatmiko, eh udah dirusak sama video ini :(
pemikiranku malah gini, "WHY" itu sebenarnya cuma nilai tambah produk aja. kalau produknya emang bagus, emang dibutuhin atau emang digandrungin sebab dia sesuai zaman, atau produk itu punya nilai kedudukan sosial.... maka si WHY nya itu cuma tambahan aja bikin produk itu makin cemerlang. Contohnya BTS, orang nengok dulu ke mereka karena apanya? suara enak, dance jago, wajah tampan, ada sisi humorisnya.... baru deh ketika org makin menyelam, oh ternyata mereka bawa "WHY" kenapa mereka ada dengan lagu-lagunya itu.... coba kalau mereka tampang gak punya, gak pintar nyanyi, pemarah misal attitude jelek, yaa mau mereka koar2 WHY mereka juga g akan ada yg tertarik
Tapi kalau urusan "hidup kita untuk apa" "WHY kita diciptakan di dunia ini"? aku sih cukup setuju dengan start with why. jadi ketika kita udah ketemu "oh aku hidup di dunia ini ya untuk memimpin bumi" dalam arti skala apapun, indivu, keluarga, masyarakat dll... dan melakukan yg terbaik... maka semua yg kita lakukan aktifitas apapun akan kembali meruju pada WHY itu supaya jadi sukses
@@desainkmt8098 setujuu... why ini penting banget untuk kehidupan pribadi kita
Bener bang, gua baca buku itu binggung maksudnya gmna hahaha 🤣 ,pantes aja gajadi best seller di new york times kwkwk
Review buku Purple Cow: Transform Your Business by Being Remarkable bang
kak, review buku Educated by Tara Westover dong
Review buku LAGOM bangg
🙏*intinya Giving inspiration From "his Meaning (purpose)". Alias Memberikan Inspirasi dengan "makna" yang mendalam agar orang-orang mampu TerCerahkan. Mas bro,dan maaf itu cuman Perspektif dari Saya. 🙏
Review buku Quick & Nimble by Adam Bryant bang
#bukan buku self help
Kapan kita bisa kopdaran ko?
Bahas buku You Do You by Felexandro Ruby dong kak
Jadi Gw Coba Nanyain Why gw ke diri gw sendiri.
Why am I doing this?cuz i like it Why do I like it? cuz I think it just looks cool
Why do I think it looks cool?cuz cuz ummmm. Aaaaaaa kepala gw pusing mikirin why mulu
sImOn bE lYkE: Looks cool is not a purpose! that's a RESULT!!!!!
Why orang berbeda beda .....
Cool friend
Menurut saya start with Why with Action! haha
right sii
WHHHHYYYYYYYYYYYYYY CHUAKKKS
yang bener tuh emang start with market, kalau start with why bisa2 itu cuma idealisme kita, tapi bukan kebutuhan/keiinginan market, setelah tau apa yang market mau, keluarin produk bagus, baru kasih WHY nya untuk memperkuat VALUE product tersebut, karena WHY bisa saja dibuat/karang, yang namanya marketing/branding kan gak 100% jujur :DD
bahkan mencarii marketpun juga start wiith why bang menurut gue. Karena "KENAPA" harus market a,b, atau c yang mau kita target?
Bang, tolong review rich dad poor dad dong, soalnya banyak yang bilang kalau buku ini cocok untuk pemula yang mau mulai membaca buku, soalnya gw juga mau mulai baca buku
udah banyak
njirrr gue setuju banget sama bang agus ._.
Sudah menemukan pekerjaan sesuai passion tp kena ppkm terus gmn ni