SETUJU banget....masalah ini perlu sosialisasikan krn memang tdk seharusnya kita tdk menghargai sang pencipta lagu tsb.....minimal siapa saja yg berani dan merasa membawakan atau mengcover lagu yg bukan ciptaanya harus tetap mencantumkan siapa sang penciptanya walau penciptanya sudah meninggal dunia.
Bagus ..sopan santun..harus juga di patuhi didalam seni musik juga barangkali di seni tari...dll yg mencakup hak cipta...dgn adanya silahturahmi bisa beres semua..saling menguntungksn
Groups penyanyi yg dipelopori Koes Plus waktu itu cukup banyak ada yg bertahan ada pula yg mudah redup. Groups itu misal : Golden Wing, Human 73, Rhapsodia, Gembel, Brims, Usman bers, No Koes, Panbers, Mercy, Favorit, D'Lloyd, Soneta, Ken Arok, Bimbo dll. Mereka harus kita hargai karyanya. Di jaman mereka jaya hak intelektual mereka belum mempunyai hak patent (kayaknya). Beda dengan groups th 90 an.
Masalah Royalti juga rumit untuk saat ini di bahas, di karenakan ada Band setengah tenar ada juga yg sudah tenar namun masih kategori Band indie saja. Jam terbang mereka cukup tinggi di tanggap di kota sana dan sini juga. Namun karena di rasa blm kategori papan atas sulit juga ngebahas soal Royalti kepada Band tersebut. Dan mereka berdalih masih Band yg mangggung di caffe2 biasa saja, walau sering di tanggap hampir setiap hari. Ada kata WISDOM yg memang kurang mau di pahami untuk pelaku musik, yaitu kebijaksaan yg lahir dari pribadi itu sendiri. Ibarat kata tinggal memanen, mbok yo yg punya lahan atau tanamannya di ucapin Permisi dan ada semacam tanda terimakasih kepadanya yg telah membuat mereka berkecukupan dan terkenal...😊🙏
Saya setuju sekali T- Koes sering membawakan lagu2 Koes Plus tidak pernah menyebut lagu siapa penciptanya..seolah olah T Koes penciptanya pdhal dulu mencipta lagu dgn susah ..coba tiru Koes Plus/Koes Bersaudara band legendaris yg sangat kreatif dan multi talenta..
Saya sebagai orang awam yg kdng2 nyanyi di panggung pd acara2 tertentu berusaha menyebutkan nama penyanyi yg mempopulerkan & nama pencipta lagunya. Contoh : Widuri/ Bob Tutupoly, karya Adriadi, Simfoni yg indah/ Bob Tutupoly, karya Robby Lea, Terlambat Sudah/ Panbers, karya Benny Panjaitan dll. Saya kalau komen ttg suatu lagu di youtub jg begitu. Misal lagu Hati Tertusuk Duri/ Rafika Duri, karya A.Riyanto dll... Lha itu ada grup band menyanyikan lagunya orang utk cari duit kok kayak begitu? Adabnya di mana..
Saya tambahkan, kdng jg saya nyanyi di Rumah Makan. Tmbhn lagunya : Sepanjang lorong gelap/ D'Lloyd, karya Is Haryanto, Tinggi gunung seribu janji/ Bob Tutupoly, karya Ismail Marzuki, Ayah/ The Mercy's, karya Rinto Harahap, Pergi untuk Kembali/ Melky Goeslaw, karya Minggus Tahitu dll. Intinya : kita/masyarakat itu seharusnya menghargai/ mengenang/ mengenal nama pencipta2 lagu itu, yg namanya sering terlupakan. Kalau ada orang/band yg cari duit dg nyanyi lagu karya orang lain tp tanpa menyebutkan (mngkn jg tdk mengenal) nama penciptanya, itu berarti TIDAK PUNYA ADAB. Isilah Jawa'nya : ora nduwe unggah ungguh.. tp gayanya kayak superstar..
Tampa menyebutkan pencipta masyakat udah tahu klo lagu yg dinyanyikan t Koes itu lagi koesplus Koes bersaudara. .ya pengen ikut tenar jugalah ko diunggah kepulblik jadi nongol ditv. Semua EEEH malah t koos yg banyak job makin VIRAL Tampa lagu yg DILARANG menurut saya saya malah rugi nggak dapet royalti. Dinyanyikan sendiri nggak ngetop. Damai itu lebih INDAH. Biar sama sama untung
Aku sering dngr lagu t'koos.mnurut ku t'koos itu sll mnyebut karya kp.bhkan di yutube sll tercantun nma kp.cb buk yutube t'koes so pasti sll ad nma kp.skrg t'koos gk bw'in lgu kp juga gk ngefek koq .bhkan fans'x t'koos mkin banyak.
Mnrt sy .. Kl nyanyi hnya 1 lagu di acara2 biasa ya okelah .. tp kl sdh bnyk lagu dan sifatnya sdh dikomersialisasikan ya hrs dibicarakan dg penciptanya/ahli warisnya .. utk dibagi untung .. kan kasian tho sdh susah2 ngarang lagu .. kl dibajak tanpa ada imbalan .. Ya diatur yg baiklah ..
Sebaiknya dibicarakan dg baik2 bukan di media sosial. Tapi l3bih kekeluargaan. Kerna dg kalrifikasi di medsos pasti ada pro dan kontra dan mngesankan ego dan emosional. Jalan yg mudah tidak dilalui malah melewati jalan ribet. Tapi bisa jadi itu cara mndongkrak popularitas keluarga koes maupun t koes.
Katanya tikus blg masih keluarga koes plus padahal bkn dan sombong nya klo tikus Gk bawakan lagu2 koes plus Koes plus redup tikus uda cari mkn dari koes plus menjatuhkan nama koes plus Bkn terimakasih malah kurang ajar band tikus sama seperti tikus keluarga koes plus dan Murry sy setujuh kasih pelajaran yg sesuai
Ya yang namanya pake barang orang lain ya harus izin yg punyalah, apalagi untuk tujuan komersil...klo pemilik sudah meninggal kan ada pewarisnya.. Sekarang kan banyak tuh yg bawain lagu orang sembarangan dirubah jadi koplo...
Aslm wbk sy juga senang lagu lagu dari koes plus sekali lagi mhn maap kpd keluarga alm koes plus semuanya mhn ijin dan maap apa bl ada kehilapan dan kesalahan mks wslm
Di mata khalayak orang awam walaupun keluarga Koes plus dipihak yg benar tetap saja di pihak masyarakat kebanyakan keluarga Koes plus dianggap arogan. Seharusnya pihak keluarga Koes plus membuka jalan damai atau tabayun, jangan menutup jalan damai .
SETUJU banget....masalah ini perlu sosialisasikan krn memang tdk seharusnya kita tdk menghargai sang pencipta lagu tsb.....minimal siapa saja yg berani dan merasa membawakan atau mengcover lagu yg bukan ciptaanya harus tetap mencantumkan siapa sang penciptanya walau penciptanya sudah meninggal dunia.
betul kak
Bagus ..sopan santun..harus juga di patuhi didalam seni musik juga barangkali di seni tari...dll yg mencakup hak cipta...dgn adanya silahturahmi bisa beres semua..saling menguntungksn
Sangat setuju 👍🏻👍🏻
Satu kata "MENGHARGAI"
Groups penyanyi yg dipelopori Koes Plus waktu itu cukup banyak ada yg bertahan ada pula yg mudah redup.
Groups itu misal : Golden Wing, Human 73, Rhapsodia, Gembel, Brims, Usman bers, No Koes, Panbers, Mercy, Favorit, D'Lloyd, Soneta, Ken Arok, Bimbo dll. Mereka harus kita hargai karyanya. Di jaman mereka jaya hak intelektual mereka belum mempunyai hak patent (kayaknya). Beda dengan groups th 90 an.
Betul sekali om
Betul se x menciptakan sebuah lagu tidaklah mudah intinya pengertian saja mantap 👍
Sowan krmh kel besar koes plus...bisa di bicarakan dgn baik" dgn sowan grup T menghormati pembuat lagu ya....
Masalah Royalti juga rumit untuk saat ini di bahas, di karenakan ada Band setengah tenar ada juga yg sudah tenar namun masih kategori Band indie saja.
Jam terbang mereka cukup tinggi di tanggap di kota sana dan sini juga.
Namun karena di rasa blm kategori papan atas sulit juga ngebahas soal Royalti kepada Band tersebut.
Dan mereka berdalih masih Band yg mangggung di caffe2 biasa saja, walau sering di tanggap hampir setiap hari.
Ada kata WISDOM yg memang kurang mau di pahami untuk pelaku musik, yaitu kebijaksaan yg lahir dari pribadi itu sendiri.
Ibarat kata tinggal memanen, mbok yo yg punya lahan atau tanamannya di ucapin Permisi dan ada semacam tanda terimakasih kepadanya yg telah membuat mereka berkecukupan dan terkenal...😊🙏
Ya... semua ada etikanya...
Saya setuju sekali T- Koes sering membawakan lagu2 Koes Plus tidak pernah menyebut lagu siapa penciptanya..seolah olah T Koes penciptanya pdhal dulu mencipta lagu dgn susah ..coba tiru Koes Plus/Koes Bersaudara band legendaris yg sangat kreatif dan multi talenta..
Saya sebagai orang awam yg kdng2 nyanyi di panggung pd acara2 tertentu berusaha menyebutkan nama penyanyi yg mempopulerkan & nama pencipta lagunya. Contoh : Widuri/ Bob Tutupoly, karya Adriadi, Simfoni yg indah/ Bob Tutupoly, karya Robby Lea, Terlambat Sudah/ Panbers, karya Benny Panjaitan dll.
Saya kalau komen ttg suatu lagu di youtub jg begitu. Misal lagu Hati Tertusuk Duri/ Rafika Duri, karya A.Riyanto dll...
Lha itu ada grup band menyanyikan lagunya orang utk cari duit kok kayak begitu? Adabnya di mana..
Saya tambahkan, kdng jg saya nyanyi di Rumah Makan.
Tmbhn lagunya : Sepanjang lorong gelap/ D'Lloyd, karya Is Haryanto, Tinggi gunung seribu janji/ Bob Tutupoly, karya Ismail Marzuki, Ayah/ The Mercy's, karya Rinto Harahap, Pergi untuk Kembali/ Melky Goeslaw, karya Minggus Tahitu dll.
Intinya : kita/masyarakat itu seharusnya menghargai/ mengenang/ mengenal nama pencipta2 lagu itu, yg namanya sering terlupakan.
Kalau ada orang/band yg cari duit dg nyanyi lagu karya orang lain tp tanpa menyebutkan (mngkn jg tdk mengenal) nama penciptanya, itu berarti TIDAK PUNYA ADAB. Isilah Jawa'nya : ora nduwe unggah ungguh.. tp gayanya kayak superstar..
Ya mgk.gak
Menyebutkan.krn T.koes.kan.nyanyinya lagu.kousplus
Tampa menyebutkan pencipta masyakat udah tahu klo lagu yg dinyanyikan t Koes itu lagi koesplus Koes bersaudara. .ya pengen ikut tenar jugalah ko diunggah kepulblik jadi nongol ditv. Semua EEEH malah t koos yg banyak job makin VIRAL Tampa lagu yg DILARANG menurut saya saya malah rugi nggak dapet royalti. Dinyanyikan sendiri nggak ngetop. Damai itu lebih INDAH. Biar sama sama untung
Aku sering dngr lagu t'koos.mnurut ku t'koos itu sll mnyebut karya kp.bhkan di yutube sll tercantun nma kp.cb buk yutube t'koes so pasti sll ad nma kp.skrg t'koos gk bw'in lgu kp juga gk ngefek koq .bhkan fans'x t'koos mkin banyak.
Saya setuju kalau ingin menyanyikan lagu org lain disertai pencipta sebenarnya.
Mnrt sy .. Kl nyanyi hnya 1 lagu di acara2 biasa ya okelah .. tp kl sdh bnyk lagu dan sifatnya sdh dikomersialisasikan ya hrs dibicarakan dg penciptanya/ahli warisnya .. utk dibagi untung .. kan kasian tho sdh susah2 ngarang lagu .. kl dibajak tanpa ada imbalan ..
Ya diatur yg baiklah ..
iya, ini kan konteksnya udah komersil ya 🙏😊 jadi wajar sikap keluarga demikian
Sebaiknya dibicarakan dg baik2 bukan di media sosial. Tapi l3bih kekeluargaan. Kerna dg kalrifikasi di medsos pasti ada pro dan kontra dan mngesankan ego dan emosional. Jalan yg mudah tidak dilalui malah melewati jalan ribet.
Tapi bisa jadi itu cara mndongkrak popularitas keluarga koes maupun t koes.
iya penyakit manusia jaman sekarang, punya masalah cari perhatian.
Katanya tikus blg masih keluarga koes plus padahal bkn dan sombong nya klo tikus
Gk bawakan lagu2 koes plus
Koes plus redup tikus uda cari mkn dari koes plus menjatuhkan nama koes plus
Bkn terimakasih malah kurang ajar band tikus sama seperti tikus keluarga koes plus dan Murry sy setujuh kasih pelajaran yg sesuai
Ya yang namanya pake barang orang lain ya harus izin yg punyalah, apalagi untuk tujuan komersil...klo pemilik sudah meninggal kan ada pewarisnya..
Sekarang kan banyak tuh yg bawain lagu orang sembarangan dirubah jadi koplo...
iya kayak lagunya alm Didi kempot
Uang lah
Gak juga
Bukan masalah uang tapi masalah sopan santun/ adab.
sapi punya susu, tapi Ali yg punya nama...
Itu kata Yok Koeswoyo
Ya... betul
Aslm wbk sy juga senang lagu lagu dari koes plus sekali lagi mhn maap kpd keluarga alm koes plus semuanya mhn ijin dan maap apa bl ada kehilapan dan kesalahan mks wslm
Di mata khalayak orang awam walaupun keluarga Koes plus dipihak yg benar tetap saja di pihak masyarakat kebanyakan keluarga Koes plus dianggap arogan. Seharusnya pihak keluarga Koes plus membuka jalan damai atau tabayun, jangan menutup jalan damai .
mereka terima damai tuh katanya, tapi pelarangan tetap jalanz
Ya..namAnya org..punya pendapat masing2..klu buka lagi artinya diizinkan ya nt ntanyi lg..kan niatnya biar gak nyanyi lagi...
Tkoes Kacang lupa kulitnya😂