Mas Jungkung & Mbah Manteb. Nderek berbagi panemu. Di era 90-an dan awal 2000-an dan era sekarang khususnya semenjak smartphone dan media sosial memang berbeda jauh dalam hal kesibukan bagi orang2 yg sedang populer. Dulu, di era Mbah Manteb (90-an awal 2000-an) selaris-larisnya, sepopuler-populernya setidaknya masih ada waktu untuk istirahat, menyendiri , liren dsb. Di era sekarang, banyak tokoh2 yg sedang di puncak popularitas memang terkesan "dipaksa" oleh keadaan. Harus selalu hadir di media sosial. Harus selalu hadir di UA-cam. Harus selalu wawancara (dgn wartawan mainstream atau vloger). Kita generasi muda saya kira perlu memikirkan ulang terkait resiko2 kesehatan terhadap para pepunden kita yg kebetulan sdg viral/populer. Kita harus juga turut menjaga kesehatan mereka dgn secara seimbang memberikan waktu bagi mereka untuk istirahat (alih2 mengejar viewer atau hit untuk channel media sosial kita, ataupun rating situs). Di 2019, kita melihat betapa beliau Pak Dhe Didi Kempot terlihat sangat kelelahan (walaupun dgn riang, dan senyum) melayani wawancara baik di televisi maupun media sosial. Demikian. Ngapunten.
Sepemikiran di era itu bnyak yg lbh laris dari dalang2 sekarang...tp wktu itu mmg blm ada sosmed...jadi hbis mentas langsung istirahat total...tnpa hrus mikir view ato popularitas
sehat selalu Abah Ki Manteb Sudarsono 🙏🙏
Mbaah🖤
Smoga Ki Manteb Soedharsono sht sllu...
Salam Budaya Saking Malaysia
Mas Jungkung & Mbah Manteb. Nderek berbagi panemu.
Di era 90-an dan awal 2000-an dan era sekarang khususnya semenjak smartphone dan media sosial memang berbeda jauh dalam hal kesibukan bagi orang2 yg sedang populer.
Dulu, di era Mbah Manteb (90-an awal 2000-an) selaris-larisnya, sepopuler-populernya setidaknya masih ada waktu untuk istirahat, menyendiri , liren dsb.
Di era sekarang, banyak tokoh2 yg sedang di puncak popularitas memang terkesan "dipaksa" oleh keadaan. Harus selalu hadir di media sosial. Harus selalu hadir di UA-cam. Harus selalu wawancara (dgn wartawan mainstream atau vloger).
Kita generasi muda saya kira perlu memikirkan ulang terkait resiko2 kesehatan terhadap para pepunden kita yg kebetulan sdg viral/populer. Kita harus juga turut menjaga kesehatan mereka dgn secara seimbang memberikan waktu bagi mereka untuk istirahat (alih2 mengejar viewer atau hit untuk channel media sosial kita, ataupun rating situs).
Di 2019, kita melihat betapa beliau Pak Dhe Didi Kempot terlihat sangat kelelahan (walaupun dgn riang, dan senyum) melayani wawancara baik di televisi maupun media sosial.
Demikian. Ngapunten.
Sepemikiran di era itu bnyak yg lbh laris dari dalang2 sekarang...tp wktu itu mmg blm ada sosmed...jadi hbis mentas langsung istirahat total...tnpa hrus mikir view ato popularitas
Hadir mantau mbah manteb, semoga sehat selalu
allhamdulillah sehat sehat selalu ki manteb,bagas waras ,sugeh beras lan manuk e giras
Sehat selalu nggeh Mbah Manteb...