Lihat dengar rasakan adalah ungakapan yang mengena dari statement mas Yuli tentang memanusiakan manusia dan merawat yang tercecer. Bagaimanapun, arsitektur komunitas adalah masyarakat itu sendiri.
Arsitektur komunitas sebagai bentuk kolektif yang sangat memanusiakan manusia dengan target ambisius bersama agar dapat rasa memiliki keterlibatan peran dari pengetahuan, solusi, keterampilan hingga menjaga bentuk kampung, kota hingga lingkungan tujuannya untuk tercapainya kota ekologis yang hidup layak dari warga Indonesia
Arsitek Komunitas= arsitek/perancang kota yang berorientasi pada masyarakat sbg wadah/sarana menyampaikan aspirasi dan keluh kesah, mulai dr aspek sosial, ekonomi, pembangunan, dll untuk dampak lebih positif bagi masyarakat maupun kota. Arsitek komunitas diharapkan juga menjadi penggerak yg mentrigger berbagai lapisan masyarakat seperti pemerintahan, akademisi, aktivis, dll untuk kesadaran mensejahterakan masyarakat yg membutuhan.
Dalam Gerakan Arsitek komunitas selalu jelas keberpihakannya: komunitas miskin & paling rentan (marjinal). Cara-cara yang digunakan juga 'menggugat' kemapanan pengetahuan yang biasa saya pelajari di kampus dan sekolah. Kita sebagai manusia yang unik dan punya kelebihan masing2 diajak untuk berkontribusi bersama2 membangun ekosistem yang lebih baik, dimulai dari komunitas yang paling miskin & rentan.
Arsitek komunitas yang hadir di masyarakat dapat diumpamakan seperti kendi kosong (ruang kolektif) yang perlahan mendengar dan menampung segala cerita, keluh kesah, suka dan duka masyarakat untuk dapat bersama masyarakat menuangkan dan menyaring satu persatu masalah tersebut ke cangkir-cangkir penyelesaian yang diharapkan pula oleh masyarakat.
Dalam ekosistem setiap individu mempunyai peran penting. Kaum marjinal yang selalu dianggap terpinggirkan, tak punya peran dalam masyarakat luas, tidak memiliki kekuatan ternyata mempunyai peran penting dalam ekosistem kota, kaum marjinal dapat menjadi sebuah indikator keberhasilan berkembangnya sebuah kota. Keberhasilan tersebut dapat dimulai dengan membangun kekuatan semangat gotong royong yang sdh menjadi karakter masyarakat. Kekuatan tersebutlah Hal yang dapat dilihat oleh Arkom
Sebagai refleksi diri, dalam pembangunan Arsitek Komunitas harus menempatkan keberpihakan masyarakat marginal/rentan sebagai penggerak perubahan yang sebenarnya
indeed. diriku menggarisbawahi setiap orang pasti punya peran penting dalam ekosistem, sekecil apapun itu 🔥 and, community architects are the catalyst of change, challenging the status quo
Ngrangkul Sesarengan = merangkul masyarakat tanpa adanya batasan, sesuai dengan yang disampaikan pak yuli bahwasanya ketika terjun ke kampung tidak ada perbedaan ini warga kampung, ini mahasiswa, ini pendidikan sarjana 1,2,dst, tapi kita kesana merangkul mereka, menjadi tempat, teman nyaman, untuk mendengar keluh kesah yang mereka rasakan yang mana kita bareng" untuk menemukan solusi dari akar permasalahan yang mereka hadapi yang dapat memberikan harapan yang selama ini mereka butuhkan.
Bagaikan Lebah, datang memgambil madu dan meninggalkan serbuk sari. Arsitek komunitas datang ke suatu tempat, mengambil ilmu dan meninggalkan kebermanfaatan bersama komunitas
Semangat Kak 🙏 luar biasa uplus buat kakak dari kami di Aceh 🙏
Menjadi Teman, pendengar yang baik dan tempat bertukar cerita
Lihat dengar rasakan adalah ungakapan yang mengena dari statement mas Yuli tentang memanusiakan manusia dan merawat yang tercecer. Bagaimanapun, arsitektur komunitas adalah masyarakat itu sendiri.
upgrade, upstream, dan upshift. Tapi, tetap ndlosor saat bersama masyarakat.
Perubahan akan bisa terwujud dari adanya ekosistem yang kuat melalui beragam ilmu/pengalaman yang dibangun secara kolektif
Arsitektur komunitas sebagai bentuk kolektif yang sangat memanusiakan manusia dengan target ambisius bersama agar dapat rasa memiliki keterlibatan peran dari pengetahuan, solusi, keterampilan hingga menjaga bentuk kampung, kota hingga lingkungan tujuannya untuk tercapainya kota ekologis yang hidup layak dari warga Indonesia
Arsitek Komunitas= arsitek/perancang kota yang berorientasi pada masyarakat sbg wadah/sarana menyampaikan aspirasi dan keluh kesah, mulai dr aspek sosial, ekonomi, pembangunan, dll untuk dampak lebih positif bagi masyarakat maupun kota. Arsitek komunitas diharapkan juga menjadi penggerak yg mentrigger berbagai lapisan masyarakat seperti pemerintahan, akademisi, aktivis, dll untuk kesadaran mensejahterakan masyarakat yg membutuhan.
Arsitek komunitas juga merupakan penjelajah. Datang ke tempat2 lain yang asing dan mencoba memahami daerah itu dan membangun kebermanfaatan bersama
Dalam Gerakan Arsitek komunitas selalu jelas keberpihakannya: komunitas miskin & paling rentan (marjinal). Cara-cara yang digunakan juga 'menggugat' kemapanan pengetahuan yang biasa saya pelajari di kampus dan sekolah. Kita sebagai manusia yang unik dan punya kelebihan masing2 diajak untuk berkontribusi bersama2 membangun ekosistem yang lebih baik, dimulai dari komunitas yang paling miskin & rentan.
Arsitek komunitas yang hadir di masyarakat dapat diumpamakan seperti kendi kosong (ruang kolektif) yang perlahan mendengar dan menampung segala cerita, keluh kesah, suka dan duka masyarakat untuk dapat bersama masyarakat menuangkan dan menyaring satu persatu masalah tersebut ke cangkir-cangkir penyelesaian yang diharapkan pula oleh masyarakat.
Dalam ekosistem setiap individu mempunyai peran penting. Kaum marjinal yang selalu dianggap terpinggirkan, tak punya peran dalam masyarakat luas, tidak memiliki kekuatan ternyata mempunyai peran penting dalam ekosistem kota, kaum marjinal dapat menjadi sebuah indikator keberhasilan berkembangnya sebuah kota. Keberhasilan tersebut dapat dimulai dengan membangun kekuatan semangat gotong royong yang sdh menjadi karakter masyarakat. Kekuatan tersebutlah Hal yang dapat dilihat oleh Arkom
Sebagai refleksi diri, dalam pembangunan Arsitek Komunitas harus menempatkan keberpihakan masyarakat marginal/rentan sebagai penggerak perubahan yang sebenarnya
Untuk Sindikat Arkom silakan memberikan catatan tentang Arsitek Komunitas
indeed. diriku menggarisbawahi setiap orang pasti punya peran penting dalam ekosistem, sekecil apapun itu 🔥 and, community architects are the catalyst of change, challenging the status quo
Ngrangkul Sesarengan = merangkul masyarakat tanpa adanya batasan, sesuai dengan yang disampaikan pak yuli bahwasanya ketika terjun ke kampung tidak ada perbedaan ini warga kampung, ini mahasiswa, ini pendidikan sarjana 1,2,dst, tapi kita kesana merangkul mereka, menjadi tempat, teman nyaman, untuk mendengar keluh kesah yang mereka rasakan yang mana kita bareng" untuk menemukan solusi dari akar permasalahan yang mereka hadapi yang dapat memberikan harapan yang selama ini mereka butuhkan.
Bagaikan Lebah, datang memgambil madu dan meninggalkan serbuk sari. Arsitek komunitas datang ke suatu tempat, mengambil ilmu dan meninggalkan kebermanfaatan bersama komunitas
Bener-bener nggak "cuman sekedar" ndelosor rebahan..
jd arreb..arsitek rebahan