BEDAH BUKU Bersama: Al-Ustadz Muhammad Nuruddin, Lc. M.A. - Al-Basyariyah Literacy Festival 3.0

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 30 лис 2024

КОМЕНТАРІ • 8

  • @UsnulSyuhada
    @UsnulSyuhada 7 днів тому

    up

  • @abuahmadzainial-atsarysuhe3372
    @abuahmadzainial-atsarysuhe3372 Місяць тому

    Nabi sendiri pernah bertanya kepada seorang jariyah dimana Allah. Kok ini tidak boleh menanyakan Allah dimana? Berarti rosul mberikan contoh yang salah dong?
    Saya yakin 100% Allah di atas Arasy-Nya. Sementara mahluk Allah paling atas itu Arsy. Di atas Arsy tidak ada lagi mahluk. Jadi Allah tidak ada didalam mahluk.

    • @raihanramadhan276
      @raihanramadhan276 Місяць тому +4

      Pertanyaan _"Di Mana Allah?"_ selama dimaksudkan untuk bertanya dalam rangka memastikan keimanan seseorang apakah mengikuti Al-Qur'aan atau tidak (karena Al-Qur'aan berkata: Allah di Langit), lalu jawaban: _"Allah Di Langit"_ dimaksudkan untuk memberi jawaban sesuai dengan teks ayat yang disebut dalam Al-Qur'aan semata-mata, dengan tanpa menyerupakan Allah dengan makhluk, dan dengan tanpa meyakini bahwa Allah itu menempati suatu tempat/ruang, maka ini *benar* dan *sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh para Ulama dalam hadits itu*
      Namun kalau pertanyaan: _"Di Mana Allah?"_ dimaksudkan atas asumsi bahwa Allah menempati suatu tempat lalu ingin menanyakan "Tempat" manakah yang di dalamnya itu ada Allah, lalu jawaban: _"Allah di langit"_ kalau dimaksudkan Allah menempati suatu waktu/ruang yang di dalamnya Allah terkungkung/terliputi oleh ruang, maka ini *baathil* dan *dilarang oleh para Ulama*
      Jadi, soalan: _"Di Mana Allah?"_ dengan jawaban: _"Allah di langit!"_ bisa benar dan bisa juga salah, tergantung maksud si pengucap dan apa yang dipikirkan pengucap ketika mengucapkan kata-kata itu,
      Dalam hal Rasulullah bertanya itu dan dijawab oleh para Sahabat dengan jawaban itu, maka kita pahami dan bawakan, *bahwa mereka memikirkan dan memahami pemahaman yang benar saat mengucapkan kata itu*
      Sedangkan penjelasan al-Ustaadz Nuurudiin kalau ternyata ada melarangnya, maka, kita kita bisa pahami dan bawakan, *bahwa yang beliau larang khusus bagi orang-orang yang membayangkan bayangan yang salah, seperti Allah menempati langit atau Allah beradi di dalam langit*

  • @abuahmadzainial-atsarysuhe3372
    @abuahmadzainial-atsarysuhe3372 Місяць тому

    Jawaban masalah jimat, itu perlu dikoreksi. Itu tidak sesuai dengan akidah ahlussunnah wal jama'ah.
    Ingin tahu penjelasan tentang jimat?
    Silahkan cari dari penjelasan ustadz-ustadz Salafi, banyak bertebaran di youtub.

    • @raihanramadhan276
      @raihanramadhan276 Місяць тому +1

      Enggak juga, silahkan dengarkan penjelasan Ustaadz Firanda tentang tamimah/jimat saat mensyarah Kitaabut Tauhiid asy-Syaikh Ibnu 'Abdil Wahhaab yang terdiri dari ayat-ayat Al-Qur'aan, ada dua pendapat daripada kalangan Ahlus Sunnah Wal Jamaa'ah, ada yang membolehkan dan ada yang melarang

    • @amiDluffy
      @amiDluffy Місяць тому

      nggak juga. coba tanyakan ke guru gembul. pasti ngibul jawabannya. wkwk

    • @gubluk34
      @gubluk34 Місяць тому

      Salafi Wahabi 😂😂😂😂😂

    • @ismailalmakky8819
      @ismailalmakky8819 Місяць тому +1

      jgn sampe keliru,yg harus kitu ikuti dan ditiru ilmu dan akhlaqnya,keyaqinan itu ulama2 salaf bukan ulama2 salafi.kanya jgn salah yg harus kita ikuti ustd2 yg mengikuti ulama2 salaf bukan ustd2 yg menjadi pengikut ulama2 salafy.