Sudah kami LIKE n Subscribe Ust Afandi Maju terus pantang mundur Ust Dr KH Afandi dan Ust 2 ASWAJA Ratusan Juta Ummat Rosululloh AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH ini SANGAT MENDUKUNG PENDAPAT Antum Ust
Ustdz Afandi... Prinsipnya sutat wahabi takut utk berdebat dg seribu alasan. Intinya mereka hanya jd macan di medsos, jd meong jk diajak muzakaroh ilmu. Mereka kapok utk berdebat, krn hujahnya ngelantur ke mana mana ( zaenal abidin dan Firanda muzakaroh dg kh. Idrus Romli.) Sejak dr situ, sutat wahabi tdk berani debat, krn takut diketahui kejahilannya oleh jamaahnya.
Akidah asy'ari tak ada, yg ada neo muktazilah kulabbiyah. Imam Abul Hasan Asy'ari di kitab Al Ibanah telah rujuk ke akidah ahlul hadits. Yg sekarang ini asy'airoh modern catut nama asy'ari, padahal mereka kembali ke muktazilah...neo muktazilah.
@@agenpakdar8097jadi khodimul Haramain dengan cara menumpahkan darah sesama muslim... Ingat sejarah kelam bani saud bekerja sama dengan wahabi untuk merdeka dari Usmani turki...
Tolong juga ust pantau juga chanel teman sunnah yg mengatakan klo kh idrus romli kalah telak ketika debat dgn zainal abidin dan firanda . Salam satu perguruan sama2 pernah jd murid ust H abu dzarrin
Kalah telak😅😅itu framing saja..yang jelas apa yg dipahami kh Idrus Ramli dgn kedua orang itu berbeda..ibarat yang satu dalilnya bumi bulat yg satu lagi dalilnya bumi datar..diantara ketiganya mana yg sudah lihat bumi di langit..tapi yg jelas Idrus Ramli dasarnya udah mantep dibanding gerombolan sebelah yg jago klaim dan framing..
Alqur,an sunnah wahabi itu ga salah,yg salah itu pemahaman dan sipat juga akhlak adab mereka,yg terkesan sombong juga angkuh,ga sesuai sama Alqur,an juga sunnah itu sendiri,terlebih apa yg dicontohkan rasullulah,sangat jauh dengan jarakter dan sipat juga contoh Rasulullah itu sendiri,wajar klo mereka itu banyak yg mengatakan kaum wahabi itu munafik jauh dari akhlak juga adab Rasulullah...
Yang didiskusikan mungkin bahwa Allah itu harus berfisik sesuai adanya sesuai pemahaman khas Wahabi salafi Indo, g boleh pake filsafat-filsafatan..itu bidah sesat masuk neraka, pangkal syubhat, akidah bejat, penentang syariat, ingkar sunah, pembenci dakwah salaf de el el 😅😅 😅😅😅
Terkadang Berfikir n Merenung Mengapa Aparatur Negara n Pejabat Keagamaan Di Indonesia Diam Lihat Perbedaan Pendapat Transnasional Seperti Salafi Palsu Al Wahabi Yg Menimbulkan Kegaduhan DiIndonesia Ini Krn Bila Didiamkan Maka Menjadi Gerakan Sektarian Plus Separatisme...Ya Memang Terorism Itu Akarnya Wahabisme Tritauhid Ibn Taimiyah,Semoga Ustadz2 Aswaja n Santri2 NU Khususnya Istiqamah Mengcounter Kesesatan Wahabisme.🤲🤲🤲
Komite Hijaz benar-benar merupakan inisiatif yang muncul dari Indonesia pada tahun 1926. Inisiatif ini dibentuk oleh organisasi Islam seperti **Sarekat Islam** dan para ulama dari **Nahdlatul Ulama (NU)** sebagai respons terhadap kebijakan baru Raja Abdul Aziz bin Saud setelah penaklukan Hijaz oleh Dinasti Saud. Raja Abdul Aziz mengadopsi ajaran Wahabi sebagai dasar pemerintahan, yang menyebabkan kekhawatiran atas kemungkinan dihilangkannya tradisi Islam seperti: 1. **Ziarah ke makam Nabi Muhammad dan tempat-tempat suci lainnya**, yang dipandang penting oleh mayoritas Muslim di Nusantara. 2. **Keberlangsungan mazhab-mazhab fikih**, termasuk Syafi'i yang dominan di Indonesia. Tokoh-tokoh penting seperti **Haji Agus Salim**, **KH Abdul Wahab Chasbullah**, dan ulama lainnya terlibat dalam Komite Hijaz. Mereka mendesak pemerintah Saudi untuk tetap menghormati keberagaman tradisi Islam dan tidak menghapuskan situs-situs keagamaan penting. Komite ini mengirimkan delegasi ke Arab Saudi, dan langkah ini mencerminkan pentingnya hubungan ulama Indonesia dengan dunia Islam internasional. Upaya diplomatik ini juga menjadi salah satu alasan pendirian Nahdlatul Ulama untuk melindungi tradisi Ahlussunnah wal Jama'ah. ### Setelah pertemuan antara Komite Hijaz dan Raja Ibnu Saud, beberapa permohonan yang diajukan oleh delegasi Indonesia diterima. Raja Ibnu Saud memberikan jaminan untuk menghormati keberagaman mazhab dalam Islam, termasuk mazhab Syafi'i yang dianut mayoritas Muslim Indonesia. Selain itu, situs-situs bersejarah seperti makam Nabi Muhammad tetap dipertahankan dan tidak dihancurkan. Keberhasilan diplomasi ini menunjukkan pengaruh signifikan ulama Indonesia dalam menjaga tradisi keagamaan di tanah suci. ### Tidak ada bukti atau dokumen yang menunjukkan adanya perjanjian resmi antara Komite Hijaz atau pihak Indonesia dengan Raja Abdul Aziz bin Saud yang secara eksplisit menyebutkan larangan untuk melarang Wahabi di Indonesia. Komite Hijaz lebih berfokus pada upaya diplomasi untuk menjaga keberagaman mazhab dan praktik Islam tradisional di wilayah Hijaz, terutama yang terkait dengan tradisi Ahlussunnah wal Jama'ah. Namun, hubungan diplomatik yang terjalin antara Indonesia dan Arab Saudi setelah pertemuan tersebut bisa saja menciptakan situasi diplomasi tidak langsung, di mana pihak Indonesia menghormati keberadaan Wahabi di tingkat global tanpa memberikan jaminan khusus di dalam negeri. Perkembangan Wahabi di Indonesia lebih banyak terjadi melalui jalur dakwah, bantuan pendidikan, dan hubungan bilateral setelah periode ini. ###
Analisis spekulatif terkait **pengaruh Wahabi di Indonesia** setelah pertemuan Komite Hijaz tahun 1926 dapat dilihat dari berbagai perspektif historis, sosial, dan geopolitik. Berikut adalah beberapa poin utama: --- ### 1. **Dampak Tidak Langsung dari Pertemuan Komite Hijaz** - **Spekulasi Positif**: Hasil pertemuan Komite Hijaz dengan Raja Abdul Aziz bin Saud memberi jaminan bahwa keberagaman mazhab Islam akan dihormati, termasuk tradisi yang dianut oleh mayoritas Muslim Indonesia (mazhab Syafi'i). Ini dianggap berhasil membendung pengaruh Wahabi di tanah air untuk sementara waktu. - **Spekulasi Negatif**: Meski ada kesepahaman di Hijaz, pengaruh Wahabi terus berkembang melalui jalur pendidikan dan diplomasi, terutama melalui beasiswa yang diberikan oleh institusi di Arab Saudi kepada pelajar Muslim Indonesia. --- ### 2. **Peran Arab Saudi dalam Penyebaran Wahabi** - Setelah Raja Abdul Aziz berhasil mengkonsolidasikan kekuasaannya di Hijaz, Arab Saudi mulai mempromosikan paham Wahabi melalui: - **Bantuan keuangan** untuk pembangunan masjid dan pusat pendidikan di Indonesia. - **Beasiswa ke universitas di Arab Saudi**, seperti Universitas Islam Madinah, yang menjadi pusat pengajaran paham Wahabi. - Spekulasi bahwa Arab Saudi menggunakan pengaruh ekonominya untuk memperluas paham Wahabi sering muncul, terutama sejak booming minyak pada pertengahan abad ke-20. --- ### 3. **Tanggapan Lokal Ulama dan Masyarakat** - **Spekulasi Positif**: Tradisi Islam Nusantara yang kuat, seperti yang diajarkan oleh Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, mampu menjaga keberagaman dan membatasi penetrasi Wahabi secara masif. - **Spekulasi Negatif**: Beberapa kelompok Islam di Indonesia menerima pengaruh Wahabi, yang terlihat dari munculnya organisasi-organisasi baru yang mempromosikan pendekatan puritan terhadap Islam. --- ### 4. **Pergeseran Pola Dakwah dan Ideologi** - **Spekulasi Positif**: Wahabi memberikan alternatif pemahaman Islam yang lebih skripturalis, yang bagi sebagian kalangan dianggap lebih modern dan relevan di tengah globalisasi. - **Spekulasi Negatif**: Wahabi dianggap menimbulkan polarisasi di kalangan umat Islam Indonesia, terutama terkait tradisi seperti tahlilan, maulid, dan ziarah kubur, yang menjadi ciri khas Islam Nusantara. --- ### 5. **Faktor Geopolitik dan Perubahan Zaman** - **Peran Kolonial**: Pada awalnya, pengaruh Wahabi relatif kecil karena Belanda lebih mengawasi aktivitas agama yang berpotensi menjadi gerakan politik. - **Pasca-Kemerdekaan**: Setelah Indonesia merdeka, hubungan bilateral dengan Arab Saudi meningkat, yang membuka peluang lebih besar bagi penyebaran Wahabi. - **Spekulasi Modern**: Pendanaan Arab Saudi untuk program keagamaan dan pembangunan dianggap sebagai upaya untuk memperkuat pengaruh Wahabi di Indonesia. --- ### Kesimpulan Meskipun Komite Hijaz berhasil melindungi tradisi Islam Nusantara di Hijaz, pengaruh Wahabi di Indonesia terus berkembang melalui jalur diplomasi, pendidikan, dan ekonomi, terutama pada paruh kedua abad ke-20. Namun, tradisi Islam lokal yang kuat, seperti yang dikembangkan oleh NU dan Muhammadiyah, tetap menjadi penyeimbang dalam menjaga harmoni keagamaan di Indonesia. ---
Berikut adalah **analisis timeline perkembangan Wahabi di Indonesia**, yang menguraikan peristiwa-peristiwa utama dan pengaruh Wahabi dari waktu ke waktu: --- ### **1. Abad ke-18 hingga Awal Abad ke-19: Pengaruh Awal Wahabi** - **1700-an**: Gerakan Wahabi pertama kali muncul di Najd, Arab Saudi, melalui Muhammad bin Abdul Wahhab. - **1803-1814**: Hijaz (Makkah dan Madinah) dikuasai oleh Dinasti Saud pertama yang membawa ajaran Wahabi. Banyak jamaah haji dari Nusantara bersentuhan dengan ajaran ini. - **1821**: Wahabi dipukul mundur oleh Kesultanan Utsmaniyah, tetapi beberapa pengaruhnya tetap bertahan di Hijaz. - **Di Indonesia**: Gerakan Paderi di Minangkabau (1803-1837) sering dikaitkan dengan pengaruh Wahabi, meskipun tidak murni Wahabi. Gerakan ini menekankan pemurnian Islam dengan melarang tradisi lokal seperti ziarah dan adat tertentu. --- ### **2. Awal Abad ke-20: Interaksi Jamaah Haji dengan Ajaran Wahabi** - **1924-1925**: Hijaz kembali dikuasai oleh Dinasti Saud, yang mendirikan Arab Saudi modern. Ajaran Wahabi menjadi doktrin resmi negara. - **1926**: Pembentukan **Komite Hijaz** oleh ulama Nusantara, termasuk KH Wahab Chasbullah dan Haji Agus Salim, bertujuan melindungi keberagaman mazhab di Hijaz dari dominasi Wahabi. - **1930-an**: Jamaah haji Indonesia mulai kembali membawa pengaruh Wahabi, tetapi tradisi Islam lokal tetap kuat di bawah naungan organisasi seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. --- ### **3. Pertengahan Abad ke-20: Peningkatan Pengaruh Wahabi** - **1950-an**: Setelah kemerdekaan Indonesia, hubungan diplomatik antara Indonesia dan Arab Saudi semakin erat. Beberapa ulama Indonesia mendapat beasiswa untuk belajar di Arab Saudi. - **1960-an**: Arab Saudi mulai memberikan dukungan finansial untuk pembangunan masjid, sekolah, dan dakwah di Indonesia. - **1967**: Berdirinya Universitas Islam Madinah menjadi titik penting. Banyak pelajar Indonesia belajar di sana dan membawa ajaran Wahabi kembali ke tanah air. --- ### **4. 1970-an hingga 1990-an: Penyebaran Melalui Dakwah dan Pendidikan** - **1970-an**: - Booming minyak di Arab Saudi memungkinkan mereka memberikan bantuan besar untuk kegiatan keagamaan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. - Organisasi seperti **Rabithah Alam Islami** (Liga Muslim Dunia) mulai aktif di Indonesia, mendukung dakwah Wahabi. - **1980-an**: - Beasiswa ke Arab Saudi meningkat. Alumni universitas Saudi menjadi dai yang mempromosikan ajaran Wahabi di Indonesia. - Masjid-masjid tertentu mulai mengadopsi gaya dakwah skripturalis ala Wahabi. - **1990-an**: - Pengaruh Wahabi semakin terlihat dalam organisasi-organisasi yang mengusung pemurnian ajaran Islam, seperti **Persis** (Persatuan Islam) dan beberapa kelompok dakwah independen. --- ### **5. Abad ke-21: Dinamika Pengaruh Wahabi di Era Modern** - **2000-an**: - Pengaruh Wahabi berkembang pesat melalui internet dan media sosial, menjangkau generasi muda Muslim Indonesia. - Arab Saudi terus mendanai proyek pendidikan, masjid, dan penyebaran buku-buku keislaman yang mengusung pandangan Wahabi. - **2010-an**: - Diskursus tentang Wahabi menjadi lebih intens, terutama dengan kemunculan kelompok-kelompok yang dianggap berafiliasi dengan pandangan ekstrem. - Pemerintah Indonesia dan organisasi seperti NU dan Muhammadiyah memperkuat tradisi Islam moderat untuk membendung polarisasi. - **2020-an**: - Meski Arab Saudi sendiri mulai mengadopsi kebijakan moderasi di dalam negeri, pengaruh Wahabi di Indonesia tetap kuat di beberapa komunitas dakwah dan media. --- ### **Kesimpulan** Pengaruh Wahabi di Indonesia berkembang secara bertahap melalui: 1. Interaksi jamaah haji. 2. Pendidikan (beasiswa ke Arab Saudi). 3. Dukungan finansial untuk dakwah dan pembangunan infrastruktur keagamaan. Namun, tradisi Islam Nusantara, yang mengakar dalam budaya lokal dan moderasi, terus menjadi penyeimbang, terutama melalui peran NU, Muhammadiyah, dan tokoh-tokoh Islam moderat. ---
ANDA KURANG JAUH PIKNIK NYA. WAHABI TDK DI UNDANG DLM MUKTAMAR ULAMA AHLUS SUNNAH DI CHECHNYA THN 2016 KRN WAHABI MEMANG BUKAN AHLUS SUNNAH. FAHAM....???
@purwiyantobago2503 para pengikut Sunnah nabi itu bukan diukur dari undangan muktamar, tapi dari ajaran dan perilaku, sesuai gak dgn yg nabi ajarkan. NGERTI?
@@aripin17Wahabi itu hanya ngaku2 pengikut sunnah, padahal jelas2 kelompok sesat mujassimah n khawarij. Perihal muktamar, anda hrs faham itu merupakan kelompok yg dianggap sepaham dng ahlus sunnah. Karena itu syiah, wahabi gak diundang karena memang bukan ahlus sunnah. Oleh ahlus sunnah, wahabi dikategorikan kelompok sesat. Sesederhana itu logika nya. Masak anda belum faham. 😂
Alqur,an sunnah wahabi itu ga salah,yg salah itu pemahaman dan sipat juga akhlak adab mereka,yg terkesan sombong juga angkuh,ga sesuai sama Alqur,an juga sunnah itu sendiri,terlebih apa yg dicontohkan rasullulah,sangat jauh dengan jarakter dan sipat juga contoh Rasulullah itu sendiri,wajar klo mereka itu banyak yg mengatakan kaum wahabi itu munafik jauh dari akhlak juga adab Rasulullah...
Kita tunggu diskusinya ada sinyal baik dr kedua belah pihak mantap pak ustadz A Afandi
Komen pertama pak kyai ❤
Waduh main salip aza,,😂😂😂❤❤❤
pelan tapi pasti insyaalloh chanel ini akan melambung
Penting berkah buat semua umat❤❤
Nyimak yai
Ayo SEMANGAT Teruuuss pantang mundur Ust Dr KH Afandi BONGKAR Teruuuss KEDOK KEBOHONGAN KEDUSTAAN dan KESOMBONGAN serta KEKUR ANG AJARNYA WAHABI Ust
Lanjut kang..👍🏻
Ustad wahabi gelar doktor ilmu PAUD ....
betul
Nyimsk ustad
semangat ustadque
Sudah kami LIKE n Subscribe Ust Afandi Maju terus pantang mundur Ust Dr KH Afandi dan Ust 2 ASWAJA Ratusan Juta Ummat Rosululloh AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH ini SANGAT MENDUKUNG PENDAPAT Antum Ust
Ustdz Afandi... Prinsipnya sutat wahabi takut utk berdebat dg seribu alasan. Intinya mereka hanya jd macan di medsos, jd meong jk diajak muzakaroh ilmu. Mereka kapok utk berdebat, krn hujahnya ngelantur ke mana mana ( zaenal abidin dan Firanda muzakaroh dg kh. Idrus Romli.) Sejak dr situ, sutat wahabi tdk berani debat, krn takut diketahui kejahilannya oleh jamaahnya.
Sehat selalu aa❤❤❤
Sehat selalu ustadz
IBNU YASIN INI SAMA KAYAK HERI PREES,CUMA NGADU NGADU😂BELUM TENTU USTADZ2 SALAFI BERANI🤣🤣🤭
ngga mungkin berani whb sudah sering keok mereka klw diskusi sama ustdz-ustdz Aswaja...
Sehat selalu pak kyai...❤❤❤❤
Semangat a💪
Akidah asy'ari tak ada, yg ada neo muktazilah kulabbiyah. Imam Abul Hasan Asy'ari di kitab Al Ibanah telah rujuk ke akidah ahlul hadits. Yg sekarang ini asy'airoh modern catut nama asy'ari, padahal mereka kembali ke muktazilah...neo muktazilah.
Bongkar terus ustadz biar kami paham
Ayo , hadapi , mau tahu. Kwalitas Wahabi ,
Wahabi sudah terbukti bisa menjadi khodimul.haromain sampai sekarang, dan yg menjadi imam di masjidil harom kayake wahabi juga bukan dari NU
@@agenpakdar8097tanduk seten berani diskusi beneran ndk y
@@agenpakdar8097jadi khodimul Haramain dengan cara menumpahkan darah sesama muslim... Ingat sejarah kelam bani saud bekerja sama dengan wahabi untuk merdeka dari Usmani turki...
@@agenpakdar8097 kita buktikan,
@@agenpakdar8097 pelajari sejarah... siapa aja imam masjidil haram lebih banyak mana wahabi apa aswaja....
Yai Afandi kediaman dimana? Kita seperguruan, alumni PP Sidogiri Pasuruan
Gak yakin...akan terjadi diskusi..🤭
Hhhhhhh salapi Wahabi annajdi pasti ngeles dan banyak alasan 😂😂😂😂
jangan " orang itu mirip kek HERRY PRETT sok iyes nantang " diskusi tp suruh lawan syeikh Ahmed Al Misry ...
Sudah terbukti sepandai2nya ustadz aswaja masih kalah jauh cerdasnya daripada para ustadz wahabi dalam hal bikin alasan utk ngeles.
Gak mungkin berani Wahabi salafi Indonesia diskusi.... munafik soalnya 😅
Tolong juga ust pantau juga chanel teman sunnah yg mengatakan klo kh idrus romli kalah telak ketika debat dgn zainal abidin dan firanda . Salam satu perguruan sama2 pernah jd murid ust H abu dzarrin
Kalah telak😅😅itu framing saja..yang jelas apa yg dipahami kh Idrus Ramli dgn kedua orang itu berbeda..ibarat yang satu dalilnya bumi bulat yg satu lagi dalilnya bumi datar..diantara ketiganya mana yg sudah lihat bumi di langit..tapi yg jelas Idrus Ramli dasarnya udah mantep dibanding gerombolan sebelah yg jago klaim dan framing..
Alqur,an sunnah wahabi itu ga salah,yg salah itu pemahaman dan sipat juga akhlak adab mereka,yg terkesan sombong juga angkuh,ga sesuai sama Alqur,an juga sunnah itu sendiri,terlebih apa yg dicontohkan rasullulah,sangat jauh dengan jarakter dan sipat juga contoh Rasulullah itu sendiri,wajar klo mereka itu banyak yg mengatakan kaum wahabi itu munafik jauh dari akhlak juga adab Rasulullah...
Ya minat ..minat aja...berani ga..datang ga.. persoalannya situ..saya klu cuma omdo, saya berani makan gajah..😅😅
Yang didiskusikan mungkin bahwa Allah itu harus berfisik sesuai adanya sesuai pemahaman khas Wahabi salafi Indo, g boleh pake filsafat-filsafatan..itu bidah sesat masuk neraka, pangkal syubhat, akidah bejat, penentang syariat, ingkar sunah, pembenci dakwah salaf
de el el
😅😅
😅😅😅
Terkadang Berfikir n Merenung Mengapa Aparatur Negara n Pejabat Keagamaan Di Indonesia Diam Lihat Perbedaan Pendapat Transnasional Seperti Salafi Palsu Al Wahabi Yg Menimbulkan Kegaduhan DiIndonesia Ini Krn Bila Didiamkan Maka Menjadi Gerakan Sektarian Plus Separatisme...Ya Memang Terorism Itu Akarnya Wahabisme Tritauhid Ibn Taimiyah,Semoga Ustadz2 Aswaja n Santri2 NU Khususnya Istiqamah Mengcounter Kesesatan Wahabisme.🤲🤲🤲
Komite Hijaz benar-benar merupakan inisiatif yang muncul dari Indonesia pada tahun 1926. Inisiatif ini dibentuk oleh organisasi Islam seperti **Sarekat Islam** dan para ulama dari **Nahdlatul Ulama (NU)** sebagai respons terhadap kebijakan baru Raja Abdul Aziz bin Saud setelah penaklukan Hijaz oleh Dinasti Saud. Raja Abdul Aziz mengadopsi ajaran Wahabi sebagai dasar pemerintahan, yang menyebabkan kekhawatiran atas kemungkinan dihilangkannya tradisi Islam seperti:
1. **Ziarah ke makam Nabi Muhammad dan tempat-tempat suci lainnya**, yang dipandang penting oleh mayoritas Muslim di Nusantara.
2. **Keberlangsungan mazhab-mazhab fikih**, termasuk Syafi'i yang dominan di Indonesia.
Tokoh-tokoh penting seperti **Haji Agus Salim**, **KH Abdul Wahab Chasbullah**, dan ulama lainnya terlibat dalam Komite Hijaz. Mereka mendesak pemerintah Saudi untuk tetap menghormati keberagaman tradisi Islam dan tidak menghapuskan situs-situs keagamaan penting.
Komite ini mengirimkan delegasi ke Arab Saudi, dan langkah ini mencerminkan pentingnya hubungan ulama Indonesia dengan dunia Islam internasional. Upaya diplomatik ini juga menjadi salah satu alasan pendirian Nahdlatul Ulama untuk melindungi tradisi Ahlussunnah wal Jama'ah.
###
Setelah pertemuan antara Komite Hijaz dan Raja Ibnu Saud, beberapa permohonan yang diajukan oleh delegasi Indonesia diterima. Raja Ibnu Saud memberikan jaminan untuk menghormati keberagaman mazhab dalam Islam, termasuk mazhab Syafi'i yang dianut mayoritas Muslim Indonesia. Selain itu, situs-situs bersejarah seperti makam Nabi Muhammad tetap dipertahankan dan tidak dihancurkan. Keberhasilan diplomasi ini menunjukkan pengaruh signifikan ulama Indonesia dalam menjaga tradisi keagamaan di tanah suci.
###
Tidak ada bukti atau dokumen yang menunjukkan adanya perjanjian resmi antara Komite Hijaz atau pihak Indonesia dengan Raja Abdul Aziz bin Saud yang secara eksplisit menyebutkan larangan untuk melarang Wahabi di Indonesia. Komite Hijaz lebih berfokus pada upaya diplomasi untuk menjaga keberagaman mazhab dan praktik Islam tradisional di wilayah Hijaz, terutama yang terkait dengan tradisi Ahlussunnah wal Jama'ah.
Namun, hubungan diplomatik yang terjalin antara Indonesia dan Arab Saudi setelah pertemuan tersebut bisa saja menciptakan situasi diplomasi tidak langsung, di mana pihak Indonesia menghormati keberadaan Wahabi di tingkat global tanpa memberikan jaminan khusus di dalam negeri. Perkembangan Wahabi di Indonesia lebih banyak terjadi melalui jalur dakwah, bantuan pendidikan, dan hubungan bilateral setelah periode ini.
###
Analisis spekulatif terkait **pengaruh Wahabi di Indonesia** setelah pertemuan Komite Hijaz tahun 1926 dapat dilihat dari berbagai perspektif historis, sosial, dan geopolitik. Berikut adalah beberapa poin utama:
---
### 1. **Dampak Tidak Langsung dari Pertemuan Komite Hijaz**
- **Spekulasi Positif**: Hasil pertemuan Komite Hijaz dengan Raja Abdul Aziz bin Saud memberi jaminan bahwa keberagaman mazhab Islam akan dihormati, termasuk tradisi yang dianut oleh mayoritas Muslim Indonesia (mazhab Syafi'i). Ini dianggap berhasil membendung pengaruh Wahabi di tanah air untuk sementara waktu.
- **Spekulasi Negatif**: Meski ada kesepahaman di Hijaz, pengaruh Wahabi terus berkembang melalui jalur pendidikan dan diplomasi, terutama melalui beasiswa yang diberikan oleh institusi di Arab Saudi kepada pelajar Muslim Indonesia.
---
### 2. **Peran Arab Saudi dalam Penyebaran Wahabi**
- Setelah Raja Abdul Aziz berhasil mengkonsolidasikan kekuasaannya di Hijaz, Arab Saudi mulai mempromosikan paham Wahabi melalui:
- **Bantuan keuangan** untuk pembangunan masjid dan pusat pendidikan di Indonesia.
- **Beasiswa ke universitas di Arab Saudi**, seperti Universitas Islam Madinah, yang menjadi pusat pengajaran paham Wahabi.
- Spekulasi bahwa Arab Saudi menggunakan pengaruh ekonominya untuk memperluas paham Wahabi sering muncul, terutama sejak booming minyak pada pertengahan abad ke-20.
---
### 3. **Tanggapan Lokal Ulama dan Masyarakat**
- **Spekulasi Positif**: Tradisi Islam Nusantara yang kuat, seperti yang diajarkan oleh Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, mampu menjaga keberagaman dan membatasi penetrasi Wahabi secara masif.
- **Spekulasi Negatif**: Beberapa kelompok Islam di Indonesia menerima pengaruh Wahabi, yang terlihat dari munculnya organisasi-organisasi baru yang mempromosikan pendekatan puritan terhadap Islam.
---
### 4. **Pergeseran Pola Dakwah dan Ideologi**
- **Spekulasi Positif**: Wahabi memberikan alternatif pemahaman Islam yang lebih skripturalis, yang bagi sebagian kalangan dianggap lebih modern dan relevan di tengah globalisasi.
- **Spekulasi Negatif**: Wahabi dianggap menimbulkan polarisasi di kalangan umat Islam Indonesia, terutama terkait tradisi seperti tahlilan, maulid, dan ziarah kubur, yang menjadi ciri khas Islam Nusantara.
---
### 5. **Faktor Geopolitik dan Perubahan Zaman**
- **Peran Kolonial**: Pada awalnya, pengaruh Wahabi relatif kecil karena Belanda lebih mengawasi aktivitas agama yang berpotensi menjadi gerakan politik.
- **Pasca-Kemerdekaan**: Setelah Indonesia merdeka, hubungan bilateral dengan Arab Saudi meningkat, yang membuka peluang lebih besar bagi penyebaran Wahabi.
- **Spekulasi Modern**: Pendanaan Arab Saudi untuk program keagamaan dan pembangunan dianggap sebagai upaya untuk memperkuat pengaruh Wahabi di Indonesia.
---
### Kesimpulan
Meskipun Komite Hijaz berhasil melindungi tradisi Islam Nusantara di Hijaz, pengaruh Wahabi di Indonesia terus berkembang melalui jalur diplomasi, pendidikan, dan ekonomi, terutama pada paruh kedua abad ke-20. Namun, tradisi Islam lokal yang kuat, seperti yang dikembangkan oleh NU dan Muhammadiyah, tetap menjadi penyeimbang dalam menjaga harmoni keagamaan di Indonesia.
---
Berikut adalah **analisis timeline perkembangan Wahabi di Indonesia**, yang menguraikan peristiwa-peristiwa utama dan pengaruh Wahabi dari waktu ke waktu:
---
### **1. Abad ke-18 hingga Awal Abad ke-19: Pengaruh Awal Wahabi**
- **1700-an**: Gerakan Wahabi pertama kali muncul di Najd, Arab Saudi, melalui Muhammad bin Abdul Wahhab.
- **1803-1814**: Hijaz (Makkah dan Madinah) dikuasai oleh Dinasti Saud pertama yang membawa ajaran Wahabi. Banyak jamaah haji dari Nusantara bersentuhan dengan ajaran ini.
- **1821**: Wahabi dipukul mundur oleh Kesultanan Utsmaniyah, tetapi beberapa pengaruhnya tetap bertahan di Hijaz.
- **Di Indonesia**: Gerakan Paderi di Minangkabau (1803-1837) sering dikaitkan dengan pengaruh Wahabi, meskipun tidak murni Wahabi. Gerakan ini menekankan pemurnian Islam dengan melarang tradisi lokal seperti ziarah dan adat tertentu.
---
### **2. Awal Abad ke-20: Interaksi Jamaah Haji dengan Ajaran Wahabi**
- **1924-1925**: Hijaz kembali dikuasai oleh Dinasti Saud, yang mendirikan Arab Saudi modern. Ajaran Wahabi menjadi doktrin resmi negara.
- **1926**: Pembentukan **Komite Hijaz** oleh ulama Nusantara, termasuk KH Wahab Chasbullah dan Haji Agus Salim, bertujuan melindungi keberagaman mazhab di Hijaz dari dominasi Wahabi.
- **1930-an**: Jamaah haji Indonesia mulai kembali membawa pengaruh Wahabi, tetapi tradisi Islam lokal tetap kuat di bawah naungan organisasi seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
---
### **3. Pertengahan Abad ke-20: Peningkatan Pengaruh Wahabi**
- **1950-an**: Setelah kemerdekaan Indonesia, hubungan diplomatik antara Indonesia dan Arab Saudi semakin erat. Beberapa ulama Indonesia mendapat beasiswa untuk belajar di Arab Saudi.
- **1960-an**: Arab Saudi mulai memberikan dukungan finansial untuk pembangunan masjid, sekolah, dan dakwah di Indonesia.
- **1967**: Berdirinya Universitas Islam Madinah menjadi titik penting. Banyak pelajar Indonesia belajar di sana dan membawa ajaran Wahabi kembali ke tanah air.
---
### **4. 1970-an hingga 1990-an: Penyebaran Melalui Dakwah dan Pendidikan**
- **1970-an**:
- Booming minyak di Arab Saudi memungkinkan mereka memberikan bantuan besar untuk kegiatan keagamaan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
- Organisasi seperti **Rabithah Alam Islami** (Liga Muslim Dunia) mulai aktif di Indonesia, mendukung dakwah Wahabi.
- **1980-an**:
- Beasiswa ke Arab Saudi meningkat. Alumni universitas Saudi menjadi dai yang mempromosikan ajaran Wahabi di Indonesia.
- Masjid-masjid tertentu mulai mengadopsi gaya dakwah skripturalis ala Wahabi.
- **1990-an**:
- Pengaruh Wahabi semakin terlihat dalam organisasi-organisasi yang mengusung pemurnian ajaran Islam, seperti **Persis** (Persatuan Islam) dan beberapa kelompok dakwah independen.
---
### **5. Abad ke-21: Dinamika Pengaruh Wahabi di Era Modern**
- **2000-an**:
- Pengaruh Wahabi berkembang pesat melalui internet dan media sosial, menjangkau generasi muda Muslim Indonesia.
- Arab Saudi terus mendanai proyek pendidikan, masjid, dan penyebaran buku-buku keislaman yang mengusung pandangan Wahabi.
- **2010-an**:
- Diskursus tentang Wahabi menjadi lebih intens, terutama dengan kemunculan kelompok-kelompok yang dianggap berafiliasi dengan pandangan ekstrem.
- Pemerintah Indonesia dan organisasi seperti NU dan Muhammadiyah memperkuat tradisi Islam moderat untuk membendung polarisasi.
- **2020-an**:
- Meski Arab Saudi sendiri mulai mengadopsi kebijakan moderasi di dalam negeri, pengaruh Wahabi di Indonesia tetap kuat di beberapa komunitas dakwah dan media.
---
### **Kesimpulan**
Pengaruh Wahabi di Indonesia berkembang secara bertahap melalui:
1. Interaksi jamaah haji.
2. Pendidikan (beasiswa ke Arab Saudi).
3. Dukungan finansial untuk dakwah dan pembangunan infrastruktur keagamaan.
Namun, tradisi Islam Nusantara, yang mengakar dalam budaya lokal dan moderasi, terus menjadi penyeimbang, terutama melalui peran NU, Muhammadiyah, dan tokoh-tokoh Islam moderat.
---
@@tirjayanto Berdoa Ajalah Mas Bro,Semoga Pemerintah Indonesia Menghentikan Propaganda n Kericuhan Wahabi Di Indonesia Ini.🤲🤲🤲
@@MuhammadFakhri-cg3bu nashnya 73 golongan kaka
Masih kalah ke Dr. Kholid dan Dr. Reza
Wahhabi cuma jago ngebacot, ga punya keberanian buat Debat Ilmiah.
Syi'ah Sufi Filsafat iku podo wae ....
Orang wahaby ga bakaln tau apa itu nakiroh.marift.bisany ngeyel.bnyk ngeles
Wah guru gembul termasuk wahabi ya ???.
Buku2yg dibelakang kiyai itu kok gak pernah di baca y,,kok sering menggoreng ustadz 2 salafi,,
Ustadz Ahdi Affandi, kalo bisa tanggapi "MUSISI PENSIUN" yang mengatakan kalo Assyairoh bukan Ahlu sunnah waljama'ah
Musisi pensiun namanya aja sudah pensiun gak ada apa2 nya sma ustadz Afandi
Wahabi itu aswaja sesungguhnya, bukan sekedar yang ngaku2 aswaja😎
Waooo kata dari siapa itu wahabi aswaja sesungguhnya, pembohongan besar itu, yg ada tanduk setan nadj
ANDA KURANG JAUH PIKNIK NYA.
WAHABI TDK DI UNDANG DLM MUKTAMAR ULAMA AHLUS SUNNAH DI CHECHNYA THN 2016 KRN WAHABI MEMANG BUKAN AHLUS SUNNAH.
FAHAM....???
@purwiyantobago2503 para pengikut Sunnah nabi itu bukan diukur dari undangan muktamar, tapi dari ajaran dan perilaku, sesuai gak dgn yg nabi ajarkan. NGERTI?
@@aripin17Wahabi itu hanya ngaku2 pengikut sunnah, padahal jelas2 kelompok sesat mujassimah n khawarij.
Perihal muktamar, anda hrs faham itu merupakan kelompok yg dianggap sepaham dng ahlus sunnah.
Karena itu syiah, wahabi gak diundang karena memang bukan ahlus sunnah.
Oleh ahlus sunnah, wahabi dikategorikan kelompok sesat.
Sesederhana itu logika nya.
Masak anda belum faham. 😂
HEMPER gimana..
Alqur,an sunnah wahabi itu ga salah,yg salah itu pemahaman dan sipat juga akhlak adab mereka,yg terkesan sombong juga angkuh,ga sesuai sama Alqur,an juga sunnah itu sendiri,terlebih apa yg dicontohkan rasullulah,sangat jauh dengan jarakter dan sipat juga contoh Rasulullah itu sendiri,wajar klo mereka itu banyak yg mengatakan kaum wahabi itu munafik jauh dari akhlak juga adab Rasulullah...