Kalau gue ngopi sendiri, sepedaan sendiri, bahkan ke pedalaman Papua sendiri itu bukan 'nge-break' kayak yg dr. Tirta bilang, tapi emang gue sangat menikmati kesendirian. Sendiri itu menenangkan. Bukan berarti gue nggak suka berteman. Berteman iya, tp gue selektif. Kebanyakan manusia toxic di mata gue, suka bikin kecewa, nggak tepat waktu, suka menghakimi, sok tau dsb. Nggak asik. Circle gue kecil, tapi obrolan kami luas. Ttg politik, lingkungan, kesehatan, seni, spiritualisme dsj.
Allah menciptakan manusia berbagai macam sifat,watak,dan karakter salah satu nya seperti dr.tirta Tetapi ntah kenapa dengan Allah menciptakan dr.tirta dengan pengalaman yg dia lalui sepertinya lebih relate dengan kehidupan sebagian orang termasuk saya. Maha besar Allah menciptakan segalanya dengan penuh hikmah. Salam untuk dr.tirta teruslah memberi kemanfaatan berkah selalu,sehat,sukses terus. Sedikit masukan kurangi perkataan kasar supaya engkau di sayang Allah dan juga termasuk diri saya sendiri.
dari podcast dr tirta kali ini aku dapat sangat banyak beberapa gambaran kehidupan yang jauh lebih baik. Terima kasih netivmedia, memberikan konten seperti ini.
Masyaa allah... sehat slalu mas tirta n smoga ilmunya barokah utk mencerdaskan anak bangsa n memberi pencerahan ttg cara hidup n menjalani kehidupan . Respect❤❤❤
27:48 Selain manfaat sholat yg dr. Tirta jelaskan sprti itu, kepikiran juga gak sholat 5 waktu yang Allah wajibkan untuk kita itu adalah untuk menjadi healing bagi diri kita.. kebayang gak betapa Allah itu se-Maha tau dan se-Maha sayangnya sama kita🥹
saran yg sangat sesuai dengan kepribadian saya yg orangnya suka ngueyel, keras kepala, debat, pengin menang sendiri. sehat selalu dokter tirta, semoga masih bisa selalu ngasih saran2 yg baik kedepanya
Alhamdulillah . Ternyata orang sehebat dokter aja pernah buat salah. Saya merasakan hal yg sama dan saya kira saya sudah terlambat . Insya Allah . Semoga kedepannya lebih baik 💪💪💪 Anakku juga 1 . Bukan tidak percaya Allah. Tp lebih berusaha dulu , karena anak bukan cuma dibuat tp berusaha kasih yg terbaik , Insya Allah.
Walaupun saya kuliah dan 2 tahun nganggur setelah lulus, harus bnyk bnyk bersyukur walapun uangnya sedikit masi bisa gym masi sehat ttp berusaha wlpn kayanya mustahil lebih baik mencoba dari pada gk coba sama sekali
Bener semua org pingin sekolah,dan kuliah tinggi. Tapi terhalang biaya. Alhamdulillah gk kuliah gaji lumayan. Tergantung niat dan ikhtiar. Gagal maju terus sampai dapat. Jngn gagal putus asa. Malah repottin org
Dr Tirta yg dulu pas jaman covid, sangat berbeda dengan sekarang. Beliau salah satu influencer yg paling gw suka karena sudut pandangnya sejalan dgn gw, blak2 an tapi tetap ada value nya yg mau disampaikan, dsb
Dulu saya pernah benci sama DR. Tirta, setelah ada perubahan walaupun masih ada ngegasnya lebih enak, dalam mengikuti cara penyampaian yang sekarang, serius tapi santai dan ilmunya yg di share dengan caranya. mudah diterima dan asik Dok. Jangan berhenti berbagi ilmu, agar diakhir waktu ilmunya bermanfaat dan tidak sia sia
Aku juga suka sendiri dok.Makan siang sendiri,ngopi sendiri,sarapan bubur di tenda pinggir jalan pun sendiri.Padahal ga bnyak pikiran juga.Tapi asiik kyak healing.Abis itu rasanya lebih produktif.Pulang kerja pun rasanya msh semangat dengan job domestik per-ibu-an.Kukira aku sombong,ternyta kata dr. Tirta itu wajar
Endingnya betul sekali... Konoha = over population... miskin + anak banyak = bodoh... jangan menikah kalau memang tdk harus dan perlu, jangan punya anak kalau memang tdk hrs dan perlu. Menikah dan punya anak itu biaya besar. 😅😅😅
Masalah yang dibahas disini banyak sekali dan sesuai dengan kehidupan saya. Pembahasan Awal adalah mengenai mental dan cara mengendalian emosi yang menjadi inti kehidupan manusia lalu lahirlah IQ, EQ dan SQ. Dilanjut dengan masalah mengenai mental in society di Usia 20-30 tahun yaitu mengenai "uang menyelesaikan sebagian masalah" Karena itu gak munafik, orang kaya di kasih uang 50.000 sehari dia dapat gizi cukup lebih baik dari anak uang saku 2.000, selanjutnya adalah terkait masalah sosial 25 tahun harus nikah dan diumur 28 harus punya mobil, poin of view disini adalah gak penting cari validasi dari masyarakat soalnya kalau umur 30 tahun pakai beat dan belum nikah laku happy-happy aja ya gpp karena masalah terbesar dilingkungan adalah kuliatas SDM, buat apa punya anak banyak tapi malah gak nyukupin kehidupannya. Hal penting ke 3 adalah sebenernya manusia perlu merasa cukup agar tidak terlalu melihat top tier masyarakat dari level saat ini, karena melihat mereka gak bikin kita jadi apa-apa cuma jadi stress dan malah jadi beban, agar mencapai tujuan besar kita harus membuat tujuan yang kecil-kecil aja kaya naikin berat badan 15kg, jika kita bisa fokus ke project atau impian kita secara penuh sebenernya hal besar itu jadi gak terasa, hal besar ada karena hal kecil-kecil yang sering kita lakukan sebagai tujuan. Terkahir adalah Masalah di Indonesia Rakyatnya masih pola pikir banyak anak dan belum sampai kepikiran kalau anak 5 tahun biaya bakal banyak, kesalahan manusia adalah memposting/mengenalkan anaknya ke teman sebagai validasi lucu-lucuan atau ganteng-cantik yang sebenarnya pas masuk usia 5 tahun hal itu sudah gak ada lagi karena SPP anak itu mahal jutaan, apalagi biaya KULIAH 30jt/semester anggap aja 4 bulan dalam 1 semester berarti kita menghabiskan / spend uang 5jt lebih besar dari UMK Jakarta, pendidikan disini penting karena jika S1 Sangat mendongkrak dan membentuk pola kerja, S2 jika kita linear dari pekerjaan kita dan S1 maka kita akan terbentuk suatu pola pikiran yang inovatif/perkembangan, S3 itu bertujuan untuk sharing karena hanya para penulis yang bisa ambil gelar ini, penulis disini bertujuan untuk membagikan ilmu ke lingkungan sekitar karena sudah dianggap mampu. Poin yang disorot adalah mengenai pendapat anak SMA yang dapat kerjaan bagus 1 tahun dibanding anak kuliah yang gak kerja 4 tahun. Disini terjadi karena ada 2 alasan, pertama karena anak SMA punya kerjaan lebih enak sedangkan Sarjana belum tentu langsung dapat kerjaan, kedua biaya kuliah mahal lebih baik bekerja dapat duit daripada uang habis buat kuliah. Posisi sarjana disini harusnya bukan nge gas/ngelawan 2 alasan itu tapi sebagai manusia yang memahami tentang alasan-alasan itu. - jika kita melakukan kesalahan diumur 20-30 tahun kita masih punya sisa 30 tahun untuk memperbaiki, karena rata-rata umur masyarakat indonesia 60 tahun. Umur 20-30 tahun adalah masa dimana kita harus melakukan banyak kesalahan, disinilah pentingnya Ibadah dan Olahraga sebagai break agar tidak terjadi stress.
Pemdapat pribadi, Tujuan agama bagi aku menurut aku itu sebagai break dan secara gak langsung ini obat buat aku, karena semasa belum mengenal agama apalagi orang2 atheis susah dalam menginstirahatkan Otak, pentingnya sholat disini saat terjadi kerja lebih diotak maka istirahat adalah obat paling tepat, emang awalnya gak paham kenapa dalam Islam sendiri Sholat itu 5 kali sehari ini adalah yang aku paling aku sorotin. Alasan dibalik sholat adalah agar otak istirahat biar gak kecapean, dan setelah saya pelajari lewat sains saya menemukan ada namanya istirhata (break) dan manfaat bagi kesehatan. Disini saya mulai paham yang terjadi dari pola dunia dan perintah Tuhan itu mendukung semua manusia sebenernya, dan alhamdulillah saya Muallaf juga setelah mencari tahu sendiri tentang kesehatan, sains, Sosiologi dan Psikolog itu ada kaitannya dengan sosok Kitab Al-Qur'an. Setalah saya baca artinya satu persatu selama 14-30 hari saya paham alasan sebenernya dibalik Al-Qur'an ini dibuat. Dan gak cuma Al-Qur'an tapi kitab suci lain dibuat pasti (menurut pemahaman saya) untuk memberikan suatu panduan agar dosis yang dijadikan solusi selalu tepat dan kadarnya gak berlebihan.
Dari semua poin-poin kata dokter garis besarnya mirip sama saya yg otw ke 30 tahun, terutama tentang me time (sendiri) dan mempertimbangkan child free yg sempet terpikirkan 😂
36:34 "Misal orang miskin suka buat anak" brrt apakah orang miskin menjadi "Kriminal" jika dia hanya ingin melanjutkan generasinya ? apakah sebuah kejahatan jika sesorang melahirkan anak ketika dia miskin ? lalu bagaiman dengan konsep "impian yang tidak muluk " apakah menjadi miskin dan "BERMIMPI" melahirkan generasi itu tidak boleh di kategorikan menjadi sebuah impian ? jika banyak orang mnenganggap "ChildFree" itu adalah pilihan , kenapa sebagai orang dewasa yang "Dapat" memilih untuk bertanggung jawab kita tidak memilih untuk bertanggung jawab hingga mengentaskan anak kita dari kemiskinan, sehingga dia bisa melanjutkan hidup, ?
Berati disini kita berbicara tentang komitmen, dimana kalau seharusnya orang tua sudah mempersiapkan apa yang diperlukan anaknya kelak (contoh Raditya Dika) , kenapa seperti itu apakah anak akan 100% mendapatkan kesuksesannya?!, ohh tentu tidak. Itu tergantung pribadi si anak tersebut, dan hal itu akan terbentuk di lingkungan maupun di keluarganya. Dengan kata lain kita memang tidak bisa menentukan anak akan memilih jalan yang mana, tetapi kita bisa untuk merencanakan apa yang harus didapatkan oleh anak kita(positif). Kalau kita lihat dari segi mimpi, semua orang punya mimpi dan sekalipun itu orang kaya. Nah kalau anak yang lahir di keluarga orang tuanya kaya (wealth), dia punya mimpi tetapi dengan privilege( hak istimewa) yang lebih banyak dibandingkan dengan anak yang terlahir di keluarga kurang mampu. Dan apakah anak yang lahir di keluarga kurang mampu ini tidak bisa sukses, ohh belum tentu. Kalau dia berusaha lebih keras dan banyak mencari relasi dengan orang-orang kaya(ilmu pengetahuan) bisa juga untuk mencapai kesuksesan tetapi rintangan yang dihadapinya akan jauh lebih sulit. Kalau dari pendapat saya seperti itu 🫡✨
Btw saya juga cucu dari seorang petani(bukan berarti petani itu tidak bagus, tetapi kita tahu di Indonesia bagaimana keadaan petani disini. Kalau dijepang /negara maju kan orang kalau jadi petani malahan lebih sukses dari pada pekerja lainnya), tetapi kakek dan nenek saya berusaha untuk menyekolahkan anaknya sampai bisa bekerja dengan kualitas pekerjaan lebih baik dari ayah dan ibunya (cukup untuk hidup tenang), dan untungnya anak-anaknya mengetahui keadaan ekonomi pada saat itu dan juga keinginan dari orang tuanya yang pada akhirnya tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk sekolah dengan baik. Seperti itu yang saya dengar dari kakek saya maupun dari ibu saya 🫡
@@IGUSTISEMARABAWA saya baru saja mendapatkan teman... masih dalam konteks "komitmen" disini ada beberapa hal yang janggal jika melihat dari contoh. kita tahu "Radityadika" memiliki lingkungan dan keluarga sangat berbeda jauh dari video yang saya highlight , kita ketahui jika "Raditya dika" bukan tergolong miskin, bagaimana jika orang yang memang dari beberapa generasi sudah miskin bahkan terkungkung dalam kemiskinan. itu akan beda cerita. jadi ini menurut saya adalah pernyataan yang cukup cacat logika karena "komitmen" yang dimaksut dan di terapkan dalam hal ini adalah "Komitmen" dari perspekrif orang miskin atau yang memang dia lahir sudah di ambang kemiskinan saya perlu mengkoreksi pemahaman Mimpi kamu maksut, kata MIMPI disini adalah "orang miskin yang hanya bermimpi memiliki anak" bukan mimpi anak dari keluarga miskin, saya mempertanyakan itu karena ada SIFULAN MAN(nama samaran) pria parubaya yang dia tergolong masuk dalam garis kemiskinan dan tinggal didesa terpencil bahkan untuk hidup saja dia kesulitan dan hanya mengandalkan buruh tani pernyataan yang sering saya dengar adalah "saya ingin memiliki anak, tetapi saya takut jika anak saya tidak bahagia" itu mimpi yang sebenarnya bisa dia capai, karena notabene SIFULAN tinggal didesa. "apakah mengubur mimpi sifulan ini adalah hal bagus ?" saya juga memiliki contoh serupa yang tinggal di kota "S". pria berumur produktif dengan 2 saudara dan 2 orang tua yang tidak dapat bekerja hanya mengandalkan menjadi kuli bangunan dan penjaga warung kopi. tidak ingin menikah karena ketakutannya untuk memliki anak dan tidak dapat memberi pendidikan. "apakah manusia di zaman ini bermimpi memiliki keturunanpun harus mulai di pikirkan seperti kita bermimpi untuk memiliki benda mati lainnya ?"
@@IGUSTISEMARABAWA koreksi lagi jika anda adalah cucu dari petani itu adalah previlige untuk adan, bagi kami cucu dari seorang buruh tani, sekoalah tinggi, beasiswa adalah mimpi terberat kami dan feodalisme, bapak-bapak desa dengan dengan pengakuan transendensinya adalah lawan kami sesungguhnya. itu yang ingin saya sampaikan karena jika menurut pengalaman pribadi ini akan menjadi momen "ADU NASIB" aku ingin melihat prespektif dan rencana, gagasan, atau hal yang dapat dilakukan untuk bertahan di zaman ini, dimana Gap antara kaya miskin dapat di kurangi,
@@NaturenurMemang betul kalau contoh yang saya berikan merupakan orang yang sudah tergolong berpunya, tetapi poin yang saya mau ambil adalah beliau tau bahwa kalau dia memutuskan untuk menikah (membuat keluarga) ada konsekuensi dia harus menanggung anak-anaknya beserta istrinya. Maksud saya disini kalau kita mau untuk membuat suatu keluarga kita setidaknya harus tau apa yang akan ditanggung, apalagi kita tau di zaman sekarang ini tidak ada yang benar-benar gratis. Jadi kesimpulannya kalau kita belum mampu menghidupi diri sendiri jangan sekalipun berpikir membuat keluarga, karena apa ?? Wong kita aja belum mampu untuk menghidupi diri sendiri kok malah nambah beban lagi.😅
Sering ketemu mas tirta di mall solo sama istrinya, tapi ketika mau nyapa ngerasa sungkan kalau ganggu quality time sama keluarga. Dan jujur auranya masih intimidatif.😅
pernah di lingkungan toxic macam begtiu dulu, bukan ke fashion. Tapi adu pencapaian dan kaya-kayaan. Tiap ga ikutan nongkrong pasti jadi bahan omongan di saat nongkrong ujung-ujungnya dijauhi dan dimusuhi sama tongkrongannya. Bersyukur ga perlu repot2 mikir gimana menjauhnya wkwkwkwk
5:40 sepertinya bangun paginya orang yang hutang sama saya enak2 saja dok.😂 malah saya terkadang kepikiran kapan "dilunasinya"😅😂 soalnya tema seminarnya tetap sama (Nanti, nanti & nanti kalau ada uang) pasti dilunasi.
Konten" nya udah bagus berkualitas, yang kurang branding dari channel nya . Jadi kita yang nonton cuman fokus ke bintang tamu sama isi konten nya aja. Gak ada rasa penasaran ni channel apa ai gitu loh. Gak ada saran si, karena saya bukan orang yang sukses di UA-cam. Saya hanya berbagi pendapat dari psikologis saya sebagai penonton 🙏
Kalau gue ngopi sendiri, sepedaan sendiri, bahkan ke pedalaman Papua sendiri itu bukan 'nge-break' kayak yg dr. Tirta bilang, tapi emang gue sangat menikmati kesendirian. Sendiri itu menenangkan. Bukan berarti gue nggak suka berteman. Berteman iya, tp gue selektif. Kebanyakan manusia toxic di mata gue, suka bikin kecewa, nggak tepat waktu, suka menghakimi, sok tau dsb. Nggak asik.
Circle gue kecil, tapi obrolan kami luas. Ttg politik, lingkungan, kesehatan, seni, spiritualisme dsj.
factss dudee
Usia berapa kawan
Aku suka Mas Tirta yang sekarang, dia berfikir dari 2 sudut pandang. Dia adalah Dokter yang sangat sopan. Terimakasih Mas Tirta
Allah menciptakan manusia berbagai macam sifat,watak,dan karakter salah satu nya seperti dr.tirta Tetapi ntah kenapa dengan Allah menciptakan dr.tirta dengan pengalaman yg dia lalui sepertinya lebih relate dengan kehidupan sebagian orang termasuk saya. Maha besar Allah menciptakan segalanya dengan penuh hikmah. Salam untuk dr.tirta teruslah memberi kemanfaatan berkah selalu,sehat,sukses terus. Sedikit masukan kurangi perkataan kasar supaya engkau di sayang Allah dan juga termasuk diri saya sendiri.
nggak kasar ko itu, cuman pemanis aja biar obrolan jadi seru
kasar tetaplah kasar
tidak berpendidikan
Aku malah lebih suka karakter seperti dr. Tirta, enak aja kalo dijadiin temen ngobrol, dan pembawaanya juga nyambung, gak belibet
Tidak berpendidikan? Bukanya lebih ke etika atau sopan santun?@@AdeGunawan-zo7cv
Semuanya saya lakukan sendiri dok, dan paliing happy sendirian, relate bgt!
Sehat selalu dok, fix dokter nambah fans nih!👏🏻👏🏻
Dokter gaul ilmunya daging semua yg di sampaikan oleh mas Tirta trimakasih dok ilmunya 🙏🏼
Dokter yg paling nyambung di gua. Pembawaanya asik walaupun emosian. Lucu jga jdi ga bosen
Dimana ada dokter tirta disitu saya tonton sampe habis🙏🏻
dari podcast dr tirta kali ini aku dapat sangat banyak beberapa gambaran kehidupan yang jauh lebih baik. Terima kasih netivmedia, memberikan konten seperti ini.
Baru ini oranh yang klo ngomong di video gw pantengin banget.. ga boleh melewatkan satu kalimat pun.. sekeren dan sepenting itu isi omongannya..
beliau pinter banget sy suka membuat motivasi hidup buat orang lain mengedukasi
dokter paling enak di dengerin, meskipun suka marah" tapi lucu seru dan edukasi full
Suka banget cara ngomongnya dr tirta, sangat realate dan ga ngebosenin sampe ga kerasa 40 menit
Masyaa allah... sehat slalu mas tirta n smoga ilmunya barokah utk mencerdaskan anak bangsa n memberi pencerahan ttg cara hidup n menjalani kehidupan . Respect❤❤❤
otakk jadi kembung gara gara nonton tirta, meng -evaluasi diri dengan perlahan dan hati hati
27:48 Selain manfaat sholat yg dr. Tirta jelaskan sprti itu, kepikiran juga gak sholat 5 waktu yang Allah wajibkan untuk kita itu adalah untuk menjadi healing bagi diri kita.. kebayang gak betapa Allah itu se-Maha tau dan se-Maha sayangnya sama kita🥹
Disini dr tirta kelihatan fresh, dan baby face
sekarang uangnya udah banyak, jadi segerr
Semoga sehat selalu dokter, terimakasih ilmunya
saran yg sangat sesuai dengan kepribadian saya yg orangnya suka ngueyel, keras kepala, debat, pengin menang sendiri.
sehat selalu dokter tirta, semoga masih bisa selalu ngasih saran2 yg baik kedepanya
Aku liat video di channel ini, serial dr tirta palong banyak yg nonton, bismillah
Alhamdulillah . Ternyata orang sehebat dokter aja pernah buat salah.
Saya merasakan hal yg sama dan saya kira saya sudah terlambat .
Insya Allah . Semoga kedepannya lebih baik 💪💪💪
Anakku juga 1 . Bukan tidak percaya Allah. Tp lebih berusaha dulu , karena anak bukan cuma dibuat tp berusaha kasih yg terbaik , Insya Allah.
Walaupun saya kuliah dan 2 tahun nganggur setelah lulus, harus bnyk bnyk bersyukur walapun uangnya sedikit masi bisa gym masi sehat ttp berusaha wlpn kayanya mustahil lebih baik mencoba dari pada gk coba sama sekali
edukasi dr tirta gampang di cerna
suka bgt sm cara berpikir dr. tirta ini omg gua ikutin smua podcast dia and awesomee
Bener semua org pingin sekolah,dan kuliah tinggi. Tapi terhalang biaya. Alhamdulillah gk kuliah gaji lumayan. Tergantung niat dan ikhtiar. Gagal maju terus sampai dapat. Jngn gagal putus asa. Malah repottin org
Bener sih. Penghasilan pas2an tapi gak ada utang gak ada cicilan. Hidup cukup tenang😊
Versi dr tirta sekarang saya suka
Cuma satu kata ..dr.Tirta keren banget...
isinya relate semua dok, aku pun nerapin block, mute, restrict yg ganggu ketenanganku udh lama bgt👍🏻😭
Dr Tirta yg dulu pas jaman covid, sangat berbeda dengan sekarang. Beliau salah satu influencer yg paling gw suka karena sudut pandangnya sejalan dgn gw, blak2 an tapi tetap ada value nya yg mau disampaikan, dsb
Dok.. i love u
Matursuwun ilmunya ❤😁
Dulu saya pernah benci sama DR. Tirta, setelah ada perubahan walaupun masih ada ngegasnya lebih enak, dalam mengikuti cara penyampaian yang sekarang, serius tapi santai dan ilmunya yg di share dengan caranya. mudah diterima dan asik Dok.
Jangan berhenti berbagi ilmu, agar diakhir waktu ilmunya bermanfaat dan tidak sia sia
Keluar dari lingkungan toxic dan mempertahankan lingkungan yang membangun. Dibilang sombong luwehh ✨
Aku juga suka sendiri dok.Makan siang sendiri,ngopi sendiri,sarapan bubur di tenda pinggir jalan pun sendiri.Padahal ga bnyak pikiran juga.Tapi asiik kyak healing.Abis itu rasanya lebih produktif.Pulang kerja pun rasanya msh semangat dengan job domestik per-ibu-an.Kukira aku sombong,ternyta kata dr. Tirta itu wajar
Lagi menerapkan pola hidup sehat bertepatan dengan beliau yang naik lagi popularitasnya , sangat menginspirasi👏🏻
Betul, uang banyak memang belum tentu bahagia, tapi uang banyak bikin tenang menghadapi semua hal. Gw paham banget karena gw pengangguran
Kesimpulan dari Dokter Ini tentang kehidupan itu terbagi menjadi beberapa bagian, Masalah SDM yang njeblok
bagus banget ini, makasih pak tirta dan tim konten kreator.
Sehat selalu ya dok
Langsung merasuk di otak dok
nambah banget ilmu ini dok makasii
Terimakasih dokter
40 menit penuh daging dok, terimakasih!
Betullll banget
gass terus kak, jangan kasih kendor heheh
gila video yg bagus bet, semoga taun ini terbang akun ini🔥🔥
obrolannya daging smua
makasih dok
Vanes whu indonesia. Opo mergo wes ora ngrokok yo mukane biso malih..suwun mas...
Konten mahal ini. Matur suwun dok
Bagus banget ini, makasii
Endingnya betul sekali... Konoha = over population... miskin + anak banyak = bodoh... jangan menikah kalau memang tdk harus dan perlu, jangan punya anak kalau memang tdk hrs dan perlu. Menikah dan punya anak itu biaya besar. 😅😅😅
dr. Tirta sehat" nggih....
Alhamdulillah
Edukasi dr Tirta itu keren walaupun dengan gaya khas kaya marah2 tapi marah2nya itu marah lucu loh 😂
Masalah yang dibahas disini banyak sekali dan sesuai dengan kehidupan saya. Pembahasan Awal adalah mengenai mental dan cara mengendalian emosi yang menjadi inti kehidupan manusia lalu lahirlah IQ, EQ dan SQ. Dilanjut dengan masalah mengenai mental in society di Usia 20-30 tahun yaitu mengenai "uang menyelesaikan sebagian masalah" Karena itu gak munafik, orang kaya di kasih uang 50.000 sehari dia dapat gizi cukup lebih baik dari anak uang saku 2.000, selanjutnya adalah terkait masalah sosial 25 tahun harus nikah dan diumur 28 harus punya mobil, poin of view disini adalah gak penting cari validasi dari masyarakat soalnya kalau umur 30 tahun pakai beat dan belum nikah laku happy-happy aja ya gpp karena masalah terbesar dilingkungan adalah kuliatas SDM, buat apa punya anak banyak tapi malah gak nyukupin kehidupannya. Hal penting ke 3 adalah sebenernya manusia perlu merasa cukup agar tidak terlalu melihat top tier masyarakat dari level saat ini, karena melihat mereka gak bikin kita jadi apa-apa cuma jadi stress dan malah jadi beban, agar mencapai tujuan besar kita harus membuat tujuan yang kecil-kecil aja kaya naikin berat badan 15kg, jika kita bisa fokus ke project atau impian kita secara penuh sebenernya hal besar itu jadi gak terasa, hal besar ada karena hal kecil-kecil yang sering kita lakukan sebagai tujuan. Terkahir adalah Masalah di Indonesia Rakyatnya masih pola pikir banyak anak dan belum sampai kepikiran kalau anak 5 tahun biaya bakal banyak, kesalahan manusia adalah memposting/mengenalkan anaknya ke teman sebagai validasi lucu-lucuan atau ganteng-cantik yang sebenarnya pas masuk usia 5 tahun hal itu sudah gak ada lagi karena SPP anak itu mahal jutaan, apalagi biaya KULIAH 30jt/semester anggap aja 4 bulan dalam 1 semester berarti kita menghabiskan / spend uang 5jt lebih besar dari UMK Jakarta, pendidikan disini penting karena jika S1 Sangat mendongkrak dan membentuk pola kerja, S2 jika kita linear dari pekerjaan kita dan S1 maka kita akan terbentuk suatu pola pikiran yang inovatif/perkembangan, S3 itu bertujuan untuk sharing karena hanya para penulis yang bisa ambil gelar ini, penulis disini bertujuan untuk membagikan ilmu ke lingkungan sekitar karena sudah dianggap mampu.
Poin yang disorot adalah mengenai pendapat anak SMA yang dapat kerjaan bagus 1 tahun dibanding anak kuliah yang gak kerja 4 tahun. Disini terjadi karena ada 2 alasan, pertama karena anak SMA punya kerjaan lebih enak sedangkan Sarjana belum tentu langsung dapat kerjaan, kedua biaya kuliah mahal lebih baik bekerja dapat duit daripada uang habis buat kuliah. Posisi sarjana disini harusnya bukan nge gas/ngelawan 2 alasan itu tapi sebagai manusia yang memahami tentang alasan-alasan itu.
- jika kita melakukan kesalahan diumur 20-30 tahun kita masih punya sisa 30 tahun untuk memperbaiki, karena rata-rata umur masyarakat indonesia 60 tahun. Umur 20-30 tahun adalah masa dimana kita harus melakukan banyak kesalahan, disinilah pentingnya Ibadah dan Olahraga sebagai break agar tidak terjadi stress.
Pemdapat pribadi, Tujuan agama bagi aku menurut aku itu sebagai break dan secara gak langsung ini obat buat aku, karena semasa belum mengenal agama apalagi orang2 atheis susah dalam menginstirahatkan Otak, pentingnya sholat disini saat terjadi kerja lebih diotak maka istirahat adalah obat paling tepat, emang awalnya gak paham kenapa dalam Islam sendiri Sholat itu 5 kali sehari ini adalah yang aku paling aku sorotin. Alasan dibalik sholat adalah agar otak istirahat biar gak kecapean, dan setelah saya pelajari lewat sains saya menemukan ada namanya istirhata (break) dan manfaat bagi kesehatan. Disini saya mulai paham yang terjadi dari pola dunia dan perintah Tuhan itu mendukung semua manusia sebenernya, dan alhamdulillah saya Muallaf juga setelah mencari tahu sendiri tentang kesehatan, sains, Sosiologi dan Psikolog itu ada kaitannya dengan sosok Kitab Al-Qur'an. Setalah saya baca artinya satu persatu selama 14-30 hari saya paham alasan sebenernya dibalik Al-Qur'an ini dibuat. Dan gak cuma Al-Qur'an tapi kitab suci lain dibuat pasti (menurut pemahaman saya) untuk memberikan suatu panduan agar dosis yang dijadikan solusi selalu tepat dan kadarnya gak berlebihan.
23:06 Saya juga gitu pak 😁
36:16 Ini bener sih kata Pak Tirta 💯
uang bukan segalanya, tapi segalanya butuh uang...
kita doain chanel ini banyak subs nya gaess
keren doc!
gw support lu bg, semangat..
Dari semua poin-poin kata dokter garis besarnya mirip sama saya yg otw ke 30 tahun, terutama tentang me time (sendiri) dan mempertimbangkan child free yg sempet terpikirkan 😂
Terbaik 👏👏
Daginggg tok isine mas tirta
36:34 "Misal orang miskin suka buat anak" brrt apakah orang miskin menjadi "Kriminal" jika dia hanya ingin melanjutkan generasinya ? apakah sebuah kejahatan jika sesorang melahirkan anak ketika dia miskin ? lalu bagaiman dengan konsep "impian yang tidak muluk " apakah menjadi miskin dan "BERMIMPI" melahirkan generasi itu tidak boleh di kategorikan menjadi sebuah impian ? jika banyak orang mnenganggap "ChildFree" itu adalah pilihan , kenapa sebagai orang dewasa yang "Dapat" memilih untuk bertanggung jawab kita tidak memilih untuk bertanggung jawab hingga mengentaskan anak kita dari kemiskinan, sehingga dia bisa melanjutkan hidup, ?
Berati disini kita berbicara tentang komitmen, dimana kalau seharusnya orang tua sudah mempersiapkan apa yang diperlukan anaknya kelak (contoh Raditya Dika) , kenapa seperti itu apakah anak akan 100% mendapatkan kesuksesannya?!, ohh tentu tidak. Itu tergantung pribadi si anak tersebut, dan hal itu akan terbentuk di lingkungan maupun di keluarganya. Dengan kata lain kita memang tidak bisa menentukan anak akan memilih jalan yang mana, tetapi kita bisa untuk merencanakan apa yang harus didapatkan oleh anak kita(positif).
Kalau kita lihat dari segi mimpi, semua orang punya mimpi dan sekalipun itu orang kaya. Nah kalau anak yang lahir di keluarga orang tuanya kaya (wealth), dia punya mimpi tetapi dengan privilege( hak istimewa) yang lebih banyak dibandingkan dengan anak yang terlahir di keluarga kurang mampu. Dan apakah anak yang lahir di keluarga kurang mampu ini tidak bisa sukses, ohh belum tentu. Kalau dia berusaha lebih keras dan banyak mencari relasi dengan orang-orang kaya(ilmu pengetahuan) bisa juga untuk mencapai kesuksesan tetapi rintangan yang dihadapinya akan jauh lebih sulit.
Kalau dari pendapat saya seperti itu 🫡✨
Btw saya juga cucu dari seorang petani(bukan berarti petani itu tidak bagus, tetapi kita tahu di Indonesia bagaimana keadaan petani disini. Kalau dijepang /negara maju kan orang kalau jadi petani malahan lebih sukses dari pada pekerja lainnya), tetapi kakek dan nenek saya berusaha untuk menyekolahkan anaknya sampai bisa bekerja dengan kualitas pekerjaan lebih baik dari ayah dan ibunya (cukup untuk hidup tenang), dan untungnya anak-anaknya mengetahui keadaan ekonomi pada saat itu dan juga keinginan dari orang tuanya yang pada akhirnya tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk sekolah dengan baik. Seperti itu yang saya dengar dari kakek saya maupun dari ibu saya 🫡
@@IGUSTISEMARABAWA saya baru saja mendapatkan teman...
masih dalam konteks "komitmen" disini ada beberapa hal yang janggal jika melihat dari contoh. kita tahu "Radityadika" memiliki lingkungan dan keluarga sangat berbeda jauh dari video yang saya highlight , kita ketahui jika "Raditya dika" bukan tergolong miskin, bagaimana jika orang yang memang dari beberapa generasi sudah miskin bahkan terkungkung dalam kemiskinan. itu akan beda cerita. jadi ini menurut saya adalah pernyataan yang cukup cacat logika karena "komitmen" yang dimaksut dan di terapkan dalam hal ini adalah "Komitmen" dari perspekrif orang miskin atau yang memang dia lahir sudah di ambang kemiskinan
saya perlu mengkoreksi pemahaman Mimpi kamu maksut, kata MIMPI disini adalah "orang miskin yang hanya bermimpi memiliki anak" bukan mimpi anak dari keluarga miskin, saya mempertanyakan itu karena ada SIFULAN MAN(nama samaran) pria parubaya yang dia tergolong masuk dalam garis kemiskinan dan tinggal didesa terpencil bahkan untuk hidup saja dia kesulitan dan hanya mengandalkan buruh tani pernyataan yang sering saya dengar adalah "saya ingin memiliki anak, tetapi saya takut jika anak saya tidak bahagia" itu mimpi yang sebenarnya bisa dia capai, karena notabene SIFULAN tinggal didesa. "apakah mengubur mimpi sifulan ini adalah hal bagus ?"
saya juga memiliki contoh serupa yang tinggal di kota "S". pria berumur produktif dengan 2 saudara dan 2 orang tua yang tidak dapat bekerja hanya mengandalkan menjadi kuli bangunan dan penjaga warung kopi. tidak ingin menikah karena ketakutannya untuk memliki anak dan tidak dapat memberi pendidikan.
"apakah manusia di zaman ini bermimpi memiliki keturunanpun harus mulai di pikirkan seperti kita bermimpi untuk memiliki benda mati lainnya ?"
@@IGUSTISEMARABAWA koreksi lagi jika anda adalah cucu dari petani itu adalah previlige untuk adan, bagi kami cucu dari seorang buruh tani, sekoalah tinggi, beasiswa adalah mimpi terberat kami dan feodalisme, bapak-bapak desa dengan dengan pengakuan transendensinya adalah lawan kami sesungguhnya. itu yang ingin saya sampaikan karena jika menurut pengalaman pribadi ini akan menjadi momen "ADU NASIB" aku ingin melihat prespektif dan rencana, gagasan, atau hal yang dapat dilakukan untuk bertahan di zaman ini, dimana Gap antara kaya miskin dapat di kurangi,
@@NaturenurMemang betul kalau contoh yang saya berikan merupakan orang yang sudah tergolong berpunya, tetapi poin yang saya mau ambil adalah beliau tau bahwa kalau dia memutuskan untuk menikah (membuat keluarga) ada konsekuensi dia harus menanggung anak-anaknya beserta istrinya. Maksud saya disini kalau kita mau untuk membuat suatu keluarga kita setidaknya harus tau apa yang akan ditanggung, apalagi kita tau di zaman sekarang ini tidak ada yang benar-benar gratis. Jadi kesimpulannya kalau kita belum mampu menghidupi diri sendiri jangan sekalipun berpikir membuat keluarga, karena apa ?? Wong kita aja belum mampu untuk menghidupi diri sendiri kok malah nambah beban lagi.😅
Huwoow gantengan dok d sini efek kamera apa ya, tambah kereeen... Tetap konsisten dengan shoes n care
mohon maaf hanya sekedar meluruskan, api itu terdiri dari 3 komponen yaitu: 1. oksigen, 2. bahan bakar (bengsin), 3. sumber api, terimakasih
Lanjutannya mana min
real banget
banyak uang tuh bahagia emang dok, tapi ga punya temen karna terlalu fokus ngejar duit :''')
33:10 "Sluman Slumun Slamet"
Setuju bngt lgi sama dr Tirta klo sekolah murah pasti bnyk orang yang sekolah.. klo kaya sekarang ya sebaliknya jdi PD ngga pinter2 termasuk saya sih
Sering ketemu mas tirta di mall solo sama istrinya, tapi ketika mau nyapa ngerasa sungkan kalau ganggu quality time sama keluarga. Dan jujur auranya masih intimidatif.😅
"Owalah cok ganggu wae wei cah" Wkwk tpi kek e humble deh bang kecuali kamu pake jersey MU 😂
@@Unknwon111 pake arsenal wkwk
@@straypunk2077lebih ditolol tololi kau nanti😭😭
Min tolong bagian download diaktifkan biar bisa offline dengernya
keren sih ini
keren mas , saluttt
Dokter terlalu jujur,,hee
Gak bisa di download ya
Tirta makin kesini makin mirip Steven Chow Muke nye
Klu ga ada uang asa kumaha gitu... Hidup harus ada uang😅
Itu dari iman Syafi'i bro tirta....
pernah di lingkungan toxic macam begtiu dulu, bukan ke fashion. Tapi adu pencapaian dan kaya-kayaan. Tiap ga ikutan nongkrong pasti jadi bahan omongan di saat nongkrong
ujung-ujungnya dijauhi dan dimusuhi sama tongkrongannya. Bersyukur ga perlu repot2 mikir gimana menjauhnya wkwkwkwk
kamera nya gausah di goyang goyang, kesan nya jadi aneh, objek diem di tempat malah goyang wkwkw
Bukan digoyang kali, emang ngambilnya handheld. Namanya floating.
Mari kita support supaya channel ini semakin berkembang. Toss
Nonton liverpool di anfield kayanya lebih gampang drpd nyekolahin anak di sekolah bagus deh 😂😂😅
5:40 sepertinya bangun paginya orang yang hutang sama saya enak2 saja dok.😂 malah saya terkadang kepikiran kapan "dilunasinya"😅😂 soalnya tema seminarnya tetap sama (Nanti, nanti & nanti kalau ada uang) pasti dilunasi.
Oke pak tir
Konten" nya udah bagus berkualitas, yang kurang branding dari channel nya . Jadi kita yang nonton cuman fokus ke bintang tamu sama isi konten nya aja. Gak ada rasa penasaran ni channel apa ai gitu loh. Gak ada saran si, karena saya bukan orang yang sukses di UA-cam. Saya hanya berbagi pendapat dari psikologis saya sebagai penonton 🙏
Horee Indonesia emas 2045 kita jadi India ke 2 😁
camera nya pake apa bg
Kalo gue kemana mana suka sendiri emg karna ga punya temen dok🥲
DULU MASI MUDA SEMUA TAK COBAK UMUR DAH 36 DAH BOSEN..LEBIH MILIH SANTAI PIARA BURUNG AYAM ..
Nongkrong sendiri malah dikira nolep gaada temen padahal emang pengen sendiri 😂
Apa-apa sendiri, di jude kesepian sama tmn yg lbh kesepian 😂 ashu
Kurang lama video nya pdhl bgus pembawaannya 😭
tumben kalem dok
ini color grading atau bawaan kamera😁
aku nggak pernah pake celana dalem, soalnya bentuknya nggak suka, tapi aman-aman aja 😆
2:50 - 6:15
Kuliah paling murah cuma UT🎉
Dok, tolong saya kecanduan c*l*, bisa sampe 9x sehari, baiknya saya kurangi atau sekalian apply jadi aktor film Jepang Dok? Mohon sarannya
kurangi hal yg memicu
1. kurangi screen time gadget
2. block/unfollow akun sus & sexy(memancing birahi)
3. perbanyak olahraga (3x seminggu)
Perbanyak zikir dan renang. Karna kalau di air susah tegang.
Nikah bang
apply aja jadi aktor jepang
Edyan....9x sehari.
Luar biasa sekali Jhoni anda .
Lutut ente kagak kopong kah ???
nah ini